SEHAT KETIKA TIDUR (Pembahasan Syariat & Medis)
.
Dalam kajian ini kami membahas seluk-belum tidur yang sehat, misalnya pembahasan ini:
.
Tidur Miring Ke Kiri Bagi Ibu Hamil
.
Sunnahnya adalah tidur miring ke kanan sebagaimana dalam hadits[1]
.
Sebagian ulama menjelaskan bahwa posisi berbaring ke kanan merupakan posisi yang paling baik yang memudahkan bangun shalat malam dan baik untuk organ tubuh yaitu jantung karena akan mengurangi tekanan pada jantung yang lebih berada di bagian kiri tubuh.
.
Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,
.
“Dikhususkan arah kanan tidur karena ada beberapa faidah, di antaranya lebih cepat untuk sadar (bangun shalat malam).” [2]
.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan,
.
“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur dengan berbaring di sisi kanan.”[3]
.
Bagaimana dengan ibu hamil? Teori kedokteran menyebutkan bahwa hendaknya ibu hamil dengan kehamilan besar tidur dengan miring ke kiri. Hal ini dikarenakan vena cava inferior yang merupakan salah satu pembuluh darah utama berada di bagian belakang sebelah kanan, sehingga jika terlalu lama tidur terlentang atau menghadap ke kanan, akan menghambat aliran darah ini karena tertekan oleh organ dan janin yang besar.
.
Jawabanya adalah kembali kepada hukum tidur ke arah kiri. Ada dua pendapat ulama mengenai hukum tidur ke arah kiri
.
1. Hukumnya mubah
.
Jadi tidak ada masalah bagi ibu hamil tidur miring ke kiri karena hukumnya mubah
.
2. Hukumnya Makruh
.
Tetap boleh ibu hamil tidur miring ke kiri karena ada hajat untuk kesehatan ibu da bayi. Sebagaimana kaidah fikhiyah berbunyi,
.
المكروه يباح عند الحاجة
.
“Hal makruh diperbolehkan ketika ada hajat/keperluan”
.
Perlu diperhatikan bahwa terdapat penjelasan ulama bahwa tidur miring ke ke kiri secara tidaklah berbahaya. Masing-masing ada manfaatnya:
.
.
.
SIMAK selengkapnya dalam REKAMAN KAJIAN, KLIK:
https://youtu.be/fZa6OEtWx14
.
Pemateri: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Silahkan save (download di youtube), lalu dengarkan secara offline ketika luang, ketika dikendaraan, perjalanan dll
.
Silahkan Subscribe juga CHANNEL OFFICIAL YOUTUBE kami:
http://www.youtube.com/c/RaehanulBahraen
.
Jazakumullahu khaira
.
#Video
#kajian
#dakwah
#Islam
#Rekamankajian
#kajianislam
#tidur
#polatidur
#sehattidur
#ibuhamil
.
Dalam kajian ini kami membahas seluk-belum tidur yang sehat, misalnya pembahasan ini:
.
Tidur Miring Ke Kiri Bagi Ibu Hamil
.
Sunnahnya adalah tidur miring ke kanan sebagaimana dalam hadits[1]
.
Sebagian ulama menjelaskan bahwa posisi berbaring ke kanan merupakan posisi yang paling baik yang memudahkan bangun shalat malam dan baik untuk organ tubuh yaitu jantung karena akan mengurangi tekanan pada jantung yang lebih berada di bagian kiri tubuh.
.
Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,
.
“Dikhususkan arah kanan tidur karena ada beberapa faidah, di antaranya lebih cepat untuk sadar (bangun shalat malam).” [2]
.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan,
.
“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur dengan berbaring di sisi kanan.”[3]
.
Bagaimana dengan ibu hamil? Teori kedokteran menyebutkan bahwa hendaknya ibu hamil dengan kehamilan besar tidur dengan miring ke kiri. Hal ini dikarenakan vena cava inferior yang merupakan salah satu pembuluh darah utama berada di bagian belakang sebelah kanan, sehingga jika terlalu lama tidur terlentang atau menghadap ke kanan, akan menghambat aliran darah ini karena tertekan oleh organ dan janin yang besar.
.
Jawabanya adalah kembali kepada hukum tidur ke arah kiri. Ada dua pendapat ulama mengenai hukum tidur ke arah kiri
.
1. Hukumnya mubah
.
Jadi tidak ada masalah bagi ibu hamil tidur miring ke kiri karena hukumnya mubah
.
2. Hukumnya Makruh
.
Tetap boleh ibu hamil tidur miring ke kiri karena ada hajat untuk kesehatan ibu da bayi. Sebagaimana kaidah fikhiyah berbunyi,
.
المكروه يباح عند الحاجة
.
“Hal makruh diperbolehkan ketika ada hajat/keperluan”
.
Perlu diperhatikan bahwa terdapat penjelasan ulama bahwa tidur miring ke ke kiri secara tidaklah berbahaya. Masing-masing ada manfaatnya:
.
.
.
SIMAK selengkapnya dalam REKAMAN KAJIAN, KLIK:
https://youtu.be/fZa6OEtWx14
.
Pemateri: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Silahkan save (download di youtube), lalu dengarkan secara offline ketika luang, ketika dikendaraan, perjalanan dll
.
Silahkan Subscribe juga CHANNEL OFFICIAL YOUTUBE kami:
http://www.youtube.com/c/RaehanulBahraen
.
Jazakumullahu khaira
.
#Video
#kajian
#dakwah
#Islam
#Rekamankajian
#kajianislam
#tidur
#polatidur
#sehattidur
#ibuhamil
YouTube
SEHAT KETIKA TIDUR (Pembahasan Syariat & Medis) - Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
Pemateri: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Silahkan save (download di youtube), ATAU LINK KIRIMKAN KE SAUDARA ATAU TEMAN YANG SAKIT, SEMOGA BISA MENGHIBUR MEREKA. Dapat dengarkan secara offline ketika luang, ketika dikendaraan…
.
Silahkan save (download di youtube), ATAU LINK KIRIMKAN KE SAUDARA ATAU TEMAN YANG SAKIT, SEMOGA BISA MENGHIBUR MEREKA. Dapat dengarkan secara offline ketika luang, ketika dikendaraan…
# IBU HAMIL DAN MENYUSUI APAKAH QADHA ATAU BAYAR FIDYAH?
.
Ada beberapa pendapat:
.
1. Mengqadha puasa saja setelah melahirkan atau setelah menyusui
.
2. Hanya membayar fidyah saja
.
3. Mengqadha dan juga sekaligus membayar fidyah
.
Dari beberapa pendapat tersebut Anda silahkan memilih mana yang lebih kuat pendapatnya dan lebih menenangkan hati.
.
Adapun kami lebih memilih pendapat berikut:
.
- Jika Ibu hamil dan menyusui mampu berpuasa, maka sebaiknya berpuasa
.
- Jika tidak mampu berpuasa, setelahnya bisa menqadha (setelah melahirkan atau menyusui)
.
- Jika tidak mampu menqadha, maka membayar fidyah saja
.
Contoh kasusnya:
.
-Ketika sedang hamil, kemudian tidak bisa berpuasa hampir sebulan karena mual-muntah hebat (morning sickness) dia boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah melahirkan (ketika menyusui)
.
-Ketika menyusui juga tidak bisa berpuasa, karena merasa lemas sehingga tidak bisa mengurus bayi atau air susu jadi sedikit, boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah menyusui
.
-Jika masih juga tidak bisa mengqadha setelah menyusui ternyata hamil lagi dan ketika hamil dia juga tidak mampu berpuasa lagi, maka cukup bayar fidyah
.
Bisa kita bayangkan seorang ibu dengan kasus di atas, tahun pertama selama Ramadhan mungkin punya hutang puasa sebulan penuh, kemudian selama dua tahun menyusui jika tidak mampu, punya hutang qadha dua tahun juga (total tiga tahun dan 3 bulan Ramadhan harus dibayar dengan qadha).
.
Ternyata setelah selesai menyusui ia hamil lagi (bahkan ada yang belum selesai dua tahun menyusui sudah hamil lagi), maka kapan dia qadha puasanya yang sudah menumpuk? Karenanya ada pendapat yang membolehkan fidyah saja
.
.
.
.
SIMAK SELENGKAPNYA & KLIK VIDEONYA:
https://youtu.be/B6Y65Ed2ybU
.
Pemateri: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Simak video singkat 1-3 menit @raehanul_bahraen
.
Silahkan Subscribe juga CHANNEL OFFICIAL YOUTUBE kami:
http://www.youtube.com/c/RaehanulBahraen
.
Jazakumullahu khaira
#Video
#kajian
#dakwah
#Islam
#Videogram
#Instavideo
#ramadhan
#puasa
#ibuhamil
#menyusui
#qadha
#fidyah
.
Ada beberapa pendapat:
.
1. Mengqadha puasa saja setelah melahirkan atau setelah menyusui
.
2. Hanya membayar fidyah saja
.
3. Mengqadha dan juga sekaligus membayar fidyah
.
Dari beberapa pendapat tersebut Anda silahkan memilih mana yang lebih kuat pendapatnya dan lebih menenangkan hati.
.
Adapun kami lebih memilih pendapat berikut:
.
- Jika Ibu hamil dan menyusui mampu berpuasa, maka sebaiknya berpuasa
.
- Jika tidak mampu berpuasa, setelahnya bisa menqadha (setelah melahirkan atau menyusui)
.
- Jika tidak mampu menqadha, maka membayar fidyah saja
.
Contoh kasusnya:
.
-Ketika sedang hamil, kemudian tidak bisa berpuasa hampir sebulan karena mual-muntah hebat (morning sickness) dia boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah melahirkan (ketika menyusui)
.
-Ketika menyusui juga tidak bisa berpuasa, karena merasa lemas sehingga tidak bisa mengurus bayi atau air susu jadi sedikit, boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah menyusui
.
-Jika masih juga tidak bisa mengqadha setelah menyusui ternyata hamil lagi dan ketika hamil dia juga tidak mampu berpuasa lagi, maka cukup bayar fidyah
.
Bisa kita bayangkan seorang ibu dengan kasus di atas, tahun pertama selama Ramadhan mungkin punya hutang puasa sebulan penuh, kemudian selama dua tahun menyusui jika tidak mampu, punya hutang qadha dua tahun juga (total tiga tahun dan 3 bulan Ramadhan harus dibayar dengan qadha).
.
Ternyata setelah selesai menyusui ia hamil lagi (bahkan ada yang belum selesai dua tahun menyusui sudah hamil lagi), maka kapan dia qadha puasanya yang sudah menumpuk? Karenanya ada pendapat yang membolehkan fidyah saja
.
.
.
.
SIMAK SELENGKAPNYA & KLIK VIDEONYA:
https://youtu.be/B6Y65Ed2ybU
.
Pemateri: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Simak video singkat 1-3 menit @raehanul_bahraen
.
Silahkan Subscribe juga CHANNEL OFFICIAL YOUTUBE kami:
http://www.youtube.com/c/RaehanulBahraen
.
Jazakumullahu khaira
#Video
#kajian
#dakwah
#Islam
#Videogram
#Instavideo
#ramadhan
#puasa
#ibuhamil
#menyusui
#qadha
#fidyah
YouTube
IBU HAMIL DAN MENYUSUI YANG TIDAK MAMPU BERPUASA, APAKAH QADHA ATAU BAYAR FIDYAH
Bagi wanita hamil dan menyusui yang khawatir dengan bayinya, apakah harus mengqadha setelah melahirkan dan setelah menyusui? atau membayar fidyah saja? Ulama berselisih pendapat dalam hal ini, dan ada beberapa pendapat:
1. Mengqadha puasa saja setelah melahirkan…
1. Mengqadha puasa saja setelah melahirkan…
# Lelahnya Seorang Ibu Saat Hamil & Melahirkan
Telah Allah Kabarkan Di Dalam Al Qur'an
.
Dalam ayat ini bahkan Allah mengungkapkan kondisi lemah yang dialami ibu secara berulang, وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ (“kelemahaan di atas kelemahan”). Karena kondisi lemah yang benar-benar lemah inilah, Allah perintahkan agar anak itu senantiasa taat dan menghormati ibu yang telah melahirkannya.
Oleh karena itu, kondisi mental yang terganggu serta baby blues yang dialami ibu pasca melahirkan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ibu perlu melakukan berbagai hal yang bisa menstabilkan kondisi mentalnya, seperti tetap berusaha menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan lebih melek informasi seputar persalinan.
Keluarga dekat dan lingkungan sekitar juga harus memberi dukungan seperti membantu merawat bayinya agar ibu punya waktu istirahat atau minimal rasa simpati kepadanya.
📗BACA SELENGKAPNYA:
https://muslimafiyah.com/baby-blues-dan-kondisi-mental-ibu-melahirkan.html
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
#babyblues #ibu #anakberbakti #melahirkan #ibuhamil #hamil #programhamil #kasihibu #anaksholeh #muslimafiyah #dakwahsunnah #dakwah #dakwahvisual #raehanulbahraen
Telah Allah Kabarkan Di Dalam Al Qur'an
.
Dalam ayat ini bahkan Allah mengungkapkan kondisi lemah yang dialami ibu secara berulang, وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ (“kelemahaan di atas kelemahan”). Karena kondisi lemah yang benar-benar lemah inilah, Allah perintahkan agar anak itu senantiasa taat dan menghormati ibu yang telah melahirkannya.
Oleh karena itu, kondisi mental yang terganggu serta baby blues yang dialami ibu pasca melahirkan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ibu perlu melakukan berbagai hal yang bisa menstabilkan kondisi mentalnya, seperti tetap berusaha menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan lebih melek informasi seputar persalinan.
Keluarga dekat dan lingkungan sekitar juga harus memberi dukungan seperti membantu merawat bayinya agar ibu punya waktu istirahat atau minimal rasa simpati kepadanya.
📗BACA SELENGKAPNYA:
https://muslimafiyah.com/baby-blues-dan-kondisi-mental-ibu-melahirkan.html
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
#babyblues #ibu #anakberbakti #melahirkan #ibuhamil #hamil #programhamil #kasihibu #anaksholeh #muslimafiyah #dakwahsunnah #dakwah #dakwahvisual #raehanulbahraen