Buletin Al-Faidah
4.89K subscribers
1.09K photos
19 videos
10 files
829 links
Channel Resmi Buletin Al-Faidah | Berbagi Faidah di atas Sunnah

Pembimbing :
• Al-Ustadz Qomar Su'aidi hafizhahullah
• Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah
• Al-Ustadz 'Abdurrahman Mubarak hafizhahullah

Untuk Berlangganan: +62857-8264-3130
Download Telegram
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

TADABBUR KALAM ILAHI:
DOA SALAFUS SHALIH TATKALA SELESAI MENUNAIKAN SHALAT JUM'AT

💬 Allah SubhanahuwaTa'ala berfirman,

﴿ فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾.

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi, carilah karunia Allah dan sering-seringlah kalian mengingat Allah supaya kamu beruntung." (Q.S. Al-Jumu'ah: 10)

·•━━━━━━━━━━━━•·

✍🏻 Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menukilkan satu atsar tatkala beliau menafsirkan ayat tersebut,

كان عراك بن مالك - رضيَ اللهُ عنه - إذا صلّى الجُمعة انصرف، فوقف على باب المسجد فقال:

❝ Dahulu 'Araak bin Malik -radhiyallahu'anhu-, tatkala beliau selesai shalat Jum'at, beliau pergi. Lantas beliau berhenti di pintu masjid, lalu beliau berdoa,

« اللَّهُمَّ إِنِّي أَجَبْتُ دَعْوَتَكَ، وَصَلَّيْتُ فَرِيْضَتَكَ، وَانْتَشَرْتُ كَمَا أَمَرْتَنِي فَارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ ».

Allahumma inni ajabtu da'wataka, washollaitu fariidhotaka, wantasyartu kama amartanii, farzuqnii min fadhlika, wa anta khoirur rooziqiin.

(Artinya:) "Ya Allah, Sungguh aku telah memenuhi seruan-Mu, aku pun telah melaksanakan shalat fardhu-Mu, dan aku telah menyebar sebagaimana Engkau perintahkan, maka limpahkanlah rezeki dari keutamaan-Mu kepadaku. Sesungguhnya engkau adalah Sebaik-baik Pemberi rezeki."

📖 Termaktub dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, hal. 122 - 123, jilid 8, Cet. Daar Thoyyibah.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Jumat #Doa #Salaf


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MELONJAKNYA HARGA DISEBABKAN KEZALIMAN MANUSIA

✍🏻 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan,

فَالْغَلَاءُ بِارْتِفَاعِ الْأَسْعَارِ؛ وَالرُّخْصِ بِانْخِفَاضِهَا هُمَا مِنْ جُمْلَةِ الْحَوَادِثِ الَّتِي لَا خَالِقَ لَهَا إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ؛ وَلَا يَكُونُ شَيْءٌ مِنْهَا إلَّا بِمَشِيئَتِهِ وَقُدْرَتِهِ؛

❝ Mahal karena melonjaknya harga dan murah karena anjloknya harga, keduanya merupakan bagian dari kejadian-kejadian yang tiada penciptanya kecuali Allah semata. Dan tidaklah terjadi sesuatu darinya kecuali atas kehendak-Nya dan ketetapan-Nya.

لَكِنْ هُوَ سُبْحَانَهُ قَدْ جَعَلَ بَعْضَ أَفْعَالِ الْعِبَادِ سَبَبًا فِي بَعْضِ الْحَوَادِثِ كَمَا جَعَلَ قَتْلَ الْقَاتِلِ سَبَبًا فِي مَوْتِ الْمَقْتُولِ؛ وَجَعَلَ ارْتِفَاعَ الْأَسْعَارِ قَدْ يَكُونُ بِسَبَبِ ظُلْمِ الْعِبَادِ وَانْخِفَاضِهَا قَدْ يَكُونُ بِسَبَبِ إحْسَانِ بَعْضِ النَّاسِ

Akan tetapi Dia (Allah) subhanah telah menjadikan sebagian dari perbuatan hamba sebagai sebab atas kejadian-kejadian tersebut. Sebagaimana Dia menjadikan pembunuhan yang dilakukan seorang pembunuh sebagai sebab atas kematian orang yang dibunuh. Maka Dia pun telah menjadikan melonjaknya harga terkadang disebabkan oleh kezaliman (¹) hamba-hamba dan murahnya harga terkadang disebabkan oleh kebajikan dari sebagian manusia. ❞

📖 Kitab Majmu'ah Al-Fatawa libni Taimiyyah, hal. 520, jilid 8, Cet. Mujamma al-Malik Fahd.

·•━━━━━━━━━━━━•·

(¹) Catatan:
Dan ketahuilah wahai saudaraku -rahimakumullah-, sesungguhnya kezaliman itu banyak macamnya. Kezaliman bukan hanya sebatas menyakiti orang lain atau mengambil hak-hak mereka. Berbagai macam kemaksiatan yang kita lakukan juga termasuk kezaliman. Melanggar perintah Allah, tidak menunaikan hak-hak-Nya dengan tidak mentauhidkan-Nya juga termasuk bentuk kezaliman, bahkan hal itu merupakan bentuk kezaliman yang paling besar. Kesyirikan adalah bentuk kezaliman yang paling besar. Hal tersebut berdasarkan firman Allah,

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

❝ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Q.S. Luqman: 13)

Maka jauhilah segala bentuk kezaliman! Terutama kezaliman berupa perbuatan syirik. Waspadalah saudaraku! Waspadalah dari segala bentuk kesyirikan, baik yang kecil maupun yang besar!

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Nasihat #Sabar #Tabah #AntiSyirik


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

KEKAYAAN YANG SEBENARNYA HANYA MILIK ALLAH SEMATA

✍🏻 Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan,

أن من كان مالكًا من وجهٍ دون وجهٍ فليس بغنيٍّ، وعلى هذا فلا يستحقُّ اسم الغنيّ بالحقيقة إلّا الله، وكلُّ ما سواه فقيرٌ إليه بالذّات.

❝ Sesungguhnya seseorang yang memiliki suatu kepemilikan dari satu sisi tapi tidak dari sisi yang lain, maka dia itu sebenarnya bukanlah orang yang kaya. Atas dasar ini, maka hakikatnya tidaklah layak nama Al-Ghani (Yang Maha Kaya) itu disematkan kecuali hanya untuk Allah semata. Dan seluruh hal selain Allah (yakni makhluk), seluruhnya itu hakikatnya fakir (butuh) kepada-Nya.

📖 Kitab Madarijus Salikin Hal. 248, Jilid 3, Cet. 'Athoatul Ilmi.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Kaya #Hikmah #Allah


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

KAUM SALAF MEMBENCI BERKELUH KESAH KEPADA MAKHLUK

✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan,

وَقَدْ كَانَ السَّلَفُ يَكْرَهُونَ الشَّكْوَى إِلَى الْخَلْقِ وَالشَّكْوَى وَإِنْ كَانَ فِيهَا رَاحَةٌ إِلا أَنَّهَا تَدُلُّ عَلَى ضَعْفٍ وَذُلٍّ وَالصَّبْرُ عَنْهَا دَلِيلٌ عَلَى قُوَّةٍ وَعِزٍّ

❝ Sungguh kaum salaf, dahulu mereka membenci menyampaikan keluh kesah kepada makhluk. Keluh kesah, meskipun padanya terdapat rasa tenang, akan tetapi hal itu menunjukkan akan kelemahan dan kehinaan. Sementara kesabaran merupakan bukti kekuatan dan kehormatan. ❞

📖 Kitab Ats-Tsabaat 'Indal Mamaat, hal.55, Cet. Muassasah al-Kutub ats-Tsaqofiyyah.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Nasihat #Hikmah #Petuah


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

TELADAN SALAFUS SHALIH:
BUAH HASIL KETEGARAN IMAM MALIK KETIKA MENGHADAPI BERBAGAI TUDUHAN

✍🏻 Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menukilkan kisah Al-Imam Malik rahimahullah yang pernah menerima pedihnya siksaan di perjalanan hidupnya. Adz-Dzahabi menceritakan bahwa Al-Waqidi rahimahullah mengisahkan,

لَمَّا دُعِيَ مَالِكٌ، وَشُوْوِرَ، وَسُمِعَ مِنْهُ، وَقُبِلَ قَوْلُهُ، حُسِدَ، وَبَغَوْهُ بِكُلِّ شَيْءٍ،

❝ Tatkala Malik diundang (oleh penguasa), diajak bermusyawarah, didengar dan diterima pendapatnya, maka ia pun dihasadi, lantas mereka (orang-orang yang hasad) menzalimi beliau dengan segala cara.

فَلَمَّا وَلِيَ جَعْفَرُ بنُ سُلَيْمَانَ المَدِيْنَةَ، سَعَوْا بِهِ إِلَيْهِ، وَكَثَّرُوا عَلَيْهِ عِنْدَهُ، وَقَالُوا:

Lalu ketika Ja'far bin Sulaiman berkuasa di Madinah, mereka (orang-orang yang hasad -ed) berusaha memfitnah Imam Malik kepadanya, mereka semakin bertambah banyak di sisinya (Ja'far bin Sulaiman), lantas mereka menyampaikan,

لاَ يَرَى أَيْمَانَ بَيْعَتِكُم هَذِهِ بِشَيْءٍ، وَهُوَ يَأْخُذُ بِحَدِيْثٍ رَوَاهُ عَنْ ثَابِتِ بنِ الأَحْنَفِ فِي طَلاَقِ المُكْرَهِ: أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ عِنْدَهُ.

"Dia ini (yakni Imam Malik) tidaklah menganggap sumpah baiat kalian ini, dan dia mengambil hadis yang dia riwayatkan dari Tsabit bin Al-Ahnaf mengenai talak orang yang terpaksa, bahwasannya hal itu tidak diperkenankan menurutnya."

قَالَ: فَغَضِبَ جَعْفَرٌ، فَدَعَا بِمَالِكٍ، فَاحْتَجَّ عَلَيْهِ بِمَا رُفِعَ إِلَيْهِ عَنْهُ، فَأَمَرَ بِتَجرِيْدِه، وَضَرْبِهِ بِالسِّيَاطِ، وَجُبِذَتْ يَدُهُ حَتَّى انْخَلَعَتْ مِنْ كَتِفِهِ، وَارتُكِبَ مِنْهُ أَمْرٌ عَظِيْمٌ، فَوَاللهِ مَا زَالَ مَالِكٌ بَعْدُ فِي رِفْعَةٍ وَعُلُوٍّ.

Dia (Al-Waqidy) menceritakan; Lantas Ja'far pun marah, kemudian memanggil Malik, lalu menentangnya atas perkara yang telah dilaporkan kepadanya mengenai dirinya. Lantas ia pun memerintahkan agar beliau dilucuti, dicambuk dengan cemeti, dan ditariklah tangan beliau hingga terlepas dari (sendi) bahu beliau, beliau pun diperlakukan dengan siksaan yang berat. Maka demi Allah! Malik setelahnya tetaplah mulia dan tinggi kedudukannya.

📝 Setelah menukilkan kisah tersebut, Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengomentari,

قُلْتُ: هَذَا ثَمَرَةُ المِحْنَةِ المَحْمُوْدَةِ، أَنَّهَا تَرفَعُ العَبْدَ عِنْدَ المُؤْمِنِيْنَ.

❝ Aku katakan; Ini adalah buah hasil dari ujian yang terpuji. Bahwasannya ujian itu akan mengangkat derajat seorang hamba di sisi kaum mukminin.

📖 Kitab Siyar A'lamin Nubala, hal. 80 - 81, jilid 8, Cet. Muassasah Ar-Risalah.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Sabar #Tabah #Ujian


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

SESUATU YANG DILANDASI KEIKHLASAN MAKA AKAN TETAP ADA

✍🏻 Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar hafizhahullah

❝ Keikhlasan tidak akan muncul begitu saja tanpa diiringi dengan ilmu. Maka untuk mewujudkan keikhlasan, dibutuhkan keseriusan dan keistiqamahan di dalam thalabul Ilmi. Walau terkadang amalan thalabul ilmi-nya itu sendiri di dalam menjalankannya mungkin masih belum ikhlas. ❞

Faidah Tausiah Bada Shubuh oleh Al Ustadz Abu Nasim Mukhtar hafizhahullahu ta'ala di Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi, 16 Syaban 1443H / 19 Maret 2022

Baca selengkapnya:
https://telegra.ph/SESUATU-YANG-DILANDASI-KEIKHLASAN-MAKA-AKAN-TETAP-ADA-03-20
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️

SEMERBAK WANGI KEIKHLASAN

✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menyampaikan,

الإخلاص مسك مصون في مسك القلب، ينبه ريحه على حامله، العمل صورة، والإخلاص روح، إذا لم تخلص فلا تتعب،

❝ Keikhlasan laksana minyak kasturi yang terjaga dalam genggaman hati. Semerbak wanginya mampu membangunkan (menyadarkan) si pemakainya. Amalan bagaikan jasad, sementara keikhlasan itu bagaikan ruh. Jika engkau tak mampu bertindak ikhlas maka janganlah engkau meletihkan diri. ❞

📖 Kitab Al-Lathooif Hal. 37, Cetakan Daarut Thoba'ah Al-Muhammadiyyah

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Ikhlas #Tulus #Nasihat #Amalan


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

SIKAP MUKMIN SEJATI SAAT DIZALIMI DAN DISAKITI

✍🏻 Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menyatakan,

فَالمُؤْمِنُ إِذَا امْتُحِنَ صَبَرَ وَاتَّعَظَ وَاسْتَغْفَرَ، وَلَمْ يَتَشَاغَلْ بِذَمِّ منِ انْتَقَمَ مِنْهُ، فَاللهُ حَكَمٌ مُقْسِطٌ، ثُمَّ يَحْمَدُ اللهَ عَلَى سَلاَمَةِ دِيْنِه، وَيَعْلَمُ أَنَّ عُقُوْبَةَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ وَخَيْرٌ لَهُ.

❝ Seorang mukmin, jika ia diuji maka dia akan bersabar, mengambil pelajaran, beristighfar, dan ia tidak akan menyibukkan diri untuk mencela orang yang menyiksanya, karena Allah-lah Yang menghukumi dan Yang mengadili. Lalu ia akan memuji Allah atas keselamatan agamanya (setelah berhasil melewati ujian -ed), dan ia yakin bahwasannya siksaan duniawi (dibandingkan siksa akhirat) itu lebih ringan dan lebih baik baginya. ❞

📖 Kitab Siyar A'lamin Nubala, hal. 81, jilid 8, Cet. Muassasah Ar-Risalah.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Sabar #Tabah #Nasihat #Petuah


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

RAMADHAN SEGERA TIBA, SUDAH SEPANTASNYA KITA BERGEMBIRA

💬 Rasulullah ﷺ bersabda :

قد جاءكم شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيم وتغل فيه الشياطين...

Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah telah mewajibkan atas kalian puasa pada bulan itu. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga, ditutup padanya pintu-pintu neraka, para setan pun dibelenggu saat itu pula... ❞ (H.R. Ahmad 230/2)

📝 Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambaly rahimahullah memberikan penjelasan,

قال بعض العلماء: هذا الحديث أصل في تهنئة الناس بعضهم بعضا بشهر رمضان

❝ Berkata sebagian ulama, "Hadits ini merupakan landasan (bolehnya) memberi ucapan selamat/kabar gembira di antara manusia, sebagian mereka dengan sebagian yang lain akan datangnya bulan Ramadhan."

🌷 Beliau mengiringi penjelasan dengan lantunan syair,

كيف لا يبشر المؤمن بفتح أبواب الجنان؟

Bagaimana mungkin seorang mukmin tak bergembira akan dibukanya pintu-pintu surga?

كيف لا يبشر المذنب بغلق أبواب النيران؟

Bagaimana mungkin seorang yang berbuat dosa tak bergembira akan ditutupnya pintu-pintu neraka?

كيف لا يبشر العاقل بوقت يغل فيه الشياطين؟

Bagaimana mungkin seorang yang berakal, dengan (datangnya) waktu dibelenggunya setan-setan ia tak bergembira?

📖 Kitab Lathoiful Ma’arif, Hal. 279, Cetakan Daar Ibnu Katsir Beirut.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Ramadhan #Mubarak #Nasihat


📲
JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
»
@BuletinAlFaidah
» https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

BISA JADI HARI ESOK DATANG, SEMENTARA KAU TELAH MENGHILANG

مَضَى أَمْسُكَ الْمَاضِي شَهِيدًا مُعَدَّلًا ... وَأَصْبَحْتَ فِي يَوْمٍ عَلَيْكَ شَهِيدُ

❝ Harimu kemarin telah berlalu sebagai saksi yang telah ditetapkan. Sementara engkau di harimu sekarang ini menjadi sosok yang menyaksikan.

فَإِنْ كُنْتَ بِالْأَمْسِ اقْتَرَفْتَ إِسَاءَةً ... فَثَنِّ بِإِحْسَانٍ وَأَنْتَ حَمِيدُ

Jika dalam keadaan bersalah di hari kemarin kau lalui, maka manfaatkanlah kesempatan keduamu dengan kebaikan sehingga kau pun terpuji.

وَلَا تُرجِ فِعلَ الْخَيرِ يَومًا إِلَى غَدٍ ... لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَأَنْتَ فَقِيدُ

Janganlah kau menunda amalan kebaikan hari ini hingga esok hari. Bisa jadi esok akan datang, sementara kau telah menghilang.

فَيَوْمُكَ إِنْ أَعْتَبْتَهُ عَادَ نَفْعُهُ ... عَلَيْكَ وَمَاضِي الْأَمْسِ لَيْسَ يَعُودُ

Adapun harimu, jika kau membuatnya ridha, maka manfaatnya akan kembali kepada dirimu sendiri. Sementara hari kemarin yang telah berlalu tak kan mungkin bisa terulang lagi.

📖 Untaian syair gubahan Mahmud bin Hasan rahimahullah yang dinukilkan al-Imam al-Baihaqy rahimahullah dalam Kitab Az-Zuhd Al-Kabir, hal. 235, Cet. Muassasah al-Kutub ats-Tsaqofiyyah.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah

#Syair #Pengingat #Nasihat


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

LEBIH BAIK DIBANDINGKAN WARISAN EMAS DAN PERAK

✍🏻 Yahya bin Abi Katsir rahimahullah pernah menyampaikan,

«مِيرَاثُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ مِيرَاثِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَالنَّفْسُ الصَّالِحَةُ خَيْرٌ مِنَ اللُّؤْلُؤِ وَلَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجَسَدِ»

Warisan ilmu itu lebih baik dibandingkan warisan emas dan perak dan jiwa yang saleh itu lebih baik dibandingkan butiran mutiara. Sementara ilmu itu tidak akan mampu diraih dengan tubuh yang santai. ❞

📖 Kitab Jami'u Bayanil Ilmi wa Fadhlih, hal. 384, jilid 1, Cet. Dar Ibnul Jauzi - Saudi.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah

#Ilmu #Petuah #PenuntutIlmu


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

APAKAH MENDENGARKAN PELAJARAN PARA ULAMA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK ATAU INTERNET AKAN TETAP MENDAPATKAN KEBERKAHAN YANG SAMA?

Al-'Allamah Zaid bin Muhammad Al-Madkholi rahimahullah pernah ditanya,

هل الذين يتابعون دروس العلماء السلفيين تنالهم بركة الحلقة، وهم الذين يتابعون الدروس على شبكة الإنترنت أو الحاسب أوالإذاعة؟

❝ Orang-orang yang mengikuti durus (pelajaran-pelajaran) ulama salafiyin, mereka yang mengikuti durus melalui jaringan internet, komputer atau radio, apakah keberkahan dari halaqoh ilmu akan mereka dapatkan? ❞

💬 Al-'Allamah Zaid bin Muhammad Al-Madkholi rahimahullah menjawab,

هؤلاء الذين ذكرتهم لهم مكاسب عظيمة جدا: أولا: هم يعتبرون طلبة علم، وطالب العلم من أفضل الناس قدرا، أفضل أهل زمانه إذا كان يريد بطلب العلم إزالة الجهل عن نفسه ويريد أن يعمل بعلمه وينشره .

❝ Yang engkau sebutkan ini, mereka itu akan memperoleh keuntungan yang agung sekali. Pertama, mereka tergolong penuntut ilmu. Sementara penuntut ilmu itu termasuk manusia yang paling utama kedudukannya, dan seutama-utamanya orang di zamannya, jika ia menghendaki menghilangkan kejahilan dari dirinya, menghendaki untuk mengamalkan ilmunya dan menyebarkannya.

وثانيا: إن طلب العلم سواء جلس على انفراد انفرد أو في جماعة تنزل عليه السكينة وتغشاه الرحمة وتحفه ملائكة الله، فهؤلاء الذين يتابعون حلقات العلم من الكتاب والسنة ووسائل العلم الأخرى لهم أجر عظيم ولا ينقص أجرهم عن أجر الحاضرين عند مشايخ العلم إن شاء الله.

Kedua, sesungguhnya menuntut ilmu entah itu dengan bermajelis sendiri sendiri atau bersama jama'ah akan menjadikan ketenangan turun kepadanya, rahmat akan melingkupinya, dan malaikat Allah akan mengelilinginya. Sehingga mereka ini yang mengikuti halaqoh-halaqoh ilmu dari Al-Kitab dan As-Sunnah serta perantara-perantara ilmu yang lainnya (seperti internet, rekaman dan lainnya -ed), maka mereka ini akan mendapatkan pahala yang agung. Pahala mereka tidaklah berkurang dari pahalanya orang-orang yang hadir di sisi masyaikh yang mengajarkan ilmu, insyaAllah. (¹) ❞

📖 Kitab Al-Irsyad ila Taudhih Lum'atil I'tiqod, hal. 184 - 185.

·•━━━━━━━━━━━━•·

(¹) Catatan:
Tentu saja, jawaban beliau ini tertuju kepada orang-orang yang terhalangi atau belum dimudahkan untuk datang ke majelis ilmu para ulama secara langsung. Seperti halnya orang-orang yang tinggal jauh dari negeri para ulama dan tidak memiliki kemampuan untuk rihlah. Maka orang yang semacam ini akan mendapatkan pahala yang agung dengan ia tetap berusaha menyimak pelajaran-pelajaran yang disampaikan para ulama melalui fasilitas-fasilitas elektronik, internet atau yang semisalnya.

Adapun bagi orang yang mampu hadir langsung di majelis para ulama karena tidak adanya penghalang, ia mampu rihlah untuk bermajelis bersama mereka. Maka tentu lebih utama baginya untuk bisa menghadirinya secara langsung. Hal itu lebih mendatangkan manfaat dan keberkahan.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah

#Ilmu #Petuah #PenuntutIlmu


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

BULETIN AL-FAIDAH:
PENENTUAN AWAL RAMADHAN

📄 Dari Buletin Al-Faidah Edisi 61, Tahun ke-2, 1437 H

❝...Kita sebagai muslim yang mukim di negeri yang mayoritas adalah muslim juga, patut kita syukuri dimana hal pengambilan keputusan hilal bukanlah hal yang sulit. Karena dalam titik-titik tertentu pemerintah negeri ini telah memercayakan kepada pihak-pihak terkait yang berkompeten untuk melihat hilal. Walhamdulillah, pemerintah negeri ini juga memiliki aparat atau staff kementerian agama yang memutuskan terlihat atau tidaknya hilal yang menjadi patokan umat muslim seluruh negeri. Dengan itu adalah sebuah kemudahan bagi umat muslim untuk memulai puasa Ramadhan...❞

📖 Baca selengkapnya, dapatkan faedahnya...

📑 Versi ebook/pdf: https://t.me/BuletinAlFaidah/713


📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
https://t.me/buletinalfaidah