II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.84K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚠🔼
•--•--•
🚇 [VIDEO] APA ITU SALAFIYAH? | BEDA SALAFY DENGAN KELOMPOK LAINNYA - #Bagian2

💺 Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ibrahim Muhammad bin Umar As-Sewed hafizhahullah

Kajian Ilmiyah
| Masjid Al I'tishom Semarang dan Masjid Al-Ghuroba Kendal JATENG •• Hari Jum'at- Sabtu, 21-22 Rajab 1437H ~ 29-30.04.2016M

[ Topik pembahasan ]
▪️ Bagaimana prinsip dan Metode Dakwah Salafiyyah?
▪️ Apa beda Salafy dengan kelompok lainnya?

(Durasi: 40:31)

📀URL Video:
https://youtu.be/lcDmid5DsBg

📥Download video dalam pelbagai Versi:
https://savemedia.com/watch?v=lcDmid5DsBg

🖥Himpunan Video AlFawaaidNet
http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet (Video Singkat)
http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet (Video Kajian)
________

Edisi: 📂 مجموعة الأخوة السلفية ✧[-✪MUS✪-]✧
📮Klik “JOIN” Channel Telegram
🔸 http://bit.ly/ukhuwahsalaf
🔹 http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah
🔸 http://bit.ly/Alfawaaid

Ⓜ️ #VideoFawaid #Manhaj #mengenal #salaf #salafy
🚠🔼
•--•--•
🚇 [VIDEO] APA ITU SALAFIYAH? | ASAL USUL NAMA SALAFY & MENISBATKAN DIRI KEPADANYA - #Bagian3

💺 Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ibrahim Muhammad bin Umar As-Sewed hafizhahullah

Kajian Ilmiyah
| Masjid Al I'tishom Semarang dan Masjid Al-Ghuroba Kendal JATENG •• Hari Jum'at- Sabtu, 21-22 Rajab 1437H ~ 29-30.04.2016M

[ Topik pembahasan ]
▪️ Asal usul nama Salafy
▪️ Apakah Salafy memastikan pasti masuk surga?
▪️ Bolehkah menamakan/menisbahkan kepada nama ''Salafy''?

(Durasi: 39:16)

📀URL Video:
https://youtu.be/nKWA_LkmYLA

📥Download video dalam pelbagai Versi:
https://savemedia.com/watch?v=nKWA_LkmYLA

🖥Himpunan Video AlFawaaidNet
http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet (Video Singkat)
http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet (Video Kajian)
________

Edisi: 📂 مجموعة الأخوة السلفية ✧[-✪MUS✪-]✧
📮Klik “JOIN” Channel Telegram
🔸 http://bit.ly/ukhuwahsalaf
🔹 http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah
🔸 http://bit.ly/Alfawaaid

Ⓜ️ #VideoFawaid #Manhaj #mengenal #salaf #salafy
▶️
•--•--•
🚇[VIDEO] #Bagian1 - MUSUH-MUSUH DAKWAH AHLUSSUNNAH | ADA APA DENGAN SALAFISME?

⭐️Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah

💽Kajian Ilmiyah
| Ma'had Ibnul Qayyim - Balikpapan •• Sabtu-Ahad, 05-06 Dzulhijjah 1436H ~ 19-20.09.2015M

[ Topik Pembahasan ]
▪️ Muqaddimah
- Allah menjadikan pada setiap dakwah Nabi & Rasul musuh-musuh dari kalangan mujrimin
- Tidak membahayakan Ahlussunnah sedikitpun walaupun menghadapi berbagai celaan, kejian, cacian dari musuh-musuh dakwah sepanjang masa
- Atsar Salaf seputar tentang tanda-tanda & ciri-ciri Ahlul Bid'ah serta permusuhan mereka terhadap Ahlul Hadits, Ahlussunnah para pengemban dakwah Nabi

📀URL Video:
https://youtu.be/frUvcqm1ZXE (Durasi: 34:24)

📥Download Video @ Mp3:
https://savemedia.com/watch?v=frUvcqm1ZXE

🖥Himpunan Video AlFawaaidNet
http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet (Video Singkat)
http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet (Video Kajian)

🕋•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•🕋
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf
http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah
http://bit.ly/Alfawaaid

#VideoFawaid #Manhaj #mengenal #salaf #salafy
▶️
•--•--•
🚇[VIDEO] #Bagian2 - PENGENALAN TENTANG DAKWAH SALAF | ADA APA DENGAN SALAFISME?

⭐️Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah

💽Kajian Ilmiyah
| Ma'had Ibnul Qayyim - Balikpapan •• Sabtu-Ahad, 05-06 Dzulhijjah 1436H ~ 19-20.09.2015M

[ Topik Pembahasan ]
▪️ Pengenalan tentang Dakwah Salafiyyah
- Definisi Salaf secara Bahasa & Istilah
- Salafiyyun adalah ahlul haq
- kewajiban berpegang teguh dengan manhaj Salaf
- manhaj Salaf adalah Islam, bimbingan Allah dalam al-Quran, sunnah rasul yang shahihah dan meniti jejak langkah salaf yang shalih, yakni para shahabat, tabi'in & itba'ut tabi'in.
- Yang dimaksud di dalam al-Quran tentang "Jalannya kaum mukminin".
- Menyelisihi manhaj salaf, pelakunya terancam dengan 2 perkara yakni penyimpangan dan juga adzab siksa di akherat kelak. wal 'iyadzubillah.

📀URL Video:
https://youtu.be/WoUFE_DbHtA (Durasi: 23:55)

📥Download Video @ Mp3:
https://savemedia.com/watch?v=WoUFE_DbHtA

🖥Himpunan Video AlFawaaidNet
http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet (Video Singkat)
http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet (Video Kajian)

🕋•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•🕋
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf
http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah
http://bit.ly/Alfawaaid

#VideoFawaid #Manhaj #mengenal #salaf #salafy
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (01)

❱ Berkata al-‘Allamah Rabi’ bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah:

ⓞ Dan kebanyakan manusia, mereka tidak mengetahui kaidah-kaidah jarh wa ta'dil,
︴“Bahwa jarh (kritikan) yang terperinci didahulukan dari pada ta'dil (pujian).”

■ Dikarenakan orang yang menta'dil
→ membangun ta'dilnya di atas apa yang nampak atas orang tersebut
→ dan prasangka baik terhadapnya.

■ Sedangkan orang yang menjarh
→ membangun jarhnya di atas ilmu
→ dan kenyataan yang ada.

[↑] Ini sebagaimana yang diketahui dari para ulama jarh wa ta'dil.

◎ ومعظم الناس لا يعرفون قواعد الجرح والتعديل،
︴{ وأن الجرح المفصَّل مقدم على التعديل }

■ لأن المعدِّل
← يبني على الظاهر
← وعلى حسن الظن،

■ والجارح
← يبني على العلم
← والواقع،

[↑] كما هو معلوم عند أئمة الجرح والتعديل.

📚[Al-Haddul Fashil Bainal Haq wal Bathil]

₪ Arsip dari WA Forum Salafy Purbalingga

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (02)

❱ Berkata al-‘Allamah Ubaid al-Jabiriy hafizhahullah:

ⓞ Ini merupakan kaidah jarh wa ta'dil (kaidah dalam mengkritik atau memuji seseorang),

◈ kesimpulannya:
︴“Bahwa orang yang mengetahui, hujjah bagi orang yang tidak mengetahui.”

◎ هذه قاعدة الجرح والتعديل،

◈ وملخصها:
︴{ أن من علم حجة على من لم يعلم. }

📚Dari kaset: [Al Haddul Fashil baina Ahlis Sunnah wa Ahlil Bathil]

₪ Arsip dari WA Forum Salafy Purbalingga

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (03)

❱ Berkata Al-Hafizh as-Suyuthi rahimahullah:

ⓞ ”Jika terkumpul pada seorang rawi adanya jarh yang terperinci dan ta’dil,
→ maka jarh lebih didahulukan
→ meskipun makin bertambah jumlah orang yang menta’dilnya.

[↑] Inilah yang lebih shahih menurut para Fuqoha’ dan ulama ahli ushul. Dan al-Khothib al-Baghdady telah menukilkan pendapat ini dari jumhur ulama.”

📚[Tadriibur Rowy, hal 364]

❱ وقال الحافظ السيوطي رحمه الله:

◎ وإذا اجتمع فيه -أي الراوي- جرح مفسّر و تعديل،
← فالجرح مقدم
← و لو زاد عدد المعدل هذا

[↑] هو الأصح عند الفقهاء والأصوليين، ونقله الخطيب عن جمهور العلماء.

📚[تدريب الراوي ص364]

₪ Arsip dari WA FIK

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (04)

[ APAKAH MASIH BISA TERAMBIL (TERANGGAP) JARHNYA ORANG YANG TELAH DI JARH (OLEH ULAMA YANG LAIN)? ]

❱ Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah ta'ala

[ Soal ]

[•] Orang ini bertanya, dia berkata: “Jika ada seorang individu di-jarh oleh seorang syaikh, kemudian syaikh ini dijarh (oleh ulama yang lain), apakah masih berlaku hukum (jarh kepada individu tersebut)?

[ Jawab ]

ⓞ JANGANLAH MEMPERCAYAI ORANG YANG TELAH DI-JARH.
→ Sudah semestinya orang yang men-jarh itu orang yang 'adil,
→ dia sendiri bukanlah orang yang di-jarh, seperti al-Azdiy, dia men-jarh seseorang padahal dia sendiri majruh (orang yang di-jarh), tertuduh (dengan suatu kesalahan, pent), yang seperti ini tidaklah pantas.
→ Sudah semestinya orang yang men-jarh adalah seorang imam,
→ tsiqoh (tepercaya),
→ 'adil,
→ diridhai,
→ benar-benar mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalang jarh,
→ dan hendaknya orang yang men-jarh adalah orang yang memiliki agama (yang baik),
→ memiliki sifat wara',
→ bertaqwa,
→ cerdas,
→ tidak ditertawakan,
→ dan bukan MUGHOFFAL.

■ Ilmu dan agama melarangnya untuk berbuat zhalim maka janganlah dia menzhalimi, karena (perkara jarh) ini adalah agama, dan pengetahuan tentang sebab-sebab jarh dan penghalang jarh pastilah berasal dari keberlimpahan ilmu yang ada pada orang yang men-jarh.

[✔️] Sudah semestinya orang yang men-jarh itu 'adil, dapat dipercaya, memiliki agama yang baik, wara', bertaqwa, mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalangnya, semua itu disertai dengan kecerdasan, bukan MUGHOFFAL dan tidak ditertawakan. Sudah semestinya (jarh itu) dari orang yang seperti ini.

╰→ Jadi, orang yang di-jarh tidak teranggap dengan jarh orang ini, karena orang yang men-jarh itu sendiri adalah orang yang di-jarh oleh ulama lain. Dia sendiri masih membutuhkan obat.

🚇ﻫﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﺑﺠﺮﺡ ﺍﻟﻤُﺠﺮَّﺡ؟

❱ لفضيلة الشيخ محمد بن هادي المدخلي حفظه الله تعالى

[ السؤال ]

[•] هذا يسأل يقول: إذا كان شخص جَرَّحه شيخ ثُمَّ هذا الشيخ مُجَرَّح؛ هل يبقى الحكم؟

[ الجواب ]

◎ لا يُعَوَّل على المُجَرَّح، ابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا، ما يكون هو نفسه مجروح، مثل الأزدي؛ يُجَرِّح وهو مجروح، مُتَّهم، هذا ما يصلح، لابُدَّ أن يكون الجارح إمامًا، ثِقَةً، عدلًا، مَرْضِيًا، عارفًا بأسبابِ الجرح، وموانع الجرح، وأن يكون ذَا دينٍ، وَوَرَعٍ، وتُقَى، وذكاءٍ، فلا يُضحَك عليه، ما يكون مُغَفَّل،

■ والعلم والدِّين يمنعه من الظلم، فلا يظلم، لأن هذا دين، والعلم بأسباب الجرح والمانع من الجرح لابُدَّ من توافره في الجارح،

[✔️] لابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا، أمينًا، دَيِّنًا، وَرِعًا، تَقِيًّا، عالمًا بأسباب الجرح وموانعه، يُضاف إلى ذلك الذكاء، ما يكون مُغَفَّل، يُضحَك عليه، لابُدَّ من هذا،

╯← فالمجروح لا عبرةَ بجرحه، لأن هو بنفسه مجروح، هو يحتاج إلى دواء.

🌍هل يؤخذ بجرح المُجرَّح؟ | Miraath.Net

📚http://miraath.net/questions.php?cat=15&id=1430

₪ Arsip dari WA Ashhabus Sunnah // hm.

※※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (07)

[ PUJIAN AHMAD BIN HANBAL SEKALIPUN TIDAK BERMANFAAT, JIKA SESEORANG TERBUKTI MENYIMPANG ]

❱ Asy-Syaikh Arafat al-Muhammady hafizhahullah

ⓞ Orang-orang berkata kepada Ibnu Khuzaimah,

“Kiranya Anda mau meriwayatkan hadits dari Muhammad bin Humaid ar-Razy, karena al-Imam Ahmad telah memujinya.”

◈ Maka Ibnu Khuzaimah menjawab:

◈ { إنه لم يعرفه، ولو عرفه كما عرفناه، ما أثنى عليه أصلا. }

︴“Beliau tidak mengetahui keadaan dia yang sebenarnya, seandainya beliau mengetahuinya sebagaimana yang kami ketahui, pasti beliau tidak akan memujinya sama sekali.”

📚[Mizanul I'tidal, jilid 3 hlm. 530]

🌍Akun twitter asy-Syaikh Arafat al-Muhammady hafizhahullah

₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #pujian #tidak_bermanfaat #jika_ternyata_menyimpang
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (08)

[ KAIDAH “BARANGSIAPA YANG TIDAK MENTABDI MUBTADI’ MAKA DIA MUBTADI’ JUGA” ]

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أما بعد:

❱ Al-‘Allamah al-Walid Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah

[ Pertanyaan ]

Sebagian mereka berkata, “Kaidah: ( Barangsiapa yang Tidak Mentabdi Mubtadi’ maka dia Mubtadi’ juga ), ini adalah aneh pada manhaj Salaf. Apa penjelasan Anda dalam masalah ini?

[ Beliau menjawab ]

■ Memutlakan bahwa
╰→ barangsiapa yang tidak mentabdi seorang mubtadi’ maka berarti dia mubtadi’ juga,

[✘] maka ini tidak benar.

→ Karena orang tersebut bisa jadi tidak mengetahui bid’ah dia (si mubtadi’). Maka orang tersebut tidak ditabdi’ sebagai bentuk kehati-hatian. Kenapa engkau mentabdi’ orang tersebut?

→ Adapun apabila orang tersebut mengetahui kondisi seorang mubtadi’, namun tetap mencintainya, membelanya, maka orang tersebut juga mubtadi’.

[↑] Inilah tolok ukurnya dalam masalah ini.

● Yaitu apabila orang tersebut tahu bahwa si fulan adalah seorang mubtadi’, namun orang itu tetap membelanya, dan memerangi Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka orang tersebut adalah mubtadi’ juga, tidak ada keraguan lagi.
● Adapun orang yang tidak tahu bahwa si fulan itu mubtadi’, maka jangan kamu tabdi’ orang tersebut, jangan engkau terapkan padanya kaidah ini.
╰ Adapun orang yang kamu pelajari (kondisinya), dan kamu tahu bahwa dia membela seorang mubtadi’, mengambil manfaat darinya, bahkan memerangi Ahlus Sunnah karenanya dan karena kebatilan tersebut, maka orang tersebut mubtadi’ sesat.
╰ Adapun jika seseorang yang belum tahu bahwa si fulan mubtadi’ maka nasehatilah dia dan terangkan padanya bahwa si fulan itu adalah mubtadi’. Kalau dia berhenti (maka itu yang diharapkan), namun kalau tidak maka golongkanlah dia dengan para ahli bid’ah.

📚[Aunul Bari II/891]

🌍http://www.sahab.net/forums/?showtopic=129297

₪ Dari situs Manhajul-Anbiya Net // http://www.manhajul-anbiya.net/kaidah-barangsiapa-yang-tidak-mentabdi-mubtadi-maka-dia-mubtadi-juga/

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://t.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
🚇BERAGAM BENTUK KEBID'AHAN YANG DITETAPKAN KESESATANNYA OLEH SYARIAT ISLAM

❱ Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan:


■ Bid'ah yang ditetapkan kesesatannya oleh peletak syariat adalah berikut:

[ A ] ※ Setiap hal yang menyelisihi sunnah (ajaran Nabi -ﷺ-) baik dalam ucapan, perbuatan, atau akidah, meskipun merupakan ijtihad.

[ B ] ※ Setiap hal untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun dilarang oleh Rasulullah -ﷺ-.

[ C ] ※ Setiap hal yang tidak mungkin disyariatkan kecuali dengan dalil atau tauqifiyah, dan tidak ada dalil tentangnya, maka ini adalah bid'ah. Kecuali, apa yang dilakukan oleh seorang sahabat.

[ D ] ※ Kebiasaan orang kafir yang ditambahkan pada ibadah (yang asalnya disyariatkan).

[ E ] ※ Apa yang dikatakan oleh sebagian ulama -khususnya yang belakangan- sebagai perkara sunnah, namun tanpa dalil.

[ F ] ※ Setiap ibadah yang tidak dijelaskan tata caranya kecuali dalam hadis lemah atau palsu.

[ G ] ※ Berlebih-lebihan dalam ibadah.

[ H ] ※ Setiap ibadah yang disebutkan secara mutlak oleh peletak syariat. Namun orang-orang memberikan taqyid, seperti di tempat tertentu, waktu tertentu, tata cara tertentu, atau jumlah tertentu.”

📚[Ahkamul Janaiz hlm. 242]

قول الشيخ الألباني:

إن البدعة المنصوص على ضلالتها من الشارع هي:

أ - كل ما عارض السنة من الأقوال أو الأفعال أو العقائد ولو كانت عن اجتهاد.
ب - كل أمر يتقرب إلى الله به، وقد نهى عنه رسول الله صلى الله عليه وسلم.
ج - كل أمر لا يمكن أن يشرع إلا بنص أو توقيف، ولا نص عليه، فهو بدعة إلا ما كان عن صحابي.
د - ما ألصق بالعبادة من عادات الكفار.
هـ - ما نص على استحبابه بعض العلماء سيما. المتأخرين منهم ولا دليل عليه.
و - كل عبادة لم تأت كيفيتها إلا في حديث. ضعيف أو موضوع.
ز - الغلو في العبادة.
ح - كل عبادة أطلقها الشارع وقيدها الناس ببعض القيود مثل المكان أو الزمان أو صفة أو عدد.

📚[أحكام الجنائز ص242]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/beragam-bentuk-kebidahan-yang.html

{ Dengan Sedikit Penyesuaian dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @MajalahTashfiyah // Sumber: http://shamela.ws/browse.php/book-96850/page-20

#Manhaj #mengenal #bid_ah #sesat
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL

(➊) ❱ Berkata al-‘Allamah Rabi’ bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah:


■ Dan kebanyakan manusia, mereka tidak mengetahui kaidah-kaidah jarh wa ta'dil, “Bahwa jarh (kritikan) yang terperinci didahulukan dari pada ta'dil (pujian).”

※ Dikarenakan orang yang menta'dil membangun ta'dilnya di atas apa yang nampak atas orang tersebut dan prasangka baik terhadapnya.
※ Sedangkan orang yang menjarh membangun jarhnya di atas ilmu dan kenyataan yang ada.


(▴) Ini sebagaimana yang diketahui dari para ulama jarh wa ta'dil.

■ ومعظم الناس لا يعرفون قواعد الجرح والتعديل، { وأن الجرح المفصَّل مقدم على التعديل }

※ لأن المعدِّل يبني على الظاهر وعلى حسن الظن،
※ لوالجارح يبني على العلم والواقع،
[↑] كما هو معلوم عند أئمة الجرح والتعديل.

📚[Al-Haddul Fashil Bainal Haq wal Bathil]

❱ Berkata al-‘Allamah Ubaid al-Jabiriy hafizhahullah:

■ Ini merupakan kaidah jarh wa ta'dil (kaidah dalam mengkritik atau memuji seseorang), kesimpulannya, “Bahwa orang yang mengetahui, hujjah bagi orang yang tidak mengetahui.”

■ هذه قاعدة الجرح والتعديل، وملخصها: أن من علم حجة على من لم يعلم.

📚[Dari kaset: Al-Haddul Fashil baina Ahlis Sunnah wa Ahlil Bathil]

* * *

(➋) ❱ Berkata Al-Hafizh as-Suyuthi rahimahullah:

■ “Jika terkumpul pada seorang rawi adanya jarh yang terperinci dan ta’dil,
▸ maka jarh lebih didahulukan
▸ meskipun makin bertambah jumlah orang yang menta’dilnya.


(▴) Inilah yang lebih shahih menurut para Fuqoha’ dan ulama ahli ushul. Dan al-Khothib al-Baghdady telah menukilkan pendapat ini dari jumhur ulama.”

📚[Tadriibur Rowy, hal 364]

❱ وقال الحافظ السيوطي رحمه الله:

■ وإذا اجتمع فيه -أي الراوي- جرح مفسّر و تعديل، فالجرح مقدم و لو زاد عدد المعدل هذا

(▴) هو الأصح عند الفقهاء والأصوليين، ونقله الخطيب عن جمهور العلماء.

📚[تدريب الراوي ص364]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/mengenal-kaidah-jarh-wa-tadil.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

//-₪-//
(➊) Arsip dari WA Forum Salafy Purbalingga
(➋) Arsip dari WA FIK

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇PIHAK YANG MENOLAK HUJJAH AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN JATUH PULA KEADILANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah


■ Dalam masalah Jarh wa Ta’dil,
✔️ cukup jarh itu muncul dari seorang ulama saja
✔️ dan cukup ta’dil itu muncul dari seorang ulama saja.


※ Maka jika terjadi perbedaan pendapat dalam menilai seseorang antara dua ulama yang jujur, diakui keilmuannya, dan jauh dari hawa nafsu,
▸ maka yang wajib bagi selain kedua ulama tersebut dari para pembawa ilmu untuk melakukan tabayyun (meneliti dan klarifikasi –pent) dengan meminta penjelasan kepada ulama yang menjarh dan menuntut bukti kepadanya.
▸ Kalau ulama yang menjarh tersebut menunjukkan bukti maka wajib atas mereka untuk menerima bukti dan hujjah tersebut.

※ Jika ada seorang yang menta’dilnya atau selainnya berusaha menentangnya,
▸ maka pihak yang menolak hujjah ini dia akan jatuh tersungkur dan akan jatuh pula keadilannya serta tidak bisa dipercaya lagi dalam urusan agama Allah.
▸ Seandainya ada satu saja ulama yang membawa hujjah dan bukti, lalu dia diselisihi oleh puluhan pihak dengan alasan yang bathil, kedustaan dan tipu daya, maka tidak perlu mendengar ucapan mereka.

(▴) Ini adalah kaedah-kaedah Jarh wa Ta’dil yang telah diletakkan dalam masalah Jarh wa Ta’dil yang wajib kita pegangi dalam menghadapi fitnah-fitnah semacam ini.

※ Ada seseorang yang dijarh oleh puluhan ulama dan para ulama tersebut membawakan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kebathilan, kesesatan dan fitnahnya, kemudian ada sebagian manusia yang tidak mau mendengar perkataan para ulama tersebut dengan dalih bahwa kebenaran belum nampak jelas baginya.
≡ Sikap semacam ini tidak boleh di dalam agama Allah.


(▴) Jika sikap seperti itu dibenarkan
▸ maka bisa saja ketika kita membuka kitab-kitab jarh wa ta’dil kita tidak mengambil sikap dalam menilai setiap biografi seorang periwayat hadits dengan dalih: “Demi Allah, saya tidak mengetahui dengan jelas keadaannya.”
▸ Demikian juga akan menyeret kita untuk tidak berani meyakini yang benar di dalam setiap akidah dengan dalih: “Saya belum mengetahui dengan jelas masalah ini.”

※ Ketika ada perselisihan
▸ antara Rafidhah dengan Salafiyun, atau
▸ antara Rafidhah dengan Jahmiyah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Mu’tazilah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Khawarij, atau
▸ antara Salafiyun dengan Murji’ah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Shufiyah,

(▴) muncul seseorang yang menyatakan: __“Demi Allah, saya tidak mengetahui masalah ini dengan jelas.”** - Cara dia semacam ini tidak diterima.

(✔️) Jika ada dua pihak dari Salafiyun berselisih dan hujjah bersama salah seorang dari keduanya, maka wajib berpihak kepada yang memiliki hujjah.


Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2k725xj
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4643

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy - http://forumsalafy.net/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh-tersungkur-dan-jatuh-pula-keadilannya/

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇PIHAK YANG MENOLAK HUJJAH AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN JATUH PULA KEADILANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah


■ Dalam masalah Jarh wa Ta’dil,
✔️ cukup jarh itu muncul dari seorang ulama saja
✔️ dan cukup ta’dil itu muncul dari seorang ulama saja.


※ Maka jika terjadi perbedaan pendapat dalam menilai seseorang antara dua ulama yang jujur, diakui keilmuannya, dan jauh dari hawa nafsu,
▸ maka yang wajib bagi selain kedua ulama tersebut dari para pembawa ilmu untuk melakukan tabayyun (meneliti dan klarifikasi –pent) dengan meminta penjelasan kepada ulama yang menjarh dan menuntut bukti kepadanya.
▸ Kalau ulama yang menjarh tersebut menunjukkan bukti maka wajib atas mereka untuk menerima bukti dan hujjah tersebut.

※ Jika ada seorang yang menta’dilnya atau selainnya berusaha menentangnya,
▸ maka pihak yang menolak hujjah ini dia akan jatuh tersungkur dan akan jatuh pula keadilannya serta tidak bisa dipercaya lagi dalam urusan agama Allah.
▸ Seandainya ada satu saja ulama yang membawa hujjah dan bukti, lalu dia diselisihi oleh puluhan pihak dengan alasan yang bathil, kedustaan dan tipu daya, maka tidak perlu mendengar ucapan mereka.

(▴) Ini adalah kaedah-kaedah Jarh wa Ta’dil yang telah diletakkan dalam masalah Jarh wa Ta’dil yang wajib kita pegangi dalam menghadapi fitnah-fitnah semacam ini.

※ Ada seseorang yang dijarh oleh puluhan ulama dan para ulama tersebut membawakan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kebathilan, kesesatan dan fitnahnya, kemudian ada sebagian manusia yang tidak mau mendengar perkataan para ulama tersebut dengan dalih bahwa kebenaran belum nampak jelas baginya.
≡ Sikap semacam ini tidak boleh di dalam agama Allah.


(▴) Jika sikap seperti itu dibenarkan
▸ maka bisa saja ketika kita membuka kitab-kitab jarh wa ta’dil kita tidak mengambil sikap dalam menilai setiap biografi seorang periwayat hadits dengan dalih: “Demi Allah, saya tidak mengetahui dengan jelas keadaannya.”
▸ Demikian juga akan menyeret kita untuk tidak berani meyakini yang benar di dalam setiap akidah dengan dalih: “Saya belum mengetahui dengan jelas masalah ini.”

※ Ketika ada perselisihan
▸ antara Rafidhah dengan Salafiyun, atau
▸ antara Rafidhah dengan Jahmiyah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Mu’tazilah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Khawarij, atau
▸ antara Salafiyun dengan Murji’ah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Shufiyah,

(▴) muncul seseorang yang menyatakan: __“Demi Allah, saya tidak mengetahui masalah ini dengan jelas.”** - Cara dia semacam ini tidak diterima.

(✔️) Jika ada dua pihak dari Salafiyun berselisih dan hujjah bersama salah seorang dari keduanya, maka wajib berpihak kepada yang memiliki hujjah.


Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2k725xj
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4643

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy - http://forumsalafy.net/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh-tersungkur-dan-jatuh-pula-keadilannya/

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi