II Ukhuwah Salafiyyah ๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡พ II
5.71K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
โ€ขโœฆโ€ข Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf โ€ขโœฆโ€ข
Download Telegram
๐ŸŒน HAID : Bahagian 9โƒฃ (akhir)
โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ’ก Bagaimana Cara Menentukan Suatu Darah Istihadhah Atau Haid?

๐Ÿ’บ Jawab :

๐Ÿ”ฐ Cara Menentukan Apakah Darah yang Keluar adalah Istihadhah atau Haid adalah dengan 3 Hal:

1โƒฃ. Kebiasaan Pribadi Wanita yang Bersangkutan.

2โƒฃ. Ciri Fisik Darah.

3โƒฃ. Kebiasaan Mayoritas Wanita lain (6 atau 7 hari).

๐Ÿ”– Berikut adalah Perincian Ketiga Cara tersebut :

1โƒฃ. Berdasarkan Kebiasaan Pribadi Wanita tersebut (Hadits Ummu Habibah bintu Jahsy).

๐Ÿ’  Contoh: Seorang Wanita memiliki Kebiasaan Sebelumnya selalu Haid 5 hari setiap Awal Bulan. Maka jika Wanita itu Terus Mengeluarkan Darah Setelah Lebih dari 5 Hari di Awal Bulan, maka itu adalah Istihadhah.

๐ŸŒ€ Sebaliknya, Darah yang Keluar hingga 5 Hari di Awal Bulan adalah Darah Haid. Jika ia Keluar Darah di Luar Hari-hari Kebiasaan Haid itu, maka itu adalah Darah Istihadhah.

๐Ÿ”ต Hal ini Bisa dijadikan Patokan jika Wanita tersebut Telah Memiliki Kebiasaan Normal Haid Sebelumnya.

๐Ÿ”ท Patokan berdasarkan Kebiasaan Pribadi Wanita yang Bersangkutan Dijadikan sebagai Prioritas Utama dalam Menentukan suatu Darah adalah Haid atau Istihadhah.

๐Ÿ’ Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam Bersabda kepada Ummu Habibah bintu Jahsy Radhiyallahu Anha :

ุงู…ู’ูƒูุซููŠ ู‚ูŽุฏู’ุฑูŽ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุชูŽุญู’ุจูุณููƒู ุญูŽูŠู’ุถูŽุชููƒู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ุชูŽุณูู„ููŠ

๐Ÿƒ Berdiamlah sesuai Kadar (Masa) Haidmu, kemudian Mandilah (H.R Muslim).

2โƒฃ. Perbedaan Ciri Khas Darah (Hadits Fathimah bintu Abi Hubaisy)

๐Ÿ”ท Cara ke-2 ini adalah dengan Melihat Ciri Fisik Darah yang Keluar. Jika Darah itu adalah Darah yang Berwarna Hitam Kemerah-merahan, Kental, dan Berbau Khas (Amis), maka itu adalah Haid.

๐Ÿ”ถ Sebaliknya, jika itu Darah Merah Cerah (Seperti pada Luka), Tidak Kental dan Tidak Berbau, maka itu adalah Istihadhah.

๐ŸŒท Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam Bersabda kepada Fathimah bintu Abi Hubaisy :

ุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุฏูŽู…ู ุงู„ู’ุญูŽูŠู’ุถูŽุฉู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏู ูŠูุนู’ุฑูŽูู ููŽุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุฃูŽู…ู’ุณููƒููŠ ุนูŽู†ู’ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ููŽุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุขุฎูŽุฑู ููŽุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฆููŠ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ููŠ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุนูุฑู’ู‚ูŒ

๐Ÿƒ Jika Darah Haid, itu Kehitam-hitaman dan telah Dikenal. Jika demikian, Tahanlah (Berhentilah) dari Sholat. Jika (cirinya) lain, maka Wudhuโ€™lah dan Sholatlah. Karena itu adalah Urat (yang Terputus sehingga Mengeluarkan Darah) (H.R Abu Dawud dan anNasaai, dishahihkan Ibnu Hibban, al-Hakim, dan al-Albany).

3โƒฃ. Kebiasaan Umum Wanita Lain, yaitu 6 atau 7 Hari (Hadits Hamnah bintu Jahsy).

๐Ÿ”˜ Jika Seseorang tidak memiliki Kebiasaan Haid Sebelumnya atau Lupa serta tidak bisa Membedakan Ciri Fisik Darahnya, maka Hendaknya ia gunakan Patokan seperti Kebanyakan Wanita yaitu Haid 6 atau 7 Hari.

๐Ÿ”ฐ Selebihnya jika Keluar Darah, itu adalah Istihadhah.

๐Ÿ’ Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam Bersabda kepada Hamnah bintu Jahsy :

ููŽุชูŽุญูŽูŠู‘ูŽุถููŠ ุณูุชู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ูููŠ ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ุชูŽุณูู„ููŠ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฃูŽู†ู‘ูŽูƒู ู‚ูŽุฏู’ ุทูŽู‡ูุฑู’ุชู ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู†ู’ู‚ูŽุฃู’ุชู ููŽุตูŽู„ู‘ููŠ ุซูŽู„ูŽุงุซู‹ุง ูˆูŽุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ูˆูŽุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุตููˆู…ููŠ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽุฌู’ุฒููŠูƒู ูˆูŽูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุงูู’ุนูŽู„ููŠ ูููŠ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽู‡ู’ุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุญููŠุถู ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ูˆูŽูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุทู’ู‡ูุฑู’ู†ูŽ ู…ููŠู‚ูŽุงุชู ุญูŽูŠู’ุถูู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุทูู‡ู’ุฑูู‡ูู†ู‘ูŽ

๐Ÿƒ Maka (hitunglah) Haid selama 6 atau 7 Hari dalam ilmu Allah kemudian Mandilah hingga Engkau Melihat telah Suci dan Bersih Sholatlah 23 atau 24 Hari dan Malam dan Berpuasalah karena yang demikian itu Mencukupimu. Demikianlah kau Berbuat pada Setiap Bulan sebagaimana Wanita (lain) Mengalami (masa) Haid dan Suci mereka (H.R Abu Dawud, Ahmad, dihasankan oleh al-Bukhari).

๐Ÿ”„ 9/9.., Selesai. Alhamdulillahi Robbil Aalamin.
~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ“™ Dikutip dari Buku " FIQH BERSUCI DAN SHOLAT SESUAI TUNTUNAN NABI "

โ–ถ๏ธ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================
โœ http://telegram.me/alistiqomah

โœ๏ธ___๐Ÿ“— ๐Ÿ“˜ ๐Ÿ“™
Edisi: ๐Ÿ“‚ู…ุฌู…ูˆุนุฉ ุงู„ุฃุฎูˆุฉ ุงู„ุณู„ููŠุฉ [-MUS-]
๐Ÿ“ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf

โ“‚๏ธ #haid #bagian_sembilan #akhir
๐ŸšชAdab Buang Hajat 1โƒฃ2โƒฃ
Bagian Akhir๐Ÿ”ป๐Ÿ”บ๐Ÿ”ป๐Ÿ”บ


_*Tempat Terlarang untuk Buang Hajat*_

1โƒฃ ๐Ÿ’ง Air yang tidak mengalir

*ู„ุงูŽ ูŠูŽุจููˆู„ูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฆูู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฌู’ุฑููŠ*

_โ€œJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak mengalir.โ€_ 
๐Ÿ“—(Sahih, HR. al-Bukhari no. 239 dan Muslim no. 282)

โœŠ๐Ÿผโœ”โœ”Yang rajih (kuat) dari larangan di sini adalah menunjukkan keharamannya. Baik air yang tidak mengalir itu banyak maupun sedikit, kencing maupun buang air besar, terlebih buang air besar ini lebih jelek daripada kencing.

๐Ÿ‘‰๐ŸผPerkara yang juga terlarang dalam permasalahan ini adalah jika seseorang kencing di dalam bejana kemudian dia buang air kencing tersebut ke air yang tidak mengalir tersebutโŒ. Sementara itu, tidaklah terlarang membuang hajat pada air yang mengalir, namun lebih baik dijauhi. Terlebih lagi bila air yang mengalir itu sedikit.
๐Ÿ“–(Syarah Shahih Muslim, 3/187โ€”188, Subulus Salam, 1/34โ€”35)


2โƒฃโ†˜ *Lubang*

*ู„ุงูŽ ูŠูŽุจููˆู„ูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฌูุญู’ุฑู*

_โ€œJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di lubang (yang biasa digali oleh binatang sebagai tempat persembunyiannya).โ€_ 
๐Ÿ“š(HR. Ahmad no. 19847 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jamiโ€™ush Shahih, 1/499)


๐Ÿ’บQatadah rahimahullah, salah seorang perawi hadits ini, ditanya oleh murid-muridnya tentang alasan pelarangan di atas. Qatadah pun menjawab,

_*โ€œLubang-lubang itu adalah tempat tinggal jin.โ€[1]*_ 
๐Ÿ“ฌ(al-Jamiโ€™ush Shahih, 1/499)

Di samping itu, tentu juga mengganggu hewan yang ada di dalamnya.โ›”


3โƒฃ _*Jalan yang dilewati manusia dan tempat mereka bernaung*_

*ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽุนู‘ูŽุงู†ูŽูŠู’ู†ู. ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ูˆูŽู…ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽุนู‘ูŽุงู†ูŽุงู†ู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู‰ ูููŠ ุทูŽุฑููŠู‚ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽูˆู’ ูููŠ ุธูู„ูู‘ู‡ูู…ู’*

_โ€œBerhati-hatilah kalian dari dua hal yang dilaknat (oleh manusia).โ€_

Para sahabat bertanya, โ€œApa yang dimaksud dengan dua penyebab orang dilaknat?โ€

Beliau menjawab, _โ€œOrang yang buang hajat di jalan yang biasa dilalui manusia[4] atau di tempat yang biasa mereka bernaung.โ€_ 
(Sahih, HR. Muslim no. 269)

Al-Khaththabi rahimahullah dan ulama selainnya berkata,

_*โ€œYang dimaukan dengan tempat naungan adalah tempat yang dijadikan oleh manusia untuk bernaung, mereka singgah dan duduk di situ.โ€*_
๐Ÿ“(Syarah Shahih Muslim, 3/163)

โ›”Buang hajat di tempat demikian dilarang karena mengganggu kaum muslimin dengan menajisi dan mengotori tempat lalu-lalang mereka.
๐Ÿ“œ(Syarah Shahih Muslim, 3/163)

Sementara itu, memberikan gangguan kepada kaum muslimin itu diharamkan. ๐Ÿ“‹(ad-Darari, 24, asy-Syarhul Mumtiโ€™, 1/102)

๐Ÿ‘‰๐ŸผAda lagi tempat-tempat terlarang lainnya untuk buang hajat, seperti di mata air atau sungai yang digunakan manusia untuk minum dan wudhu, di bawah pohon yang sedang berbuah walaupun tidak digunakan untuk bernaung, dan di tepi sungai yang mengalir, serta di pintu-pintu masjid.

_*Namun, hadits yang menyebutkan tempat-tempat tersebut semuanya lemah. Hanya saja yang menjadi patokan kita adalah tidak boleh memberikan gangguan kepada manusia, sehingga kita harus menghindari buang hajat di tempat-tempat mana saja yang biasa dimanfaatkan oleh mereka.*_
๐Ÿ“˜(Bulughul Maram, 41, Subulus Salam, 1/117,al-Furuโ€™, 1/86)



โบWallahu taโ€˜ala aโ€˜lam bish-shawab. 

โœditulis oleh al-Ustadz Abu Ishaq Muslim

 
๐ŸŒ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/


๐Ÿ•‹โ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ขโ€ขโ€ขEdisiโ€ขโ€ขโ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ข๐Ÿ•‹
IIII ู…ุฌู…ูˆุนุฉ ุงู„ุฃุฎูˆุฉ ุงู„ุณู„ููŠุฉ โ€ขโœฆโ€ข MUS IIII
โ“ฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf

โžฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagianduabelas #akhir