Muslimafiyah.com
21.2K subscribers
3.4K photos
102 videos
12 files
3.85K links
Download Telegram
# NON-MUSLIM MENINGGAL, HANYA BOLEH ISTIRJA’, TIDAK BOLEH MENDOAKANNYA
.
Apabila ada non-muslim yang meninggal, kita hanya boleh mengucapkan kalimat istirja’ yaitu
.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
.
Karena artinya kita semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah termasuk non-muslim. Dan ini termasuk bentuk muamalah yang baik dengan manusia, karena Islam memerintahkan kita berbuat baik & adil kepada siapa saja termasuk non-muslim selama mereka tidak memerangi kita
.
Kita tidak boleh mendoakannya, seperti:
“Semoga diampuni”
“Rest in Peace (RIP)”
.
Karena mereka melakukan kesalahan yang paling besar yaitu tidak beriman kepada Rabb yang menciptakan, memberikan rezeki dan kehidupan kepada mereka.
.
SIMAK SELENGKAPNYA, KLIK VIDEONYA (Video singkat 1 MENIT):
https://youtu.be/JEQkhMtLdmo
.
Pemateri: Raehanul Bahraen (Alumni ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)
.
Video singkat 1 menit oleh tim @indonesiabertauhidofficial
.
.
#Kajian
#indonesiaBertauhid
#Tauhid
#videokajian
#videopendek
#doa
#RIP
#nonmuslimmeningggal
#kematian
# Doa agar Terhindar dari Hilangnya Nikmat & Bencana yang Tiba-Tiba
.
Ketika banyak muncul bencana tiba-tiba seperti gempa, banjir, kebakaran dan musibah lainnya hendaknya kita memperbanyak membaca doa berikut.
.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ, وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ, وَفَجْأَةِ نِقْمَتِكَ, وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
.
Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu. (HR. Muslim)
.
Maksud dari kata-kata (فَجْأَةِ نِقْمَتِكَ) “siksa yang tiba-tiba” adalah bencana dan musibah yang tiba-tiba, hal ini lebih parah daripada bencana yang tidak datang tiba-tiba. Syaikh Abdul Mushin Az-Zamili menjelaskan,
.
“Siksa yang tiba-tiba yaitu berupa bencana atau musibah yang datang secara mendadak.Tentunya berbeda dengan musibah yang didahului oleh sesuatu (sebagai awalnya semisal penyakit) dan tidak mendadak, hal ini lebih ringan perkaranya.”. (Syarh Bulughul Maram)
.
Bencana seperti gempa, banjir dan musibah akan menghilangkan nikmat dan bisa jadi merupakan murka dari Alllah karena banyaknya kesyirikan dan maksiat. Untuk menghindari terjadi musibah dan bencana pada kita hendaknya kita benar-benar memhami bahwa sebab turunnya musibah dan bencana akibat keyirikan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia. Hendaknya kita melakukan muhasabah dan segera kembali kepada Allah serta menghentikan keyirikan dan kemaksiatan yang merajalela agar terhindar dari hilangnya nikmat, datangnya bencana dan terhindar dari murka Allah.
.
Allah Ta’ala berfirman,
.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalahdisebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura: 30).

BACA SELENGKAPNYA:
https://muslim.or.id/43134-doa-agar-terhindar-dari-hilangnya-nikmat-bencana-yang-tiba-tiba.html


Penyusun: Raehanul Bahraen

Follow juga:
@muslimafiyahcom
@muslimafiyah_publishing

#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #doa #bencana #berdoa #dakwah #islam #sunnah #dakwahsunnah #dakwahislam #kajianislam #kajiansunnah #dakwahtauhid #indahnyaislam #tauhid #indonesia #videodakwah #ahlusunnah #dakwahsalaf #hijrah #pemudahijrah #muslim #muslimah
# Tahan “Doa Jelek-mu” Wahai Ibu
.
Ketika mendidik anak, bisa jadi orang tua khususnya ibu tidak sengaja berkomentar jelek kepada anaknya ketika muncul rasa tidak sabar kepada anak-anaknya
.
“Dasar anak nakal, kalau besar bisa jadi preman nanti”
.
“Anak ini memang suka melawan, bisa ‘jadi orang’ tidak kalau sudah gede?”
.
“Sering bikin jengkel saja, awas bisa sial seumur hidup”
.
Atau mendoakan jelek anaknya:
.
“Anak ini tidak tahu diri, semoga sial seumur hidupnya.”
.
Hendaknya ayah dan ibu menahan diri dari berkomentar jelek atau mendoakan kejelekan. Karena doa kejelekan orang tua pada anaknya juga mustajab/terkabul
.
“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.”[1]
.
Syaikh Bin Baz menjelaskan bahwa doa orang tua yang jelek bisa terkabulkan, beliau berkata:
.
“Dikhawatirkan akan terkabul (doa orang tua yang jelek kepada anaknya), hendaknya orang tua hati-hati. Tidaklah ia berdoa kecuali doa kebaikan saja.”[2]
.
Kita bisa lihat kisah yang shahih terjadi di masa lalu yaitu kisah seorang ahli ibadah bernama Juraij, beliau sedang asyik beribadah kemudian ibunya memanggil, ia lebih memilih melanjutkan sebentar shalatnya daripada memenuhi panggilan ibunya. Akhirnya karena tidak dijawab-jawab, sang ibu agak kesal sambil mendoakan keburukan kepada Juraij,
.
“Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur.” [3]

Doa sang ibu terkabulkan, setelahnya Juraij mendapatkan fitnah kasus dengan seorang pelacur.

BACA SELENGKAPNYA:
https://muslimafiyah.com/tahan-doa-jelek-mu-wahai-ibu.html

Penyusun: Raehanul Bahraen


#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #doa #ibu #doaibu #dakwah #islam #sunnah #dakwahsunnah #dakwahislam #kajianislam #kajiansunnah #dakwahtauhid #indahnyaislam #tauhid #indonesia #videodakwah #ahlusunnah #dakwahsalaf #hijrah #pemudahijrah #muslim #muslimah
# Tidak perlu Saling Mendoakan Dan Memberi Selamat Tahun Baru Masehi
.
-Jalanilah malam tahun baru sebagaimana malam-malam biasanya. Tidak ada yang spesial di malam tahun baru.
.
-Apabila biasa kumpul keluarga, maka kumpul keluarga. Yang biasa baca buku, silakan baca buku, yang memang ada kajian RUTIN malam itu, silahkan kajian
.
-Tidak perlu membuat “saingan” berupa kegiatan Islami DALAM RANGKA menyambut tahun baru masehi
.
-Berikut ini adalah pernyataan yang kurang tepat:
.
“Daripada kumpul-kumpul malam tahun baru untuk bakar kembang api dan niup terompet seperti orang Yahudi, mendingan malam tahun baru kita berkumpul buat pengajian dan saling mendoakan”
.
“Saya ikut tahun baru sekedar formalitas aja kok, gak enak ama temen, gak niat merayakannya juga, saya sudah tahu hukumnya”
.
-Intinya tidak perlu membuat acara khusus dalam rangka menyambut tahun baru masehi. Tidak perlu membuat majelis dzikir atau pengajian dalam rangka tahun baru masehi
.
-Karena jelas tahun baru masehi bukan perayaan kaum Muslimin dan jelas itu adalah perayaan non-muslim serta memiliki sejarah yang terkait dengan agama kuno Romawi.
.
Sebagaimana dalam buku “The World Book Encyclopedia” vol.14 hal.237 dijelaskan: “Semenjak abad ke 46 SM raja Romawi julius caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun. Orang Romawi mem persembahkan hari 1 Januari kepada janus, dewa segala gerbang pintu-pintu dan permulaan (waktu)
.
- Mengenai ucapan selamat, ada ulama yang menjelaskan, ucapan selamat boleh-boleh saja, berdoa dengan doa mutlak (kapan saja boleh berdoa), hanya saja TIDAK boleh dikaitkan dengan momentum tahun baru
.
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Daud, shahih)

BACA SELENGKAPNYQ:
https://muslim.or.id/24091-bolehkah-saling-mendoakan-dan-memberi-selamat-tahun-baru-masehi.html

Penyusun: Raehanul Bahraen


#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #doa #mendoakan #dakwah #islam #sunnah #dakwahsunnah #dakwahislam #kajianislam #kajiansunnah #dakwahtauhid #indahnyaislam #tauhid #indonesia #videodakwah #ahlusunnah #dakwahsalaf #hijrah #pemudahijrah #muslim #muslimah
# Bolehkah Membaca Doa/Ruqyah kemudian ditiupkan ke Air?
.
-Tidak terlarang berobat dengan membacakan Doa & ruqyah pada air kemudian ditiupkan
.
-Doa & ruqyah harus dari Al-Quran & sunnah
.
-Tidak boleh berkeyakinan orang yang membaca doa dan meniup air adalah orang yang sakti & PASTI wali Allah
.
-Yang menyembuhkan adalah Allah, bukan ustadz yang meniup air atau bacaannya
.
Sering kita melihat ada kiayi atau ustadz yang meniupkan doa ke air kemudian digunakan untuk mengobati orang sakit baik sakit fisik atau gangguan jin. Apakah ini ada contohnya atau apakah disyariatkan?
.
Pertanyaan diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,
.
Apakah mungkin bagi seorang Muslim mengobati dirinya sendiri dengan air yang dibacakan lalu ditiupkan padanya?
.
Jawaban:
.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika merasakan sakit beliau (membaca kemudian) meniupkan surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) pada tangan beliau sebanyak 3 kali, lalu mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuh yang mampu diusap sebelum tidur. Dimulai dari kepala, wajah, lalu ke dada. Sebagaimana yang diberitakan oleh ‘Aisyah radhiallahu’anha dalam hadits yang shahih.
.
Selain itu, Jibril pernah meruqyah beliau shallallahu’alaihi wasallam ketika beliau sakit, dengan menggunakan air yang dibacakan doa:
.
بسم الله أرقيك، من كل شيء يؤذيك، من شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك، بسم الله أرقيك
.
“bismillaah urqiika min kulli syai’in yu’dziika wa min syarri kulli nafsin au ‘ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi urqiika”
.
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, Dengan nama Allah aku meruqyahmu”
.
BACA SELENGKAPNYA:
https://muslimafiyah.com/bolehkah-membaca-doaruqyah-kemudian-ditiupkan-ke-air.html

Penyusun:  dr. Raehanul Bahraen


#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #dakwahtauhid #videodakwah #ahlusunnah #muslim #muslimah #doa #ruqyah
# Tidak perlu Saling Mendoakan Dan Memberi Selamat Tahun Baru Masehi
.
-Jalanilah malam tahun baru sebagaimana malam-malam biasanya. Tidak ada yang spesial di malam tahun baru.
.
-Apabila biasa kumpul keluarga, maka kumpul keluarga. Yang biasa baca buku, silakan baca buku, yang memang ada kajian RUTIN malam itu, silahkan kajian
.
-Tidak perlu membuat “saingan” berupa kegiatan Islami DALAM RANGKA menyambut tahun baru masehi
.
-Berikut ini adalah pernyataan yang kurang tepat:
.
“Daripada kumpul-kumpul malam tahun baru untuk bakar kembang api dan niup terompet seperti orang Yahudi, mendingan malam tahun baru kita berkumpul buat pengajian dan saling mendoakan”
.
“Saya ikut tahun baru sekedar formalitas aja kok, gak enak ama temen, gak niat merayakannya juga, saya sudah tahu hukumnya”
.
-Intinya tidak perlu membuat acara khusus dalam rangka menyambut tahun baru masehi. Tidak perlu membuat majelis dzikir atau pengajian dalam rangka tahun baru masehi
.
-Karena jelas tahun baru masehi bukan perayaan kaum Muslimin dan jelas itu adalah perayaan non-muslim serta memiliki sejarah yang terkait dengan agama kuno Romawi.
.
Sebagaimana dalam buku “The World Book Encyclopedia” vol.14 hal.237 dijelaskan: “Semenjak abad ke 46 SM raja Romawi julius caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun. Orang Romawi mem persembahkan hari 1 Januari kepada janus, dewa segala gerbang pintu-pintu dan permulaan (waktu)
.
- Mengenai ucapan selamat, ada ulama yang menjelaskan, ucapan selamat boleh-boleh saja, berdoa dengan doa mutlak (kapan saja boleh berdoa), hanya saja TIDAK boleh dikaitkan dengan momentum tahun baru
.
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Daud, shahih)

BACA SELENGKAPNYQ:
https://muslim.or.id/24091-bolehkah-saling-mendoakan-dan-memberi-selamat-tahun-baru-masehi.html

Penyusun: Raehanul Bahraen


#raehanulbahraen #indonesiabertauhid #muslimafiyah #doa #mendoakan #dakwah #islam #sunnah #dakwahsunnah #dakwahislam #kajianislam #kajiansunnah #dakwahtauhid #indahnyaislam #tauhid #indonesia #videodakwah #ahlusunnah #dakwahsalaf #hijrah #pemudahijrah #muslim #muslimah
sudah selayaknya kita menggantungkan diri dan berdoa memohon kepada Allah, setiap saat dan bahkan pada hal yang terkesan sepele kita juga menggantungkan dan memohon kepada Allah. Dalam hadits dijelaskan bahkan sekedar tali sandal yang putus kita berdoa kepada Allah agar dimudahkan dan digantikan dengan yang lebih baik.

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,

” وفي الحديث دليل على أن الله يحب أن يسأله العباد جميع مصالح دينهم ودنياهم من الطعام والشراب والكسوة وغير ذلك ، كما يسألونه الهداية والمغفرة ، وفي الحديث : ( ليسأل أحدكم ربه حاجته كلها حتى شسع نعله إذا انقطع ) ، وكان بعض السلف يسأل الله في صلاته كل حوائجه حتى ملح عجينه وعلف شاته ، وفي الإسرائيليات : أن موسى عليه الصلاة والسلام قال : يا رب ! إنه ليعرض لي الحاجة من الدنيا فأستحي أن أسألك . قال : سلني حتى ملح عجينك وعلف حمارك .

“Pada hadits terdapat dalil bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang meminta kepada-Nya semua mashlahat agam dan dunia berupa makanan, minuman, pakaian dan lain-lain sebagai mana mereka meminta hidayah dan ampunan. Dalam hadist, ‘hendaklah setiap kalian meminta kepada Rabbnya semua kebutuhan, sampai-sampai ketika tali sandalnya lepas’.”

[Jami’ Al-‘ulum wal hikam 2/48, Mu’assasah Risalah, Beirut, , cet. VII,1422 H, syamilah]

📗Baca selengkapnya:

https://muslimafiyah.com/berdoalah-walau-untuk-sekedar-memperbaiki-tali-sandal-yang-putus.html

✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.

📎 Follow juga akun kami:
@kajian_raehanul_bahraen
@muslimafiyahacademy
@muslimafiyahcom

#raehanulbahraen #dokterraehanulbahraen #kajianraehanulbahraen #berdoa #tawakal #doa #doayangbaikbaik #dakwahtauhid #dakwahsunnah
Postingan Minta “Like & share”

Terkadang (atau sering) kita jumpai postingan di sosial media yang terindikasi meminta “like & share”, misalnya postingan dengan gambar atau video yang mengharukan dan membuat iba, postingan gambar atau video yang membuat semangat. Akan tetapi postingan ini secara terang-terangan meminta agar di-like atau dishare.

Yang membuat kami agak khawatir, terkadang postingan tersebut memuat materi agama. Tepatnya memakai materi agama dengan tujuan yang tidak benar, bukan untuk dakwah tetapi untuk memperoleh like dan share atau agar akun sosmednya banyak followernya. (Infonya bahwa ada indikasi mereka adalah oknum mencari follower saja, jika sudah banyak maka akun sosmednya akan dijual dengan harga yang cukup mahal)

Misalnya:

“Ketik aamiin di kolom komentar”
(Padahal jika memang ingin, tidak perlu kita ketik, cukup kita ucapkan saja)

“Yang like semoga masuk surga”
“Yang share semoga sukses dan selamat”
(Hal ini tidak benar dan terindikasi memanfaatkan agama untuk dunia)

Yang menjadi penekanan adalah memanfaatkan agama untuk dunia merupakan perbuatan yang sangat tercela. Memang terkadang Allah beri bagian dunia yang ia cari, tetapi di akhirat berdampak sangat bahaya.

📗Baca selengkapnya:

https://muslimafiyah.com/postingan-minta-like-share.html

✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.

📎 Follow juga akun kami:
@kajian_raehanul_bahraen
@muslimafiyahacademy
@muslimafiyahcom

#raehanulbahraen #dokterraehanulbahraen #kajianraehanulbahraen #pengemis #doa #doayangbaikbaik #tauhid #sunnahnabi #dakwahsunnah