Forwarded from www.AsSalafy.Net
(02)
※ Dengan demikian, kita tahu bahwa Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad – menurut pendapat ‘ulama yang paling benar – bertemu pada lima hari, yaitu:
(•) Hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah),
(•) Hari Nahr (10 Dzulhijjah),
(•) dan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
Adapun hari ke-8 dan sebelumnya hingga awal bulan, takbir padanya adalah Takbir Muthlaq, tidak ada muqayyad padanya berdasarkan ayat-ayat dan riwayat-riwayat di atas.
◈ Dalam kitab Musnad, dari shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi -ﷺ- bahwa beliau bersabda:
《 ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد 》
“Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh-Nya pada hari-hari tersebut, dibanding 10 hari pertama (Dzulhijjah) tersebut. Maka perbanyaklah padanya tahlil, takbir, dan tahmid.” [HR. Ahmad]
•••
❱ Fadhilatusy Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
■ Takbir Muthlaq terdapat pada dua tempat:
[ Pertama ] ※ Malam ‘Idul Fithri, sejak terbenam Matahari sampai selesainya shalat ‘Id
[ Kedua ] ※ 10 Dzulhijjah, sejak masuk bulan Dzulhijjah sampai waktu fajar Hari ‘Arafah, dan pendapat yang benar masih terus berlanjut hingga hari terakhir hari-hari Tasyriq (yakni hari ke-13).[¹]
■ Takbir Muqayyad sejak selesai shalat ‘Idul Adh-ha sampai waktu ‘Ashr hari Tasyriq yang terakhir (hari ke-13)
■ Takbir Gabungan, antara Muthlaq dan Muqayyad, sejak terbit fajar (waktu Shubuh) hari ‘Arafah sampai selesai shalat ‘Idul Adh-ha, dan pendapat yang benar terus berlanjut sampai terbenam Matahari hari Tasyriq paling terakhir.[²]
※ Perbedaan antara Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad (terikat):
(•) Takbir Muthlaq disyari’atkan setiap waktu tidak hanya setiap selesai shalat fardhu. Jadi pensyari’atannya bersifat mutlak, oleh karena itu dinamakan Takbir Muthlaq.
(•) Adapun Takbir Muqayyad, disyari’atkan hanya setiap selesai shalat fardhu, (dengan catatan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ‘ulama tentang jenis shalat yang disyari’atkan setelahnya takbir). Jadi pensyari’atannya terikat dengan shalat, oleh karena itu dinamakan dengan Takbir Muqayyad (terikat).
Wallahu a’lam,
Catatan:
[¹] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Muthlaq. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai waktu fajar hari ‘Arafah. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
[²] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Gabungan antara Muthlaq dan Muqayyad. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai selesainya shalat ‘Idul Adh-ha. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-tidak-terikat-dan-takbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari situs manhajul-anbiya.net
➥ #Fiqh #Ibadah #Takbir #muthlaq #muqayyad
※ Dengan demikian, kita tahu bahwa Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad – menurut pendapat ‘ulama yang paling benar – bertemu pada lima hari, yaitu:
(•) Hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah),
(•) Hari Nahr (10 Dzulhijjah),
(•) dan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
Adapun hari ke-8 dan sebelumnya hingga awal bulan, takbir padanya adalah Takbir Muthlaq, tidak ada muqayyad padanya berdasarkan ayat-ayat dan riwayat-riwayat di atas.
◈ Dalam kitab Musnad, dari shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi -ﷺ- bahwa beliau bersabda:
《 ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد 》
“Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh-Nya pada hari-hari tersebut, dibanding 10 hari pertama (Dzulhijjah) tersebut. Maka perbanyaklah padanya tahlil, takbir, dan tahmid.” [HR. Ahmad]
•••
❱ Fadhilatusy Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
■ Takbir Muthlaq terdapat pada dua tempat:
[ Pertama ] ※ Malam ‘Idul Fithri, sejak terbenam Matahari sampai selesainya shalat ‘Id
[ Kedua ] ※ 10 Dzulhijjah, sejak masuk bulan Dzulhijjah sampai waktu fajar Hari ‘Arafah, dan pendapat yang benar masih terus berlanjut hingga hari terakhir hari-hari Tasyriq (yakni hari ke-13).[¹]
■ Takbir Muqayyad sejak selesai shalat ‘Idul Adh-ha sampai waktu ‘Ashr hari Tasyriq yang terakhir (hari ke-13)
■ Takbir Gabungan, antara Muthlaq dan Muqayyad, sejak terbit fajar (waktu Shubuh) hari ‘Arafah sampai selesai shalat ‘Idul Adh-ha, dan pendapat yang benar terus berlanjut sampai terbenam Matahari hari Tasyriq paling terakhir.[²]
※ Perbedaan antara Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad (terikat):
(•) Takbir Muthlaq disyari’atkan setiap waktu tidak hanya setiap selesai shalat fardhu. Jadi pensyari’atannya bersifat mutlak, oleh karena itu dinamakan Takbir Muthlaq.
(•) Adapun Takbir Muqayyad, disyari’atkan hanya setiap selesai shalat fardhu, (dengan catatan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ‘ulama tentang jenis shalat yang disyari’atkan setelahnya takbir). Jadi pensyari’atannya terikat dengan shalat, oleh karena itu dinamakan dengan Takbir Muqayyad (terikat).
Wallahu a’lam,
Catatan:
[¹] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Muthlaq. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai waktu fajar hari ‘Arafah. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
[²] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Gabungan antara Muthlaq dan Muqayyad. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai selesainya shalat ‘Idul Adh-ha. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-tidak-terikat-dan-takbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari situs manhajul-anbiya.net
➥ #Fiqh #Ibadah #Takbir #muthlaq #muqayyad
www.alfawaaid.net
Takbir Muthlaq (Tidak Terikat) dan Takbir Muqayyad (Terikat) Pada Bulan Dzulhijjah
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
Forwarded from II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
(02)
※ Dengan demikian, kita tahu bahwa Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad – menurut pendapat ‘ulama yang paling benar – bertemu pada lima hari, yaitu:
(•) Hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah),
(•) Hari Nahr (10 Dzulhijjah),
(•) dan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
Adapun hari ke-8 dan sebelumnya hingga awal bulan, takbir padanya adalah Takbir Muthlaq, tidak ada muqayyad padanya berdasarkan ayat-ayat dan riwayat-riwayat di atas.
◈ Dalam kitab Musnad, dari shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi -ﷺ- bahwa beliau bersabda:
《 ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد 》
“Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh-Nya pada hari-hari tersebut, dibanding 10 hari pertama (Dzulhijjah) tersebut. Maka perbanyaklah padanya tahlil, takbir, dan tahmid.” [HR. Ahmad]
•••
❱ Fadhilatusy Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
■ Takbir Muthlaq terdapat pada dua tempat:
[ Pertama ] ※ Malam ‘Idul Fithri, sejak terbenam Matahari sampai selesainya shalat ‘Id
[ Kedua ] ※ 10 Dzulhijjah, sejak masuk bulan Dzulhijjah sampai waktu fajar Hari ‘Arafah, dan pendapat yang benar masih terus berlanjut hingga hari terakhir hari-hari Tasyriq (yakni hari ke-13).[¹]
■ Takbir Muqayyad sejak selesai shalat ‘Idul Adh-ha sampai waktu ‘Ashr hari Tasyriq yang terakhir (hari ke-13)
■ Takbir Gabungan, antara Muthlaq dan Muqayyad, sejak terbit fajar (waktu Shubuh) hari ‘Arafah sampai selesai shalat ‘Idul Adh-ha, dan pendapat yang benar terus berlanjut sampai terbenam Matahari hari Tasyriq paling terakhir.[²]
※ Perbedaan antara Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad (terikat):
(•) Takbir Muthlaq disyari’atkan setiap waktu tidak hanya setiap selesai shalat fardhu. Jadi pensyari’atannya bersifat mutlak, oleh karena itu dinamakan Takbir Muthlaq.
(•) Adapun Takbir Muqayyad, disyari’atkan hanya setiap selesai shalat fardhu, (dengan catatan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ‘ulama tentang jenis shalat yang disyari’atkan setelahnya takbir). Jadi pensyari’atannya terikat dengan shalat, oleh karena itu dinamakan dengan Takbir Muqayyad (terikat).
Wallahu a’lam,
Catatan:
[¹] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Muthlaq. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai waktu fajar hari ‘Arafah. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
[²] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Gabungan antara Muthlaq dan Muqayyad. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai selesainya shalat ‘Idul Adh-ha. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-tidak-terikat-dan-takbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari situs manhajul-anbiya.net
➥ #Fiqh #Ibadah #Takbir #muthlaq #muqayyad
※ Dengan demikian, kita tahu bahwa Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad – menurut pendapat ‘ulama yang paling benar – bertemu pada lima hari, yaitu:
(•) Hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah),
(•) Hari Nahr (10 Dzulhijjah),
(•) dan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
Adapun hari ke-8 dan sebelumnya hingga awal bulan, takbir padanya adalah Takbir Muthlaq, tidak ada muqayyad padanya berdasarkan ayat-ayat dan riwayat-riwayat di atas.
◈ Dalam kitab Musnad, dari shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi -ﷺ- bahwa beliau bersabda:
《 ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد 》
“Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh-Nya pada hari-hari tersebut, dibanding 10 hari pertama (Dzulhijjah) tersebut. Maka perbanyaklah padanya tahlil, takbir, dan tahmid.” [HR. Ahmad]
•••
❱ Fadhilatusy Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
■ Takbir Muthlaq terdapat pada dua tempat:
[ Pertama ] ※ Malam ‘Idul Fithri, sejak terbenam Matahari sampai selesainya shalat ‘Id
[ Kedua ] ※ 10 Dzulhijjah, sejak masuk bulan Dzulhijjah sampai waktu fajar Hari ‘Arafah, dan pendapat yang benar masih terus berlanjut hingga hari terakhir hari-hari Tasyriq (yakni hari ke-13).[¹]
■ Takbir Muqayyad sejak selesai shalat ‘Idul Adh-ha sampai waktu ‘Ashr hari Tasyriq yang terakhir (hari ke-13)
■ Takbir Gabungan, antara Muthlaq dan Muqayyad, sejak terbit fajar (waktu Shubuh) hari ‘Arafah sampai selesai shalat ‘Idul Adh-ha, dan pendapat yang benar terus berlanjut sampai terbenam Matahari hari Tasyriq paling terakhir.[²]
※ Perbedaan antara Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad (terikat):
(•) Takbir Muthlaq disyari’atkan setiap waktu tidak hanya setiap selesai shalat fardhu. Jadi pensyari’atannya bersifat mutlak, oleh karena itu dinamakan Takbir Muthlaq.
(•) Adapun Takbir Muqayyad, disyari’atkan hanya setiap selesai shalat fardhu, (dengan catatan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ‘ulama tentang jenis shalat yang disyari’atkan setelahnya takbir). Jadi pensyari’atannya terikat dengan shalat, oleh karena itu dinamakan dengan Takbir Muqayyad (terikat).
Wallahu a’lam,
Catatan:
[¹] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Muthlaq. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai waktu fajar hari ‘Arafah. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
[²] Yakni terdapat perbedaan pendapat di kalangan ‘ulama tentang batas akhir Takbir Gabungan antara Muthlaq dan Muqayyad. Sebagian ‘ulama menyatakan berakhir sampai selesainya shalat ‘Idul Adh-ha. Sebagian yang lain berpendapat masih terus berlanjut, baru berakhir pada akhir hari ke-13. Pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. (pent)
Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-tidak-terikat-dan-takbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari situs manhajul-anbiya.net
➥ #Fiqh #Ibadah #Takbir #muthlaq #muqayyad
www.alfawaaid.net
Takbir Muthlaq (Tidak Terikat) dan Takbir Muqayyad (Terikat) Pada Bulan Dzulhijjah
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇KABAR GEMBIRA BAGI ORANG YANG BERTAKBIR DAN BERTAHLIL (Di 10 Awal Dzulhijjah)
❱ Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah
Rasulullah -ﷺ- memberi kita kabar gembira untuk orang yang berhaji, atau bertakbir atau bertahlil di 10 hari awal Dzulhijjah
◈ Rasulullah -ﷺ- bersabda:
“Tidaklah seseorang bertahlil kecuali dia diberi kabar gembira. Tidak pula seseorang yang bertakbir kecuali dia diberi kabar gembira.”
Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah (diberi kabar gembira) dengan Jannah?”
Beliau -ﷺ- menjawab: “Ya, betul.”
••|| Ya Allah jadikanlah kami sebagai penghuni Firdaus, Jannah (surga) tertinggi ||••
📚[Shahihul Jami']
___
Catatan:
Hadits di atas diriwayatkan oleh ath-Thabarani dalam al-Ausath dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah -ﷺ- bersabda:
《 ما أهل مهل قط إلا بُشرَ، ولا كبر مكبر قط إلا بُشرَ. قيل: يا رسول الله، بالجنة؟ قال: نعم. 》
Al-Imam al-Albani menghasankannya.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/kabar-gembira-bagi-orang-yang-bertakbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) // Sumber: https://twitter.com/fzmhm12121/status/900066327808880645
➥ #Fiqh #ibadah #dzulhijjah #takbir #tahmid
❱ Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah
Rasulullah -ﷺ- memberi kita kabar gembira untuk orang yang berhaji, atau bertakbir atau bertahlil di 10 hari awal Dzulhijjah
◈ Rasulullah -ﷺ- bersabda:
“Tidaklah seseorang bertahlil kecuali dia diberi kabar gembira. Tidak pula seseorang yang bertakbir kecuali dia diberi kabar gembira.”
Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah (diberi kabar gembira) dengan Jannah?”
Beliau -ﷺ- menjawab: “Ya, betul.”
••|| Ya Allah jadikanlah kami sebagai penghuni Firdaus, Jannah (surga) tertinggi ||••
📚[Shahihul Jami']
___
Catatan:
Hadits di atas diriwayatkan oleh ath-Thabarani dalam al-Ausath dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah -ﷺ- bersabda:
《 ما أهل مهل قط إلا بُشرَ، ولا كبر مكبر قط إلا بُشرَ. قيل: يا رسول الله، بالجنة؟ قال: نعم. 》
Al-Imam al-Albani menghasankannya.
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/kabar-gembira-bagi-orang-yang-bertakbir.html
••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) // Sumber: https://twitter.com/fzmhm12121/status/900066327808880645
➥ #Fiqh #ibadah #dzulhijjah #takbir #tahmid
www.alfawaaid.net
Kabar Gembira Bagi Orang Yang Bertakbir Dan Bertahlil (Di 10 Awal Dzulhijjah)
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
PERBANYAKLAH TAKBIR WAHAI KAUM MUSLIMIN
•••
IG: @dakwah_design
https://t.me/assalafy
#perbanyaklah #takbir #muslimin
•••
IG: @dakwah_design
https://t.me/assalafy
#perbanyaklah #takbir #muslimin
🚇TAKBIR MUTHLAQ DAN MUQAYYAD SERTA KAPAN WAKTUNYA
❱ Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Ini menanyakan tentang takbir muthlaq, dan berkata: apakah takbir muthlaq itu dan apa pula takbir muqayyad serta kapankah waktunya?
[ Jawab ]
■ Takbir pada malam 'idul fithri adalah takbir muthlaq.
■ Dan takbir pada sepuluh hari bulan dzulhijjah dan hari-hari tasyriq ada yang takbir muthlaq dan ada yang muqayyad:
※ YANG MUTHLAQ (mulai) dari masuknya bulan dzulhijjah hingga hari terakhir dari hari-hari tasyriq, yaitu tiga hari setelah hari 'id.
※ DAN (ADAPUN) TAKBIR YANG MUQAYYAD (mulai) dari shalat fajr (subuh) pada hari 'arafah hingga akhir hari-hari tasyriq.
📚Sumber: [Silsilah Fatawa Nur 'ala ad-Darb > kaset no. 284]
🚇التكبير المطلق والمقيد ومتى وقته؟
❱ الشيخ ابن عثيمين - رحمه الله -
[ السؤال ]
هذا يسأل عن التكبير المطلق، ويقول: ما هو التكبير المطلق، وما هو التكبير المقيد، ومتى وقته؟
[ ️الجواب ]
التكبير في ليلة عيد الفطر تكبير مطلق، والتكبير في عشر ذي الحجة وأيام التشريق تكبير مطلق ومقيد،
فالمطلق من دخول شهر ذي الحجة إلى آخر يوم من أيام التشريق، وهي الأيام الثلاثة بعد يوم العيد،
والتكبير المقيد من صلاة الفجر يوم عرفة إلى آخر أيام التشريق.
📚المصدر: [سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم: 284]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-dan-muqayyad-serta-kapan.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ashhabussunnah // Link audio: http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/Lw_284_07.mp3
➥ #Fiqih #ibadah #syawwal #dzulhijjah #takbir #muthlaq #muqayyad
❱ Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Ini menanyakan tentang takbir muthlaq, dan berkata: apakah takbir muthlaq itu dan apa pula takbir muqayyad serta kapankah waktunya?
[ Jawab ]
■ Takbir pada malam 'idul fithri adalah takbir muthlaq.
■ Dan takbir pada sepuluh hari bulan dzulhijjah dan hari-hari tasyriq ada yang takbir muthlaq dan ada yang muqayyad:
※ YANG MUTHLAQ (mulai) dari masuknya bulan dzulhijjah hingga hari terakhir dari hari-hari tasyriq, yaitu tiga hari setelah hari 'id.
※ DAN (ADAPUN) TAKBIR YANG MUQAYYAD (mulai) dari shalat fajr (subuh) pada hari 'arafah hingga akhir hari-hari tasyriq.
📚Sumber: [Silsilah Fatawa Nur 'ala ad-Darb > kaset no. 284]
🚇التكبير المطلق والمقيد ومتى وقته؟
❱ الشيخ ابن عثيمين - رحمه الله -
[ السؤال ]
هذا يسأل عن التكبير المطلق، ويقول: ما هو التكبير المطلق، وما هو التكبير المقيد، ومتى وقته؟
[ ️الجواب ]
التكبير في ليلة عيد الفطر تكبير مطلق، والتكبير في عشر ذي الحجة وأيام التشريق تكبير مطلق ومقيد،
فالمطلق من دخول شهر ذي الحجة إلى آخر يوم من أيام التشريق، وهي الأيام الثلاثة بعد يوم العيد،
والتكبير المقيد من صلاة الفجر يوم عرفة إلى آخر أيام التشريق.
📚المصدر: [سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم: 284]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/takbir-muthlaq-dan-muqayyad-serta-kapan.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ashhabussunnah // Link audio: http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/Lw_284_07.mp3
➥ #Fiqih #ibadah #syawwal #dzulhijjah #takbir #muthlaq #muqayyad
www.alfawaaid.net
Takbir Muthlaq Dan Muqayyad Serta Kapan Waktunya
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇TATA CARA BERTAKBIR DI MASJID-MASJID
❱ Fadhilatu asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz -rahimahullah- ditanya:
[ Pertanyaan ]
“Terkait tata cara bertakbir di masjid-masjid, apakah benar jika salah seorang dari jama'ah yang ada bertakbir kemudian diikuti oleh yang lainnya?”
[ Maka beliau menjawab ]
■ “Setiap orang bertakbir sendiri-sendiri, dan tidak ada tuntutan untuk takbir berjama'ah. Masing-masing orang bertakbir, adapun takbir berjama’ah tidaklah disyari’atkan. Setiap orang bertakbir sesuai kondisinya masing-masing.
※ Apabila ada suara salah seorang yang bertakbir kebetulan membarengi suara takbir yang lainnya, maka ini tidaklah mengapa.
※ Adapun sengaja mengatur takbir agar suaranya bisa bersamaan dari awal hingga akhir, memulai bersama-sama dan berhenti bersama-sama, maka ini tidak ada tuntunannya.”
📚[Fatawa Nur 'Ala ad-Darb 13/371]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/tata-cara-bertakbir-di-masjid-masjid.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #dzulhijjah #takbir #tatacara_takbir #di_masjid
❱ Fadhilatu asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz -rahimahullah- ditanya:
[ Pertanyaan ]
“Terkait tata cara bertakbir di masjid-masjid, apakah benar jika salah seorang dari jama'ah yang ada bertakbir kemudian diikuti oleh yang lainnya?”
[ Maka beliau menjawab ]
■ “Setiap orang bertakbir sendiri-sendiri, dan tidak ada tuntutan untuk takbir berjama'ah. Masing-masing orang bertakbir, adapun takbir berjama’ah tidaklah disyari’atkan. Setiap orang bertakbir sesuai kondisinya masing-masing.
※ Apabila ada suara salah seorang yang bertakbir kebetulan membarengi suara takbir yang lainnya, maka ini tidaklah mengapa.
※ Adapun sengaja mengatur takbir agar suaranya bisa bersamaan dari awal hingga akhir, memulai bersama-sama dan berhenti bersama-sama, maka ini tidak ada tuntunannya.”
📚[Fatawa Nur 'Ala ad-Darb 13/371]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/tata-cara-bertakbir-di-masjid-masjid.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #dzulhijjah #takbir #tatacara_takbir #di_masjid
www.alfawaaid.net
Tata Cara Bertakbir Di Masjid-Masjid
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇HUKUM TAKBIR BERJAMA'AH
❱ Fadhilatu asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin
[ Pertanyaan ]
“Apa hukum takbir berjama'ah (bertakbir dengan dipimpin oleh satu orang dan yang lain mengikuti dengan suara yang bersamaan, pen) pada hari-hari 'ied, dan bagaimana sebenarnya tuntunan sunnah di dalam permasalahan ini?”
[ Maka beliau menjawab ]
■ “Yang tampak, bahwasanya takbir berjama'ah pada hari-hari 'ied bukanlah amalan yang disyariatkan.
※ Adapun tuntunan sunnah dalam permasalahan ini, masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri dengan suara yang dikeraskan.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasa'il Al-'Utsaimin 16/249]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/tata-cara-bertakbir-di-masjid-masjid.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #dzulhijjah #takbir #tatacara_takbir #di_masjid
❱ Fadhilatu asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin
[ Pertanyaan ]
“Apa hukum takbir berjama'ah (bertakbir dengan dipimpin oleh satu orang dan yang lain mengikuti dengan suara yang bersamaan, pen) pada hari-hari 'ied, dan bagaimana sebenarnya tuntunan sunnah di dalam permasalahan ini?”
[ Maka beliau menjawab ]
■ “Yang tampak, bahwasanya takbir berjama'ah pada hari-hari 'ied bukanlah amalan yang disyariatkan.
※ Adapun tuntunan sunnah dalam permasalahan ini, masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri dengan suara yang dikeraskan.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasa'il Al-'Utsaimin 16/249]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/08/tata-cara-bertakbir-di-masjid-masjid.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #dzulhijjah #takbir #tatacara_takbir #di_masjid
www.alfawaaid.net
Tata Cara Bertakbir Di Masjid-Masjid
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
🚇MENGANGKAT SUARA KETIKA BERTAKBIR HINGGA IMAM KELUAR (MENUJU TEMPAT SHALAT)
■ Dahulu Ibnu 'Umar keluar pada hari ied menuju mushalla (tanah lapang), beliau bertakbir dan mengangkat suaranya hingga imam tiba.
📚[Shahih, Ahkamul 'Iedain lil Firyabi 43]
🚇رفع الصوت بالتكبير حتى يخرج الإمام
{ كان ابن عمر يخرج يوم العيد إلى المصلى فيكبر ويرفع صوته حتى يأتي الإمام. }
📚[صحيح، أحكام العيدين للفريابي ٤٣]
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) // Sumber: https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/750178461948452864
➥ #Fiqih #Ibadah #eidul_fithr #mengangkat_suara #jahr #takbir
■ Dahulu Ibnu 'Umar keluar pada hari ied menuju mushalla (tanah lapang), beliau bertakbir dan mengangkat suaranya hingga imam tiba.
📚[Shahih, Ahkamul 'Iedain lil Firyabi 43]
🚇رفع الصوت بالتكبير حتى يخرج الإمام
{ كان ابن عمر يخرج يوم العيد إلى المصلى فيكبر ويرفع صوته حتى يأتي الإمام. }
📚[صحيح، أحكام العيدين للفريابي ٤٣]
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) // Sumber: https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/750178461948452864
➥ #Fiqih #Ibadah #eidul_fithr #mengangkat_suara #jahr #takbir
🚇BERTAKBIR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA DZIKIR SELEPAS SHALAT LIMA WAKTU (yakni TAKBIR MUQAYYAD)
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin - rahimahullah- ditanya:
“Apakah takbir didahulukan sebelum berdzikir selepas shalat lima waktu?”
[ Beliau menjawab ]
■ “Tidak ada dalil yang shahih dan jelas dari Nabi -ﷺ- yang menjelaskan tentang kapan takbir muqayyad dilakukan. Hanya saja di sana ada beberapa atsar para ulama dan ijtihad mereka.”
◈ Mereka menyatakan: “Bahwasanya beliau -ﷺ- mendahulukan takbir sebelum membaca dzikir setelah shalat lima waktu.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasail Al-'Utsaimin 16/209]
❱ Al-Lajnah ad-Da'imah (dalam Fatwa no. 21550) juga menjelaskan tentang kapan bertakbir muqayyad:
“... dibaca langsung setelah salam sebelum memulai berdzikir.”
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/bertakbir-terlebih-dahulu-sebelum.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #takbir #takbir_muqayyad
❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin - rahimahullah- ditanya:
“Apakah takbir didahulukan sebelum berdzikir selepas shalat lima waktu?”
[ Beliau menjawab ]
■ “Tidak ada dalil yang shahih dan jelas dari Nabi -ﷺ- yang menjelaskan tentang kapan takbir muqayyad dilakukan. Hanya saja di sana ada beberapa atsar para ulama dan ijtihad mereka.”
◈ Mereka menyatakan: “Bahwasanya beliau -ﷺ- mendahulukan takbir sebelum membaca dzikir setelah shalat lima waktu.”
📚[Majmu' Fatawa wa Rasail Al-'Utsaimin 16/209]
❱ Al-Lajnah ad-Da'imah (dalam Fatwa no. 21550) juga menjelaskan tentang kapan bertakbir muqayyad:
“... dibaca langsung setelah salam sebelum memulai berdzikir.”
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/bertakbir-terlebih-dahulu-sebelum.html
••••|Edisi|
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
➥ #Fiqih #ibadah #takbir #takbir_muqayyad
www.alfawaaid.net
Bertakbir Terlebih Dahulu Sebelum Membaca Dzikir Selepas Shalat LIMA Waktu (Yakni Takbir Muqayyad)
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah
(02)
(( ※ )) Ukuran zakat fithri adalah satu Sha' gandum, kurma, kismis, aqith, ataupun jenis makanan serupa yang menjadi makanan pokok negeri tersebut
✓- seperti beras, jagung, jawawut, dan setiap jenis makanan pokok negeri itu.
✓- Takaran 1 Sha’ jika ditimbang sekitar 3 kg.
— Namun, tidak boleh menunaikan zakat dengan uang sebagai ganti bahan makanan, dikarenakan hal ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sementara, uang pun ada di zaman Rasulullah [ﷺ], sekiranya boleh membayar zakat fithri dengan uang niscaya beliau akan menjelaskan kepada umatnya.
— Adapun yang berfatwa tentang boleh menunaikan zakat fithri dengan uang, maka dia telah berfatwa sebatas pada ijtihadnya, sedangkan ijtihad bisa salah dan bisa benar.
— Perbuatan membayar zakat dengan uang ini menyelisihi sunnah, dan tidak pernah dinukilkan dari Nabi [ﷺ], juga tidak dinukil dari seorang pun dari sahabat beliau.
•• Al-Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh membayar (zakat) dengan uang.” Dikatakan kepada beliau, “Ada sekelompok orang berkata, ‘Umar bin Abdul Aziz dulu memungut (zakat dengan) uang.” Maka beliau menjawab, “Mereka meninggalkan sabda Rasulullah [ﷺ] dan berkata, “Seseorang mengatakan begini, sementara Ibnu ‘Umar pernah berkata, ‘Rasulullah [ﷺ] mewajibkan zakat fithri dengan 1 sha' (bahan makanan).” Selesai.
// •• // •• // •• //
[[⚙️]] Wahai kaum muslimin, termasuk yang Allah syariatkan bagi kalian di akhir bulan ini adalah bertakbir dari terbenamnya matahari di malam Ied sampai ditegakkannya shalat.
•• Allah ta’ala berfirman:
{ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ }
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]
// •• // •• // •• //
[[⚙️]] Pada akhir bulan ini, Allah juga mensyariatkan shalat Ied yang termasuk bentuk dzikir (mengingat) Allah ‘azza wa jalla yang paling sempurna.
Allah ta’ala berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Shalat.” [Al-A’la: 14-15]
Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas ialah zakat fithri dan shalat Ied. Wallahu a’lam.
Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.
Url: http://bit.ly/Fw390915
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: AlFawzan•Af•Org•Sa { https://goo.gl/HCQP1g }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri #Shalat #Ied #Dzikir #Takbir
(( ※ )) Ukuran zakat fithri adalah satu Sha' gandum, kurma, kismis, aqith, ataupun jenis makanan serupa yang menjadi makanan pokok negeri tersebut
✓- seperti beras, jagung, jawawut, dan setiap jenis makanan pokok negeri itu.
✓- Takaran 1 Sha’ jika ditimbang sekitar 3 kg.
— Namun, tidak boleh menunaikan zakat dengan uang sebagai ganti bahan makanan, dikarenakan hal ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sementara, uang pun ada di zaman Rasulullah [ﷺ], sekiranya boleh membayar zakat fithri dengan uang niscaya beliau akan menjelaskan kepada umatnya.
— Adapun yang berfatwa tentang boleh menunaikan zakat fithri dengan uang, maka dia telah berfatwa sebatas pada ijtihadnya, sedangkan ijtihad bisa salah dan bisa benar.
— Perbuatan membayar zakat dengan uang ini menyelisihi sunnah, dan tidak pernah dinukilkan dari Nabi [ﷺ], juga tidak dinukil dari seorang pun dari sahabat beliau.
•• Al-Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh membayar (zakat) dengan uang.” Dikatakan kepada beliau, “Ada sekelompok orang berkata, ‘Umar bin Abdul Aziz dulu memungut (zakat dengan) uang.” Maka beliau menjawab, “Mereka meninggalkan sabda Rasulullah [ﷺ] dan berkata, “Seseorang mengatakan begini, sementara Ibnu ‘Umar pernah berkata, ‘Rasulullah [ﷺ] mewajibkan zakat fithri dengan 1 sha' (bahan makanan).” Selesai.
// •• // •• // •• //
[[⚙️]] Wahai kaum muslimin, termasuk yang Allah syariatkan bagi kalian di akhir bulan ini adalah bertakbir dari terbenamnya matahari di malam Ied sampai ditegakkannya shalat.
•• Allah ta’ala berfirman:
{ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ }
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]
// •• // •• // •• //
[[⚙️]] Pada akhir bulan ini, Allah juga mensyariatkan shalat Ied yang termasuk bentuk dzikir (mengingat) Allah ‘azza wa jalla yang paling sempurna.
Allah ta’ala berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Shalat.” [Al-A’la: 14-15]
Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas ialah zakat fithri dan shalat Ied. Wallahu a’lam.
Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.
Url: http://bit.ly/Fw390915
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: AlFawzan•Af•Org•Sa { https://goo.gl/HCQP1g }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri #Shalat #Ied #Dzikir #Takbir