﷽ NIAT MERUPAKAN KEKUATAN DARI AMALAN
✍🏻 Diriwayatkan bahwa Ja'far bin Hayyan رحمه الله pernah menyampaikan,
مِلَاكُ هَذِهِ الْأَعْمَالِ النِّيَّاتُ , فَإِنَّ الرَّجُلَ يَبْلُغُ بِنِيَّتِهِ مَا لَا يَبْلُغُ بِعَمَلِهِ
❝ Kekuatan dari amalan-amalan adalah niat. Karena seseorang itu sesungguhnya mampu menggapai (suatu hal) dengan niatnya, yang mana tidak mampu dia gapai dengan sebatas amalannya. ❞
📖 Kitab Az-Zuhd war Roqooiq Libnil Mubaarak Hal. 63, Cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal Arifin حفظه اللّٰه
#Niat #Kekuatan #Ikhlas #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
✍🏻 Diriwayatkan bahwa Ja'far bin Hayyan رحمه الله pernah menyampaikan,
مِلَاكُ هَذِهِ الْأَعْمَالِ النِّيَّاتُ , فَإِنَّ الرَّجُلَ يَبْلُغُ بِنِيَّتِهِ مَا لَا يَبْلُغُ بِعَمَلِهِ
❝ Kekuatan dari amalan-amalan adalah niat. Karena seseorang itu sesungguhnya mampu menggapai (suatu hal) dengan niatnya, yang mana tidak mampu dia gapai dengan sebatas amalannya. ❞
📖 Kitab Az-Zuhd war Roqooiq Libnil Mubaarak Hal. 63, Cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal Arifin حفظه اللّٰه
#Niat #Kekuatan #Ikhlas #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
SEMERBAK WANGI KEIKHLASAN
✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menyampaikan,
الإخلاص مسك مصون في مسك القلب، ينبه ريحه على حامله، العمل صورة، والإخلاص روح، إذا لم تخلص فلا تتعب،
❝ Keikhlasan laksana minyak kasturi yang terjaga dalam genggaman hati. Semerbak wanginya mampu membangunkan (menyadarkan) si pemakainya. Amalan bagaikan jasad, sementara keikhlasan itu bagaikan ruh. Jika engkau tak mampu bertindak ikhlas maka janganlah engkau meletihkan diri. ❞
📖 Kitab Al-Lathooif Hal. 37, Cetakan Daarut Thoba'ah Al-Muhammadiyyah
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal 'Arifin حفظه اللّٰه
#Ikhlas #Tulus #Nasihat #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
SEMERBAK WANGI KEIKHLASAN
✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menyampaikan,
الإخلاص مسك مصون في مسك القلب، ينبه ريحه على حامله، العمل صورة، والإخلاص روح، إذا لم تخلص فلا تتعب،
❝ Keikhlasan laksana minyak kasturi yang terjaga dalam genggaman hati. Semerbak wanginya mampu membangunkan (menyadarkan) si pemakainya. Amalan bagaikan jasad, sementara keikhlasan itu bagaikan ruh. Jika engkau tak mampu bertindak ikhlas maka janganlah engkau meletihkan diri. ❞
📖 Kitab Al-Lathooif Hal. 37, Cetakan Daarut Thoba'ah Al-Muhammadiyyah
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal 'Arifin حفظه اللّٰه
#Ikhlas #Tulus #Nasihat #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
UNTAIAN PERMISALAN UNTUKMU WAHAI SYA'BAN!
✍🏻 Ibnu Rajab al-Hambaly رحمه الله menceritakan dalam kitabnya, bahwasannya Abu Bakr al-Warrooq al-Balkhi رحمه الله pernah menyampaikan,
شهر رجب شهر للزرع وشعبان شهر السقي للزرع ورمضان شهر حصاد الزرع
❝ Bulan Rajab merupakan bulan untuk menanam. Sementara bulan Sya'ban merupakan bulan untuk menyirami tanaman, dan bulan Ramadhan merupakan bulan untuk memanen hasilnya. ❞
💬 Beliau juga pernah menyampaikan,
قال: مثل شهر رجب مثل الريح ومثل شعبان مثل الغيم ومثل رمضان مثل القطر
❝ Permisalan bulan Rajab itu laksana hembusan angin. Sementara bulan Sya'ban itu laksana awan, dan bulan Ramadhan itu laksana tetesan hujan. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif, hal. 121, Cet. Daar Ibnu Hazm.
📝 Catatan:
مَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ
❝ Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban, bagaimana mungkin dia ingin memanen hasilnya di bulan Ramadhan? ❞
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan حفظه اللّٰه
#Syaban #Ramadhan #Keutamaan #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
UNTAIAN PERMISALAN UNTUKMU WAHAI SYA'BAN!
✍🏻 Ibnu Rajab al-Hambaly رحمه الله menceritakan dalam kitabnya, bahwasannya Abu Bakr al-Warrooq al-Balkhi رحمه الله pernah menyampaikan,
شهر رجب شهر للزرع وشعبان شهر السقي للزرع ورمضان شهر حصاد الزرع
❝ Bulan Rajab merupakan bulan untuk menanam. Sementara bulan Sya'ban merupakan bulan untuk menyirami tanaman, dan bulan Ramadhan merupakan bulan untuk memanen hasilnya. ❞
💬 Beliau juga pernah menyampaikan,
قال: مثل شهر رجب مثل الريح ومثل شعبان مثل الغيم ومثل رمضان مثل القطر
❝ Permisalan bulan Rajab itu laksana hembusan angin. Sementara bulan Sya'ban itu laksana awan, dan bulan Ramadhan itu laksana tetesan hujan. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif, hal. 121, Cet. Daar Ibnu Hazm.
📝 Catatan:
مَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ
❝ Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban, bagaimana mungkin dia ingin memanen hasilnya di bulan Ramadhan? ❞
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan حفظه اللّٰه
#Syaban #Ramadhan #Keutamaan #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
KOREKSILAH KEYAKINANMU TENTANG PENYAKIT MENULAR!
💬 Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwasannya Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
لا عدوى ...
"Tidak ada penularan penyakit..." (al-Hadits)
✍🏻 Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah pernah menerangkan,
قوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لا عدوى" المراد بالعدوى: انتقال المرض من شخص إلى شخص، أو من بهيمة إلى بهيمة، أو من مكان إلى مكان. والمرض يتعدّى من محل إلى محل، ويتعدّى من المريض إلى السليم، ويتعدّى من الجربى إلى الصحيحة، هذا شيءٌ موجود.
❝ Ucapan beliau ﷺ; 'Tidak ada penularan penyakit.' (لا عدوى), yang dimaksudkan dengan 'penularan' (العدوى) adalah berpindahnya penyakit dari individu kepada individu yang lainnya, atau dari suatu hewan kepada hewan yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain. Suatu penyakit itu memang menular dari satu tempat ke tempat yang lain, dari orang yang sakit ke orang yang sehat, dari onta yang berkudis kepada onta yang sehat. Hal ini memang sesuatu yang nyata keberadaannya.
والرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا ينفي هذا، وإنما ينفي العدوى التي كان يعتقدها أهل الجاهلية من أنّ المرض يتعدّى بنفسه بدون تقدير الله سبحانه وتعالى،
Rasulullah ﷺ tidaklah menyangkal hal ini. Beliau hanyalah menyangkal penularan penyakit yang diyakini oleh orang-orang jahiliyyah; bahwasannya penyakit itu menular dengan sendirinya, tanpa adanya takdir Allah سبحانه وتعالى.
فالعدوى وهي: انتقال المرض من محل إلى محل بسبب قرب الصحيح من المريض، والمقدر لها هو الله تعالى، فقد يقرُب الصحيح من المريض ولا يصيبه شيء، وقد يقرُب ويُصاب، والسبب: أن هذا راجعٌ إلى الله، إن شاء سبحانه وتعالى انتقل هذا المرض، وإنْ شاء لم ينتقل، فمجرّد مقاربة المريض أو القدوم على المحل الموبوء هذا سبب، أما التأثُّر فهو بيد الله سبحانه وتعالى،
Sehingga yang namanya penularan itu adalah berpindahnya penyakit dari suatu tempat menuju tempat lain dengan sebab dekatnya orang yang sehat dengan orang yang sakit. Adapun Yang Mentakdirkannya adalah Allah تعالى. Terkadang si sehat mendekati si sakit, akan tetapi tidak menimpanya sesuatupun. Dan terkadang ia mendekat lantas ia tertimpa sakit. Sebabnya adalah, hal ini kembalinya kepada Allah. Jika Dia berkehendak, penyakit tersebut akan berpindah. Namun jika Dia berkehendak, penyakit tersebut tak akan berpindah. Sehingga semata-mata kedekatan orang yang sakit atau kunjungan ke tempat yang terserang wabah, ini hanyalah sebab. Adapun pengaruhnya, maka hal ini berada di tangan Allah.
فقد يدخل الإنسان في الأرض الموبوءة ولا يصاب، وقد يورِد الممرض على المُصح ولا يُصاب، قد ينام المريض بجانب الصحيح ولا يصاب، وقد يصاب، فما وجه التفريق بين الحالتين؟ وجه التفريق: أن هذا راجعٌ إلى مشيئة الله تعالى.
Maka, terkadang seorang memasuki daerah yang terjangkiti wabah, namun ia tidak terjangkit. Terkadang, onta yang sakit mendatangi onta yang sehat dan tidak ditimpa sesuatu. Terkadang orang yang sakit tidur di sisi orang sehat akan tetapi tidak tertular, dan terkadang tertular. Lantas apa sisi pembeda di antara dua keadaan tersebut? Sisi pembedanya adalah bahwasannya hal ini kembali kepada kehendak Allah تعالى. ❞
📖 Kitab I'aanatul Mustafid bisyarhi Kitab at-Tauhid, hal. 362, Cet. Manaarotul Kutub
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan حفظه اللّٰه
#Syaban #Ramadhan #Keutamaan #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
KOREKSILAH KEYAKINANMU TENTANG PENYAKIT MENULAR!
💬 Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwasannya Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
لا عدوى ...
"Tidak ada penularan penyakit..." (al-Hadits)
✍🏻 Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah pernah menerangkan,
قوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لا عدوى" المراد بالعدوى: انتقال المرض من شخص إلى شخص، أو من بهيمة إلى بهيمة، أو من مكان إلى مكان. والمرض يتعدّى من محل إلى محل، ويتعدّى من المريض إلى السليم، ويتعدّى من الجربى إلى الصحيحة، هذا شيءٌ موجود.
❝ Ucapan beliau ﷺ; 'Tidak ada penularan penyakit.' (لا عدوى), yang dimaksudkan dengan 'penularan' (العدوى) adalah berpindahnya penyakit dari individu kepada individu yang lainnya, atau dari suatu hewan kepada hewan yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain. Suatu penyakit itu memang menular dari satu tempat ke tempat yang lain, dari orang yang sakit ke orang yang sehat, dari onta yang berkudis kepada onta yang sehat. Hal ini memang sesuatu yang nyata keberadaannya.
والرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا ينفي هذا، وإنما ينفي العدوى التي كان يعتقدها أهل الجاهلية من أنّ المرض يتعدّى بنفسه بدون تقدير الله سبحانه وتعالى،
Rasulullah ﷺ tidaklah menyangkal hal ini. Beliau hanyalah menyangkal penularan penyakit yang diyakini oleh orang-orang jahiliyyah; bahwasannya penyakit itu menular dengan sendirinya, tanpa adanya takdir Allah سبحانه وتعالى.
فالعدوى وهي: انتقال المرض من محل إلى محل بسبب قرب الصحيح من المريض، والمقدر لها هو الله تعالى، فقد يقرُب الصحيح من المريض ولا يصيبه شيء، وقد يقرُب ويُصاب، والسبب: أن هذا راجعٌ إلى الله، إن شاء سبحانه وتعالى انتقل هذا المرض، وإنْ شاء لم ينتقل، فمجرّد مقاربة المريض أو القدوم على المحل الموبوء هذا سبب، أما التأثُّر فهو بيد الله سبحانه وتعالى،
Sehingga yang namanya penularan itu adalah berpindahnya penyakit dari suatu tempat menuju tempat lain dengan sebab dekatnya orang yang sehat dengan orang yang sakit. Adapun Yang Mentakdirkannya adalah Allah تعالى. Terkadang si sehat mendekati si sakit, akan tetapi tidak menimpanya sesuatupun. Dan terkadang ia mendekat lantas ia tertimpa sakit. Sebabnya adalah, hal ini kembalinya kepada Allah. Jika Dia berkehendak, penyakit tersebut akan berpindah. Namun jika Dia berkehendak, penyakit tersebut tak akan berpindah. Sehingga semata-mata kedekatan orang yang sakit atau kunjungan ke tempat yang terserang wabah, ini hanyalah sebab. Adapun pengaruhnya, maka hal ini berada di tangan Allah.
فقد يدخل الإنسان في الأرض الموبوءة ولا يصاب، وقد يورِد الممرض على المُصح ولا يُصاب، قد ينام المريض بجانب الصحيح ولا يصاب، وقد يصاب، فما وجه التفريق بين الحالتين؟ وجه التفريق: أن هذا راجعٌ إلى مشيئة الله تعالى.
Maka, terkadang seorang memasuki daerah yang terjangkiti wabah, namun ia tidak terjangkit. Terkadang, onta yang sakit mendatangi onta yang sehat dan tidak ditimpa sesuatu. Terkadang orang yang sakit tidur di sisi orang sehat akan tetapi tidak tertular, dan terkadang tertular. Lantas apa sisi pembeda di antara dua keadaan tersebut? Sisi pembedanya adalah bahwasannya hal ini kembali kepada kehendak Allah تعالى. ❞
📖 Kitab I'aanatul Mustafid bisyarhi Kitab at-Tauhid, hal. 362, Cet. Manaarotul Kutub
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan حفظه اللّٰه
#Syaban #Ramadhan #Keutamaan #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
KEADAAN MEREKA SETELAH MENGERAHKAN SEGENAP USAHA UNTUK BERAMAL
✍🏻 Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah pernah menyampaikan,
كان السلف الصالح يجتهدون في إتمام العمل وإكماله وإتقانه ثم يهتمون بعد ذلك بقبوله ويخافون من رده
❝ Dahulu salafus shalih mereka berusaha keras menyempurnakan, memperbaiki dan memperbagus amalan. Kemudian setelah itu mereka memperhatikan diterimanya amalan yang dikerjakan dan mereka takut dari ditolaknya amalan yang mereka kerjakan. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif Hal. 375, Cet. Dar Ibnu Katsir - Beirut
🌱 Selesai penukilan...
┈┈┈✿❁✿┈┈┈
☝️ Kalau demikian keadaan mereka para salafus shalih bersamaan dengan keutamaan serta semangat juang yang mereka miliki untuk beribadah.
Lantas bagaimana dengan kita di zaman sekarang ini? Bersamaan dengan banyaknya godaan syahwat duniawi serta lemahnya semangat yang kita miliki untuk beribadah.
Apakah kita merasa yakin akan diterimanya amalan-amalan yang telah kita kerjakan? Tidakkah kita merasa takut?
Maka dengan keadaan yang demikian, sepantasnya bagi kita untuk banyak-banyak bermuhasabah.
Sudahkah kita melalui bulan Ramadhan tahun ini dengan amalan ketaatan? Atau justru kita malah tersibukkan dengan hiruk pikuk kehidupan dunia yang melalaikan serta berkubang dalam hinanya kemaksiatan? Sungguh bisa jadi tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang kita jumpai.
Maka bersegeralah untuk memohon ampun kepada Allah subhanahuwata'ala dan bersemangatlah untuk menghidupkan malam-malam yang tersisa dengan ketaatan.
Semoga Allah subhanahuwata'ala menerima amalan-amalan ketaatan yang telah kita kerjakan di bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Tidaklah kita mampu melakukan semuanya itu, kecuali semata-mata karena taufik dari Allah subhanahuwata'ala.
📝
#Amalan #Salaf #Ramadhan #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
KEADAAN MEREKA SETELAH MENGERAHKAN SEGENAP USAHA UNTUK BERAMAL
✍🏻 Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah pernah menyampaikan,
كان السلف الصالح يجتهدون في إتمام العمل وإكماله وإتقانه ثم يهتمون بعد ذلك بقبوله ويخافون من رده
❝ Dahulu salafus shalih mereka berusaha keras menyempurnakan, memperbaiki dan memperbagus amalan. Kemudian setelah itu mereka memperhatikan diterimanya amalan yang dikerjakan dan mereka takut dari ditolaknya amalan yang mereka kerjakan. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif Hal. 375, Cet. Dar Ibnu Katsir - Beirut
🌱 Selesai penukilan...
┈┈┈✿❁✿┈┈┈
☝️ Kalau demikian keadaan mereka para salafus shalih bersamaan dengan keutamaan serta semangat juang yang mereka miliki untuk beribadah.
Lantas bagaimana dengan kita di zaman sekarang ini? Bersamaan dengan banyaknya godaan syahwat duniawi serta lemahnya semangat yang kita miliki untuk beribadah.
Apakah kita merasa yakin akan diterimanya amalan-amalan yang telah kita kerjakan? Tidakkah kita merasa takut?
Maka dengan keadaan yang demikian, sepantasnya bagi kita untuk banyak-banyak bermuhasabah.
Sudahkah kita melalui bulan Ramadhan tahun ini dengan amalan ketaatan? Atau justru kita malah tersibukkan dengan hiruk pikuk kehidupan dunia yang melalaikan serta berkubang dalam hinanya kemaksiatan? Sungguh bisa jadi tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang kita jumpai.
Maka bersegeralah untuk memohon ampun kepada Allah subhanahuwata'ala dan bersemangatlah untuk menghidupkan malam-malam yang tersisa dengan ketaatan.
Semoga Allah subhanahuwata'ala menerima amalan-amalan ketaatan yang telah kita kerjakan di bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Tidaklah kita mampu melakukan semuanya itu, kecuali semata-mata karena taufik dari Allah subhanahuwata'ala.
📝
Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah#Amalan #Salaf #Ramadhan #Nasihat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
WAKTU PERLOMBAAN ITU TELAH USAI
✍🏻 Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah menukilkan perkataan al-Hasan al-Bashri rahimahullah, bahwasannya beliau pernah mengatakan,
إن الله جعل شهر رمضان مضمارًا لخلقه، يستبقون فيه بطاعته إلى مرضاته، فسبق قوم ففازوا، وتخلف آخرون فخابوا،
❝ Sungguh Allah telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena berlomba bagi makhluk-Nya. Pada bulan itu mereka saling berlomba dengan ketaatan kepada-Nya demi meraih keridaan-Nya. Maka suatu kaum pun unggul mendahului, lantas merekapun berjaya. Yang lainnya tertinggal jadilah mereka gagal menggapai kejayaan.
فالعجب من اللاعب الضاحك، في اليوم الذي يفوز فيه المحسنون ويخسر فيه المبطلون
Namun yang mengherankan adalah orang yang bersendau gurau lagi tertawa, di hari tatkala orang-orang yang berbuat kebaikan berjaya padanya, dan orang-orang yang gagal merugi padanya. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif, hal. 209 - 210, Cet. Dar Ibnu Hazm.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Nasihat #Amalan #Kesempatan #Pengingat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
WAKTU PERLOMBAAN ITU TELAH USAI
✍🏻 Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah menukilkan perkataan al-Hasan al-Bashri rahimahullah, bahwasannya beliau pernah mengatakan,
إن الله جعل شهر رمضان مضمارًا لخلقه، يستبقون فيه بطاعته إلى مرضاته، فسبق قوم ففازوا، وتخلف آخرون فخابوا،
❝ Sungguh Allah telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena berlomba bagi makhluk-Nya. Pada bulan itu mereka saling berlomba dengan ketaatan kepada-Nya demi meraih keridaan-Nya. Maka suatu kaum pun unggul mendahului, lantas merekapun berjaya. Yang lainnya tertinggal jadilah mereka gagal menggapai kejayaan.
فالعجب من اللاعب الضاحك، في اليوم الذي يفوز فيه المحسنون ويخسر فيه المبطلون
Namun yang mengherankan adalah orang yang bersendau gurau lagi tertawa, di hari tatkala orang-orang yang berbuat kebaikan berjaya padanya, dan orang-orang yang gagal merugi padanya. ❞
📖 Kitab Lathoiful Ma'arif, hal. 209 - 210, Cet. Dar Ibnu Hazm.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Nasihat #Amalan #Kesempatan #Pengingat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
SEMERBAK WANGI KEIKHLASAN
✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menyampaikan,
الإخلاص مسك مصون في مسك القلب، ينبه ريحه على حامله، العمل صورة، والإخلاص روح، إذا لم تخلص فلا تتعب،
❝ Keikhlasan laksana minyak kasturi yang terjaga dalam genggaman hati. Semerbak wanginya mampu membangunkan (menyadarkan) si pemakainya. Amalan bagaikan jasad, sementara keikhlasan itu bagaikan ruh. Jika engkau tak mampu bertindak ikhlas maka janganlah engkau meletihkan diri. ❞
📖 Kitab Al-Lathooif Hal. 37, Cetakan Daarut Thoba'ah Al-Muhammadiyyah
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
#Ikhlas #Tulus #Nasihat #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
SEMERBAK WANGI KEIKHLASAN
✍🏻 Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menyampaikan,
الإخلاص مسك مصون في مسك القلب، ينبه ريحه على حامله، العمل صورة، والإخلاص روح، إذا لم تخلص فلا تتعب،
❝ Keikhlasan laksana minyak kasturi yang terjaga dalam genggaman hati. Semerbak wanginya mampu membangunkan (menyadarkan) si pemakainya. Amalan bagaikan jasad, sementara keikhlasan itu bagaikan ruh. Jika engkau tak mampu bertindak ikhlas maka janganlah engkau meletihkan diri. ❞
📖 Kitab Al-Lathooif Hal. 37, Cetakan Daarut Thoba'ah Al-Muhammadiyyah
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
#Ikhlas #Tulus #Nasihat #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
KERUSAKAN AKIBAT BERAMAL TANPA LANDASAN ILMU
💬 Umar bin Abdul Aziz rahimahullahuTa'ala pernah menyampaikan,
من عمل بغير علم كان ما يفسده أكثر مما يصلح.
❝ Barang siapa beramal tanpa ilmu maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki. ❞
📖 Kitab Al-Ibanah Al-Kubra Ibnu Batthah, no. 570.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
📝 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Ilmu #Amalan #Petuah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
» @BuletinAlFaidah
» https://t.me/BuletinAlFaidah
KERUSAKAN AKIBAT BERAMAL TANPA LANDASAN ILMU
💬 Umar bin Abdul Aziz rahimahullahuTa'ala pernah menyampaikan,
من عمل بغير علم كان ما يفسده أكثر مما يصلح.
❝ Barang siapa beramal tanpa ilmu maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki. ❞
📖 Kitab Al-Ibanah Al-Kubra Ibnu Batthah, no. 570.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
📝 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Ilmu #Amalan #Petuah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
» @BuletinAlFaidah
» https://t.me/BuletinAlFaidah