Kaldera.id
4 subscribers
1 photo
10.8K links
Kaldera.id - Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta.
Download Telegram
Pemko Bantah Ada Arogansi Pengamanan Bobby Nasution kepada Wartawan

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Kabag Humas Setdako Medan Arrahman Pane buka suara terkait sikap tidak ramah kepada wartawan yang berujung kepada aksi di depan Kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kamis (15/4/2021).

Arrahman Pane mengatakan aksi protes yang dilakukan puluhan wartawan tidak perlu terjadi. Sebab, menurutnya tidak ada intimidasi maupun pelarangan peliputan terhadap dua orang jurnalis yang dilakukan petugas Satpol PP, seorang aparat kepolisian serta petugas Paspampres seperti yang banyak diberitakan.

Peristiwa yang terjadi, kata Arrahman Pane murni hanya kesalahpahaman saja.

“Sebenarnya, permasalahan ini hanya miskomunikasi saja. Kemarin ada dua rekan wartawan yang ingin wawancara langsung dengan Bapak Walikota. Seharusnya, mereka bisa koordinasi dengan kita. Apalagi kita saat itu berada di kantor. Kita selama ini selalu terbuka untuk rekan-rekan wartawan,” kata menanggapi aksi protes yang dilakukan puluhan wartawan.

Arrahman selanjutnya menjelaskan Bobby Nasution selaku Walikota tidak pernah melarang untuk diliput maupun diwawancarai oleh rekan-rekan jurnalis ketika berada di lapangan.

“Bapak Wali Kota selama ini cukup terbuka dan selalu mendekatkan diri dengan kawan-kawan wartawan. Bahkan, usai kegiatan di lapangan, beliau selalu bertanya apakah ada wartawan yang ingin bertanya,” ungkapnya.

Mengenai masalah pengamanan, Arrahman menjelaskan ada batas-batasnya yang dilakukan baik petugas Satpol PP, petugas kepolisian yang berjaga di Kantor Wali Kota serta Paspampres.

“Selama ini mereka tidak pernah melarang wartawan untuk pergi saat melakukan peliputan. Jadi ini murni miskomunikasi saja yang pasti, Bapak Walikota selalu terbuka dan ingin selalu mendekatkan diri dengan kawan-kawan wartawan,” jelasnya.

Paspampres dalam melakukan pengamanan, terang Arrahman, saat ini tidak ada yang berlebihan seperti main tarik maupun membatasi untuk mendekati Walikota ketika melakukan wawancara. Jika pun itu terjadi, imbuhnya, mungkin pada saat Walikota baru dilantik karena petugas Paspampres belum mengenal rekan-rekan wartawan.

“Begitu juga dengan membatasi wartawan bertanya. Kalaupun terjadi, itu karena Bapak Walikota ada agenda lain yang harus dikejar, sehingga harus buru-buru menuju ke lokasi. Yang pasti tidak ada upaya untuk membatasi pertanyaan wartawan,” pungkasnya. (finta rahyuni)
The post Pemko Bantah Ada Arogansi Pengamanan Bobby Nasution kepada Wartawan appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Gubsu Izinkan Tempat Wisata Buka Selama Larangan Mudik

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memperbolehkan tempat pariwisata buka selama larangan mudik mulai 6-17 Mei 2021. Namun, tetap ada batasan yang diberikan di tempat wisata seperti pengurangan kapasitas.

Menurut Edy, pihaknya tidak dapat menutup objek pariwisata karena mempertimbangkan masyarakat UMKM yang berada di lokasi-lokasi wisata.

“Bukan ditutup karena ada rakyat-rakyat kita yang disitu UMKM, tapi sedapat mungkin kita batasi,” kata Edy, Jumat (16/4/2021).

Meski begitu, Edy tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap merayakan Hari Raya Idul Fitri dari rumah masing-masing.

“Untuk lebaran ini semua kita putus, cuti kita putus, berlebaran kita putus. Sedapat mungkin dari tanggal 6-17 Mei itu ayolah kita berlebaran di rumah masing-masing, bertamasya di halaman rumah masing-masing, kita berdoa di rumah masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya bakal melaksanakan keputusan pemerintah pusat soal larangan mudik Lebaran 2021. Namun, ia menyebut mudik antardaerah di Provinsi Sumut masih diperbolehkan.

Pasalnya, menurut Edy masyarakat yang mudik dalam provinsi saja masih bisa dikontrol oleh Pemprov Sumut.

Namun, untuk masyarakat yang akan mudik ke luar Sumut, Edy mengatakan tidak memberikan izin. Termasuk kata Edy untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak melakukan mudik Lebaran.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penjagaan ketat di 7 titik pintu masuk wilayah Sumut jelang lebaran 2021. Langkah ini dilakukan sebab arus pemudik beresiko memicu penyebaran Covid-19.

Penyekatan ini dilakukan perbatasan antara Sumut- Aceh, Sumut, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumut- Riau. (finta rahyuni)
The post Gubsu Izinkan Tempat Wisata Buka Selama Larangan Mudik appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
BBKSDA Sumut Terima Sepasang Orangutan dari Jawa Tengah

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) menerima sepasang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang berasal dari BKSDA Jawa Tengah. Kedua Orangutan diterima melalui Bandara Udara Kualanamu Internasional, Deli
Serdang, Sabtu (10/4/2021).

Kedua orangutan tersebut, masing-masing bernama “Asto” (jantan) dan “Asih” (betina). Keduanya berusia antara 2-5 tahun.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan morfologi seperti umur, nafas, jantung, gigi, ukuran lengan, kaki oleh dokter hewan serta tim ahli keduanya dinyatakan sehat,” kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, Jumat (16/4/2021).

Hotmauli mengatakan, sebelum diberangkatkan ke Sumut kedua Orangutan itu telah dilakukan tes darah untuk memantau penyakit elisa rabies. Hasilnya dinyatakan negatif. Demikian juga dengan tes Covid-19 hasilnya pun negatif.

“Sedangkan untuk tes DNA sudah dilakukan dan saat ini sedang menunggu hasilnya,” ujarnya.

Setibanya di Bandara Kualanamu, kedua orangutan kemudian segera dievakuasi ke Pusat Rehabilitasi Orangutan dan Primata yang dikelola oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) di Bukit Mas Besitang, Kabupaten Langkat, untuk menjalani proses karantina dan rehabilitasi sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Balai KSDA Jawa Tengah, bahwa kedua
individu orangutan tersebut merupakan hasil penyerahan masyarakat kepada petugas
Balai KSDA Jawa Tengah di Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 2021. Orangutan ini juga sempat dititipkan sementara ke Lembaga Konservasi Agrowisata PT. Sidomuncul di Bergas, Semarang.

Proses pemindahan orangutan ini mengacu kepada Edaran Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Nomor: SE.4/KSDAE/KKH/KSA/4/2020 tanggal 9 April 2020 tentang Panduan Teknis Pencegahan Covid-19 Pada Manusia dan Satwa Liar, serta telah memperhatikan kesehatan manusia maupun kesejahteraan satwa dalam rangka One Health serta Animal Walfare. (finta rahyuni)
The post BBKSDA Sumut Terima Sepasang Orangutan dari Jawa Tengah appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Aksi Wartawan Tolak Arogansi Pengamanan Bobby Berlanjut

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Puluhan wartawan dari berbagai media cetak, online dan elektronik kembali melakukan aksi di depan kantor Walikota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jumat (16/4/2021).

Aksi ini merupakan aksi kedua yang dilakukan oleh wartawan buntut dari pengusiran wartawan saat hendak melakukan konfirmasi pemberitaan.

Pada aksi sebelumnya tidak ada tanggapan dari pihak Pemko atas aspirasi wartawan ini. Sehingga para wartawan kembali mendatangi kantor Walikota itu.

Para wartawan datang membawa sejumlah spanduk yang berisi kecaman pelarangan liputan wartawan. Salahsatunya “Pemerintah yang bersih tidak alergi Jurnalis”.

Ada tiga tuntutan wartawan dalam aksinya. Pertama, meminta agar Bobby Nasution meminta maaf secara resmi kepada wartawan atas insiden yang terjadi.

Kedua, meminta agar Menantu Presiden Joko Widodo itu memberikan pemahaman kepada petugas keamanan. Ketiga, membersihkan lingkaran Bobby Nasution dari provokator.

“Perlakukanlah kami sebagai teman jangan perlakuan kami seperti lawan,” ujar Array, wartawan Tribun Medan saat orasi.

Aksi ini merupakan buntut dari pengusiran petugas keamanan di Pemko Medan kepada wartawan saat hendak melakukan konfirmasi pemberitaan, Rabu (14/4/2021). Mereka disebut dihalangi oleh oknum petugas keamanan saat tengah tengah menunggu Wali Kota Medan Bobby Nasution guna mendapatkan konfirmasi terkait sebuah pemberitaan.

“Di luar aja. Jangan di sini,” kata Satpol PP.

Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk sekadar wawancara saja.

“Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja,” kata Satpol PP itu.

Mendengar penjelasan itu, Satpol PP tadi pergi. Tak lama berselang, datang petugas kepolisian.

Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media. Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.

Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.

“Kan udah dibilang Satpol PP tadi,” kata polisi tersebut.

Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.
Lelaki itu juga mengusir awak media.
Dia juga memaksa awak media mematikan handphone. Ia mengatakan, tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.

“Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen,” sergah laki-laki berbaju safari tersebut.

Sempat terjadi perdebatan di sana. Namun, karena tak ingin memperpanjang wartawan lalu meninggalkan lokasi. (finta rahyuni)
The post Aksi Wartawan Tolak Arogansi Pengamanan Bobby Berlanjut appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Menantikan Museum Alquran dan Peradaban Islam UIN Sumatera Utara

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
Oleh: Jufri Naldo

Tidak lama lagi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan (UIN SU) akan memiliki museum Alquran dan peradaban Islam. Keinginan tersebut tentunya bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi Wahdah al ‘Ulum, sebuah metodologi keilmuan UIN SU yang digagas oleh Profesor Syahrin Harahap yang saat ini diamanhakan sebagai Rektor.

Alasan mendasar Profesor Syahrin untuk mendirikan museum itu karena keberadaannya pada sebuah lembaga pendidikan sangat dibutuhkan. Baik dari tingkat pendidikan yang paling rendah hingga pendidikan yang paling tinggi.

Dalam pendidikan dasar (SD) misalnya, anak didik akan sangat senang sekali bila bisa belajar di museum jika dibandingkan ketika mereka belajar di dalam kelas, terutama dalam mata pelajaran sejarah.

Karena di museum mereka bisa mengamati benda-benda peninggalan masa lampau secara langsung. Sementara dalam ranah pendidikan tinggi (Universitas), museum mewujud menjadi suatu lembaga atau pusat penelitian ilmiah, yang keberadaannya diharapkan dapat selalu mengomunikasikan hasil penelitian yang berbasis sejarah dan arkeologi. Oleh karenanya, keberadaan sebuah museum di sebuah lembaga pendidikan sudah menjadi keniscayaan. Sejarah dan Fungsi MuseumSecara terminologi, museum berasal dari bahasa Latin, “Mouseion”, yang bermakna kuil. Semula, fungsi utamanya adalah tempat hiburan bagi para Dewa, akan tetapi fungsi tersebut terus mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi jaman.

Di jaman modern, museum berfungsi sebagai tempat pengkajian ilmiah dan kesenian. Dalam arti, keberadaan museum hari ini adalah sebagai tempat studi, pendidikan, dan kesenangan bagi masyarakat secara luas (Mclean. K, 1996).

Dengan terjadinya perubahan fungsi tersebut, maka pemerintah Indonesia secara konstitusional memberi payung hukum bagi museum sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 1995.

PP ini menegaskan bahwa museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda bukti materil hasil budaya manusia, alam dan lingkungan dengan tujuan bisa menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Dengan adanya peraturan ini maka museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum.

Seperti yang telah disinggung semula bahwa museum tidak dapat dipisahkan dari koridor ilmu pengetahuan dan ciri ilmiah adalah predikat yang melekat padanya, di saat bersamaan para ahli per-museuman pun menyadari akan pentingnya melakukan kegiatan penelitian di museum untuk suksesnya fungsionalisasinya.

Hal ini dilandasi karena kerja-kerja penelitian di museum berbeda sekali dengan penelitian di lembaga akademis pada umumnya. Penelitian di museum adalah karya bersama antara staf dan pimpinan.

Objek penelitian juga bersumber pada masalah yang berkaitan dengan koleksi museum, kemudian hasil penelitian tersebut dikomunikasikan kepada masyarakat melalui penerbitan atau pameran. Objek selanjutnya adalah penelitian yang bersumber pada para pengunjung museum. Hasil model yang terakhir ini digunakan untuk dasar penyusunan kebijakan dalam pengelolaan museum.

Penelitian yang dilakukan di museum juga dituntut harus mendalam tentang seluk-beluk sebuah koleksi. Karena hasil penelitian harus dapat memberikan penjelasan secara lebih luas dalam konteks ilmu pengetahuan. Semisal pengetahuan sejarah, arkelologi, antropologi, sosiologi, dan politik.

Artinya, walaupun hanya bersifat penelitian terhadap koleksi suatu museum, namun hasilnya dapat disumbangkan bagi penambahan wacana kognitif (data dan asumsi) pada suatu bidang ilmu yang berkaitan dengan koleksi.
[...]
Kaldera.id
Menantikan Museum Alquran dan Peradaban Islam UIN Sumatera Utara <svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail Oleh: Jufri Naldo Tidak lama lagi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan (UIN SU) akan memiliki…
Selanjutnya, yang tak kalah menarik dari hasil penelitian di museum adalah penelitian tersebut bisa menghasilkan suatu dukungan terhadap suatu teori yang sudah umum. Misalnya tentang disfusi, akulturasi, dan lokal genius yang diharapkan memberikan manfaat dalam konteks kemasakinian atau masa yang akan datang (Mc Clean, 1996). Perlunya Museum Peradaban Islam di UIN SumutSejak ditetapkannya Kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara sebagai titik nol Islam Nusantara oleh Presiden Joko Widodo pada 2017, secara tidak langsung UIN SU sebagai perguruan tinggi Islam terbesar di Sumatera Uara mendapat kehormatan menghadirkan bukti benda-benda bersejarah terkait awal mula Islam masuk ke Nusantara.

Bahkan dalam tataran ini, UIN SU diharapkan tidak terhenti dalam membicarakan sejarah agama Islam semata, akan tetapi juga mampu menjelaskan sejarah agama-agama lainnya.

Pandangan di atas sangat beralasan, karena Sumatera Utara dari sisi teologis merupakan Provinsi yang memiliki sejarah panjang tentang perkembangan agama-agama besar di Indonesia. Seperti agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konguchu, dan agama-agama lokal lainnya.

Dengan begitu, sebagai Universitas negeri yang berbasis Islam, UIN SU mendapat mandat dari masyarakat luas untuk bisa menjelaskan bagaimana perjalanan agama-agama tersebut beserta umatnya dari masa ke masa. Semenetara dari sisi sosiologis, Sumatera Utara memiliki ragam etnis, suku dan budaya.

Kehadiran museum peradaban Islam adalah bentuk keseriusan UIN SU dalam menjawab keinginan masyarakat.dan para akademisi untuk bisa melihat dan meneliti berbagai barang-barang dan temuan langka peninggalan sejarah, terutama artefak-artefak yang berbasis agama Islam maupun artefak peninggalan agama lainnya.

Oleh karena itu, UIN Sumut dengan ketersediaan tenaga sumber daya manusianya yang mumpuni di bidang sejarah, antropologi, dan arkeologi, bisa dijadikan ujung tombak dalam pendirian museum induk yang ditunggu oleh masyarakat.(*)

*Penulis Adalah Antropolog
Dan Sekretaris Panitia Pendirian Museum UIN SU
The post Menantikan Museum Alquran dan Peradaban Islam UIN Sumatera Utara appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Kesawan City Walk Beroperasi, Musholla dan Toilet Tak Tersedia

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan beroperasi, Kesawan City Walk (KCW), Jalan Ahmad Yani Medan, belum juga menyediakan Musholla dan toiletnya.

“Teman saya bingung tadi nyari toilet. Begitu nanya ke petugas Satpol PP, dia (Petugas) bilang toiletnya belum teredia. Petugas malah mengarahkan kami ke toilet lapangan merdeka, kan jauh itu disana,” kata salah satu pengunjung KCW, Amalia Lubis Jumat, (16/4/2021) malam.

Selain kebingungan mencari toilet, Amalia juga tidak menemukan keberadaan Musholla di sekitaran KCW.

Ketika Amalia menanyakan keberadaan Musolla kepada petugas, dia (Petugas) malah mengarahkannya ke Masjid Lama Gang Bengkok.

Padahal jarak antara KCW ke Masjid Lama Gang Bengkok lumayan cukup jauh apabila ditempuh dengan berjalan kaki.

“Selesai nanya toilet, kami sempat nanya juga keberadaan Musholla sama petugas, katanya belum disediakan juga. Dia (Petugas) malah mengarahkan kami ke arah Masjid Lama Gang Bengkok. Kan jauh juga kalau jalan kaki,” kata Amalia menambahkan.

Jika toilet dan Musholla saja belum bisa disediakan, Amalia menilai, KCW belum layak menjadi “The Kitchen Of Asia” seperti yang diinginkan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.

“Kalau permasalah itu saja belum bisa diselesaikan, saya nilai KCW ini sangat belum layak lah menyandang nama “The Kitchen Of Asia,” tutup Amalia.

Lebih lanjut, berdasarkan pantauan wartawan dilapangan, area Kesawan City Walk sudah dimasuki beberapa pengamen berpakaian seperti preman. (mustivan mahardhika)
The post Kesawan City Walk Beroperasi, Musholla dan Toilet Tak Tersedia appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Truk Tanah Hilir Mudik Rusak Jalan Menuju Pesantren, Diduga Keruk Lahan PTPN 2

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
TANJUNG MORAWA, kaldera.id – Puluhan truk mengangkut tanah terlihat hilir mudik di Jalan Rambutan, Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa, Deliserdang, Sabtu (17/4/2021).

Akibatnya akses jalan menuju pesantren rusak. Kegiatan itu membuat sepanjang Jalan Rambutan rusak berdebu karena terkena ceceran tanah dari truk pengangkut yang melintas di jalan tersebut.

“Truk itu melebihi tonase jalan. Dan diduga pengerukan tanah itu hanya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi,” ujar warga yang meminta namanya tak dituliskan.

Dia pun meminta pihak terkait serius untuk menertibkannya. Pasalnya dia juga melihat alat beko mengeruk tanah di lahan PTPN 2. Sementara, truk antre menunggu dimuat.

Saat dikonfirmasi, Camat Tanjungmorawa Marianto Irawadi mengatakan, kegiatan galian C di PTP II itu bukan merupakan wilayah kerjanya.

“Itu sepertinya bukan wilayah kami, PTP II itu bagian dari wilayah STM Hilir,” kata Marianto Irwandi, Sabtu (17/4/2021).

Lebih lanjut, saat wartawan menjelaskan bahwa itu merupakan wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, Marianto menuturkan nanti akan mengkonfirmasinya ke trantib.

“Tapi nantilah saya konfirmasi lagi ke trantib itu sebenarnya wilayah siapa,” kata Marianto menambahkan.

Dari data yang dapat dihimpun, aktifitas galian C ilegal ini telah beroperasi selama kurang lebih satu tahun.

“Saya tidak mengetahui ada kegiatan itu (galian C) tapi nanti saya akan cari tau ke tantrib, terimakasih sebelumnya,” pungkasnya. (mustivan mahardhika)
The post Truk Tanah Hilir Mudik Rusak Jalan Menuju Pesantren, Diduga Keruk Lahan PTPN 2 appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
FJM dan AJI Medan Bantah Berdamai Pasca Aksi di Balai Kota

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Pasca aksi yang dilakukan oleh sejumlah wartawan yang berlangsung selama dua hari di depan Kantor Walikota Medan, muncul pula penggiringan isu yang menyebutkan seolah wartawan telah berdamai dengan Walikota Medan Bobby Nasution.

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Jurnalis Medan (FJM), Jonris Purba sangat menyesalkan munculnya pemberitaan pada salah satu media online yang menyampaikan narasi seperti itu.

Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa ‘perdamaian’ itu terjadi saat kegiatan buka bersama di salah satu situs bersejarah Tjong A Fie, Jalan Ahmad Yani, Medan.

“Saya mencoba menebak arah pikiran penulisnya. Itu mungkin mengaitkan buka puasa dengan adanya aksi unjuk rasa wartawan pada siang harinya,” kata Jonris, Sabtu (17/4/2021).

“Namun menurut saya kalau sampai disebut dengan istilah ‘berdamai’ itu jadi lucu. Karena wartawan yang memenuhi undangan buka puasa bersama itu, bukan wartawan yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes pengusiran wartawan dari Kantor Wali Kota Medan,” sambungnya.

Jonris tidak membantah, unjuk rasa memprotes pengusiran wartawan itu merupakan isu yang menyedot banyak perhatian. Hal ini karena, sang Wali Kota adalah Bobby Nasution yang notabene merupakan menantu dari Presiden Joko Widodo.

Namun terlepas dari itu, ia berharap tidak ada penggiringan-penggiringan isu yang seolah memperhadapkan sesama kelompok wartawan. “Kita miris dengan cara-cara seperti itu. Atau lebih baik,” ujarnya. Wartawan melakukan aksi unjuk rasa memprotes sikap aroganDitambahkannya, semua wartawan yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes sikap arogan petugas pengamanan di Kantor Wali Kota Medan tersebut merupakan orang-orang yang berintegritas. Karena selalu menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mengedepankan kepentingan kerja jurnalistik secara profesional.

“Jadi saya kira, para pihak termasuk petinggi-petinggi organisasi pers yang mengkritik aksi pengusiran kemudian datang memenuhi undangan buka puasa bersama pak Bobby ya tidak masalah. Namun saya bisa pastikan, bahwa rekan-rekan saya yang berunjuk rasa kemarin adalah kelompok yang juga harus dihormati karena menolak hadir. Jadi kurang pas disebut ada istilah ‘Berdamai’,” tambah Jonris.

Senanda dengan Jonris Purba, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Medan Liston Damanik juga mengecam perbuatan petugas pengamanan Bobby yang mengusir wartawan saat akan melakukan konfirmasi pemberitaan.

Menurutnya, sebagai Walikota Medan, Bobby harus membuktikan bahwa ia tidak anti dengan wartawan.

“Komunitas jurnalis dan media massa di Medan menunggu Walikota Medan Bobby Nasution membuktikan bahwa dirinya tidak anti untuk diwawancara oleh para pewarta.
Jurnalis menghormati kerja para petugas pengamanannya,” ujarnya.

Namun di atas itu semua, kata Liston sebagai kepala daerah, Bobby Nasution harus menyediakan kesempatan bagi wartawan seluas mungkin untuk mewawancara dirinya dan meliput di lingkungan Pemko Medan. Walikota Bobby Nasution agar menaati Undang-Undang PersAJI dan komunitas jurnalis lainnya juga memprotes pengusiran dua orang jurnalis di Balai Kota, Rabu lalu. Mereka menuntut Walikota Medan Bobby Nasution dan para bawahannya untuk menaati Undang-Undang Pers dan melakukan perubahan pada pola komunikasinya yang tertutup pada jurnalis.
Ketua AJI Medan, Liston Damanik

Terpisah, Bobby Nasution dalam acara temu ramah sekaligus buka puasa bersama sejumlah wartawan itu mengatakan sama sekali tidak pernah menolak door stop saat melakukan peninjauan di lapangan.

Bobby menilai, beberapa hari belakangan ini ada kesalahan komunikasi antara petugas pengamanan dirinya dengan wartawan.

“Hari ini kita menjalankan am[...]
Kaldera.id
FJM dan AJI Medan Bantah Berdamai Pasca Aksi di Balai Kota <svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail MEDAN, kaldera.id- Pasca aksi yang dilakukan oleh sejumlah wartawan yang berlangsung selama dua hari di…
anah sebagai Walikota yang dipilih masyarakat, wartawan juga menjalankan tugas. Dan Paspampres yang mengawal saya juga menjalankan tugasnya berdasarkan undang-undang,” ujarnya.

Ketua PWI Sumut, Hermansyah yang hadir dalam acara itu juga mengungkapkan kesalahan komunikasi yang terjadi ini dapat diperbaiki dengan saling memahami tugas masing-masing pihak.Ia berharap, di hari baik dan bulan baik ini terwujud indah rasa saling memahami itu.

“Dengan demikian, wartawan bisa mendapat informasi yang dibutuhkannya dan petugas pengamanan dapat menjalankan tugasnya,” ucap Hermansyah. (finta rahyuni)
The post FJM dan AJI Medan Bantah Berdamai Pasca Aksi di Balai Kota appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Kesawan City Walk Langgar Jam Oprasional PPKM

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Kesawan City Walk, Jalan Ahmad Yani Medan, melanggar jam oprasional yang ditetapkan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Padahal, berdasarkan surat edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, jam operasional usaha makanan, minuman serta hiburan malam hanya dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

Berdasarkan pantauan wartawan dilapangan, Sabtu (17/4/2021) hingga Pukul 23.15, Kesawan City Walk masih ramai pengunjung.

Anehnya, para pedagang juga terlihat masih melayani pengunjung yang memesan makanan maupun minuman.

“Karena weekend, jadi biasanya memang tutup sampai jam 00.00 WIB bang. Tapi gak setiap hari, hanya weekend aja,” kata salah satu pedagang minuman yang enggan disebutkan namanya.

Dengan demikian, Pemerintah dianggap tebang pilih soal kebijakan PPKM tersebut.

Pasalnya seluruh tempat usaha makan dan minuman yang beroperasi di kota Medan, menutup tempat usahanya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah dimasa PPKM.

Berbanding terbalik dengan Kesawan City Walk yang terus beroperasi hingga menjelang dini hari.

“Weekend dan hari biasa sama saja. Kafe kami tutup pukul 22.00 WIB, tapi di Kesawan itu tutupnya hingga melewati batas waktu oprasional yang telah ditentukan. Gak adil ini,” beber Ardyansyah Putra salah satu waiters disalah satu kafe kota Medan.

Untuk itu, Ardyansyah meminta pemerintah untuk berlaku adil soal aturan jam oprasional tempat usaha dimasa PPKM.

“Jangan karena Kesawan City Walk yang buat Walikota, jadi seenaknya saja sampai jam berapa mau beroperasi. Saya mau pemerintah itu adil lah soal ini,” tutupnya. (mustivan mahardhika)
The post Kesawan City Walk Langgar Jam Oprasional PPKM appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Terhimpit Ekonomi, IRT Nekat Jual Sabu

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial RS, 29, warga Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, ditangkap tim Sat Res Narkoba Polrestabes Medan karena menjadi pengedar sabu.

Penangkapan itu berdasarkan dari laporan masyarakat yang mengaku resah karena adanya IRT menjadi pegedar sabu di lokasi tersebut.

“Petugas menangkap RS pada hari Kamis (15/4/2021). Ketika itu, RS menyerahkan dua paket sabu kepada polisi yang menyamar sebagai pembeli,” kata Kasatnarkoba Polrestabes Medan Kompol Oloan Siahaan, Sabtu (17/4/2021).

Dari tangan RS, polisi berhasil menyita barang bukti 2 plastik klip berisi sabu dengan berat 0,21 gram

Menurut pengakuan RS, barang haram itu didapatkan dari seorang laki- laki berinisial W (DPO).

Lebih lanjut, dari hasil pengakuannya, RS nekat menjadi pengedar sabu karena terhimpit masalah ekonomi.

“Anakku dua orang, masih kecil-kecil. Aku cari makan sendiri. Aku sama suamiku lagi proses cerai. Uang hasil jualan itu untuk kebutuhan sehari- hari,” ujar RS.

“Aku harap polisi beri keringanan hukuman untukku, karena anak-ku ada dua orang yang harus dihidupi,” lanjutnya.

Karena desakan ekonomi, membuat RS nekat mengambil jalan pintas dengan menjadi pengedar sabu.

“Dengan cara cepat ini, aku dapat duit yang lumayan, beli Rp 500 ribu, kemudian kujual lagi dapat untung Rp 200 ribu,” pungkasnya. (mustivan mahardhika)
The post Terhimpit Ekonomi, IRT Nekat Jual Sabu appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Tadarusan Ramadhan MW Kahmi Sumut Bahas Moderasi Beragama

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Sikap moderasi harus tetap dibangun sehingga stigma terkait berbagai gerakan yang bersifat radikal, inteloren dan berbagai tindakan yang bersifat kontraproduktif lainnya hilang.

Hal ini terungkap dalam diskusi Majelis Wilayah Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (MW KAHMI Sumut) bertajuk Tadarusan Ramadhan secara daring, Sabtu (17/4/2021).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kerja Pusat Study Pengembangan Kajian Islam MW KAHMI Sumatera Utara.
Tadarusan Ramadan kali ini mengambil tema tentang Hubungan dan Nilai Ramadan dalam membangun Moderasi Beragama.

Hadir dalam diskusi daring sebagai narasumber Ketua Umum MW KAHMI Sumatera Utara H Rusdi Lubis SH MMA dan Ketua Majelis Pakar KAHMI Sumatera Utara Prof Dr H Syahrin Harahap MA.

“Ramadhan hadir sebagai sebuah momentum pertautan seluruh nilai-nilai humanistik umat Islam, nilai kepedulian sosial, kesabaran dan keikhlasan, menjadikan Ramadan sebagai penguatan nilai-nilai universal tersebut,” ujar Rusdi.

Dia menambahkan, Ramadhan merupakan bulan keberkahan untuk menebarkan rasa empati pada setiap pribadi dan kelompok.

Sementara, Prof Syahrin Harahap menambahkan, nilai-nilai humanistik ini terbangun dalam spirit Ramadan, saling menghargai, saling menghormati dan saling memahami di antara sesama anak bangsa.

“Semangat Ramadan berbanding lurus dengan semangat keberagaman yang terus di bangun bangsa ini, menuju ke arah yang memiliki nilai-nilai persatuan, persaudaraan dan kebersamaan dalam membangun bangsa dan negara,” ujarnya.

Menahan egosentrisme

Syahrin yang juga Rektor UIN Sumut, menamnahkan moderasi beragama dalam konteks Ramadhan menahan egosentrisme baik secara personal maupun kelompok. Sikap saling menghargai inilah makna hakiki yang tersirat dalam pesan Ramadan.

“Umat Islam dan bangsa Indonesia, sebagai sentraline perubahan dalam masyarakat dunia itu, harus memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi, industri dan militer. Karena ketiga unsur menjadi bagian tidak terpisahkan dalam percaturan global,” tambahnya.

Ketiga unsur penentu perkembangan peradaban global, menjadi syarat mutlak perubahan tata kelola kebijakan secara universal, sehingga adaptasi percepatan perubahan ini menjadi sebuah keharusan.

Tadarusan Ramadhan dipandu Direktur Pusat Studi Pengembangan Islam MW KAHMI Sumatera Utara Dr H Anshari Yamamah MA sebagai moderator.

“Insya Allah kegiatan Tadarusan Ramadhan ini akan diselenggarakan secara periodik selama Ramadan dengan materi dan narasumber yang berbeda, terkait topik Puasa dan implementasi sosial, baik tinjauan dalam aspek ekonomi, sosial, pendidikan budaya, hukum dan politik,” kata Imam Besar Mazhab Islam Transitif ini.(finta/rel)
The post Tadarusan Ramadhan MW Kahmi Sumut Bahas Moderasi Beragama appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Kunyit Asam dan Jahe Diolah Jadi Produk Minuman Herbal Kemasan

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
LIMAPULUH, kaldera.id – Pelaku usaha kecil menengah (UKM) UD Sinar Baru di Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) mengolah kunyit asam dan bandrek jahe menjadi minuman herbal kemasan botol bermerk “Joeli”.

Hal itu dilakukan untuk menambah pendapatan di tengah pandemi wabah virus COVID-19. Miniman itu sendiri, telah beredar pada awal tahun 2021.

“Sebenarnya usaha ini sudah dijalani sejak tahun 2020. Namun, karena harus mengikuti pengujian dan perizinan dari instansi terkait sehingga harus beredar awal Januari 2021,” kata Bari didampingi Istrinya Ayu Arimati selaku pemilik minuman, Sabtu (17/4/2021).

Untuk bahan bakunya sendiri, menurut dia, sangat mudah didapatkan di sekitar Desa, Kabupaten Batubara.

“Untuk bahan baku sendiri kami tidak kesulitan, semua ada di sekeliling kita,” kata Bari menambahkan.

Dikatakan Bari, produk yang telah dia keluarkan telah teruji di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan) serta mendapatkan izin PIRT Dinas Kesehatan (Dinkes) Batubara.

“Walaupun produk kita masih kecil, namun perizinan ini sangat penting dalam bidang usaha. Dengan adanya izin ini, produk saya semakin matang menembus pasar modern,” ujar Bari.

Selain sudah merambah ke pasar Batubara, produk tersebut juga telah menjajakki beberapa kafe dan restoran di Jakarta, Batam, Tebing Tinggi dan Kota Medan.

Untuk tahap awal, UD Sinar Baru setiap harinya hanya mampu memenuhi penjualan sekitar 100 botol.

Minimnya produksi, tak lepas dari proses pengerjaan yang masih dilakukan secara manual.

Selain memasarkan produk, UD Sinar Baru juga mengedukasi warga desa sekitar untuk gemar menanam jahe, kunyit dan temu lawak.

Dengan begitu maka pihaknya secara tak langsung mengajak warga meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan perkarangan rumah dengan bercocok tanam.

“Kita siapkan bibitnya, warga hanya memanfaatkan lahan perkarangan rumah dan hasilnya nanti kita beli kembali,” tukasnya. (mustivan mahardhika)
The post Kunyit Asam dan Jahe Diolah Jadi Produk Minuman Herbal Kemasan appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Sudah Dua Balita di Nias Hilang Secara Misterius

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
NIAS, kaldera.id – Dua balita berjenis kelamin perempuan hilang secara misterius di Desa Eho, Kecamatan Hibala, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara.

Terbaru, kasus balita hilang terjadi pada Rabu (14/4/2021) pukul 17.00 WIB. Balita tersebut bernama Jelita Duha, 2, anak dari Edini Duha dan Wilistin Laia.

“Sebelum hilang, korban sedang bermain-main di depan teras rumahnya. Ketika dipanggil dan dicari ibunya, Jelita Duha (korban) sudah tidak ada, dan setelah hingga kini tak kunjung ditemukan,” ujar Samaigi Duha, warga Desa Eho, Minggu (18/4/2021) seprti dilansir dari Antara.

Sebelum itu, kasus yang sama terjadi pada dua tahun silam. Korban balita yang hilang bernama Nurwana Athalia Manao, 4, anak dari Anokho Manao dan Kristina Dachi.

Untuk memastiakan penyebab kehilangan balita tersebut, pihak keluarga dari korban telah melaporkan kasusnya ke Polsek Kecamatan Pulau-Pulau Batu dan Polres Nias Selatan.

“Kami berharap hilangnya kedua balita tersebut dapat diungkap polisi agar warga tidak dihantui rasa ketakutan,” ujar Samaigi menambahkan.

Belum ada yang bisa memastikan penyebab hilangnya kedua balita tersebut hingga kini.

Namun, pihak kepolisian dari Polisi Sektor Pulau Pulau Batu dan Polres Nias Selatan telah melakukan penyelidikan. (mustivan mahardhika)
The post Sudah Dua Balita di Nias Hilang Secara Misterius appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Selama Sebulan, 28 Unit Bangunan Tanpa Izin Dibongkar di Medan

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Sebanyak 28 unit bangunan tanpa izin atau menyimpang dari izin dibongkar tim terpadu Pemko Medan selama sebulan. Dari tindakan tegas itu, Rp250 juta pendapatan asil daerah (PAD) dari sektor retribusi IMB terselamatkan.

Selain bangunan tanpa izin eks Kantor Portibi di Jalan AR Syihab, beberapa bangunan tanpa izin yang dibongkar antara lain, Jalan Berlian Sari / Jalan Baru Komplek Green Park, Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor. Kemudian, bangunan di Jalan Gagak Hitam, Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal, dan lainnya.

“Sejak 1 Maret sampai 9 April 2021, kami telah membongkar sebanyak 28 bangunan bermasalah dan menghentikan pembangunan sebelum pemilik bangunan memiliki SIMB. Dari 28 bangunan yang ditindak ini, kami berhasil menyelamatkan sekitar Rp250 juta kebocoran PAD,” ungkap Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Benny Iskandar, Minggu (18/4/2021).

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembongkaran kembali begitu menerima surat dari DPKPPR

“Kami tinggal menunggu koordinasi selanjutnya dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang,” jelas Sofyan.

Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution menghimbau kepada seluruh komponen Pemko Medan untuk secara bersama ikut serta meningkatkan PAD. Dia juga meminta camat dan kepala lingkungan untuk mendata bangunan yang tidak sesuai izin.

“Mari kita gotong royong tingkatkan PAD. Tidak hanya dinas terkait yang bekerja untuk meningkatkan PAD, camat juga bisa menugaskan kepala lingkungan untuk mendata bangunan atau rumah yang tidak sesuai dengan izinnya,” tambahnya.(reza)
The post Selama Sebulan, 28 Unit Bangunan Tanpa Izin Dibongkar di Medan appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Gara- Gara Telat Kirim, Eropa Mungkin Tak Lagi Pesan Vaksin AstraZeneca

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Uni Eropa buka kemungkinan tak lagi memesan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca terkait masalah ketepatan pengiriman vaksin.

“Kami pragmatis. Prioritas saya, sejauh menyangkut vaksin, adalah memastikan bahwa perusahaan yang memiliki kontrak dengan kami mengirimkannya tepat waktu,” kata Komisioner pasar internal Uni Eropa Thierry Breton, Minggu (18/4) kepada televisi BFMTV, seperti dikutip AFP.

“Belum ada yang diputuskan. Pembicaraan masih berlangsung,” tandasnya.

Brussels awalnya memesan 120 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk 27 negara Uni Eropa pada kuartal pertama dan 180 juta pada kuartal kedua.

Tapi pembuat obat itu, “hanya mengirimkan 30 juta, lalu menciptakan masalah yang dapat dirasakan semua orang,” kata Breton.

Sementara untuk pengiriman kuartal II, disebut hanya akan dikirimkan 70 juta vaksin.

Bukan Alasan Medis

Komisaris Uni Eropa bersikeras bahwa keputusan itu diambil “bukan karena alasan epidemiologis atau medis”.

“Kalau melihat datanya, manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada penyakitnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Prancis Agnes Pannier-Runacher pada Jumat (16/4) menyarankan agar UE mungkin tidak memperbarui kontraknya dengan AstraZeneca pada tahun 2022.

Saran itu dilayangkan setelah Denmark menjadi negara Eropa pertama yang berhenti menggunakan vaksin itu karena dugaan efek samping yang langka tetapi serius.

Di Prancis, 23 kasus dan delapan kematian telah dilaporkan dari pembekuan darah langka setelah mengambil jab AstraZeneca, dari lebih dari 2,7 juta dosis yang diberikan sejauh ini.

Sementara negara lain juga menangguhkan penggunaannya, setidaknya untuk sementara. Namun, kemudian sebagian besar negara kembali menggunakan vaksin itu setelah European Medicines Agency (EMA), menekankan manfaat vaksin, menilai itu “aman dan efektif”.

Selain itu, Alain Fischer, seorang ahli imunologi yang mengepalai dewan penasehat vaksinasi pemerintah, mengatakan kepada radio Prancis pada hari Minggu bahwa manfaat vaksin bagi orang berusia 55 tahun ke atas “jauh lebih besar daripada risikonya” dari kemungkinan komplikasi.

Perpanjang kontrak Pfizer-BioNTech

Pannier-Runacher mengatakan bahwa Uni Eropa “belum memulai diskusi dengan Johnson & Johnson dan dengan AstraZeneca untuk kontrak baru, sedangkan kami telah memulai diskusi dengan Pfizer-BioNTech dan Moderna”, pembuat dua vaksin lain di pasar Eropa.

Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga mengatakan minggu ini bahwa perusahaan biotek Jerman BioNTech dan raksasa farmasi AS Pfizer telah menunjukkan diri mereka sebagai “mitra yang dapat diandalkan, yang telah menghormati komitmen mereka dan telah bereaksi cepat sehubungan dengan kebutuhan kita”. (cnn/mustivan)
The post Gara- Gara Telat Kirim, Eropa Mungkin Tak Lagi Pesan Vaksin AstraZeneca appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Gubsu Panggil Bobby Soal Pelanggaran PPKM di Kesawan City Walk

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memanggil Walikota Medan Bobby Nasution terkait pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kesawan City Walk. Pemanggilan itu dijadwalkan hari ini, Senin (19/4/2021).

“Hari ini dirapatkan dengan Kota Medan karena hal itu akan kita pertanyakan kenapa,” kata Edy menjawab pertanyaan wartawan.

Dikatakan Edy, Pemko Medan harus bertanggungjawab atas kerumunan dan pelanggaran batas jam operasional PPKM Mikro yang terjadi di Kesawan City Walk.

Pasalnya menurut Edy, pihaknya sudah membuat aturan terkait PPKM Mikro untuk dipatuhi semua pihak.

“Itu penyelengaranya harus bertanggungjawab karena aturan sudah kita buat, aturan itu untuk dipatuhi,” tegas Mantan Pangkostrad itu.

Kesawan City Walk yang soft launching pada 28 Maret lalu ini memang kerap menimbulkan kerumunan masyarakat. Malah, pada Sabtu (17/4/2021) malam juga sempat ditampilkan atraksi Barongsai yang semakin mengumpulkan massa. Atraksi ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.

Selain itu, jam operasional Kesawan City Walk ini juga sampai pukul 00.00 WIB. Hal ini tentunya bertentangan dengan PPKM Mikro yang diberlakukan oleh Edy Rahmayadi pada masa pandemi yang membatasi kegiatan masyarakat hanya sampai pukul 22.00 WIB. (finta rahyuni)
The post Gubsu Panggil Bobby Soal Pelanggaran PPKM di Kesawan City Walk appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Ingin Kelabui Polisi, Pria Ini Nekat Hendak Telan Sabu

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id – Pria berinisial BS, 30, warga Jalan Garu II, Gang Indra, Kecamatan Medan Kota, nekat hendak menelan satu paket sabu seberat 0,19 gram saat akan ditangkap Tim Tekab Polsek Medan Kota.

Barang haram itu dibeli seharga Rp45 ribu dari orang yang tidak dikenal di Jalan Seksama, Gang Raja Aceh, Minggu (18/4/2021).

Tersangka BS ditangkap di Jalan Suka Teguh/STM, setelah tim Tekab melakukan penyelidikan ke tempat dia awal membeli sabu (Jalan Seksama).

“Penangkapan tersangka berawal dari laporan warga yang resah terkait maraknya peredaran sabu di kawasan Jalan Seksama. Kemudian, petugas melakukan penyelidikan ke lokasi dan mencuriagai gerak- gerik dua orang laki-laki,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Marvel Ansanay, Senin (19/4/2021).

Selanjutnya, tim mengikuti keduanya dan melakukan penangkapan di Jalan Suka Teguh.

Akan tetapi, satu orang rekannya berhasil melarikan diri saat hendak ditangkap.

“Kepada petugas, BS mengakui satu paket sabu itu miliknya. Dia membeli barang haram itu (sabu) dari seorang bandar seharga Rp45 ribu,” kata Marvel menambahkan.

Untuk kepentingan penyelidikan, petugas membawa BS, barang bukti sabu serta satu unit sepeda motor ke Polsek Medan Kota.

“Untuk rekan BS yang berhasil kabur, masih dalam pengejaran, begitupun dengan si penjual sabu,” pungkasnya. (mustivan mahardhika)
The post Ingin Kelabui Polisi, Pria Ini Nekat Hendak Telan Sabu appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid
Satgas covid-19 tak berani tindak kerumunan di kesawan city walk

<svg<pathShare <svg<g<g<pathWhatsapp <svg<pathMessenger <svg<path<pathTweet <svg<pathEmail
MEDAN, kaldera.id- Satgas Covid-19 Kota Medan hanya bisa pasrah soal pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kesawan City Walk, Jalan Ahmad Yani, Medan.

Selain menimbulkan kerumunan, Kesawan City Walk juga melanggar jam operasional PPKM yang diberlakukan.

Jubir Satgas Covid-19 menanggapi hal itu, Mardohar mengatakan selama ini pihaknya sudah berulang kali memberikan himbauan agar menaati protokol kesehatan. Namun, menurutnya tak juga kunjung ada perubahan.

“Selalu kita ingatkan itu, tiap hari. Kalau sudah kita sampaikan malam itu, jadilah itu bagus. Kita kan keliling, keluar dari situ sudah kumpul lagi. Tapi itulah masyarakat kita. Cemana mau dibilang,” kata Mardohar Senin (19/5/2021).

Pihaknya kata Mardohar juga tidak bisa menghalau masyarakat yang datang ke Kesawan City Walk. “Kalau mau dibatasi ya gak laku lah jualan orang itu,” ujarnya.

Ketika ditanya terkait tebangpilih Pemko dalam menegakkan aturan jam operasional PPKM. Ia malah mengatakan agar hal itu ditanyakan langsung kepada Walikota Medan, Bobby Nasution.

“Nah itu terserah la, kalian tanyakanlah sama walikota. Kita sebatas dari Satgas kita mengikuti prokesnya saja. Prokesnya saja kita sudah setengah mati mengawasinya. Gak sangguplah kita tiap hari, mau sampai kapan,” jelas Mardohar.

Kesawan City Walk yang soft launching pada 28 Maret lalu ini memang kerap menimbulkan kerumunan masyarakat. Malah, pada Sabtu (17/4/2021) malam juga sempat ditampilkan atraksi Barongsai yang semakin mengumpulkan massa. Atraksi ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.

Selain itu, jam operasional Kesawan City Walk ini juga sampai pukul 00.00 WIB. Hal ini tentunya bertentangan dengan PPKM Mikro yang diberlakukan oleh Edy Rahmayadi pada masa pandemi yang membatasi kegiatan masyarakat hanya sampai pukul 22.00 WIB. (finta rahyuni)
The post Satgas covid-19 tak berani tindak kerumunan di kesawan city walk appeared first on Kaldera.id.

@kalderaid