Tips Bisnis Sukses
1.1K subscribers
1.06K photos
43 videos
45 files
814 links
Simsprinting, Jasa cetak buku, company profile, brosur, banner, kop surat, kartu nama, amplop, poster, dll. KLIK : https://tempat-percetakan.com/jasa-cetak-terdekat/
Download Telegram
6 Bahaya Laten Omset Besar Bagi Business Owner
Oleh : Simple Studio Indonesia

Sebagai seorang business owner, memiliki omset besar tentu menjadi impian.

Namun, di balik pencapaian tersebut, terdapat bahaya laten yang perlu diwaspadai.

Berikut beberapa potensi bahaya yang sering terlewatkan saat omset sedang tinggi:

1. Mengabaikan Sumber Leads Baru

Saat omset tinggi, seringkali business owner terlena dengan kesuksesan saat ini dan melupakan pentingnya mencari sumber leads baru.

Ketergantungan pada pelanggan yang sudah ada bisa menjadi bumerang ketika mereka pindah ke kompetitor.

2. Terlalu Sibuk dengan Aspek Teknis

Fokus yang terlalu besar pada operasional dan teknis bisnis bisa membuat business owner melupakan strategi jangka panjang.

Kehilangan visi untuk inovasi dan ekspansi bisa membuat bisnis stagnan atau bahkan menurun.

3. Pengelolaan Keuangan yang Tidak Tepat

Omset besar bisa menyebabkan euforia sehingga mengabaikan pengelolaan keuangan yang bijak.

Pengeluaran yang tidak terkendali tanpa perencanaan dapat menggerus profitabilitas dan stabilitas finansial perusahaan.

4. Penurunan Kualitas Layanan

Dengan meningkatnya jumlah pelanggan, kualitas layanan bisa terabaikan jika tidak ada peningkatan kapasitas yang memadai.

Kepuasan pelanggan yang menurun dapat berujung pada hilangnya loyalitas mereka.

5. Risiko Over-Expansion

Omset besar kadang memicu keinginan untuk ekspansi yang terlalu cepat tanpa perhitungan matang.

Ekspansi yang tidak didukung oleh riset dan perencanaan bisa menyebabkan kegagalan di pasar baru.

6. Ketergantungan pada Segmen Pasar Tertentu

Fokus pada segmen pasar yang terlalu sempit bisa berisiko jika terjadi perubahan tren atau perilaku konsumen.

Diversifikasi pasar penting untuk menjaga stabilitas bisnis dalam jangka panjang.

Untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut, business owner perlu selalu waspada dan terus beradaptasi.

Mempertahankan kesadaran akan pentingnya inovasi, pengelolaan keuangan yang bijak, dan pelayanan pelanggan yang prima adalah kunci untuk menjaga bisnis tetap sukses dalam jangka panjang.

Semoga bermanfaat… Silahkan SHARE agar teman, kerabat, saudara kita yang sedang tinggi omsetnya, tidak jatuh di puncak kesuksesan.

Mau baca artikel ini di IG? KLIK ➡️ https://www.instagram.com/p/C9_b43MM1LV/?img_index=1
.
.
.
Mau tahu cara supaya website / landing page kita eksis di halaman 1 mesin pencari Google? KLIK :
➡️ https://bit.ly/jasaseosimplestudio
➡️ https://bit.ly/jasaseosimplestudio

#tipsbisnis #tipsdigitalmarketing #bisnis #digitalmarketing #tipsmarketing #marketing #branding #simplestudio #simplestudioindonesia #businessowner
Belajar dari General Electric, Inovasi yang Mengubah Dunia
Oleh : Simple Studio Indonesia

Pada tahun 1892, Thomas Edison mendirikan General Electric (GE).

Sejak awal, GE selalu berada di garis depan inovasi teknologi.

Edison, menciptakan dan meletakkan dasar bagi budaya inovasi yang masih hidup di GE hingga hari ini.

Saat ini, GE memiliki lebih dari 40.000 paten aktif yang mencakup berbagai sektor, mulai dari energi hingga perawatan kesehatan.

GE merambah ke berbagai sektor industri seperti penerbangan, energi, dan kesehatan.

Pada tahun 2020, diversifikasi ini terbukti sukses dengan pendapatan sekitar $79,62 miliar.

Kemitraan dan kolaborasi juga memainkan peran penting dalam kesuksesan GE.

GE Aviation, misalnya, bekerja sama dengan pemerintah, institusi pendidikan, dan perusahaan lain untuk mendorong inovasi dalam industri penerbangan.

Hingga kini, GE Aviation melayani lebih dari 1.000 pelanggan di lebih dari 130 negara.

Selain itu, GE menjalankan kampanye branding yang kuat untuk membangun citra perusahaan yang inovatif dan dapat diandalkan.

Salah satu kampanye mereka yang paling terkenal, "Imagination at Work,"* berhasil memperkuat reputasi GE sebagai pemimpin inovasi global.

Kampanye ini tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga menarik perhatian investor dan pelanggan di seluruh dunia.

GE juga sangat fokus pada riset dan pengembangan (R&D).

Pada tahun 2020, mereka menghabiskan sekitar $4,6 miliar untuk R&D, berinvestasi dalam teknologi dan solusi baru yang akan memajukan berbagai industri.

Investasi ini memastikan bahwa GE tetap berada di garis depan inovasi, terus menciptakan produk-produk revolusioner yang mengubah dunia.

Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kesuksesan GE:
1. Inovasi Sebagai Kunci: Terus berinovasi untuk tetap relevan di pasar.
2. Diversifikasi Produk: Jangan tergantung pada satu produk atau pasar.
3. Kolaborasi Strategis: Bekerja sama dengan berbagai mitra untuk mendorong pertumbuhan.
4. Branding yang Efektif: Kampanye branding yang kuat meningkatkan citra positif.
5. Investasi dalam R&D: Berinvestasi dalam R&D untuk menciptakan solusi yang lebih baik.

Follow IG kami untuk inspirasi bisnis lainnya : @simplestudio.indonesia
➡️ https://www.instagram.com/simplestudio.indonesia/
➡️ https://www.instagram.com/simplestudio.indonesia/

#bisnis #tipsbisnis #tipsmarketing #tipsbranding #marketing #branding #inovasi #ge #generalelestric #simplestudioindonesia
Agar Investasi Anda Tak Sia-sia pada Print Media, Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan
Oleh : Simple Studio Indoesia

Investasi pada media cetak seperti buku, company profile, brosur, katalog, atau poster masih menjadi pilihan efektif untuk promosi bisnis.

Namun, agar investasi tersebut tidak sia-sia, ada beberapa langkah penting yang harus Anda lakukan:

1. Desain yang Menarik dan Profesional

Pastikan media cetak Anda memiliki desain yang menarik dan mencerminkan identitas bisnis.

Desain yang tidak profesional bisa membuat kesan pertama yang buruk.

Studi dari Adobe menyebutkan bahwa 38% orang akan berhenti berinteraksi dengan konten visual yang memiliki tampilan tidak menarik.

Gunakan jasa desain profesional untuk memastikan tampilan yang berkualitas.

2. Pemilihan Bahan yang Berkualitas

Bahan cetak memengaruhi daya tahan dan kesan eksklusif produk Anda.

Kertas yang terlalu tipis atau hasil cetak yang buram akan menurunkan nilai visual dan kepercayaan konsumen.

Menurut Two Sides North America, 70% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih suka media cetak yang menggunakan bahan berkualitas tinggi.

Dengan memilih kertas premium atau finishing yang tepat, Anda bisa meningkatkan nilai eksklusif dan daya tahan produk cetak Anda.

3. Pesan yang Jelas dan Relevan

Sampaikan pesan yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami.

Fokuskan informasi pada keunggulan produk atau layanan Anda serta manfaat yang bisa diperoleh pelanggan.

4. Distribusi yang Tepat Sasaran

Distribusi adalah kunci sukses dari media cetak.

Percetakan terbaik sekalipun akan sia-sia jika tidak didistribusikan dengan baik.

Menurut data Target Marketing, distribusi yang tepat sasaran dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 20%.

Pastikan media cetak Anda mencapai target audiens yang relevan, baik melalui distribusi langsung maupun melalui event yang tepat.
.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/

#tipsbisnis #tipsmarketing #marketing
5 Urgensi Memahami Audience Sebelum Memulai Campaign di Media Sosial
Oleh : Simple Studio Indonesia

Setiap hari seseorang menerima 4.000-10.000 konten di media sosial (medsos).

Berikut ini alasan-alasan kenapa kita perlu memahami dengan detil siapa audience kita kampanye di medsos kita efektif:

1. Efisiensi Anggaran Iklan

Memahami siapa target audience Anda membantu menghindari pemborosan budget.

Dengan menyasar orang yang tepat, konten Anda lebih efektif.

Menurut HubSpot, 63% marketer menghadapi tantangan menghasilkan leads yang berkualitas, yang bisa diatasi dengan penargetan yang lebih baik.

2. Meningkatkan Relevansi Konten

Tahu siapa audience Anda, akan membuat pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan masalah mereka.

Ini bisa meningkatkan engagement dan loyalitas.

Sprout Social melaporkan bahwa 72% konsumen menginginkan brand memahami kebutuhan mereka.

3. Optimalisasi Strategi Pemasaran

Memahami audience membuat Anda bisa merancang strategi yang tepat.

Dengan mengetahui kebiasaan belanja, perilaku online, dan minat mereka, Anda bisa membuat kampanye yang lebih terarah dan berdampak.

Kampanye yang dipersonalisasi bahkan dapat meningkatkan konversi hingga 73%*, menurut Cintell.

4. Meningkatkan ROI (Return on Investment)

Dengan targeting yang tepat, tingkat konversi dan hasil yang diperoleh akan lebih optimal.

Laporan dari Epsilon menunjukkan bahwa 80% konsumen lebih cenderung membeli dari brand yang menawarkan pengalaman yang dipersonalisasi.

Penargetan audience yang tepat tidak hanya meningkatkan konversi, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih mendalam.

5. Membantu Membangun Hubungan Jangka Panjang

Penelitian dari Segment mengungkapkan 44% konsumen akan kembali melakukan pembelian setelah mendapatkan pengalaman yang dipersonalisasi dengan brand.

Ini berarti, campaign yang menyentuh kebutuhan emosional atau menyelesaikan masalah spesifik audience Anda dapat membangun loyalitas jangka panjang.
.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/




#digitalmarketing #tipsdigitalmarketing #tipsbisnis #marketing #tipsmarketing #socialmediamarketing #mediasosial #seo #branding #marketingdigital #onlinemarketing #konten #motivasibisnis
7 Tips Branding Lembaga Non Profit di Media Sosial
Oleh : Simple Studio Indonesia

Tahukah Anda bahwa 55% calon donatur yang berinteraksi dengan media sosial sebuah lembaga non profit berpotensi memberikan donasinya melalui Lembaga tersebut?

Simak 7 tips efektif membangun brand di media sosial untuk lembaga non-profit berikut ini :

1. Tentukan Identitas Brand yang Jelas

Pastikan identitas lembaga non-profit Anda mencerminkan misi dan visi yang kuat.

Konsistenlah dalam logo, warna, dan pesan agar mudah dikenali oleh audiens.

Menurut Lucidpress, konsistensi dalam penggunaan logo, warna, dan pesan dapat meningkatkan donasi hingga 23%.

2. Bagikan Kisah yang Menginspirasi

Berdasarkan penelitian dari Headstream, konten storytelling dapat meningkatkan share di media sosial hingga 89%.

Ceritakan kisah nyata yang menunjukkan dampak kerja lembaga Anda.

Kisah pribadi dari penerima manfaat atau relawan bisa membantu menggugah emosi dan memperkuat keterlibatan audiens.

3. Fokus pada Edukasi dan Awareness

Gunakan media sosial untuk memberikan edukasi kepada pengikut Anda tentang isu-isu yang lembaga Anda tangani.

Kampanye awareness yang konsisten dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap misi Anda.

4. Gunakan Visual yang Menarik

Posting gambar dan video yang bermakna, berkualitas tinggi, dan relevan dengan misi lembaga.

Visual yang kuat dapat memperkuat pesan Anda dan menarik lebih banyak perhatian.

5. Manfaatkan Hashtag Kampanye

Buat hashtag yang mencerminkan kampanye atau gerakan yang Anda lakukan.

Kampanye dengan hashtag yang baik bisa meningkatkan visibilitas hingga 70% .

6. Tanggapi dan Interaksi Secara Aktif

Selalu tanggapi komentar dan pesan dari pengikut.

Berinteraksi secara langsung dapat membangun hubungan yang lebih personal dan meningkatkan kepercayaan publik.

Studi dari Sprout Social menunjukkan bahwa 71% pengguna media sosial lebih cenderung mendukung lembaga yang responsive.

7. Jadwalkan Konten Secara Konsisten

Konsistensi adalah kunci.

Tentukan jadwal posting yang rutin agar audiens selalu terhubung dengan lembaga Anda.

Gunakan alat penjadwalan konten untuk membantu mengatur waktu posting.

Semoga bermanfaat…

.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/

#bisnis #tipsbisnis #simplestudio #simplestudioindonesia #tipsdigitalmarketing #tipsmarketing #digitalmarketing #marketing #LembagaNonProfit #BrandingNonProfit #KampanyeSosial #DonaturIndonesia #GalangDanaOnline #LembagaAmal #KampanyeDonasi #GerakanSosial #ngo #yayasan #KampanyePeduli #PenggalanganDana #LembagaSosialIndonesia #KampanyeKesadaran #BangunMasyarakat #DonasiSosial
Thomas Alva Edison: Perjalanan Inspiratif Seorang Inovator

Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar dalam sejarah, lahir pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio. Di masa kecilnya, Edison sering dianggap sebagai anak yang bermasalah dan memiliki kesulitan belajar. Namun, berkat ketekunan dan dorongan ibunya, ia menemukan kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

Edison memulai karirnya di bidang telegrapi, di mana ia mulai mengembangkan berbagai inovasi. Pada tahun 1869, ia menciptakan penemuan pertamanya, sebuah alat yang mampu meningkatkan efisiensi pengiriman pesan telegrap. Namun, perjalanan suksesnya tidak selalu mulus. Pada tahun 1877, ketika ia memperkenalkan phonograph, banyak orang meragukan kelayakan teknologi tersebut. Meskipun begitu, Edison terus berjuang dan percaya pada visinya.

Salah satu pencapaian paling terkenal Edison adalah penemuan lampu pijar yang praktis. Pada tahun 1879, setelah melakukan lebih dari 1.000 percobaan dengan berbagai filamen, Edison akhirnya berhasil menciptakan lampu pijar yang dapat menyala hingga 1.200 jam. Data menunjukkan bahwa penggunaan lampu pijar ini berkontribusi signifikan terhadap revolusi industri dan penerangan rumah tangga di seluruh dunia.

Dari perjalanan hidup Edison, kita bisa mengambil pelajaran berharga: ketekunan dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Dia pernah berkata, "Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil." Sikap positif dan kemauan untuk belajar dari kegagalan adalah dua faktor utama yang membawanya meraih kesuksesan.

Pelajaran yang Bisa Diambil: Setiap kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan. Jangan takut untuk mencoba lagi dan lagi.

Inspirasi dari Thomas Alva Edison: Ketika dunia meragukan Anda, tetaplah percaya pada visi Anda. Dengan kerja keras dan ketekunan, impian Anda bisa menjadi kenyataan.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #pengusaha #peluangusaha #bisnissukses #bisnisberkah #bisnismurah #investasi #inspirasi #inspirasibisnis #motivasi #motivasibisnis
Kemampuan Menjaga Relasi: Kunci Kesuksesan Pebisnis B2B

Salah satu skill yang harus dimiliki oleh pebisnis B2B adalah kemampuan menjaga relasi dengan klien maupun mitra bisnis.

Hubungan yang kuat dan berkelanjutan terbukti mampu meningkatkan loyalitas pelanggan serta memperpanjang umur kerja sama bisnis.

Menurut data dari Harvard Business Review, peningkatan retensi pelanggan sebesar 5% dapat meningkatkan keuntungan perusahaan hingga 25-95%, menunjukkan bahwa hubungan yang stabil dengan klien sangat bernilai.

Dalam bisnis B2B, 68% pelanggan menyatakan bahwa hubungan baik adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan mereka untuk melanjutkan atau berhenti menggunakan layanan, menurut survei dari Gallup.

Contoh nyatanya adalah perusahaan IBM, yang berfokus pada kemitraan jangka panjang dengan kliennya dan berhasil mencatatkan tingkat retensi pelanggan sebesar 90% pada tahun 2022.

Menjaga relasi berarti bukan hanya sekadar melakukan transaksi, tetapi membangun ikatan yang memungkinkan bisnis tumbuh bersama secara berkesinambungan.

Dengan kemampuan menjaga relasi yang baik, pebisnis B2B dapat membuka peluang untuk kolaborasi, pengembangan produk bersama, hingga peluang rekomendasi yang sangat bernilai di pasar kompetitif.

Jadi, dalam dunia B2B yang serba cepat dan dinamis, menjaga relasi bukan hanya menjadi tambahan, tetapi fondasi penting yang harus diprioritaskan oleh setiap pebisnis.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #umkm #bisnisberkah #pengusahamuda #bisnissukses #bisnismurah #motivasi
Pentingnya Prediksi Stok yang Akurat untuk Kelancaran Cash Flow Bisnis

Jangan salah prediksi stok, sebab bisa mengganggu cash flow bisnis Anda secara signifikan.

Menurut penelitian dari The Wall Street Journal, kesalahan dalam perencanaan stok menyebabkan bisnis ritel di AS kehilangan lebih dari $1 triliun per tahun, terutama akibat kelebihan atau kekurangan stok yang menghambat arus kas.

Di sisi lain, survei dari National Retail Federation menunjukkan bahwa 58% bisnis mengalami kesulitan cash flow akibat terlalu banyak stok yang akhirnya mengendap di gudang.

Contoh nyatanya adalah perusahaan retail fashion yang kerap mengalami penurunan nilai produk karena perubahan tren, sehingga stok yang terlalu banyak justru mengakibatkan kerugian.

Kekurangan stok juga bisa berdampak buruk, terutama bagi bisnis yang berfokus pada kebutuhan sehari-hari atau produk dengan permintaan tinggi.

Studi dari Accenture menunjukkan bahwa 35% pelanggan akan berpindah ke kompetitor jika produk yang mereka inginkan tidak tersedia, mengakibatkan potensi hilangnya pendapatan secara langsung.

Dengan prediksi stok yang tepat, bisnis tidak hanya menjaga cash flow tetap stabil tetapi juga meminimalkan risiko kelebihan atau kekurangan barang, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.

Follow kami untuk tips-tips bisnis lainnya:
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #investasi #peluangbisnis #bisnisdigital #entrepreneur #jualan #bisniskeren
Strategi Memadukan Pemasaran Online dan Offline untuk Efisiensi Bisnis

Padukan pemasaran online dan offline secara baik untuk mencapai hasil yang optimal bagi bisnis Anda.

Menurut data dari Harvard Business Review, bisnis yang menggabungkan strategi pemasaran online dan offline dapat meningkatkan konversi hingga 30% lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya menggunakan satu channel saja.

Pilih channel terbaik yang lebih efisien sesuai dengan karakteristik produk dan target pasar Anda.

Contohnya, retail besar seperti Zara menggunakan kombinasi antara toko fisik dan platform online untuk memberikan pengalaman belanja yang lengkap bagi pelanggan, dan hasilnya mereka mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 8% pada tahun 2022.

Studi dari Google menunjukkan bahwa 76% konsumen akan mengunjungi toko setelah melihat iklan online, yang menunjukkan bahwa pemasaran offline dan online bisa saling melengkapi dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Di Indonesia, bisnis kecil hingga menengah yang menggunakan media sosial untuk promosi sering kali melaporkan peningkatan traffic ke toko fisik mereka sebesar 20%, menurut survei dari Statista.

Dengan memadukan pemasaran online yang dapat menjangkau audiens luas secara cepat, serta pemasaran offline yang memberikan kesan langsung, bisnis Anda bisa memperoleh efektivitas yang lebih tinggi sekaligus menjaga efisiensi biaya.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #reseller #umkm #bisnisonline #bisnisberkah #motivasi #sukses
Inspirasi dari Xiaomi
Oleh : Simple Studio Indonesia

Xiaomi memulai perjalanannya pada tahun 2010, didirikan oleh Lei Jun di Beijing dengan visi menyediakan teknologi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Strategi awal Xiaomi adalah menawarkan ponsel dengan spesifikasi tinggi namun dengan harga yang jauh lebih rendah (model bisnis low-cost, high-value) dibandingkan kompetitor besar seperti Apple dan Samsung.

Pada tahun 2011, Xiaomi meluncurkan ponsel pertamanya, Mi 1, yang langsung menarik perhatian konsumen karena harganya yang kompetitif dan kualitas yang solid.

Uniknya, Xiaomi lebih banyak menjual produknya melalui jalur online, memotong biaya distribusi dan pemasaran tradisional sehingga harga produk bisa ditekan serendah mungkin.

Pada tahun 2014, Xiaomi berhasil menjadi produsen smartphone terbesar di Tiongkok, mengalahkan Samsung, hanya empat tahun setelah berdiri.

Keberhasilan Xiaomi di pasar internasional dimulai dengan ekspansi ke India pada 2014, di mana mereka sukses besar, menjadi merek smartphone nomor satu di negara tersebut dalam beberapa tahun dengan pangsa pasar sekitar 26% pada 2021.

Rahasia lain kesuksesan Xiaomi adalah ekosistem produknya yang luas, yang mencakup perangkat rumah pintar, wearable, hingga perangkat elektronik lainnya yang terhubung dalam satu platform.

Strategi pemasaran Xiaomi juga sangat berbeda; mereka membangun komunitas pengguna yang kuat dan memanfaatkan feed back dari pelanggan untuk mengembangkan produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pada tahun 2020, Xiaomi melampaui Apple dan Huawei, menjadi produsen smartphone nomor tiga terbesar di dunia, dengan penjualan global mencapai 146,4 juta unit.

Dengan margin keuntungan hanya sekitar 5% pada setiap produk, Xiaomi tetap mampu meraup pendapatan besar karena volume penjualan yang tinggi dan loyalitas konsumen yang kuat.
.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/

#bisnis #tipsbisnis #simplestudio #simplestudioindonesia #tipsdigitalmarketing #tipsmarketing #tipsbisnisjasa #jasa #bisnisjasa #tipsmarketingdigital #b2b #bisnisb2b #digitalmarketing #desain #desaingrafis #marketing
Ferruccio Lamborghini lahir pada 28 April 1916 di Italia dalam keluarga petani anggur sederhana.

Namun, Ferruccio memiliki minat mendalam terhadap mesin sejak muda, dan setelah Perang Dunia II, ia membuka bengkel untuk memperbaiki traktor.

Bisnis traktor ini berkembang pesat hingga menjadikannya salah satu pengusaha terkaya di Italia pada 1950-an.

Kisah inspiratif Lamborghini dimulai ketika ia membeli Ferrari, yang saat itu dianggap sebagai mobil sport paling bergengsi.

Namun, Lamborghini merasa kecewa dengan kinerja mobilnya, terutama pada bagian kopling yang sering bermasalah.

Ia pun menemui Enzo Ferrari, pendiri Ferrari, dan menyampaikan keluhannya.

Alih-alih mendapat tanggapan positif, Enzo Ferrari mengatakan, “Ferruccio, kamu hanyalah seorang petani traktor. Apa yang kamu tahu tentang mobil sport?”

Terpicu oleh kata-kata Ferrari, Lamborghini memutuskan untuk membuat mobil sport sendiri, yang ia anggap lebih baik dan lebih nyaman dari Ferrari.

Pada tahun 1963, Ferruccio mendirikan perusahaan Lamborghini di Sant’Agata Bolognese, Italia.

Model pertama Lamborghini, 350 GT, mendapatkan sambutan hangat karena desain dan mesinnya yang inovatif.

Namun, perjalanan Lamborghini tidak selalu mulus.

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, Lamborghini mengalami kesulitan keuangan karena kondisi ekonomi yang buruk di Italia dan krisis minyak global.

Terpaksa, Ferruccio akhirnya menjual perusahaannya pada tahun 1974, dan ia kembali ke bidang pertanian sampai akhir hidupnya.


Hari ini, Lamborghini menjadi simbol kecepatan, kemewahan, dan keunggulan teknologi.

Keberhasilan Lamborghini mengajarkan bahwa kritik bisa menjadi bahan bakar untuk mencapai sesuatu yang besar.

Sebagai pebisnis, belajar menerima kritik dan mengubahnya menjadi kekuatan bisa membuat kita mencapai potensi yang tidak pernah kita bayangkan.

Kisah ini mengingatkan kita untuk tidak meremehkan ide besar yang bisa muncul dari tempat yang sederhana dan berani menghadapi tantangan dengan visi yang lebih besar.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #umkm #bisnisberkah #pengusahamuda #bisnissukses #bisnismurah #motivasi #inspirasi #motivasibisnis #inspirasibisnis #lamborghini
3 step cepat closing :

Customer problem >> solve problem (hilangkan pain) >> gain pleasure .

3 Step Cepat Closing:

Ketika menghadapi calon customer, langkah pertama adalah memahami customer problem atau permasalahan utama yang mereka hadapi.

Menurut survei dari HubSpot, 76% pelanggan mengharapkan bisnis benar-benar memahami kebutuhan mereka sebelum menawarkan solusi.

Setelah mengetahui masalah tersebut, langkah kedua adalah memberikan solusi yang relevan dan efektif untuk menghilangkan “pain” atau rasa tidak nyaman yang mereka alami.

Sebagai contoh, dalam dunia e-commerce, perusahaan yang mampu merespon keluhan pelanggan dalam waktu kurang dari satu jam memiliki tingkat retensi yang 30% lebih tinggi, menurut data Zendesk.

Langkah terakhir adalah fokus pada gain pleasure, yaitu memastikan calon customer merasakan manfaat tambahan yang positif dari solusi yang kita tawarkan.

Dalam studi dari Salesforce, 57% pelanggan cenderung membeli kembali dari bisnis yang mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan.



#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #peluangbisnis #bisnisonline #investasi #umkm #bisnisberkah #motivasi
Lebih Baik Agak Lama dalam Menyeleksi Calon Karyawan, Daripada Menyesal Kemudian

Ketika perusahaan merekrut karyawan yang tidak perform, dampaknya bisa merambat ke berbagai aspek bisnis.

Sebuah studi dari Harvard Business Review menemukan bahwa karyawan yang kurang produktif dapat mengurangi kinerja tim hingga 30%. Mereka sering kali memerlukan pengawasan lebih dan tidak mencapai target.

Penelitian CareerBuilder juga mengungkapkan bahwa 37% manajer menghabiskan waktu hingga 3 jam seminggu untuk menangani karyawan yang tidak perform. Waktu ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tim atau proyek strategis.

Dari sisi finansial, karyawan yang tidak produktif mengakibatkan penurunan efisiensi operasional.

Laporan dari Gallup menunjukkan bahwa karyawan disengaged, atau yang tidak memiliki keterikatan dengan perusahaan, dapat menyebabkan kerugian sekitar 34% dari gaji tahunan mereka.

Tidak hanya itu, karyawan yang tidak perform juga bisa menciptakan suasana kerja yang negatif.

Ketika anggota tim lain melihat standar kerja yang rendah tanpa ada tindakan tegas, motivasi kerja tim bisa menurun dan berdampak pada budaya kerja secara keseluruhan.

Dengan memperketat proses seleksi, perusahaan bisa lebih memastikan bahwa karyawan yang bergabung memiliki keterampilan dan semangat kerja yang sesuai.

Langkah ini pada akhirnya akan membantu menjaga kinerja perusahaan tetap optimal dan mengurangi risiko kerugian dari kesalahan rekrutmen.

Follow kami untuk tips-tips bisnis lainnya:
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #umkm #reseller #bisnisberkah #peluangbisnis #pengusahamuda #bisnissukses #hrd #humanresources #karyawan
Strategi Memadukan Pemasaran Online dan Offline untuk Efisiensi Bisnis

Padukan pemasaran online dan offline secara baik untuk mencapai hasil yang optimal bagi bisnis Anda.

Menurut data dari Harvard Business Review, bisnis yang menggabungkan strategi pemasaran online dan offline dapat meningkatkan konversi hingga 30% lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya menggunakan satu channel saja.

Pilih channel terbaik yang lebih efisien sesuai dengan karakteristik produk dan target pasar Anda.

Contohnya, retail besar seperti Zara menggunakan kombinasi antara toko fisik dan platform online untuk memberikan pengalaman belanja yang lengkap bagi pelanggan, dan hasilnya mereka mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 8% pada tahun 2022.

Studi dari Google menunjukkan bahwa 76% konsumen akan mengunjungi toko setelah melihat iklan online, yang menunjukkan bahwa pemasaran offline dan online bisa saling melengkapi dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Di Indonesia, bisnis kecil hingga menengah yang menggunakan media sosial untuk promosi sering kali melaporkan peningkatan traffic ke toko fisik mereka sebesar 20%, menurut survei dari Statista.

Dengan memadukan pemasaran online yang dapat menjangkau audiens luas secara cepat, serta pemasaran offline yang memberikan kesan langsung, bisnis Anda bisa memperoleh efektivitas yang lebih tinggi sekaligus menjaga efisiensi biaya.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #reseller #umkm #bisnisonline #bisnisberkah #motivasi #sukses
Mulai bisnis boleh modal nekat, tetapi ketika sudah berbisnis, Anda wajib belajar ilmu bisnis lebih kuat.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, sekitar 60% UMKM di Indonesia mengalami kesulitan dalam bertahan selama dua tahun pertama, sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen bisnis.

Sebuah studi oleh Small Business Administration di AS menunjukkan bahwa 30% pemilik usaha kecil tidak memiliki rencana bisnis formal, yang berpotensi menambah risiko kegagalan mereka.

Contoh sukses adalah Richard Branson, pendiri Virgin Group, yang memulai bisnisnya tanpa pengalaman formal dalam manajemen. Namun, seiring berjalannya waktu, ia terus belajar dan mengembangkan keterampilan bisnisnya, yang mengantarkan Virgin Group menjadi salah satu perusahaan terkemuka di dunia.

Data dari Investopedia mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki pemilik dengan pengetahuan bisnis yang solid memiliki peluang 50% lebih tinggi untuk bertahan dalam jangka panjang.

Belajar ilmu bisnis tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang mengadaptasi pengalaman, mengatasi tantangan, dan terus berinovasi untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.

Dengan bekal pengetahuan yang kuat, Anda akan lebih siap mengambil keputusan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #entrepreneur #bisnisdigital #pengusahamuda #peluangusaha #bisniskeren #sukses
Awalnya, Pocari Sweat muncul sebagai produk yang unik—minuman isotonik dengan rasa ringan dan sedikit asin, yang sangat berbeda dari minuman manis lainnya yang banyak beredar di pasar.

Ide Pocari Sweat lahir di Jepang pada tahun 1980-an dari perusahaan Otsuka Pharmaceutical, yang melihat peluang untuk menciptakan minuman yang mampu menggantikan cairan tubuh dengan cepat, terutama bagi para atlet.

Namun, perjalanannya tidaklah mudah; di awal kehadirannya, Pocari Sweat menghadapi banyak tantangan karena masyarakat pada umumnya belum familiar dengan konsep minuman isotonik yang mendukung hidrasi tubuh, sehingga banyak yang ragu dan skeptis.

Meski demikian, tim Pocari Sweat tidak menyerah dan terus berusaha mengedukasi pasar, memperkenalkan konsep hidrasi yang lebih sehat dan efektif untuk berbagai kalangan.

Di Jepang, mereka mulai membangun kehadiran Pocari Sweat dengan menempatkan produknya di vending machine, memudahkan konsumen untuk mendapatkannya kapan pun mereka membutuhkan hidrasi.

Mereka juga aktif terlibat dalam berbagai event olahraga, mulai dari pertandingan lokal hingga acara internasional, untuk membangun citra sebagai minuman yang menunjang performa tubuh dan membantu pemulihan cairan setelah beraktivitas.

Akhirnya, setelah beberapa tahun perjuangan, Pocari Sweat berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam kategori minuman isotonik, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, Pocari Sweat berhasil menarik perhatian masyarakat melalui strategi pemasaran yang berfokus pada edukasi kesehatan, terutama tentang pentingnya menjaga hidrasi tubuh.

Mereka mengadakan kampanye edukasi di sekolah-sekolah dan komunitas, serta menggelar berbagai acara olahraga yang melibatkan generasi muda, untuk memperkuat citra sebagai minuman yang mendukung gaya hidup sehat.

Kini, Pocari Sweat bukan hanya sekadar minuman, melainkan sudah menjadi simbol gaya hidup sehat dan bagian dari keseharian banyak orang.

Dari kisah Pocari Sweat ini, kita belajar tentang pentingnya ketekunan dan kesabaran dalam membangun bisnis, di mana kesuksesan tidak datang begitu saja, melainkan membutuhkan proses panjang, menghadapi tantangan, dan terus mengedukasi pasar.

Keberhasilan Pocari Sweat menunjukkan bahwa inovasi yang sederhana, seperti minuman isotonik, bisa menjadi solusi besar bagi banyak orang jika disertai dengan strategi pemasaran yang tepat dan konsistensi dalam edukasi pasar.

Di balik kesuksesan Pocari Sweat, kita bisa melihat adanya kerja keras, ketekunan, dan keyakinan yang kuat pada visi mereka—yaitu membantu setiap orang untuk hidup lebih sehat dengan menjaga hidrasi tubuh secara optimal.

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #bisnisonline #bisnisdigital #bisnisberkah #motivasi #bisnismurah #peluangbisnis #inspirasi #inspirasibisnis #motivasibisnis
5 Langkah Menentukan Audience Persona dalam Digital Marketing
Oleh : Simple Studio Indonesia

Menentukan audience persona adalah langkah krusial untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.

Audience persona membantu bisnis memahami siapa target pasar mereka, sehingga pesan dan konten yang disampaikan dapat relevan dan menarik.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Kumpulkan Data

Kumpulkan data dari pelanggan atau target audiens potensial.

Data ini bisa berupa demografi (usia, gender, lokasi), psikografis (minat, hobi, gaya hidup), perilaku (pola pembelian, preferensi produk), dan lainnya.

Data ini bisa diperoleh dari survei, wawancara, atau analisis data yang ada di platform digital seperti Google Analytics dan media sosial.

2. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Pahami masalah yang dihadapi target audiens dan kebutuhan mereka yang dapat diatasi oleh produk atau layanan Anda.

Misalnya, jika bisnis Anda menjual alat kebugaran, pahami mengapa audiens ingin membeli alat tersebut, apakah untuk meningkatkan kesehatan atau membentuk tubuh.

3. Segmentasikan Berdasarkan Karakteristik

Berdasarkan data yang terkumpul, buat segmen-segmen yang memiliki karakteristik serupa.

Segmentasi ini membantu Anda mengelompokkan audiens dengan kebutuhan atau perilaku yang sama, sehingga pesan marketing dapat lebih terarah.

Misalnya, segmen berdasarkan usia, minat, atau tingkat pendapatan.

4. Buat Profil Persona Audiens

Setelah segmentasi, buat profil persona yang mewakili masing-masing segmen.

Persona ini biasanya mencakup nama fiktif, usia, pekerjaan, minat, tujuan, dan tantangan utama yang dihadapi.

Misalnya, “Rina, 30 tahun, ibu rumah tangga yang ingin mengatur pola makan sehat untuk keluarganya.”

5. Analisis Data Secara Terus-Menerus

Persona audiens bisa berubah seiring dengan tren dan perilaku konsumen yang berkembang.

Lakukan analisis data secara berkala untuk memastikan persona yang Anda gunakan tetap relevan.

Gunakan feedback dari pelanggan dan data terbaru untuk memperbarui persona yang ada.
.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/


#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #pengusaha #peluangusaha #bisnismudah #bisnissukses #investasi #entrepreneur
9 Tips buat yang jualannya tadinya ramai, lalu sekarang sepi
Oleh : https://t.me/tipsbisnissuksesID

1. Evaluasi Produk

Periksa apakah produk atau layanan Anda masih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Tren, kebutuhan, atau preferensi pelanggan bisa berubah, jadi pastikan produk Anda tetap up-to-date.

2. Pantau Feedback Pelanggan

Tanyakan langsung kepada pelanggan mengapa mereka berhenti membeli. Anda bisa melakukan survei singkat atau menawarkan diskon kecil sebagai imbalan atas feedback mereka.

3. Perbarui Strategi Pemasaran

Analisis apakah strategi pemasaran Anda masih efektif. Cobalah berbagai kanal pemasaran baru seperti media sosial, email marketing, atau ads untuk menjangkau pelanggan baru.

4. Buat Promo Menarik

Cobalah memberikan diskon khusus, promo bundling, atau paket spesial untuk menarik pelanggan kembali.

5. Tingkatkan Engagement di Media Sosial

Posting konten yang relevan dan menarik untuk audiens Anda. Gunakan testimoni pelanggan, showcase produk, atau edukasi seputar produk agar pelanggan lebih tertarik.

6. Optimalkan Layanan Pelanggan

Pelayanan yang baik sering kali menjadi alasan utama pelanggan kembali. Pastikan mereka merasa dihargai dan mendapatkan solusi cepat atas masalah mereka.

7. Segarkan dan Cetak Ulang Marketing Tools Anda

Tampil dengan wajah baru, nuansa baru, lebih catchy, lebih menarik. Dan bisa lebih mempersuasi untuk lakukan pembelian.

8. Lakukan Retargeting Iklan

Untuk pelanggan yang pernah berinteraksi tetapi tidak membeli, gunakan retargeting iklan untuk mengingatkan mereka agar kembali ke produk Anda.

9. Perbarui Tampilan Toko/Website

Jika Anda memiliki toko fisik atau online, pastikan tampilannya menarik dan tidak ketinggalan zaman. Toko yang segar dan menarik akan memberikan kesan positif.

Follow kami untuk tips-tips bisnis lainnya:
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #bisnisonline #bisnisdigital #bisnisberkah #motivasi #bisnismurah #peluangbisnis #inspirasibisnis #motivasibisnis
Membangun Akun IG dari Nol Tanpa Iklan untuk Jualan? Ini 7 Hal yang Harus Dilakukan
Oleh : Simple Studio Indonesia

Walaupun butuh effort lebih, membangun IG sampai punya followers ribuan, bisa dilakukan tanpa iklan. Berikut ini 7 tipsnya:

1. Siapkan Dulu Akunnya

Lengkapi profile picture, deskripsi, 9-30 feed pertama, lengkap dengan captionnya.

Pasang minimal 5 highlight story di atas, berisi tentang produk/jasa yang akan di jual.

Baiknya buat fanpage Facebooknya juga, lalu hubungkan.

Akan lebih baik lagi kalau kita juga bangun akun Tiktok dengan nama dan profile yang sama sebagai salah satu sumber traffic.

2. Buat 2-5 Postingan per Hari

Namanya juga gratisan, harus mau repot.

Kalau bisa 1 postingan harian, bisa dibuat bersamaan, misal untuk sebulan ke depan dan dijadwalkan.

Postingan harian ke-2 dst, bisa buat dan posting manual, kalau waktu cukup, pembuatannya bisa juga sekalian.

Format media bagusnya dicoba semua, single image, carousel, reels. Tapi usahakan reels pastikan ada.

Usahakan postingannya sesuatu yang memberi value bagi audience, jangan jualan dulu.

3. Aktif di Akun Medsos Target

Pilih 8-10 akun bidikan, yang target marketnya sama.

Sehari, usahakan kita sering berkomentar positif di akun tersebut. Terutama pada postingan yang masih baru.


4. Follow – Un Follow

Pada 8-10 akun bidikan di atas, yang target marketnya sama.

Sehari, follow dari followers mereka 20-40/akun.

Unfollow mereka yang tidak follback Anda.

Langkah ini baru bisa dilakukan sebaiknya setelah langkah 2 & 3 di atas dilakukan minimal 21 hari.

5. Pin Post Promosi

Buat 3 postingan promosi detil, hard selling, lalu pin ke bagian atas feed.

6. Kombinasikan Postingan Biasa dan Hardselling

Jangan langsung jualan.

Buat komposisi tertentu, misal 3:1, atau bahkan 7:1..

3 atau 7 postingan yang berikan value, 1-nya jualan.

7. Buat Target dan Cek Insight

Misalnya, sebulan minimal 100 followers, 2 bulan 500 follower, 3 bulan 1000-1500 followers.

Selalu cek insight, mana postingan yang engagemet dan reach-nya tinggi dan mana yang rendah.

Semoga 7 langkah di atas bisa bantu agar kita bisa kembangkan akun IG dari nol, tanpa iklan dan akhirnya bisa buat jualan.

.
.
.
Layanan desain, percetakan, digital marketing. KLIK :

➡️ http://simplestudioindonesia.com/
➡️ http://simplestudioindonesia.com/


#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #pengusaha #peluangusaha #bisnismudah #bisnissukses #entrepreneur #tipsdigitalmarketing #digitalmarketing
5 Trik Rebranding Menggunakan Media Sosial
Oleh : https://t.me/tipsbisnissuksesID

Rebranding adalah langkah strategis untuk menyegarkan citra perusahaan agar tetap kompetiti di pasar.

Media sosial merupakan alat yang sangat efektif dalam mendukung proses ini.

Berikut lima trik rebranding yang bisa Anda terapkan:

1. Ceritakan Perjalanan Rebranding Anda

Perusahaan teknologi seperti Logitech memanfaatkan media sosial untuk berbagi transformasi mereka dari perusahaan perangkat keras menjadi brand lifestyle.

Melalui kampanye di Instagram dan YouTube, Logitech berhasil meningkatkan awareness produk baru mereka hingga 23% dalam setahun.

2. Gunakan Hashtag Khusus

BMW sukses menggunakan hashtag #NEXTGen untuk memperkenalkan inovasi kendaraan listrik mereka.

Hasilnya, mereka mendapatkan lebih dari 20 juta impresi di Twitter dan Instagram dalam beberapa minggu pertama.

3. Libatkan Audiens dalam Proses

Burberry menggunakan media sosial untuk melibatkan pelanggan dalam memilih desain baru produk mereka.

Hal ini berhasil meningkatkan jumlah followers Instagram mereka hingga 10 juta dalam satu tahun.

4. Konsistensi Visual di Semua Platform

Airbnb berhasil dengan rebranding mereka pada tahun 2014 dengan memperkenalkan logo dan identitas visual baru yang konsisten di seluruh media sosial.

Menurut analisis, perubahan ini membantu meningkatkan loyalitas pelanggan dan menambah 25% lebih banyak pengunjung ke situs mereka.

5. Kampanye Influencer untuk Meningkatkan Eksposur

Perusahaan fashion ASOS bermitra dengan micro-influencers untuk memperkenalkan rebranding mereka kepada audiens Gen Z.

Kampanye ini menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 35% di kalangan pelanggan muda.

Dengan strategi ini, rebranding Anda dapat berjalan lebih efektif dan membawa hasil nyata di era digital..
.
.
Follow kami untuk tips-tips bisnis lainnya:
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID
➡️ https://t.me/tipsbisnissuksesID

#tipsbisnis #bisnis #tipsmarketing #marketing #pengusaha #peluangusaha #bisnismudah #bisnissukses #entrepreneur #tipsdigitalmarketing #digitalmarketing