Ittiba' Sunnah
1.91K subscribers
4.13K photos
806 videos
77 files
6.25K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
🌕🌙💡 *FAEDAH MALAM*


🔰 PENDAPAT YANG LEBIH KUAT TENTANG HUKUM MENGGABUNGKAN BERQURBAN DAN 'AQIQAH

Risalah Hal Yajûzu Al-Jam' Bainal Udhhiyyah wal 'Aqidah Bi Syātin Wāhidatin (Bagian Keempat)

"Pendapat yang kuat adalah pendapat yang kedua, dalam mengambil pendapat tersebut adalah berhati-hati dan keluar dari perselisihan.

Ini pada keadaan kalau hari raya idul adha bersamaan dengan hari ketujuh bagi anaknya".

📘 《Risalah Hal Yajûzu Al-Jam' Bainal Udhhiyyah wal 'Aqiqah Bi Syātin Wāhidatin Lisy Syaikh Rā'id bin Abdul Jabbar Al-Mihdāwi》



والراجح: القول الثاني، وفي الأخذ به احتياط وخروج من الخلاف.

وهذا فيما لو وافق العيد اليوم السابع للمولود.

📘 《 رسالة هل يجوز الجمع بين الأضحية والعقيقة بشاة واحدة ؟  للشيخ رائد بن عبد الجبار المهداوي 》

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*

*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*

*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️

*♦️Ittiba Sunnah*

Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb

Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5

Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy

Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc

Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h

Admin Ittiba Sunnah 🖤
Forwarded from Abu Abdil Bar
📚🖋️

Mendidik anak itu dimulai sejak memilih pasangan⁣.
Perhatikan percakapan ulama berikut⁣

Abul Aswad Ad-Duaili berkata pada anak-anaknya, “Sungguh Saya telah berbuat baik pada kalian sejak kalian masih kecil hingga kalian dewasa bahkan semenjak kalian belum dilahirkan.”⁣
Anak-anaknya bertanya, “Bagaimana cara ayah berbuat baik pada kami sebelum kami terlahir?”⁣
Beliau menjawab, “Saya telah pilihkan untuk kalian IBU yang mana kalian TIDAK AKAN PERNAH KECEWA kepadanya.”⁣
(Adabud dunya wad diin hal. 158, Darul maktabah, Syamilah)⁣

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,⁣
“Dunia ialah perhiasan serta sebaik-baik perhiasan dunia ialah wanita shalihah”
(HR. Muslim: 1467)⁣

#me_ittiba

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

Collaboration With:
@@bedahkitab
@Thalabulilmi.id
@sunnahstroi
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Jika Suami Menyuruh Istri Untuk Bercadar Apakah Harus Dituruti?
🎙️ Ustadz Fadlan Fahamsyah Hafizahullah

Follow @me_ittiba
@me_ittiba

Collaboration With
@thequran_verse
@tauhidsunnah_id
@ar_risaalah
@feri.abushanum
@langkah_jariyah

#ustadzfadlanfahamsyah #rumahtanggaislami #kajian #cadar #hukumcadar #taatpadasuami #syariat #sunnah #wajib #bakti #cadar #taat #suami
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Bolehkah perempuan melakukan ziarah kubur dan mengurangi jenazah?
🎙️ Ustadz Sofyan Chalid Ruray Hafizahullah

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
#me_ittiba
Collaboration With @kenalsunnah_channel

IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

#dakwahsunnah #ustadzsofyanchalidruray #sunnah #ziarah #kubur #kuburan #kuburiyun #habaib #followforfollowback #ustadzfirandaandirja #larangan
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Bismillah

edia Hijrah Salaf

AKU INGIN TERKENA PANAH

Bismillah

Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dengan sanad shahih, An-Nasai dan lain-lain, dari Syaddad bin Al-Had bahwa ada seorang laki-laki Arab Badui datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beriman kepada apa yang dibawa oleh nabi dan mengikuti beliau.

Badui tersebut berkata kepada nabi, “Aku akan berhijrah bersamamu,” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat memberikan nasihat agama kepadanya.
Pada Perang Khaibar, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membagikan ghanimah kepada kaum muslimin. Nabi memberikan bagian kepada para sahabat yang membuat mereka bergembira, akan tetapi ketika pembagian sampai kepada si Badui, tiba-tiba dia menolaknya sembari berkata, “Apa ini?” Para sahabat menjawab, “Ini adalah bagian ghanimah untukmu yang berasal dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.”
Mendapatkan jawaban para sahabat, si Badui terpaksa mengambil bagian ghanimah itu tetapi kemudian dia menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Sesampai di hadapan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, si Badui bertanya, “Harta apakah ini?” “Ini adalah bagian ghanimah yang aku bagi untukmu.” jawab Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Kembali orang Badui itu berkata, “Bukan karena perkara ini aku mengikutimu, akan tetapi aku mengikutimu karena aku ingin agar suatu saat nanti aku terkena lemparan panah di sini –sambil menunjuk ke lehernya– sehingga aku terbunuh dan masuk jannah karenanya.”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah akan membenarkanmu.”

Setelah itu, kaum muslimin beristirahat sebentar, mereka kemudian melanjutkan lagi penyerbuan terhadap musuh. Di tengah berkecamuknya peperangan, si Badui dibawa menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan keadaan terkena panah di tempat yang sesuai dengan yang dia tunjukkan sebelumnya. Melihat itu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah dia orang yang kemarin?” Para sahabat menjawab, “Benar,”
Nabi bersabda, “Dia telah berbuat shiddiq kepada Allah , maka Allah berbuat shiddiq kepadanya.” Selanjutnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengkafaninya dengan baju besi milik Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau mendoakannya dan di antara doa beliau adalah:

“Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, dia keluar untuk behijrah di jalan-Mu dan terbunuh sebagai syahid. Dan aku bersaksi atas perkara itu.”

(Kisah-Kisah Pahlawan Generasi Pilihan, Hilmi bin Muhammad bin Ismail, Wafa Press, Kisah Muslim)
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

MUSUH IKHLAS

✍🏻 Oleh Ustadz DR. Firanda Andirja

Musuh Ikhlas...adakah pada dirimu?

🎙️ Ibnul Qoyyim rahimahullah :

عدو الإخلاص وهاذمه الرغبة في مدح الناس والطمع فيما عندهم. فمن نقى قلبه من هذين سهل عليه تحقيق باب الإخلاص

"Musuh ikhlas dan penghancur nya adalah
(1) berharap memperoleh pujian orang-orang dan
(2) berharap pemberian dari mereka.

Barangsiapa yang membersihkan hatinya dari dua perkara ini maka mudah baginya untuk mewujudkan keikhlasan"

Silahkan kita cek hati kita dengan ketat dan detail, apakah kita telah selamat dari dua perkara ini?
Ataukah kita masih mencintai dua perkara ini?

🗂 http://www.salamdakwah.com/artikel/4880-musuh-ikhlas
Bismillah..

Ayat di POSTER adalah tentang orang yang mati dalam keadaan belum bertaubat dari kesyirikan. Maka mereka wajib diadzab di neraka. Adapun orang yang sudah bertaubat dari kesyirikan, tetap Allah Ta’ala ampuni. Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az Zumar: 53).

Sebagaimana dalam hadits dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَن مات لا يشركُ باللهِ شيئًا دخل الجنةَ ، ومَن مات يشركُ باللهِ شيئًا دخل النارَ

“Barangsiapa yang mati, tanpa berbuat syirik kepada Allah sedikitpun, ia masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan membawa dosa syirik, maka ia masuk neraka” (HR. Muslim no. 93).

Hadits ini menunjukkan ancaman neraka itu bagi orang yang mati dalam keadaan membawa dosa syirik. Syaikh As Sa’di menjelaskan surat An Nisa ayat 48 di atas:

وهذه الآية الكريمة في حق غير التائب، وأما التائب، فإنه يغفر له الشرك فما دونه كما قال تعالى: { قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا } أي: لمن تاب إليه وأناب.

“Ayat yang mulia ini bicara tentang orang yang belum bertaubat. Adapun orang yang sudah bertaubat dari kesyirikan, maka Allah ampuni dosa syiriknya dan dosa lainnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya): Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS. Az Zumar: 53), yaitu bagi orang yang bertaubat dan berinabah” (Tafsir As Sa’di).

Sebagaimana para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim ‘ajma’in, dahulu mereka berada dalam kesyirikan di masa jahiliyyah. Namun mereka telah menerima Islam dan bertaubat dari kesyirikan, kemudian menjadi orang-orang yang Allah ridhai. Allah berfirman tentang para sahabat Nabi:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah: 100).

Menunjukkan bahwa orang yang bertaubat dari kesyirikan sebelum ajalnya, akan Allah ampuni dosanya, bahkan menjadi orang yang lebih mulia.

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/45492-allah-taala-tidak-mengampuni-dosa-syirik.html
🌕🌙💡 *FAEDAH MALAM*

🔰 JIKA SESEORANG MEMASUKI RUMAH KOSONG YANG TIDAK BERPENGHUNI

Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata :

“Jika seseorang memasuki rumah yang tidak berpenghuni, maka hendaklah ia mengucapkan:

“Assalamu ‘alainā wa ‘alā ‘ibadillāhish shālihîn "

(Semoga keselamatan bagi diri kami dan bagi hamba Allah yang shalih)”.

📚 《HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad 1055, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam "Shahih Al-Adabul Mufrad, 806" 》




قال عبدالله بن عمر رضي الله عنهما :

إذا دخل البيت غير المسكون، فليقل:

السلام علينا، وعلى عباد الله الصالحين

📚 《رواه البخاري في الأدب المفرد رقم : ١٠٥٥ وحسنه الألباني في صحيح الأدب المفرد  : ٨٠٦》

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
Bismillah

Manusia terbaik

Setiap kita tentu pernah terjerumus dalam dosa dan maksiat..namun janganlah berputus asa dari rahmat Allah.
Segeralah bertaubat niscaya engkau dapati Allah maha pengampun maha luas karunianya..
Janganlah engkau hinakan seorang pendosa karena mungkin saja dia telah bertaubat kepada rabbnya sedangkan engkau ujub dan bangga dengan amalanmu..
Manusia yg terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat dosa namun manusia yg terbaik adalah yg apabila berbuat dosa dia segera bertaubat dan kembali kepada Rabbnya..

Yulia Ummu Abdurrahman
📚 *KISAH TIGA ORANG YANG TERKURUNG DI DALAM GUA*

Rasulullah _shallallahu alaihi wa sallam_ bersabda,

بَيْنَمَا ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَتَمَشَّوْنَ أَخَذَهُمُ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: انْظُرُوا أَعْمَالاً عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلهِ فَادْعُوا اللهَ تَعَالَى بِهَا، لَعَلَّ اللهَ يَفْرُجُهَا عَنْكُمْ.

“Ketika ada tiga orang sedang berjalan, mereka ditimpa oleh hujan. Lalu mereka pun berlindung ke dalam sebuah gua di sebuah gunung. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung itu lalu menutupi mulut gua mereka. Sebagian mereka berkata kepada yang lain, ‘Perhatikan amalan saleh yang pernah kamu kerjakan karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan amalan itu. Mudah-mudahan Allah menyingkirkan batu itu dari kalian.’

فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَامْرَأَتِي وَلِي صِبْيَةٌ صِغَارٌ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا أَرَحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ فَسَقَيْتُهُمَا قَبْلَ بَنِيَّ، وَأَنَّهُ نَأَى بِي ذَاتَ يَوْمٍ الشَّجَرُ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَجِئْتُ بِالْحِلاَبِ فَقُمْتُ عِنْدَ رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَأَكْرَهُ أَنْ أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ قَبْلَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمْ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ.
فَفَرَجَ اللهُ مِنْهَا فُرْجَةً فَرَأَوْا مِنْهَا السَّمَاءَ،

Lalu berkatalah salah seorang dari mereka, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua ibu bapak yang sudah tua renta, seorang istri, dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembalakan ternak untuk mereka. Kalau aku membawa ternak itu pulang ke kandangnya, aku perahkan susu dan aku mulai dengan kedua ibu bapakku, lantas aku beri minum mereka sebelum anak-anakku.

Suatu hari, ternak itu membawaku jauh mencari tempat gembalaan. Akhirnya aku tidak pulang kecuali setelah sore. Aku dapati ibu bapakku telah tertidur. Aku pun memerah susu sebagaimana biasa, lalu aku datang membawa susu tersebut dan berdiri di dekat kepala mereka, dalam keadaan tidak suka membangunkan mereka dari tidur. Aku pun tidak suka memberi minum anak-anakku sebelum mereka (kedua orang tuanya, -red.) meminumnya.

Anak-anakku sendiri menangis di bawah kakiku meminta minum karena lapar. Seperti itulah keadaanku dan mereka, hingga terbit fajar. Kalau Engkau tahu, aku melakukan hal itu karena mengharapkan wajah-Mu, bukakanlah satu celah untuk kami dari batu ini agar kami melihat langit.’

Lalu Allah bukakan satu celah hingga mereka pun melihat langit.

وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ وَطَلَبْتُ إِلَيْهَا نَفْسَهَا فَأَبَتْ حَتَّى آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَتَعِبْتُ حَتَّى جَمَعْتُ مِائَةَ دِينَارٍ فَجِئْتُهَا بِهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: يَا عَبْدَ اللهِ، اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَفْتَحِ الْخَاتَمَ إِلاَ بِحَقِّهِ. فَقُمْتُ عَنْهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً. فَفَرَجَ لَهُمْ.

Yang kedua berkata, ‘Sesungguhnya aku punya sepupu wanita yang aku cintai, sebagaimana layaknya cinta seorang laki-laki kepada seorang wanita. Aku minta dirinya (melayaniku), tetapi dia menolak kecuali aku datang kepadanya (menawarkan) seratus dinar. Aku pun semakin payah. Akhirnya aku kumpulkan seratus dinar, lalu menyerahkannya kepada gadis itu.

Setelah aku berada di antara kedua kakinya, dia berkata, ‘Wahai hamba Allah, bertakwalah kepada Allah. Jangan engkau buka tutup (kiasan untuk keperawanannya) kecuali dengan haknya.’

Aku pun berdiri meninggalkannya. Kalau Engkau tahu, aku melakukannya adalah karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah untuk kami satu celah dari batu ini.

Allah subhanahu wa ta’ala pun membuka satu celah untuk mereka.
وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ: أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَقَهُ فَرَغِبَ عَنْهُ، فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرِعَاءَهَا، فَجَاءَنِي فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَظْلِمْنِي حَقِّي. قُلْتُ: اذْهَبْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ وَرِعَائِهَا فَخُذْهَا. فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَسْتَهْزِئْ بِي. فَقُلْتُ: إِنِّي لاَ أَسْتَهْزِئُ بِكَ، خُذْ ذَلِكَ الْبَقَرَ وَرِعَاءَهَا. فَأَخَذَهُ فَذَهَبَ بِهِ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مَا بَقِيَ. فَفَرَجَ اللهُ مَا بَقِيَ

Laki-laki ketiga berkata, ‘Ya Allah, sungguh, aku pernah mengambil sewa seorang buruh, dengan upah satu faraq beras. Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, dia berkata, ‘Berikan hakku.’ Lalu aku serahkan kepadanya beras tersebut, tetapi dia tidak menyukainya. Akhirnya aku tetap menanamnya hingga dari hasil beras itu, aku berhasil memiliki sekumpulan sapi sekaligus penggembalanya. Kemudian dia datang kepadaku dan berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah, dan jangan zalimi aku dalam urusan hakku.’

Aku pun berkata, ‘Pergilah, ambil sapi-sapi itu dan penggembalanya.’

Dia berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan jangan mempermainkan saya.’

Aku pun berkata, ‘Ambillah seluruh sapi dan penggembalanya itu.’ Akhirnya dia pun membawa semua sapi dan penggembalanya lalu pergi. Kalau Engkau tahu bahwa aku melakukannya karena mengharap wajah-Mu, bukakanlah untuk kami apa yang tersisa.’

Allah pun membukakan untuk mereka sisa celah yang menutupi.”

📚 (HR. Al-Bukhari no. 5974 dan Muslim no. 2743)

📑 WhatsApp Salafy Indonesia
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

📋 *DOA MEMOHON AMPUNAN*

📑 Dari Abu Musa Al-Asy'ari - رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ - bahwa nabi ﷺ biasa berdoa dengan doa sebagai berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ .

"Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

*[HR. Bukhari no. (5919), dan Muslim no. (315)]*
------------
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه أن النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ  كانَ يَدْعُو بهذا الدُّعَاءِ:

رَبِّ اغْفِرْ لي خَطِيئَتي وجَهْلِي، وإسْرَافِي في أمْرِي كُلِّهِ، وما أنْتَ أعْلَمُ به مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي خَطَايَايَ، وعَمْدِي وجَهْلِي وهَزْلِي، وكُلُّ ذلكَ عِندِي

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي ما قَدَّمْتُ وما أخَّرْتُ، وما أسْرَرْتُ وما أعْلَنْتُ، أنْتَ المُقَدِّمُ وأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وأَنْتَ علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ.

رواه البخاري ومسلم رحمهما الله .

🖥 Artikel Butiran Faedah

*Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,*

*مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ*

*“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.”*
[HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

*♻️ RAIH AMAL SHALIH DENGAN MENYEBARKAN KIRIMAN INI TANPA MERUBAH APA PUN JAZAKUMULLAHU KHAIRON...DAN MARI BERGABUNG*⤵️⤵️

*♦️Ittiba Sunnah*

Ittiba Sunnah 1(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EGTB9jOfJbs0tJ1n4gVZFb

Ittiba Sunnah 2(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/BeWfJQU5Nn7CbuGkuKRgY5

Ittiba Sunnah 3(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/EA5rb4Q39aSAROyF5z5RAy

Ittiba Sunnah 4(akhwat)
https://chat.whatsapp.com/FWwAObbOmtF447HEFoVcCc

Ittiba Sunnah 5 (akhwat)
https://chat.whatsapp.com/LMxNO48bNpBLKQMLfosp1h

Admin Ittiba Sunnah 🖤
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Bolehkah perempuan membuka cadarnya saat di Nazhor?
🎙️ Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah

Follow @me_ittiba
@me_ittiba

Collaboration With
@thequran_verse
@tauhidsunnah_id
@ar_risaalah
@feri.abushanum
@langkah_jariyah

#ustadzfirandaandirja #nadzhor #nikah #khitbah #taaruf #taarufnikah #kajianislam
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
#me_ittiba

Bolehkah Anak Perempuan Dan Anak Laki-laki Tidur Dalam Satu Kamar?
🎙️ Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary Hafizahullah

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
Collaboration With @kenalsunnah_channel

IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

#ustadzahmadzainuddin #pernikahan #anakhasilzina #tidaksah #me_ittiba #sunnah #haram #taaruf
Forwarded from Abu Abdil Bar
Akhirnya Hanya Jadi Tumpukan Sampah
-----------------------------------
Kita sedang berlomba dan berebut dalam dunia. Semuanya kita perebutkan; harta, kedudukan, kekuasaan, jabatan, kecantikan dan ketampanan, nama baik, gelar yang tinggi, dst. Siang malam kita perjuangkan. Tapi tahukah kita, hakikat dari semua yang sedang kita perebutkan ini?! Dari Al-Hasan rahimahullah, ia berkata:

مَرَّ عُمَرُ عَلَى مَزْبَلَةٍ فَاحْتَبَسَ عِندَهَا، فَكَأَنَّهُ شَقَّ عَلَى أَصْحَابِهِ وَتَأَذَّوْا بِهَا فَقَالَ لَهُمْ : هَذِهِ دُنْيَاكُمْ الَّتِي تَحْرِصُونَ عَلَيهَا *_

“Umar bin Khatthab pernah melewati sebuah tempat sampah, lalu ia berdiam sejenak di sana, sehingga para sahabatnya merasa terganggu dengan baunya, lantas Umar pun berkata kepada mereka, ‘Inilah dunia yang kalian rebutkan."_* (Az-Zuhd Imam Ahmad: 97)


#me_ittiba

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba

Collaboration With:
@@bedahkitab
@Thalabulilmi.id
@sunnahstroi