Rumah Auliya Inspirasi
812 subscribers
1.53K photos
170 videos
176 files
1.21K links
Rumah Auliya Inspirasi (RAI) bergerak di bidang pendidikan dan sosial.

Website :
https://rai.indo.asia/

YouTube :
https://youtu.be/2ngX_BzZSh0

082389191598 atau @coachwidyaamata
Email :
rumahauliyainspirasi@gmail.com
Download Telegram
“Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di Jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS at-Taubah: 24).

Kedua, tindakan elite-elite atau pembesar masyarakat yang melupakan Allah SWT dan membuat kerusakan di muka bumi. Apabila di dalam suatu peradaban sudah tampak dominan adanya para pembesar, tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang bergaya hidup mewah, atau sesiapa saja yang bermewah-mewah dalam hidupnya, maka itu pertanda kehancuran peradaban itu sudah dekat.

Dalam sejarah peradaban Islam, umat Islam pernah mengalami sejumlah musibah yang memilukan, seperti Jatuhnya Kota Yerusalem (1099), jatuhnya Kota Baghdad ke tangan bangsa Mongol (1258), dan berakhirnya Peradaban Muslim di Andalusia (1492).

Jika kota telaah, musibah besar yang pernah menimpa umat Islam itu justru terjadi ketika mereka merupakan umat paling pintar, paling kaya, dan paling luas wilayah kekuasaannya. Tetapi, ironisnya, mereka justru dikalahkan oleh bangsa-bangsa yang tingkat penguasaan sains dan teknologinya lebih rendah dari umat Islam.

Kehancuran peradaban di muka bumi sudah begitu banyak terjadi. Dan Allah SWT menganjurkan umat Islam agar mengambil pelajaran (hikmah) dari peristiwa-peristiwa sejarah tersebut. “Maka berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana hasilnya orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul Allah SWT) (QS an-Nahl:36)

Kini, saatnya kita berani melakukan kajian serius tentang sejarah bangkit dan jatuhnya peradaban Islam. Tujuannya tak lain agar kita bisa terhindar dari kesalahan yang sama, dan kemudian kita mampu menyusun peta jalan kebangkitan peradaban kita sendiri. (Depok, 3 April 2024).

#Mari_Asah_Mindset_dan_Skillset_Bersama_RAI
#Mari_Bersatu_dan_Bersinergi
#Membentuk_SDM_Unggul
#Wujudkan_Peradaban_Emas_yang_Gemilang
😊 *Nash-nash yang menganjurkan untuk berakhlak baik antara lain :*

👉 Dari Abdullah bin Amr sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

_"Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya "_ *Mutafaq 'Alaih*

👉 Diriwayatkan dari Nawwas bin Sam'an, ia berkata : aku bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam (saw.) tentang kebaikan dan dosa, maka Rasulullah Saw. bersabda :

_"Kebaikan adalah akhlak yang baik. Dosa adalah yang meragukan dalam dirimu dan engkau tidak suka jika manusia melihatnya"_ *HR.Muslim*

👉 Diriwayatkan dari Abu Darda Radhiallahu Anhu (ra.) bahwa Nabi Saw. Bersabda:

_"Tidak ada satu pun yang lebih berat pada timbangan amal seorang mukmin di hari kiamat daripada akhlak yang baik. Dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang ucapan dan perilakunya buruk"_ *HR. At Tirmidzi, ia berkata "Hadits ini Hasan shahih" dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya*

👉 Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke surga 🏞💐 beliau bersabda :

_"Perkara itu adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik"_

Rasulullah pun ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke neraka 🔥, lalu beliau bersabda :

_"Perkara itu adalah mulut dan kemaluan"_ *HR. At Tirmidzi, ia berkata "Ini hadits sahih"; Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya; Al Bukhari dalam _Al Adab Al Mufrad_; Ibnu Majah; Ahmad; dan Al Hakim***

👉 Diriwayatkan dari Abu Umamah, ia berkata Rasulullah saw bersabda :

_"Aku menjamin rumah di sekitar surga bagi orang yang meninggalkan *Al Muraa'* (berdebat karena perasaan sombong. berdebat untuk meningkatkan gengsi di mata lawan dengan menampakkan keutamaan pada dirinya) ; dan rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang tidak suka berdusta, meski hanya bergurau; dan rumah di bagian paling atas surga bagi orang baik akhlaknya"_ *HR. Abu Dawud, An Nawawi berkata "hadits ini shahih"*

👉 Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

_"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang terbaik terhadap istri-istrinya"_ *HR At Tirmidzi ia berkata "hadits ini Hasan Shahih"; Ahmad; Abu Dawud; dan Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya*

Di-posting di chanel telegram
Https://t.me/Akhlak_Terbaik

Selanjutnya akan dishare tentang Contoh-Contoh Akhlak Yang Baik yang terdapat pada hadits dari 'Aisyah, Abu Dzar, Jabir Anas, Usamah bin Syuraih, Muadz, Umair bin Qatadah dan Abi Tsa'labah Al Khasani.

🌳🍃🍃🍃🌳🌳🍃🍃🍃🌳🌳🌳
_Silahkan disebarluaskan.. semoga berkah berlimpah.._

#Jadilah_Pribadi_Unggul
#Dan_Mari_Bersatu_dan_Bersinergi_Bersama_RAI
#Bersama_Kita_Bisa

#Rumah_Auliya_Inspirasi
#Membentuk_SDM_Unggul
#Wujudkan_Peradaban_Emas_yang_Gemilang

Chanel Telegram Utama
Http://t.me/rumahauliyainspirasi
*Silahkan disebarluaskan. Semoga menjadi amal jariyah dan diberikan keberkahan yang berlimpah dalam segala urusannya*

#Mari_Bersatu_dan_Bersinergi
#Bersama_RAI
#Membentuk_SDM_Unggul
#Bersama_Kita_Bisa
#WujudkanPeradabanEmasyangGemilang

Http://t.me/rumahauliyainspirasi

https://chat.whatsapp.com/KvRA5OH6acV4hbHNxCuM0R

Berikut Daftar Isi Buku *Pemimpin Langit, Kitab Induk Para Pemimpim Hebat* karya ___Syamsuddin Ramadhan An Nawiy*** Yang Mau PO bukunya bisa japri t.me/umiwidyaamata. Dan bagi yang tidak bisa beli bukunya semoga daftat isi ini dapat menjadi inspirasi pembentuk karakter kepemimpinan di dalam dirinya. 🤓
👇

Pasal 1 : Empat Macam Kepemimpinan
Pasal 2 : Keteguhan Hati Seorang Pemimpin
Pasal 3 : Empati dan Memberi Solusi
Pasal 4 : Memberi Contoh dan Keteladanan
Pasal 5 : Kelembutan Seorang Pemimpin
Pasal 6 : Berkomunikasi dengan Baik
Pasal 7 : Kuat Jiwa dan Akal
Pasal 8 : Cepat Belajar dari Kesalahan
Pasal 9 : Cepat dan Akurat dalam Mengambil Tindakan
Pasal 10 : Dinamis dan Progresif, serta Tidak Kolot
Pasal 11 : Belajar Kepemimpinan dari Shalat Berjamaah
Pasal 12 : Memiliki Visi Ke Depan
Pasal 13 : Memerintah Hanya dengan Hukum Allah
Pasal 14 : Mendahulukam Kepentingan Islam dan Kaum Muslim
Pasal 15 : Mengontrol dan Mengawasi Bawahan
Pasal 16 : Memilih Orang yang Tepat
Pasal 17 : Pemimpin yang Juga Ulama
Pasal 18 : Jika Kerusakan Telah Merajalela
Pasal 19 : Rahasia Kemenangan Raja Thalut
Pasal 20 : Kedermawan Tanpa Pamrih
Pasal 21 : Selalu Menjaga Persatuan
Pasal 22 : Selalu Tabayyun (Cross Check) Terhadap Informasi yang Masih Samar
Pasal 23 : Menjauhi Sifat Takabur dan Ujub
Pasal 24 : Tidak Menceritakan Kebaikan Diri Sendiri
Pasal 25 : Tetap Bersama dengan Orang yang Lemah
Pasal 26 : Mau Menerima Nasehat
Pasal 27 : Berani, Tidak Pengecut
Pasal 28 : Turut Bertanggungjawab atas Kesalahan Bawahan
Pasal 29 : Ketika Masa Paceklik Tiba
Pasal 30 : Tidak Mudah Tergoda
Pasal 31 : Memilih Orang Dekat dan Waspadalah dengan Penjilat
Pasal 32 : Perhatikan Apa yang Diucapkan!
Pasal 33 : Percaya terhadap Janji Allah
Pasal 34 : Selalu Berkata Baik
• "Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang diilhami oleh cinta dan dibimbing oleh ilmu pengetahuan."
~ Bertrand Russell

• "Jatuh cinta itu mudah, bagian tersulitnya adalah menemukan orang yang tepat untuk dicintai."
~ Bertrand Russell

Sumber gambar dari  http://t.me/rekh777

#Asah_Mindset_dan_Skillset_Bersama_RAI
#Bersama_Kita_Bisa
#Menjadi_Pribadi_Unggul
#Membentuk_SDM_Unggul
#WujudkanPeradabanEmasyangGemilang

Http://t.me/rumahauliyainspirasi
Http://t.me/rumahauliyainspirasi

Imam ‘Ali bin Abi Thalib as:

Nilai setiap orang diketahui dari (kadar) ilmu dan akalnya

📚 ‘Uyun al-Hikam wa al-Mawaizh, halaman 549, no. 10137

Menarik dicermati, dalam riwayat itu dibedakan antara kadar ilmu dan akal.

Apakah ini mengisyaratkan pesan tertentu?

Boleh jadi ada orang yang sangat berilmu, mengetahui banyak hal, membaca banyak buku, berlimpah wawasan dan informasi, tetapi pada saat yang sama sebenarnya ia kurang berakal atau bahkan tidak berakal.

Banyaknya ilmu seseorang tidak mutlak menjamin kualitas akalnya.

Perihal apa saja yang ia ketahui, apa saja yang ia tekun mempelajarinya, sedalam apa tingkat pemahamannya, seperti apa keluasan wawasannya, ini semua menunjukkan kadar ilmu seseorang.

Tetapi soal bagaimana ia menyampaikan ilmunya, seperti apa ungkapan dan diksi yang ia gunakan dalam menyampaikan ilmunya, kepada siapa ia menyampaikan ilmunya, pada saat apa ia menyampaikan ilmunya, bagaimana ia mengolah dan mengelola ilmu-ilmunya, apakah ia cerdas dalam memilah dan memilih apa saja yang akan disampaikannya, sekuat apa pengendalian dirinya dalam menyampaikan sesuatu, saat berbicara dan berdiskusi, serta bagaimana ia menempatkan dirinya sesuai dengan identifikasi kondisi di sekitarnya, ini semua menunjukkan kadar akal seseorang.

#Mari_Asah_Mindset_dan_Skillset
#Bersama_RAI #Rumah_Auliya_Inspirasi
#Bersama_Kita_Bisa
#Menjadi_Pribadi_Unggul
#Membentuk_SDM_Unggul
#WujudkanPeradabanEmasyangGemilang
Rumah Auliya Inspirasi
Yang Mau Mengasah Skill Komunikasinya disarankan ikut program ini yaa.. bimbingannya seumur hidup insya Allah..
𝗔𝗽𝗮 𝗜𝘁𝘂 𝗖𝗼 𝗧𝗿𝗮𝗶𝗻𝗲𝗿 𝗟𝗲𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗗𝗲𝘃𝗲𝗹𝗼𝗽𝗺𝗲𝗻𝘁?

Co Trainer Learning Development adalah pelatihan dan pendampingan untuk menjadi seorang Co Trainer yang memiliki kemampuan untuk mengajar Soft Skill Public Speaking sehingga bisa kami berikan Lisensi sebagai Co Trainer. Dengan materi yang telah teruji agar peserta memiliki kompetensi di bidang Public Speaking.

𝗞𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗶𝗸𝘂𝘁 𝗖𝗼 𝗧𝗿𝗮𝗶𝗻𝗲𝗿 𝗟𝗲𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗗𝗲𝘃𝗲𝗹𝗼𝗽𝗺𝗲𝗻𝘁?

- Program Basic untuk membuat Anda kompeten di bidang Public Speaking
- Diajarkan dari Minder jadi Co Trainer dengan Formula yang telah teruji
- Mengikuti pengemblengan online bersama mentor professional dan berpengalaman di bidangnya
- Workshop ekslusif dengan Ranji Landrito and team Komunitas Berani Bicara Indonesia

𝗔𝗸𝘁𝗶𝘃𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻:

- Co Trainer Learning Development Online Via Zoom Learning
- Pelatihan selama 3 Kali pertemuan, 1 kali pertemuan durasi 2 Jam
- Full Pendampingan selama 3 tahun
- Jaminan bisa berani bicara dan sebagai Public Speaker sehingga bisa kami berikan lisensi sebagai Certified Co Trainer dan mendapatkan Gelar Non Akademik C.CT dibelakang nama anda.

𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥 𝗦𝗘𝗞𝗔𝗥𝗔𝗡𝗚
https://wa.me/6285365337686?text=DAFTAR_CCT_LearningDevelopment

𝗧𝗶𝗺 𝗠𝗮𝗻𝗮𝗷𝗲𝗺𝗲𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗼𝗿:
- Ranji Landrito
- M. Raihan Al Fattah
- Rahmat Selamet

𝗠𝗮𝘁𝗲𝗿𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻:

- Co Trainer Framework
- Co Trainer Personal Growth
- Co Trainer Delivering Extraordinary
- Co Trainer Modul Coaching

𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥 𝗦𝗘𝗞𝗔𝗥𝗔𝗡𝗚
https://wa.me/6285365337686?text=DAFTAR_CCT_LearningDevelopment

𝗖𝗼 𝗧𝗿𝗮𝗶𝗻𝗲𝗿 𝗟𝗲𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗗𝗲𝘃𝗲𝗹𝗼𝗽𝗺𝗲𝗻𝘁 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗰𝗼𝗰𝗼𝗸 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸:

- Tenaga Pendidik
- Pengusaha
- Pekerja Professional
- Mahasiswa dan Pelajar
- Anda, yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik, terstruktur dan terukur sebagai seorang pembicara public.

𝗕𝗲𝗻𝗲𝗳𝗶𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗙𝗮𝘀𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻:

- Sertifikat Digital Resmi dari PT Berani Bicara Indonesia
- Mendapatkan Lisensi sebagai Co Trainer beserta Gelar Non Akademik C.CT (Certified Co Trainer)
- Nama dan Foto Co Trainer akan dimasukkan ke Official Website Komunitas Berani Bicara Indonesia
- Co Trainer akan diberikan dashboard sendiri sebagai Profile Narasi Co Trainer untuk Portfolio
- Berkesempatan sebagai Mentor di Komunitas Berani Bicara Indonesia

𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥 𝗦𝗘𝗞𝗔𝗥𝗔𝗡𝗚
https://wa.me/6285365337686?text=DAFTAR_CCT_LearningDevelopment

𝗞𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗜𝗸𝘂𝘁 𝗖𝗼 𝗧𝗿𝗮𝗶𝗻𝗲𝗿 𝗟𝗲𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗗𝗲𝘃𝗲𝗹𝗼𝗽𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗕𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗠𝗲𝗻𝗴𝘂𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮?

- Bayar sekali, belajar berkali-kali (Free Reseat & Refresh) senilai Rp 15.000.000
- Bonus Life Time Mentoring via WhatsApp dan Zoom/Google Meet senilai Rp 4.500.000
- Komunitas yang terus bertumbuh senilai Rp 1.000.000

Dengan semua benefit, fasilitas, dan keuntungan yang didapatkan, anda hanya perlu berinvestasi:

𝗛𝗔𝗥𝗚𝗔 𝗡𝗢𝗥𝗠𝗔𝗟
~Rp 1.650.000~

𝗛𝗔𝗥𝗚𝗔 𝗣𝗥𝗢𝗠𝗢
Rp 850.000 (𝑩𝒂𝒚𝒂𝒓 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊, 𝑳𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒌𝒂𝒍𝒊-𝒌𝒂𝒍𝒊)
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 10 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐟𝐭𝐚𝐫 𝐓𝐄𝐑𝐂𝐄𝐏𝐀𝐓

𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥 𝗦𝗘𝗞𝗔𝗥𝗔𝗡𝗚
https://wa.me/6285365337686?text=DAFTAR_CCT_LearningDevelopment

Atau Bisa Langsung Transfer Rp 850.000* ke Rekening ⤵️

*REKENING BCA*
*6801579946 A/N RANJI LANDRITO*

_Kirimkan Bukti Transfer personal ke:_

📲 085365337686

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjodohkan kita untuk bisa bersama tumbuh dan belajar untuk Berani Berbicara.

*Diposting di chanel RAI*
Http://t.me/rumahauliyainspirasi

https://chat.whatsapp.com/KvRA5OH6acV4hbHNxCuM0R

_Silahkan join untuk mendapatkan update pelatihan pilihan berkualitas terbaik_

#Mari_Asah_Mindset_dan_Skillset
#Bersama_RAI
#Bersama_Kita_Bisa
#Menjadi_Pribadi_Unggul
#Membentuk_SDM_Unggul
#WujudkanPeradabanEmasyangGemilang
Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya *“Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001)* yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller”.

Mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang:

*1*. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain).

Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila *lebih banyak orang menyukai* cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu.

Tidak heran pula bila *perilaku koruptif* pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

3. Bagi orang Asia, pendidikan *identik dengan hafalan* berbasis “kunci jawaban” *bukan pada pengertian*.

Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa *diharuskan hafal* rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya *bukan diarahkan untuk memahami* kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia *dijejali sebanyak mungkin* pelajaran.

Mereka *dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).*

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia *bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika*.

Tapi *hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.*

6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU).*
Akibatnya *sifat eksploratif* sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan *keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.*

7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, *bertanya artinya bodoh*, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena *takut salah dan takut dianggap bodoh*, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang *menawarkan beberapa solusi* sebagai berikut:

*1. Hargai proses dan hargailah orang karena pengabdiannya, bukan karena kekayaannya.*

*2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.*

*3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan?*

*Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.*

*4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.*

*5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!*

*6. Guru adalah fasilitator bukan dewa, yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!*

*7. Passion manusia adalah karunia Tuhan sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.*

Mudah-mudahan dengan begitu, *_Insya Allah kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi...._*🙏🏾🙏🏾

Di-posting di Chanel Telegram
Http://t.me/rumahauliyaisnpirasi

#Mari_Asah_Mindset_dan_Skillset
#Bersama_RAI #Bersama_Kita_Bisa
#Membentuk_SDM_Unggul
#WujudkanPeradabanEmasyangGemilang
Saya telah *MENDAFTAR* di Tayangan _Islamic HardTalk_ nanti Ahad 7 Juli 2024 di waktu pilihan kita semua.

Sebuah *Diskusi, Persentasi, hingga Obrolan Dahsyat* yang menyajikan fakta, Realita dan Solusi tentunya tentang tantangan kita sebagai muslim dalam kehidupan yang serba KRISIS DI BERBAGAI BIDANG dijawab tuntas menenangkan dengan ISLAM.

Momentum yang tepat di Muharram, sambut Hijrah ke Islam yang penuh berkah.

Daftarkan diri anda jadi bagian Momentum terpenting, ke link berikut ini:

*Saya sudah mendaftar, dan kini giliran Anda...*👇👇👇
klik :
https://islamichardtalk.com/u/l8ku9m7fsn
https://islamichardtalk.com/u/l8ku9m7fsn

*Untuk dapatkan Update info berkualitas pilihan lainnya, silahkan join di chanel telegram*
http://t.me/rumahauliyainspirasi

#Mari_Bersatu_dan_Bersinergi #Bersama_Kita_Bisa #Membentuk_SDM_Unggul
#WujudkanPeradabanEmasygGemilang

*Yang tertarik Ikut Mentoring Islamic NLP RAI* japri wa.me/6282389191598 _(Start 1 Muharram 1446 H, 7 Juli 2024)_
Mentoring berlangsung minimal selama 6 bulan, dengan minimal 1 sesi materi per pekannya...

*Silahkan disebarluaskan...* 😊👍
*Wapres Tak Baca Buku, Anak-Anakku Gemar Buku*

Oleh; Swary Utami Dewi

"Wapresku Tak Baca Buku". Itu judul artikel seorang kawan baik, Okky Madasari, beberapa hari lalu. Tulisan ini mengingatku kembali pada cuplikan wawancara terhadap Wakil Presiden (Wapres) Terpilih, yang kurang lebih menyatakan bahwa tak ada tradisi membaca di keluarganya. Soal tradisi baca, tampaknya bukan hanya keluarga tersebut yang tak punya tradisi lekat dengan buku. Hasil survei dari Program of International Student Assessment (PISA) tahun 2019 menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia terbilang rendah, tepatnya di peringkat ke-62 dari 70 negara yang disurvei. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menunjukkan hanya sekitar 10% penduduk Indonesia yang gemar membaca buku. Data-data lain juga menunjukkan rendahnya minat dan budaya baca rakyat negeri ini.

Melihat fakta "tak baca" ini, aku teringat pada keluargaku sendiri. Berbeda dengan fakta mayoritas, sejak kecil aku terbiasa dengan buku. Ayah dan ibu selalu mendidik anak-anaknya untuk cinta buku. Berbagai ragam pustaka menjadi santapan kami semenjak kecil. Di rumahku, selalu ada perpustakaan kecil dan rak-rak khusus buku.

Kebiasaan cinta buku ini kuturunkan secara "sengaja" kepada anak-anakku. Bukan karena gaya-gayaan, tapi karena aku merasakan masa kecil dan masa remaja yang bahagia karena limpahan buku. Rasa bahagia dengan buku ini yang jelas ingin kubagi dengan anak-anaku.

Sejak bayi, semua anakku terbiasa melihat buku berserakan di mana-mana di rumah. Sejak kecil pula masing-masing punya buku tersendiri. Aku masih ingat ada buku khusus bayi dari kain yang bisa dicuci. Juga ada buku plastik yang aman bagi bayi, yang bisa dibersihkan jika kena tetesan alir liur bayi. Beberapa buku bergambar selalu kuletakkan di samping mereka. Jika mereka berbaring di kereta dorong, aku selalu meletakkan buku yang mereka bisa lihat langsung.

Masuk usia balita, ternyata kesukaan mereka terhadap buku makin melekat. Membaca sudah menjadi kebutuhan. Mereka membaca tanpa perlu dipancing-pancing lagi. Seiring dengan itu, mereka tidak mudah tergoda dengan tayangan televisi, kecuali kartun anak dan film tertentu. Sebaliknya, jika melihat buku, mata mereka langsung berbinar. Jika pulang dari bepergian, aku juga sering membawakan oleh-oleh buku pesanan mereka.

Sesekali, seperti halnya anak-anak lain, mereka juga bersikap "nakal" dan membuatku kesal. Jika aku merasa mereka sudah "terlalu heboh", aku tinggal mengambil dan "menyita sementara" buku-buku yang sedang mereka baca. Ajaibnya, dalam sekejap mereka berubah begitu manis. Aku pun aku mengembalikan buku-buku tersebut, yang lalu mereka santap kembali dengan bahagia.

Soal tema buku, mereka bisa membaca tema apa pun. Buku teks setebal apa pun juga mampu mereka baca dengan nyaman, sesuai pilihan masing-masing. Aku bersyukur melihat pilihan buku mereka yang bermutu dan tak asal baca. Hobi buku ini membuat mereka juga menyukai perpustakaan dan museum, plus menonton bersama film-film tertentu.

Semua anakku kini mulai beranjak dewasa. Buku tetap jadi bagian hidup mereka. Ini dibarengi dengan kemampuan mereka menulis, yang menurutku lumayan, bahkan kerap di atas rata-rata. Perkembangan teknologi juga mereka ikuti dengan baik. Dan yang membuatku nyaman sekaligus bersyukur adalah adanya daya kritis dan kepekaan mereka terhadap isu-isu sosial.

Pada akhirnya aku ingin mengatakan, jika sang Wapres tak baca buku, dengan cerita ini aku ingin menggambarkan bahwa anak-anakku cinta buku sejak kecil. Dan jelas, cinta buku tak pelak berdampak pada pembentukan karakter seseorang. Maka penting sebenarnya bagi Wapres atau siapa pun untuk cinta pustaka.

23 September 2024

Penggerak literasi mestinya malu dan marah punya calon wapres seperti ini. Pendidikan kita bakal sangat hancur. Tonton video kesaksiannya disini 👇
https://t.me/rumahauliyainspirasi/3304

#Mari_Bersatu_dan_Bersinergi #BersamaRAI #Membentuk_SDM_Unggul #WujudkanPeradabanEmas #YangGemilang #Sukseskan #9ProgramUnggulanRAI #19ProgramPenopangVisiMisiRAI
#Pengembangan_Literasi
#Gerakan_Baca_Buku_Terstruktur