Ittiba' Sunnah
1.93K subscribers
4.3K photos
939 videos
77 files
6.54K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
MELAWAN MUSUH DARI KALANGAN MANUSIA DAN SETAN
https://t.me/Sunnah_ittiba

Dalam menghadapi musuh dari kalangan manusia, caranya dengan sabar dan berbuat baik kepadanya. Kita menghadapi keburukannya dengan kebaikan. Hal ini supaya dia tidak jadi memusuhi, bahkan bisa jadi teman yang baik. Adapun musuh dari setan, tidak ada cara kecuali meminta perlindungan kepada Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan hal tersebut dalam tiga tempat. Pertama di surah Al-A’raf ayat 199-200:

“Jadilah engkau pemaaf dan perintahkanlah untuk berbuat baik, serta berpalinglah dari orang-orang bodoh. Dan apabila setan datang menggoda, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf[7]: 199-200)

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah: ‘Wahai Rabbku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau wahai Rabbku, agar mereka tidak mendekatiku.'” (QS. Al-Mu’minun[23]: 96-98)

Lihatlah, ketika musuhnya adalah manusia, kita diperintahkan untuk menolak perbuatan mereka dengan cara yang lebih baik. Tetapi ketika musuhnya setan, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah.

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antaramu dan dia menjadi seperti teman yang setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan keculai kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. Dan jika setan datang menggodamu, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fussilat[41]: 34-36)

selengkapnya di: rodja.id/5aw
💥🔥 𝗕𝗘𝗕𝗘𝗥𝗔𝗣𝗔 𝗞𝗛𝗨𝗥𝗔𝗙𝗔𝗧, 𝗧𝗔𝗛𝗔𝗬𝗨𝗟,  𝗕𝗜𝗗'𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗦𝗬𝗜𝗥𝗜𝗞

https://t.me/Sunnah_ittiba

👥 Sebagian masyarakat kita ada yang masih memperycayai hal-hal berikut di bawah ini :

Jika tanaman hias tertentu (bunga sri rejeki) yang ditanam dalam tempat bunga berdaun lebat, dianggap akan dapat rezeki

Membuat bubur merah dan putih sebagai syarat dalam suatu upacara supaya sukses.

Memasang / menusuk Cabai dan Bawang dengan lidi untuk penolak hujan.

Memasang jimat-jimat, rajah / wafaq / isim, bertuliskan arab atau lainnya di atas pintu masuk agar segala unsur yang jahat tidak bisa masuk. Atau membawa jimat-jimat.

Burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik.... Kupu-kupu masuk rumah tanda akan ada tamu yang akan datang.

Bulu landak, gunting, pisau, cermin, daun jerangau untuk mengusir hantu anak.

Memukul benda -benda, nampan, dandang, panci, kentongan, nyiru, dll kalau ada anak yang hilang (katanya disembunyikan mahluk halus), atau kalau ada gerhana.

Kunang-kunang penjelmaan kuku mayat.

Jika kulit bergerak (kedutan dibawah mata dll) menandakan ada sesuatu yang akan terjadi.

Jika kendaraan membawa mayat, atau menabrak kucing akan sial.

Rumah yang dibangun salah letak, tidak sesuai arah feng sui akan menimbulkan kesialan.

Salah memberi nama pada anak menyebabkan sering sakit. Atau wajahnya sama dengan orang tuanya si anak harus dijual pura-pura (lewat upacara).

Jika perempuan makan pisang kembar, anaknya nanti kembar.

Perempuan hamil /ngidam tidak boleh makan sembarangan, seperti kepiting nanti jalannya atau usahanya selalu mundur, sebab kepiting jalannya mundur dll. Kalau anak balita air liurnya selalu ngeces (menetes), berarti ibunya waktu ngidam dulu ada yang tidak kesampaian keinginannya.

Jika seseorang tersedak, tergigit lidah atau tergigit bibir, tandanya ada orang yang membicarakan dia.

Tangan kanan gatal, akan dapat uang.

wanita hamil dilarang keluar di saat terjadi gerhana.

Suara burung Gagak tanda kesialan/ada yang mau meninggal

Masuk ketempat yang angker/ hutan/lembah, izin dulu kepada datuk/mahkluk penguasanya.

Hataman Al-Quran dengan Telor-telor yang dihiasi.

Anak lahir bulan safar harus ditimbang dengan buah-buahan atau lain-lain.

Anak laki-laki lahir diberi anting-anting emas sebelah kalau kakaknya meninggal.

Supaya anak cepat berjalan, kakinya dipukul dengan sejenis ikan, atau pelepah pisang.

Anak kecil diberi kapur di dahi (kening) atau dibelakang kuping, diberi arang bekas kuali, kunyit agar tidak kesindiran.

Menghambur Beras Kuning pada acara –acara yang dianggap sakral

Memberi lampu penerangan pada ari-ari, tembuni bayi yang baru lahir. Dan memberi garam, merica, bahkan buku dan pensil di dalam tembuni.

🌍 Hijrahdarisyirikdanbid'ah

🤞🏻 Perbaikilah diri

👥 Jarang sekali manusia mengetahui bahwa hal-hal di atas termasuk kesyirikan dan kebanyakan orang selalu menyepelekan hal ini dengan sering mengucapkannya . Padahal Allah Ta’ala telah berfirman yang artinya,
”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni dosa yang berada di bawah syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
📚 (QS. An Nisa [4]: 116).

🤞🏻 Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi kita untuk mempelajari aqidah di mana perkara ini sering dilalaikan dan jarang dipelajari oleh kebanyakan manusia.

Aqidah adalah poros dari seluruh perkara agama. Jika aqidah telah benar, maka perkara lainnya juga akan benar. Jika aqidah rusak, maka perkara lainnya juga akan rusak.

🤞🏻 Hendaknya pula kita memperbaiki diri dengan selalu memikirkan terlebih dahulu apa yang kita hendak ucapkan. Ingatlah sabda Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam,
”Boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah namun tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah mengangkat derajatnya. Namun boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah dan tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah memasukkannya dalam neraka.”
📚 (HR. Bukhari)
🤞🏻 Jika kita sudah terlanjur melakukan syirik yang samar ini, maka leburlah dengan do’a yang pernah diucapkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam: ’Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika sya’an wa ana a’lamu wa astaghfiruka minadz dzanbilladzi laa a’lamu’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyukutakan-Mu dengan sesuatu padahal aku mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang tidak aku   sadari).
📚 (HR. Ahmad).

🌍 RumayshoCom
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

💧🕋💫 *AKU MENDATANGI-MU DENGAN AIR MATA...*

https://t.me/Sunnah_ittiba

Ya Allah...tidak ada satupun yang tersembunyi di mata-Mu...sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui siapa diriku yang sebenarnya...

Terlalu banyak dosa yang aku kerjakan...
Terlalu banyak maksiat yang aku lakukan...
Terlalu banyak waktu yang aku lalaikan...
Terlalu banyak nikmat yang tidak aku syukuri...
Terlalu banyak orang yang telah aku zhalimi...

Alangkah malunya diri yang banyak dosa...
Alangkah hinanya diri yang banyak maksiat...
Alangkah kotornya diri yang banyak kesalahan...

Tapi...

Engkau masih memberikan diriku kesempatan menengadahkan tangan kepada-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan memohon rahmat dan ampunan-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan mengemis dan menangis di hadapan-Mu...

Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosaku...
Jangan Engkau cabut hidayah dan taufik-Mu...
Berilah taubat sebelum aku wafat...
Mendapatkan rahmat-Mu saat aku wafat...
Mendapatkan ampunan-Mu setelah wafat...

Aku orang yang malang yang membutuhkan...
Yang meminta pertolongan dan perlindungan...
Gemetar, takut serta mengakui dosa-dosa...

Aku memohon kepada-Mu seperti orang miskin...
Berdoa sepenuh hati seperti pendosa yang hina...
Dengan permohonan orang yang takut lagi buta...

Ya Allah, aku mendatangi-Mu dengan air mata...
Yang air matanya tumpah karena-Mu...
Yang tubuhnya merendah kepada-Mu...
Yang menghinakan diri di hadapan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendosa yang mengharapkan ampunan atas segala kejahatan dirinya, maka berikanlah ampunan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendurhaka yang mengharapkan rahmat atas segala kemaksiatan dirinya, maka karuniakanlah rahmat-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang ahli maksiat yang mengharapkan belas kasihan-Mu atas kesalahan dirinya, maka curahkanlah kasih sayang-Mu.....

Ya Allah...apabila telah tiba masa kematianku...maka wafatkanlah diriku dalam keadaan Islam...dalam keadaan berdzikir...dalam kerinduan berjumpa dengan-Mu...dan dalam keadaan husnul khatimah...

Oh...alangkah bahagianya…seandainya maut menjemput sedang berurai air mata...merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan dan rindu akan perjumpaan dengan-Nya…

Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Bismillah

Aqidah Ahlussunnah Dalam Kitab Maqalat Islamiyin_

https://t.me/Sunnah_ittiba

𝗠𝗜𝗗𝗕

Pernah dengar kitab maqolat islamiyin?

Ini adalah kitab yang ditulis oleh imam Abul Hasan Al Asy’ari.

Di kitab maqolat islamiyin yang ditahqiq oleh Muhammad Muhyidin Abdul Hamid cetakan Maktabah Ashriyah tahun 1411H di halaman 345-350 Abul Hasan Al Asy’ari menyebutkan bab khusus tentang keyakinan Ashhabul Hadits dan Ahlussunnah.

Di halaman 345 beliau berkata :

هذه حكاية جملة قول أصحاب الحديث وأهل السنة

“Berikut ini adalah penyebutan sejumlah pendapat Ashhabul Hadits dan Ahlussunnah.”

Lalu beliau menyebutkannya. Diantaranya beliau berkata:

وأن الله على عرشه كما قال: (الرحمن على عرشه استوى) وأن له يدين بلا كيف كما قال : (خلقت بيدي) (بل يداه مبسوطتان) وأن له عينين بلا كيف كما قال: (تجري بأعيننا) وأن له وجها كما قال: (ويبقى وجه ربك ذوا الجلال والإكرام)

"Dan bahwa Allah beristiwa di atas Arasy sebagaimana firman-Nya: (Ar Rahman beristiwa di atas Arasy-Nya). Dan bahwa Dia memiliki dua tangan tanpa boleh bertanya bagaimana bentuknya. Sebagaimana firman-Nya: (Aku telah menciptakan dengan dua tangan-Ku) dan firman-Nya: (Justeru kedua tangan-Nya terbuka). Dan bahwa Dia memiliki dua mata, tanpa boleh bertanya bagaimana bentuknya. Sebagaimana firman-Nya (Kapal itu berlayar dengan pengawasan mata Kami). Dan bahwa Dia memiliki wajah sebagaimana firman-Nya: (Dan kekal wajah Rabbmu pemilik keagungan dan kemuliaan).”

Di halaman 346 beliau berkata:

ويقولون إن القران كلام الله غير مخلوق والكلام فى اللفظ والوقف من قال باللفظ أو بالوقف فهو مبتدع عندهم لا يقال اللففظ بالقران مخلوق ولا غير مخلوق

“Mereka berkeyakinan bahwa Al Quran adalah firman Allah dan bukan makhluk. Dan pembicaraan lafadz atau waqaf, artinya siapa yang mengatakan dengan lafadz atau dengan waqaf maka dia adalah ahlul bid’ah menurut mereka. Tidak boleh dikatakan: pelafazan dengan al qur’an adalah makhluk, juga tidak boleh dikatakan: bukan makhluk.”

Di halaman 348 beliau berkata:

ويصدقون بالأحاديث التى جاءت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أن الله ينزل إلى سماء الدنيا

“Dan mereka membenarkan hadits hadits yang berasal dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wasallam yaitu bahwa Allah turun ke langit dunia.”

Setelah menyebutkan keyakinan keyakinan ashhabul hadits dan ahlussunnah. Di halaman 350 beliau mengakhiri dengan mengatakan:

وبكل ما ذكرنا من قولهم نقول وإليه نذهب وما توفيقنا إلا بالله

"Dan kamipun berpendapat dengan semua yang kami sebutkan dari keyakinan mereka dan kepadanya kami berangkat dan tidaklah taufik kami kecuali dengan izin Allah.”

Jadi inilah keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah sebenarnya menurut imam Abul Hasan Al Asy’ari. Rahimahullah.

Ustadz Badru Salam Lc. Hafidzahullah
Forwarded from Abu Abdil Bar
| Sebuah Renungan...

“Jika iblis dikeluarkan dari Surga karena tidak sujud satu kali, lalu bagaimanakah nasib seorang yang mengaku muslim, tetapi tidak pernah sujud shalat selama puluhan tahun?! (Perhatikan QS. Shad : 75-77).”

Wasiat terakhir sebelum wafat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “Jagalah shalat. Jagalah shalat, jagalah shalat!”. (HR. Ibnu Majah)
-
-
✍🏻 Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary hafizhahullah

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
@me_ittiba

Link
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba


Collaboration With:
@bedahkitab
@Thalabulilmi.id
@sunnahstroi
Forwarded from Abu Abdil Bar
Forwarded from Abu Abdil Bar
SIKSA KUBUR DAN NERAKA BAGI PARA PENDUSTA PENYEBAR HOAX

Berapa banyak manusia membicarakan tentang orang lain baik di suatu majelis, media sosial dll dengan perkataan atau tulisan tuduhan yang sebenarnya orang itu tidaklah seperti yang dia sangka, dan bahkan tidak pernah melakukan ataupun mengucapkannya sama sekali.

Fudhail bin 'Iyadh رحمه الله berkata :
"Demi Allah, tdk halal bagimu menyakiti anjing dan babi tanpa alasan yang benar, tapi mengapa engkau menyakiti seorang muslim ?" (Siyar VIII/427)

Maka hendaknya kaum muslimin tidak mudah untuk menerima berita apalagi jika dari orang fasik, karena tidak sedikit manusia berdusta yang disebabkan oleh adanya hasad dan hawa nafsu, berlomba lomba untuk mengejar harta, kedudukan, ketenaran dll, meskipun dia itu mengaku sebagai pengikut sunnah serta manhaj salaf yang sejati.

Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله brkta :
"Pada hari ini kedustaan byk menyebar di tengah-tengah manusia. Setiap orang yang menginginkan sesuatu, maka dia pun tinggal menuduhkannya kepada si fulan" (Syarah Fathul Majid, 23-04-1437 H) https://twitter.com/SFawzaan/status/791532042781687808

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Dan orang2 yang telah menyakiti orang2 mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yg telah mereka perbuat, maka sungguh mereka itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata" (QS. Al-Ahzab [33]: 58)

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
(1). "Barangsiapa yg berkata (menuduh) seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka Allah pun akan menempatkannya dlm radghatul khabal (yaitu nanah & darah penduduk Neraka), hingga dia pun keluar dari apa yang dia ucapkan (yaitu berkata sesuai kenyataan yang sebenarnya)" (HR. Abu Dawud no. 3597, ath-Thabrani no. 13435, al-Hakim no. 2222 dan al-Baihaqi no. 11223 serta Ahmad no. 5385, hadits Ibnu Umar, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 6196)

(2). "Adapun orang yang telah engkau lihat dirobek pinggiran mulutnya (dngan pengait besi), maka dia adalah seorang pendusta. Dia berbicara dgn kedustaan, kemudian kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dilakukan kepadanya (siksaan kubur itu) HINGGA HARI KIAMAT" (HR. Bukhari no. 1386, hadits dari Samurah bin Jundab)

Masihkah engkau berani menyebarkan berita hoax dengan ancaman siksaan !?

Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official

Follow Instagram :
@me_ittiba
@me_ittiba
@me_ittiba

Link
IG : https://www.instagram.com/me_ittiba
TG : https://t.me/me_ittiba


Collaboration With:
@bedahkitab
@Thalabulilmi.id
@sunnahstroi
@bummimadara
•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•

◎❅◎  بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🗓  *SENIN*

       ۞ 23 MUHARRAM 1446 H

       ۞ 29 JULI 2024 M

📗 نفعنا الله وإياكم بالعلم النافع والعمل الصالح

📗 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝𝙪𝙢𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙣𝙞 𝙖𝙨-𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖 ‘𝙞𝙡𝙢𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙖𝙛𝙞’𝙖 𝙬𝙖 𝙧𝙞𝙯𝙦𝙤𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙮𝙮𝙞𝙗𝙖𝙖 𝙬𝙖 ‘𝙖𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙩𝙖𝙦𝙤𝙗𝙗𝙖𝙡𝙖𝙖

“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” [HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]

            https://t.me/Sunnah_ittiba

•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•j
🇲 🇺 🇭 🇦 🇸 🇦 🇧 🇦 🇭 

KETIKA KU FUTUR

https://t.me/Sunnah_ittiba

Ketika ku futur, aku membayangkan akan ada teman-teman yang menasehatiku, mereka akan begitu intens menasehati agar aku kembali ke jalan-Nya. Namun, kenyataan ternyata tidak demikian, terkadang mereka tidak mengetahui diriku futur, pun ketika mereka tahu, mereka menasehatiku sesekali saja.

Kecewa? mungkin iya.  Aku pun mencoba merenungkan mengapa hal ini bisa terjadi, dan kudapatkan jawabannya.

Ketika ku futur, aku lebih mudah menyalahkan orang lain, menyalahkan teman-teman yang tidak mengajakku kembali daripada menyalahkan diriku sendiri. Padahal, tidaklah futur terjadi karena kesalahan dan dosaku sendiri. Di samping itu, teman-temanku tidak senantiasa bisa menemaniku, mereka tidak meninggalkanku, hanya saja mereka memang tidak tahu.

Ketika ku futur, ku berharap teman-teman menasehatiku, namun ketika mereka menasehatiku, aku pun bebal dan tidak melaksanakan nasehat itu. Aku seakan-akan menantang nasehat mereka, maka sungguh tak salah jika mereka pun berhenti menasehati. Kewajiban telah mereka laksanakan, mereka tak bisa memaksakan.

Ketika ku futur, aku menuduh teman-teman menjauhiku, padahal hati manusia ada di tangan Allah, bukankah hati yang sudah tidak satu frekuensi pasti akan saling menjauh?

Ketika ku futur, aku bertanya-tanya mengapa teman-teman tidak sedekat lagi seperti dulu, padahal bisa jadi mereka menjaga jarak karena takut tertular penyakit futurku.

Ketika ku futur, aku paham betul banyak hal yang kulakukan salah, namun aku cuek, enggan untuk berubah.

Kini ku sadar, hal pertama yang harus kulakukan adalah kembali kepada Allah, bertaubat, meminta maaf atas diriku yang telah begitu jauh berbelok. Memohon kepada-Nya agar membimbingku kembali sebagaimana Dia dulu membimbingku di awal perjalanan. Kembali mempelajari agama-Nya yang dapat memberikan ketentraman hatiku.

Aku tak ingin berlama-lama di lembah kefuturan, hatiku sakit, kujalani hidup dengan kebahagiaan semu. Wajahku tersenyum dan tertawa namun jauh di dalam sana sedih dan kacau dirasakan jiwa. Ragaku terlihat sibuk, namun hatiku kosong lagi kesepian.

Duhai Tuhanku, terimalah kembali hamba-Mu ini…

📝 Ustadz Boris Tanesia
ADAKAH HUKUM KARMA DALAM ISLAM?
​​
https://t.me/Sunnah_ittiba

Apa itu hukum karma?

Adapun di dalam islam tidak dikenal ada istilah hukum karma, itu tidak ada...
Tidak ada sama sekali...
Tidak disebutkan dalam Al Qur’an, tidak disebutkan dalam sunnah Rasullulah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam...

Na’am, makanya kembali kepada istilah hukum karma itu apa sih?
Tapi kalau yang dimaksud misalnya, siapa yang berbuat, dia akan mendapatkan balasannya...
Siapa yang melakukan satu perbuatan, dia akan menerima hasilnya...
Apabila seorang berbuat kebaikan, kebaikan pula yang dia dapatkan...
Apabila seorang berbuat dzolim, maka dia akan mendapatkan pula akibatnya...

“Dan Balasan Suatu Kejahatan adalah Kejahatan yg Setimpal, Tetapi Barangsiapa yg Memaafkan dan Berbuat Baik kepada Orang yg Berbuat Jahat Maka Pahalanya Dari Alloh.
Sungguh DIA Tidak Menyukai orang-orang yang Dzalim”
(QS. Asy-Syura : 40)

Seseorang yang melakukan perbuatan yang dzolim, itu tidak akan dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala...

Pasti akan ada balasannya, entah di dunia atau di akhirat...
Siapa saja yang berbuat kejahatan, maka pasti akan ada balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, entah di dunia ataukah di akhirat...

Kalau yang dimaksud dari sisi ini...
Bahwa setiap perbuatan keburukan itu ada balasannya, maka dari sisi ini benar...

Demikian banyak dalil dari Al Qur’an, dari hadits-hadits Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Ala ‘Alihi wa Sallam yang menerangkan tentang hal tersebut...
Tapi kalau kembali kepada istilah bahwa hukum karma, apakah ada di dalam Islam???
Tidak ada di dalam Islam hukum karma itu...
Tidak dikenal di dalam Islam, istilah hukum karma...

Semoga bermanfaat..

@thequran_path