Belajar Tauhid
3.07K subscribers
473 photos
32 videos
309 files
1.51K links
Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi yang ada bermanfaat bagi kita semua.
.
Link e-Book & e-Paper Belajar Tauhid: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid
.
Salam 'alaikum
Download Telegram
Tanya Jawab I'tikaf
Tanya Jawab I'tikaf.pdf
2.3 MB
10 Malam Terakhir Tiba, Yuk Semangat

1⃣ Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengistimewakan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan mengerjakan berbagai amal ibadah yang intensitasnya tidak seperti bulan-bulan yang lain. Di saat itu beliau menghidupkan malam dengan ibadah. Boleh jadi beliau menghidupkan seluruh malam dengan ibadah atau menghidupkan sebagian besar waktu malam. Tentu pribadi sebagai seorang nabi lebih layak untuk dinyatakan bahwa beliau menghidupkan seluruh malam itu dengan ibadah.
.
2⃣ Penamaan lailatul qadr berpijak pada alasan bahwa malam itu memiliki kemuliaan karena: [1] al-Quran diturunkan di saat itu; [2] banyak malaikat turun di saat itu; [3] berkat, rahmat, dan maghfirah turun di saat itu; [4] orang yang menghidupkan malam itu dengan ibadah akan mulia; atau [5] karena di saat itu ditetapkan takdir yang akan berlaku di tahun tersebut.
.
3⃣ Menghidupkan lailatul qadr bisa dengan mengerjakan shalat, dzikir, do'a, membaca al-Qur'an, atau aktifitas ibadah dan kebajikan yang lain. Nilai aktifitas ibadah yang dikerjakan saat itu lebih baik daripada nilai aktifitas ibadah yang dikerjakan selama 1.000 bulan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menginformasikan bahwa lalilatul qadr berada di rentang 10 malam terakhir bulan Ramadhan dan lailatul qadr paling berpotensi terjadi di malam-malam ganjil.
.
4⃣ al-Hafizh Ibnu Hajar telah menyebutkan sekitar 50 pendapat alim ulama terkait penentuan waktu lailatul qadr. Dalil menunjukkan bahwa lailatul qadr ini berpindah-pindah dan tidak selalu tetap pada satu malam tertentu. Ia bisa terjadi di malam ganjil, demikian pula bisa terjadi di malam genap.
.
5⃣ Perbuatan sebagian orang yang menyebarluaskan info dan kabar melalui medsos bahwa lailatul qadr tahun ini terjadi pada malam sekian adalah keliru karena dengan perbuatan itu tentu tak ada lagi hikmah kejadian lailatul qadr disembunyikan. Kalau di balik penentuan lailatul qadr ada hikmah, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam akan menginformasikan. Namun, hikmah itu terletak saat kejadian lailatul qadr disembunyikan seperti halnya waktu ijabah di hari Jum'at, yaitu agar setiap muslim memperbanyak amal ibadah dan kebajikan di waktu tersebut.
.
Sumber: https://twitter.com/ShKhudheir/status/1260201201527861251?s=19
.
#lailatulqadr
.
Silakan disebarluaskan
لم تأت تلك الحكمة بدون الكثير من الألم
.
"Hikmah itu takkan menghampiri, kecuali setelah merasakan banyak luka."
.
NB: percayalah di balik perasaan yang terluka tersimpan hikmah.
.
#nasihat
1937-Beburu keutamaan di akhir ramadhan - eBOOK.pdf
444.9 KB
1937-Beburu keutamaan di akhir ramadhan - eBOOK.pdf
Makna Do'a Lailatul Qadr
.
Do'a yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada ibunda Aisyah radhiallahu 'anha adalah do'a berikut,
.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
.
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni
.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku."
.
Apakah kandungan makna dari do'a ini?
.
Dr. Bandar asy-asy-Syarari hafizhahullah mengatakan,
.
ما ألطف معنى هذا الدعاء!
تتوسّل إلى الله بصفة العفو الدّالة على الستر ومحو أثر الذنب، ثم تتوسّل بحبّه لهذه الصفة.
فكأنك تقول: يا الله، اعفُ عني؛ لأنك أهل للعفو، وإن كنتُ مُقصّرًا في جنابك، يا الله، اعفُ عني بقدر حبّك للعفو، لا بقدر طلبي له.
.
Betapa halus makna yang terkandung dalam do'a ini! Engkau bertawassul kepada Allah dengan sifat-Nya, yaitu al-'afwu (Mahamemaafkan) yang menunjukkan bahwa tak hanya sifat memaafkan yang terkandung dalam sifat tersebut, tapi juga terkandung sifat menutupi dan menghapus pengaruh dosa. Kemudian engkau bertawassul dengan kecintaan-Nya terhadap sifat al-'afwu.
.
Seolah-olah ketika engkau memanjatkan do'a ini, engkau berkata, "Ya Allah, ampunilah aku, karena hanya Engkau-lah yang layak mengampuni. Dan apabila aku lalai dalam menunaikan kewajiban terhadap-Mu, ya Allah, ampunilah aku sebesar kadar cinta-Mu untuk memaafkan, dan bukan sekadar permintaanku terhadap maaf-Mu."
.
NB: Kadar kecintaan Allah Ta'ala untuk memaafkan hamba-Nya tentu lebih besar dari kadar permintaan hamba untuk dimaafkan.
.
Sumber: https://twitter.com/bsalsharari/status/1260728390082088960?s=19
.
#lailatulqadr
.
Silakan disebarluaskan
Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi menuturkan,

‏من عجز عن قيام العشر لعذر بيّن وصلى العشاء والفجر جماعة حصل على أجر قيام العشر وإدراك ليلة القدر، صح هذا عن ابن المسيب وغيره وفضل الله واسع.

"Setiap orang yang memiliki udzur sehingga tidak bisa menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah (qiyam al-'usyr), dan hanya mampu melaksanakan shalat Isya dan Subuh berjama'ah, niscaya tetap memperoleh pahala qiyam al-'usyr dan tetap dianggap memperoleh keutamaan Lailatul Qadr. Pendapat ini secara shahih diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyib dan ulama lain. Karena karunia Allah ta'ala begitu luas kepada hamba-Nya."

#lailatulqadr

Silakan disebarluaskan
MENGAKUI KEBODOHAN

Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan :

Beruntunglah orang yang bersikap inshof/objektif kepada Rabbnya. Sehingga dia mengakui kebodohan yang meliputi ilmu yang dia miliki. Dia pun mengakui berbagai penyakit yang berjangkit di dalam amal perbuatannya. Dia juga mengakui akan begitu banyak aib pada dirinya sendiri. Dia juga mengakui bahwa dirinya banyak berbuat teledor dalam menunaikan hak Allah. Dia mengakui betapa banyak kezaliman yang dia lakukan dalam bermuamalah kepada-Nya.

Apabila Allah memberikan hukuman kepadanya karena dosa-dosanya maka dia melihat hal itu sebagai bukti keadilan-Nya. Namun apabila Allah tidak menjatuhkan hukuman kepadanya dia melihat bahwa hal itu murni karena keutamaan/karunia Allah kepadanya. Apabila dia berbuat kebaikan, dia melihat bahwa kebaikan itu merupakan anugerah dan sedekah/kebaikan yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Apabila Allah menerima amalnya, maka hal itu adalah sedekah kedua baginya. Namun apabila ternyata Allah menolak amalnya itu, maka dia sadar bahwa sesungguhnya amal semacam itu memang tidak pantas dipersembahkan kepada-Nya.

Dan apabila dia melakukan suatu keburukan, dia melihat bahwa sebenarnya hal itu terjadi disebabkan Allah membiarkan dia dan tidak memberikan taufik kepadanya. Allah menahan penjagaan dirinya. Dan itu semuanya merupakan bentuk keadilan Allah kepada dirinya. Sehingga dia melihat bahwa itu semua membuatnya semakin merasa fakir/butuh kepada Rabbnya dan betapa zalimnya dirinya. Apabila Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya hal itu semata-mata karena kebaikan, kemurahan, dan kedermawanan Allah kepadanya.

Intisari dan rahasia dari perkara ini adalah dia tidak memandang Rabbnya kecuali selalu melakukan kebaikan sementara dia tidak melihat dirinya sendiri melainkan orang yang penuh dengan keburukan, sering bertindak berlebihan, atau bermalas-malasan. Dengan begitu dia melihat bahwasanya segala hal yang membuatnya gembira bersumber dari karunia Allah kepada dirinya dan kebaikan yang dicurahkan Allah kepadanya. Adapun segala sesuatu yang membuatnya sedih bersumber dari dosa-dosanya sendiri dan bentuk keadilan Allah kepadanya.

(lihat al-Fawaaid, hlm. 36)

Silakan disebarluaskan

#nasihat
#tazkiyatun_nafs
RIDHA DENGAN PEMBERIAN ALLAH
.
Allah taála berfirman,
.
وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ
.
"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)." [at-Taubah: 59]
.
Syaikh Abdurrahman ibn Nashir as-Sa'di rahimahullah menuturkan perihal ayat ini,
.
{‏وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ‏}‏ أي‏:‏ أعطاهم من قليل وكثير‏.‏ ‏{‏وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ‏}‏ أي‏:‏ كافينا اللّه، فنرضى بما قسمه لنا، وليؤملوا فضله وإحسانه إليهم بأن يقولوا‏:‏ ‏{‏سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ‏}‏ أي‏:‏ متضرعون في جلب منافعنا، ودفع مضارنا، لسلموا من النفاق ولهدوا إلى الإيمان والأحوال العالية
.
“'Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka' baik besar atau pun kecil; "dan berkata, "Cukuplah Allah bagi kami" yakni Allah yang mencukupi kami, maka kami pun rela dengan pembagian dari-Nya. Dan hendaklah mereka berharap karunia dan kebaikan-Nya kepada mereka dengan berkata, “Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," maka "(tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”, yaitu kami merendahkan diri dalam mengharap kebaikan dan menolak keburukan, dengan begitu niscaya mereka selamat dari kemunafikan, dan niscaya mereka ditunjukkan kepada keimanan dan derajat yang tinggi." [Taisir Karim ar-Rahman]
.
#tadabbur
Jangan luput dari pahala ini ketika menunaikan zakat fitri

_Syaikh Prof. Dr. Muhammad Umar Bazmul_

الاصل في العبادات ان يؤديها المسلم بنفسه الا ما يقبل النيابة
Pada dasarnya, setiap muslim menunaikan ibadah secara mandiri. Dikecualikan dari hal tersebut, ibadah yang memang bisa diwakilkan kepada orang lain.

فالصلاة مثلا لا تقبل النيابة .
Sebagai contoh, ibadah shalat adalah ibadah yang tidak bisa diwakilkan.

والحج يقبل النيابة فيحج المسلم عن غيره ممن لا يستطيع الحج لكبر سن او لمرض لا يرجى برؤه.  او يحج عن ميت.
Adapun ibadah haji bisa diwakilkan, sehingga setiap muslim bisa menghajikan orang lain yang tidak mampu lagi melaksanakan haji karena usia lanjut, menderita sakit yang berpeluang rendah untuk sembuh, atau menghajikan mayit.

وزكاة الفطر يجوز ان ينيب المسلم غيره في اخراجها عنه اذا احتاج الى ذلك.
Demikian juga dengan zakat fitri, setiap muslim bisa mewakili orang lain dalam pendistribusian jika ada kebutuhan.

لكن الاصل ان يقوم بها بنفسه لينال اجر التعبد الى الله؛
Akan tetapi, pada dasarnya setiap orang melakukan sendiri hal itu agar memperoleh pahala ibadah kepada Allah, yaitu:

في البحث عن المسكين المستحق.
pahala ketika mencari kalangan miskin yang berhak

في ايصالها اليه وحملها.
pahala ketika memanggul dan mengirimkan zakat fitri kepada yang berhak

في اختيار الصنف الذي يخرج منه.
pahala ketika memilih obyek yang akan ditunaikan zakatnya

في تحري وقتها فلا يخرجها قبل وقتها.
pahala ketika memastikan waktu penunaiannya, sehingga zakat fitri tidak ditunaikan sebelum waktunya

وبعض الناس يترك طلب الاجر في التعبد بذلك كله ويوكل غيره باخراج زكاة الفطر عنه ويدفع قيمتها فيفوته الاجر في التعبد الى  الله بكل ذلك.
Sebagian orang meninggalkan peluang pahala-pahala di atas. Mereka mewakilkan pendistribusian zakat fitri mereka pada orang lain dengan cukup memberikan uang senilai zakat fitri.

بل بعضهم يستعجل ويدفعها للجمعيات الخيرية؛
Bahkan di antara mereka ada yang tergesa-gesa, menyerahkan zakat fitri mereka pada yayasan-yayasan sosial
 
وقد لوحظ ان بعض الجمعيات لا توصلها لمستحقيها .  بل تأخذ المال وتصرفه لجماعة او حزب او نحو ذلك .
Padahal telah ditemukan bahwa sebagian yayasan sosial tidak mendistribusikan zakat kepada pihak yang berhak. Mereka mengambil harta zakat dan menyalurkan pada kelompok, partai, dan yang semisal.

ولوحظ ان بعض الجمعيات تخرجها قبل وقتها.
Sebagian yayasan mendistribusikan zakat fitri sebelum waktunya

ولوحظ ان بعض الجمعيات تخرج قيمة زكاة الفطر ولا تخرجها حبوبا .
Sebagian yayasan mengeluarkan zakat fitri dalam bentuk uang yang senilai obyek zakat fitri, dan tidak mengeluarkannya dalam bentuk makanan pokok

وهذه امور يتجنبها المسلم اذا قام بنفسه باخراجها وصرفها على مستحقيها.
Perkara-perkara tersebut di atas akan terhindar dari diri seorang muslim, jika dia melakukannya secara mandiri, dengan mengeluarkan zakat fitri dan mendistribusikannya pada yang berhak.

والله الموفق.
Semoga Allah memberikan taufik.

📚 *Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1373116972806785&id=689506634501159*

_Silakan disebarluaskan_

#zakat_fitri
ULASAN SEPUTAR NIAT MENUNAIKAN ZAKAT FITRI
.
1⃣ Jika suami menunaikan zakat fitri atas nama istri dan anak-anaknya, yang merupakan pihak-pihak yang wajib dinafkahinya, maka niat istri dan anak-anak tidak menjadi syarat dalam menunaikan zakat fitri karena pada dasarnya penunaian zakat fitri mereka menjadi kewajiban suami.
.
2⃣ Apabila suami menunaikan zakat fitri atas nama anak perempuannya yang telah bersuami, maka suami sang anak harus setuju dan berniat bahwa zakat istrinya ditunaikan oleh sang mertua; karena zakat fitri sang anak semestinya ditanggung oleh suami.
.
3⃣ Apabila suami ingin menunaikan zakat fitri atas nama para asisten (pembantu), maka harus seizin mereka untuk menunaikannya.
.
4⃣ Apabila suami ingin menunaikan zakat fitri atas nama anak-anaknya yang telah mandiri, terpisah rumah dan memiliki nafkah sendiri, maka harus seizin mereka untuk menunaikannya.
.
Sumber: https://t.me/alkhalil_1/3285
.
#fikih
APAKAH AYAH BERKEWAJIBAN MEMBERIKAN HADIAH YANG SETARA KEPADA ANAK-ANAK DI HARI IDUL FITRI?
.
Mengutamakan salah seorang anak dalam pemberian itu ada dua bentuk, yaitu:
.
1⃣ Mengutamakan salah satu anak dalam pemberian karena dilatarbelakangi rasa cinta yang lebih kepadanya; sehingga ia lebih memprioritaskannya karena adanya kecintaan ini. Dalam hal ini, sikap tersebut diharamkan.
.
2⃣ Mengutamakan salah seorang anak karena dilatarbelakangi suatu sebab yang berupa sifat; bukan pribadi. Hal ini diperbolehkan.
.
Sebagai contoh ayah menghadiahkan salah seorang anaknya karena telah menyelesaikan studinya di jenjang sarjana. Maka dalam hal ini, ayah tidak berkewajiban memberikan hadiah kepada anak-anak yang lain.
.
Berdasarkan hal tersebut, maka ayah tidak berkewajiban memberikan hadiah yang setara kepada anak-anaknya di hari idul fitri.
.
Sebagai contoh, hadiah bagi anak tertuanya yang tengah menempuh jenjang sarjana tentu tidak perlu setara dengan anaknya yang masih di jenjang taman kanak-kanak. Dengan demikian, setiap anak diberikan hadiah yang sesuai.
.
Apabila seluruh anaknya berada di jenjang pendidikan yang berdekatan, misal seluruh anak berada di jenjang SMP atau yang setara, maka dalam hal ini wajib memberikan hadiah yang setara.
.
Sumber: https://t.me/alkhalil_1/3296
.
#fikih
Tim Belajar Tauhid mengucapkan
.
تقبل الله منا ومنكم صالح الاعمال أيها الكِرام، عيدنا وعيدكم مبارك وبلغنا واياكم رمضان سنين عديدة سعيدة، كل عام وانتم بخير وعافية وجميع أهلكم ومن تحبون
Pahala Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Setara dengan Pahala Puasa Wajib

📝 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda perihal keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal selepas puasa Ramadhan,

 من صام رمضان , ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti puasa enam hari di bulan Syawal, hal itu seperti puasa sepanjang tahun.” [HR. Muslim].

📝 Sedangkan pada hadits yang lain kepada sahabat Abdullah bin Amr radhiallahu 'anhu perihal keutamaan berpuasa tiga hari di setiap bulan,

وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, karena engkau akan memperoleh pahala sepuluh kali lipat untuk setiap kebajikan yang dilakukan. Dengan begitu, puasa tiga hari setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun." [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Catatan:
Kedua hadits di atas memiliki persamaan dalam hal redaksi keutamaan yang akan diperoleh bagi orang yang mengerjakan amal shalih dalam kedua hadits tersebut, yaitu memperoleh pahala berpuasa sepanjang tahun.

Namun, sebagaimana yang dijelaskan beberapa ulama, pahala dalam kedua hadits tersebut memiliki perbedaan, dimana:

Ganjaran pahala yang dimaksud pada hadits pertama (pahala puasa 6 hari di bulan Syawal) adalah pahala puasa wajib. Sedangkan pada hadits yang kedua (puasa 3 hari setiap bulan), pahala yang dimaksud adalah pahala puasa sunnah.

📝 Dalam Tuhfah al-Muhtaj disebutkan,

والمراد ثواب الفرض وإلا لم يكن لخصوصية ستة شوال معنى ؛ إذ من صام مع رمضان ستة غيرها يحصل له ثواب الدهر لما تقرر فلا تتميز تلك إلا بذلك ، وحاصله أن من صامها مع رمضان كل سنة تكون كصيام الدهر فرضاً بلا مضاعفة ومن صام ستة غيرها كذلك تكون كصيامه نفلا بلا مضاعفة كما أن يصوم ثلاثة من كل شهر تحصله أيضا

"Maksud hadits tersebut adalah pahala puasa wajib. Jika tidak, tentu pengkhususan puasa 6 hari di bulan Syawal menjadi tidak berarti, karena setiap orang yang mengiringi puasa Ramadhan dengan berpuasa 6 hari di selain bulan Syawal juga akan memperoleh pahala puasa sepanjang tahun berdasarkan informasi yang ada. Dengan demikian, tidak ada keistimewaan puasa 6 hari di bulan Syawal kecuali dengan (menyatakan pahala yang diperoleh adalah pahala puasa wajib). Kesimpulannya, seorang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal mengiringi puasa Ramadhan, maka pahalanya seperti pahala puasa wajib sepanjang tahun tanpa pelipatgandaan. Dan setiap orang yang berpuasa enam hari di selain bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala puasa sunnah, tanpa pelipatgandaan, sebagaimana paiala yang sama juga diperoleh jika ia berpuasa sunnah tiga hari setiap bulan.”

Dalam al-Mausu'ah al-Fiqhiyah disebutkan,

وصرح الشافعية ، والحنابلة : بأن صوم ستة أيام من شوال - بعد رمضان - يعدل صيام سنة فرضا ، وإلا فلا يختص ذلك برمضان وستة من شوال ، لأن الحسنة بعشرة أمثالها

"Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah menegaskan bahwa pahala puasa 6 hari di bulan Syawal setelah puasa Ramadhan setara dengan pahala puasa wajib. Jika tidak demikian, tentu keutamaan tersebut tidak khusus diperuntukkan bagi puasa Ramadhan dan puasa 6 hari di bulan Syawal karena setiap kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat."

Saudara/i seiman,  selepas  berpuasa Ramadhan, mari bersemangat mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal karena keutamaannya yang begitu besar, yaitu setara dengan pahala melakukan puasa wajib.

═══ ¤❁✿❁¤ ═══

*Fikih Puasa Syawal (Bagian Pertama)*: https://abinyaumais.wordpress.com/2015/07/23/fikih-puasa-syawal-bagian-pertama/

*Fikih Puasa Syawal (Bagian Kedua)*: https://abinyaumais.wordpress.com/2015/07/23/fikih-puasa-syawal-bagian-kedua/

*Fikih Puasa Syawal (Bagian Ketiga)*: https://abinyaumais.wordpress.com/2015/07/24/fikih-puasa-syawal-bagian-ketiga/

*Fikih Puasa Syawal (Bagian Keempat)*: https://abinyaumais.wordpress.com/2015/07/27/fikih-puasa-syawal-bagian-keempat/

*Fikih Puasa Syawal (Bagian Kelima)*: https://abinyaumais.wordpress.com/2015/08/11/fikih-puasa-syawal-bagian-kelima/
أن العُبُوْدِيَّة هي ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: أَحَدُهَا مُحَافَظَةُ أَمْرِ الشَّرْعِ. وَثَانِيْهَا الرِّضَاءُ بِالقَضَاءِ وَالقَدَرِ وَقِسْمَةِ اللهِ تَعَالَى. وَثَالِثُهَا تَرْكُ رِضَاءِ نَفْسِكَ فِي طَلَبِ رِضَاءِ اللهِ تَعَالَى
.
"Ada 3 perkara dalam penghambaan. Pertama, menjaga perintah syari'at. Kedua, kerelaan terhadap qadha-qadar dan pembagian Allah Ta'ala. Ketiga, meninggalkan kerelaan terhadap nafsu diri sendiri demi mencari kerelaan Allah Ta'ala." [al-Ghazali dalam Ayyuha al-Walad]
.
#tazkiyatunnafs
BERBURUK SANGKA KEPADA ALLAH
.
Imam asy-Syafi'i rahimahullah pernah ditanya,
.
كيف يكون سوء الظن بالله؟
.
"Berburuk sangka kepada Allah itu bagaimana?"
.
Beliau menjawab
.
الوسوسة ، والخوف الدائم من وقوع مُصِيبَة ، وترقب زوال النعمة ، كلها من سوء الظن بالرحمن الرحيم
.
"Rasa waswas, senantiasa takut tertimpa musibah, terus-menerus khawatir kenikmatan yang diperoleh menghilang, semua itu bentuk berburuk sangka kepada Allah, ar-Rahman ar-Rahim." [Hilyah al-Auliya 9/123]
.
#tazkiyatunnafs
1938 - Hakikat Pertemuan dan Perpisahan - eBOOK.pdf
479.6 KB
1938 - Hakikat Pertemuan dan Perpisahan - eBOOK.pdf
1939 - ADA APA SETELAH RAMADHAN - eBOOK.pdf
463.5 KB
1939 - ADA APA SETELAH RAMADHAN - eBOOK.pdf