II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.85K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚇BOLEHKAH MELAKSANAKAN SHALAT TARAWIH EMPAT RAKAAT DENGAN SATU SALAM?

Fatwa al-Lajnah ad-Da'imah Li al-Buhuts al-'Ilmiah wa al-Iftaa' - Fatwa no. 2896

[ Pertanyaan 5 ]

Apakah dibolehkan melaksanakan shalat tarawih empat rakaat dengan satu kali salam?

[ Jawaban 5 ]

❒ Hendaklah salat tarawih dilaksanakan dua rakaat dua rakaat.

•• Ini berdasarkan jawaban Nabi [ﷺ] ketika beliau ditanya salah seorang sahabat perihal salat malam, “Salat malam itu dua rakaat dua rakaat. Apabila seseorang di antaramu takut terdesak tibanya waktu subuh, maka cukup salat witir satu rakaat saja.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

📜KOMITE TETAP RISET ILMIAH DAN FATWA
◈ Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
◈ Wakil Ketua: Abdurrazzaq 'Afifi
◈ Anggota: Abdullah bin Ghudayyan, Abdullah bin Qu'ud

السؤال الخامس من الفتوى رقم ( 2896 )

[ س5 ]

هل يجوز لمن يصلي صلاة التراويح أن يصلي أربع ركعات بتسليمة واحدة؟

[ ج5 ]

يصلي التراويح ركعتين ركعتين، لما ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لمن سأله عن صلاة الليل: { صلاة الليل مثنى مثنى، فإذا خشي أحدكم الفجر صلى واحدة توتر له ما قد صلى }[1]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
الرئيس: عبد العزيز بن عبد الله بن باز
نائب الرئيس: عبد الرزاق عفيفي
عضو: عبد الله بن غديان، عبد الله بن قعود
______
[1] أخرجه مالك 1 / 123، والبخاري 3 / 16 في التهجد، باب كيف صلاة النبي صلى الله عليه وسلم، ومسلم برقم (749) في صلاة المسافرين باب صلاة الليل
مثنى مثنى ، وأبو داود برقم (1326) والترمذي برقم (537) والنسائي 3 / 227.

Url: http://bit.ly/Fw390910
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Al-Ukhuwwah @ukhwh
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih
🚇SHALAT TARAWEH EMPAT RAKAAT DENGAN SATU SALAM

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Sebagian Imam shalat tarawih mereka mengumpulkan empat rakaat atau lebih dalam satu salam, tanpa duduk setelah dua rakaat, dan mereka menganggap kalau itu adalah termasuk sunnah. Apakah perbuatan ini memiliki dasar dalam syariat kita yang suci? [¹]

[ Jawaban ]

❒ Perbuatan ini tidak disyariatkan bahkan makruh atau haram menurut kebanyakan ulama.

•• Berdasarkan sabda Nabi [ﷺ]:

{ صلاة الليل مثنى مثنى }
“Shalat malam itu dua-dua.” [²] [Muttafaq alaih dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma]

•• Dan berdasarkan hadits yang tetap dari Aisyah radhiyallahu anha berkata:

{ كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي من الليل إحدى عشرة ركعة يسلم من كل اثنتين ويوتر بواحدة }
“Dahulu Nabi [ﷺ] shalat malam sebelas rakaat, beliau salam setiap dua rakaat dan melakukan witir satu rakaat.” [³] [Muttafaq alaih] — Dan hadits-hadits yang semakna ini banyak.

// •• // •• // •• //

(( ※ )) Adapun hadits Aisyah yang masyhur:

{ أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي من الليل أربعاً فلا تسأل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي أربعاً فلا تسأل عن حسنهم وطولهن }
“Sesungguhnya Nabi [ﷺ] dulu shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanya akan bagusnya dan panjangnya.” [⁴] [Muttafaq alaihi]

✓- Maka yang dimaksud adalah, beliau itu melakukan salam pada setiap dua rakaat,

✘- bukanlah yang dimaksud adalah beliau malakukannya empat rakaat dengan satu salam berdasarkan hadits Aisyah yang telah lalu.

•• Dan juga berdasarkan dari beliau [ﷺ] dalam sabda beliau: “Shalat malam itu dua-dua rakaat.” — Sebagaimana telah lalu.

✓- Dan hadits-hadits tadi itu saling membenarkan satu dengan yang lainnya, saling menafsirkan yang satu dengan lainnya.

(•) Maka wajib atas setiap muslim untuk mengambil semuanya dan menafsirkan hadits yang masih mujmal (umum) dengan yang mubayyan (khusus).

Hanya Allahlah tempat meminta taufiq.

———
Catatan kaki:
[¹] — Dimuat di majalah Ad-Dakwah edisi 1578 pada 21/9/1417.
[²] — Dikeluarkan oleh Bukhri dalam Kitab ash-Shalah bab al-Hilaq wal Julus fil Masjid no 473. Dan Muslim dalam kitab Shalat al-Musafirin wa Qashrihaa Bab Shalat al-Lail Matsna Matsna wal Witru rak’atun min akhiri Al-Lail no749.
[³] — Dikeluarkan oleh Muslim dalam Kitab Shalat al-Musafirin wa Qashrihaa Bab Shalat al-Lail wa ‘adadu rakaati an-Nabiy shallallahu alaihi wasallam no. 736.
[⁴] — Dikeluarkan oleh Bukhari dalam kitab Al-Jumah bab Qiyam an-Nabi shallallahu alaihi wasallam no 1147. Dan Muslim dalam kitab Shalat al-Musafirin wa Qashrihaa Bab Shalat al-Lail wa ‘adadu rakaati an-Nabiy shallallahu alaihi wasallam no 738.

Url: http://bit.ly/Fw390911
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @ForumSalafy // Dari: BinBaz.Org.Sa { https://goo.gl/xxLTMv }

#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇SHALAT MALAM

❒ Rasulullah [ﷺ] bersabda:

{ صلاة الليل مثنى مثنى وجوف الليل الآخر أجوبه دعوة. }

“Shalat malam itu dua dua (2 raka'at salam, 2 raka'at salam), dan pertengahan malam yang terakhir adalah waktu dikabulkanya doa-doa.”

📚[Dishahihkan oleh Al-Muhadist Al-Albaniy. Silsilah As Shohihah, 1919]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @salafybanjarnegara // Dari: Channel Telegram Asy-Syaikh al-Albaniy rahimahullah
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇LEBIH UTAMA MENCUKUPKAN DENGAN SHALAT TARAWIH YANG TELAH DIKERJAKAN BERSAMA IMAM

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Seorang dari Yaman barakallahu fihi bertanya: Wahai Syaikh kami yang mulia, Saya mengerjakan shalat tarawih bersama imam di sebuah masjid hingga selesai bersamanya. Sebagaimana yang telah shahih dari Rasulullah [ﷺ] bahwa itu akan dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh (karena telah dikerjakam bersama imam hingga selesai, pen). Jika saya kembali mengerjakan shalat malam (tahajjud) pada malam itu juga di sepertiga malam akhir, apakah perbuatan saya ini menyelisihi sunnah? Beri kami penjelasan tentang permasalahan ini.

[ Jawaban ]

❒ Pertanyaan ini sangat jeli. Yang demikian itu karena Nabi [ﷺ] pernah shalat bersama para shahabatnya hingga selesai. — Lalu para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika Anda melanjutkan shalat malam bersama kami pada sisa waktu di malam ini?” Beliau menjawab: “Barang siapa berdiri bersama imam (dalam shalat tarawih) hingga selesai bersamanya, maka dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh.”

✓- (Dalam hadits ini) Nabi [ﷺ] tidak membimbing mereka agar mengerjakan shalat lagi di akhir waktu malam. — Di sini terdapat petunjuk, bahwa yang lebih utama adalah seorang mencukupkan dengan shalat yang telah dia kerjakan bersama imam.

Pertanyaan dari orang yaman ini sangat selaras dengan apa yang disebutkan dalam hadits ini. Maka dikatakan kepadanya: “Yang utama bagimu adalah engkau mencukupkan dengan shalat tarawih yang telah engkau kerjakan bersama imam hingga selesai bersamanya, karena barang siapa berdiri mengerjakan shalat malam/tarawih bersama imam hingga selesai bersamanya, maka dituliskan untuknya pahala shalat malam semalam penuh.”

✓- Tetapi jika dia ingin kembali mengerjakannya lagi di akhir waktu malam, maka tidak dosa atasnya insya Allah. — Dalam kondisi ini, maka hendaknya dia mengerjakan shalatnya dengan cara shalat dua raka'at-dua raka'at hingga terbit fajar (tiba waktu shubuh).

📚[Fatawa Nur 'ala ad-Darb, no: 273]

📀 // Unduh videonya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6561 atau https://youtu.be/Nu8cEd4-0KQ

Url: http://bit.ly/Fw390912 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: bit.ly/3gbndMW
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇MENCUKUPKAN SHALAT TARAWIH DI AWAL MALAM BERSAMA IMAM PERTAMA HINGGA SELESAI

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Seseorang ketika bulan Ramadhan, dia mengerjakan shalat malam di awal waktu di sebuah masjid, kemudian dia kembali mengerjakannya di akhir waktu di masjid lain. Apakah pahala (shalat malam di akhir waktu) tersebut sama seperti (shalat malam di awal waktu)?

[ Jawaban ]

❒ Nabi [ﷺ] bersabda:

{ من قام مع الإمام حتى ينصرف -يعني: في قيام رمضان- كتب له قيام ليله }

“Barang siapa shalat malam bersama imam -yakni shalat Tarawih pada bulam Ramadhan- hingga selesai maka dituliskan untuknya pahala shalat malam seutuhnya”

(( ※ )) Jika seorang shalat bersama imam pertama, kemudian shalat kembali bersama imam kedua,
— maka tidak berlaku padanya bahwa 'dia shalat bersama imam hingga selesai'. Karena dia menjadikan shalat malamnya bersama dua imam.

Katakan kepadanya:
✓- Shalatlah engkau bersama imam pertama di awal waktu hingga selesai bersamanya.
✘- Atau (kalau tidak demikian) engkau akan terluput dari pahala (shalat malam seluruhnya).

📚[Liqa' al-Bab al-Maftuh, no: 176]

[ السؤال ]

فضيلة الشيخ، إذا كان الرجل في رمضان يصلي أول الليل في مسجد وآخر الليل في مسجد هل يكون الأجر مثله؟

[ الجواب ]

قال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: { من قام مع الإمام حتى ينصرف -يعني: في قيام رمضان- كتب له قيام ليله } فإذا صلى مع الإمام الأول ثم صلى مع الثاني لم يصدق عليه أنه صلى مع الإمام حتى ينصرف؛ لأنه جعل قيامه بين رجلين. فيقال له: إما أن تقوم مع هذا من أول الليل إلى آخره، وإما أن يفوتك الأجر.

📚[سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح 176]

📀 // Unduh audionya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6564

Url: http://bit.ly/Fw390913 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @bit.ly/3gbndMW // Dari: BinOthaimeen•Net { https://goo.gl/rJgQwH }
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
🚇APAKAH LEBIH UTAMA BAGI WANITA UNTUK SHALAT TARAWIH DI RUMAHNYA ATAU DI MASJID?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Banyak wanita shalat tarawih bersama laki-laki di masjid. Apakah yang lebih utama baginya shalat di masjid, ataukah shalat di rumah lebih utama? Terlebih lagi banyak di antara mereka mengatakan bahwa shalat di masjid lebih membantunya dan menjadikannya bersemangat apalagi bila ia tidak mampu membaca dari mushaf.

[ Jawaban ]

❒ Shalat wanita di rumahnya lebih utama.

(•) Namun bila shalatnya di masjid lebih menjadikannya bersemangat dan lebih khusyuk, dan ia khawatir bila shalat di rumah dia akan menyia-nyiakan shalatnya, terkadang shalat di masjid dalam keadaan seperti ini lebih utama.
— Karena keutamaan ini berhubungan dengan ibadah itu sendiri, sedangkan rumah berhubungan dengan tempat ibadah. Keutamaan yang ada di dalam ibadah lebih pantas untuk dijaga daripada keutamaan yang berhubungan dengan tempat ibadah.

(•) Namun wajib bagi wanita -bila ia keluar rumah- untuk keluar dalam keadaan tertutup, tidak berhias, dan tidak memakai wewangian. — Sehingga atas dasar ini, wanita yang datang dengan bakhur (dupa wangi) ke sisi masjid yang di situ para wanita shalat, yang datang membawa bakhur ini lebih dekat kepada dosa daripada kepada pahala. Karena kaum wanita menjadi memakai wewangian dengan bakhur ini, sehingga wanita (yang di situ) akan keluar dari masjid dalam keadaan memakai wewangian.

•• Padahal Rasulullah [ﷺ] bersabda,

{ أيما امرأة أصابت بخورا فلا تشهد معنا العشاء }

“Wanita mana saja yang terkena bau bakhur, janganlah ia shalat Isya bersama kami.”

Demikianlah. Seandainya diasumsikan ada wanita datang membawa bakhur. Ketika dia sampai ke masjid ia meletakkan bakhur itu. Dia tidak mengambilnya (bakhur itu tidak mengenainya) tidak pula orang yang di tempat itu. Yang terkena wewangian hanya tempat itu. Yang demikian ini tidak mengapa, hanya saja meninggalkannya lebih utama, agar orang yang tidak melakukan perkara yang seperti ini tidak mengikutinya.

📚[Al-Liqa' asy-Syahri 8]

[ السُّؤَالُ ]

كثير من النساء تصلي التراويح مع الرجال في المسجد فهل الأفضل لها هذا أم في البيت أفضل؟ خصوصاً وأن الكثير منهن تقول: إن ذلك مما يعينها ويشجعها خصوصاً إذا كانت لا تستطيع القراءة في المصحف؟

[ الجَوَابُ ]

صلاتها في البيت أفضل، لكن إذا كانت صلاتها في المسجد أنشط لها، وأخشع لها، وتخشى إن صلت في البيت أن تضيع صلاتها، فقد يكون المسجد هنا أفضل؛ لأن هذه المزية تتعلق بنفس العبادة، والبيت يتعلق بمكان العبادة، والمزية التي تكون في العبادة أولى بالمراعاة من المزية التي تكون في مكانها.

ولكن يجب على المرأة إذا خرجت أن تخرج متسترة، غير متبرجة ولا متطيبة، وعليه فالنساء اللاتي يأتين بالبخور في الجانب الذي يصلي فيه النساء هن إلى الإثم أقرب منهن إلى الأجر؛ لأن النساء يتطيبن بهذا البخور، فتخرج المرأة وهي متطيبة، وقد قال النبي صلى الله عليه وآله وسلم: { أيما امرأة أصابت بخوراً فلا تشهد معنا العشاء }.

نعم، لو فرض أن المرأة جاءت بالبخور، فإذا وصلت المسجد وضعت البخور ولا تأخذه لا هي ولا من في المكان وإنما تطيب المكان فقط، فهذا لا بأس به إلا أن تركه أولى؛ لئلا يقتدي بها من لا تصنع هذا الصنيع.

📚[سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري 8]

📀 // Unduh audionya di:
- https://t.me/ukhuwahsalaf/6567

Url: http://bit.ly/Fw390914
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @MajalahQonitah // Dari: @Fatawinissa
#Fiqh #Ramadhan #shalat #qiamulail #tarawih #tahajjud #witir
(02)
(( ※ )) Ukuran zakat fithri adalah satu Sha' gandum, kurma, kismis, aqith, ataupun jenis makanan serupa yang menjadi makanan pokok negeri tersebut

✓- seperti beras, jagung, jawawut, dan setiap jenis makanan pokok negeri itu.
✓- Takaran 1 Sha’ jika ditimbang sekitar 3 kg.

— Namun, tidak boleh menunaikan zakat dengan uang sebagai ganti bahan makanan, dikarenakan hal ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sementara, uang pun ada di zaman Rasulullah [ﷺ], sekiranya boleh membayar zakat fithri dengan uang niscaya beliau akan menjelaskan kepada umatnya.

— Adapun yang berfatwa tentang boleh menunaikan zakat fithri dengan uang, maka dia telah berfatwa sebatas pada ijtihadnya, sedangkan ijtihad bisa salah dan bisa benar.

— Perbuatan membayar zakat dengan uang ini menyelisihi sunnah, dan tidak pernah dinukilkan dari Nabi [ﷺ], juga tidak dinukil dari seorang pun dari sahabat beliau.

•• Al-Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh membayar (zakat) dengan uang.” Dikatakan kepada beliau, “Ada sekelompok orang berkata, ‘Umar bin Abdul Aziz dulu memungut (zakat dengan) uang.” Maka beliau menjawab, “Mereka meninggalkan sabda Rasulullah [ﷺ] dan berkata, “Seseorang mengatakan begini, sementara Ibnu ‘Umar pernah berkata, ‘Rasulullah [ﷺ] mewajibkan zakat fithri dengan 1 sha' (bahan makanan).” Selesai.

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Wahai kaum muslimin, termasuk yang Allah syariatkan bagi kalian di akhir bulan ini adalah bertakbir dari terbenamnya matahari di malam Ied sampai ditegakkannya shalat.

•• Allah ta’ala berfirman:

{ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ }

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]

// •• // •• // •• //

[[⚙️]] Pada akhir bulan ini, Allah juga mensyariatkan shalat Ied yang termasuk bentuk dzikir (mengingat) Allah ‘azza wa jalla yang paling sempurna.

Allah ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Shalat.” [Al-A’la: 14-15]

Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas ialah zakat fithri dan shalat Ied. Wallahu a’lam.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.

Url: http://bit.ly/Fw390915
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: AlFawzan•Af•Org•Sa { https://goo.gl/HCQP1g }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri #Shalat #Ied #Dzikir #Takbir
🚇DI MANA ZAKAT FITHRI DIBAYAR?

(➊) ❱ Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Terkait dengan Zakat Fithri apakah dibagikan kepada kaum fuqara di negeri kami ataukah boleh juga ke selain mereka (fuqara negeri lain, pen). Apabila kami safar (bepergian) tiga hari sebelum hari raya, apa yang harus kami lakukan terkait dengan Zakat Fithri?

[ Jawaban ]

❒ Yang sunnah adalah membagikan Zakat Fithri kepada kaum fuqara di negeri tersebut, pada pagi Hari Ied sebelum pelaksanaan shalat.

✓- Boleh juga dibagikan sebelum itu sehari atau dua hari sebelumnya, dimulai tanggal 28 Ramadhan.

[[⚙️]] Apabila orang yang berkewajiban membayar Zakat Fithri bepergian sebelum hari raya dua hari sebelumnya atau lebih, maka dia mengeluarkannya di negeri Islam yang dia safar padanya.

— Apabila bukan negeri Islam, maka dia mencari kaum fuqara Muslimin dan berikan kepadanya.

[[⚙️]] Kalau dia safar setelah waktu dibolehkannya dibagikan zakat, maka yang disyari’atkan untuknya adalah membagikan Zakat Fithrinya kepada kaum fuqara di negerinya.

(•) Karena tujuan dari Zakat Fithri adalah
~ menyenangkan kaum fuqara
~ dan berbuat baik kepada mereka
~ serta mencukupi mereka dari meminta-minta pada hari raya.”

📚[Majmu Fatawa 14/214]

[ س ]

بالنسبة للفطرة هل توزع على فقراء بلدتنا أم على غيرهم؟ وإذا كنا نسافر قبل العيد بثلاثة أيام ماذا نفعل تجاه الفطرة؟

[ ج ]

السنة توزيع زكاة الفطر بين فقراء البلد صباح يوم العيد قبل الصلاة، ويجوز توزيعها قبل ذلك بيوم أو يومين ابتداء من اليوم الثامن والعشرين. وإذا سافر من عليه زكاة الفطر قبل العيد بيومين أو أكثر أخرجها في البلاد الإسلامية التي يسافر إليها، كانت غير إسلامية التمس بعض فقراء المسلمين وسلمها لهم. وإن كان سفره بعد جواز إخراجها فالمشروع له توزيعها بين فقراء بلده؛ لأن المقصود منها مواساتهم والإحسان إليهم وإغناؤهم عن سؤال الناس أيام العيد.

📚[مجموع فتاوى ابن باز 14/ 214]

(➋) ❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

زكاة الفطر تدفع في المكان الذي يأتيك الفطر وأنت فيه، ولو كان بعيداً عن بلدك.

❒ Zakat Fithri
dibayar di tempat yang ketika ‘Idul Fithri tiba kamu berada di situ, meskipun jauh dari negerimu (yang asli).

📚[Majmu’ 18/263]

Url: http://bit.ly/Fw390916
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net
(➊) Dari: BinBaz•Org•Sa { https://goo.gl/cxxSNY }
(➋) @fawaz_almadkali { https://goo.gl/iUyaQq }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri
🚇MENGAPA ZAKAT FITHRI TIDAK BOLEH BERUPA UANG?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

[ Pertanyaan ]

Mengapa tidak sah Zakat Fithri berupa uang?

[ Jawaban ]

❒ Tidak sah mengeluarkan Zakat Fithri kecuali berupa makanan

•• Berdasarkan pernyataan dari shahabat Abdullah bin Umar –radhiallahu ‘anhuma–:

{ أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فرضَ زكاةَ الفطرِ من رمضانَ على الناسِ. صاعًا من تمرٍ. أو صاعًا من شعيرٍ }

“Bahwa Nabi [ﷺ] mewajibkan Zakat Fithri kepada manusia berupa satu sha' kurma, atau satu sha' gandum.”

— Jadi beliau telah menentukan (jenisnya)

•• Abu Said al-Khudri –radhiallahu ‘anhu– berkata:

{ كنا نخرجها على عهد النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم صاعاً من طعام. }

“Dahulu kami pada zaman Rasulullah [ﷺ] mengeluarkan Zakat Fithri berupa satu sha' dari jenis makanan.”

— Karena Nabi [ﷺ] mewajibkannya berupa satu sha' dari jenis makanan, baik kurma, gandum, kismis, Iqoth (sejenis makanan dari susu yang dibekukan).

✓- 4 jenis ini mayoritasnya berbeda nilainya, yakni sangat jarang harga satu sha' kurma sama dengan satu sha' kismis atau satu sha’ gandum, kismis, dan iqoth.
✓- Nabi [ﷺ] memerintahkan berupa satu sha' dari jenis makanan, dan harga makanan berbeda-beda.

— Maka ini menunjukkan tidak sah jika Zakat Fithri dikeluarkan berupa harga (uang). Akan tetapi kalau seandainya kita berada di sebuah negeri yang tidak mau menerima kecuali uang,

•• Maka katakan, “Ambillah (zakat berupa) makanan ini, dan silakan kalian jual.”

(•) Jika mereka tidak mau menerimanya, maka kita berikan zakat tersebut ke negeri lainnya.

📚[Fatawa Liqaa’at al-Baab al-Maftuh, 190]

[ السؤال ]

لماذا لا يجزئ إخراج زكاة الفطر نقودا؟

[ أجاب ابن عثيمين قائلا ]

لا يجزئ إخراج زكاة الفطر إلا من الطعام; لقول عبد الله بن عمر رضي الله تعالى عنهما: { أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فرضَ زكاةَ الفطرِ من رمضانَ على الناسِ. صاعًا من تمرٍ. أو صاعًا من شعيرٍ } فعين .. وقال أبو سعيد الخدري رضي الله تعالى عنه: { كنا نخرجها على عهد النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم صاعاً من طعام. }

ولأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم فرضها صاعاً من طعام: تمر أو شعير أو زبيب أو إقط، وهذه الأربعة في الغالب مختلفة القيمة; أي: يندر جداً أن يكون صاع التمر مثل صاع الشعير أو مثل صاع الزبيب أو مثل صاع الأقط. فرضها النبي عليه الصلاة والسلام صاعاً من الطعام، والطعام مختلف القيمة. فدل هذا على أنها لا تجزئ من القيمة …

لكن لو فرضنا أننا في بلد لا يقبلون إلا الدراهم ( النقود )، يقول: خذوا الطعام وبيعوه، فإن أبوا صرفناها إلى بلدٍ آخر.

📚[فتاوى لقاءات الباب المفتوح 190]

Url: http://bit.ly/Fw390917
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Manhajul-Anbiya•Net // Dari: BinOthaimeen•Net { https://goo.gl/593zK8 }
#Fiqh #Ramadhan #Zakat #Fithri