Catatan Thuwailib
1.41K subscribers
223 photos
10 videos
3 files
1.05K links
Jalan-jalan para penggapai ilmu tak bosan kujalani. Setiap tegukan faedah baru terasa manis kuresapi. Lantas berbagi, demi menggapai Ridho Ilahi.

Korektor:
Al-Ustadz Zainal 'Arifin hafizhahullah

Admin:
https://t.me/CatatanThuwailibAdmin
Download Telegram
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

PUASA SYAWWAL HARUSKAH BERURUTAN?

✍🏻 Al-Imam ash-Shon'ani dalam kitabnya menukilkan atsar dari Al-Imam Ibnul Mubarak rahimahullah, bahwasannya beliau pernah mengatakan,

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُتَفَرِّقًا فَهُوَ جَائِزٌ

❝ Barangsiapa yang berpuasa enam hari dari puasa bulan Syawal secara terpisah-pisah maka hal tersebut diperbolehkan. [Lihat: Subulus Salam Hal. 582, Jilid 1, Cet. Darul Hadits]

Dan al-Imam an-Nawawi dalam kitabnya menukilkan pendapat dari ulama Syafi'iyyah, beliau mengatakan:

قَالَ أَصْحَابُنَا وَالْأَفْضَلُ أَنْ تُصَامَ السِّتَّةُ مُتَوَالِيَةً عَقِبَ يَوْمِ الْفِطْرِ فَإِنْ فَرَّقَهَا أَوْ أَخَّرَهَا عَنْ أَوَائِلِ شَوَّالٍ إِلَى أَوَاخِرِهِ حَصَلَتْ فَضِيلَةُ الْمُتَابَعَةِ

❝ Sahabat-sahabat kami (Ulama Syafi'iyyah) pernah menyampaikan: Yang paling utama adalah dengan berpuasa 6 hari secara berturut-turut sesudah hari Idul Fitri. Adapun jika melakukannya secara terpisah (tidak berurutan) dan mengakhirkannya dari awal bulan Syawal sampai akhir bulan Syawal, maka tetap tercapai keutamaannya. [Lihat: Kitab Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim Hal. 56, Jilid 8, Cet. Dar Ihya at-Turots]

#Syawal #Puasa #Sunnah #Fikih

📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN JIKA MENDAPATKAN UZUR UNTUK BERBUKA SEBELUM WAKTUNYA

✍🏻 Al-'Allamah Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah menyampaikan,

‏كل من جاز له الفطر فإنه لا يُنكر عليه إعلان فطره إذا كان سببه ظاهراً كالمريض والكبير الذي لا يستطيع الصوم،

❝ Setiap orang yang diperbolehkan (diberi uzur) untuk berbuka, maka tidaklah diingkari perbuatan berbukanya secara terang-terangan jika memang sebabnya nampak jelas, seperti orang yang sakit atau orang tua yang sudah tidak mampu berpuasa.

وأمَّا إن كان سبب فطره خفيا كالحائض ومن أنقذ معصوماً من هلكة فإنه يفطر سِرّاً ولا يُعْلِن فِطره.

Adapun jika sebab berbukanya tidak nampak, seperti wanita yang haid dan juga seperti seseorang yang menyelamatkan orang yang dalam marabahaya (tenggelam atau yang semisalnya -ed), maka dia semestinya berbuka secara tersembunyi dan tidaklah dinampakkan perbuatan berbukanya.

لئلا يَجُرَّ التهمةَ إلى نَفْسِه ولئلاَّ يَغْتَرَّ به الجاهلُ فيظنُّ أنَّ الفطرَ جائزٌ بدون عُذْر.

Agar tuduhan tidak menimpa dirinya dan agar orang jahil tidak terpedaya dengan apa yang ia perbuat, sehingga menyangka bahwa berbuka (sebelum waktunya) diperbolehkan dengan tanpa uzur. ❞

📖 Kitab Majalisu Syahr Ramadhan, hal. 58, Cet. Daar Ats-Tsuroya.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

#Fikih #Puasa #Ramadhan

📲 CHANNEL TELEGRAM:
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MUTIARA FATWA ULAMA:
TIDAK DISYARIATKAN MENG-QADHA SHALAT GERHANA JIKA TELAH SELESAI GERHANA

💬 Al-'Allamah Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah menerangkan,

إذا لم يعلم بالكسوف إلا بعد زواله فلا يقضى؛ لأننا ذكرنا قاعدة مفيدة، وهي (أن كل عبادة مقرونة بسبب إذا زال السبب زالت مشروعيتها). فالكسوف مثلاً إذا تجلت الشمس، أو تجلى القمر، فإنها لا تعاد؛ لأنها مطلوبة لسبب وقد زال.

❝ Jika tidak diketahui adanya gerhana kecuali setelah berakhir, maka tidak perlu di-qadha. Karena kami telah menyebutkan kaedah yang berfaedah, yaitu; "Sesungguhnya setiap ibadah yang berhubungan dengan suatu sebab, jika telah hilang sebabnya maka hilang pula pensyariatan ibadah tersebut." Sedangkan gerhana misalnya, jika matahari telah nampak jelas atau bulan telah nampak jelas, maka itu semua tidak akan kembali lagi (menjadi gerhana). Karena hal itu dituntut karena suatu sebab, sementara sebab itu telah hilang. ❞

📖 Kitab asy-Syarhul Mumti' 'ala Zaadil Mustaqni' hal. 190, jilid 5, Cet. Dar Ibnul Jauzi.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

#Gerhana #Fikih #Fatwa

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MUTIARA HADIS NABAWI:
LARANGAN BERPUASA SEHARI ATAU DUA HARI MENJELANG BULAN RAMADHAN

💬 Rasulullah ﷺ bersabda,

تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

❝ Janganlah kalian mendahulukan bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang sudah biasa berpuasa, maka silahkan berpuasa padanya. ❞ (H.R. Muslim)

·•━━━━━━━━━━━━•·

💬 Al-Imam Al-Baghowy rahimahullahuTa'ala menerangkan hadis di atas,

والعمل على هذا عند أهل العلم، كرهوا استقبال شهر رمضان بصوم يوم أو يومين، إلا أن يوافق صوما كان يصومه رجل، أو صامه عن قضاء، أو نذر عليه.


❝ Pengamalan atas hadis ini menurut para ulama ialah mereka menganggap menyambut bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari itu makruh. Kecuali jika hal itu bertepatan dengan puasa yang biasa ia kerjakan, puasa qodho, atau karena nazar yang wajib ia tunanikan. ❞ [¹]

💬 Al-'Allamah 'Abdul 'Aziiz bin Baaz rahimahullah juga pernah mengulas hadis di atas,

هذا الحديث الصحيح يدل على أنَّه لا يجوز تقدم رمضان بصوم يوم ولا يومين، بل يجب الانتظار حتى يثبت الشهرُ، هذا هو الواجب، وهذه عبادة محددة شرعها الله، فليس لأحدٍ أن يزيد فيها ما لم يشرعه الله، بل يجب التَّقيد بشرع الله في دخولها وخروجها، وهي الصوم،

Ini adalah hadis sahih yang menunjukkan bahwasannya tidak diperbolehkan untuk mendahulukan bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Bahkan wajib untuk menunggu sampai bisa dipastikan masuk bulan Ramadhan, ini yang wajib. Ini adalah ibadah yang memiliki batasan, Allah yang mensyariatkannya. Maka tidak pantas bagi siapapun untuk memberikan tambahan padanya dengan perkara yang tidak pernah Allah mensyariatkannya. Bahkan wajib untuk mematuhi syariat Allah dalam hal waktu masuknya dan keluarnya, yakni ibadah puasa.

إلَّا رجلٌ له عادة فيصوم ولا بأس، مثل: أن يصوم الاثنين والخميس، فصادف يوم الاثنين أو الخميس آخر شهر شعبان، فلا بأس أن يصوم بنية حاجته، أمَّا أن يصوم من أجل رمضان فلا، حتى يثبت الشهرُ، أو تكمل عدَّة شعبان، فإمَّا أن يثبت دخول الشهر بالرؤيا، أو بإكمال عدَّة شعبان.

Kecuali jika ada seseorang yang memiliki kebiasaan (berpuasa sunnah) maka sepantasnya ia berpuasa dan hal itu tidak mengapa. Misalnya ia biasa berpuasa Senin Kamis, sementara hari Senin atau Kamis bertepatan dengan akhir bulan Sya'ban. Maka tidak mengapa ia berpuasa dengan niat sesuai keinginannya. Adapun jika ia berpuasa karena keberadaan bulan Ramadhan maka tidak boleh, sampai bisa dipastikan bulan tersebut atau disempurnakan hitungan bulan Sya'ban. Karena masuknya bulan Ramadhan hanya bisa dipastikan dengan rukyat hilal atau menyempurnakan hitungan bulan Sya'ban. ❞ [²]

📂 Sumber:
[¹] Kitab Syarhus Sunnah lil Baghowy, hal. 237, jilid 6, Cet. Al-Maktabah Al-Islamy.
[²] Rekaman pelajaran Syarh Bulughil Marom (Asy-Syarhul Jadiid) Kitaab As-Shiyaam, no. kaset: 1
.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Ramadhan #Fikih #Puasa

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

PERMATA FATWA ULAMA:
BOLEHKAH MENYAMPAIKAN WEJANGAN SETELAH PELAKSANAAN 4 RAKAAT SHALAT TARAWIH?

Al-'Allamah Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin rahimahullah pernah ditanya,

عندنا في الكويت موعظة بعد أربع ركعات في صلاة القيام هل تجوز هذه، وإذا جاز كيف تكون هذه الموعظة؟

❝ Di tempat kami di Kuwait ada penyampaian wejangan setelah pelaksanaan 4 rakaat shalat (tarawih), apakah hal ini diperbolehkan, jika diperbolehkan bagaimana cara penyampaian wejangan ini? ❞

💬 Maka Al-'Allamah Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

الذي أرى ألا تفعل، أولاً: أنها ليست من هدي السلف. ثانياً: أن بعض الناس قد يحب أن يأتي بالتهجد وينصرف إلى بيته، وفي هذا إعاقة وإملال لهم، وإكراه على هذه الموعظة، والموعظة إذا لم تكن متقبلة فضررها أكثر من نفعها،

❝ Yang aku pandang hendaknya hal itu jangan dilakukan. Pertama: karena hal itu bukan termasuk tuntunan dari salaf. Kedua: bahwasannya sebagian orang terkadang suka untuk menghadiri shalat tahajjud (tarawih) kemudian langsung pulang ke rumahnya, maka dalam hal ini terdapat bentuk hambatan bagi mereka dan membuat jenuh, serta bentuk paksaan untuk mendengarkan wejangan ini. Sementara yang namanya wejangan, jika (dikhawatirkan) tidak diterima maka mudaratnya itu bisa jadi akan lebih besar dibandingkan manfaatnya.

ولهذا كان النبي صلى الله عليه وعلى آله سلم يتخول أصحابه بالموعظة ولا يثقل عليهم ويكرر، فأرى أن تركها أولى، وإذا أراد الإمام أن يعظ الناس فليجعله في آخر شيء، إذا انتهت الصلاة نهائياً حتى يكون الناس باختيارهم إن شاءوا بقوا وإن شاءوا انصرفوا.

Oleh karenanya Nabi ﷺ memilah-milah waktu yang tepat saat menyampaikan wejangan dan beliau tidaklah memberat-beratkan mereka, tidak pula mengulang-ulangnya. Maka aku memandang bahwa meninggalkannya (yakni penyampaian wejangan ketika shalat tarawih -ed) itu lebih utama. Dan jika sang imam berkeinginan untuk memberikan wejangan kepada orang-orang maka sepantasnya ia menyampaikannya di akhir waktu. Ketika shalat sudah benar-benar selesai ditunaikan, hingga orang-orang bebas dengan pilihan mereka masing-masing. Jika mereka mau, mereka bisa tetap di tempat, dan jika mereka mau, mereka bisa berpaling (pulang). ❞

💽 Dinukilkan dari Liqooaatul Baabil Maftuuh, Liqoo no. 229.

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

🔎 Korektor:
• al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah

#Ramadhan #Fikih #Fatwa

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN JIKA MENDAPATKAN UZUR UNTUK BERBUKA SEBELUM WAKTUNYA

✍🏻 Al-'Allamah Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah menyampaikan,

‏كل من جاز له الفطر فإنه لا يُنكر عليه إعلان فطره إذا كان سببه ظاهراً كالمريض والكبير الذي لا يستطيع الصوم،

❝ Setiap orang yang diperbolehkan (diberi uzur) untuk berbuka, maka tidaklah diingkari perbuatan berbukanya secara terang-terangan jika memang sebabnya nampak jelas, seperti orang yang sakit atau orang tua yang sudah tidak mampu berpuasa.

وأمَّا إن كان سبب فطره خفيا كالحائض ومن أنقذ معصوماً من هلكة فإنه يفطر سِرّاً ولا يُعْلِن فِطره.

Adapun jika sebab berbukanya tidak nampak, seperti wanita yang haid dan juga seperti seseorang yang menyelamatkan orang yang dalam marabahaya (tenggelam atau yang semisalnya -ed), maka dia semestinya berbuka secara tersembunyi dan tidaklah dinampakkan perbuatan berbukanya.

لئلا يَجُرَّ التهمةَ إلى نَفْسِه ولئلاَّ يَغْتَرَّ به الجاهلُ فيظنُّ أنَّ الفطرَ جائزٌ بدون عُذْر.

Agar tuduhan tidak menimpa dirinya dan agar orang jahil tidak terpedaya dengan apa yang ia perbuat, sehingga menyangka bahwa berbuka (sebelum waktunya) diperbolehkan dengan tanpa uzur. ❞

📖 Kitab Majalisu Syahr Ramadhan, hal. 58, Cet. Daar Ats-Tsuroya.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

#Fikih #Puasa #Ramadhan

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

PERMATA FATWA ULAMA:
SEBELUM PUASA SYAWAL, TUNAIKAN DULU UTANG PUASAMU

📝 Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

هل يحصل ثواب الست من شوال لمن عليه قضاء من رمضان قبل أن يصوم القضاء؟

❝ Apakah pahala puasa enam hari di bulan Syawal dapat diraih oleh orang yang masih memiliki tanggungan utang puasa di bulan Ramadhan, sebelum ia menunaikan utang puasannya itu? ❞

💬 Maka Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,

فأجاب فضيلته بقوله: صيام ستة أيام من شوال لا يحصل ثوابها إلا إذا كان الإنسان قد استكمل صيام شهر رمضان، فمن عليه قضاء من رمضان فإنه لا يصوم ستة أيام من شوال إلا بعد قضاء رمضان، لأن النبي عليه الصلاة والسلام قال:

Berpuasa enam hari di bulan Syawal tidak akan diraih pahalanya kecuali apabila seseorang telah menyempurnakan puasa bulan Ramadhan. Maka barangsiapa yang memiliki utang puasa, jangan dia berpuasa enam hari di bulan Syawal kecuali setelah meng- qadha puasa Ramadhan, sebab Rasulullah ﷺ mengatakan:

«من صام رمضان ثم أتبعه ستًّا من شوال ... »

“Barangsiapa yang (telah) berpuasa Ramadhan lalu menyertakannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal….”

وعلى هذا نقول لمن عليه قضاء: صم القضاء أولاً، ثم صم ستة أيام من شوال، فإن انتهى شوال قبل أن يصوم الأيام الستة لم يحصل له أجرها إلا أن يكون التأخير لعذر، وإذا اتفق أن يكون صيام هذه الأيام الستة في يوم الاثنين أو الخميس، فإنه يحصل على الأجرين بنية أجر الأيام الستة وبنية أجر يوم الاثنين والخميس لقوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

Oleh karenanya, kami mengatakan kepada yang memiliki hutang puasa: Tunaikanlah terlebih dahulu hutang puasamu, kemudian setelah itu baru berpuasalah enam hari di bulan Syawal. Jika bulan Syawal telah selesai sebelum ia menunaikan puasa enam hari, maka ia tidak dapat meraih pahalanya. Kecuali pengakhirannya itu karena udzur. Dan jika puasa enam hari itu bertepatan dengan hari Senin dan Kamis, maka ia akan meraih dua pahala. Dengan pahala niat puasa enam hari di bulan Syawal dan pahala niat puasa Senin dan Kamis, berdasarkan sabda beliau ﷺ,

«إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرىء ما نوى»

"Sungguh amalan-amalan itu hanyalah bergantung pada niat-niatnya, dan setiap orang hanyalah akan dibalas sesuai dengan apa yang dia niatkan."

📖 Kitab Majmu' Fatawa wa Rasaail al-'Utsaimin, hal 18, jilid 20, Cet. Darul Wathon.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🔎 Korektor:
• al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah

#Syawal #Syawwal #Puasa #Fikih

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MUTIARA HADIS NABAWI:
LARANGAN BERPUASA SEHARI ATAU DUA HARI MENJELANG BULAN RAMADHAN

💬 Rasulullah ﷺ bersabda,

تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

❝ Janganlah kalian mendahulukan bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang sudah biasa berpuasa, maka silahkan berpuasa padanya. ❞ (H.R. Muslim)

·•━━━━━━━━━━━━•·

💬 Al-Imam Al-Baghowy rahimahullahuTa'ala menerangkan hadis di atas,

والعمل على هذا عند أهل العلم، كرهوا استقبال شهر رمضان بصوم يوم أو يومين، إلا أن يوافق صوما كان يصومه رجل، أو صامه عن قضاء، أو نذر عليه.


❝ Pengamalan atas hadis ini menurut para ulama ialah mereka menganggap menyambut bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari itu makruh. Kecuali jika hal itu bertepatan dengan puasa yang biasa ia kerjakan, puasa qodho, atau karena nazar yang wajib ia tunaikan. ❞ [¹]

💬 Al-'Allamah 'Abdul 'Aziiz bin Baaz rahimahullah juga pernah mengulas hadis di atas,

هذا الحديث الصحيح يدل على أنَّه لا يجوز تقدم رمضان بصوم يوم ولا يومين، بل يجب الانتظار حتى يثبت الشهرُ، هذا هو الواجب، وهذه عبادة محددة شرعها الله، فليس لأحدٍ أن يزيد فيها ما لم يشرعه الله، بل يجب التَّقيد بشرع الله في دخولها وخروجها، وهي الصوم،

Ini adalah hadis sahih yang menunjukkan bahwasannya tidak diperbolehkan untuk mendahulukan bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Bahkan wajib untuk menunggu sampai bisa dipastikan masuk bulan Ramadhan, ini yang wajib. Ini adalah ibadah yang memiliki batasan, Allah yang mensyariatkannya. Maka tidak pantas bagi siapapun untuk memberikan tambahan padanya dengan perkara yang tidak pernah Allah mensyariatkannya. Bahkan wajib untuk mematuhi syariat Allah dalam hal waktu masuknya dan keluarnya, yakni ibadah puasa.

إلَّا رجلٌ له عادة فيصوم ولا بأس، مثل: أن يصوم الاثنين والخميس، فصادف يوم الاثنين أو الخميس آخر شهر شعبان، فلا بأس أن يصوم بنية حاجته، أمَّا أن يصوم من أجل رمضان فلا، حتى يثبت الشهرُ، أو تكمل عدَّة شعبان، فإمَّا أن يثبت دخول الشهر بالرؤيا، أو بإكمال عدَّة شعبان.

Kecuali jika ada seseorang yang memiliki kebiasaan (berpuasa sunnah) maka sepantasnya ia berpuasa dan hal itu tidak mengapa. Misalnya ia biasa berpuasa Senin Kamis, sementara hari Senin atau Kamis bertepatan dengan akhir bulan Sya'ban. Maka tidak mengapa ia berpuasa dengan niat sesuai keinginannya. Adapun jika ia berpuasa karena keberadaan bulan Ramadhan maka tidak boleh, sampai bisa dipastikan bulan tersebut atau disempurnakan hitungan bulan Sya'ban. Karena masuknya bulan Ramadhan hanya bisa dipastikan dengan rukyat hilal atau menyempurnakan hitungan bulan Sya'ban. ❞ [²]

📂 Sumber:
[¹] Kitab Syarhus Sunnah lil Baghowy, hal. 237, jilid 6, Cet. Al-Maktabah Al-Islamy.
[²] Rekaman pelajaran Syarh Bulughil Marom (Asy-Syarhul Jadiid) Kitaab As-Shiyaam, no. kaset: 1
.

✍🏻 Admin @CatatanThuwailib

•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•

#Ramadhan #Fikih #Puasa

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

UNTUKMU YANG BERANGGAPAN BOLEHNYA MENGAKHIRKAN WAKTU SALAT TANPA UZUR

💬
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menerangkan,

وَلَكِنَّ تَفْوِيتَ الصَّلَاةِ عَمْدًا مِثْلَ تَفْوِيتِ شَهْرِ رَمَضَانَ عَمْدًا بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ، فَأَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ كُلُّهُمْ مِنْ جَمِيعِ الطَّوَائِفِ عَلَى أَنَّ مَنْ قَالَ: لَا أُصَلِّي صَلَاةَ النَّهَارِ إِلَّا بِاللَّيْلِ، فَهُوَ كَمَنْ قَالَ: لَا أَصُومُ رَمَضَانَ إِلَّا فِي شَوَّالٍ، فَإِنْ كَانَ يَسْتَجِيزُ تَأْخِيرَهَا وَيَرَى ذَلِكَ جَائِزًا لَهُ، فَهُوَ كَمَنْ يَرَى تَأْخِيرَ رَمَضَانَ جَائِزًا.

❝ Melewatkan waktu salat secara sengaja itu sama seperti melewatkan bulan Ramadhan secara sengaja berdasarkan ijma para ulama. Seluruh para ulama dari berbagai macam kelompok pun bersepakat bahwasanya siapa pun yang menyatakan, "Aku tidak menunaikan salat siang kecuali di waktu malam." Hal itu sama halnya dengan orang yang menyatakan, "Aku tidak berpuasa Ramadhan kecuali di bulan Syawal."

فَإِنْ كَانَ يَسْتَجِيزُ تَأْخِيرَهَا وَيَرَى ذَلِكَ جَائِزًا لَهُ، فَهُوَ كَمَنْ يَرَى تَأْخِيرَ رَمَضَانَ جَائِزًا.

Apabila ia menganggap bolehnya mengakhirkan salat (hingga melewati batas waktunya -ed)dan berpandangan bahwa hal itu diperbolehkan baginya, maka dia seperti orang yang berpandangan bahwa mengakhirkan (puasa) Ramadhan itu boleh-boleh saja.

📖 Kitab Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah hlm. 230, jilid 5, Cet. Jami'atul Imaam Muhammad bin Su'ud.

✍🏻 Admin @CatatanThuwailib

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🔎 Korektor:

• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah

#Shalat #Ibadah #Fikih

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

MELEWATKAN WAKTU SALAT SAMA SEPERTI MELEWATKAN BULAN RAMADHAN

💬
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyampaikan,

فَلَوْ عَلِمَتِ الْعَامَّةُ أَنَّ تَفْوِيتَ الصَّلَاةِ كَتَفْوِيتِ شَهْرِ رَمَضَانَ بِاتِّفَاقِ الْمُسْلِمِينَ، لَاجْتَهَدُوا فِي فِعْلِهَا فِي الْوَقْتِ.

❝ Kalaulah masyarakat umum berilmu bahwasanya melewatkan waktu salat itu sama halnya seperti melewatkan bulan Ramadhan berdasarkan kesepakatan para ulama, niscaya mereka akan bersungguh-sungguh untuk menunaikan salat pada waktunya. ❞

📖 Kitab Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah hlm. 230, jilid 5, Cet. Jami'atul Imaam Muhammad bin Su'ud.

✍🏻 Admin @CatatanThuwailib

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🔎 Korektor:
• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah

#Shalat #Ibadah #Fikih

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

TEGASNYA TIGA PENDAPAT TENTANG ORANG YANG SENGAJA MENINGGALKAN SALAT

💬 Al-Hafizh Al-Marwady rahimahullah menerangkan,

وَإِنْ لَمْ يَتُبْ -يعني تارك الصلاة- وَأَقَامَ عَلَى امْتِنَاعِهِ مِنْ فِعْلِهَا فَقَدِ اخْتَلَفَ النَّاسُ فِيهِ عَلَى ثَلَاثَةِ مَذَاهِبَ:

❝ Jika ia -yakni orang yang meninggalkan salat- tidak bertobat dan tetap enggan menunaikannya, maka para ulama berbeda pendapat tentang hal itu di atas tiga pendapat:

أَحَدُهَا: وَهُوَ مَذْهَبُ الشَّافِعِيِّ وَمَالِكٍ أَنَّ ‌دَمَهُ ‌مُبَاحٌ وَقَتْلَهُ وَاجِبٌ، وَلَا يَكُونُ بِذَلِكَ كَافِرًا. وَالْمَذْهَبُ الثَّانِي: هُوَ مَذْهَبُ أبي حنيفة وَالْمُزَنِيِّ أَنَّهُ مَحْقُونُ الدَّمِ لَا يَجُوزُ قَتْلُهُ، لَكِنْ يضرب عند صلاة كل فريضة أدبا وتعزيزا. وَالْمَذْهَبُ الثَّالِثُ: وَهُوَ مَذْهَبُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ وَإِسْحَاقَ بْنِ راهويه أنه كَافِر كَالْجَاحِدِ، تَجْرِي عَلَيْهِمْ أَحْكَامُ الرِّدَّةِ.

Pendapat pertama ialah pendapatnya Imam Asy-Syafi'i dan Malik. Bahwasannya darahnya mubah dan wajib untuk dibunuh. Akan tetapi hal itu tidak menjadikannya kafir.
Pendapat kedua ialah pendapatnya Imam Abu Hanifah dan Al-Muzani. Bahwasannya darahnya terjaga. Tidak boleh membunuhnya. Akan tetapi, ia dipukul setiap waktu salat wajib agar terdidik dan lebih memuliakan shalat.
Pendapat ketiga ialah pendapatnya Imam Ahmad bin Hambal dan Ishaq bin Rahawaih. Bahwasannya orang itu kafir sama halnya dengan orang yang menentang. Berlaku padanya hukum-hukum kemurtadan.

📖 Kitab Al-Hawy Al-Kabiir hlm. 525, jilid 2, Cet. Daarul Kutub Al-Ilmiyyah. Dinukilkan dari kanal telegram resmi asy-Syaikh Arafat al-Muhammady hafizhahullah.

✍🏻
Admin @CatatanThuwailib

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🔎 Korektor:
• al-Ustadz Zainal Arifin hafizhahullah

#Shalat #Fikih #Nasihat

📲 CHANNEL TELEGRAM:
»
@CatatanThuwailib
»
https://t.me/CatatanThuwailib