Channel Jalan-jalan Cari Ilmu
1.82K subscribers
3.8K photos
35 videos
44 files
1.81K links
InsyaAllah segala poster yang ada di dalam Channel hanya yang Islamik.
Download Telegram
Forwarded from SZ
Nikmat itu, UJIAN yang melalaikan jika salah langkah dalam melewatinya ✍🏼

نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Sesungguhnya setiap jiwa pasti merasakan mati; dan Kami uji kamu dengan keburukan dan KEBAIKAN sebagai COBAAN, dan kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya : 35)

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa ujian dari Allah ada dua bentuknya, yaitu keburukan dan kebaikan. Banyak orang yang mengira bahwa ujian Allah itu adalah ketika dia diberi kesempitan, kesulitan, sakit, barulah meluncur dari lisan seorang insan “Aku sedang diuji Allah.”

Namun ketika Allah angkat kesempitan itu dan diganti dengan kesenangan, orang tidak mengira nikmat itu adalah sebuah ujian. Padahal sempit maupun lapang dua-duanya adalah ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Lihatlah, betapa banyak orang lulus ketika di uji dengan kemiskinan, kesulitan, kesedihan, ia kembali menghamba hanya kepada Rabbnya, ia semakin taat dan hanya berharap kepada Allah semata.

Adapun ketika seseorang di uji dengan nikmat2 dunia, kebanyakan mereka justru gagal, mereka makin lalai, makin jauh dari Allah, hanyut, terjelembab dan justru mereka gunakan nikmat2 yg Allah berikan itu untuk bermaksiat kepada yang memberinya Nikmat.

Semoga Allah jadikan kita insan yang terus berada diatas ketaatan dengan nikmat yg Allah berikan.

📷 @ummusza x @thesunnah_path
📌 https://campsite.bio/ummusz

🔁All posts are FREE to repost, share and save.

#Allah #sunah #sunnah #kajianislam #manhajsalaf #salafi #salaf #salafussholeh #dakwahsunnah #tauhid #dakwahtauhid #dakwahsalaf #ustadzkhalid #ustadzkhalidbasalamah #firandaandirja #ustadzsyafiqbasalamah #alquran #islamicreminder #islamicquotes #muslim #selfreminder #rasulullah #futur #hadistsahih #hadist #nasehat #taubat #istidraj #reminder
Orang yang beriman tidak sepantasnya menganggap dunia ini sebagai tempat tinggalnya yang abadi. Namun, Seyogyanya ia menganggap hidup di dunia ini seperti musafir yang sedang menyiapkan bekal bepergian menempuh perjalanan yang teramat panjang.

Ini sesuai dengan wasiat para Nabi dan Rasul ‘alaihimush shalâtu was salâm dan para pengikut mereka. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman menceritakan tentang keluarga Fir’aun yang beriman yang mengatakan:

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (QS. Ghâfir/al-Mukmin/40:39)

Jika dunia bukan negeri domisili dan tempat yang abadi bagi orang Mukmin, maka orang Mukmin harus bersikap dengan salah satu dari dua sikap: Pertama, seperti orang asing yang menetap di negeri asing dan obsesinya (tujuan dan cita-citanya) ialah mencari bekal untuk pulang ke tanah airnya. Kedua, seperti orang musafir yang tidak menetap sama sekali, dia terus melanjutkan perjalanannya siang dan malam menuju negeri abadi.

Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma agar ia di dunia ini berada di antara salah satu dari kedua sikap berikut:

Pertama, orang Mukmin menempatkan dirinya di dunia ini seperti
orang  asing dan ia membayangkan bisa menetap, namun di negeri asing. Hatinya tidak terpikat dengan negeri asing tersebut. Hatinya tetap bergantung dengan tanah airnya, tempat ia akan kembali kepadanya. Ia bermukim di dunia untuk menyelesaikan tujuan persiapannya untuk pulang ke tanah airnya (yaitu Surga).

Kedua, orang Mukmin menempatkan dirinya di dunia seperti musafir yang tidak pernah mukim di satu tempat, namun tetap berjalan melintasi tempat-tempat perjalanan hingga perjalanannya terhenti di tempat tujuan, yaitu kematian. Barangsiapa sikapnya seperti ini di dunia, berarti dia menyadari tujuannya yaitu mencari bekal untuk perjalanan dan tidak disibukkan dengan memperkaya diri dengan perhiasan dunia. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada sejumlah Sahabatnya agar bekal mereka dari dunia seperti bekal pengendara atau musafir.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْمِنَ الدُّنْيَا كَزَادِ الرَّاكِبِ

Sesungguhnya cukup bagi kalian di dunia ini seperti bekal orang yang dalam perjalanan
[HR. Ahmad, II/293; At-Tirmidzi, no. 2307; dan Ibnu Mâjah, no. 4258; An-Nasa`I, IV/4  dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]


For more:
🌐 almanhaj.or.id/13112-hiduplah-di-dunia-ini-seakan-akan-orang-asing-atau-musafir.html

Join us:
@langkah_jariyah 🤝 @thequran_path


#islam #quran #islamicquotes #journey #langkahjariyah