🚇MEMBANTAH PARA SUFI EKSTRIM SEPUTAR SYUBHAT PERAYAAN MAULID NABI
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Bila kaum Sufi yang ekstrem dan yang sejenis dengan mereka mengklaim bahwasanya keutamaan hari Senin karena Nabi ﷺ memerintahkan untuk berpuasa di hari itu dan menjelaskan keutamaannya, maka memperingati maulid setiap tahunnya dalam rangka mengingat beliau tentunya lebih utama lagi (dilakukan). Lalu apa yang harus kami jawab terhadap mereka?
[ Syaikh ] Aku katakan, bila mereka ingin merayakannya terkait dengan hari Senin, maka seharusnya mereka memperingatinya setiap pekan. Kenapa harus ada pengkhususan?
[ Penanya ] Karena keutamaan hari Senin. Sebab beliau ﷺ dilahirkan pada hari itu.
[ Syaikh ] Mungkin yang kau maksud perayaan maulud?
[ Penanya ] Betul.
[ Syaikh ] Jelas begitu?
[ Penanya ] Tidak ada keraguan lagi.
[ Jawaban ]
□ Mereka mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah [ﷺ] bersabda, itu adalah hari di mana aku dilahirkan.” Hadits ini menunjukkan agungnya hari tersebut, bukan (keagungan) hari Senin. Sebab hari kelahiran Rasulullah [ﷺ] bukanlah hari Senin, tetapi 12 Rabi'ul Awal sebatas keyakinan mereka.
■ Akan tetapi kita katakan:
※ Sesungguhnya Rasulullah [ﷺ] apabila kita menetapkan agungnya hari kelahiran beliau, dengan cara bagaimana beliau mengagungkannya? Dengan berpuasa. Apakah beliau mengagungkan hari itu dengan perayaan yang mungkar ini? Maka ini adalah bantahan terhadap mereka, bukan hujjah yang membela mereka.
■ Kita katakan:
※ Jika kalian jujur dalam berittiba' (mengikuti) Rasulullah [ﷺ], maka agungkanlah hari itu dengan cara beliau mengagungkannya yakni dengan berpuasa. Kemudian tidak warid (datang riwayat) bahwasanya beliau mengagungkan hari kelahiran beliau.
※ Akan tetapi yang beliau kehendaki, beliau hendak menjelaskan bahwasanya Allah Ta’ala telah menjadikan pada hari itu sesuatu yang sangat penting bagi Bani Adam, yaitu:
▸ bahwasanya beliau dilahirkan di hari tersebut,
▸ diutus (sebagai Rasul) di hari tersebut,
▸ dan diturunkan al-Qur'an di hari itu pula.
■ Aku katakan pula pada mereka:
※ Jika demikian, seharusnya kalian juga mengadakan hari duka cita dan berkabung. Karena Rasulullah [ﷺ] wafat pada hari Senin.
📚[Liqa al-Bab al-Maftuh 86]
[ السُّؤَال ]
لو ادعى غلاة الصوفية وأشباههم بأن فضل يوم الإثنين أن النبي ﷺ أمر بصيامه وبيان فضله، وأن الاحتفال بذكراه سنويا من باب أولى، فماذا نرد عليهم؟
[ الشّيْخ ] أقول إذا كانوا يريدون أن يحتفلوا بيوم الإثنين فالواجب أسبوعيا. لماذا يخصص
[ السّائل ] لفضل يوم الإثنين لأنه ولد فيه.
[ الشّيْخ ] لعلك تريد المولد؟
[ السّائل ] نعم.
[ الشّيْخ ] صرح به.
[ السّائل ] لا هم.
[ الجَوَابُ ]
□ هم يقولون: إن الرسول ﷺ يقول: ذاك يوم ولدت فيه يدل على تعظيم اليوم الذي ولد فيه لا على يوم الإثنين؛ لأن مولد الرسول ﷺ ليس يوم الإثنين سيكون (12) ربيع على ما يعتقدون.
■ لكن نقول:
※ إن الرسول ﷺ إذا قدرنا أنه عظم اليوم الذي ولد فيه، فبماذا عظمه؟ بالصيام، هل عظمه بهذا الاحتفال المنكر؟ فهذا حجة عليهم وليس حجة لهم.
■ نقول:
※ إذا كنتم صادقين باتباع الرسول ﷺ فعظموه بما عظمه به وهو الصيام. ثم الرسول ﷺ لم يرد أن يعظم اليوم الذي ولد فيه، لكن أراد أن يبين أن الله تعالى جعل في هذا اليوم أشياء مهمة لبني آدم وهي: أنه ولد فيه، وبعث فيه، وأنزل عليه فيه.
■ وأقول لهم:
※ إذاً أقيموا الحزن والمأتم لأن الرسول ﷺ مات يوم الإثنين.
📚[سلسلة لقاءات الباب المفتوح لقاء الباب المفتوح ٨٦]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/membantah-para-sufi-ekstrim-seputar.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
@GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Alih Bahasa: Abu Abdillah - Muraja'ah: Al-Ustadz Kharisman hafizhahullah
➥ #Manhaj #Fiqh #Ibadah #sunnah #bid_ah #peringatan #maulid_nabi
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Bila kaum Sufi yang ekstrem dan yang sejenis dengan mereka mengklaim bahwasanya keutamaan hari Senin karena Nabi ﷺ memerintahkan untuk berpuasa di hari itu dan menjelaskan keutamaannya, maka memperingati maulid setiap tahunnya dalam rangka mengingat beliau tentunya lebih utama lagi (dilakukan). Lalu apa yang harus kami jawab terhadap mereka?
[ Syaikh ] Aku katakan, bila mereka ingin merayakannya terkait dengan hari Senin, maka seharusnya mereka memperingatinya setiap pekan. Kenapa harus ada pengkhususan?
[ Penanya ] Karena keutamaan hari Senin. Sebab beliau ﷺ dilahirkan pada hari itu.
[ Syaikh ] Mungkin yang kau maksud perayaan maulud?
[ Penanya ] Betul.
[ Syaikh ] Jelas begitu?
[ Penanya ] Tidak ada keraguan lagi.
[ Jawaban ]
□ Mereka mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah [ﷺ] bersabda, itu adalah hari di mana aku dilahirkan.” Hadits ini menunjukkan agungnya hari tersebut, bukan (keagungan) hari Senin. Sebab hari kelahiran Rasulullah [ﷺ] bukanlah hari Senin, tetapi 12 Rabi'ul Awal sebatas keyakinan mereka.
■ Akan tetapi kita katakan:
※ Sesungguhnya Rasulullah [ﷺ] apabila kita menetapkan agungnya hari kelahiran beliau, dengan cara bagaimana beliau mengagungkannya? Dengan berpuasa. Apakah beliau mengagungkan hari itu dengan perayaan yang mungkar ini? Maka ini adalah bantahan terhadap mereka, bukan hujjah yang membela mereka.
■ Kita katakan:
※ Jika kalian jujur dalam berittiba' (mengikuti) Rasulullah [ﷺ], maka agungkanlah hari itu dengan cara beliau mengagungkannya yakni dengan berpuasa. Kemudian tidak warid (datang riwayat) bahwasanya beliau mengagungkan hari kelahiran beliau.
※ Akan tetapi yang beliau kehendaki, beliau hendak menjelaskan bahwasanya Allah Ta’ala telah menjadikan pada hari itu sesuatu yang sangat penting bagi Bani Adam, yaitu:
▸ bahwasanya beliau dilahirkan di hari tersebut,
▸ diutus (sebagai Rasul) di hari tersebut,
▸ dan diturunkan al-Qur'an di hari itu pula.
■ Aku katakan pula pada mereka:
※ Jika demikian, seharusnya kalian juga mengadakan hari duka cita dan berkabung. Karena Rasulullah [ﷺ] wafat pada hari Senin.
📚[Liqa al-Bab al-Maftuh 86]
[ السُّؤَال ]
لو ادعى غلاة الصوفية وأشباههم بأن فضل يوم الإثنين أن النبي ﷺ أمر بصيامه وبيان فضله، وأن الاحتفال بذكراه سنويا من باب أولى، فماذا نرد عليهم؟
[ الشّيْخ ] أقول إذا كانوا يريدون أن يحتفلوا بيوم الإثنين فالواجب أسبوعيا. لماذا يخصص
[ السّائل ] لفضل يوم الإثنين لأنه ولد فيه.
[ الشّيْخ ] لعلك تريد المولد؟
[ السّائل ] نعم.
[ الشّيْخ ] صرح به.
[ السّائل ] لا هم.
[ الجَوَابُ ]
□ هم يقولون: إن الرسول ﷺ يقول: ذاك يوم ولدت فيه يدل على تعظيم اليوم الذي ولد فيه لا على يوم الإثنين؛ لأن مولد الرسول ﷺ ليس يوم الإثنين سيكون (12) ربيع على ما يعتقدون.
■ لكن نقول:
※ إن الرسول ﷺ إذا قدرنا أنه عظم اليوم الذي ولد فيه، فبماذا عظمه؟ بالصيام، هل عظمه بهذا الاحتفال المنكر؟ فهذا حجة عليهم وليس حجة لهم.
■ نقول:
※ إذا كنتم صادقين باتباع الرسول ﷺ فعظموه بما عظمه به وهو الصيام. ثم الرسول ﷺ لم يرد أن يعظم اليوم الذي ولد فيه، لكن أراد أن يبين أن الله تعالى جعل في هذا اليوم أشياء مهمة لبني آدم وهي: أنه ولد فيه، وبعث فيه، وأنزل عليه فيه.
■ وأقول لهم:
※ إذاً أقيموا الحزن والمأتم لأن الرسول ﷺ مات يوم الإثنين.
📚[سلسلة لقاءات الباب المفتوح لقاء الباب المفتوح ٨٦]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/membantah-para-sufi-ekstrim-seputar.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
@GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Alih Bahasa: Abu Abdillah - Muraja'ah: Al-Ustadz Kharisman hafizhahullah
➥ #Manhaj #Fiqh #Ibadah #sunnah #bid_ah #peringatan #maulid_nabi
🚇AGAMA INI TELAH SEMPURNA DENGAN PERAYAAN YANG SYAR'I, TIDAK BUTUH PERAYAAN MAULID BERTASYABBUH KEPADA AGAMA NASHRANI & RAFIDHAH
(➊) ❱
Tiga perayaan yang syar'i (dalam Islam, -red.):
[1] Hari raya ‘Idul ‘Adha
[2] Hari raya ‘Idul Fitri
[3] Hari raya Jum’at
Ξ◈Ξ [1]+[2] Ξ◈Ξ
◈ Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah [ﷺ] memasuki kota Madinah dan pada mereka ada dua hari yang mereka bermain-main padanya.
Maka Beliau berkata: “Dua hari apakah ini?”
Mereka menjawab: “Dahulu kami bermain pada dua hari tersebut di masa Jahiliyah.”
Maka Rasulullah [ﷺ] bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan keduanya untuk kalian yang lebih baik darinya:
▸ Hari ‘Adha
▸ dan Hari Fithri.”
📚[HR Abu Dawud, dan al-Albani telah menshahihkannya]
Ξ◈Ξ [3] Ξ◈Ξ
◈ Berkata Rasulullah [ﷺ] mengenai hari Jum'at:
“Sesungguhnya ini adalah hari raya, Allah telah menjadikannya untuk kaum muslimin.”
📚[HR Ibnu Majah, dan al-Albani telah menghasankannya]
* * *
(➋) ❱ Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah:
[ Pertanyaan ]
Siapakah yang pertama kali mengadakan bid'ah maulid Nabi dan bagaimanakah sejarahnya?
[ Beliau menjawab ]
■ Yang pertama kali mengadakan bid'ah tersebut adalah al Fathimiyyun (yang berkuasa) di Mesir pada abad ke-4 hijriyah. Lalu pada abad ke-7 hijriyah disemarakkan oleh Raja Irbil di Irak, hingga tersebarlah di tengah-tengah kaum muslimin.
※ Adapun sebabnya sebagaimana yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Iqtidha' Shirathil Mustaqim:
Sebabnya,
▸ bisa jadi kecintaan kepada Rasulullah [ﷺ]. Mereka menyangka bahwa ini merupakan konsekuensi dari kecintaan tersebut.
▸ Bisa jadi pula sebabnya adalah menyerupai orang-orang Kristen, karena mereka mengadakan peringatan hari kelahiran al-Masih alaihissalam.
[▴] Terlepas apa sebab yang sebenarnya, maka setiap bid'ah adalah sesat.
📚[Fatawa Liqa' al Bab al Maftuh, hlm. 210]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/agama-ini-telah-sempurna-dengan.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
(➊) WA Ruduud Manhajiah - Mift@h_Udin // Dari: https://t.me/fawaz_almdkhli/55 { Penunjuk kepada kebaikan laksana pelakunya @badratkhaier }
(➋) @AlushulAtstsalatsah
➥ #Fiqh #Ibadah #sunnah #bid_ah #perayaan #maulid_nabi
(➊) ❱
Tiga perayaan yang syar'i (dalam Islam, -red.):
[1] Hari raya ‘Idul ‘Adha
[2] Hari raya ‘Idul Fitri
[3] Hari raya Jum’at
Ξ◈Ξ [1]+[2] Ξ◈Ξ
◈ Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah [ﷺ] memasuki kota Madinah dan pada mereka ada dua hari yang mereka bermain-main padanya.
Maka Beliau berkata: “Dua hari apakah ini?”
Mereka menjawab: “Dahulu kami bermain pada dua hari tersebut di masa Jahiliyah.”
Maka Rasulullah [ﷺ] bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan keduanya untuk kalian yang lebih baik darinya:
▸ Hari ‘Adha
▸ dan Hari Fithri.”
📚[HR Abu Dawud, dan al-Albani telah menshahihkannya]
Ξ◈Ξ [3] Ξ◈Ξ
◈ Berkata Rasulullah [ﷺ] mengenai hari Jum'at:
“Sesungguhnya ini adalah hari raya, Allah telah menjadikannya untuk kaum muslimin.”
📚[HR Ibnu Majah, dan al-Albani telah menghasankannya]
* * *
(➋) ❱ Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah:
[ Pertanyaan ]
Siapakah yang pertama kali mengadakan bid'ah maulid Nabi dan bagaimanakah sejarahnya?
[ Beliau menjawab ]
■ Yang pertama kali mengadakan bid'ah tersebut adalah al Fathimiyyun (yang berkuasa) di Mesir pada abad ke-4 hijriyah. Lalu pada abad ke-7 hijriyah disemarakkan oleh Raja Irbil di Irak, hingga tersebarlah di tengah-tengah kaum muslimin.
※ Adapun sebabnya sebagaimana yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Iqtidha' Shirathil Mustaqim:
Sebabnya,
▸ bisa jadi kecintaan kepada Rasulullah [ﷺ]. Mereka menyangka bahwa ini merupakan konsekuensi dari kecintaan tersebut.
▸ Bisa jadi pula sebabnya adalah menyerupai orang-orang Kristen, karena mereka mengadakan peringatan hari kelahiran al-Masih alaihissalam.
[▴] Terlepas apa sebab yang sebenarnya, maka setiap bid'ah adalah sesat.
📚[Fatawa Liqa' al Bab al Maftuh, hlm. 210]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/agama-ini-telah-sempurna-dengan.html
{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
(➊) WA Ruduud Manhajiah - Mift@h_Udin // Dari: https://t.me/fawaz_almdkhli/55 { Penunjuk kepada kebaikan laksana pelakunya @badratkhaier }
(➋) @AlushulAtstsalatsah
➥ #Fiqh #Ibadah #sunnah #bid_ah #perayaan #maulid_nabi
🚇NABI ISA & PERINGATAN HARI KRISMAS
Menjelang perayaan Hari Krismas yang bakal diraikan oleh penganut agama Kristian (Nashara) beberapa hari lagi, mari kita pelajari bagaimana sikap kita sebagai seorang Muslim dalam hal ini. Artikel yang disediakan ini, insyaaALLAH diharap dapat membantu kita memahami beberapa poin penting terkait Hari Krismas yang antaranya:
▪ Siapa Itu Nabi Isa عليهم السلام?
▪ Apakah Boleh Muslim Mengucapkan Atau Merayakan Hari Krismas?
▪ Bagaimana Islam Toleransi Dengan Agama Lain?
Baca selengkapnya di:
- https://goo.gl/1Dqxfv
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
@ThoriqusSalaf
➥ #Fiqh #Ibadah #merayakan #hari_raya #syiar #agama #kafir
Menjelang perayaan Hari Krismas yang bakal diraikan oleh penganut agama Kristian (Nashara) beberapa hari lagi, mari kita pelajari bagaimana sikap kita sebagai seorang Muslim dalam hal ini. Artikel yang disediakan ini, insyaaALLAH diharap dapat membantu kita memahami beberapa poin penting terkait Hari Krismas yang antaranya:
▪ Siapa Itu Nabi Isa عليهم السلام?
▪ Apakah Boleh Muslim Mengucapkan Atau Merayakan Hari Krismas?
▪ Bagaimana Islam Toleransi Dengan Agama Lain?
Baca selengkapnya di:
- https://goo.gl/1Dqxfv
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber:
@ThoriqusSalaf
➥ #Fiqh #Ibadah #merayakan #hari_raya #syiar #agama #kafir
🚇DUA ADZAN PADA WAKTU SHUBUH
[ Diantara Sunnah Yang Telah Dilupakan Kebanyakan Manusia ]
Ada adzan yang diserukan sebelum masuk waktu shalat, yaitu adzan sebelum shalat subuh yang dikenal dengan adzan pertama.
•• Kata Ibnu Hazm rahimahullah, “Tidak boleh diserukan adzan untuk shalat sebelum masuk waktunya terkecuali shalat subuh saja (adzan pertama, pen.).” [Al-Muhalla, 2/159]
[+] Untuk subuh memang ada dua adzan.
- Adzan pertama dikumandangkan beberapa waktu sebelum shalat subuh dengan tujuan membangunkan orang yang tidur, mengingatkan orang yang shalat tahajjud/qiyamul lail agar tidur sejenak hingga nantinya mengerjakan shalat subuh dalam keadaan segar. Tujuan lainnya, agar orang yang ingin puasa keesokan harinya bisa segera makan sahur.
- Adapun adzan kedua diserukan ketika masuk waktunya.
•• Ibnu Umar radiyallahu'anhu berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah [ﷺ] bersabda:
﴿ ﺇِﻥَّ ﺑِﻼَﻻً ﻳُﺆَﺫِّﻥُ ﺑِﻠَﻴْﻞٍ، ﻓَﻜُﻠُﻮْﺍ ﻭَﺍﺷْﺮَﺑُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻨَﺎﺩِﻱَ ﺍﺑْﻦُ ﺃُﻡِّ ﻣَﻜْﺘُﻮْﻡٍ. ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ: ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺭَﺟُﻼً ﺃَﻋْﻤَﻰ ﻻَ ﻳُﻨَﺎﺩِﻱ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ: ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ، ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ. ﴾
“Sesungguhnya Bilal adzan di waktu malam, maka makan dan minumlah kalian (yang berniat puasa di esok hari) sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan.”
Kemudian Ibnu Umar berkata, “Ibnu Ummi Maktum adalah seorang yang buta. Ia tidak mengumandangkan adzan sampai ada yang berkata kepadanya, ‘Engkau telah berada di waktu pagi/subuh, engkau telah berada di waktu pagi/subuh’.” [HR. al-Bukhari no. 617 dan Muslim no. 2533]
[+] Jarak antara dua adzan ini tidaklah berjauhan
•• Sebagaimana diisyaratkan dalam ucapan Ibnu Umar radiyallahu 'anhu dari hadits di atas yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullah:
﴿ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﺰِﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﻳَﺮْﻗَﻰ ﻫَﺬَﺍ. ﴾
“Tidaklah jarak antara kedua adzan ini kecuali sekadar muadzin yang satu turun dari tempatnya beradzan dan muadzin yang lain naik.”
•• Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan: Para ulama mengatakan, “Makna kalimat di atas adalah Bilal biasa mengumandangkan adzan sebelum fajar. Setelah itu ia mengisi waktunya dengan berdoa dan semisalnya. Kemudian ia melihat-lihat fajar. Apabila telah dekat terbitnya fajar, ia turun untuk mengabarkannya kepada Ibnu Ummi Maktum. Maka Ibnu Ummi Maktum pun bersiap-siap dengan bersuci dan selainnya. Setelahnya ia naik dan mulai mengumandangkan adzan bersamaan dengan awal terbitnya fajar. Wallahu a’lam.” [Al-Minhaj, 7/203]
•• Al-Imam Al-Albani rahimahullah dalam Tamamul Minnah (hal. 146) memperkirakan adzan pertama itu diserukan sekitar seperempat jam sebelum masuk waktu shalat subuh.
—(▴) Faedah: (▴)—
Termasuk sunnah yang ditinggalkan oleh kaum muslimin pada hari ini adalah tidak mengangkat/menjadikan dua muadzin (penyeru/pengumandang adzan) dalam adzan fajar, yang dengannya dapat dibedakan muadzin pada adzan yang pertama dengan muadzin pada adzan yang kedua. [Tamamul Minnah, hal. 148]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @Ittiba_uRasulillah / Dari: Majalah Asy-Syariah { https://goo.gl/mzhnQM }
#Fiqh #Ibadah #Shalat #adzan
[ Diantara Sunnah Yang Telah Dilupakan Kebanyakan Manusia ]
Ada adzan yang diserukan sebelum masuk waktu shalat, yaitu adzan sebelum shalat subuh yang dikenal dengan adzan pertama.
•• Kata Ibnu Hazm rahimahullah, “Tidak boleh diserukan adzan untuk shalat sebelum masuk waktunya terkecuali shalat subuh saja (adzan pertama, pen.).” [Al-Muhalla, 2/159]
[+] Untuk subuh memang ada dua adzan.
- Adzan pertama dikumandangkan beberapa waktu sebelum shalat subuh dengan tujuan membangunkan orang yang tidur, mengingatkan orang yang shalat tahajjud/qiyamul lail agar tidur sejenak hingga nantinya mengerjakan shalat subuh dalam keadaan segar. Tujuan lainnya, agar orang yang ingin puasa keesokan harinya bisa segera makan sahur.
- Adapun adzan kedua diserukan ketika masuk waktunya.
•• Ibnu Umar radiyallahu'anhu berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah [ﷺ] bersabda:
﴿ ﺇِﻥَّ ﺑِﻼَﻻً ﻳُﺆَﺫِّﻥُ ﺑِﻠَﻴْﻞٍ، ﻓَﻜُﻠُﻮْﺍ ﻭَﺍﺷْﺮَﺑُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻨَﺎﺩِﻱَ ﺍﺑْﻦُ ﺃُﻡِّ ﻣَﻜْﺘُﻮْﻡٍ. ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ: ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺭَﺟُﻼً ﺃَﻋْﻤَﻰ ﻻَ ﻳُﻨَﺎﺩِﻱ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ: ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ، ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ. ﴾
“Sesungguhnya Bilal adzan di waktu malam, maka makan dan minumlah kalian (yang berniat puasa di esok hari) sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan.”
Kemudian Ibnu Umar berkata, “Ibnu Ummi Maktum adalah seorang yang buta. Ia tidak mengumandangkan adzan sampai ada yang berkata kepadanya, ‘Engkau telah berada di waktu pagi/subuh, engkau telah berada di waktu pagi/subuh’.” [HR. al-Bukhari no. 617 dan Muslim no. 2533]
[+] Jarak antara dua adzan ini tidaklah berjauhan
•• Sebagaimana diisyaratkan dalam ucapan Ibnu Umar radiyallahu 'anhu dari hadits di atas yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullah:
﴿ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﺰِﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﻳَﺮْﻗَﻰ ﻫَﺬَﺍ. ﴾
“Tidaklah jarak antara kedua adzan ini kecuali sekadar muadzin yang satu turun dari tempatnya beradzan dan muadzin yang lain naik.”
•• Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan: Para ulama mengatakan, “Makna kalimat di atas adalah Bilal biasa mengumandangkan adzan sebelum fajar. Setelah itu ia mengisi waktunya dengan berdoa dan semisalnya. Kemudian ia melihat-lihat fajar. Apabila telah dekat terbitnya fajar, ia turun untuk mengabarkannya kepada Ibnu Ummi Maktum. Maka Ibnu Ummi Maktum pun bersiap-siap dengan bersuci dan selainnya. Setelahnya ia naik dan mulai mengumandangkan adzan bersamaan dengan awal terbitnya fajar. Wallahu a’lam.” [Al-Minhaj, 7/203]
•• Al-Imam Al-Albani rahimahullah dalam Tamamul Minnah (hal. 146) memperkirakan adzan pertama itu diserukan sekitar seperempat jam sebelum masuk waktu shalat subuh.
—(▴) Faedah: (▴)—
Termasuk sunnah yang ditinggalkan oleh kaum muslimin pada hari ini adalah tidak mengangkat/menjadikan dua muadzin (penyeru/pengumandang adzan) dalam adzan fajar, yang dengannya dapat dibedakan muadzin pada adzan yang pertama dengan muadzin pada adzan yang kedua. [Tamamul Minnah, hal. 148]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @Ittiba_uRasulillah / Dari: Majalah Asy-Syariah { https://goo.gl/mzhnQM }
#Fiqh #Ibadah #Shalat #adzan
Majalah Islam Asy-Syariah
Adzan dan Iqomat (bagian tiga) - Majalah Islam Asy-Syariah
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim Al-Atsari) Adzan Dikumandangkan Pada Waktunya Bila telah masuk waktu shalat, dikumandangkanlah adzan sebagai ajakan untuk menghadiri shalat berjamaah. Namun ada adzan yang diserukan sebelum masuk waktu shalat, yaitu…
🚇KETIKA RU'YAH NEGERI KITA BERBEDA DENGAN ARAB SAUDI, KAPAN BERPUASA ARAFAH?
❱ Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apabila berbeda penentuan Hari Arafah, sebagai konsekuensi perbedaan mathla’ hilal di masing-masing negeri. Apakah kita berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kita tinggal padanya, ataukah mengikuti ru’yah Haramain (Arab Saudi)?
[ Jawaban ]
Permasalahan ini sangat terkait dengan perbedaan pendapat di kalangan ulama:
〉 Apakah hilal itu satu, berlaku untuk seluruh dunia?
〉 ataukah berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’?
[+] Pendapat yang benar hilal itu berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’ (yakni masing-masing negara berdasarkan ru’yah masing-masing, pen).
Misalnya, apabila hilal telah telihat di Makkah, dan hari itu adalah hari ke-9; sementara di negeri lain hilal terlihat sehari sebelum Makkah, sehingga hari Arafah (di Makkah) adalah hari ke-10 negeri tersebut, maka mereka (penduduk negeri itu) tidak boleh berpuasa pada hari tersebut, karena itu adalah Hari Raya (bagi penduduk negeri tersebut, pen).
Demikian pula kalau seandainya di sebuah negeri ru’yah-nya terlambat daripada Makkah. Sehingga tanggal 9 Makkah adalah masih tanggal 8 di negeri itu. Maka mereka berpuasa tanggal 9 mereka, yang bertepatan dengan tanggal 10 di Makkah. Ini adalah pendapat yang kuat.
Karena Nabi [ﷺ] bersabda, “Apabila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Kemudian apabila kalian melihat hilal (berikutnya) berhari rayalah.”
Hilal yang tidak terlihat di negeri mereka, berarti mereka tidak dikatakan “melihat hilal”, sebagaimana manusia secara ijma memperhitungkan perbedaan terbitnya fajar dan tenggelamnya matahari di tiap-tiap tempat. Demikianlah waktu bulanan, seperti waktu harian.
📚[Majmu Fatawa wa Rasa’il Ibni ‘Utsaimin, 20/47]
[ سئل فضيلة الشيخ رحمه الله تعالى ]
إذا اختلف يوم عرفة نتيجة لاختلاف المناطق المختلفة في مطالع الهلال فهل نصوم تبع رؤية البلد التي نحن فيها أم نصوم تبع رؤية الحرمين؟
[ فأجاب فضيلته بقوله ]
هذا يبنى على اختلاف أهل العلم: هل الهلال واحد في الدنيا كلها أم هو يختلف باختلاف المطالع؟ والصواب أنه يختلف باختلاف المطالع، فمثلاً إذا كان الهلال قد رؤي بمكة، وكان هذا اليوم هو اليوم التاسع، ورؤي في بلد آخر قبل مكة بيوم وكان يوم عرفة عندهم اليوم العاشر فإنه لا يجوز لهم أن يصوموا هذا اليوم لأنه يوم عيد، وكذلك لو قدر أنه تأخرت الرؤية عن مكة وكان اليوم التاسع في مكة هو الثامن عندهم، فإنهم يصومون يوم التاسع عندهم الموافق ليوم العاشر في مكة، هذا هو القول الراجح، لأن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول: «إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا» وهؤلاء الذين لم يُر في جهتهم لم يكونوا يرونه، وكما أن الناس بالإجماع يعتبرون طلوع الفجر وغروب الشمس في كل منطقة بحسبها، فكذلك التوقيت الشهري يكون كالتوقيت اليومي.
📚[مجموع فتاوى ورسائل العثيمين، 20 / 47]
Url: http://bit.ly/Fw391203
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: bit.ly/3gbndMW
#Fiqh #Ibadah #Qurban #Eidul_Adha #Dzulhijjah #Puasa #Arafah
❱ Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apabila berbeda penentuan Hari Arafah, sebagai konsekuensi perbedaan mathla’ hilal di masing-masing negeri. Apakah kita berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kita tinggal padanya, ataukah mengikuti ru’yah Haramain (Arab Saudi)?
[ Jawaban ]
Permasalahan ini sangat terkait dengan perbedaan pendapat di kalangan ulama:
〉 Apakah hilal itu satu, berlaku untuk seluruh dunia?
〉 ataukah berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’?
[+] Pendapat yang benar hilal itu berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’ (yakni masing-masing negara berdasarkan ru’yah masing-masing, pen).
Misalnya, apabila hilal telah telihat di Makkah, dan hari itu adalah hari ke-9; sementara di negeri lain hilal terlihat sehari sebelum Makkah, sehingga hari Arafah (di Makkah) adalah hari ke-10 negeri tersebut, maka mereka (penduduk negeri itu) tidak boleh berpuasa pada hari tersebut, karena itu adalah Hari Raya (bagi penduduk negeri tersebut, pen).
Demikian pula kalau seandainya di sebuah negeri ru’yah-nya terlambat daripada Makkah. Sehingga tanggal 9 Makkah adalah masih tanggal 8 di negeri itu. Maka mereka berpuasa tanggal 9 mereka, yang bertepatan dengan tanggal 10 di Makkah. Ini adalah pendapat yang kuat.
Karena Nabi [ﷺ] bersabda, “Apabila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Kemudian apabila kalian melihat hilal (berikutnya) berhari rayalah.”
Hilal yang tidak terlihat di negeri mereka, berarti mereka tidak dikatakan “melihat hilal”, sebagaimana manusia secara ijma memperhitungkan perbedaan terbitnya fajar dan tenggelamnya matahari di tiap-tiap tempat. Demikianlah waktu bulanan, seperti waktu harian.
📚[Majmu Fatawa wa Rasa’il Ibni ‘Utsaimin, 20/47]
[ سئل فضيلة الشيخ رحمه الله تعالى ]
إذا اختلف يوم عرفة نتيجة لاختلاف المناطق المختلفة في مطالع الهلال فهل نصوم تبع رؤية البلد التي نحن فيها أم نصوم تبع رؤية الحرمين؟
[ فأجاب فضيلته بقوله ]
هذا يبنى على اختلاف أهل العلم: هل الهلال واحد في الدنيا كلها أم هو يختلف باختلاف المطالع؟ والصواب أنه يختلف باختلاف المطالع، فمثلاً إذا كان الهلال قد رؤي بمكة، وكان هذا اليوم هو اليوم التاسع، ورؤي في بلد آخر قبل مكة بيوم وكان يوم عرفة عندهم اليوم العاشر فإنه لا يجوز لهم أن يصوموا هذا اليوم لأنه يوم عيد، وكذلك لو قدر أنه تأخرت الرؤية عن مكة وكان اليوم التاسع في مكة هو الثامن عندهم، فإنهم يصومون يوم التاسع عندهم الموافق ليوم العاشر في مكة، هذا هو القول الراجح، لأن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول: «إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا» وهؤلاء الذين لم يُر في جهتهم لم يكونوا يرونه، وكما أن الناس بالإجماع يعتبرون طلوع الفجر وغروب الشمس في كل منطقة بحسبها، فكذلك التوقيت الشهري يكون كالتوقيت اليومي.
📚[مجموع فتاوى ورسائل العثيمين، 20 / 47]
Url: http://bit.ly/Fw391203
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: bit.ly/3gbndMW
#Fiqh #Ibadah #Qurban #Eidul_Adha #Dzulhijjah #Puasa #Arafah
www.alfawaaid.net
Ketika Ru'yah Negeri Kita Berbeda Dengan Arab Saudi, Kapan Berpuasa Arafah?
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
(02)
Dalam riwayat Bukhari disebutkan:
﴿ وكان ابن عمر، وأبو هريرة يخرجان إلى السوق في أيام العشر، فيكبران ويكبر الناس بتكبيرهما. ﴾
“Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah, keduanya keluar ke pasar-pasar pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka berdua bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir dengan takbir mereka berdua.”
Dan hendaknya memperingatkan darinya takbiran jama'i,
— yaitu berkumpulnya jama'ah dengan lafal dan suara yang satu, atau satu orang takbir kemudian diikuti kumpulan jama' ah dibelakangnya, karena yang demikian tidak pernah ditemui dari pendahulu umat ini rahimahullah, karena kebaikan bagi seluruh kebaikan adalah dengan mengikuti orang -orang salaf dan kejelekan bagi seluruh kejelekan adalah dari yang diada-adakan orang orang ahkir.
▸ [4] ◂ Haji ke Baitullah al-Haram
— Firman Allah ta'ala:
﴿ ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلاَ. ﴾
“Dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah.” [QS. Ali Imran: 97]
Dan sabda Rasul [ﷺ] dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
﴿ العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرر ليس له جزاء إلا الجنة. ﴾
“Umrah satu ke Umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” [HR. Bukhariy dan Muslim]
▸ [5] ◂ Menahan atau Tidak memotong rambut dan kuku-kuku
▸ [6] ◂ Mendirikan Shalat malam pada 10 awal Dzulhijjah
— Disukai shalat malam sebagaimana dinukil dari Imam syafi'i dan lainya.
▸ [7] ◂ Berdoa di hari Arafah
— “Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah.” [Dihasankan Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib]
Berkata al-Hafidz Ibnu Abdil Baar rahimahullah, “Di dalamnya mengandung pemahaman bahwasanya doa di hari Arafah lebih utama dari hari lainya.”
Url: http://bit.ly/Fw391204
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @pesantren_Salaf_Online - Akhukum Fillah Ustadz Abu Amina / Dari Sahab•Net
#Fiqh #Ibadah #Dzulhijjah #keutamaan #Shalat #Puasa #Doa #Arafah
Dalam riwayat Bukhari disebutkan:
﴿ وكان ابن عمر، وأبو هريرة يخرجان إلى السوق في أيام العشر، فيكبران ويكبر الناس بتكبيرهما. ﴾
“Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah, keduanya keluar ke pasar-pasar pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka berdua bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir dengan takbir mereka berdua.”
Dan hendaknya memperingatkan darinya takbiran jama'i,
— yaitu berkumpulnya jama'ah dengan lafal dan suara yang satu, atau satu orang takbir kemudian diikuti kumpulan jama' ah dibelakangnya, karena yang demikian tidak pernah ditemui dari pendahulu umat ini rahimahullah, karena kebaikan bagi seluruh kebaikan adalah dengan mengikuti orang -orang salaf dan kejelekan bagi seluruh kejelekan adalah dari yang diada-adakan orang orang ahkir.
▸ [4] ◂ Haji ke Baitullah al-Haram
— Firman Allah ta'ala:
﴿ ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلاَ. ﴾
“Dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah.” [QS. Ali Imran: 97]
Dan sabda Rasul [ﷺ] dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
﴿ العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرر ليس له جزاء إلا الجنة. ﴾
“Umrah satu ke Umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” [HR. Bukhariy dan Muslim]
▸ [5] ◂ Menahan atau Tidak memotong rambut dan kuku-kuku
▸ [6] ◂ Mendirikan Shalat malam pada 10 awal Dzulhijjah
— Disukai shalat malam sebagaimana dinukil dari Imam syafi'i dan lainya.
▸ [7] ◂ Berdoa di hari Arafah
— “Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah.” [Dihasankan Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib]
Berkata al-Hafidz Ibnu Abdil Baar rahimahullah, “Di dalamnya mengandung pemahaman bahwasanya doa di hari Arafah lebih utama dari hari lainya.”
Url: http://bit.ly/Fw391204
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @pesantren_Salaf_Online - Akhukum Fillah Ustadz Abu Amina / Dari Sahab•Net
#Fiqh #Ibadah #Dzulhijjah #keutamaan #Shalat #Puasa #Doa #Arafah
🚇MAHKAMAH SAUDI MENETAPKAN HARI INI 1 DZULHIJJAH. ADAPUN PEMERINTAH KITA MENETAPKAN BESOK BARU MASUK 1 DZULHIJJAH. KAPAN BERPUASA ARAFAH?
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apabila berbeda penentuan Hari Arafah, sebagai konsekuensi perbedaan mathla’ hilal di masing-masing negeri. Apakah kita berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kita tinggal padanya, ataukah mengikuti ru’yah Haramain (Saudi Arabia)?
[ Jawaban ]
Permasalahan ini sangat terkait dengan perbedaan pendapat di kalangan ulama:
[•] Apakah hilal itu satu, berlaku untuk seluruh dunia?
[•] ataukah berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’.
[√] PENDAPAT YANG BENAR
— hilal itu berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’ (yakni masing-masing negara berdasarkan ru’yah masing-masing, pen).
Misalnya,
… apabila hilal telah telihat di Makkah, dan hari itu (berdasarkan ru’yah, pen.) adalah hari ke-9; sementara di negeri lain hilal terlihat sehari sebelum Makkah, sehingga hari Arafah adalah hari ke-10 negeri tersebut.
= Maka mereka (penduduk negeri itu) TIDAK BOLEH BERPUASA pada hari tersebut karena itu adalah Hari Raya (bagi penduduk negeri tersebut, pen).
… Demikian pula kalau seandainya di sebuah negeri ru’yah-nya terlambat daripada Makkah. Sehingga tanggal 9 Makkah adalah masih tanggal 8 di negeri itu.
= Maka mereka berpuasa TANGGAL 9 MEREKA, yang BERTEPATAN DENGAN TANGGAL 10 DI MAKKAH.
[⚙] INI ADALAH PENDAPAT YANG KUAT.
— Karena Nabi [ﷺ] bersabda, “Apabila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Kemudian apabila kalian melihat hilal (berikutnya) berhari rayalah.”
Hilal yang tidak terlihat di negeri mereka, berarti mereka tidak dikatakan “melihat hilal”. Sebagaimana manusia secara ijma memperhitungkan perbedaan terbitnya fajar dan tenggelamnya matahari di tiap-tiap tempat. Demikianlah waktu bulanan, seperti waktu harian.
📚[Majmu Fatawa wa Rasa’il Ibni ‘Utsaimin 20/47]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Arsip dari WA Manhajul Anbiya. Lihat juga di Salafy•Or•Id {https://goo.gl/sRcV2p}
#Fiqh #Ibadah #Puasa #Arafah #Dzulhijjah
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apabila berbeda penentuan Hari Arafah, sebagai konsekuensi perbedaan mathla’ hilal di masing-masing negeri. Apakah kita berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kita tinggal padanya, ataukah mengikuti ru’yah Haramain (Saudi Arabia)?
[ Jawaban ]
Permasalahan ini sangat terkait dengan perbedaan pendapat di kalangan ulama:
[•] Apakah hilal itu satu, berlaku untuk seluruh dunia?
[•] ataukah berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’.
[√] PENDAPAT YANG BENAR
— hilal itu berbeda-beda sesuai perbedaan mathla’ (yakni masing-masing negara berdasarkan ru’yah masing-masing, pen).
Misalnya,
… apabila hilal telah telihat di Makkah, dan hari itu (berdasarkan ru’yah, pen.) adalah hari ke-9; sementara di negeri lain hilal terlihat sehari sebelum Makkah, sehingga hari Arafah adalah hari ke-10 negeri tersebut.
= Maka mereka (penduduk negeri itu) TIDAK BOLEH BERPUASA pada hari tersebut karena itu adalah Hari Raya (bagi penduduk negeri tersebut, pen).
… Demikian pula kalau seandainya di sebuah negeri ru’yah-nya terlambat daripada Makkah. Sehingga tanggal 9 Makkah adalah masih tanggal 8 di negeri itu.
= Maka mereka berpuasa TANGGAL 9 MEREKA, yang BERTEPATAN DENGAN TANGGAL 10 DI MAKKAH.
[⚙] INI ADALAH PENDAPAT YANG KUAT.
— Karena Nabi [ﷺ] bersabda, “Apabila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Kemudian apabila kalian melihat hilal (berikutnya) berhari rayalah.”
Hilal yang tidak terlihat di negeri mereka, berarti mereka tidak dikatakan “melihat hilal”. Sebagaimana manusia secara ijma memperhitungkan perbedaan terbitnya fajar dan tenggelamnya matahari di tiap-tiap tempat. Demikianlah waktu bulanan, seperti waktu harian.
📚[Majmu Fatawa wa Rasa’il Ibni ‘Utsaimin 20/47]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Arsip dari WA Manhajul Anbiya. Lihat juga di Salafy•Or•Id {https://goo.gl/sRcV2p}
#Fiqh #Ibadah #Puasa #Arafah #Dzulhijjah
(➍) Orang Yang Tidak Mendapati Satu Raka'at Pun Shalat Jum'at, Hendaklah Dia Shalat Dhuhur
[ Semoga Allah memperbaiki keadaan anda, pertanyaan kesembilan ]
“Seseorang menghadiri khutbah Jum'at bersama Imam. Namun setelah itu dia keluar dan (ketika dia kembali) dia tidak mendapati shalat atau mendapatinya setelah ruku' (selesai-pent). Apakah dia menunaikan shalat Dhuhur saja?”
[ Jawaban ]
“Selama dia tidak mendapatkan satu raka'at pun, maka hendaklah dia shalat Dhuhur. Na'am.”
[ السؤال ]
أحسن اللهُ إليكم، السؤال التاسِع يقول: من شَهِد الخُطبة مع الإمام وبعدها خَرَج فلم يدرك الصلاة أو أدركها بعد الركوع فهل يُصليها ظُهرا؟
[ الجواب ]
ما دام أنهُ لم يُدرِك ركعة فيُصلي ظُهرا. نعم.
Url: ▶️ [ Teks Asli ]
(➎) Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum'at
[ Penanya ]
“Semoga Allah memberkahi anda wahai Syaikh kami, pertanyaan ketiga belas: berapa raka'atkah shalat yang kami lakukan setelah shalat Jum'at?”
[ Jawaban ]
“Shalatlah-jika engkau mau-dua raka'at. Atau bila kau kehendaki, empat raka'at, tidak apa-apa insyaAllah Ta'ala.”
[ السؤال ]
بارك الله فيكم شيخنا، السؤال الثالِث عشر: كم ركعة نُصَلِّي بعد صلاة الجُمعة؟
[ الجواب ]
صَلِّ إن شئت ركعتين وإن شئت أربعًا؛ فلا بأس - إن شاء اللهُ تعالى-.
Url: ▶️ [ Teks Asli ]
Url: http://bit.ly/Fw391218
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Alih bahasa: Abu Abdillah Rahmat - Muraja'ah: al-Ustadz Kharisman / Dari: https://t.me/lbnAlarbi/9086
#Fiqh #Ibadah #Fatawa #Shalat #Jum_at
[ Semoga Allah memperbaiki keadaan anda, pertanyaan kesembilan ]
“Seseorang menghadiri khutbah Jum'at bersama Imam. Namun setelah itu dia keluar dan (ketika dia kembali) dia tidak mendapati shalat atau mendapatinya setelah ruku' (selesai-pent). Apakah dia menunaikan shalat Dhuhur saja?”
[ Jawaban ]
“Selama dia tidak mendapatkan satu raka'at pun, maka hendaklah dia shalat Dhuhur. Na'am.”
[ السؤال ]
أحسن اللهُ إليكم، السؤال التاسِع يقول: من شَهِد الخُطبة مع الإمام وبعدها خَرَج فلم يدرك الصلاة أو أدركها بعد الركوع فهل يُصليها ظُهرا؟
[ الجواب ]
ما دام أنهُ لم يُدرِك ركعة فيُصلي ظُهرا. نعم.
Url: ▶️ [ Teks Asli ]
(➎) Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum'at
[ Penanya ]
“Semoga Allah memberkahi anda wahai Syaikh kami, pertanyaan ketiga belas: berapa raka'atkah shalat yang kami lakukan setelah shalat Jum'at?”
[ Jawaban ]
“Shalatlah-jika engkau mau-dua raka'at. Atau bila kau kehendaki, empat raka'at, tidak apa-apa insyaAllah Ta'ala.”
[ السؤال ]
بارك الله فيكم شيخنا، السؤال الثالِث عشر: كم ركعة نُصَلِّي بعد صلاة الجُمعة؟
[ الجواب ]
صَلِّ إن شئت ركعتين وإن شئت أربعًا؛ فلا بأس - إن شاء اللهُ تعالى-.
Url: ▶️ [ Teks Asli ]
Url: http://bit.ly/Fw391218
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Alih bahasa: Abu Abdillah Rahmat - Muraja'ah: al-Ustadz Kharisman / Dari: https://t.me/lbnAlarbi/9086
#Fiqh #Ibadah #Fatawa #Shalat #Jum_at
www.alfawaaid.net
Fatawa Seputar Shalat Jum'at
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇BOLEHKAH SERING MELAKUKAN SHALAT JAMA' QASHAR KETIKA ADA DAURAH ATAU ACARA?
❱ Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba'abduh hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Apa nasehat ustadz untuk sebagian teman-teman yang selalu menjama' qashar ketika ada daurah atau acara (muhadharah, ed) seperti ini?
[ Jawaban ]
(➊) ※ Boleh sebenarnya dia menjama' dan mengqashar kalau dia musafir. Namun penting diingatkan kalau kita ada di sebuah masjid atau tidak jauh dari masjid, akan lebih baik diqashar saja tanpa dijama'. Kalau ada jamaah masjid shalat lima waktu maka kita ikut bersama jamaah masjid. Na'am, ini yang pertama.
(➋) ※ Kedua, mayoritas dalil yang dinukilkan dari para shahabat nabi atau tabi'in ketika mereka safar dalam keadaan naazil …,
≡ Safar itu terbagi menjadi dua,
➀ ▸ ada safar naazil,
➁ ▸ ada yang dinamakan dengan jiddus sair
➀ ▸ Kalau kita dalam perjalanan dari Medan ke Lhokseumawe (Aceh) di tengah jalan itu kita dalam posisi musafir jiddus sair (sedang perjalanan).
➁ ▸ Setibanya di Lhokseumawe kita berdiam di situ dua tiga hari, empat hari, kita dinamakan musafir naazil.
(•) Dalam dua kondisi ini boleh seorang mengqashar.
▸ Namun ketika dia jiddus sair, dibolehkan menjama' dan mengqashar.
▸ Jika dia naazil, maka sebaiknya dia mengqashar saja ketika dia di rumah, tapi ketika dia di Masjid hendaknya dia mengikuti bersama jamaah masjid.
※ Terkhusus di beberapa masjid yang jamaahnya itu belum faham, tiba-tiba ada jamaah kedua shalat, “Ini shalat apa?”. Sebagian jamaah tidak faham.
(•) Maka untuk menghindarkan kesalah fahaman
▸ sebaiknya teman-teman yang musafir tetap shalat bersama jamaah di Masjid.
▸ Kalau dia terpaksa mau pulang dia bisa melakukan shalat Ashar di beberapa masjid, toh di negeri kita ini banyak masjid dipinggir jalan.
Alhamdulillah kita bisa berhenti sejenak sambil istirehat jika kita mengenderai sendiri. Tapi kalau kita mengenderai umum maka boleh dijama', na'am.
📚[Tanya Jawab Muhadharah Lhokseumawe Aceh // Jum'at-Ahad 24-26 Jumadal Ula 1437H ~ 04-06 Maret 2016M]
Url:
[ Audio:
- https://t.me/Mp3_kajian/1646 /
- http://bit.ly/2knD2q8 ]
[ Transkrip: http://bit.ly/Fw400211 ]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber audio: @ForumSalafy
#Fiqh #Ibadah #Shalat #jamak #jama_ #qasar #qashar
❱ Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba'abduh hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Apa nasehat ustadz untuk sebagian teman-teman yang selalu menjama' qashar ketika ada daurah atau acara (muhadharah, ed) seperti ini?
[ Jawaban ]
(➊) ※ Boleh sebenarnya dia menjama' dan mengqashar kalau dia musafir. Namun penting diingatkan kalau kita ada di sebuah masjid atau tidak jauh dari masjid, akan lebih baik diqashar saja tanpa dijama'. Kalau ada jamaah masjid shalat lima waktu maka kita ikut bersama jamaah masjid. Na'am, ini yang pertama.
(➋) ※ Kedua, mayoritas dalil yang dinukilkan dari para shahabat nabi atau tabi'in ketika mereka safar dalam keadaan naazil …,
≡ Safar itu terbagi menjadi dua,
➀ ▸ ada safar naazil,
➁ ▸ ada yang dinamakan dengan jiddus sair
➀ ▸ Kalau kita dalam perjalanan dari Medan ke Lhokseumawe (Aceh) di tengah jalan itu kita dalam posisi musafir jiddus sair (sedang perjalanan).
➁ ▸ Setibanya di Lhokseumawe kita berdiam di situ dua tiga hari, empat hari, kita dinamakan musafir naazil.
(•) Dalam dua kondisi ini boleh seorang mengqashar.
▸ Namun ketika dia jiddus sair, dibolehkan menjama' dan mengqashar.
▸ Jika dia naazil, maka sebaiknya dia mengqashar saja ketika dia di rumah, tapi ketika dia di Masjid hendaknya dia mengikuti bersama jamaah masjid.
※ Terkhusus di beberapa masjid yang jamaahnya itu belum faham, tiba-tiba ada jamaah kedua shalat, “Ini shalat apa?”. Sebagian jamaah tidak faham.
(•) Maka untuk menghindarkan kesalah fahaman
▸ sebaiknya teman-teman yang musafir tetap shalat bersama jamaah di Masjid.
▸ Kalau dia terpaksa mau pulang dia bisa melakukan shalat Ashar di beberapa masjid, toh di negeri kita ini banyak masjid dipinggir jalan.
Alhamdulillah kita bisa berhenti sejenak sambil istirehat jika kita mengenderai sendiri. Tapi kalau kita mengenderai umum maka boleh dijama', na'am.
📚[Tanya Jawab Muhadharah Lhokseumawe Aceh // Jum'at-Ahad 24-26 Jumadal Ula 1437H ~ 04-06 Maret 2016M]
Url:
[ Audio:
- https://t.me/Mp3_kajian/1646 /
- http://bit.ly/2knD2q8 ]
[ Transkrip: http://bit.ly/Fw400211 ]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber audio: @ForumSalafy
#Fiqh #Ibadah #Shalat #jamak #jama_ #qasar #qashar
Telegram
MP3 Faidah Kajian
🚇MEMAKSIMALKAN WAKTU DI BULAN RAMADHAN
#puasa #shalat #zakat #maksimalkan #ibadah
// Sumber: Tg @ForumSalafy
#puasa #shalat #zakat #maksimalkan #ibadah
// Sumber: Tg @ForumSalafy
🚇 DO'A SETELAH SHALAT WITIR
#ibadah #shalat #doa #setelah #witir
Sumber: TG @salafysala3 / Dari: http://forumsalafy.net/doa-sesudah-shalat-witir/
#ibadah #shalat #doa #setelah #witir
Sumber: TG @salafysala3 / Dari: http://forumsalafy.net/doa-sesudah-shalat-witir/
🚇TAKBIR BISA DIMULAI HARI INI
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
// Sumber: Tg @GaleriPosterDakwah
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
// Sumber: Tg @GaleriPosterDakwah
🚇BANYAK BERTAKBIR DARI AWAL BULAN DZULHJIJJAH
[ Tanya ]
Apakah benar disyariatkan untuk banyak bertakbir mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga akhir hari-hari tasyriq? Apa yang dimaksud dengan takbir mutlak dan muqayyad serta pelaksanaannya?
[ Jawab ]
(※) Takbir Mutlak
— adalah bertakbir kapan saja selain seusai shalat dan di mana saja selain tempat yang terlarang (toilet/WC).
(※) Takbir Muqayyad
— adalah bertakbir setelah shalat lima waktu (termasuk shalat Jum’at).
√- Bertakbir di malam dan hari ‘Idul Adha (10 Dzulhijjah), hal itu adalah ijma’ (kesepakatan) ulama. [1]
√- Adapun disyariatkan takbir mutlak pada tanggal 1—9 Dzulhijjah adalah menurut mazhab Ahmad.
Pendapat ini yang dirajihkan (dikuatkan) oleh Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyah, Ibnu Baz, dan al-‘Utsaimin. Yang masyhur pada mazhab Hanbali, disyariatkan bertakbir meskipun seseorang tidak melihat hewan-hewan kurban yang akan disembelih.
Baca faedah selengkapnya di: http://forumsalafy.net/banyak-bertakbir-dari-awal-dzulhijjah/
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Tg @ForumSalafy
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
[ Tanya ]
Apakah benar disyariatkan untuk banyak bertakbir mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga akhir hari-hari tasyriq? Apa yang dimaksud dengan takbir mutlak dan muqayyad serta pelaksanaannya?
[ Jawab ]
(※) Takbir Mutlak
— adalah bertakbir kapan saja selain seusai shalat dan di mana saja selain tempat yang terlarang (toilet/WC).
(※) Takbir Muqayyad
— adalah bertakbir setelah shalat lima waktu (termasuk shalat Jum’at).
√- Bertakbir di malam dan hari ‘Idul Adha (10 Dzulhijjah), hal itu adalah ijma’ (kesepakatan) ulama. [1]
√- Adapun disyariatkan takbir mutlak pada tanggal 1—9 Dzulhijjah adalah menurut mazhab Ahmad.
Pendapat ini yang dirajihkan (dikuatkan) oleh Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyah, Ibnu Baz, dan al-‘Utsaimin. Yang masyhur pada mazhab Hanbali, disyariatkan bertakbir meskipun seseorang tidak melihat hewan-hewan kurban yang akan disembelih.
Baca faedah selengkapnya di: http://forumsalafy.net/banyak-bertakbir-dari-awal-dzulhijjah/
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Tg @ForumSalafy
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
Forum Salafy | Menjalin Ukhuwwah Di Atas Minhaj Nubuwwah
Banyak Bertakbir dari Awal Dzulhijjah? | Forum Salafy
Tanya: Apakah benar disyariatkan untuk banyak bertakbir mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga akhir hari-hari tasyriq? Apa yang dimaksud dengan takbir mutlak dan muqayyad serta pelaksanaannya? Jawab: Takbir mutlak adalah bertakbir kapan saja selain seusai…
🚇BANYAK BERTAKBIR DI BULAN DZUL HIJJAH
❱ Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
{ أما في عيد النحر فيستحب التكبير من أول شهر ذي الحجة، من أول شهر الحجة إلى نهاية اليوم الثالث عشر، ثلاثة عشر يوماً، كلها محل تكبير. }
“Adapun pada 'Id an-Nahr (hari kurban)
— disunnahkan takbir di awal bulan Dzul Hijjah. Sejak awal bulan Dzul Hijjah hingga akhir hari ke-13 yakni selama 13 hari.
√- Seluruhnya tempat takbir.”
▶️ Lafadh Takbir:
{ الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر ولله الحمد، }
atau
{ الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد، }
atau
{ الله أكبر كبيرًا، والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا. }
📚[Fatawa Nurun 'Alaa ad Darb]
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Tg @ukhwh / Dari: BinBaz.Org.Sa { http://bit.ly/2T2XDO7 }
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
❱ Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
{ أما في عيد النحر فيستحب التكبير من أول شهر ذي الحجة، من أول شهر الحجة إلى نهاية اليوم الثالث عشر، ثلاثة عشر يوماً، كلها محل تكبير. }
“Adapun pada 'Id an-Nahr (hari kurban)
— disunnahkan takbir di awal bulan Dzul Hijjah. Sejak awal bulan Dzul Hijjah hingga akhir hari ke-13 yakni selama 13 hari.
√- Seluruhnya tempat takbir.”
▶️ Lafadh Takbir:
{ الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر ولله الحمد، }
atau
{ الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد، }
atau
{ الله أكبر كبيرًا، والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا. }
📚[Fatawa Nurun 'Alaa ad Darb]
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Tg @ukhwh / Dari: BinBaz.Org.Sa { http://bit.ly/2T2XDO7 }
#ibadah #takbir #mutlaq #iedul_adha #hari_raya #qurban
🚇POSISI KEDUA TANGAN KETIKA BERDOA | HADITS MENGUSAP WAJAH SETELAH BERDOA
#ibadah #doa #mengusapwajah
#ibadah #doa #mengusapwajah