﷽ BELAJARLAH SEBELUM WARISAN ILMU ITU DICABUT
✍🏻 Pernah diriwayatkan bahwa 'Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه suatu saat menyampaikan,
"عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ ذَهَابُ أَهْلِهِ".
❝ Wajib bagi kalian untuk (menuntut) ilmu sebelum ilmu itu dicabut, dan dicabutnya ilmu itu dengan kematian Ulama. ❞
📖 Kitab Jaami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih, Hal. 592, Jilid 1, Cetakan Dar Ibnul Jauzi.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz 'Abdurrahman Bengkulu Lc, MA حفظه اللّٰه
#Ilmu #KeutamaanIlmu #Belajar #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
✍🏻 Pernah diriwayatkan bahwa 'Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه suatu saat menyampaikan,
"عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ ذَهَابُ أَهْلِهِ".
❝ Wajib bagi kalian untuk (menuntut) ilmu sebelum ilmu itu dicabut, dan dicabutnya ilmu itu dengan kematian Ulama. ❞
📖 Kitab Jaami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih, Hal. 592, Jilid 1, Cetakan Dar Ibnul Jauzi.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz 'Abdurrahman Bengkulu Lc, MA حفظه اللّٰه
#Ilmu #KeutamaanIlmu #Belajar #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉━❁ ﷽ ❁━┉┈▪️
TIGA PERANGAI ISTIMEWA DARI AL-IMAM AL-BUKHORI RAHIMAHULLAH
✍🏻 Al-Husain bin Muhammad as-Samarqondy rahimahullah pernah menyampaikan,
كَانَ مُحَمَّدُ بنُ إِسْمَاعِيْلَ مخصوصاً بِثَلاَثِ خِصَالٍ مَعَ مَا كَانَ فِيْهِ مِنَ الخِصَالِ المحمودَةِ:
❝ Dahulu Muhammad bin Isma'il (yakni al-Imam al-Bukhori) teristimewakan dengan tiga perangai bersamaan dengan hal-hal yang ada pada dirinya dari berbagai perangai yang terpuji (tiga perangai itu adalah -pen);
كَانَ قَلِيْلَ الكَلاَمِ، وَكَانَ لاَ يطمعُ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ، وَكَانَ لاَ يشتغِلُ بِأُمُورِ النَّاسِ، كُلُّ شُغْلِهِ كَانَ فِي العِلْمِ.
Beliau orang yang sedikit bicara, beliau tidak tamak terhadap perkara yang dimiliki manusia, dan beliau tidak tersibukkan dengan urusan-urusan manusia, seluruh kesibukannya adalah dalam urusan ilmu agama. ❞
📖 Kitab Siyar A'laamin Nubala hal. 448-449, Jilid 12, Cet. Muassasah Ar-Risalah, dinukil dari laman twitter asy-Syaikh Abdulloh al-Bukhory hafizhahullah.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Teladan #Ulama #Panutan #Qudwah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
TIGA PERANGAI ISTIMEWA DARI AL-IMAM AL-BUKHORI RAHIMAHULLAH
✍🏻 Al-Husain bin Muhammad as-Samarqondy rahimahullah pernah menyampaikan,
كَانَ مُحَمَّدُ بنُ إِسْمَاعِيْلَ مخصوصاً بِثَلاَثِ خِصَالٍ مَعَ مَا كَانَ فِيْهِ مِنَ الخِصَالِ المحمودَةِ:
❝ Dahulu Muhammad bin Isma'il (yakni al-Imam al-Bukhori) teristimewakan dengan tiga perangai bersamaan dengan hal-hal yang ada pada dirinya dari berbagai perangai yang terpuji (tiga perangai itu adalah -pen);
كَانَ قَلِيْلَ الكَلاَمِ، وَكَانَ لاَ يطمعُ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ، وَكَانَ لاَ يشتغِلُ بِأُمُورِ النَّاسِ، كُلُّ شُغْلِهِ كَانَ فِي العِلْمِ.
Beliau orang yang sedikit bicara, beliau tidak tamak terhadap perkara yang dimiliki manusia, dan beliau tidak tersibukkan dengan urusan-urusan manusia, seluruh kesibukannya adalah dalam urusan ilmu agama. ❞
📖 Kitab Siyar A'laamin Nubala hal. 448-449, Jilid 12, Cet. Muassasah Ar-Risalah, dinukil dari laman twitter asy-Syaikh Abdulloh al-Bukhory hafizhahullah.
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan hafizhahullah
#Teladan #Ulama #Panutan #Qudwah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈▪️
TELADAN ISTRI SANG ULAMA RABBANI
💬 Suatu ketika berkata asy-Syaikh Muhammad bin Ali bin Adam rahimahullah kepada istrinya,
سامحيني أتعبتك ،صبرت على فقري وانشغالي
❝ Maafkan aku karena telah membuatmu lelah dan engkau bersabar atas kefaqiranku dan kesibukanku.❞
💬 Berkata Ummu Abdul Jalil (istri beliau),
ما هذا الكلام الذي تقوله ؟! أنت أدخلتنا الجنة في هذه الدنيا قبل أن ندخلها
❝ Ucapan apa ini yang engkau ucapkan?! Engkau telah memasukan kami surga di dunia ini sebelum kami memasuki-nya (secara hakiki). ❞
📖 Idhoat min Hayatisy Syaikh Muhamad bin Ali bin Adam Al-Ityuby, hal. 14.
#Wanita #Shalihah #IstriTeladan #Ulama #Teladan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
TELADAN ISTRI SANG ULAMA RABBANI
💬 Suatu ketika berkata asy-Syaikh Muhammad bin Ali bin Adam rahimahullah kepada istrinya,
سامحيني أتعبتك ،صبرت على فقري وانشغالي
❝ Maafkan aku karena telah membuatmu lelah dan engkau bersabar atas kefaqiranku dan kesibukanku.❞
💬 Berkata Ummu Abdul Jalil (istri beliau),
ما هذا الكلام الذي تقوله ؟! أنت أدخلتنا الجنة في هذه الدنيا قبل أن ندخلها
❝ Ucapan apa ini yang engkau ucapkan?! Engkau telah memasukan kami surga di dunia ini sebelum kami memasuki-nya (secara hakiki). ❞
📖 Idhoat min Hayatisy Syaikh Muhamad bin Ali bin Adam Al-Ityuby, hal. 14.
#Wanita #Shalihah #IstriTeladan #Ulama #Teladan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️┈━❁ ﷽ ❁━┈▪️
JIKA BELUM MAMPU MENJADI SEORANG YANG BERILMU
✍🏻 'Aun bin 'Abdillah rahimahullah pernah menyampaikan,
كان يقال: إن استطعت أن تكون عالماً ، فكن عالما فإن لم تستطع فكن متعلماً فإن لم تكن متعلما ، فأحبهم فإن لم تحبهم ، فلا تبغضهم ..
❝ Pernah diutarakan: "Jika engkau mampu menjadi seorang yang berilmu, maka jadilah engkau seorang yang berilmu! Jika engkau tak mampu, maka jadilah penuntut ilmu! Jika engkau tak mampu menjadi penuntut ilmu, maka cintailah mereka (para penuntut ilmu)! Jika engkau tak mencintai mereka, setidaknya janganlah kau membenci mereka!" ❞
📖 Kitab Jami'ul Bayaan al-Ilm wafadhlihi, hal. 142, jilid 1, Cet. Dar Ibnul Jauzi.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #PenuntutIlmu #Ulama #Petuah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 CHANNEL TELEGRAM:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
JIKA BELUM MAMPU MENJADI SEORANG YANG BERILMU
✍🏻 'Aun bin 'Abdillah rahimahullah pernah menyampaikan,
كان يقال: إن استطعت أن تكون عالماً ، فكن عالما فإن لم تستطع فكن متعلماً فإن لم تكن متعلما ، فأحبهم فإن لم تحبهم ، فلا تبغضهم ..
❝ Pernah diutarakan: "Jika engkau mampu menjadi seorang yang berilmu, maka jadilah engkau seorang yang berilmu! Jika engkau tak mampu, maka jadilah penuntut ilmu! Jika engkau tak mampu menjadi penuntut ilmu, maka cintailah mereka (para penuntut ilmu)! Jika engkau tak mencintai mereka, setidaknya janganlah kau membenci mereka!" ❞
📖 Kitab Jami'ul Bayaan al-Ilm wafadhlihi, hal. 142, jilid 1, Cet. Dar Ibnul Jauzi.
•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•
#Ilmu #PenuntutIlmu #Ulama #Petuah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 CHANNEL TELEGRAM:
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
💦📔 DICABUTNYA ILMU DENGAN DIWAFATKANNYA PARA ULAMA
💬 Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لم يترك عالما اتخذ الناس رؤسا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
❝ Sesungguhnya tidaklah Allah mencabut ilmu secara langsung dengan mencabutnya sekali cabutan dari (dada-dada) manusia. Akan tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama. Sampai-sampai tidaklah Dia menyisakan seorang ulama pun, maka keumuman manusia pun akan menjadikan orang-orang dungu sebagai rujukan. Orang-orang bodoh itu pun ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa berlandaskan ilmu. Sehingga mereka sesat dan menyesatkan. ❞ [H.R. Muslim: 6737]
✍🏻 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menerangkan hadis di atas,
هَذَا الْحَدِيثُ يُبَيِّنُ أَنَّ الْمُرَادَ بِقَبْضِ الْعِلْمِ فِي الْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ الْمُطْلَقَةِ لَيْسَ هُوَ مَحْوُهُ مِنْ صُدُورِ حُفَّاظِهِ وَلَكِنْ مَعْنَاهُ أَنَّهُ يَمُوتُ حَمَلَتُهُ وَيَتَّخِذُ النَّاسُ جُهَّالًا يَحْكُمُونَ بِجَهَالَاتِهِمْ فَيُضِلُّونَ وَيَضِلُّونَ
❝ Hadis ini menjelaskan tentang maksud pencabutan ilmu yang terdapat pada hadis-hadis sebelumnya yang bersifat mutlak. Bukanlah maksudnya melenyapkan ilmu itu dari dada-dada orang yang menghafalkannya, melainkan maknanya adalah sesungguhnya hal itu (yakni dicabutnya ilmu) dengan wafatnya para pengemban ilmu (ulama), maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai rujukan. Mereka menghukumi dengan kebodohan mereka, maka mereka pun tersesat dan menyesatkan. ❞
📖 Kitab Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim, hal. 441, jilid 8, Cet. Darul Ma'arif.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah
#Ulama #Ilmu #Duka
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
» @BuletinAlFaidah
» https://t.me/BuletinAlFaidah
💦📔 DICABUTNYA ILMU DENGAN DIWAFATKANNYA PARA ULAMA
💬 Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لم يترك عالما اتخذ الناس رؤسا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
❝ Sesungguhnya tidaklah Allah mencabut ilmu secara langsung dengan mencabutnya sekali cabutan dari (dada-dada) manusia. Akan tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama. Sampai-sampai tidaklah Dia menyisakan seorang ulama pun, maka keumuman manusia pun akan menjadikan orang-orang dungu sebagai rujukan. Orang-orang bodoh itu pun ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa berlandaskan ilmu. Sehingga mereka sesat dan menyesatkan. ❞ [H.R. Muslim: 6737]
✍🏻 Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menerangkan hadis di atas,
هَذَا الْحَدِيثُ يُبَيِّنُ أَنَّ الْمُرَادَ بِقَبْضِ الْعِلْمِ فِي الْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ الْمُطْلَقَةِ لَيْسَ هُوَ مَحْوُهُ مِنْ صُدُورِ حُفَّاظِهِ وَلَكِنْ مَعْنَاهُ أَنَّهُ يَمُوتُ حَمَلَتُهُ وَيَتَّخِذُ النَّاسُ جُهَّالًا يَحْكُمُونَ بِجَهَالَاتِهِمْ فَيُضِلُّونَ وَيَضِلُّونَ
❝ Hadis ini menjelaskan tentang maksud pencabutan ilmu yang terdapat pada hadis-hadis sebelumnya yang bersifat mutlak. Bukanlah maksudnya melenyapkan ilmu itu dari dada-dada orang yang menghafalkannya, melainkan maknanya adalah sesungguhnya hal itu (yakni dicabutnya ilmu) dengan wafatnya para pengemban ilmu (ulama), maka keumuman manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai rujukan. Mereka menghukumi dengan kebodohan mereka, maka mereka pun tersesat dan menyesatkan. ❞
📖 Kitab Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim, hal. 441, jilid 8, Cet. Darul Ma'arif.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah
#Ulama #Ilmu #Duka
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
» @BuletinAlFaidah
» https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
⓵ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH
📝 Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,
يتحرج بعض طلبة العلم الشرعي عند قصدهم العلم والشهادة ، فكيف يتخلص طالب العلم من هذا الحرج ؟
❝ Sebagian penuntut ilmu syar'i merasa dilema pada tujuan mereka, antara ilmu dan ijazah. Maka bagaimana caranya agar penuntut ilmu bisa terlepas dari rasa dilema ini? ❞
💬 Maka Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,
فأجاب بقوله: يجاب على ذلك بأمور: أحدها: أن لا يقصدوا بذلك الشهادة لذاتها، بل يتخذون هذه الشهادات وسيلة للعمل في الحقول النافعة للخلق؛ لأن الأعمال في الوقت الحاضر مبنية على الشهادات، والناس غالبًا لا يستطيعون الوصول إلى منفعة الخلق إلا بهذه الوسيلة وبذلك تكون النية سليمة.
❝ Perkara itu akan terjawab dengan beberapa hal:
Salah satunya: Hendaknya mereka tidak bertujuan hanya ingin mendapatkan ijazah itu semata. Bahkan sepatutnya mereka menjadikan ijazah-ijazah ini sebagai wasilah supaya bisa bekerja di berbagai bidang yang bermanfaat bagi makhluk. Karena pekerjaan-pekerjaan di waktu sekarang ini bergantung pada ijazah-ijazah ini. Orang-orang pada umumnya tidak akan mampu memberikan manfaat kepada makhluk kecuali dengan wasilah ini (karena kurang dipercaya kredibilitasnya jika tanpa ijazah -ed). Dengan hal itu jadilah niatnya akan lurus.
الثاني: أن من أراد العلم قد لا يجده إلا في هذه الكليات فيدخل فيها بنية طلب العلم ولا يؤثر عليه ما يحصل له من الشهادة فيما بعد.
Yang kedua: Bahwasanya siapa pun yang ingin menggapai ilmu, terkadang ia tidak bisa mendapatkannya kecuali di fakultas-fakultas ini. Sehingga ia masuk ke dalamnya dengan niat untuk bisa menuntut ilmu. Dan tidak berpengaruh (kepada keikhlasan) apa yang ia dapatkan berupa ijazah setelah itu.
الثالث: أن الإنسان إذا أراد بعمله الحسنيين حُسنى الدنيا، وحُسنى الآخرة فلا شيء عليه في ذلك؛ لأن الله يقول:
Yang ketiga: Bahwasanya seorang insan jika dengan amalannya ia menginginkan dua kebaikan, yaitu kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Maka hal itu tidak mengapa baginya, karena Allah berfirman:
( {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا} {وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا} [الطلاق: ٢، ٣]. وهذا ترغيب في التقوى بأمر دنيوي.
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan berikan jalan keluar untuknya serta memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah yelah menetapkan ketentuan bagi segala sesuatu." (Q.S. Ath-Tholaq: 2-3)
Dan ayat ini terdapat dorongan untuk bertakwa dengan iming-iming perkara dunia. ❞
📖 Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.
⏳ Bersambung insyaAllah...
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: @CatatanThuwailib
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Fatwa #Ijazah #Nasihat #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• @BuletinAlFaidah
• https://t.me/BuletinAlFaidah
⓵ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH
📝 Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,
يتحرج بعض طلبة العلم الشرعي عند قصدهم العلم والشهادة ، فكيف يتخلص طالب العلم من هذا الحرج ؟
❝ Sebagian penuntut ilmu syar'i merasa dilema pada tujuan mereka, antara ilmu dan ijazah. Maka bagaimana caranya agar penuntut ilmu bisa terlepas dari rasa dilema ini? ❞
💬 Maka Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjawab,
فأجاب بقوله: يجاب على ذلك بأمور: أحدها: أن لا يقصدوا بذلك الشهادة لذاتها، بل يتخذون هذه الشهادات وسيلة للعمل في الحقول النافعة للخلق؛ لأن الأعمال في الوقت الحاضر مبنية على الشهادات، والناس غالبًا لا يستطيعون الوصول إلى منفعة الخلق إلا بهذه الوسيلة وبذلك تكون النية سليمة.
❝ Perkara itu akan terjawab dengan beberapa hal:
Salah satunya: Hendaknya mereka tidak bertujuan hanya ingin mendapatkan ijazah itu semata. Bahkan sepatutnya mereka menjadikan ijazah-ijazah ini sebagai wasilah supaya bisa bekerja di berbagai bidang yang bermanfaat bagi makhluk. Karena pekerjaan-pekerjaan di waktu sekarang ini bergantung pada ijazah-ijazah ini. Orang-orang pada umumnya tidak akan mampu memberikan manfaat kepada makhluk kecuali dengan wasilah ini (karena kurang dipercaya kredibilitasnya jika tanpa ijazah -ed). Dengan hal itu jadilah niatnya akan lurus.
الثاني: أن من أراد العلم قد لا يجده إلا في هذه الكليات فيدخل فيها بنية طلب العلم ولا يؤثر عليه ما يحصل له من الشهادة فيما بعد.
Yang kedua: Bahwasanya siapa pun yang ingin menggapai ilmu, terkadang ia tidak bisa mendapatkannya kecuali di fakultas-fakultas ini. Sehingga ia masuk ke dalamnya dengan niat untuk bisa menuntut ilmu. Dan tidak berpengaruh (kepada keikhlasan) apa yang ia dapatkan berupa ijazah setelah itu.
الثالث: أن الإنسان إذا أراد بعمله الحسنيين حُسنى الدنيا، وحُسنى الآخرة فلا شيء عليه في ذلك؛ لأن الله يقول:
Yang ketiga: Bahwasanya seorang insan jika dengan amalannya ia menginginkan dua kebaikan, yaitu kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Maka hal itu tidak mengapa baginya, karena Allah berfirman:
( {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا} {وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا} [الطلاق: ٢، ٣]. وهذا ترغيب في التقوى بأمر دنيوي.
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan berikan jalan keluar untuknya serta memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah yelah menetapkan ketentuan bagi segala sesuatu." (Q.S. Ath-Tholaq: 2-3)
Dan ayat ini terdapat dorongan untuk bertakwa dengan iming-iming perkara dunia. ❞
📖 Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.
⏳ Bersambung insyaAllah...
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: @CatatanThuwailib
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Fatwa #Ijazah #Nasihat #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• @BuletinAlFaidah
• https://t.me/BuletinAlFaidah
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
⓶ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH
🔎 Baca dari awal:
https://t.me/BuletinAlFaidah/2041
💬 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah melanjutkan penjelasannya,
فإن قيل : من أراد بعمله الدنيا كيف يقال بأنه مخلص ؟
❝ Dan jika dikatakan, "Seseorang yang menginginkan dunia dengan amalannya, bagaimana bisa dikatakan bahwasanya dia orang yang ikhlas?"
فالجواب : أنه أخلص العبادة ولم يرد بها الخلق إطلاقا ، فلم يقصد مراءاة الناس ومدحهم على عبادته ، بل قصد أمرا ماديا من ثمرات العبادة. فليس كالمرائي الذي يتقرب إلى الناس بما يتقرب به إلى الله، ويريد أن يمدحوه به.
Maka jawabannya: Sesungguhnya ia telah mengikhlaskan ibadahnya dan tidaklah dengan hal itu ia menginginkan sesuatu dari makhluk secara mutlak. Ia tidak bermaksud riya kepada orang-orang, tidak pula menginginkan pujian mereka atas ibadahnya. Bahkan, tujuannya adalah sesuatu yang bersifat materi dari hasil-hasil ibadahnya. Ia bukan seperti orang riya yang mendekati orang-orang dengan hal-hal yang semestinya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta ingin dipuji orang-orang dengan hal itu.
لكنه بإرادة هذا الأمر المادي نقص إخلاصه ، فصار معه نوع من الشرك ، وصارت منزلته دون منزلة من أراد الآخرة إرادة محضة .
Akan tetapi, (jika -ed) ia dengan adanya keinginan terhadap hal-hal yang bersifat materi ini (terkadang -ed) akan mengurangi keikhlasannya, sehingga ada padanya semacam jenis kesyirikan. Dan jadilah kedudukannya itu berada di bawah kedudukan orang yang murni menginginkan akhirat semata.
وبهذه المناسبة أود أن أنبه على أن بعض الناس عندما يتكلمون على فوائد العبادات يحولونها إلى فوائد دنيوية ؛ فمثلا يقولون في الصلاة رياضة وإفادة للأعصاب ، وفي الصيام فائدة لإزالة الفضلات وترتيب الوجبات ، والمفروض ألا تجعل الفوائد الدنيوية هي الأصل ؛ لأن ذلك يؤدي إلى إضعاف الإخلاص والغفلة عن إرادة الآخرة ، ولذلك بين الله تعالى في كتابه حكمة الصوم - مثلا أنه سبب للتقوى ، فالفوائد الدينية هي الأصل ، والدنيوية ثانوية ، وعندما نتكلم عند عامة الناس فإننا نخاطبهم بالنواحي الدينية ، وعندما نتكلم عند ممن لا يقتنع إلا بشيء مادي ، فإننا نخاطبه بالنواحي الدينية والدنيوية ولكل مقام مقال "
Pada kesempatan ini aku ingin mengingatkan, bahwa sebagian orang tatkala membicarakan soal manfaat-manfaat dari ibadah, mereka akan mengarahkannya kepada manfaat-manfaat duniawi. Seperti misalnya mereka berkata pada (manfaat) yang terdapat dalam ibadah shalat adalah olahraga dan bermanfaat bagi saraf tubuh. Dan (juga) pada ibadah puasa ada manfaat membersihkan kotoran dan mengatur waktu makan. Sehingga yang diwajibkan bagimu untuk tidak menjadikan manfaat-manfaat duniawi sebagai dasarnya. Karena hal itu akan berakibat melemahkan keikhlasan dan menimbulkan kelalaian dari menjadikan akhirat sebagai tujuan. Oleh karenanya Allah Ta'ala menerangkan dalam Kitab-Nya tentang hikmah dari puasa, contohnya puasa menjadi sebab peningkatan takwa. Maka manfaat Diniyah sebagai pangkalnya. Sementara manfaat duniawi yang kedua. Tatkala kita berbicara di hadapan keumuman orang, maka kita mengajak bicara mereka dari sudut pandang agama. Dan tatkala kita berbicara di hadapan orang yang tidak merasa puas kecuali dengan sesuatu yang bersifat materi/konkret, maka kita berbicara kepadanya dari sudut pandang diniyah dan duniawi. Dan pada setiap tempat ada ucapan (yang sesuai). ❞
📖 Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: @CatatanThuwailib
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Fatwa #Ijazah #Nasihat #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• @BuletinAlFaidah
• https://t.me/BuletinAlFaidah
⓶ PERMATA FATWA ULAMA:
MENGURAI RASA GUNDAH TENTANG IJAZAH
🔎 Baca dari awal:
https://t.me/BuletinAlFaidah/2041
💬 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah melanjutkan penjelasannya,
فإن قيل : من أراد بعمله الدنيا كيف يقال بأنه مخلص ؟
❝ Dan jika dikatakan, "Seseorang yang menginginkan dunia dengan amalannya, bagaimana bisa dikatakan bahwasanya dia orang yang ikhlas?"
فالجواب : أنه أخلص العبادة ولم يرد بها الخلق إطلاقا ، فلم يقصد مراءاة الناس ومدحهم على عبادته ، بل قصد أمرا ماديا من ثمرات العبادة. فليس كالمرائي الذي يتقرب إلى الناس بما يتقرب به إلى الله، ويريد أن يمدحوه به.
Maka jawabannya: Sesungguhnya ia telah mengikhlaskan ibadahnya dan tidaklah dengan hal itu ia menginginkan sesuatu dari makhluk secara mutlak. Ia tidak bermaksud riya kepada orang-orang, tidak pula menginginkan pujian mereka atas ibadahnya. Bahkan, tujuannya adalah sesuatu yang bersifat materi dari hasil-hasil ibadahnya. Ia bukan seperti orang riya yang mendekati orang-orang dengan hal-hal yang semestinya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta ingin dipuji orang-orang dengan hal itu.
لكنه بإرادة هذا الأمر المادي نقص إخلاصه ، فصار معه نوع من الشرك ، وصارت منزلته دون منزلة من أراد الآخرة إرادة محضة .
Akan tetapi, (jika -ed) ia dengan adanya keinginan terhadap hal-hal yang bersifat materi ini (terkadang -ed) akan mengurangi keikhlasannya, sehingga ada padanya semacam jenis kesyirikan. Dan jadilah kedudukannya itu berada di bawah kedudukan orang yang murni menginginkan akhirat semata.
وبهذه المناسبة أود أن أنبه على أن بعض الناس عندما يتكلمون على فوائد العبادات يحولونها إلى فوائد دنيوية ؛ فمثلا يقولون في الصلاة رياضة وإفادة للأعصاب ، وفي الصيام فائدة لإزالة الفضلات وترتيب الوجبات ، والمفروض ألا تجعل الفوائد الدنيوية هي الأصل ؛ لأن ذلك يؤدي إلى إضعاف الإخلاص والغفلة عن إرادة الآخرة ، ولذلك بين الله تعالى في كتابه حكمة الصوم - مثلا أنه سبب للتقوى ، فالفوائد الدينية هي الأصل ، والدنيوية ثانوية ، وعندما نتكلم عند عامة الناس فإننا نخاطبهم بالنواحي الدينية ، وعندما نتكلم عند ممن لا يقتنع إلا بشيء مادي ، فإننا نخاطبه بالنواحي الدينية والدنيوية ولكل مقام مقال "
Pada kesempatan ini aku ingin mengingatkan, bahwa sebagian orang tatkala membicarakan soal manfaat-manfaat dari ibadah, mereka akan mengarahkannya kepada manfaat-manfaat duniawi. Seperti misalnya mereka berkata pada (manfaat) yang terdapat dalam ibadah shalat adalah olahraga dan bermanfaat bagi saraf tubuh. Dan (juga) pada ibadah puasa ada manfaat membersihkan kotoran dan mengatur waktu makan. Sehingga yang diwajibkan bagimu untuk tidak menjadikan manfaat-manfaat duniawi sebagai dasarnya. Karena hal itu akan berakibat melemahkan keikhlasan dan menimbulkan kelalaian dari menjadikan akhirat sebagai tujuan. Oleh karenanya Allah Ta'ala menerangkan dalam Kitab-Nya tentang hikmah dari puasa, contohnya puasa menjadi sebab peningkatan takwa. Maka manfaat Diniyah sebagai pangkalnya. Sementara manfaat duniawi yang kedua. Tatkala kita berbicara di hadapan keumuman orang, maka kita mengajak bicara mereka dari sudut pandang agama. Dan tatkala kita berbicara di hadapan orang yang tidak merasa puas kecuali dengan sesuatu yang bersifat materi/konkret, maka kita berbicara kepadanya dari sudut pandang diniyah dan duniawi. Dan pada setiap tempat ada ucapan (yang sesuai). ❞
📖 Kitabul Ilmi hlm. 76-77, Cet. Maktabah Nurul Huda.
•┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈•
✏️ Alih Bahasa: @CatatanThuwailib
🔎 Muroja'ah: al-Ustadz Sirojuddin 'Abbas hafizhahullah
#Fatwa #Ijazah #Nasihat #Ulama
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI:
• @BuletinAlFaidah
• https://t.me/BuletinAlFaidah