II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.77K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
WASPADAILAH ORANG YANG SUKA BERGANTI-GANTI WARNA
https://t.me/forumsalafy
🚇BOLEHNYA SUUZHAN (BERPRASANGKA BURUK) PADA AHLI TAM’YI (ORANG YANG BERMANHAJ LEMBEK)

❱ Asy-Syaikh al-’Allamah Zaid bin Muhammad al-Madkhali rahimahullah


[ Pertanyaan ]

Apakah kehati-hatian dengan tidak mengarahkan kepada sebagian orang yang tampak darinya sikap dan kata-kata yang perlu dikritisi (karena mengandung penyimpangan) sampai jelas duduk perkaranya, apakah perbuatan ini terhitung benar atau tidak?

[ Jawaban ]

(➊) ※ Pertama Saya katakan: Tidak boleh suuzhan (berburuk sangka)
▸ terhadap ahlus sunnah wal jama’ah;
▸ yang mereka berpegang teguh dengan sunnah,
▸ loyal kepada para pengusungnya,
▸ duduk bersama mereka,
▸ dan menjauh dari ahli ahwa dan ahli bid’ah.

(➋) ※ Dan boleh suuzhan kepada mereka yang datang dengan membawa sebab-sebabnya seperti;
▸ marah bila ahlu bid’ah disebutkan, dibicarakan, dan diperingatkan umat darinya dengan peringatan yang umum,
▸ atau engkau mendengarnya membela mereka baik kelompok-kelompoknya ataupun individu-individunya,
▸ atau ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa orang tersebut adalah mumayyi’ (lembek) terhadap Manhaj Ahlus Sunnah.

(•) Maka jangan engkau memperkenalkannya dan jangan engkau bimbingkan untuk mengambil ilmu darinya hingga jelas kelurusan sikapnya sehingga engkau mengarahkan penuntut ilmu untuk mengambil ilmu darinya atau telah jelas bagimu tentang loyalitasnya terhadap ahlu bid’ah meskipun hanya dengan memperkenalkan mereka dan tidak mengingkarinya, maka berhati-hatilah dari orang ini dan peringatkan umat darinya.

◈ Sungguh benar ucapan seorang syair: “Apapun tabiat yang dimiliki seseorang, meskipun dia mengiranya samar dari manusia, tetap saja ia diketahui.”

※ Jadi, semisal orang ini dan siapa saja yang menyerupai orang ini,
▸ maka jelaskan kepadanya wahai para dai kesalahannya, dengan penjelasan yang terang lagi gamblang
▸ dan letakkanlah dalil-dalil yang dengan itu ia akan dapat membedakan kesalahan dari kebenaran,
▸ kemudian lihatlah kepada kelompok mana ia berjalan, kepada jama’ah apa ia bergaul, dan bersama siapa dia datang dan pergi.

(▴) Ketahuilah, “Siapa yang menyembunyikan bid’ahnya dari Ahlu Sunnah, niscaya tidak akan tersembunyi pertemanannya.”

📚[Al-Ajwibah al-atsariyah ‘anil masail manhajiyah (hal: 93) oleh Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Muhammad al-Madkhali rahimahullah]

[ السؤال ]

هل الاحتياط في عدم الترويج لبعض من ظهرت منه مواقف وكلمات فيها نظر حتى يتضح أمره ، هل يعتبر هذا الفعل صوابا أم لا؟

[ الجواب ]

(➊) أولا أقول ※ لا يجوز سوء الظن بأهل السنة والجماعة الذين هم متمسكون بها والموالون لأهلها والمجالسون لهم والمبتعدون عن أهل الأهواء والبدع.

(➋) ※ ويجوز سوء الظن بمن أتى بأسبابه، كمن تراه يغضب إذا ذكر أهل البدع وتكلّم فيهم وحذر منهم تحذيرا عاما، أو تسمعه يدافع عنهم جماعات أو أفرادا، أو دلّت قرائن يتبين منها أن الشخص مميّع لمنهج أهل السنة،

(•) فلا تروج له ولا ترشد إلى الأخذ عنه حتى تتبين لك سلامته فترشد طلاب العلم إلى أخذ العلم عنه، أو يتبين لك موالاته لأهل البدع ولو بالترويج لهم وعدم الإنكار عليهم فاحذره وحذر منه،

(▴) وحقا ما قاله الشاعر: ومهما تكن عند امرئ من خليقة ـ وإن خالها تخفى على الناس تعلم

※ فمثل هذا ومن ماثله تبين له أيها الداعية خطأه بيانا واضحا جليا، وتورد له الأدلة التي يتميز بها الخطأ من الصواب، ثم انظر إلى أي فرقة يزحف، وأي جماعة يألف، ومع من يغدو ويروح،

(▴) واعلم أن من أخفى على أهل السنة بدعته، فلن تخفى عليهم ألفته.

📚[المصدر: شبكة سحاب السلفية - الأجوبة الأثرية عن المسائل المنهجية (ص : 93) - لفضيلة الشيخ زيد بن محمد المدخلي رحمه الله]

Url: http://www.alfawaaid.net/2016/08/artikel-bolehnya-suuzhan-berprasangka.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: http://www.sahab.net/forums/?showtopic=122704

#Manhaj #suuzhan #terhadap_orang_lembek_manhajnya #ahli_tamyi
🚇BOLEHKAH MENYEBUTKAN KEBURUKAN ORANG LAIN AGAR MANUSIA BERHATI-HATI DARINYA

❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah


[ Penanya ]

Bolehkah membicarakan orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang haram dan keji tanpa sepengetahuan mereka, dengan tujuan memperingatkan manusia dari keburukan mereka?

[ Asy-Syaikh ]

■ Ya, boleh bagimu untuk membicarakan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang lain

※ Dengan tujuan
(•) memperingatkan dari perbuatan buruk tersebut
(•) dan agar manusia tidak bergaul dengan mereka.

≡ Karena amal itu tergantung niatnya. Selama niatmu adalah untuk memperingatkan manusia dari keburukan mereka,
▸ maka sesungguhnya engkau telah melakukan tindakan yang baik
▸ dan engkau tidak berdosa dalam hal ini.

📚[Fataawa Nuurun Alad Darb, 12/469 no. 6654]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/bolehkah-menyebutkan-keburukan-orang.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy - Alih Bahasa: Abu Almass

#Manhaj #Fawaid #Nasehat #menyebut_keburukan_orang_lain
ΞΞ{ ﷽ }ΞΞ
Dengan Mengharap Ridha Allah
--

Hadirilah Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'aah

■ Dengan Tema:
DI MANA AKHIR TEMPAT TINGGAL KITA (Keadaan Ahli Neraka dan Syurga)

◈ InsyaAllah ta'ala bersama:
Al-Ustadz Abu Uthman Kharisman hafizhahullah

※ Sabtu & Ahad
23-24 al-Muharram 1439H ~ 14-15 Oktober 2017M

※ Masjid Khan Muhammad
Georgetown, Pulau Pinang, Malaysia
{ https://goo.gl/maps/H9Hoju5c8eK2 }

★☆Khusus Untuk Ikhwan☆★

📻Live Streaming via RADIO RASYID
(•) Update di Channel Telegram @RadioRasyid

•••
📚Ikhwan Salafy 🇲🇾
🚇WAHAI SUFYAN! JANGANLAH ENGKAU ISBAL

◈ Dari Al-Mughiroh bin Syu'bah Radhiallahu 'anhu, Rasulullah -ﷺ- bersabda,


《 يا سفيان بن سهل، لا تسبل فإن الله لا يحب المسبلين. 》

“Wahai Sufyan bin Sahl, janganlah engkau ISBAL. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melakukan ISBAL.”

◈ Dalam riwayat lain: Dari Sa'id Ats-Tsaqofi dari seorang dari kaumnya, ia berkata,

“Rasulullah -ﷺ- melewati seseorang yang menurunkan kainnya (sampai melebihi mata kaki,pen), Beliau bersabda kepadanya, “Naikkan kainmu, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menyukai orang yang ISBAL.” Orang itu menimpali, “Sesungguhnya kedua betisku kecil lagi kurus.” Maka Rasulullah -ﷺ- bersabda, “Apa yang ada pada kainmu lebih buruk dari apa yang ada pada betismu”.”

※ Takhrij Hadits
(•) Hadits Pertama diriwayatkan Ibnu Majah (no.3574) dan Ibnu Abi Syaibah (8/395) dan hadits kedua diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman.
(•) Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani Rahimahullah. Lihat Ash-Shahihah (no.4004)

※ Makna Hadits
▸ ISBAL adalah menurunkan kain atau celana melebihi mata kaki.

◈ As-Suyuthi berkata, “Janganlah Engkau ISBAL..!! Ketahuilah bahwasanya ISBAL dan menurunkan (melebihi mata kaki) keseringannya terjadi pada kain (sarung, celana, dan lainnya). Telah diriwayatkan padanya ancaman yang keras, sampai-sampai beliau memerintahkan orang yang musbil untuk mengulangi shalat dan wudhu'nya.” [Syarah Sunan Ibnu Majah hal.255]

※ ISBAL dan Kesombongan
▸ Banyak orang berdalih bahwa larangan ISBAL hanya berlaku bagi orang yang melakukannya karena sombong.

◈ Namun ketahuilah, bahwasanya Rasulullah -ﷺ- dalam haditsnya bersabda,

《 ما أسفل من الكعبين من الإزار فهو في النار. 》

“Apa yang melebihi mata kaki berupa kain tempatnya adalah di neraka.” [Al-Bukhari]

▸ Ancaman ini berlaku umum bagi orang yang melakukannya karena sombong atau tidak sombong (dalam anggapannya). Walaupun kenyataannya, baik disadari atau tidak disadari, kebanyakan orang yang melakukan ISBAL adalah karena sombong.

▸ Adapun orang yang melakukan ISBAL karena sombong maka dia akan mendapat ancaman yg lebih keras.

◈ Rasulullah -ﷺ- bersabda,

“Ada tiga golongan yang mana Allah pada hari kiamat tidak akan mengajaknya berbicara, tidak melihatnya, tidak membersihkannya, dan baginya adzab yang pedih, (mereka adalah) orang yang ISBAL kainnya.” [HR. Muslim]

(▴) Sehingga melakukan ISBAL karena sombong atau tidak sombong adalah dilarang. Wallahu a'lam

📚Sumber Panduan:
• Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah
• Syarah Sunan Ibnu Majah
• Majmu' Fatawa Ibnu Baaz

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/wahai-sufyan-janganlah-engkau-isbal.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @WarisanSalaf

#Fiqh #Ibadah #pakaian_muslim #isbal #sombong
🚇HUKUM SHALAT ORANG YANG MELAKUKAN ISBAL
(Menjulurkan Pakaian Di Bawah Mata Kaki Bagi Pria)

❱ Al-Imam al-Muhaddits Muqbil bin Hadi al-Wadi'iy -rahimahullah-

[ Soal ]

Apakah orang yang melakukan ISBAL shalatnya batal? Dan bagaimana keshahihan hadits “Allah tidak menerima shalatnya orang yang melakukan ISBAL”?

[ Jawaban ]

■ Perbuatan ISBAL (menjulurkan pakaian di bawah mata kaki) adalah haram, adapun shalatnya tidak batal. Perbuatan ISBAL diharamkan baik ketika shalat maupun di luar shalat.

▸ Adapun hadits yang disebutkan tersebut, sementara saya sudah lama melewatinya, maka seingat saya bahwa hadits tersebut diriwayatkan melalui jalur Abu Ja'far dan dia adalah orang yang majhul (tidak dikenal), sehingga hadits tersebut tidaklah shahih. Akan tetapi ISBAL itu sendiri hukumnya haram.

Nabi -ﷺ- bersabda:

“Allah tidak akan melihat (dengan pandangan rahmat) kepada orang yang menjulurkan sarungnya (sampai ke bawah mata kaki) dalam keadaan sombong.”

Dan beliau juga bersabda:

“Hati-hatilah kalian dari menjulurkan sarung, karena itu termasuk kesombongan.”

Dan juga hadits:

“Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara dan tidak akan dilihat oleh Allah serta mereka akan mendapatkan adzab yang pedih …, -salah satunya adalah- orang yang melakukan ISBAL.”

📚[Kitab Rujukan: Gharatul Asyrithah, 2/300]

🚇حكم صلاة المسبل

❱ للإمام المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله

[ السؤال ]

هل صلاة المسبل باطلة، وما صحة حديث: لا يقبل الله صلاة مسبل؟

[ الإجابة ]

الإسبال محرم، والصلاة ليست باطلة، وهو محرم في الصلاة وفي غيرها. وأما ذلك الحديث فالذي أذكره وأنا بعيد عهد به أنه من طريق أبي جعفر وهو مجهول، فالحديث ليس بصحيح. لكن الإسبال نفسه محرم، يقول النبي -ﷺ-: 《 لا ينظر الله إلى من جر إزاره خيلاء 》، ويقول: 《 إياك وإسبال الإزار فإنه من المخيلة 》، وحديث: 《 ثلاثة لا يكلمهم الله ولا ينظر إليهم ولهم عذابٌ أليم - منهم -: المسبل 》.

📚[راجع كتاب: غارة الأشرطة 2 / 300]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/hukum-shalat-orang-yang-melakukan-isbal.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @HikmahSalafiyyah // Sumber: http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=4333

#Fiqh #Ibadah #pakaian_muslim #isbal #sombong
Forwarded from WarisanSalaf.Com
🌴 RIZKI KU TELAH DITETAPKAN

🌻 Abu Hazim Salamah bin Dinar Rahimahullah berkata,

وجدت الدنيا شيئين: فشيئا هو لي، وشيئا لغيري، فأما ما كان لغيري، فلو طلبته بحيلة السماوات والأرض لم أصل إليه، فيمنع رزق غيري مني، كما يمنع رزقي من غيري.

"Aku mendapati dunia ada dua bagian: satu bagian milikku dan satu bagian lagi milik selainku. Adapun bagian yang menjadi milik orang lain, seandainya aku mencarinya dengan berbagai cara sepenuh langit dan bumi, niscaya aku tidak akan bisa sampai kepadanya (tidak bisa mendapatkannya,pen).

Akan dihalangi rizki orang lain untukku, sebagaimana akan dihalangi rizkiku untuk didapatkan oleh selainku."

🌍 Sumber: Siyar A'lam An Nubala
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
🚇BOLEHKAH SERING MELAKUKAN SHALAT JAMA' QASHAR KETIKA ADA DAURAH ATAU ACARA?

❱ Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba'abduh hafizhahullah


[ Pertanyaan ]

Apa nasehat ustadz untuk sebagian teman-teman yang selalu menjama' qashar ketika ada daurah atau acara (muhadharah, ed) seperti ini?

[ Jawaban ]

(➊) ※ Boleh sebenarnya dia menjama' dan mengqashar kalau dia musafir. Namun penting diingatkan kalau kita ada di sebuah masjid atau tidak jauh dari masjid, akan lebih baik diqashar saja tanpa dijama'. Kalau ada jamaah masjid shalat lima waktu maka kita ikut bersama jamaah masjid. Na'am, ini yang pertama.

(➋) ※ Kedua, mayoritas dalil yang dinukilkan dari para shahabat nabi atau tabi'in ketika mereka safar dalam keadaan naazil …,

≡ Safar itu terbagi menjadi dua,
➀ ▸ ada safar naazil,
➁ ▸ ada yang dinamakan dengan jiddus sair

➀ ▸ Kalau kita dalam perjalanan dari Medan ke Lhokseumawe (Aceh) di tengah jalan itu kita dalam posisi musafir jiddus sair (sedang perjalanan).
➁ ▸ Setibanya di Lhokseumawe kita berdiam di situ dua tiga hari, empat hari, kita dinamakan musafir naazil.

(•) Dalam dua kondisi ini boleh seorang mengqashar.
▸ Namun ketika dia jiddus sair, dibolehkan menjama' dan mengqashar.
▸ Jika dia naazil, maka sebaiknya dia mengqashar saja ketika dia di rumah, tapi ketika dia di Masjid hendaknya dia mengikuti bersama jamaah masjid.

※ Terkhusus di beberapa masjid yang jamaahnya itu belum faham, tiba-tiba ada jamaah kedua shalat, “Ini shalat apa?”. Sebagian jamaah tidak faham.

(•) Maka untuk menghindarkan kesalah fahaman
▸ sebaiknya teman-teman yang musafir tetap shalat bersama jamaah di Masjid.
▸ Kalau dia terpaksa mau pulang dia bisa melakukan shalat Ashar di beberapa masjid, toh di negeri kita ini banyak masjid dipinggir jalan.

Alhamdulillah kita bisa berhenti sejenak sambil istirehat jika kita mengenderai sendiri. Tapi kalau kita mengenderai umum maka boleh dijama', na'am.

📚[Tanya Jawab Muhadharah Lhokseumawe Aceh // Jum'at-Ahad 24-26 Jumadal Ula 1437H ~ 04-06 Maret 2016M]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/bolehkah-sering-melakukan-shalat-jama.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2knD2q8
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4658

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @ForumSalafy

#Fiqh #Ibadah #Shalat #jamak #jama_ #qasar #qashar
[🎙] Kajian Muslimah
🚇UNTAIAN NASEHAT UNTUK MUSLIMAH
-{ Jangan Meninggalkan Majlis Ilmu, karena Terfitnah Medsos }-

Ξ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak hafizhahullah

› 01. Durasi: 43:09

(•) Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi Bogor // Jum'at 16 Muharram 1439H ~ 06 Oktober 2017M

Dengarkan / Download Audio di:
🌏[ Telegram ] https://t.me/Mp3_kajian/850

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/audio-untaian-nasehat-untuk-muslimah.html

₪ Dari Channel Telegram @salafycileungsi
#RekamanAudio #Bogor
Forwarded from MP3 Faidah Kajian
※ Petikan Faedah Kajian Untaian Nasehat Untuk Muslimah:

• Jangan Meninggalkan Majlis Ilmu karena Terfitnah Medsos
• Waspadai Gadget yang ada di tangan anda, betapa besar fitnah yang ada padanya
• Jangan menunda-nunda waktu shalat
• Hidupkan rumah-rumah kalian dengan Qira'atul Qur'an (membaca Al-Qur'an).
• Wajib seorang Ummahat untuk Thalabul Ilmi (mencari ilmu) agar membekali dirinya dalam rangka mendidik anak-anaknya.
• Seorang Ibu adalah Madrasatul Ula (majlis pertama) untuk pendidikan anak-anak Islam.
• Wajib Ghadul Bashar (menundukan pandangan) dari orang lain yang bukan mahram.
• Jangan berkhianat pada suami Anda, dengan bermudah-mudahan memberikan gadget kepada putra-putri Anda sehingga mereka bisa mengakses sesuatu yang di haramkan.
• Betapa banyak orangtua beranggapan sedang memuliakan anak-anaknya (dengan memberikan kebebasan menggunakan smartphone), padahal tanpa sadar mereka tengah menghancurkan mereka.
• Jaga kehormatan suami Anda dengan Anda menjaga kehormatan Anda.
• Jangan perlihatkan perhiasan Anda kepada orang yang bukan mahram Anda.
• Jaga suara Anda, jangan sampai orang lain terfitnah karena Anda

Semoga bermanfaat, silahkan dengarkan audio selengkapnya
🚇HUKUM BERSEDEKAP SETELAH BANGKIT DARI RUKU'

❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah


[ Pertanyaan ]

Tentang hukum meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (bersedekap) ketika bangkit dari ruku'??

[ Jawaban ]

■ Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (bersedekap) setelah bangkit dari ruku' adalah Sunnah.

◈ Sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits Sahl bin Sa'ad semoga Allah meridhoinya yang diriwayatkan oleh al-Imam Bukhari dalam shahihnya berkata (Sahl bin Sa'ad): “Dahulu manusia diperintah agar meletakkan tangan kanannya di atas dziro' (tulang hasta) tangan kirinya di dalam sholat.”

※ Maka apabila engkau memperhatikan hadits ini, yaitu bahwasanya manusia itu diperintah untuk meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya maka akan menjadi jelas bagimu bahwa disyariatkan pula perbuatan ini, (yaitu bersedekap) pada berdiri setelah ruku', karena hadits ini umum.

※ Akan keluar darinya (pembahasan hadits ini):
▸ ruku' karena dua tangan ketika ruku' berada di atas kedua lutut
▸ dan akan keluar pula darinya sujud, karna dua tangan berada di atas lantai ketika bersujud
▸ dan keluar pula darinya duduk karena kedua tangan berada di atas paha atau lutut.

※ Dan tersisa apa yang selain itu (dari posisi-posisi shalat)
▸ yaitu berdiri sebelum ruku'
▸ dan sesudah ruku'.

※ Maka (dalam keadaan ini) posisi tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri. Baik diletakkan di atas dziro'/tulang hasta (yaitu bagian antara siku dan pergelangan tangan) atau diletakkan di pergelangan tangan yaitu (antara telapak tangan dan tulang hasta). Dan yang lebih utama adalah meletakkan kedua tangan tersebut di atas dada karena hadits Waail bin Hajar yang merupakan hadits yang paling hasan daripada hadits-hadits yang diriwayatkan dalam pembahasan ini.

◈ Beliau berkata: “Aku shalat bersama Rasulullah -ﷺ- maka beliau meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya tepat di atas dadanya.”

📚[Majmuu' fataawa asy syaikh utsaimiin, jilid 13 hal 164]

[ سئل فضيلة الشيخ العثيمين ]

عن حكم وضع اليد اليمنى على اليد اليسرى بعد الرفع من الركوع؟

[ فأجاب فضيلته بقوله ]

وضع اليد اليمنى على اليسرى بعد القيام من الركوع سنة، كما دل على ذلك حديث سهل بن سعد – رضي الله عنه – الذي رواه البخاري في صحيحه قال: 《 كان الناس يؤمرون أن يضع الرجل اليد اليمنى على ذراعه اليسرى في الصلاة. 》 (١) ، فإذا تأملت هذا الحديث وهو أن الناس مأمورون بوضع اليد اليمنى على ذراع اليسرى تبين لك: أن القيام بعد الركوع يشرع فيه هذا الفعل وهو وضع اليد اليمنى على اليسرى في الصلاة؛ لأن الحديث عام يخرج منه الركوع؛ لأن اليدين على الركبتين، ويخرج منه السجود؛ لأن اليدين على الأرض، ويخرج منه الجلوس؛ لأن اليدين على الفخذين أو على الركبتين، فيبقى ما عدا ذلك وهو: القيام قبل الركوع وبعد الركوع تكون اليد اليمنى توضع على اليد اليسرى، إما على الذراع، وإما على الرسغ وهو المفصل الذي بين الكف وبين الذراع، والأفضل أن يكون وضعهما على الصدر؛ لأن حديث وائل بن حجر هو أحسن ما روى في ذلك، قال: 《 صليت مع رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فوضع يده اليمنى على يده اليسرى على صدره. 》

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/hukum-bersedekap-setelah-bangkit-dari.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari Forum "S O S" Ilmiyyah

#Fiqh #Ibadah #bersedekap_setelah_rukuk
🚇AWAS … JANGAN SAMPAI ENGKAU TERTIPU..!!

■ Allah menciptakan manusia dan menempatkan mereka di dunia dengan tujuan yang sangat agung,
▸ yaitu beribadah hanya kepada-Nya semata, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

※ Allah pun menciptakan dan memberikan kepada manusia segala sesuatu dari kebutuhan mereka berupa makanan, tempat tinggal, minuman, kendaraan, harta, dll.
▸ sebagai fasilitas atau sarana yang akan mereka pakai untuk membantu mereka dalam peribadatan mereka kepada Allah.

◈ Karena Allah ta'ala berfirman:

《 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ 》

“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.” [QS adz-Dzaariyat: 56]

(✘) Akan tetapi seringkali manusia justru tertipu dengan
▸ harta benda,
▸ rumah,
▸ kekayaan,
▸ kendaraan

(︿) yang Allah jadikan hanya sebagai sarana bagi mereka dalam beribadah kepada Allah. Dunia yang begitu berkilau dan mempesona, menjadikan mereka lupa akan negeri akhirat yang kekal abadi selama lamanya.

🚇WAHAI SAUDARAKU … JANGAN SAMPAI ENGKAU LUPA!! DUNIA INI HANYALAH LADANG ATAU PASAR UNTUK AKHIRAT!!

وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: 〈 ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ. 〉

Berkata 'Ali bin Abi Thalib: “Dunia akan pergi membelakangi, sementara akhirat akan datang menghampiri, dan setiap dari keduanya memiliki para penghuni, maka jadilah kalian penghuni akhirat dan janganlah kalian menjadi penghuni dunia karena sungguh hari ini (di dunia) adalah amalan tanpa perhitungan, sementara besok (di akhirat) hanya ada perhitungan tanpa ada amalan.”

(✔️) Maka bersemangatlah engkau wahai saudaraku, untuk mengerjakan amalan sholeh yang akan membantumu dan menolongmu di negeri akhirat. Dan jangan sampai engkau terlena dan tertipu dari pesona dunia yang sifatnya hanya sementara.

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/awas-jangan-sampai-engkau-tertipu.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari Forum "S O S" Ilmiyyah

#Nasehat #Peringatan #hati_hati #jangan_tertipu #dengan_dunia
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇ORANG YANG MENGETAHUI MERUPAKAN HUJJAH ATAS ORANG YANG TIDAK MENGETAHUI

❱ Asy-Syaikh Al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata:


◈ Muhammad bin Jarir mengatakan: “Telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid. Telah menceritakan pula kepada kami, Ibrahim bin Mukhtar dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Ka'ab bin 'Ujrah dari Nabi -ﷺ- ketika menerangkan firman Allah subhanahu wa ta'ala:

《 لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ 》

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (al-Jannah) dan tambahannya.” [Yunus: 26]

(▴) Di dalam sanad hadits ini terdapat seorang perawi yang bernama Ibnu Humaid dan terdapat pembicaraan tentang Muhammad bin Humaid ar-Razi dikalangan ahlul hadits. Di mana al-Imam Ahmad memberi rekomendasi kepada Ibnu Humaid.

(▴) Sedangkan ahlul hadits selain al-Imam Ahmad telah mengkritik, melemahkan dan bahkan bersikap keras di dalam melemahkannya. Termasuk diantara ahlul hadits yang melemahkannya adalah Ibnu Khuzaimah.

◈ Pernah ada yang mengatakan kepada beliau: “Sesungguhnya al-Imam Ahmad telah memberikan pujian dan rekomendasi kepada Ibnu Humaid.” Ibnu Khuzaimah pun berkata: “Seandainya al-Imam Ahmad mengetahui (keadaan Ibnu Humaid) sebagaimana yang kami ketahui, niscaya dia tidak akan memberi rekomendasi kepadanya.”

※ Ini adalah merupakan metode yang ditempuh oleh (para ulama) ahlus sunnah wal jama'ah dan ahlul hadits, yaitu
▸ “Orang yang mengetahui merupakan hujjah atas orang yang tidak mengetahui.”
▸ Demikian pula “al-jarh (kritikan) lebih didahulukan atas ta'dil (pujian).”


※ Dan dalam hal ini tidaklah menunjukkan kerendahan atau kekurangan dari seorang imam yang memberi rekomendasi kepada orang tersebut, kemudian datang kejelasan dari imam yang lain yang selevel dengannya atau (bahkan) di bawahnya, lalu dia membuktikannya dengan hujjah dan bukti atas celaannya terhadap orang yang diberi rekomendasi oleh imam tersebut. Tidak ada masalah dalam hal ini.

[↑] Perselisihan dalam hal ini tidaklah disebut sebagai suatu sikap yang merendahkan atau menyelisihi (imam yang lainnya).

※ Mengapa? Karena mereka berpusat dengan hujjah dan bukti. Mereka tidak menginginkan kecuali kebenaran. Mereka juga tidak menginginkan kecuali wajah Allah 'azza wa jalla, sehingga mereka tidak pernah merasa takut akan celaan orang-orang yang suka mencela. Semua itu mereka lakukan karena Allah.

◈ Tidak ada pula yang mengatakan, “Demi Allah, Ahmad telah memberi rekomendasi kepadanya lalu mengapa aku mengkritiknya?!”

[↑] Demi Allah ini merupakan kekeliruan! Para 'Ulama itu tidak pernah mengucapkan ucapan seperti ini, bahkan mereka menerangkan (kondisi seseorang) dengan benar. Lalu para ulama sunnah (yang datang setelahnya) pun menyambutnya dengan dada yang lapang, tidak terlihat sedikitpun keberatan pada diri-diri mereka untuk menerimanya selama-lamanya! Akan tetapi, kita sekarang berada di sebuah masa yang penuh dengan kegelapan dan kebodohan yang merajalela. Sebuah masa di mana ahlul bid'ah dan ahlul hawa gencar menyerang ahlus sunnah wal jama'ah.

◈ Al-Imam Ahmad adalah seorang imam ahlus sunnah. Sehingga tidak ada seorangpun yang mengatakan: “Sesungguhnya (pendapat beliau) menyelisihi (pendapat) Ibnu Warah dan Ibnu Khuzaimah serta selain mereka yang mengkritik Muhammad bin Humaid!”

◈ Para Ulama itu juga tidak mengatakan, “Sesungguhnya mereka telah merendahkan al-Imam Ahmad dan menyelisihinya.”

[↑] Tidak! Bahkan mereka semua menghormati al-Imam Ahmad.

※ Anda akan dapati para pengikut Ahmad demikian pula para pengikut asy-Syafi'i;
▸ Apabila ada seseorang yang dipuji oleh al-Imam Ahmad, namun ternyata para ulama selain beliau mengkritiknya, sedangkan hujjah bersama pihak yang mengkritik, niscaya para pengikut al-Imam Ahmad akan menerima kritikan pihak yang memiliki hujjah tersebut.
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
🚇KUATNYA MAHABBAH FILLAH

❱ Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata:


“Sesungguhnya, aku memiliki saudara-saudara yang tidak kujumpai setiap tahunnya melainkan sekali. Namun aku lebih mempercayai kasih sayang mereka daripada orang yang kutemui setiap hari.”

📚[Al-Adab Asy-Syar'iyyah 3/283]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @majalahqonitah

#Manhaj #Fawaaid #ukhuwah #fillah
🚇SABAR DAN MENELITI CIRI ORANG YANG BERAKAL

❱ Al-Hafizh Ibnu Hibban al-Busthy rahimahullah berkata:

‏لو كان للعقل أبوان، لكان أحدهما الصبر والآخر التثبت.

“Seandainya akal memiliki dua ayah, niscaya salah satunya adalah kesabaran dan yang lain adalah tatsabbut (memastikan kebenaran sebuah berita).”

📚[Raudhatul Uqala', hlm. 26]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: https://twitter.com/fatmabadr2011/status/918452942075809794

#Manhaj #sabar #meneliti #tatsabbut