II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.75K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚇LEBIH UTAMA MENCUKUPKAN DENGAN SHALAT TARAWIH YANG TELAH DIKERJAKAN BERSAMA IMAM

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Seorang dari Yaman barakallahu fihi bertanya: Wahai Syaikh kami yang mulia, Saya mengerjakan shalat tarawih bersama imam di sebuah masjid hingga selesai bersamanya. Sebagaimana yang telah shahih dari Rasulullah [ﷺ] bahwa itu akan dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh (karena telah dikerjakam bersama imam hingga selesai, pen). Jika saya kembali mengerjakan shalat malam (tahajjud) pada malam itu juga di sepertiga malam akhir, apakah perbuatan saya ini menyelisihi sunnah? Beri kami penjelasan tentang permasalahan ini.

[ Jawaban ]

❒ Pertanyaan ini sangat jeli. Yang demikian itu karena Nabi [ﷺ] pernah shalat bersama para shahabatnya hingga selesai. — Lalu para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika Anda melanjutkan shalat malam bersama kami pada sisa waktu di malam ini?” Beliau menjawab: “Barang siapa berdiri bersama imam (dalam shalat tarawih) hingga selesai bersamanya, maka dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh.”

✓- (Dalam hadits ini) Nabi [ﷺ] tidak membimbing mereka agar mengerjakan shalat lagi di akhir waktu malam. — Di sini terdapat petunjuk, bahwa yang lebih utama adalah seorang mencukupkan dengan shalat yang telah dia kerjakan bersama imam.

Pertanyaan dari orang yaman ini sangat selaras dengan apa yang disebutkan dalam hadits ini. Maka dikatakan kepadanya: “Yang utama bagimu adalah engkau mencukupkan dengan shalat tarawih yang telah engkau kerjakan bersama imam hingga selesai bersamanya, karena barang siapa berdiri mengerjakan shalat malam/tarawih bersama imam hingga selesai bersamanya, maka dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh.”

✓- Tetapi jika dia ingin kembali mengerjakannya lagi di akhir waktu malam, maka tidak dosa atasnya insya Allah. — Dalam kondisi ini, maka hendaknya dia mengerjakan shalatnya dengan cara shalat dua raka'at-dua raka'at hingga terbit fajar (tiba waktu shubuh).

📚[Fatawa Nur 'ala ad-Darb, no: 273]

📀 // Unduh videonya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6561 atau https://youtu.be/Nu8cEd4-0KQ

Url: http://bit.ly/Fw390912 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: bit.ly/3gbndMW
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇MENCUKUPKAN SHALAT TARAWIH DI AWAL MALAM BERSAMA IMAM PERTAMA HINGGA SELESAI

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Seseorang ketika bulan Ramadhan, dia mengerjakan shalat malam di awal waktu di sebuah masjid, kemudian dia kembali mengerjakannya di akhir waktu di masjid lain. Apakah pahala (shalat malam di akhir waktu) tersebut sama seperti (shalat malam di awal waktu)?

[ Jawaban ]

❒ Nabi [ﷺ] bersabda:

{ من قام مع الإمام حتى ينصرف -يعني: في قيام رمضان- كتب له قيام ليله }

“Barang siapa shalat malam bersama imam -yakni shalat Tarawih pada bulam Ramadhan- hingga selesai maka dituliskan untuknya pahala shalat malam seutuhnya”

(( ※ )) Jika seorang shalat bersama imam pertama, kemudian shalat kembali bersama imam kedua,
— maka tidak berlaku padanya bahwa 'dia shalat bersama imam hingga selesai'. Karena dia menjadikan shalat malamnya bersama dua imam.

Katakan kepadanya:
✓- Shalatlah engkau bersama imam pertama di awal waktu hingga selesai bersamanya.
✘- Atau (kalau tidak demikian) engkau akan terluput dari pahala (shalat malam seluruhnya).

📚[Liqa' al-Bab al-Maftuh, no: 176]

[ السؤال ]

فضيلة الشيخ، إذا كان الرجل في رمضان يصلي أول الليل في مسجد وآخر الليل في مسجد هل يكون الأجر مثله؟

[ الجواب ]

قال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: { من قام مع الإمام حتى ينصرف -يعني: في قيام رمضان- كتب له قيام ليله } فإذا صلى مع الإمام الأول ثم صلى مع الثاني لم يصدق عليه أنه صلى مع الإمام حتى ينصرف؛ لأنه جعل قيامه بين رجلين. فيقال له: إما أن تقوم مع هذا من أول الليل إلى آخره، وإما أن يفوتك الأجر.

📚[سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح 176]

📀 // Unduh audionya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6564

Url: http://bit.ly/Fw390913 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @bit.ly/3gbndMW // Dari: BinOthaimeen•Net { https://goo.gl/rJgQwH }
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇APAKAH LEBIH UTAMA BAGI WANITA UNTUK SHALAT TARAWIH DI RUMAHNYA ATAU DI MASJID?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Banyak wanita shalat tarawih bersama laki-laki di masjid. Apakah yang lebih utama baginya shalat di masjid, ataukah shalat di rumah lebih utama? Terlebih lagi banyak di antara mereka mengatakan bahwa shalat di masjid lebih membantunya dan menjadikannya bersemangat apalagi bila ia tidak mampu membaca dari mushaf.

[ Jawaban ]

❒ Shalat wanita di rumahnya lebih utama.

(•) Namun bila shalatnya di masjid lebih menjadikannya bersemangat dan lebih khusyuk, dan ia khawatir bila shalat di rumah dia akan menyia-nyiakan shalatnya, terkadang shalat di masjid dalam keadaan seperti ini lebih utama.
— Karena keutamaan ini berhubungan dengan ibadah itu sendiri, sedangkan rumah berhubungan dengan tempat ibadah. Keutamaan yang ada di dalam ibadah lebih pantas untuk dijaga daripada keutamaan yang berhubungan dengan tempat ibadah.

(•) Namun wajib bagi wanita -bila ia keluar rumah- untuk keluar dalam keadaan tertutup, tidak berhias, dan tidak memakai wewangian. — Sehingga atas dasar ini, wanita yang datang dengan bakhur (dupa wangi) ke sisi masjid yang di situ para wanita shalat, yang datang membawa bakhur ini lebih dekat kepada dosa daripada kepada pahala. Karena kaum wanita menjadi memakai wewangian dengan bakhur ini, sehingga wanita (yang di situ) akan keluar dari masjid dalam keadaan memakai wewangian.

•• Padahal Rasulullah [ﷺ] bersabda,

{ أيما امرأة أصابت بخورا فلا تشهد معنا العشاء }

“Wanita mana saja yang terkena bau bakhur, janganlah ia shalat Isya bersama kami.”

Demikianlah. Seandainya diasumsikan ada wanita datang membawa bakhur. Ketika dia sampai ke masjid ia meletakkan bakhur itu. Dia tidak mengambilnya (bakhur itu tidak mengenainya) tidak pula orang yang di tempat itu. Yang terkena wewangian hanya tempat itu. Yang demikian ini tidak mengapa, hanya saja meninggalkannya lebih utama, agar orang yang tidak melakukan perkara yang seperti ini tidak mengikutinya.

📚[Al-Liqa' asy-Syahri 8]

[ السُّؤَالُ ]

كثير من النساء تصلي التراويح مع الرجال في المسجد فهل الأفضل لها هذا أم في البيت أفضل؟ خصوصاً وأن الكثير منهن تقول: إن ذلك مما يعينها ويشجعها خصوصاً إذا كانت لا تستطيع القراءة في المصحف؟

[ الجَوَابُ ]

صلاتها في البيت أفضل، لكن إذا كانت صلاتها في المسجد أنشط لها، وأخشع لها، وتخشى إن صلت في البيت أن تضيع صلاتها، فقد يكون المسجد هنا أفضل؛ لأن هذه المزية تتعلق بنفس العبادة، والبيت يتعلق بمكان العبادة، والمزية التي تكون في العبادة أولى بالمراعاة من المزية التي تكون في مكانها.

ولكن يجب على المرأة إذا خرجت أن تخرج متسترة، غير متبرجة ولا متطيبة، وعليه فالنساء اللاتي يأتين بالبخور في الجانب الذي يصلي فيه النساء هن إلى الإثم أقرب منهن إلى الأجر؛ لأن النساء يتطيبن بهذا البخور، فتخرج المرأة وهي متطيبة، وقد قال النبي صلى الله عليه وآله وسلم: { أيما امرأة أصابت بخوراً فلا تشهد معنا العشاء }.

نعم، لو فرض أن المرأة جاءت بالبخور، فإذا وصلت المسجد وضعت البخور ولا تأخذه لا هي ولا من في المكان وإنما تطيب المكان فقط، فهذا لا بأس به إلا أن تركه أولى؛ لئلا يقتدي بها من لا تصنع هذا الصنيع.

📚[سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري 8]

📀 // Unduh audionya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6567

Url: http://bit.ly/Fw390914
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @MajalahQonitah // Dari: @Fatawinissa
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
(02)
(( ※ )) Ukuran zakat fithri adalah satu Sha' gandum, kurma, kismis, aqith, ataupun jenis makanan serupa yang menjadi makanan pokok negeri tersebut

✓- seperti beras, jagung, jawawut, dan setiap jenis makanan pokok negeri itu.
✓- Takaran 1 Sha’ jika ditimbang sekitar 3 kg.

— Namun, tidak boleh menunaikan zakat dengan uang sebagai ganti bahan makanan, dikarenakan hal ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sementara, uang pun ada di zaman Rasulullah [ﷺ], sekiranya boleh membayar zakat fithri dengan uang niscaya beliau akan menjelaskan kepada umatnya.

— Adapun yang berfatwa tentang boleh menunaikan zakat fithri dengan uang, maka dia telah berfatwa sebatas pada ijtihadnya, sedangkan ijtihad bisa salah dan bisa benar.

— Perbuatan membayar zakat dengan uang ini menyelisihi sunnah, dan tidak pernah dinukilkan dari Nabi [ﷺ], juga tidak dinukil dari seorang pun dari sahabat beliau.

•• Al-Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh membayar (zakat) dengan uang.” Dikatakan kepada beliau, “Ada sekelompok orang berkata, ‘Umar bin Abdul Aziz dulu memungut (zakat dengan) uang.” Maka beliau menjawab, “Mereka meninggalkan sabda Rasulullah [ﷺ] dan berkata, “Seseorang mengatakan begini, sementara Ibnu ‘Umar pernah berkata, ‘Rasulullah [ﷺ] mewajibkan zakat fithri dengan 1 sha' (bahan makanan).” Selesai.

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Wahai kaum muslimin, termasuk yang Allah syariatkan bagi kalian di akhir bulan ini adalah bertakbir dari terbenamnya matahari di malam Ied sampai ditegakkannya shalat.

•• Allah ta’ala berfirman:

{ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ }

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Pada akhir bulan ini, Allah juga mensyariatkan shalat Ied yang termasuk bentuk dzikir (mengingat) Allah ‘azza wa jalla yang paling sempurna.

Allah ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Shalat.” [Al-A’la: 14-15]

Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas ialah zakat fithri dan shalat Ied. Wallahu a’lam.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.

Url: http://bit.ly/Fw390915
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: AlFawzan•Af•Org•Sa { https://goo.gl/HCQP1g }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri #Shalat #Ied #Dzikir #Takbir
🚇DI MANA ZAKAT FITHRI DIBAYAR?

(➊) ❱ Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Terkait dengan Zakat Fithri apakah dibagikan kepada kaum fuqara di negeri kami ataukah boleh juga ke selain mereka (fuqara negeri lain, pen). Apabila kami safar (bepergian) tiga hari sebelum hari raya, apa yang harus kami lakukan terkait dengan Zakat Fithri?

[ Jawaban ]

❒ Yang sunnah adalah membagikan Zakat Fithri kepada kaum fuqara di negeri tersebut, pada pagi Hari Ied sebelum pelaksanaan shalat.

✓- Boleh juga dibagikan sebelum itu sehari atau dua hari sebelumnya, dimulai tanggal 28 Ramadhan.

[[⚙️]] Apabila orang yang berkewajiban membayar Zakat Fithri bepergian sebelum hari raya dua hari sebelumnya atau lebih, maka dia mengeluarkannya di negeri Islam yang dia safar padanya.

— Apabila bukan negeri Islam, maka dia mencari kaum fuqara Muslimin dan berikan kepadanya.

[[⚙️]] Kalau dia safar setelah waktu dibolehkannya dibagikan zakat, maka yang disyari’atkan untuknya adalah membagikan Zakat Fithrinya kepada kaum fuqara di negerinya.

(•) Karena tujuan dari Zakat Fithri adalah
~ menyenangkan kaum fuqara
~ dan berbuat baik kepada mereka
~ serta mencukupi mereka dari meminta-minta pada hari raya.”

📚[Majmu Fatawa 14/214]

[ س ]

بالنسبة للفطرة هل توزع على فقراء بلدتنا أم على غيرهم؟ وإذا كنا نسافر قبل العيد بثلاثة أيام ماذا نفعل تجاه الفطرة؟

[ ج ]

السنة توزيع زكاة الفطر بين فقراء البلد صباح يوم العيد قبل الصلاة، ويجوز توزيعها قبل ذلك بيوم أو يومين ابتداء من اليوم الثامن والعشرين. وإذا سافر من عليه زكاة الفطر قبل العيد بيومين أو أكثر أخرجها في البلاد الإسلامية التي يسافر إليها، كانت غير إسلامية التمس بعض فقراء المسلمين وسلمها لهم. وإن كان سفره بعد جواز إخراجها فالمشروع له توزيعها بين فقراء بلده؛ لأن المقصود منها مواساتهم والإحسان إليهم وإغناؤهم عن سؤال الناس أيام العيد.

📚[مجموع فتاوى ابن باز 14/ 214]

(➋) ❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

زكاة الفطر تدفع في المكان الذي يأتيك الفطر وأنت فيه، ولو كان بعيداً عن بلدك.

❒ Zakat Fithri
dibayar di tempat yang ketika ‘Idul Fithri tiba kamu berada di situ, meskipun jauh dari negerimu (yang asli).

📚[Majmu’ 18/263]

Url: http://bit.ly/Fw390916
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net
(➊) Dari: BinBaz•Org•Sa { https://goo.gl/cxxSNY }
(➋) @fawaz_almadkali { https://goo.gl/iUyaQq }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri
🚇MENGAPA ZAKAT FITHRI TIDAK BOLEH BERUPA UANG?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Mengapa tidak sah Zakat Fithri berupa uang?

[ Jawaban ]

❒ Tidak sah mengeluarkan Zakat Fithri kecuali berupa makanan

•• Berdasarkan pernyataan dari shahabat Abdullah bin Umar –radhiallahu ‘anhuma–:

{ أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فرضَ زكاةَ الفطرِ من رمضانَ على الناسِ. صاعًا من تمرٍ. أو صاعًا من شعيرٍ }

“Bahwa Nabi [ﷺ] mewajibkan Zakat Fithri kepada manusia berupa satu sha' kurma, atau satu sha' gandum.”

— Jadi beliau telah menentukan (jenisnya)

•• Abu Said al-Khudri –radhiallahu ‘anhu– berkata:

{ كنا نخرجها على عهد النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم صاعاً من طعام. }

“Dahulu kami pada zaman Rasulullah [ﷺ] mengeluarkan Zakat Fithri berupa satu sha' dari jenis makanan.”

— Karena Nabi [ﷺ] mewajibkannya berupa satu sha' dari jenis makanan, baik kurma, gandum, kismis, Iqoth (sejenis makanan dari susu yang dibekukan).

✓- 4 jenis ini mayoritasnya berbeda nilainya, yakni sangat jarang harga satu sha' kurma sama dengan satu sha' kismis atau satu sha’ gandum, kismis, dan iqoth.
✓- Nabi [ﷺ] memerintahkan berupa satu sha' dari jenis makanan, dan harga makanan berbeda-beda.

— Maka ini menunjukkan tidak sah jika Zakat Fithri dikeluarkan berupa harga (uang). Akan tetapi kalau seandainya kita berada di sebuah negeri yang tidak mau menerima kecuali uang,

•• Maka katakan, “Ambillah (zakat berupa) makanan ini, dan silakan kalian jual.”

(•) Jika mereka tidak mau menerimanya, maka kita berikan zakat tersebut ke negeri lainnya.

📚[Fatawa Liqaa’at al-Baab al-Maftuh, 190]

[ السؤال ]

لماذا لا يجزئ إخراج زكاة الفطر نقودا؟

[ أجاب ابن عثيمين قائلا ]

لا يجزئ إخراج زكاة الفطر إلا من الطعام; لقول عبد الله بن عمر رضي الله تعالى عنهما: { أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فرضَ زكاةَ الفطرِ من رمضانَ على الناسِ. صاعًا من تمرٍ. أو صاعًا من شعيرٍ } فعين .. وقال أبو سعيد الخدري رضي الله تعالى عنه: { كنا نخرجها على عهد النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم صاعاً من طعام. }

ولأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم فرضها صاعاً من طعام: تمر أو شعير أو زبيب أو إقط، وهذه الأربعة في الغالب مختلفة القيمة; أي: يندر جداً أن يكون صاع التمر مثل صاع الشعير أو مثل صاع الزبيب أو مثل صاع الأقط. فرضها النبي عليه الصلاة والسلام صاعاً من الطعام، والطعام مختلف القيمة. فدل هذا على أنها لا تجزئ من القيمة …

لكن لو فرضنا أننا في بلد لا يقبلون إلا الدراهم ( النقود )، يقول: خذوا الطعام وبيعوه، فإن أبوا صرفناها إلى بلدٍ آخر.

📚[فتاوى لقاءات الباب المفتوح 190]

Url: http://bit.ly/Fw390917
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: BinOthaimeen•Net { https://goo.gl/593zK8 }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri
🚇KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QADAR

~ Membaca Doa di malam Lailatul Qadar
~ Mengerjakan Shalat pada malam-malam yang sepuluh (di akhir bulan Ramadhan)
~ Tanda malam Lailatul Qadar
~ Turunnya al-Qur'an di malam Lailatul Qadar

// Sumber:
@BerbagiFawaaid

#Fiqh #Ramadhan #Shalat #qiamulail #Lailatul_Qadar
🚇YUK... BERBURU! LAILATUL QADR - CARILAH DI 10 MALAM TERAKHIR DI BULAN RAMADHAN

// Sumber:
@RadioIslamIndonesia
@YookNgaji

#Fiqh #Ramadhan #Shalat #qiamulail #Lailatul_Qadar
🚇AYO I'TIKAF - DOA MALAM LAILATUL QADAR

~ Doa di malam Lailatul Qadar
~ Ayo I'tikaf
~ I'tikaf
Ramadhan lebih utama daripada Umrah
~ I'tikaf di 10 hari terakhir bulan
Ramadhan

// Sumber:
@BuletinalHaq
@SalafyBaturaja
@SalafyMakassar
@BerbagiFawaaid
@RadioIslamIndonesia

#Fiqh #Ramadhan #doa #i_tikaf #umrah #qiamulail #Lailatul_Qadar
🚇LAILATUL QADAR MALAM KEMULIAAN

~ Malam Seribu Bulan
~ Bersemangat Mencari Lailatul Qadar
~ Kapan Malam Lailatul Qadar
~ Doa Di Malam Lailatul Qadar
~ Bersungguh-sungguh Qiyamul Lail Di Malam Lailatul Qadar
~ Ciri-Ciri Lailatul Qadar
~ I'tiqaf
Ramadhan

// Sumber:
@GaleriTIC

#Fiqh #Ramadhan #doa #i_tikaf #umrah #qiamulail #Lailatul_Qadar
🚇APA KEWAJIBAN WANITA YANG MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN KARENA HAMIL ATAU MENYUSUI

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Apa hukum seorang wanita yang hamil jika dia tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena khawatir terhadap keselamatan janinnya dan wanita yang menyusui khawatir terhadap bayinya?

[ Jawaban ]

❒ Para ulama berbeda pendapat.

➊ Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa yang wajib baginya adalah mengganti puasa.

➋ Dan diantara mereka ada yang berpendapat dia harus mengganti dan membayar kafarat.

➌ Dan diantara mereka ada juga yang berpendapat tidak wajib baginya untuk mengganti dan membayar kaffarah.

•• Dan pendapat ini berdasarkan hadits (Abu Umayyah –pent) Anas bin Malik Al-Ka’by bahwasanya dia safar kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Nabi berkata kepadanya: “Makanlah!” Anas menjawab: “Saya sedang berpuasa.” Maka Nabi bersabda:

{ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ اللهَ وَضَعَ شَطْرَ الصَّلاةِ عَنِ الْمُسَافِرِ وَالصَّوْمَ وَعَنِ الْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ. }

“Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah mengugurkan bagi musafir setengah shalat (dengan mengqashar yang empat raka’at menjadi dua raka’at) dan menggugurkan kewajiban puasa terhadapnya dan terhadap wanita yang hamil dan wanita yang menyusui.” [1] — Jadi mereka berdalil dengan hadits ini bahwasanya tidak ada sedikitpun kewajiban baginya.

(( ✔️ )) Dan yang nampak bagi saya bahwasanya yang wajib baginya adalah dengan mengganti puasa saja. Tidak perlu baginya untuk membayar kaffarah dan hal ini tidak sah.

•• Jadi yang mewajibkan dia untuk mengganti puasa adalah firman Allah Ta’ala:

{ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ. }

“Maka barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia tidak berpuasa), maka hendaknya mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184)

—Catatan—
[1] HR. Ahmad (4/347 hadits ke 18568), At-Tirmidzy (715), Abu Dawud (2408), An-Nasa’iy (2276, 2278) dan Ibnu Majah (1667, 1668) dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah di dalam Al-Jami’ Ash-Shahih Mimma Laisa fi Ash-Shahihain (2/438) dan di dalam Ash-Shahih Al-Musnad Mimma Laisa fi Ash-Shahihain (127) dengan lafazh:

{ إِنَّ اللهَ تَعَالَى وَضَعَ شَطْرَ الصَّلاةِ أَوْ نِصْفَ الصَّلاةِ وَالصَّوْمَ عَنْ الْمُسَافِرِ وَعَنْ الْمُرْضِعِ أَوْ الْحُبْلَى. }

“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menggugurkan bagi musafir setengah shalat (dengan mengqashar yang empat raka’at menjadi dua raka’at) dan menggugurkan kewajiban puasa terhadapnya dan terhadap wanita yang menyusui dan wanita yang hamil.” [pent]

📚[Nashaa-ih wa Fadhaa-ih, terbitan Maktabah Shan’a Al-Atsariyyah, cetakan ke-2 tahun 1425 H, hal 76-77]

Url: http://bit.ly/Fw390919
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: ForumSalafy•Net

#Fiqh #Ramadhan #Puasa #qadha #fidyah #wanita_hamil #wanita_menyusui
(02)
[ س ]

هل يجوز للحامل أو المرضع الإفطار في رمضان وعليهما
الفدية فقط دون القضاء؟

[ ج ]

هذه المسألة مسألة خلاف بين أهل العلم، من أهل العلم من
قال: أن عليهما الفدية فقط، ولهما أن تفطرا؛ لأن الحمل قد يتتابع رمضان قد يتتابع ولا يكون عندهما فرصة للقضاء وهذا مروي عن ابن عباس وابن عمر – رضي الله عنهما – وقاله جماعة من السلف، والقول الثاني: أنهما كالمريض إن شق عليهما الصيام أفطرتا وقضتا فإن لم يشق عليهما صامتا وهذا القول هو الأرجح وهو الأقوى دليلاً وهو الذي جاء به الحديث الصحيح عن أنس ابن مالك الكعبي غير أنس مالك بن الأنصاري أن الرسول – عليه الصلاة والسلام – قال: { إن الله وضع للمسافر الصوم وشطر الصلاة، ووضع عن المرضع الصوم }، فهذا يدل على أن الله وضع عن المسافر شطر الصلاة والصوم وعن الحبلى والمرضع الصوم، فهذا يدل على أنهما كالمسافر، المسافر في الصوم يفطر ويقضي وهما كذلك، والمسافر يختص بالقصر في الصلاة وضع الله شطر الصلاة لأنها رباعية الظهر والعصر والعشاء، فليس بالدنيا من يقصر الصلاة سوى المسافر، فالمريض لا يقصر، والحبلى والمرضع لا تقصران، وإنما يقصر المسافر يصلي الظهر الرباعية ركعتين، الظهر والعصر والعشاء فقط، بعض الناس قد يغلط فيقول أن المريض يقصر، وهذا غلط، المريض لا يقصر يصلي أربع المريض، فالحبلى والمرضع الصواب فيها أنهما كالمسافر والمريض تفطران وتقضيان، وليس عليهما فدية هذا هو الأرجح وهذا هو الصواب، وهو الذي نفتي به، وهو الذي فيما يظهر هو قول الأكثر من أهل العلم لأنهما شبيهتان بالمريض فقد يشق عليهما الصوم من أجل الرضاع أو من أجل الحبل وقد لا يشق عليهما كالمريض خفيف المرض فتصومان ” اﻫـ .

Url: http://bit.ly/Fw390920 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: ForumSalafy•Net // Dari: BinBaz•Org•Sa { https://goo.gl/wC2Bx1 }

#Fiqh #Ramadhan #Puasa #qadha #fidyah #wanita_hamil #wanita_menyusui
🚇DUA JENIS MANUSIA DALAM MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

#ramadhan #gembira #munafiq #pemalas

Sumber: Tg @hikmahsalafiyyah | WA Ashhaabus Sunnah
🚇HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN ZAKAT FITHRI [1]

Asy-Syaikh ibnu Baz rahimahullah

[🎙] Apa yang dibayarkan pada Zakat Fithri?

Satu sha’ makanan, satu sha’ kurma, satu sha’ gandum, satu sha’ kismis, atau satu sha’ aqith. Masuk dalam jenis-jenis tersebut, menurut pendapat ulama yang paling benar, adalah makanan manusia di negerinya, seperti beras, jagung, biji gandum, dan yang semisalnya.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/32-33]

[🎙] Apakah boleh membayar Zakat Fithri dalam bentuk uang?

Tidak boleh mengeluarkan uang untuk membayar zakat fithri menurut pendapat mayoritas ‘ulama. Karena itu menyelisihi apa yang telah ditentukan oleh Nabi Muhammad [ﷺ] dan para shahabatnya.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/32]

[🎙] Kapan waktu mengeluarkan Zakat Fithri?

Dikeluarkan pada tanggal 28, 29, 30 Ramadhan, serta pada malam 'Id dan pagi hari 'Id sebelum shalat 'Id.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/32-33]

[🎙] Hukum Zakat Fithri?

Hukumnya wajib bagi setiap muslim; baik dewasa maupun anak kecil, laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/197]

[🎙] Apakah ada keharusan nishab pada Zakat Fithri?

Tidak ada padanya nishab. Bahkan wajib atas seorang muslim mengeluarkannya untuk dirinya dan keluarganya, yaitu anak-anaknya, istri-istrinya, dan para sahayanya, apabila ada kelebihan makanan pokok pada malam dan hari id.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/197]

[🎙] Berapa kadar timbangan Zakat Fithri?

Yang wajib adalah satu sho’ dari makanan pokok suatu negeri. Timbangannya kurang lebih 3 Kg.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/203]

[🎙] Bolehkah membagi zakat di selain negeri orang yang berzakat?

Yang sunnah adalah membagikannya kepada orang-orang fakir yang berada di negerinya. Tidak memindahkannya ke negeri lain, untuk mencukupi orang-orang fakir negerinya dan menutupi kebutuhan-kebutuhan mereka.

📚[Majmu' al-Fatawa 14/213]

[🎙] Apakah Zakat Fithri satu orang diserahkan untuk satu orang faqir atau untuk banyak orang?

Boleh menyerahkan zakat satu orang untuk satu fakir. Sebagaimana boleh juga menyerahkannya untuk banyak orang.

📚[Al-Lajnah ad-Da’imah 9/337]

[🎙] Apa hukum orang menerima Zakat Fithri, kemudian dia jual?

Apabila orang yang menerimanya itu memang orang yang berhak, maka boleh bagi dia untuk menjualnya, setelah zakat tersebut berada di tangannya.

📚[Al-Lajnah ad-Da’imah 9/380]

[🎙] Apakah ada do’a tertentu ketika mengeluarkan Zakat Fithri?

Kami tidak mengetahui adanya do’a khusus ketika mengeluarkan zakat fithri.

📚[Al-Lajnah ad-Da’imah 9/387]

Url: http://bit.ly/Fw390907
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri
🚇HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN ZAKAT FITHRI [2]

Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah

[🎙] Sebab dikeluarkannya Zakat Fithri?

Dalam rangka menampakkan syukur terhadap nikmat Allah terhadap hamba, berupa nikmat berbuka kembali setelah Ramadhan, dan berhasil menyempurnakan (ibadah puasa) di bulan tersebut.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/257]

[🎙] Di mana Zakat Fithri dibayar?

Zakat Fithri dibayar di tempat yang ketika 'Id tiba kamu berada di situ, meskipun jauh dari negerimu (yang asli).

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/263]

[🎙] Kepada siapa Zakat Fithri diberikan?

Zakat Fithri tidak diberikan kecuali kepada satu pihak saja, yaitu kaum Faqir.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/259]

[🎙] Apakah janin dizakati?

Zakat Fithri tidak wajib untuk janin yang masih dalam kandungan. Namun dibayarkan sebagai bentuk amal mustahab.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/263]

[🎙] Apakah wajib bagi pembantu rumah untuk membayar Zakat Fithri?

Pembantu rumah tangga wajib atasnya untuk membayar zakat fithri, karena dia termasuk dari kaum muslimin. Hukum asal bahwa zakat fithrinya dia sendiri yang wajib mengeluarkannya. Akan tetapi apabila majikannya mau menanggung, maka tidak mengapa.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/263]

[🎙] Bolehkah memberikan Zakat Fithri kepada pekerja non-muslim?

Tidak boleh memberikan zakat kecuali kepada orang faqir dari kalangan muslimin saja.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/258]

[🎙] Hukum mewakilkan kepada anak atau yang lainnya untuk membayarkan Zakat Fithri?

Boleh bagi seseorang untuk mewakilkan kepada anaknya untuk menyerahkan darinya Zakat Fithri pada waktunya, walaupun dia ketika itu di negeri lain karena ada kesibukan.

📚[Majmu' Fatawa wa Rasa’il 18/262]

Url: http://bit.ly/Fw390908
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri
(02)
(( ※ )) Ukuran zakat fithri adalah satu Sha' gandum, kurma, kismis, aqith, ataupun jenis makanan serupa yang menjadi makanan pokok negeri tersebut

✓- seperti beras, jagung, jawawut, dan setiap jenis makanan pokok negeri itu.
✓- Takaran 1 Sha’ jika ditimbang sekitar 3 kg.

— Namun, tidak boleh menunaikan zakat dengan uang sebagai ganti bahan makanan, dikarenakan hal ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sementara, uang pun ada di zaman Rasulullah [ﷺ], sekiranya boleh membayar zakat fithri dengan uang niscaya beliau akan menjelaskan kepada umatnya.

— Adapun yang berfatwa tentang boleh menunaikan zakat fithri dengan uang, maka dia telah berfatwa sebatas pada ijtihadnya, sedangkan ijtihad bisa salah dan bisa benar.

— Perbuatan membayar zakat dengan uang ini menyelisihi sunnah, dan tidak pernah dinukilkan dari Nabi [ﷺ], juga tidak dinukil dari seorang pun dari sahabat beliau.

•• Al-Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh membayar (zakat) dengan uang.” Dikatakan kepada beliau, “Ada sekelompok orang berkata, ‘Umar bin Abdul Aziz dulu memungut (zakat dengan) uang.” Maka beliau menjawab, “Mereka meninggalkan sabda Rasulullah [ﷺ] dan berkata, “Seseorang mengatakan begini, sementara Ibnu ‘Umar pernah berkata, ‘Rasulullah [ﷺ] mewajibkan zakat fithri dengan 1 sha' (bahan makanan).” Selesai.

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Wahai kaum muslimin, termasuk yang Allah syariatkan bagi kalian di akhir bulan ini adalah bertakbir dari terbenamnya matahari di malam Ied sampai ditegakkannya shalat.

•• Allah ta’ala berfirman:

{ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ }

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Pada akhir bulan ini, Allah juga mensyariatkan shalat Ied yang termasuk bentuk dzikir (mengingat) Allah ‘azza wa jalla yang paling sempurna.

Allah ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Shalat.” [Al-A’la: 14-15]

Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas ialah zakat fithri dan shalat Ied. Wallahu a’lam.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.

Url: http://bit.ly/Fw390915
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: AlFawzan•Af•Org•Sa { https://goo.gl/HCQP1g }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri #Shalat #Ied #Dzikir #Takbir
🚇MEMULAI DAN MENGAKHIRI PUASA BERSAMA PEMERINTAH

#ramadhan #puasa #pemerintah
// Sumber: Tg @annajiyahdesign
🚇MESKI TELAH BERAKHIR

#ramadhan #kematian #nasihat
// Sumber: @hikmahsalafiyyah | WA Ashhaabus Sunnah