DOA MEMOHON AMPUN ATAS SEGALA KEDZALIMAN
https://t.me/Sunnah_ittiba
Doa ini bagus sekali diamalkan dan dihafalkan, karena berisi permintaan ampunan kepada Allah atas segala kezaliman. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sahabat yang mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajarkanlah kepadaku satu doa yang bisa kubaca di dalam shalatku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah: ALLOOHUMMA INNII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIROO WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA, FAGHFIR LII MAGHFIROTAN MIN ‘INDIK, WARHAMNII INNAKA ANTAL GHOFUURUR ROHIIM. (HR. Bukhari, no. 834 dan Muslim, no. 2705).
Keterangan doa:
• INNII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIROO, artinya: aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar. Maksud zalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Kezaliman yang paling besar adalah syirik kepada Allah, di bawahnya adalah dosa besar dan dosa kecil.
• FAGHFIR LII, artinya ampunilah aku. Maksudnya, tutupilah dosa-dosaku.
Dianjurkan untuk membaca doa ini sebelum salam. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan bahwa doa ini bisa jadi dibaca ketika sujud atau setelah tasyahud akhir (sebelum salam).
Setelah mengetahui hal ini, hendaknya kita berusaha menghafalnya, mengamalkan, dan mengajarkan pada yang lain. Semoga bermanfaat.
-
Yuk follow & like
👉🏼 Muslim My Way
👉🏼 Rumaysho TV
👉🏼 Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul Yogyakarta
👉🏼 Fanpage Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
https://t.me/Sunnah_ittiba
Doa ini bagus sekali diamalkan dan dihafalkan, karena berisi permintaan ampunan kepada Allah atas segala kezaliman. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sahabat yang mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajarkanlah kepadaku satu doa yang bisa kubaca di dalam shalatku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah: ALLOOHUMMA INNII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIROO WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA, FAGHFIR LII MAGHFIROTAN MIN ‘INDIK, WARHAMNII INNAKA ANTAL GHOFUURUR ROHIIM. (HR. Bukhari, no. 834 dan Muslim, no. 2705).
Keterangan doa:
• INNII ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIROO, artinya: aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar. Maksud zalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Kezaliman yang paling besar adalah syirik kepada Allah, di bawahnya adalah dosa besar dan dosa kecil.
• FAGHFIR LII, artinya ampunilah aku. Maksudnya, tutupilah dosa-dosaku.
Dianjurkan untuk membaca doa ini sebelum salam. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan bahwa doa ini bisa jadi dibaca ketika sujud atau setelah tasyahud akhir (sebelum salam).
Setelah mengetahui hal ini, hendaknya kita berusaha menghafalnya, mengamalkan, dan mengajarkan pada yang lain. Semoga bermanfaat.
-
Yuk follow & like
👉🏼 Muslim My Way
👉🏼 Rumaysho TV
👉🏼 Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul Yogyakarta
👉🏼 Fanpage Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
BELAJAR DARI HADITS RUQYAH JIBRIL
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Jibril pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau sakit?” Beliau menjawab, “Iya, benar.” Jibril lalu mengucapkan,
“BISMILLAAHI ARQIIKA MIN KULLI SYAI’IN YU’DZIIKA, MIN SYARRI KULLI NAFSIN AW ‘AINI HAASIDIN. ALLAAHU YASY-FIIKA BISMILLAAHI ARQIIKA. (Artinya: Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu).” (HR. Muslim, no. 2186. Lihat bahasan di Al-Bahr Al-Muhith Ats-Tsajaj fii Syarh Shahih Al-Imam Muslim bin Al-Hajjaj, 35:704-706)
Dari hadits di atas terdapat pelajaran:
1. Boleh menggunakan ruqyah syar’iyyah, bisa jadi berasal dari ayat Al-Qur’an, dzikir dengan bahasa Arab, lebih-lebih lagi bacaan dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Hasad (benci pada nikmat orang lain) bisa punya pengaruh.
3. ‘Ain (pandangan lantaran takjub atau tidak suka, pen.) itu benar adanya dan bisa membawa dampak jelek.
4. Dibolehkan untuk ruqyah jika ada yang terkena penyakit dan sudah terjadi.
5. Disunnahkan meruqyah dengan menyebut nama Allah.
6. Jibril meruqyah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Padahal ada hadits yang menyebutkan orang yang masuk surga tanpa hisab adalah mereka yang tidak melakukan ruqyah. Komprominya adalah kita katakan bahwa ruqyah yang diperintahkan untuk ditinggalkan yaitu ruqyah yang di dalamnya terdapat kalimat kekafiran. Begitu pula termasuk ruqyah yang bermasalah adalah ruqyah yang tidak jelas dari bahasa non-Arab, juga ruqyah yang tidak diketahui maknanya. Inilah yang tercela. Ada juga yang mengatakan bahwa yang lebih afdal adalah meninggalkan ruqyah dan tawakal kepada Allah, tetapi hukum ruqyahnya masih boleh.
Lihat bahasan dalam Al-Bahr Al-Muhith Ats-Tsajaj Syarh Shahih Al-Imam Muslim bin Al-Hajjaj, 35:701-703.
Bacaan selengkapnya di sini:
https://rumaysho.com/25196-saat-nabi-disihir-seorang-yahudi-dan-cara-mengatasinya-asbabun-nuzul-surat-al-falaq-dan-an-naas.html
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#ruqyah
#sihir
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Jibril pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau sakit?” Beliau menjawab, “Iya, benar.” Jibril lalu mengucapkan,
“BISMILLAAHI ARQIIKA MIN KULLI SYAI’IN YU’DZIIKA, MIN SYARRI KULLI NAFSIN AW ‘AINI HAASIDIN. ALLAAHU YASY-FIIKA BISMILLAAHI ARQIIKA. (Artinya: Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu).” (HR. Muslim, no. 2186. Lihat bahasan di Al-Bahr Al-Muhith Ats-Tsajaj fii Syarh Shahih Al-Imam Muslim bin Al-Hajjaj, 35:704-706)
Dari hadits di atas terdapat pelajaran:
1. Boleh menggunakan ruqyah syar’iyyah, bisa jadi berasal dari ayat Al-Qur’an, dzikir dengan bahasa Arab, lebih-lebih lagi bacaan dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Hasad (benci pada nikmat orang lain) bisa punya pengaruh.
3. ‘Ain (pandangan lantaran takjub atau tidak suka, pen.) itu benar adanya dan bisa membawa dampak jelek.
4. Dibolehkan untuk ruqyah jika ada yang terkena penyakit dan sudah terjadi.
5. Disunnahkan meruqyah dengan menyebut nama Allah.
6. Jibril meruqyah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Padahal ada hadits yang menyebutkan orang yang masuk surga tanpa hisab adalah mereka yang tidak melakukan ruqyah. Komprominya adalah kita katakan bahwa ruqyah yang diperintahkan untuk ditinggalkan yaitu ruqyah yang di dalamnya terdapat kalimat kekafiran. Begitu pula termasuk ruqyah yang bermasalah adalah ruqyah yang tidak jelas dari bahasa non-Arab, juga ruqyah yang tidak diketahui maknanya. Inilah yang tercela. Ada juga yang mengatakan bahwa yang lebih afdal adalah meninggalkan ruqyah dan tawakal kepada Allah, tetapi hukum ruqyahnya masih boleh.
Lihat bahasan dalam Al-Bahr Al-Muhith Ats-Tsajaj Syarh Shahih Al-Imam Muslim bin Al-Hajjaj, 35:701-703.
Bacaan selengkapnya di sini:
https://rumaysho.com/25196-saat-nabi-disihir-seorang-yahudi-dan-cara-mengatasinya-asbabun-nuzul-surat-al-falaq-dan-an-naas.html
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#ruqyah
#sihir
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
DOA PENGAMAN TIDUR
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur.
Orang yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya.
Jika dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan makhluk yang tidak tampak.
Di saat kita tidur, kita sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur.
Salah satunya adalah redaksi doa yang kami cantumkan dalam gambar di atas.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa disebutkan mati dalam doa menjelang tidur karena tidur mirip dengan mati.
Sebagaimana bangun tidur adalah keadaan di mana bangkit (hidup) lagi secara sempurna setelah mati sementara.
Yuk hafalkan, amalkan, dan bagikan. Semoga bermanfaat. - Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya #rumaysho #rumayshocom #ustadzabduhtuasikal #rumayshotv
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur.
Orang yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya.
Jika dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan makhluk yang tidak tampak.
Di saat kita tidur, kita sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur.
Salah satunya adalah redaksi doa yang kami cantumkan dalam gambar di atas.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa disebutkan mati dalam doa menjelang tidur karena tidur mirip dengan mati.
Sebagaimana bangun tidur adalah keadaan di mana bangkit (hidup) lagi secara sempurna setelah mati sementara.
Yuk hafalkan, amalkan, dan bagikan. Semoga bermanfaat. - Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya #rumaysho #rumayshocom #ustadzabduhtuasikal #rumayshotv
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Bismillaah...
Sebuah doa yang patut kita hafal dan amalkan demi meraih kemudaan saat dihisab di akhirat kelak.
Dari Aisyah, ia berkata, saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca, “Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo”. Ketika beliau berpaling saya bekata, “Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?” Beliau bersabda, “Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya.” (HR. Ahmad 6/48).
Maksud “hisab yang mudah” adalah saat di mana dosa-dosa seorang mukmin dihadapkan pada Allah, lalu ia pun mengakui dosa-dosanya itu. Kemudian setelah itu Allah mengampuni dosa-dosanya setelah ia bersendirian dengan Allah dan tidak ada seorang pun yang melihatnya ketika itu.
Dari Shafwan bin Muhriz bahwa seorang laki-laki pernah bertanya kepada Ibnu Umar, “Bagaimana Anda mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang An Najwa (bisikan di hari kiamat)?” Ibnu Umar menjawab, “Yaitu salah seorang dari kalian akan mendekat kepada Rabb-nya. Kemudian Dia meletakkan naungan-Nya di atasnya. Kemudian Dia berfirman, “Apakah kamu telah berbuat ini dan ini?” Hamba itu menjawab, “Ya, benar.” Dia berfirman lagi, “Apakah kamu telah melakukan ini dan ini?” Hamba itu menjawab, “Ya, benar.” Dia pun mengulang-ulang pertanyannya, kemudian berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosa tadi (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu.” (HR. Bukhari no. 6070).
Inilah yang dimaksudkan dengan hisab yang mudah di mana dosa-dosa seorang hamba yang beriman itu dimaafkan.
Semoga Allah mudahkan bagi kita untuk mendapatkan kemudahan hisab semacam ini di akhirat kelak saat hari perhitungan. Aamiin.
Keterangan lebih lengkap, bisa dilihat di website kami:
https://remajaislam.com/237-ya-allah-hisablah-aku-dengan-hisab-yang-mudah.html
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
Sebuah doa yang patut kita hafal dan amalkan demi meraih kemudaan saat dihisab di akhirat kelak.
Dari Aisyah, ia berkata, saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca, “Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo”. Ketika beliau berpaling saya bekata, “Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?” Beliau bersabda, “Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya.” (HR. Ahmad 6/48).
Maksud “hisab yang mudah” adalah saat di mana dosa-dosa seorang mukmin dihadapkan pada Allah, lalu ia pun mengakui dosa-dosanya itu. Kemudian setelah itu Allah mengampuni dosa-dosanya setelah ia bersendirian dengan Allah dan tidak ada seorang pun yang melihatnya ketika itu.
Dari Shafwan bin Muhriz bahwa seorang laki-laki pernah bertanya kepada Ibnu Umar, “Bagaimana Anda mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang An Najwa (bisikan di hari kiamat)?” Ibnu Umar menjawab, “Yaitu salah seorang dari kalian akan mendekat kepada Rabb-nya. Kemudian Dia meletakkan naungan-Nya di atasnya. Kemudian Dia berfirman, “Apakah kamu telah berbuat ini dan ini?” Hamba itu menjawab, “Ya, benar.” Dia berfirman lagi, “Apakah kamu telah melakukan ini dan ini?” Hamba itu menjawab, “Ya, benar.” Dia pun mengulang-ulang pertanyannya, kemudian berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosa tadi (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu.” (HR. Bukhari no. 6070).
Inilah yang dimaksudkan dengan hisab yang mudah di mana dosa-dosa seorang hamba yang beriman itu dimaafkan.
Semoga Allah mudahkan bagi kita untuk mendapatkan kemudahan hisab semacam ini di akhirat kelak saat hari perhitungan. Aamiin.
Keterangan lebih lengkap, bisa dilihat di website kami:
https://remajaislam.com/237-ya-allah-hisablah-aku-dengan-hisab-yang-mudah.html
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
Ya Allah, Hisablah Aku dengan Hisab yang Mudah - Remaja Islam Mau Mengenal Islam
Sebuah doa yang patut kita hafal dan amalkan demi meraih kemudaan saat dihisab di akhirat kelak. عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ فِى بَعْضِ صَلاَتِهِ « اللَّهُمَّ حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرًا ». فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ…
Bismillaah
Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbarui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai zikir karena di dalamnya sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. (Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya (menurut sebagian ulama) adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadis. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga kita bisa mengamalkan membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah ini mulai dari malam ini dan terus merutinkannya. Semoga kita banyak meraih kebaikan dan keberkahan. Aamiin
-
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshocom
Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbarui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai zikir karena di dalamnya sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. (Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya (menurut sebagian ulama) adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadis. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga kita bisa mengamalkan membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah ini mulai dari malam ini dan terus merutinkannya. Semoga kita banyak meraih kebaikan dan keberkahan. Aamiin
-
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshocom
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
LANJUTKAN YUK BACA AL-KAHFI, tak masalah kok
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Perbedaan pendapat di antara para ulama tentang penilaian terhadap keabsahan hadits adalah hal biasa. Bukan masalah surah Al-Kahfi pada hari Jumat, masalah fikih juga banyak.
Bagi yang menganggap dhaif, silakan tidak mengamalkan.
Bagi yang menganggap sahih atau hasan, silakan mengamalkan. Yuk, masing-masing saling menghormati dan hargai saja.
Ulama yang mensahihkan hadits ini bukan hanya Syaikh Al-Albani. Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan hadits keutamaan baca surah Al-Kahfi pada hari Jumat itu hasan, maka bagus kan kalau diamalkan.
Jadi, yang tetap baca surah Al-Kahfi hari Jumat tak masalah.
Wallahu a'lam.
Semoga Allah berkahi kita di hari Jumat ini.
Jangan lupa baca Al-Kahfi pada Jumat ini.
✅ Kisah Pemuda Al-Kahfi bisa dipelajari di RumayshoCom di sini:
https://rumaysho.com/31840-kisah-ashabul-kahfi-dan-pelajaran-penting-di-dalamnya.html
✅ Pembahasan baca Al-Kahfi pada hari Jumat:
https://rumaysho.com/35804-sunnah-membaca-surah-al-kahfi-menurut-ulama-syafiiyah.html
Monggo bantu sebarkan!
-
Muhammad Abduh Tuasikal
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#amalanjumat
#suratalkahfi
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Perbedaan pendapat di antara para ulama tentang penilaian terhadap keabsahan hadits adalah hal biasa. Bukan masalah surah Al-Kahfi pada hari Jumat, masalah fikih juga banyak.
Bagi yang menganggap dhaif, silakan tidak mengamalkan.
Bagi yang menganggap sahih atau hasan, silakan mengamalkan. Yuk, masing-masing saling menghormati dan hargai saja.
Ulama yang mensahihkan hadits ini bukan hanya Syaikh Al-Albani. Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan hadits keutamaan baca surah Al-Kahfi pada hari Jumat itu hasan, maka bagus kan kalau diamalkan.
Jadi, yang tetap baca surah Al-Kahfi hari Jumat tak masalah.
Wallahu a'lam.
Semoga Allah berkahi kita di hari Jumat ini.
Jangan lupa baca Al-Kahfi pada Jumat ini.
✅ Kisah Pemuda Al-Kahfi bisa dipelajari di RumayshoCom di sini:
https://rumaysho.com/31840-kisah-ashabul-kahfi-dan-pelajaran-penting-di-dalamnya.html
✅ Pembahasan baca Al-Kahfi pada hari Jumat:
https://rumaysho.com/35804-sunnah-membaca-surah-al-kahfi-menurut-ulama-syafiiyah.html
Monggo bantu sebarkan!
-
Muhammad Abduh Tuasikal
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#amalanjumat
#suratalkahfi
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Bismillaah
Tak semua wanita ditakdirkan memiliki suami yang berlimpah harta dan mempunyai segala hal yang diimpikan banyak wanita. Sebagaimana juga tak sedikit sosok suami yang kehidupan ekonominya kurang, meski ia tengah berusaha untuk berikhtiar menempuh jalan-jalan yang halal yang diperintahkan syariat dalam mencari nafkah. Di sinilah keberadaan pasutri, terutama istri harus memiliki kekuatan iman untuk selalu mensyukuri pemberian suami. Tak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.
Istri shalihah adalah figur wanita yang memberi kedamaian batin pada suaminya. Ia akan berkata: “Suamiku jangan engkau bersedih, sungguh aku akan menutup rapat mataku dari mereka yang memiliki kekayaan dan gaji besar. Dari manusia yang sering mengekspos segala kenikmatan dunia di media sosial, berupa hidangan lezat atau pakaian berkelas. Sungguh, memandangmu adalah sebuah kebahagiaan tak terkira meski hidup kita serba seadanya.”
Istri idaman suami akan selalu melihat ke bawah untuk urusan dunia agar hatinya terjaga serta tak tersibukkan untuk selalu mengejar kenikmatan dunia dengan melupakan tujuan utama hidupnya, beribadah kepada Allah dalam kondisi senang maupun susah.
Wanita yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah dan berterima kasih pada suaminya, insyaAllah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis, karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa. Hatinya akan tenang sebagaimana kehidupan para istri Rasul mulia dan para shahabiyah terdahulu. Istri yang selalu menjadikan syukur kepada Allah sebagai perhiasan hidup, niscaya akan dicintai Allah, dikasihi suaminya, dan mampu memberikan rona kedamaian di manapun ia berada.
Terimalah suami apa adanya dan bergaullah dengan baik, fokuslah pada kebaikan suami agar Anda selalu bahagia. Suami adalah sosok terdekat Anda yang akan membantu Anda dalam meraih ketakwaan yang sejati. Dialah teman seperjuangan lahir batin untuk meneruskan perjalanan ini hingga keduanya menjadi penghuni surga, insyaAllah
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat Rumaysho Peduli Indonesia
Follow & Like
👉🏼 Muslim My Way
👉🏼 Rumaysho TV
👉🏼 Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul Yogyakarta
👉🏼 Fanpage Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Tak semua wanita ditakdirkan memiliki suami yang berlimpah harta dan mempunyai segala hal yang diimpikan banyak wanita. Sebagaimana juga tak sedikit sosok suami yang kehidupan ekonominya kurang, meski ia tengah berusaha untuk berikhtiar menempuh jalan-jalan yang halal yang diperintahkan syariat dalam mencari nafkah. Di sinilah keberadaan pasutri, terutama istri harus memiliki kekuatan iman untuk selalu mensyukuri pemberian suami. Tak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.
Istri shalihah adalah figur wanita yang memberi kedamaian batin pada suaminya. Ia akan berkata: “Suamiku jangan engkau bersedih, sungguh aku akan menutup rapat mataku dari mereka yang memiliki kekayaan dan gaji besar. Dari manusia yang sering mengekspos segala kenikmatan dunia di media sosial, berupa hidangan lezat atau pakaian berkelas. Sungguh, memandangmu adalah sebuah kebahagiaan tak terkira meski hidup kita serba seadanya.”
Istri idaman suami akan selalu melihat ke bawah untuk urusan dunia agar hatinya terjaga serta tak tersibukkan untuk selalu mengejar kenikmatan dunia dengan melupakan tujuan utama hidupnya, beribadah kepada Allah dalam kondisi senang maupun susah.
Wanita yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah dan berterima kasih pada suaminya, insyaAllah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis, karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa. Hatinya akan tenang sebagaimana kehidupan para istri Rasul mulia dan para shahabiyah terdahulu. Istri yang selalu menjadikan syukur kepada Allah sebagai perhiasan hidup, niscaya akan dicintai Allah, dikasihi suaminya, dan mampu memberikan rona kedamaian di manapun ia berada.
Terimalah suami apa adanya dan bergaullah dengan baik, fokuslah pada kebaikan suami agar Anda selalu bahagia. Suami adalah sosok terdekat Anda yang akan membantu Anda dalam meraih ketakwaan yang sejati. Dialah teman seperjuangan lahir batin untuk meneruskan perjalanan ini hingga keduanya menjadi penghuni surga, insyaAllah
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat Rumaysho Peduli Indonesia
Follow & Like
👉🏼 Muslim My Way
👉🏼 Rumaysho TV
👉🏼 Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul Yogyakarta
👉🏼 Fanpage Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
MAU PUASA ASYURA TAPI DATANG HAID
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Setiap muslimah yang taat beragama tentu akan bersedih ketika dia tidak mampu beribadah karena terhalang kodratnya. Siklus datang bulan, yang terkadang tidak bisa dikendalikan.
Namun tahukah Anda, sejatinya di sana ada amal hati yang memberi peluang bagi muslimah untuk mendulang pahala. Amal itu adalah rida terhadap ketetapan Allah. Ketika Anda merasa sedih karena terhalang untuk bisa menjalani ibadah bersama yang lain, kemudian Anda bersabar dan rida terhadap apa yang Allah tetapkan, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal Anda.
Sama halnya ketika Anda mengalami haid dan tidak bisa ikut berpuasa Asyura tanggal 10 Muharam besok.
Syaikh rahimahullah menjawab pertanyaan dalam gambar;
"Wanita tersebut tidak perlu mengqadanya karena puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan khusus pada waktu tertentu. Jika seseorang mendapati hari Asyura, maka kerjakanlah puasa pada hari itu. Jika dia tidak melakukannya, maka tidak ada qada baginya. Akan tetapi aku berharap mudah-mudahan dia mendapatkan ganjaran –insyaAllah (jika Allah Ta’ala menghendaki)- disebabkan karena niat dan tekadnya. Dia tidak bisa menunaikan puasa ini karena ada uzur syar’i (alasan yang dibenarkan oleh syariat). (Liqo’ Al Bab Al Maftuh, 125: 15).
Demikian fatwa dari Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin. Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Kesimpulannya, orang yang tidak bisa puasa Asyura disebabkan uzur tertentu, tidak perlu mengqadanya. Mengingat tidak ada dalil yang menjelaskan hal ini. Dan pahala puasa Asyura itu dikaitkan dengan kegiatan puasa di tanggal 10 Muharam saja.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Orang yang memiliki rutinitas amal tertentu, kemudian dia tidak bisa mengerjakannya disebabkan uzur, seperti sakit, haid, atau nifas, dan dia berniat untuk tetap menjalankan amal itu andai tidak ada uzur, maka dia tetap mendapatkan pahala sesuai amal yang dia niatkan. InsyaAllah.
-
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
MAU PUASA ASYURA TAPI DATANG HAID
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Setiap muslimah yang taat beragama tentu akan bersedih ketika dia tidak mampu beribadah karena terhalang kodratnya. Siklus datang bulan, yang terkadang tidak bisa dikendalikan.
Namun tahukah Anda, sejatinya di sana ada amal hati yang memberi peluang bagi muslimah untuk mendulang pahala. Amal itu adalah rida terhadap ketetapan Allah. Ketika Anda merasa sedih karena terhalang untuk bisa menjalani ibadah bersama yang lain, kemudian Anda bersabar dan rida terhadap apa yang Allah tetapkan, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal Anda.
Sama halnya ketika Anda mengalami haid dan tidak bisa ikut berpuasa Asyura tanggal 10 Muharam besok.
Syaikh rahimahullah menjawab pertanyaan dalam gambar;
"Wanita tersebut tidak perlu mengqadanya karena puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan khusus pada waktu tertentu. Jika seseorang mendapati hari Asyura, maka kerjakanlah puasa pada hari itu. Jika dia tidak melakukannya, maka tidak ada qada baginya. Akan tetapi aku berharap mudah-mudahan dia mendapatkan ganjaran –insyaAllah (jika Allah Ta’ala menghendaki)- disebabkan karena niat dan tekadnya. Dia tidak bisa menunaikan puasa ini karena ada uzur syar’i (alasan yang dibenarkan oleh syariat). (Liqo’ Al Bab Al Maftuh, 125: 15).
Demikian fatwa dari Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin. Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Kesimpulannya, orang yang tidak bisa puasa Asyura disebabkan uzur tertentu, tidak perlu mengqadanya. Mengingat tidak ada dalil yang menjelaskan hal ini. Dan pahala puasa Asyura itu dikaitkan dengan kegiatan puasa di tanggal 10 Muharam saja.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Orang yang memiliki rutinitas amal tertentu, kemudian dia tidak bisa mengerjakannya disebabkan uzur, seperti sakit, haid, atau nifas, dan dia berniat untuk tetap menjalankan amal itu andai tidak ada uzur, maka dia tetap mendapatkan pahala sesuai amal yang dia niatkan. InsyaAllah.
-
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
🔘﷽
LEBIH UTAMA MANA ANTARA BA'DIYAH ISYA DENGAN TARAWIH?
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Belakangan ini ramai di media sosial potongan video seorang ustaz yang mengatakan jika shalat sunnah ba'diyah Isya lebih utama dibandingkan shalat sunnah Tarawih, redaksi kami pun banyak mendapatkan pertanyaan apakah pernyataan tersebut benar adanya.
Para ulama sepakat bahwa shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat Tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Shalat tarawih merupakan salah satu syiar Islam. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631).
Imam Asy Syafi’i, mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdal shalat Tarawih dilaksanakan secara berjemaah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Al Khottob dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat Tarawih secara berjemaah karena merupakan syiar Islam yang begitu nampak sehingga serupa dengan shalat Id. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39).
Ada banyak keutamaan shalat Tarawih, salah satunya adalah akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat Tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
Terlepas dari ikhtilaf ulama mengenai mana yang lebih utama antara shalat sunnah ba'diyah Isya dengan shalat Tarawih, kita dianjurkan untuk tetap melaksanakan shalat sunnah ba'diyah Isya di sela waktu antara shalat Isya dan shalat Tarawih, hendaknya imam memberikan waktu jeda dan jemaah menyempatkan untuk menunaikan shalat sunnah ringan ini.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
LEBIH UTAMA MANA ANTARA BA'DIYAH ISYA DENGAN TARAWIH?
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
Belakangan ini ramai di media sosial potongan video seorang ustaz yang mengatakan jika shalat sunnah ba'diyah Isya lebih utama dibandingkan shalat sunnah Tarawih, redaksi kami pun banyak mendapatkan pertanyaan apakah pernyataan tersebut benar adanya.
Para ulama sepakat bahwa shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat Tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Shalat tarawih merupakan salah satu syiar Islam. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631).
Imam Asy Syafi’i, mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdal shalat Tarawih dilaksanakan secara berjemaah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Al Khottob dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat Tarawih secara berjemaah karena merupakan syiar Islam yang begitu nampak sehingga serupa dengan shalat Id. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39).
Ada banyak keutamaan shalat Tarawih, salah satunya adalah akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat Tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
Terlepas dari ikhtilaf ulama mengenai mana yang lebih utama antara shalat sunnah ba'diyah Isya dengan shalat Tarawih, kita dianjurkan untuk tetap melaksanakan shalat sunnah ba'diyah Isya di sela waktu antara shalat Isya dan shalat Tarawih, hendaknya imam memberikan waktu jeda dan jemaah menyempatkan untuk menunaikan shalat sunnah ringan ini.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshoTV
Telegram
Ittiba' Sunnah
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
بسم الله.....
🟩 𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗭𝗜𝗞𝗜𝗥 𝗜𝗡𝗜 𝗦𝗘𝗧𝗘𝗟𝗔𝗛 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗥 𝗔𝗭𝗔𝗡
=========☘️☘️=========
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗮𝘇𝗮𝗻, 𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻. Sekalipun hanya mengucapkan seperti yang diucapkan muazin, namun Islam
menghargainya sebagai amal besar.
✅ 𝗔𝗱𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗱𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗶𝗻𝗶, setelah kita mengetahui doa sahih setelah azan yang kita bahas kemarin, sekarang ada lagi lafaz doa yang bisa dibaca setelah mendengar azan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗦𝗮𝗶𝗱 𝗯𝗶𝗻 𝗔𝗯𝗶 𝗪𝗮𝗾𝗾𝗮𝘀𝗵, 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗹𝗮𝗹𝗮𝗹𝗮𝗵𝘂'𝗮𝗹𝗮𝗶𝗵𝗶 𝘄𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮𝘂 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗯𝗱𝗮, “Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan, "Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa", maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
✅ 𝗔𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻, 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗮𝗵𝗮𝗹𝗮 𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿, dan selayaknya untuk kita rutinkan, serta jangan lupa diistiqomahkan dan disebarkan
-
Follow & Like 👉🏻 Muslim My Way
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumayshocom
🟩 𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗭𝗜𝗞𝗜𝗥 𝗜𝗡𝗜 𝗦𝗘𝗧𝗘𝗟𝗔𝗛 𝗠𝗘𝗡𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗥 𝗔𝗭𝗔𝗡
=========☘️☘️=========
➢https://t.me/Sunnah_ittiba
𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗮𝘇𝗮𝗻, 𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻. Sekalipun hanya mengucapkan seperti yang diucapkan muazin, namun Islam
menghargainya sebagai amal besar.
✅ 𝗔𝗱𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗱𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗶𝗻𝗶, setelah kita mengetahui doa sahih setelah azan yang kita bahas kemarin, sekarang ada lagi lafaz doa yang bisa dibaca setelah mendengar azan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗦𝗮𝗶𝗱 𝗯𝗶𝗻 𝗔𝗯𝗶 𝗪𝗮𝗾𝗾𝗮𝘀𝗵, 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗹𝗮𝗹𝗮𝗹𝗮𝗵𝘂'𝗮𝗹𝗮𝗶𝗵𝗶 𝘄𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮𝘂 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗯𝗱𝗮, “Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan, "Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa", maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
✅ 𝗔𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻, 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗮𝗵𝗮𝗹𝗮 𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿, dan selayaknya untuk kita rutinkan, serta jangan lupa diistiqomahkan dan disebarkan
-
Follow & Like 👉🏻 Muslim My Way
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#rumayshocom