▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
BAGI SEORANG MUKMIN, MUSIBAH BAGAIKAN OBAT PENYEMBUH
✍🏻 Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah pernah menerangkan,
أن ابتلاء المؤمن كالدّواء له يستخرج منه الأدواء التي لو بقيت فيه أهلكته، أو نقصَت ثوابه، وأنزلت درجته،
❝ Sungguh, musibah seorang mukmin itu bagaikan obat penyembuh baginya, mengeluarkan berbagai penyakit dari dalam dirinya. Yang mana, seandainya penyakit itu (yakni penyakit hati dan dosa-dosanya -penerj) masih saja menetap di dalam dirinya, maka pastilah akan membinasakannya, atau mengurangi ganjara pahalanya serta menjatuhkan derajatnya.
فيستخرج الابتلاءُ والامتحانُ منه تلك الأدواء، ويستعدُّ به لتمام الأجر وعلوّ المنزلة.
Sehingga musibah dan ujian itu akan mengeluarkan darinya berbagai macam penyakit itu. Dengan hal itu ia akan mempersiapkan diri demi meraih ganjaran yang sempurna dan tingginya kedudukan (di surga -penerj). ❞
📖 Kitab Ighotsatul Lahafan fii Mashoyidis Syaithon Hal. 935, Jilid 2, Cet. 'Alamul Fawaaid
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal 'Arifin حفظه اللّٰه
#Musibah #Ujian #Cobaan #Penyembuh
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
BAGI SEORANG MUKMIN, MUSIBAH BAGAIKAN OBAT PENYEMBUH
✍🏻 Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah pernah menerangkan,
أن ابتلاء المؤمن كالدّواء له يستخرج منه الأدواء التي لو بقيت فيه أهلكته، أو نقصَت ثوابه، وأنزلت درجته،
❝ Sungguh, musibah seorang mukmin itu bagaikan obat penyembuh baginya, mengeluarkan berbagai penyakit dari dalam dirinya. Yang mana, seandainya penyakit itu (yakni penyakit hati dan dosa-dosanya -penerj) masih saja menetap di dalam dirinya, maka pastilah akan membinasakannya, atau mengurangi ganjara pahalanya serta menjatuhkan derajatnya.
فيستخرج الابتلاءُ والامتحانُ منه تلك الأدواء، ويستعدُّ به لتمام الأجر وعلوّ المنزلة.
Sehingga musibah dan ujian itu akan mengeluarkan darinya berbagai macam penyakit itu. Dengan hal itu ia akan mempersiapkan diri demi meraih ganjaran yang sempurna dan tingginya kedudukan (di surga -penerj). ❞
📖 Kitab Ighotsatul Lahafan fii Mashoyidis Syaithon Hal. 935, Jilid 2, Cet. 'Alamul Fawaaid
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Zainal 'Arifin حفظه اللّٰه
#Musibah #Ujian #Cobaan #Penyembuh
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
BETAPA PAHIT DAN BERATNYA MENGGENGGAM KEBENARAN
✍🏻 Diriwayatkan bahwasannya shahabat yang mulia Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu pernah menyampaikan,
الحق ثقيل مري والباطل خفيف وبي، ورب شهوة ساعة أورثت حزنا طويلا.
❝ Kebenaran itu berat serta pahit dan kebatilan itu ringan serta menular. Dan banyak syahwat sesaat (yang diikuti) mengakibatkan kesedihan yang berkepanjangan. ❞
📖 Kitab Syarhus Sunnah lil Baghowy, hal. 309, jilid 14, Cet. Al-Maktabah Al-Islami.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
🔎 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Kebenaran #Ujian #Sabar
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
BETAPA PAHIT DAN BERATNYA MENGGENGGAM KEBENARAN
✍🏻 Diriwayatkan bahwasannya shahabat yang mulia Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu pernah menyampaikan,
الحق ثقيل مري والباطل خفيف وبي، ورب شهوة ساعة أورثت حزنا طويلا.
❝ Kebenaran itu berat serta pahit dan kebatilan itu ringan serta menular. Dan banyak syahwat sesaat (yang diikuti) mengakibatkan kesedihan yang berkepanjangan. ❞
📖 Kitab Syarhus Sunnah lil Baghowy, hal. 309, jilid 14, Cet. Al-Maktabah Al-Islami.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
🔎 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Kebenaran #Ujian #Sabar
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
KETELADANAN SALAF DALAM MENERIMA KEBENARAN:
قال ابنُ أبي ذئب: قضى سعدٌ بن إبراهيم بن عوف على رجل بقضيةٍ برأي ربيعة بن أبي عبد الرحمن، فأخبرتُه عن النبي بخلاف ما قضى به.
❝ Berkata Ibnu Abi Dzi'b -rahimahullah-: “Sa'ad bin Ibrahim bin Auf (beliau adalah seorang qodhi) telah berfatwa tentang suatu hukum terhadap seseorang berdasarkan pendapat Rabi'ah bin Abi Abdurrahman, kemudian aku memberitahu kepadanya (hadis) dari Nabi yang menyelisihi fatwanya."
فقال سعدٌ لربيعة: هذا ابن أبي ذئب - وهو عندي ثقة - يخبرني عن النبي بخلاف ما قضيتُ به؟
Kemudian Sa'ad berkata kepada Rabi'ah: “Ini Ibnu Abi Dzi'd -dia di sisiku seorang yang tsiqoh (terpercaya riwayatnya)- telah mengabarkan kepadaku (hadis) dari Nabi yang menyelisihi apa yang aku fatwakan.”
فقال له ربيعةُ: قد اجتهدتَ ومضى حكمُك.
Berkata Rabi'ah kepadanya : “Engkau telah berijtihad dan fatwamu berlaku.”
فقال سعدٌ: واعجباً! أنفذُ قضاء سعد بن أم سعد وأردُّ قضاء رسول الله؟! بل أردُّ قضاء سعد بن أم سعد وأنفذ قضاء رسول الله.
Maka berkata Sa'ad : “Sungguh aneh! Apakah aku akan melaksanakan hukum (fatwa) Sa'ad bin Ummu Sa'ad dan aku menolak hukum (fatwa) Rasulullah?! Bahkan aku akan menolak fatwa Sa'ad bin Ummu Sa'ad dan melaksanakan hukum (fatwa) Rasulullah.”
فدعا سعد بكتاب القضية فشقَّه، وقضى للمقضي عليه.
Kemudian Sa'ad meminta dibawakan kitab (catatan) tentang kasus tersebut kemudian dia merobeknya, dan berfatwa kepada orang tersebut (sesuai hadis Nabi).” ❞
📖 Kitab Al-Faqih wa al Mutafaqqih, hal. 506, Cet. Dar Ibnul Jauzi Saudi
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
🔎 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Kebenaran #Ujian #Sabar
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
KETELADANAN SALAF DALAM MENERIMA KEBENARAN:
MENCAMPAKKAN FATWANYA SENDIRI DEMI MENJUNJUNG TINGGI HADIS NABI✍🏻 Al-Khothib Al-Baghdadi rahimahullah menghikayatkan dalam kitabnya,
قال ابنُ أبي ذئب: قضى سعدٌ بن إبراهيم بن عوف على رجل بقضيةٍ برأي ربيعة بن أبي عبد الرحمن، فأخبرتُه عن النبي بخلاف ما قضى به.
❝ Berkata Ibnu Abi Dzi'b -rahimahullah-: “Sa'ad bin Ibrahim bin Auf (beliau adalah seorang qodhi) telah berfatwa tentang suatu hukum terhadap seseorang berdasarkan pendapat Rabi'ah bin Abi Abdurrahman, kemudian aku memberitahu kepadanya (hadis) dari Nabi yang menyelisihi fatwanya."
فقال سعدٌ لربيعة: هذا ابن أبي ذئب - وهو عندي ثقة - يخبرني عن النبي بخلاف ما قضيتُ به؟
Kemudian Sa'ad berkata kepada Rabi'ah: “Ini Ibnu Abi Dzi'd -dia di sisiku seorang yang tsiqoh (terpercaya riwayatnya)- telah mengabarkan kepadaku (hadis) dari Nabi yang menyelisihi apa yang aku fatwakan.”
فقال له ربيعةُ: قد اجتهدتَ ومضى حكمُك.
Berkata Rabi'ah kepadanya : “Engkau telah berijtihad dan fatwamu berlaku.”
فقال سعدٌ: واعجباً! أنفذُ قضاء سعد بن أم سعد وأردُّ قضاء رسول الله؟! بل أردُّ قضاء سعد بن أم سعد وأنفذ قضاء رسول الله.
Maka berkata Sa'ad : “Sungguh aneh! Apakah aku akan melaksanakan hukum (fatwa) Sa'ad bin Ummu Sa'ad dan aku menolak hukum (fatwa) Rasulullah?! Bahkan aku akan menolak fatwa Sa'ad bin Ummu Sa'ad dan melaksanakan hukum (fatwa) Rasulullah.”
فدعا سعد بكتاب القضية فشقَّه، وقضى للمقضي عليه.
Kemudian Sa'ad meminta dibawakan kitab (catatan) tentang kasus tersebut kemudian dia merobeknya, dan berfatwa kepada orang tersebut (sesuai hadis Nabi).” ❞
📖 Kitab Al-Faqih wa al Mutafaqqih, hal. 506, Cet. Dar Ibnul Jauzi Saudi
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
🔎 Alih Bahasa:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Kebenaran #Ujian #Sabar
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
TELADAN SALAFUS SHALIH:
لَمَّا دُعِيَ مَالِكٌ، وَشُوْوِرَ، وَسُمِعَ مِنْهُ، وَقُبِلَ قَوْلُهُ، حُسِدَ، وَبَغَوْهُ بِكُلِّ شَيْءٍ،
❝ Tatkala Malik diundang (oleh penguasa), diajak bermusyawarah, didengar dan diterima pendapatnya, maka ia pun dihasadi, lantas mereka (orang-orang yang hasad) menzalimi beliau dengan segala cara.
فَلَمَّا وَلِيَ جَعْفَرُ بنُ سُلَيْمَانَ المَدِيْنَةَ، سَعَوْا بِهِ إِلَيْهِ، وَكَثَّرُوا عَلَيْهِ عِنْدَهُ، وَقَالُوا:
Lalu ketika Ja'far bin Sulaiman berkuasa di Madinah, mereka (orang-orang yang hasad -ed) berusaha memfitnah Imam Malik kepadanya, mereka semakin bertambah banyak di sisinya (Ja'far bin Sulaiman), lantas mereka menyampaikan,
لاَ يَرَى أَيْمَانَ بَيْعَتِكُم هَذِهِ بِشَيْءٍ، وَهُوَ يَأْخُذُ بِحَدِيْثٍ رَوَاهُ عَنْ ثَابِتِ بنِ الأَحْنَفِ فِي طَلاَقِ المُكْرَهِ: أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ عِنْدَهُ.
"Dia ini (yakni Imam Malik) tidaklah menganggap sumpah baiat kalian ini, dan dia mengambil hadis yang dia riwayatkan dari Tsabit bin Al-Ahnaf mengenai talak orang yang terpaksa, bahwasannya hal itu tidak diperkenankan menurutnya."
قَالَ: فَغَضِبَ جَعْفَرٌ، فَدَعَا بِمَالِكٍ، فَاحْتَجَّ عَلَيْهِ بِمَا رُفِعَ إِلَيْهِ عَنْهُ، فَأَمَرَ بِتَجرِيْدِه، وَضَرْبِهِ بِالسِّيَاطِ، وَجُبِذَتْ يَدُهُ حَتَّى انْخَلَعَتْ مِنْ كَتِفِهِ، وَارتُكِبَ مِنْهُ أَمْرٌ عَظِيْمٌ، فَوَاللهِ مَا زَالَ مَالِكٌ بَعْدُ فِي رِفْعَةٍ وَعُلُوٍّ.
Dia (Al-Waqidy) menceritakan; Lantas Ja'far pun marah, kemudian memanggil Malik, lalu menentangnya atas perkara yang telah dilaporkan kepadanya mengenai dirinya. Lantas ia pun memerintahkan agar beliau dilucuti, dicambuk dengan cemeti, dan ditariklah tangan beliau hingga terlepas dari (sendi) bahu beliau, beliau pun diperlakukan dengan siksaan yang berat. Maka demi Allah! Malik setelahnya tetaplah mulia dan tinggi kedudukannya. ❞
📝 Setelah menukilkan kisah tersebut, Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengomentari,
قُلْتُ: هَذَا ثَمَرَةُ المِحْنَةِ المَحْمُوْدَةِ، أَنَّهَا تَرفَعُ العَبْدَ عِنْدَ المُؤْمِنِيْنَ.
❝ Aku katakan; Ini adalah buah hasil dari ujian yang terpuji. Bahwasannya ujian itu akan mengangkat derajat seorang hamba di sisi kaum mukminin. ❞
📖 Kitab Siyar A'lamin Nubala, hal. 80 - 81, jilid 8, Cet. Muassasah Ar-Risalah.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
#Sabar #Tabah #Ujian
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
TELADAN SALAFUS SHALIH:
BUAH HASIL KETEGARAN IMAM MALIK KETIKA MENGHADAPI BERBAGAI TUDUHAN✍🏻 Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menukilkan kisah Al-Imam Malik rahimahullah yang pernah menerima pedihnya siksaan di perjalanan hidupnya. Adz-Dzahabi menceritakan bahwa Al-Waqidi rahimahullah mengisahkan,
لَمَّا دُعِيَ مَالِكٌ، وَشُوْوِرَ، وَسُمِعَ مِنْهُ، وَقُبِلَ قَوْلُهُ، حُسِدَ، وَبَغَوْهُ بِكُلِّ شَيْءٍ،
❝ Tatkala Malik diundang (oleh penguasa), diajak bermusyawarah, didengar dan diterima pendapatnya, maka ia pun dihasadi, lantas mereka (orang-orang yang hasad) menzalimi beliau dengan segala cara.
فَلَمَّا وَلِيَ جَعْفَرُ بنُ سُلَيْمَانَ المَدِيْنَةَ، سَعَوْا بِهِ إِلَيْهِ، وَكَثَّرُوا عَلَيْهِ عِنْدَهُ، وَقَالُوا:
Lalu ketika Ja'far bin Sulaiman berkuasa di Madinah, mereka (orang-orang yang hasad -ed) berusaha memfitnah Imam Malik kepadanya, mereka semakin bertambah banyak di sisinya (Ja'far bin Sulaiman), lantas mereka menyampaikan,
لاَ يَرَى أَيْمَانَ بَيْعَتِكُم هَذِهِ بِشَيْءٍ، وَهُوَ يَأْخُذُ بِحَدِيْثٍ رَوَاهُ عَنْ ثَابِتِ بنِ الأَحْنَفِ فِي طَلاَقِ المُكْرَهِ: أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ عِنْدَهُ.
"Dia ini (yakni Imam Malik) tidaklah menganggap sumpah baiat kalian ini, dan dia mengambil hadis yang dia riwayatkan dari Tsabit bin Al-Ahnaf mengenai talak orang yang terpaksa, bahwasannya hal itu tidak diperkenankan menurutnya."
قَالَ: فَغَضِبَ جَعْفَرٌ، فَدَعَا بِمَالِكٍ، فَاحْتَجَّ عَلَيْهِ بِمَا رُفِعَ إِلَيْهِ عَنْهُ، فَأَمَرَ بِتَجرِيْدِه، وَضَرْبِهِ بِالسِّيَاطِ، وَجُبِذَتْ يَدُهُ حَتَّى انْخَلَعَتْ مِنْ كَتِفِهِ، وَارتُكِبَ مِنْهُ أَمْرٌ عَظِيْمٌ، فَوَاللهِ مَا زَالَ مَالِكٌ بَعْدُ فِي رِفْعَةٍ وَعُلُوٍّ.
Dia (Al-Waqidy) menceritakan; Lantas Ja'far pun marah, kemudian memanggil Malik, lalu menentangnya atas perkara yang telah dilaporkan kepadanya mengenai dirinya. Lantas ia pun memerintahkan agar beliau dilucuti, dicambuk dengan cemeti, dan ditariklah tangan beliau hingga terlepas dari (sendi) bahu beliau, beliau pun diperlakukan dengan siksaan yang berat. Maka demi Allah! Malik setelahnya tetaplah mulia dan tinggi kedudukannya. ❞
📝 Setelah menukilkan kisah tersebut, Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengomentari,
قُلْتُ: هَذَا ثَمَرَةُ المِحْنَةِ المَحْمُوْدَةِ، أَنَّهَا تَرفَعُ العَبْدَ عِنْدَ المُؤْمِنِيْنَ.
❝ Aku katakan; Ini adalah buah hasil dari ujian yang terpuji. Bahwasannya ujian itu akan mengangkat derajat seorang hamba di sisi kaum mukminin. ❞
📖 Kitab Siyar A'lamin Nubala, hal. 80 - 81, jilid 8, Cet. Muassasah Ar-Risalah.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
#Sabar #Tabah #Ujian
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah