Duhai Manusia,
"Siapa Kamu Tanpa Pertolongan Allah?"
lbnul Qoyim rahimahullah berkata,
"Manusia, mengertilah! Di saat orang-orang merasa takjub padamu, sebenarnya yang mereka kagumi adalah indahnya penghalang yang Allah berikan untuk menutupi segala 'aibmu."
(Madarijus Salikin, 2/293)
DI BALIK KEKAGUMANMU
Jangan terlalu kagum dengan kehidupan seseorang, karena sejatinya manusia memiliki dua wajah. Pastilah kalian tahu, "wajah mana" yang akan ditampilkan di muka umum!
-
Sosmed Kami :
IG | @programmer.mengaji, Tele | t.me/programmer_mengaji | partner | @thequran_path
-
--Barakallahufiikum--
#tauhid #sunnah #manhajsalaf #salafy #ghuroba #ahlussunnah #manhajsalaf #hijrah #ikhwan #akhwat #akhwatshalihah #wanitashalihah #dakwahislam #dakwahsunnah #dakwahtauhid #syafiqrizabasalamah_official #khalidbasalamah #muhammadnuzuldzikri #ustadznuzuldzikri #ustadzkhalidbasalamah #rumaysho #rumayshocom
"Siapa Kamu Tanpa Pertolongan Allah?"
lbnul Qoyim rahimahullah berkata,
"Manusia, mengertilah! Di saat orang-orang merasa takjub padamu, sebenarnya yang mereka kagumi adalah indahnya penghalang yang Allah berikan untuk menutupi segala 'aibmu."
(Madarijus Salikin, 2/293)
DI BALIK KEKAGUMANMU
Jangan terlalu kagum dengan kehidupan seseorang, karena sejatinya manusia memiliki dua wajah. Pastilah kalian tahu, "wajah mana" yang akan ditampilkan di muka umum!
-
Sosmed Kami :
IG | @programmer.mengaji, Tele | t.me/programmer_mengaji | partner | @thequran_path
-
--Barakallahufiikum--
#tauhid #sunnah #manhajsalaf #salafy #ghuroba #ahlussunnah #manhajsalaf #hijrah #ikhwan #akhwat #akhwatshalihah #wanitashalihah #dakwahislam #dakwahsunnah #dakwahtauhid #syafiqrizabasalamah_official #khalidbasalamah #muhammadnuzuldzikri #ustadznuzuldzikri #ustadzkhalidbasalamah #rumaysho #rumayshocom
Telegram
Programmer Mengaji
OFFICIAL ACCOUNT PROGRAMMER MENGAJI.
♻️ Memuat karya tulis, faedah singkat asatidz dan para ulama islam kedalam bentuk poster dakwah.
♻️ Memuat karya tulis, faedah singkat asatidz dan para ulama islam kedalam bentuk poster dakwah.
بِسَـــــمِ اللَّهِ الرَّ حَمَنِ الرَّ حِـيـمِ
✍ 𝐁𝐎𝐋𝐄𝐇𝐊𝐀𝐇 𝐋𝐀𝐊𝐈-𝐋𝐀𝐊𝐈 𝐌𝐄𝐌𝐀𝐊𝐀𝐈 𝐆𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆 ?
.
Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah berkata, “Diharamkan menyerupai kaum wanita dengan memakai perhiasan yang menjadi ciri khas mereka. Seperti memakai gelang, gelang kaki dan yang lainnya. Berbeda dengan memakai cincin (pent. hukumnya boleh bagi laki-laki asal bukan cincin emas).” (Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, 1:261).
Nasihat dari Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid sangat bagus, di mana beliau hafizhahullah mengatakan, “Hendaknya para pria memilih perhiasan yang sesuai dengan fitrahnya dan menyesuaikan pula kebiasaan masyarakat sekitarnya, dengan tetap mempertimbangkan hal itu masih diterima syariat ataukah tidak.” (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 148059)
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
Sumber https://rumaysho.com/22304-pria-bolehkah-memakai-gelang-tangan.html
.
بارك الله فيكم
___
📱Instagram : @abu.adzkar
🖥 Facebook : @Abu Adzkar
📡 Telegram : @ABU ADZKAR
🖥 Youtube : @ABU ADZKAR
.
📷@abu.adzkar × @thesunnah_path
___
#manhajsalaf #salafi #ikhwan #akhwat #sunnah #menikah #cingkrang #cadar #hijrah #islam #jomblo #gelang #kalung #anting
✍ 𝐁𝐎𝐋𝐄𝐇𝐊𝐀𝐇 𝐋𝐀𝐊𝐈-𝐋𝐀𝐊𝐈 𝐌𝐄𝐌𝐀𝐊𝐀𝐈 𝐆𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆 ?
.
Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah berkata, “Diharamkan menyerupai kaum wanita dengan memakai perhiasan yang menjadi ciri khas mereka. Seperti memakai gelang, gelang kaki dan yang lainnya. Berbeda dengan memakai cincin (pent. hukumnya boleh bagi laki-laki asal bukan cincin emas).” (Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, 1:261).
Nasihat dari Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid sangat bagus, di mana beliau hafizhahullah mengatakan, “Hendaknya para pria memilih perhiasan yang sesuai dengan fitrahnya dan menyesuaikan pula kebiasaan masyarakat sekitarnya, dengan tetap mempertimbangkan hal itu masih diterima syariat ataukah tidak.” (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 148059)
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
Sumber https://rumaysho.com/22304-pria-bolehkah-memakai-gelang-tangan.html
.
بارك الله فيكم
___
📱Instagram : @abu.adzkar
🖥 Facebook : @Abu Adzkar
📡 Telegram : @ABU ADZKAR
🖥 Youtube : @ABU ADZKAR
.
📷@abu.adzkar × @thesunnah_path
___
#manhajsalaf #salafi #ikhwan #akhwat #sunnah #menikah #cingkrang #cadar #hijrah #islam #jomblo #gelang #kalung #anting
Rumaysho.Com
Pria Bolehkah Memakai Gelang Tangan?
Apakah pria boleh memakai gelang tangan? Sahabat Rumaysho, mari simak pembahasan ini disini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Forwarded from Muslimafiyah.com
# Mengadu Kepada Allah, Bukan Kepada Makhluk
Salah satu contoh mengadu kepada Allah Ta’ala adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam. Beliau berkata dan tertulis dalam Al-Qur’an,
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).
Ibnul Jauzi Rahimahullah menjelaskan bahwa mengeluh kepada makhluk adalah suatu hal yang dibenci. Beliau rahimahullah berkata,
وقد كان السَّلَفُ يكرهون الشَّكوَى إِلَى الخَلقِ. وَالشَّكوَى وَإِن كان فيها رَاحَةٌ إِلا أَنَّـهَا تَدُلُّ عَلَىٰ ضَـعـفٍ وَذُلٍّ. وَالصَّبرُ عنها دَلِيلٌ عَلَى قُـوَّةٍ وَعِزٍّ.
“Para salaf membenci mengeluh kepada makhluk, meski ketika mengeluh tersebut mendatangkan ketenangan. Hal tersebut menunjukkan lemahnya iman dan kerendahan. Bersabar atas musibah menunjukkan kuatnya iman dan kemuliaan seseorang” (Ats-Tsabaat ‘Inda Al-Mamat, hal. 55).
Mengapa dibenci? Karena mengeluh kepada makhluk seolah-olah menunjukkan seorang hamba “mengeluhkan perbuatan (takdir) Rabb-nya kepada sesama makhluk”. Jelas semua yang terjadi adalah perbuatan dan takdir Alah Ta’ala. Kita harus rida dengan semua takdir Allah Ta’ala.
📗Baca selengkapnya:
https://muslim.or.id/60965-mengadu-kepada-allah-bukan-kepada-makhluk.html?fbclid=IwAR2M7EZp7O9JDvb1dkUX_4HSyi6foyTj3qTshio03kDC1o2DeqSAuXG4WuQ
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
_
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Salah satu contoh mengadu kepada Allah Ta’ala adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam. Beliau berkata dan tertulis dalam Al-Qur’an,
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).
Ibnul Jauzi Rahimahullah menjelaskan bahwa mengeluh kepada makhluk adalah suatu hal yang dibenci. Beliau rahimahullah berkata,
وقد كان السَّلَفُ يكرهون الشَّكوَى إِلَى الخَلقِ. وَالشَّكوَى وَإِن كان فيها رَاحَةٌ إِلا أَنَّـهَا تَدُلُّ عَلَىٰ ضَـعـفٍ وَذُلٍّ. وَالصَّبرُ عنها دَلِيلٌ عَلَى قُـوَّةٍ وَعِزٍّ.
“Para salaf membenci mengeluh kepada makhluk, meski ketika mengeluh tersebut mendatangkan ketenangan. Hal tersebut menunjukkan lemahnya iman dan kerendahan. Bersabar atas musibah menunjukkan kuatnya iman dan kemuliaan seseorang” (Ats-Tsabaat ‘Inda Al-Mamat, hal. 55).
Mengapa dibenci? Karena mengeluh kepada makhluk seolah-olah menunjukkan seorang hamba “mengeluhkan perbuatan (takdir) Rabb-nya kepada sesama makhluk”. Jelas semua yang terjadi adalah perbuatan dan takdir Alah Ta’ala. Kita harus rida dengan semua takdir Allah Ta’ala.
📗Baca selengkapnya:
https://muslim.or.id/60965-mengadu-kepada-allah-bukan-kepada-makhluk.html?fbclid=IwAR2M7EZp7O9JDvb1dkUX_4HSyi6foyTj3qTshio03kDC1o2DeqSAuXG4WuQ
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
_
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Muslim.or.id
Mengadu kepada Allah, bukan kepada Makhluk
Salah satu pelajaran tauhid yang luar biasa adalah mengajarkan kita agar tidak mudah mengeluh atau curhat kepada manusia. Mengeluh dan curhat itu hanya kepada Allah, sedangkan kepada manusia kita lebih ke arah m
Forwarded from Muslimafiyah.com
# Tidak Ada Sunnah Berbuka Dengan Yang Manis
Sempat menjadi hal masyhur dan terkenal bahwa berbuka puasa itu sunahnya dengan yang manis. Konon katanya menjadi terkenal karena iklan minuman manis tertentu atau iklan sirup tertentu yang begitu terkenal melalui media TV dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa tidak ada sunnah berbuka dengan manis-manis seperti sirup, cendol, es teh manis dan sejenisnya. Yang disunnahkan adalah berbuka puasa sesuai dengan urutannya yaitu dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada dengan tamr (kurma kering), apabila tidak ada maka dengan meneguk air putih.
📗Baca sengkapnya:
https://muslim.or.id/46638-tidak-ada-sunnah-berbuka-dengan-yang-manis.html?fbclid=IwAR208ebNqPmXayOXUAncni2bFaN-6-n8cRHFXRG_NCalow2R3mtHDwYiyOw
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Sempat menjadi hal masyhur dan terkenal bahwa berbuka puasa itu sunahnya dengan yang manis. Konon katanya menjadi terkenal karena iklan minuman manis tertentu atau iklan sirup tertentu yang begitu terkenal melalui media TV dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa tidak ada sunnah berbuka dengan manis-manis seperti sirup, cendol, es teh manis dan sejenisnya. Yang disunnahkan adalah berbuka puasa sesuai dengan urutannya yaitu dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada dengan tamr (kurma kering), apabila tidak ada maka dengan meneguk air putih.
📗Baca sengkapnya:
https://muslim.or.id/46638-tidak-ada-sunnah-berbuka-dengan-yang-manis.html?fbclid=IwAR208ebNqPmXayOXUAncni2bFaN-6-n8cRHFXRG_NCalow2R3mtHDwYiyOw
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
______
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Muslim.or.id
Tidak Ada Sunnah Berbuka dengan Yang Manis
Benarkah ada sunnahnya berbuka dengan yang manis? Mari simak disini.
# Tata Cara Berbuka Puasa
Tata cara berbuka puasa yaitu:
1. Ucapakan “Bismillah” [1] lalu berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan. Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air. [2]
2. Kemudian baru membaca doa berbuka puasa, Ini berdasarkan hadits,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa:
“Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah.” “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”[3]
Ada dua alasan doa berbuka dengan cara ini berdasarkan hadits,
1. Lafadz hadits “telah berbuka” ( ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ), artinya beliau telah berbuka/membatalkan puasanya yaitu sudah makan kurma atau minum air.
2. Lafdz doa ketika berbuka “telah basah kerongkongan” (ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ), ini menunjukkan sudah makan dahulu dengan pembuka.
Jadi doa berbuka puasa tidaklah dibaca sebelum membatalkan puasa/ sebelum berbuka. Mohon maaf, adapun doa berbuka puasa yang mungkin cukup terkenal, akan tetapi doa ini sanadnya dhaif, yaitu doa,
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕ
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”
(Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).”[4]
Demikian, semoga bermanfaat.
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Catatan kaki:
[1] Ini adalah perintah umum sebelum makan mengucapkan “Bismillah”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻛَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺬْﻛُﺮِ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﺴِﻰَ ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﻛُﺮَ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻰ ﺃَﻭّﻟِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻭّﻟَﻪُ ﻭَﺁﺧِﺮَﻩُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.
[2] Sebagaimana contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃََﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air” (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih)
[3] HR. Abu Daud 2/306, no. 2357, lihat Shahih al-Jami’ 4/209, no. 4678
[4] Mulla ‘Ali Al Qari mengatakan, “Tambahan ‘wa bika aamantu ‘ adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya , walaupun makna do’a tersebut shahih.”(Mirqatul Mafatih, 6/304)
📗Baca sengkapnya:
https://muslimafiyah.com/tata-cara-berbuka-puasa.html
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
__
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
Tata cara berbuka puasa yaitu:
1. Ucapakan “Bismillah” [1] lalu berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan. Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air. [2]
2. Kemudian baru membaca doa berbuka puasa, Ini berdasarkan hadits,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa:
“Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah.” “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”[3]
Ada dua alasan doa berbuka dengan cara ini berdasarkan hadits,
1. Lafadz hadits “telah berbuka” ( ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ), artinya beliau telah berbuka/membatalkan puasanya yaitu sudah makan kurma atau minum air.
2. Lafdz doa ketika berbuka “telah basah kerongkongan” (ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ), ini menunjukkan sudah makan dahulu dengan pembuka.
Jadi doa berbuka puasa tidaklah dibaca sebelum membatalkan puasa/ sebelum berbuka. Mohon maaf, adapun doa berbuka puasa yang mungkin cukup terkenal, akan tetapi doa ini sanadnya dhaif, yaitu doa,
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕ
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”
(Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).”[4]
Demikian, semoga bermanfaat.
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Catatan kaki:
[1] Ini adalah perintah umum sebelum makan mengucapkan “Bismillah”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻛَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺬْﻛُﺮِ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﺴِﻰَ ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﻛُﺮَ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻰ ﺃَﻭّﻟِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻭّﻟَﻪُ ﻭَﺁﺧِﺮَﻩُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.
[2] Sebagaimana contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃََﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air” (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih)
[3] HR. Abu Daud 2/306, no. 2357, lihat Shahih al-Jami’ 4/209, no. 4678
[4] Mulla ‘Ali Al Qari mengatakan, “Tambahan ‘wa bika aamantu ‘ adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya , walaupun makna do’a tersebut shahih.”(Mirqatul Mafatih, 6/304)
📗Baca sengkapnya:
https://muslimafiyah.com/tata-cara-berbuka-puasa.html
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
__
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/62895341555542
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat
MuslimAfiyah
Tata Cara Berbuka Puasa - MuslimAfiyah
Tata cara berbuka puasa yaitu: Ucapakan “Bismillah” [1] lalu berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan. Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air. [2] Kemudian baru membaca doa berbuka puasa, Ini berdasarkan hadits…
Forwarded from Muslimafiyah.com
# Mudahnya Pamer di Zaman Sekarang
.
Pola hidup suka pamer tentu tidak diperkenankan oleh agama Islam. Zaman ini sangat mudah pamer dengan adanya sosial media, bahkan sebagian orang berlomba-lomba memamerkan apa yang mereka punya
Perhatikan perkataan salaf berikut, Dari ‘Amru bin Qais, ia berkata:
كَانُوا يَكْرَهُونَ أَنْ يُعْطِي الرَّجُلُ صَبِيَّهُ شَيْئًا فَيُخْرِجُهُ ، فَيَرَاهُ الْمِسْكِينُ فَيَبْكِي عَلَى أَهْلِهِ ، وَيَرَاهُ الْيَتِيمُ فَيَبْكِي عَلَى أَهْلِهِ
“Dahulu mereka (para salaf) membenci jika ada seseorang memberikan sesuatu kepada anaknya, lalu ia membawanya keluar sehingga dilihat orang-orang miskin lalu ia menangis kepada keluarganya, dan dilihat oleh anak yatim lalu ia menangis kepada keluarganya” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Suka Pamer menyebabkan sifat yang tidak baik:
1. Sombong dengan yang dipamer
2. Membuat orang lain yang melihat tidak qana’ah/puas dengan apa yang telah Allah beri rezeki kepada mereka
3. Menimbulkan hasad dan dengki
4. Menyebabkan penyakit ‘ain pada yang dipamer baik berupa anak, benda dan barang-barang lainnya
Silahkan baca tulisan kami:
1. “Jangan Sering Pamer Agar Terhindar Penyakit ‘Ain”
https://muslimafiyah.com/jangan-sering-pamer-agar-terhindar-penyakit-ain.html
2. “Penyakit ‘Ain Melalui Foto dan Video”
muslim.or.id/28858-penyakit-ain-melalui-foto-dan-video.html
Terdapat ayat yang menjelaskan agar kita menyebut nikmat-nikmat Allah.
Allah berfirman,
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺔِ ﺭَﺑِّﻚَ ﻓَﺤَﺪِّﺙْ
“Dan terhadap nikmat Rabb-mu, maka hendaklah kamu sebutkan”. (QS. Adh-Dhuha: 11).
Maksud “menyebutkan” di sini yaitu mengakui dan bersyukur, Al-Qurthubi berkata,
والاعتراف بها شكر .
“Yaitu mengakui dan bersyukur (atas nikmat)” (Tafsir Al-Qurthubi)
Sebagian orang berdalil dengan ayat ini bolehnya pamer dengan dalih “menyebut nikmat Rabb”, akan tetapi yang benar adalah menyebutkan nikmat Allah jika ada mashlahat seperti akan memotivasi orang lain, adapun terlalu sering bahkan ditambah bumbu kesombongan, maka ini bukanlah maksud ayat tersebut
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menafsirkan ayat,
أثن على الله بها، وخصصها بالذكر إن كان هناك مصلحة.
“Pujilah Allah atas nikmat tersebut dan khususkan dengan menyebutkannya jika ada kemashlahatan” (Tafsir As-Sa’diy)
Demikian semoga bermanfaat
@ Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Link Artikel:
https://muslimafiyah.com/mudahnya-pamer-di-zaman-sekarang.html?fbclid=IwY2xjawE9_ylleHRuA2FlbQIxMAABHaQOILqLmkx2PW_7S_HEqloZTTei0nB2y62SR3o2yxQ5mPVO07BZjUDJQA_aem_EOmpAmec-sJl5bKmcOSGcQ
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
__
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/6289651755537
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat#Artikel
.
Pola hidup suka pamer tentu tidak diperkenankan oleh agama Islam. Zaman ini sangat mudah pamer dengan adanya sosial media, bahkan sebagian orang berlomba-lomba memamerkan apa yang mereka punya
Perhatikan perkataan salaf berikut, Dari ‘Amru bin Qais, ia berkata:
كَانُوا يَكْرَهُونَ أَنْ يُعْطِي الرَّجُلُ صَبِيَّهُ شَيْئًا فَيُخْرِجُهُ ، فَيَرَاهُ الْمِسْكِينُ فَيَبْكِي عَلَى أَهْلِهِ ، وَيَرَاهُ الْيَتِيمُ فَيَبْكِي عَلَى أَهْلِهِ
“Dahulu mereka (para salaf) membenci jika ada seseorang memberikan sesuatu kepada anaknya, lalu ia membawanya keluar sehingga dilihat orang-orang miskin lalu ia menangis kepada keluarganya, dan dilihat oleh anak yatim lalu ia menangis kepada keluarganya” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Suka Pamer menyebabkan sifat yang tidak baik:
1. Sombong dengan yang dipamer
2. Membuat orang lain yang melihat tidak qana’ah/puas dengan apa yang telah Allah beri rezeki kepada mereka
3. Menimbulkan hasad dan dengki
4. Menyebabkan penyakit ‘ain pada yang dipamer baik berupa anak, benda dan barang-barang lainnya
Silahkan baca tulisan kami:
1. “Jangan Sering Pamer Agar Terhindar Penyakit ‘Ain”
https://muslimafiyah.com/jangan-sering-pamer-agar-terhindar-penyakit-ain.html
2. “Penyakit ‘Ain Melalui Foto dan Video”
muslim.or.id/28858-penyakit-ain-melalui-foto-dan-video.html
Terdapat ayat yang menjelaskan agar kita menyebut nikmat-nikmat Allah.
Allah berfirman,
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺔِ ﺭَﺑِّﻚَ ﻓَﺤَﺪِّﺙْ
“Dan terhadap nikmat Rabb-mu, maka hendaklah kamu sebutkan”. (QS. Adh-Dhuha: 11).
Maksud “menyebutkan” di sini yaitu mengakui dan bersyukur, Al-Qurthubi berkata,
والاعتراف بها شكر .
“Yaitu mengakui dan bersyukur (atas nikmat)” (Tafsir Al-Qurthubi)
Sebagian orang berdalil dengan ayat ini bolehnya pamer dengan dalih “menyebut nikmat Rabb”, akan tetapi yang benar adalah menyebutkan nikmat Allah jika ada mashlahat seperti akan memotivasi orang lain, adapun terlalu sering bahkan ditambah bumbu kesombongan, maka ini bukanlah maksud ayat tersebut
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menafsirkan ayat,
أثن على الله بها، وخصصها بالذكر إن كان هناك مصلحة.
“Pujilah Allah atas nikmat tersebut dan khususkan dengan menyebutkannya jika ada kemashlahatan” (Tafsir As-Sa’diy)
Demikian semoga bermanfaat
@ Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Link Artikel:
https://muslimafiyah.com/mudahnya-pamer-di-zaman-sekarang.html?fbclid=IwY2xjawE9_ylleHRuA2FlbQIxMAABHaQOILqLmkx2PW_7S_HEqloZTTei0nB2y62SR3o2yxQ5mPVO07BZjUDJQA_aem_EOmpAmec-sJl5bKmcOSGcQ
.
Ayo berpartisipasi dakwah bersama kami dengan berdonasi ke:
Bank Syariah Indonesia
No.Rek : 3000444331
A.n. : Muslimafiyah Indonesia
Info dan Konfirmasi :
WA 0895386253373
Yayasan Muslimafiyah Indonesia
__
Gabung grop WA ARTIKEL dakwah dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Insyaallah dikirim artikel setiap hari
Silakan klik link:
https://wa.me/6289651755537
Kirim dengan format:
#Nama#Daerah#Ikhwan/Akhwat#Artikel