http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Pertemuan 132
KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
4. Rakaat pertama membaca surah Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas.
Atau:
Rakaat pertama membaca surah Al-Baqarah ayat 136:
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّه...ِ
Dan rakaat kedua membaca surah Al-Imran ayat 64:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا
Maka hendaklah kadang-kadang membaca surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
Dan kadang-kadang membaca surah Al-Baqarah dan Surah Al-Imran.
Jika tidak hafal surah Al-Baqarah dan Al-Imran di atas, maka cukuplah hanya dengan membaca surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlas.
5. Disunnahkan setelah selesai shalat sunnah fajar untuk sejenak berbaring ke sisi tubuh sebelah kanan.
Tentang berbaring setelah shalat sunnah fajar ini terdapat khilaf di kalangan para ulama, dan yang paling shahih tentang masalah ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, beliau memberikan rincian, yakni:
SUNNAH berbaring bagi orang yang mengerjakan qiyamul lail (shalat tahajud), sebab dia membutuhkan untuk istirahat.
Tapi bagi orang tidur sepanjang malam dan tidak bangun untuk shalat tahajud, maka tidak disunnahkan untuk berbaring setelah shalat sunnah fajar, karena dikhawatirkan akan meninggalkan shalat wajib (shalat Shubuh).
Orang yang tertinggal shalat sunnah rawatib ini, maka disunnahkan untuk mengqadha-nya, dengan syarat dia tinggalkan karena ada UZUR.
Dalilnya:
Hadits Abu Hurairah dan Abu Qatadah tentang kisah tidurnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari shalat Shubuh dan Para sahabat beliau, ketika mereka dalam keadaan safar, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat sunnah rawatib fajar, kemudian beliau shalat Shubuh.
Begitu pula hadits Ummu Salamah رضي الله عنها:
أن النبي صلى الله عليه وسلم شغل عن الركعتين بعد صلاة الظهر ؛ فقضاهما بعد صلاة العصر.
"Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم tersibukkan dari shalat sunnah dua rakaat setelah Zhuhur, maka beliau mengqadha-nya setelah shalat Ashar."
Ini adalah nash/dalil tentang qadha shalat sunnah RAWATIB (yakni tidak ada qadha untuk shalat WAJIB).
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 28 Rabi'ul Akhir 1439 H / 16 Januari 2017 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
#NAFiqih #NAFQ132
===================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/nafiqih.html
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa` As-Sunnah
Pertemuan 132
KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
4. Rakaat pertama membaca surah Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas.
Atau:
Rakaat pertama membaca surah Al-Baqarah ayat 136:
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّه...ِ
Dan rakaat kedua membaca surah Al-Imran ayat 64:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا
Maka hendaklah kadang-kadang membaca surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
Dan kadang-kadang membaca surah Al-Baqarah dan Surah Al-Imran.
Jika tidak hafal surah Al-Baqarah dan Al-Imran di atas, maka cukuplah hanya dengan membaca surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlas.
5. Disunnahkan setelah selesai shalat sunnah fajar untuk sejenak berbaring ke sisi tubuh sebelah kanan.
Tentang berbaring setelah shalat sunnah fajar ini terdapat khilaf di kalangan para ulama, dan yang paling shahih tentang masalah ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, beliau memberikan rincian, yakni:
SUNNAH berbaring bagi orang yang mengerjakan qiyamul lail (shalat tahajud), sebab dia membutuhkan untuk istirahat.
Tapi bagi orang tidur sepanjang malam dan tidak bangun untuk shalat tahajud, maka tidak disunnahkan untuk berbaring setelah shalat sunnah fajar, karena dikhawatirkan akan meninggalkan shalat wajib (shalat Shubuh).
Orang yang tertinggal shalat sunnah rawatib ini, maka disunnahkan untuk mengqadha-nya, dengan syarat dia tinggalkan karena ada UZUR.
Dalilnya:
Hadits Abu Hurairah dan Abu Qatadah tentang kisah tidurnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari shalat Shubuh dan Para sahabat beliau, ketika mereka dalam keadaan safar, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat sunnah rawatib fajar, kemudian beliau shalat Shubuh.
Begitu pula hadits Ummu Salamah رضي الله عنها:
أن النبي صلى الله عليه وسلم شغل عن الركعتين بعد صلاة الظهر ؛ فقضاهما بعد صلاة العصر.
"Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم tersibukkan dari shalat sunnah dua rakaat setelah Zhuhur, maka beliau mengqadha-nya setelah shalat Ashar."
Ini adalah nash/dalil tentang qadha shalat sunnah RAWATIB (yakni tidak ada qadha untuk shalat WAJIB).
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 28 Rabi'ul Akhir 1439 H / 16 Januari 2017 M.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
Barakallahu fikunna
#NAFiqih #NAFQ132
===================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/nafiqih.html
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/fiqihwanitamuslimah
Nisaa` As-Sunnah
Telegram
Fikih untuk Wanita
KHUSUS AKHAWAT (WANITA).
Penasehat: Al-Ustadz Usamah bin Faishal al-Mahri hafizhahullah
Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah
Penasehat: Al-Ustadz Usamah bin Faishal al-Mahri hafizhahullah
Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah