# TINGKATAN ORANG YANG BERPUASA
Amalan puasa adalah amalan yang luar biasa dan memiliki pahala yang Allah membalasnya secara langsung. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” [HR. Muslim]
Dalam riwayat yang lain, Allah sendiri yang akan membalasnya karena seorang hamba meninggalkan semuanya itu karena Allah.
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya, sebab ia telah meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya karena Aku.” [HR. Ahmad]
Bahkan pahala yang hamba dapatkan karena berpuasa karena Allah bisa jadi berupa pahala yang tidak terhingga di mana hanya Allah saja yang tahu kadarnya. Ibadah puasa sangat identik dengan kesabaran yaitu menahan diri dari berbagai pembatal dan yang bisa mengurangi pahala puasa. Hal ini termasuk dalam firman Allah,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” [QS. Az Zumar: 10]
Mengingat besarnya pahala puasa, hendaknya kita bersungguh-sungguh menjalani puasa sampai tingkatan yang paling baik. Ibnu Qudamah menjelaskan tingkatan orang yang berpuasa:
[1] Tingkatan orang awam yang hanya sebatas menahan perut dan kemaluan saja;
[2] Tingkatan puasa khusus yaitu juga menahan pandangan lisan, penglihatan dan semua anggota badan dari perbuatan dosa;
[3] Tingkatan puasa yang lebih khusus menahan diri dari keinginan-keinginan yang jelek yang dapat menjauhkan dari Allah.
[Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 45]
BACA SELENGKAPNYA:
https://muslim.or.id/40362-tingkatan-orang-yang-berpuasa.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #dakwahtauhid #ustadzraehanulbahraen #videodakwah #puasa #ramadhan
Amalan puasa adalah amalan yang luar biasa dan memiliki pahala yang Allah membalasnya secara langsung. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” [HR. Muslim]
Dalam riwayat yang lain, Allah sendiri yang akan membalasnya karena seorang hamba meninggalkan semuanya itu karena Allah.
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya, sebab ia telah meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya karena Aku.” [HR. Ahmad]
Bahkan pahala yang hamba dapatkan karena berpuasa karena Allah bisa jadi berupa pahala yang tidak terhingga di mana hanya Allah saja yang tahu kadarnya. Ibadah puasa sangat identik dengan kesabaran yaitu menahan diri dari berbagai pembatal dan yang bisa mengurangi pahala puasa. Hal ini termasuk dalam firman Allah,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” [QS. Az Zumar: 10]
Mengingat besarnya pahala puasa, hendaknya kita bersungguh-sungguh menjalani puasa sampai tingkatan yang paling baik. Ibnu Qudamah menjelaskan tingkatan orang yang berpuasa:
[1] Tingkatan orang awam yang hanya sebatas menahan perut dan kemaluan saja;
[2] Tingkatan puasa khusus yaitu juga menahan pandangan lisan, penglihatan dan semua anggota badan dari perbuatan dosa;
[3] Tingkatan puasa yang lebih khusus menahan diri dari keinginan-keinginan yang jelek yang dapat menjauhkan dari Allah.
[Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 45]
BACA SELENGKAPNYA:
https://muslim.or.id/40362-tingkatan-orang-yang-berpuasa.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #dakwahtauhid #ustadzraehanulbahraen #videodakwah #puasa #ramadhan
Muslim.or.id
Tingkatan Orang Yang Berpuasa | Muslim.Or.Id
Mengingat besarnya pahala puasa, hendaknya kita bersungguh-sungguh menjalani puasa sampai tingkatan yang paling baik.
Forwarded from Muslimafiyah.com
Wanita juga mengeluarkan air mani sebagaimana disebutkan pada hadits berikut:
Dari Tsauban, budak Nabi shallallahu’alaihi wasallam beliau berkata,
ﻛُﻨْﺖُ ﻗَﺎﺋِﻤًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺠَﺎﺀَ ﺣِﺒْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﺒَﺎﺭِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩِ … ﻗَﺎﻝَ : ﺟِﺌْﺖُ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻮَﻟَﺪِ ، ﻗَﺎﻝَ : ( ﻣَﺎﺀُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺃَﺑْﻴَﺾُ ، ﻭَﻣَﺎﺀُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﺻْﻔَﺮُ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺎ ﻓَﻌَﻠَﺎ ﻣَﻨِﻲُّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻣَﻨِﻲَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﺫْﻛَﺮَﺍ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠَﺎ ﻣَﻨِﻲُّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻣَﻨِﻲَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺁﻧَﺜَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ) ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩِﻱُّ : ﻟَﻘَﺪْ ﺻَﺪَﻗْﺖَ
“Suatu ketika aku berdiri di sisi Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kemudian datanglah seorang pendeta Yahudi, lalu iapun berkata,
‘Aku datang untuk bertanya kepada Anda tentang anak.’
Jawab Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
‘Mani laki-laki berwarna putih, mani perempuan berwarna kuning. Jika keduanya berkumpul lalu mani laki-laki mengalahkan mani perempuan maka anak yang akan lahir adalah laki-laki, dengan ijin Allah. Namun jika mani perempuan mengalahkan mani laki-laki maka yang akan lahir adalah anak perempuan dengan ijin Allah.’
Lantas pendeta Yahudi tadi berkata, ‘Anda benar.’” (HR. Muslim no. 315)
Berikut ciri Mani Wanita:
1. Warnanya kuning atau kuning encer, sebagian ulama menjelaskan warnanya juga bisa putih
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇﻥ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻏﻠﻴﻆ ﺃﺑﻴﺾ ، ﻭﻣﺎﺀ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺭﻗﻴﻖ ﺃﺻﻔﺮ
“ Mani laki-laki itu kental putih, sedangkan mani wanita agak encer kuning .” (HR. Muslim, no.311)
📗Baca selengkapnya:
https://muslimafiyah.com/ciri-air-mani-wanita.html
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
📎 Follow juga akun kami:
@kajian_raehanul_bahraen
@muslimafiyahacademy
@muslimafiyahrihlah
#muslimafiyah #muslimafiyahcom #dokterraehanulbahraen
Dari Tsauban, budak Nabi shallallahu’alaihi wasallam beliau berkata,
ﻛُﻨْﺖُ ﻗَﺎﺋِﻤًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺠَﺎﺀَ ﺣِﺒْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﺒَﺎﺭِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩِ … ﻗَﺎﻝَ : ﺟِﺌْﺖُ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻮَﻟَﺪِ ، ﻗَﺎﻝَ : ( ﻣَﺎﺀُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺃَﺑْﻴَﺾُ ، ﻭَﻣَﺎﺀُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﺻْﻔَﺮُ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺎ ﻓَﻌَﻠَﺎ ﻣَﻨِﻲُّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻣَﻨِﻲَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﺫْﻛَﺮَﺍ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠَﺎ ﻣَﻨِﻲُّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻣَﻨِﻲَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺁﻧَﺜَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ) ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩِﻱُّ : ﻟَﻘَﺪْ ﺻَﺪَﻗْﺖَ
“Suatu ketika aku berdiri di sisi Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kemudian datanglah seorang pendeta Yahudi, lalu iapun berkata,
‘Aku datang untuk bertanya kepada Anda tentang anak.’
Jawab Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
‘Mani laki-laki berwarna putih, mani perempuan berwarna kuning. Jika keduanya berkumpul lalu mani laki-laki mengalahkan mani perempuan maka anak yang akan lahir adalah laki-laki, dengan ijin Allah. Namun jika mani perempuan mengalahkan mani laki-laki maka yang akan lahir adalah anak perempuan dengan ijin Allah.’
Lantas pendeta Yahudi tadi berkata, ‘Anda benar.’” (HR. Muslim no. 315)
Berikut ciri Mani Wanita:
1. Warnanya kuning atau kuning encer, sebagian ulama menjelaskan warnanya juga bisa putih
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇﻥ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻏﻠﻴﻆ ﺃﺑﻴﺾ ، ﻭﻣﺎﺀ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺭﻗﻴﻖ ﺃﺻﻔﺮ
“ Mani laki-laki itu kental putih, sedangkan mani wanita agak encer kuning .” (HR. Muslim, no.311)
📗Baca selengkapnya:
https://muslimafiyah.com/ciri-air-mani-wanita.html
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
📎 Follow juga akun kami:
@kajian_raehanul_bahraen
@muslimafiyahacademy
@muslimafiyahrihlah
#muslimafiyah #muslimafiyahcom #dokterraehanulbahraen