▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
💦📔 DICABUTNYA ILMU DENGAN DIWAFATKANNYA PARA ULAMA
💬 Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لم يترك عالما اتخذ الناس رؤسا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
❝ Sesungguhnya tidaklah Allah mencabut ilmu secara langsung dengan mencabutnya sekali cabutan dari (dada-dada) manusia. Akan tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama. Sampai-sampai tidaklah tersisa seorang ulama pun, maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang dungu sebagai rujukan. Orang-orang bodoh itu pun ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa berlandaskan ilmu. Sehingga mereka sesat dan menyesatkan. ❞ [H.R. Muslim: 6737]
✍🏻 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menerangkan hadis di atas,
هَذَا الْحَدِيثُ يُبَيِّنُ أَنَّ الْمُرَادَ بِقَبْضِ الْعِلْمِ فِي الْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ الْمُطْلَقَةِ لَيْسَ هُوَ مَحْوُهُ مِنْ صُدُورِ حُفَّاظِهِ وَلَكِنْ مَعْنَاهُ أَنَّهُ يَمُوتُ حَمَلَتُهُ وَيَتَّخِذُ النَّاسُ جُهَّالًا يَحْكُمُونَ بِجَهَالَاتِهِمْ فَيُضِلُّونَ وَيَضِلُّونَ
❝ Hadis ini menjelaskan tentang maksud pencabutan ilmu yang terdapat pada hadis-hadis sebelumnya yang bersifat mutlak. Bukanlah maksudnya melenyapkan ilmu itu dari dada-dada orang yang menghafalkannya, melainkan maknanya adalah sesungguhnya hal itu (yakni dicabutnya ilmu) dengan wafatnya para pengemban ilmu (ulama), maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai rujukan. Mereka menghukumi dengan kebodohan mereka, maka mereka pun tersesat dan menyesatkan. ❞
📖 Kitab Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim, hal. 441, jilid 8, Cet. Darul Ma'arif.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Ulama #AkhirZaman
📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
💦📔 DICABUTNYA ILMU DENGAN DIWAFATKANNYA PARA ULAMA
💬 Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لم يترك عالما اتخذ الناس رؤسا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
❝ Sesungguhnya tidaklah Allah mencabut ilmu secara langsung dengan mencabutnya sekali cabutan dari (dada-dada) manusia. Akan tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama. Sampai-sampai tidaklah tersisa seorang ulama pun, maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang dungu sebagai rujukan. Orang-orang bodoh itu pun ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa berlandaskan ilmu. Sehingga mereka sesat dan menyesatkan. ❞ [H.R. Muslim: 6737]
✍🏻 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menerangkan hadis di atas,
هَذَا الْحَدِيثُ يُبَيِّنُ أَنَّ الْمُرَادَ بِقَبْضِ الْعِلْمِ فِي الْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ الْمُطْلَقَةِ لَيْسَ هُوَ مَحْوُهُ مِنْ صُدُورِ حُفَّاظِهِ وَلَكِنْ مَعْنَاهُ أَنَّهُ يَمُوتُ حَمَلَتُهُ وَيَتَّخِذُ النَّاسُ جُهَّالًا يَحْكُمُونَ بِجَهَالَاتِهِمْ فَيُضِلُّونَ وَيَضِلُّونَ
❝ Hadis ini menjelaskan tentang maksud pencabutan ilmu yang terdapat pada hadis-hadis sebelumnya yang bersifat mutlak. Bukanlah maksudnya melenyapkan ilmu itu dari dada-dada orang yang menghafalkannya, melainkan maknanya adalah sesungguhnya hal itu (yakni dicabutnya ilmu) dengan wafatnya para pengemban ilmu (ulama), maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai rujukan. Mereka menghukumi dengan kebodohan mereka, maka mereka pun tersesat dan menyesatkan. ❞
📖 Kitab Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim, hal. 441, jilid 8, Cet. Darul Ma'arif.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Ulama #AkhirZaman
📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
🍃 WAFATNYA PARA ULAMA ADALAH SALAH SATU MUSIBAH TERBESAR UMAT INI
إن العلماء ورثة الأنبياء ، إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ؛ إنما ورثوا العلم ، فمن أخذه أخذ بحظ وافر ، وموت العالم مصيبة لا تُجبر ، وثلمة لا تسد ، ونجم طمس ، وموت قبيلة أيسر من موت عالم.
❝ . . .Sesungguhnya ulama itu adalah pewarisnya para Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, melainkan mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barang siapa yang mampu menggapainya, maka sungguh ia telah menggapai bagian yang melimpah. Dan wafatnya seorang alim merupakan musibah yang tak mampu tertambal, keretakkan yang sulit tertutupi kembali, dan bintang yang telah pudar sinarnya. Kematian satu kabilah itu lebih ringan urusannya dibandingkan wafatnya seorang ulama. ❞ [¹]
📔 [Hadis yang dinukilkan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah, 1/170.]
✍🏻 Setelah membawakan hadis di atas, Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menerangkan,
لمَّا كان صلاحُ الوجود بالعلماء، ولولاهم كان الناسُ كالبهائم، بل أسوأ حالًا؛ كان موتُ العالم مصيبةً لا يَجْبُرها إلا خلفُ غيره له.
❝ Tatkala baiknya alam ini (salah satu sebabnya) dengan keberadaan para ulama, kalau bukan karena mereka (setelah Allah tentunya -ed) niscaya manusia akan menjadi seperti hewan-hewan ternak, bahkan lebih jelek lagi keadaannya! Maka wafatnya seorang ulama merupakan musibah yang tak mampu tertambal kecuali dengan adanya penggantinya.
وأيضًا؛ فإنَّ العلماءَ هم الذين يَسُوسونَ العبادَ والبلادَ والممالك، فموتُهم فسادٌ لنظام العالم؛ ولهذا لا يزالُ الله يغرسُ في هذا الدِّين منهم خالفًا عن سالف، يحفظُ بهم دينَه وكتابَه وعبادَه
Dan juga, sesungguhnya para ulama merekalah yang membimbing hamba-hamba Allah, negeri-negeri dan para raja, maka kematian mereka merupakan (salah satu sebab) rusaknya tatanan keteraturan alam ini. Oleh karena itu Allah akan senantiasa menanamkan pada agama ini, pewaris ilmu dari mereka yang sebelumnya (telah wafat). Melalui perantara mereka Allah akan menjaga agama-Nya, Kitab-Nya dan hamba-hamba-Nya.
وتأمَّل: إذا كان في الوجود رجلٌ قد فاقَ العالَم في الغنى والكرم، وحاجتُهم إلى ما عنده شديدة، وهو محسنٌ إليهم بكلِّ ممكن، ثمَّ مات وانقطعت عنهم تلك المادَّة؛ فموتُ العالم أعظمُ مصيبةً من موت مثل هذا بكثير.
Dan perhatikanlah! Jika di alam semesta ini terdapat seseorang yang mendominasi dunia dalam hal kekayaan dan kemuliaan. Sementara kebutuhan keumuman manusia terhadap apa yang dimilikinya itu begitu besar. Ia berbuat baik kepada mereka dengan segala sesuatu yang memungkinkan. Lantas ia pun meninggal, sehingga terputuslah dari mereka bantuan materi tersebut. Maka kematian seorang ulama itu lebih besar musibahnya dibandingkan kematian seseorang yang semisal ini, bahkan jauh lebih besar lagi. ❞
📖 Lihat Kitab Miftah Daris Sa'adah, hal. 183, jilid 1, Cet. 'Athoatul Ilmi.
·•━━━━━━━━━━━━•·
📝 Catatan:
[¹] Hadis tersebut dinukilkan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah 1/171. Akan tetapi disebutkan oleh pentahqiq bahwa dalam sanad hadis tersebut terdapat idhthirob dan jahalah. Ibnul Qoyyim rahimahullah juga membawakan hadis lainnya yang semisal, kemudian beliau menyatakan, "Hadis ini hasan." Namun dijelaskan oleh pentahqiq pula, bahwasannya di dalamnya terdapat Kholid bin Yazid, dan beliau dinyatakan dhoif (lemah). Di dalamnya juga terdapat perawi bernama Al-Walid bin Muslim, beliau masyhur dengan tadlis. Akan tetapi pentahqiq menerangkan,
ولعل المصنف أراد بتحسين الحديث حُسْنَ معناه وسياقته.
"Bisa jadi penulis (yakni Ibnul Qoyyim) menghendaki penghasanan hadis tersebut, maksudnya adalah hasan (baik) dari sisi maknanya dan konteksnya." [Lihat catatan kaki dari Kitab Miftah Daris Sa'adah, hal. 170-171, jilid 1, Cet. 'Athoatul Ilmi - Saudi.]
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian #Musibah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
🍃 WAFATNYA PARA ULAMA ADALAH SALAH SATU MUSIBAH TERBESAR UMAT INI
إن العلماء ورثة الأنبياء ، إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ؛ إنما ورثوا العلم ، فمن أخذه أخذ بحظ وافر ، وموت العالم مصيبة لا تُجبر ، وثلمة لا تسد ، ونجم طمس ، وموت قبيلة أيسر من موت عالم.
❝ . . .Sesungguhnya ulama itu adalah pewarisnya para Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, melainkan mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barang siapa yang mampu menggapainya, maka sungguh ia telah menggapai bagian yang melimpah. Dan wafatnya seorang alim merupakan musibah yang tak mampu tertambal, keretakkan yang sulit tertutupi kembali, dan bintang yang telah pudar sinarnya. Kematian satu kabilah itu lebih ringan urusannya dibandingkan wafatnya seorang ulama. ❞ [¹]
📔 [Hadis yang dinukilkan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah, 1/170.]
✍🏻 Setelah membawakan hadis di atas, Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menerangkan,
لمَّا كان صلاحُ الوجود بالعلماء، ولولاهم كان الناسُ كالبهائم، بل أسوأ حالًا؛ كان موتُ العالم مصيبةً لا يَجْبُرها إلا خلفُ غيره له.
❝ Tatkala baiknya alam ini (salah satu sebabnya) dengan keberadaan para ulama, kalau bukan karena mereka (setelah Allah tentunya -ed) niscaya manusia akan menjadi seperti hewan-hewan ternak, bahkan lebih jelek lagi keadaannya! Maka wafatnya seorang ulama merupakan musibah yang tak mampu tertambal kecuali dengan adanya penggantinya.
وأيضًا؛ فإنَّ العلماءَ هم الذين يَسُوسونَ العبادَ والبلادَ والممالك، فموتُهم فسادٌ لنظام العالم؛ ولهذا لا يزالُ الله يغرسُ في هذا الدِّين منهم خالفًا عن سالف، يحفظُ بهم دينَه وكتابَه وعبادَه
Dan juga, sesungguhnya para ulama merekalah yang membimbing hamba-hamba Allah, negeri-negeri dan para raja, maka kematian mereka merupakan (salah satu sebab) rusaknya tatanan keteraturan alam ini. Oleh karena itu Allah akan senantiasa menanamkan pada agama ini, pewaris ilmu dari mereka yang sebelumnya (telah wafat). Melalui perantara mereka Allah akan menjaga agama-Nya, Kitab-Nya dan hamba-hamba-Nya.
وتأمَّل: إذا كان في الوجود رجلٌ قد فاقَ العالَم في الغنى والكرم، وحاجتُهم إلى ما عنده شديدة، وهو محسنٌ إليهم بكلِّ ممكن، ثمَّ مات وانقطعت عنهم تلك المادَّة؛ فموتُ العالم أعظمُ مصيبةً من موت مثل هذا بكثير.
Dan perhatikanlah! Jika di alam semesta ini terdapat seseorang yang mendominasi dunia dalam hal kekayaan dan kemuliaan. Sementara kebutuhan keumuman manusia terhadap apa yang dimilikinya itu begitu besar. Ia berbuat baik kepada mereka dengan segala sesuatu yang memungkinkan. Lantas ia pun meninggal, sehingga terputuslah dari mereka bantuan materi tersebut. Maka kematian seorang ulama itu lebih besar musibahnya dibandingkan kematian seseorang yang semisal ini, bahkan jauh lebih besar lagi. ❞
📖 Lihat Kitab Miftah Daris Sa'adah, hal. 183, jilid 1, Cet. 'Athoatul Ilmi.
·•━━━━━━━━━━━━•·
📝 Catatan:
[¹] Hadis tersebut dinukilkan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah 1/171. Akan tetapi disebutkan oleh pentahqiq bahwa dalam sanad hadis tersebut terdapat idhthirob dan jahalah. Ibnul Qoyyim rahimahullah juga membawakan hadis lainnya yang semisal, kemudian beliau menyatakan, "Hadis ini hasan." Namun dijelaskan oleh pentahqiq pula, bahwasannya di dalamnya terdapat Kholid bin Yazid, dan beliau dinyatakan dhoif (lemah). Di dalamnya juga terdapat perawi bernama Al-Walid bin Muslim, beliau masyhur dengan tadlis. Akan tetapi pentahqiq menerangkan,
ولعل المصنف أراد بتحسين الحديث حُسْنَ معناه وسياقته.
"Bisa jadi penulis (yakni Ibnul Qoyyim) menghendaki penghasanan hadis tersebut, maksudnya adalah hasan (baik) dari sisi maknanya dan konteksnya." [Lihat catatan kaki dari Kitab Miftah Daris Sa'adah, hal. 170-171, jilid 1, Cet. 'Athoatul Ilmi - Saudi.]
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian #Musibah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
KAROMAH BAGI SIAPAPUN YANG WAFAT DI ATAS AS-SUNNAH
💬 Al-Imam Muhammad bin Wadhdhoh Al-Qurthuby rahimahullah menukilkan bahwasannya Al-Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullah pernah menyatakan,
اعْلَمْ أَخِي أَنَّ الْمَوْتَ الْيَوْمَ كَرَامَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللَّهَ عَلَى السُّنَّةِ؛
❝ Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kematian di hari-hari ini merupakan salah satu bentuk karomah bagi seorang muslim yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan kokoh di atas As-Sunnah! ❞
📖 Kitab Al-Bida' wan Nahyi 'anhaa, hal. 159, Cet. Maktabah Ibnu Taimiyyah.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
KAROMAH BAGI SIAPAPUN YANG WAFAT DI ATAS AS-SUNNAH
💬 Al-Imam Muhammad bin Wadhdhoh Al-Qurthuby rahimahullah menukilkan bahwasannya Al-Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullah pernah menyatakan,
اعْلَمْ أَخِي أَنَّ الْمَوْتَ الْيَوْمَ كَرَامَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللَّهَ عَلَى السُّنَّةِ؛
❝ Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kematian di hari-hari ini merupakan salah satu bentuk karomah bagi seorang muslim yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan kokoh di atas As-Sunnah! ❞
📖 Kitab Al-Bida' wan Nahyi 'anhaa, hal. 159, Cet. Maktabah Ibnu Taimiyyah.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
TUNTUTLAH ILMU AGAMA SEBELUM WAFATNYA PARA ULAMA!
💬 Diriwayatkan bahwa sahabat yang mulia 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu pernah menyampaikan,
عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ ذَهَابُ أَهْلِهِ
❝ Wajib bagi kalian untuk menuntut ilmu sebelum ilmu itu dicabut, dan tercabutnya ilmu itu dengan kepergiannya (wafatnya) para ulama! ❞
📖 Kitab Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlih Hal. 592, Jilid 1, Cetakan Dar Ibnul Jauzi.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Kematian #Ulama #Ilmu
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
TUNTUTLAH ILMU AGAMA SEBELUM WAFATNYA PARA ULAMA!
💬 Diriwayatkan bahwa sahabat yang mulia 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu pernah menyampaikan,
عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ ذَهَابُ أَهْلِهِ
❝ Wajib bagi kalian untuk menuntut ilmu sebelum ilmu itu dicabut, dan tercabutnya ilmu itu dengan kepergiannya (wafatnya) para ulama! ❞
📖 Kitab Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlih Hal. 592, Jilid 1, Cetakan Dar Ibnul Jauzi.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Kematian #Ulama #Ilmu
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
PENGHUBUNG ANTARA ALLAH DENGAN HAMBA-NYA
💬 Asy-Syaikh Kholid bin Dhohwy Azh-Zhofiry hafizhahullah menyatakan,
قال سفيان بن عيينة رحمه الله: "أرفع الناس منزلة عند الله من كان بين الله وبين عباده، وهم الرسل والعلماء"،
❝ Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah menyatakan, "Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang berada di antara Allah dan hamba-hamba-Nya (yakni menjadi penghubung antara keduanya). Mereka adalah para rasul dan ulama."
كيف؟! وهم ورثة الأنبياء، ويستغفر لهم -لجميل فضلهم وعظيم أثرهم- من في السموات والأرض حتى الحيتان في البحر، والنملة في جحرها، وفضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب، يدعون من ضل إلى الهدى، ويصبرون منهم على الأذى، يحيون بكتاب الله الموتى، ويُبَصِّرون بنور الله أهل العَمَى،
Bagaimana bisa demikian?! Karena mereka adalah pewarisnya para Nabi. Makhluk yang ada di langit dan bumi, sampai-sampai ikan-ikan di lautan serta semut di sarangnya semuanya itu akan memintakan ampunan teruntuk mereka, karena tingginya keutamaan dan agungnya pengaruh baik mereka. Keutamaan seorang ulama di atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan di atas seluruh bintang-bintang. Mereka akan menyeru manusia untuk meninggalkan kesesatan menuju jalan petunjuk, mereka bersabar menghadapi gangguan, dan mereka menghidupkan yang mati (yakni orang yang jauh dari agama -ed) dengan Kitabullah, dan dengan cahaya Allah mereka mengembalikan pandangan orang-orang yang buta (kalbunya).
فكم من قتيل لإبليس فقد أحيوه، وكم من ضالٍ تائهٍ قد هدوه، فما أحسن أثرهم على الناس! وأقبح أثر الناس عليهم! ينفون عن كتاب الله تحريف الغالين، وانتحال المبطلين، وتأويل الجاهلين.
Betapa banyak orang-orang yang telah terbunuh (kalbunya) oleh Iblis lantas para ulama mampu menghidupkannya kembali -dengan izin Allah tentunya-? Betapa banyak orang yang tersesat, hilang arah lantas mereka menuntunnya kembali menuju jalan hidayah? Aduhai betapa eloknya pengaruh mereka terhadap manusia dan betapa busuknya pengaruh manusia terhadap mereka! Mereka akan meluruskan penyelewengan dari orang-orang yang melampaui batas terhadap Kitabullah, pemalsuan para pelaku kebatilan, serta takwilnya orang-orang jahil. ❞
📖 Dari Khutbah Jum'at Asy-Syaikh Khalid Azh-Zhafiry hafizhahullah dengan tajuk, 'Mautul 'Aalim Tsulmah fil Islam', pada 4 Jumadil Akhir 1443 H.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ilmu #Ulama #Alim
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
PENGHUBUNG ANTARA ALLAH DENGAN HAMBA-NYA
💬 Asy-Syaikh Kholid bin Dhohwy Azh-Zhofiry hafizhahullah menyatakan,
قال سفيان بن عيينة رحمه الله: "أرفع الناس منزلة عند الله من كان بين الله وبين عباده، وهم الرسل والعلماء"،
❝ Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah menyatakan, "Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang berada di antara Allah dan hamba-hamba-Nya (yakni menjadi penghubung antara keduanya). Mereka adalah para rasul dan ulama."
كيف؟! وهم ورثة الأنبياء، ويستغفر لهم -لجميل فضلهم وعظيم أثرهم- من في السموات والأرض حتى الحيتان في البحر، والنملة في جحرها، وفضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب، يدعون من ضل إلى الهدى، ويصبرون منهم على الأذى، يحيون بكتاب الله الموتى، ويُبَصِّرون بنور الله أهل العَمَى،
Bagaimana bisa demikian?! Karena mereka adalah pewarisnya para Nabi. Makhluk yang ada di langit dan bumi, sampai-sampai ikan-ikan di lautan serta semut di sarangnya semuanya itu akan memintakan ampunan teruntuk mereka, karena tingginya keutamaan dan agungnya pengaruh baik mereka. Keutamaan seorang ulama di atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan di atas seluruh bintang-bintang. Mereka akan menyeru manusia untuk meninggalkan kesesatan menuju jalan petunjuk, mereka bersabar menghadapi gangguan, dan mereka menghidupkan yang mati (yakni orang yang jauh dari agama -ed) dengan Kitabullah, dan dengan cahaya Allah mereka mengembalikan pandangan orang-orang yang buta (kalbunya).
فكم من قتيل لإبليس فقد أحيوه، وكم من ضالٍ تائهٍ قد هدوه، فما أحسن أثرهم على الناس! وأقبح أثر الناس عليهم! ينفون عن كتاب الله تحريف الغالين، وانتحال المبطلين، وتأويل الجاهلين.
Betapa banyak orang-orang yang telah terbunuh (kalbunya) oleh Iblis lantas para ulama mampu menghidupkannya kembali -dengan izin Allah tentunya-? Betapa banyak orang yang tersesat, hilang arah lantas mereka menuntunnya kembali menuju jalan hidayah? Aduhai betapa eloknya pengaruh mereka terhadap manusia dan betapa busuknya pengaruh manusia terhadap mereka! Mereka akan meluruskan penyelewengan dari orang-orang yang melampaui batas terhadap Kitabullah, pemalsuan para pelaku kebatilan, serta takwilnya orang-orang jahil. ❞
📖 Dari Khutbah Jum'at Asy-Syaikh Khalid Azh-Zhafiry hafizhahullah dengan tajuk, 'Mautul 'Aalim Tsulmah fil Islam', pada 4 Jumadil Akhir 1443 H.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ilmu #Ulama #Alim
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
SETAN BERGEMBIRA DENGAN KEMATIAN PARA ULAMA
💬 Dalam kitabnya, Al-Imam Al-Laalikaai rahimahullah menukilkan satu riwayat,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «وَاللَّهِ مَا أَظُنُّ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ الْيَوْمَ أَحَدًا أَحَبَّ إِلَى الشَّيْطَانِ هَلَاكًا مِنِّي» . فَقِيلَ: «وَكَيْفَ؟»
❝ Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhu, beliau menyatakan, "Demi Allah, menurutku di hari sekarang ini tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang kematiannya lebih dicintai oleh setan selain diriku (beliau adalah ulama senior di masanya -ed)." Lantas dikatakan, "Bagaimana bisa demikian?"
فَقَالَ: «وَاللَّهِ إِنَّهُ لَيُحْدِثُ الْبِدْعَةَ فِي مَشْرِقٍ أَوْ مَغْرِبٍ , فَيَحْمِلُهَا الرَّجُلُ إِلَيَّ , فَإِذَا انْتَهَتْ إِلَيَّ قَمَعْتُهَا بِالسُّنَّةِ , فَتُرَدُّ عَلَيْهِ كَمَا»
Maka beliau menjawab, "Demi Allah, karena sungguh telah muncul berbagai kebid'ahan di timur ataupun di barat, hingga seseorang membawa kebid'ahan itu kepadaku, maka ketika kebid'ahan itu sampai kepadaku, aku pun padamkan kebid'ahan itu dengan Sunnah. Sehingga kebid'ahan itu pun tertolak sebagaimana (ia dibawa) -ketika aku mati, hal itu tidak ada lagi yang mengingkari (pent)-." ❞
📖 Kitab Syarh Ushul I'tiqood Ahlissunnah wal Jama'ah, hal. 61, jilid 1, Cet. Daarut Thoyyibah, faedah dari Asy-Syaikh Munir As-Sa'dy hafizhahullah dalam kanal Telegram beliau.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
SETAN BERGEMBIRA DENGAN KEMATIAN PARA ULAMA
💬 Dalam kitabnya, Al-Imam Al-Laalikaai rahimahullah menukilkan satu riwayat,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «وَاللَّهِ مَا أَظُنُّ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ الْيَوْمَ أَحَدًا أَحَبَّ إِلَى الشَّيْطَانِ هَلَاكًا مِنِّي» . فَقِيلَ: «وَكَيْفَ؟»
❝ Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhu, beliau menyatakan, "Demi Allah, menurutku di hari sekarang ini tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang kematiannya lebih dicintai oleh setan selain diriku (beliau adalah ulama senior di masanya -ed)." Lantas dikatakan, "Bagaimana bisa demikian?"
فَقَالَ: «وَاللَّهِ إِنَّهُ لَيُحْدِثُ الْبِدْعَةَ فِي مَشْرِقٍ أَوْ مَغْرِبٍ , فَيَحْمِلُهَا الرَّجُلُ إِلَيَّ , فَإِذَا انْتَهَتْ إِلَيَّ قَمَعْتُهَا بِالسُّنَّةِ , فَتُرَدُّ عَلَيْهِ كَمَا»
Maka beliau menjawab, "Demi Allah, karena sungguh telah muncul berbagai kebid'ahan di timur ataupun di barat, hingga seseorang membawa kebid'ahan itu kepadaku, maka ketika kebid'ahan itu sampai kepadaku, aku pun padamkan kebid'ahan itu dengan Sunnah. Sehingga kebid'ahan itu pun tertolak sebagaimana (ia dibawa) -ketika aku mati, hal itu tidak ada lagi yang mengingkari (pent)-." ❞
📖 Kitab Syarh Ushul I'tiqood Ahlissunnah wal Jama'ah, hal. 61, jilid 1, Cet. Daarut Thoyyibah, faedah dari Asy-Syaikh Munir As-Sa'dy hafizhahullah dalam kanal Telegram beliau.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ulama #Ilmu #Kematian
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
ILMU AGAMA LAKSANA PELITA DALAM GELAP GULITA
💬 Al-Imam Al-Aajury rahimahullah menyatakan,
فكان العلم كالمصباح الذي يستضاء به في الظلمة، متى ما كان السراج معه، أمكنه أن يتوقى مكاره ما يخشى من أذى الطريق فإذا ما طفأ السراج تحير في الظلمة وتأذى بكثير من المكاره.
❝ Ilmu agama itu laksana pelita yang bisa diperoleh darinya pancaran cahaya yang menyinari dalam kegelapan. Selama pelita ada bersamanya, maka ia akan mampu mewaspadai perkara-perkara yang tak disenangi, seperti perkara-perkara yang dikhawatirkan dari gangguan-gangguan yang ada di jalan. Adapun jika pelita itu padam, maka ia akan dibuat kebingungan dalam kegelapan, dan ia akan banyak mendapatkan gangguan dari perkara-perkara yang tidak disenangi. ❞
📖 Kitab Fadhlu Tholabil 'Ilmi, hal. 153 - 154, Cet. Maktabah Al-Ma'arif.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ilmu #TholabulIlmi #Hikmah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
ILMU AGAMA LAKSANA PELITA DALAM GELAP GULITA
💬 Al-Imam Al-Aajury rahimahullah menyatakan,
فكان العلم كالمصباح الذي يستضاء به في الظلمة، متى ما كان السراج معه، أمكنه أن يتوقى مكاره ما يخشى من أذى الطريق فإذا ما طفأ السراج تحير في الظلمة وتأذى بكثير من المكاره.
❝ Ilmu agama itu laksana pelita yang bisa diperoleh darinya pancaran cahaya yang menyinari dalam kegelapan. Selama pelita ada bersamanya, maka ia akan mampu mewaspadai perkara-perkara yang tak disenangi, seperti perkara-perkara yang dikhawatirkan dari gangguan-gangguan yang ada di jalan. Adapun jika pelita itu padam, maka ia akan dibuat kebingungan dalam kegelapan, dan ia akan banyak mendapatkan gangguan dari perkara-perkara yang tidak disenangi. ❞
📖 Kitab Fadhlu Tholabil 'Ilmi, hal. 153 - 154, Cet. Maktabah Al-Ma'arif.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Ilmu #TholabulIlmi #Hikmah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
@CatatanThuwailib
❝ Kalaulah ilmu tanpa amalan itu memiliki manfaat, maka tidaklah mungkin Allah mencela para uskup dari kalangan ahlu kitab (Nasrani). Dan kalaulah amalan tanpa disertai keikhlasan itu memiliki manfaat, maka tidaklah mungkin Allah mencela orang-orang munafik. ❞
💬 Untaian kata Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, Termaktub dalam Kitab Al-Fawaaid (45/1).
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Amalan #Petuah
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
❝ Kalaulah ilmu tanpa amalan itu memiliki manfaat, maka tidaklah mungkin Allah mencela para uskup dari kalangan ahlu kitab (Nasrani). Dan kalaulah amalan tanpa disertai keikhlasan itu memiliki manfaat, maka tidaklah mungkin Allah mencela orang-orang munafik. ❞
💬 Untaian kata Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, Termaktub dalam Kitab Al-Fawaaid (45/1).
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Amalan #Petuah
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
JANGAN MERENDAH HANYA DEMI DUNIA, TAPI MERENDAHLAH DEMI ILMU AGAMA!
💬 Asy-Syaikh Robi' bin Hadi Al-Madkholy hafizhahullah pernah menasehatkan,
لا تذل نفسك لأجل الدنيا عند أعظم الناس لا تذل نفسك، لكن لأجل العلم تواضع وتأدب وأذل نفسك لأنه أعلى شيء وبه تعلو عند الله وعند الناس.
❝ Janganlah engkau rendahkan dirimu hanya demi dunia milik orang yang paling dihormati, jangan kau rendahkan dirimu! Akan tetapi jika demi ilmu agama, maka bersikaplah tawadhu, beradablah dan rendahkanlah dirimu! Karena ilmu agama adalah perkara yang paling tinggi, dan dengannya akan tinggi kedudukanmu di sisi Allah dan di sisi manusia. ❞
📖 Kitab Marhaban Yaa Thoolibal 'Ilmi, hal. 248.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Nasihat #TholibulIlmi #Petuah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
JANGAN MERENDAH HANYA DEMI DUNIA, TAPI MERENDAHLAH DEMI ILMU AGAMA!
💬 Asy-Syaikh Robi' bin Hadi Al-Madkholy hafizhahullah pernah menasehatkan,
لا تذل نفسك لأجل الدنيا عند أعظم الناس لا تذل نفسك، لكن لأجل العلم تواضع وتأدب وأذل نفسك لأنه أعلى شيء وبه تعلو عند الله وعند الناس.
❝ Janganlah engkau rendahkan dirimu hanya demi dunia milik orang yang paling dihormati, jangan kau rendahkan dirimu! Akan tetapi jika demi ilmu agama, maka bersikaplah tawadhu, beradablah dan rendahkanlah dirimu! Karena ilmu agama adalah perkara yang paling tinggi, dan dengannya akan tinggi kedudukanmu di sisi Allah dan di sisi manusia. ❞
📖 Kitab Marhaban Yaa Thoolibal 'Ilmi, hal. 248.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #Nasihat #TholibulIlmi #Petuah
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
DI SEPANJANG MASA ANDA BUTUH ILMU AGAMA
💬 Dinukilkan bahwa Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah menyatakan,
ولولا العلمُ كان النَّاسُ كالبهائمِ، والنَّاسُ أحوجُ إلى العلمِ منهم إلى الطَّعامِ والشَّرابِ؛ لأن الطَّعامَ والشَّرابَ يحتاجُ إليه في اليومِ مرتين أو ثلاثاً، والعلمُ يحتاجُ إليه كلَّ وقتٍ.
❝ Kalau bukan karena ilmu agama niscaya manusia itu akan seperti binatang. Manusia itu lebih butuh kepada ilmu agama dibandingkan kepada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman itu dibutuhkan olehnya sehari hanya dua kali atau tiga kali saja. Sementara ilmu agama dibutuhkan olehnya sepanjang masa. ❞
📖 Kitab I'laamul Muwaqi'iin hal. 135, jilid 3, Cet. Athoatul Ilm.
✍🏻 Admin @CatatanThuwailib
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Motivasi #Ilmu #Nasihat
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib
DI SEPANJANG MASA ANDA BUTUH ILMU AGAMA
💬 Dinukilkan bahwa Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah menyatakan,
ولولا العلمُ كان النَّاسُ كالبهائمِ، والنَّاسُ أحوجُ إلى العلمِ منهم إلى الطَّعامِ والشَّرابِ؛ لأن الطَّعامَ والشَّرابَ يحتاجُ إليه في اليومِ مرتين أو ثلاثاً، والعلمُ يحتاجُ إليه كلَّ وقتٍ.
❝ Kalau bukan karena ilmu agama niscaya manusia itu akan seperti binatang. Manusia itu lebih butuh kepada ilmu agama dibandingkan kepada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman itu dibutuhkan olehnya sehari hanya dua kali atau tiga kali saja. Sementara ilmu agama dibutuhkan olehnya sepanjang masa. ❞
📖 Kitab I'laamul Muwaqi'iin hal. 135, jilid 3, Cet. Athoatul Ilm.
✍🏻 Admin @CatatanThuwailib
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Motivasi #Ilmu #Nasihat
📲 CHANNEL TELEGRAM:
» @CatatanThuwailib
» https://t.me/CatatanThuwailib