MakWok
74 subscribers
295 photos
309 links
Writer and Surau_2.0 founder
Download Telegram
Karena aturan (syariat) islam itu lengkap dan menyeluruh.
Sehingga tidak mungkin, tidak bawa-bawa islam dalam menyikapi fenomena sepak bola dan industrinya.

Ada beberapa pendapat islami yang terkait dengannya, yaitu:

1. Sepak bola haram dengan mutlak. Salah satu alasannya karena bisa melalaikan dari yang wajib dan sunnah.

2. _Mubah_ dengan mutlak dengan bersandar pada kaidah ushul, "hukum asal sesuatu adalah _mubah_ kecuali ada dalil yang mengharamkannya".

3. Mengharamkan sepak bola yang dikemas dalam sebuah industri. Beberapa alasannya, dapat memicu saling benci antar pemain yang membela klub, bahkan para fansnya bisa terlibat tawuran karena _ashobiyah_ (fanatik buta).
Sudah banyak terjadi di berbagai negara, bahkan juga di negeri ini.

Industri bola juga akan menimbulkan industri haram lainnya. Pertaruhan atau perjudian dalam banyak level dan cara, akan selalu mewarnainya.
Dari hanya sekedar taruhan sebungkus rokok, sampai taruhan miliaran rupiah.
Adanya _ikhtilath_ (campur aduk) antara pria dan wanita saat nonton langsung di stadion sepak bola.
Pemain yang tidak menutup auratnya, minuman beralkohol yang menyertai pestanya, lengkap dengan gadis penghiburnya.
Bahkan salah satu mega bintangnya, bangga tinggal serumah tanpa adanya ikatan pernikahan dengan pacarnya.

Saya mengadopsi pendapat yang Saya anggap _rajih_ (terkuat) dan Saya yakini, yaitu:

1. Bermain bola _mubah_ saja, selagi tidak bercampur dengan keharaman dan melalaikan yang wajib. Sesuai kaidah ushul, _alwasilatu ilaharam, haram_ "sesuatu yang mengantarkan kepada yang haram, haram".

2. Sepak bola yang diorganisir dengan profesional dalam bentuk industri haram hukumnya. Karena banyak melanggar syariat islam, serta industri bola merupakan bagian dari jebakan perang pemikiran.
Yang akan menjauhkan umat dari kesadaran akan hubungannya dengan Al khaliq (_idrak sillabillah_).
Sehingga umat terlena dan mabuk oleh hal-hal yang menyenangkan nafsu yang terkait dengan industri bola ini.

Tentu _tabanni_ (adopsi) fiqih Saya ini, tidak akan menghalangi Kita main futsal bareng, ya.
Karena _tabanni_ itu mengikat bagi yang mengadopsinya.
Tentu tidak mengikat Anda yang _tsiqah_ (yakin) dengan pendapat yang lain.
Karena Kita diperintahkan mengikut pendapat yang _rajih_ (terkuat) yang Kita yakini.

Selagi itu pendapat yang islami, ada dalil _syara'_ yang jadi sandaran, Kita sama-sama ber- _tasammuh_ (berlapang dada) saja menyikapinya.

Ketika ada gol berbau _offside_ tidak dianulir wasit. Sehingga Tim yang dirugikan kalah gara-gara itu.
Saya biasa saja dalam menyikapinya, walau itu yang dirugikan adalah timnas Indonesia sekalipun ketika melawan timnas mana saja.
Saya tidak akan sampai melempar televisi segala. Tidak _worth it_ (bernilai) sama sekali.

Ini baru cerita bola, sudah sepanjang ini, apa lagi cerita lain yang jauh lebih kompleks dari industri bola.
Bisa jadi fenomena yang terjadi di industri sepak bola ini, terjadi juga dibidang lainnya, kan?
Tetap saja, bagi Saya syariat islam yang jadi acuan dalam bersikap, selagi mampu Saya lakukan tentunya. Menulis recehan begini salah satu cara yang mampu Saya lakukan.


Batam, #278/190224
IG @makwock
t.me/McWok
fb.me/nowrohis

#Bola #IndustriBola #GolBerbauOffsideDianulir? #MakWok #Surau_2.0 #BengkelPemikiran #ItisTimetobeOneUmmah