_*MEMUTUSKAN SILATURAHMI LANTARAN FITNAH*_
Bismillah, semenjak terjadinya fitnah di yaman hubungan kami sama beberapa ummahat yang ‘kontra’ sama Syekh Yahya tidak seperti dulu
lagi, begitupun sesama ikhwah nya, jangankan tegur sapa…saling
senyum saja sudah tidak pernah lagi, sehingga timbul tanggapan dari
beberapa ummahat yang netral bahwa kami telah memutuskan hubungan
silaturrahmi, apakah tindakan kami salah dalam hal ini ? dan bagaimana sebaiknya ?
JAWABAN :
*“Fitnah di Yaman” adalah istilah global, yang benar dalam hal ini adalah ” kekacauan yang dibuat hizbiyyun”.Dalil-dalil dan hujjah-hujjah telah ditegakkan oleh Ulama di Dammaj dan Ulama-ulama yang bersama mereka serta para tholabatul Ilmi, tentang batilnya jalan mar’iyyun, dan bahwasanya mereka itu hizbiyyun, mubtadi’ah dan ahlul ahwa’.*
*Para mar’iyyun terus bergerak nyebar racun. Para salafiyyun yang malas baca hujjah-hujjah ulama damaj dan yang bersama ulama tadi, mereka tercela dan sering jadi korban jaring mar’iyyin yang telah disodori hujjah tapi tidak mau tunduk pada al-Haqq, dia adalah ahlul hawa, disyariatkan untuk memboikotnya sampai tobat.*
*Adapun yang mengaku netral /tawaqquf, mereka dinamakan oleh Syaikh Yahya -semoga Alloh menjaganya- sebagai ”hamzah washol “, bisa kesana dan kesini, tapi kebanyakan condong ke mar’iyyun dan itu betul. mutawaqqifun di sepanjang masa mayoritasnya condong ke pihak yang bathil.*
*Di masa Nabi shollallohu’alaihiwasallam, mayoritas munafiqun condong ke kuffar. ada 1 atau 2 yang tobat. Alloh menyuruh untuk keras terhadap munafiqun dan kuffar, di masa Imam Ahmad -rahimahulloh- juga demkian hingga beliau berkata:” al-Waqifah lebih berat bagi kami daripada jahmiyyah” dan beliau memerintahkan agar mereka diboikot, ada sedikit yang tobat di masa kita, itu juga yang kami dapati. Maka mutawaqqif yang terbukti condong pada mar’iyyin dan cela kita maka dia gabungkan dengan mar’iyyun-luqmaniyyun dan diboikot.*
*Tapi mutawaqqif yang terbukti hormat pada kita, tdk cela kita, tidak condong pada mereka, dan tampak giat membaca hujjah-hujjah kita (ahlussunnah ;ed), dia dido'akan, disikapi dengan lembut dan sabar, karena memang kemampuan orang untuk paham hujjah itu bertingkat-tingkat. wallohu a’lam.*
-selesai-
✍️ *Di jawab oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله تعالى*
*Join Channel TELEGRAM :*
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz/2025
*Sumber :*
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2012/04/21/memutuskan-silaturrahmi-lantaran-fitnah/
#mutawaqqif
Bismillah, semenjak terjadinya fitnah di yaman hubungan kami sama beberapa ummahat yang ‘kontra’ sama Syekh Yahya tidak seperti dulu
lagi, begitupun sesama ikhwah nya, jangankan tegur sapa…saling
senyum saja sudah tidak pernah lagi, sehingga timbul tanggapan dari
beberapa ummahat yang netral bahwa kami telah memutuskan hubungan
silaturrahmi, apakah tindakan kami salah dalam hal ini ? dan bagaimana sebaiknya ?
JAWABAN :
*“Fitnah di Yaman” adalah istilah global, yang benar dalam hal ini adalah ” kekacauan yang dibuat hizbiyyun”.Dalil-dalil dan hujjah-hujjah telah ditegakkan oleh Ulama di Dammaj dan Ulama-ulama yang bersama mereka serta para tholabatul Ilmi, tentang batilnya jalan mar’iyyun, dan bahwasanya mereka itu hizbiyyun, mubtadi’ah dan ahlul ahwa’.*
*Para mar’iyyun terus bergerak nyebar racun. Para salafiyyun yang malas baca hujjah-hujjah ulama damaj dan yang bersama ulama tadi, mereka tercela dan sering jadi korban jaring mar’iyyin yang telah disodori hujjah tapi tidak mau tunduk pada al-Haqq, dia adalah ahlul hawa, disyariatkan untuk memboikotnya sampai tobat.*
*Adapun yang mengaku netral /tawaqquf, mereka dinamakan oleh Syaikh Yahya -semoga Alloh menjaganya- sebagai ”hamzah washol “, bisa kesana dan kesini, tapi kebanyakan condong ke mar’iyyun dan itu betul. mutawaqqifun di sepanjang masa mayoritasnya condong ke pihak yang bathil.*
*Di masa Nabi shollallohu’alaihiwasallam, mayoritas munafiqun condong ke kuffar. ada 1 atau 2 yang tobat. Alloh menyuruh untuk keras terhadap munafiqun dan kuffar, di masa Imam Ahmad -rahimahulloh- juga demkian hingga beliau berkata:” al-Waqifah lebih berat bagi kami daripada jahmiyyah” dan beliau memerintahkan agar mereka diboikot, ada sedikit yang tobat di masa kita, itu juga yang kami dapati. Maka mutawaqqif yang terbukti condong pada mar’iyyin dan cela kita maka dia gabungkan dengan mar’iyyun-luqmaniyyun dan diboikot.*
*Tapi mutawaqqif yang terbukti hormat pada kita, tdk cela kita, tidak condong pada mereka, dan tampak giat membaca hujjah-hujjah kita (ahlussunnah ;ed), dia dido'akan, disikapi dengan lembut dan sabar, karena memang kemampuan orang untuk paham hujjah itu bertingkat-tingkat. wallohu a’lam.*
-selesai-
✍️ *Di jawab oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله تعالى*
*Join Channel TELEGRAM :*
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz/2025
*Sumber :*
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2012/04/21/memutuskan-silaturrahmi-lantaran-fitnah/
#mutawaqqif
Telegram
Ikhwah Gorontalo
Dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi ﷺ, beliau berkata, "Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." kemudian beliau menganyam jari jemarinya." (HR. Bukhori : 481 & Muslim : 2585)
_*Thoyyib, mutawaqqif mendapatkan udzur apabila dia belum tahu, belum faham, masih bingung, dalil nya nampak bertabrakan, yang seperti ini di ajari baik baik*_
_*Tetapi setelah tegak hujjah dan tidak mampu untuk membantah, yang ada tinggal, istilahnya tetapi orang besar begini, yang jelas ini bukan hujjah*_
_*Kita ini sudah di ajari sejak awal, kita Salafy, kita bukan sekedar muqollid terhadap madzhab yang 4, atau yang seperti itu, thoyyib*_
_*Jadi yang terbukti sebenarnya mengikuti hawa nafsu, walaupun menampakkan tawaqquf, memang kita katakan dia mutawaqqif tetapi mengekor hawa nafsu, bukan Mutawaqqif yang karena dia jahil, yang jahil, ma'ruf namanya jahil dia di beri udzur, dan di ajari baik-baik, dan tawaqquf bertingkat-tingkat.*_
🎙️ _*Di Jawab Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله تعالى*_
Selasa ,
22 Sya'ban 1444
14-03-2023
_*Tempat :*_
_*Mushollah Al-Aswad Paleteang Pinrang Sulawesi Selatan*_
Telegram
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo
_*Download Audio :*_
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz/3903
📚 Ⓙⓞⓘⓝ Ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ 📚
📡 📒📕📗📘📙 📡
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz
#mutawaqqif #fitnah #TN
_*Tetapi setelah tegak hujjah dan tidak mampu untuk membantah, yang ada tinggal, istilahnya tetapi orang besar begini, yang jelas ini bukan hujjah*_
_*Kita ini sudah di ajari sejak awal, kita Salafy, kita bukan sekedar muqollid terhadap madzhab yang 4, atau yang seperti itu, thoyyib*_
_*Jadi yang terbukti sebenarnya mengikuti hawa nafsu, walaupun menampakkan tawaqquf, memang kita katakan dia mutawaqqif tetapi mengekor hawa nafsu, bukan Mutawaqqif yang karena dia jahil, yang jahil, ma'ruf namanya jahil dia di beri udzur, dan di ajari baik-baik, dan tawaqquf bertingkat-tingkat.*_
🎙️ _*Di Jawab Oleh Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy Aljawiy Al Qudsiy حفظه الله تعالى*_
Selasa ,
22 Sya'ban 1444
14-03-2023
_*Tempat :*_
_*Mushollah Al-Aswad Paleteang Pinrang Sulawesi Selatan*_
Telegram
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo
_*Download Audio :*_
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz/3903
📚 Ⓙⓞⓘⓝ Ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ 📚
📡 📒📕📗📘📙 📡
https://t.me/dars_syaikh_abu_fairuz
#mutawaqqif #fitnah #TN
Telegram
Ikhwah Gorontalo
Dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi ﷺ, beliau berkata, "Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." kemudian beliau menganyam jari jemarinya." (HR. Bukhori : 481 & Muslim : 2585)
_*BEBERAPA KEADAAN PARA MUTAWAQQIF YANG BELUM MENTABDI' ASHAABU TN SISTEM ASRAMA*_
_*Tanya Jawab Setelah Dars ke 13 Dhowabith Al Hukm bil Ibtida patokan² memvonis dengan kebid'ahan*_
_*Di sini ada pertanyaan, Apakah Antum ridho dengan orang-orang yang mengikuti Dars Antum sementara mereka juga masih mengikuti Dars orang-orang yang belum mentabdi' seperti Abul Mundzir Mujahid, Abu Zakariya Irham, Abu Abdirrohim Syaukani dan yang semisalnya, juga masih berloyalitas dengan mereka dengan alasan mereka masih Ahlissunnah?*_
_*JAWABAN :*_
_*Adapun yang belum mentabdi' dan tidak di ketahui darinya Syubhat, Penentangan dan permusuhan terhadap Ahlissunnah yang bangkit menasehati dan menegakkan hujjah terhadap pelaku bid'ah dan juga ikut membenarkan bahwasanya memang yang di ingkari itu Abu Hazim dan siapa yang bersamanya itu di atas kesalahan Penyimpangan, dan tidak mengeluarkan syubuhat dalam menentang kebenaran dan orang-orang yang memvonis Ahlul Bida' wa Ahwa semacam Abu Hazim dan siapa yang bersamanya maka dia yang paling ringan kondisinya, maka siapa yang mau mengambil ilmu dari mereka silahkan terserah dia walaupun kami tidak menutup kemungkinan mereka pasti punya syubhat sehingga dia bersikap demikian tidak memiliki sikap yang gemilang dalam mendukung kebenaran, namun kondisi mereka lebih ringan*_
_*Adapun yang mengeluarkan dan memuntahkan syubhat bahkan bukannya menolong Ahlul Haq, justru dialah sebagai pagar betis terhadap Ahlul Bida' wa Ahwa seperti Abu Zakariya Irham Purworejo, seperti Abdullah Al Iryaniy maka siapa yang loyal kepada mereka, silahkan angkat kaki dan meninggalkan Dars kami dan kami tidak ridho dia di sini dan tidak ridho dia mendengar pelajaran-pelajaran kami yang tersebar, wabillahit taufiq, thoyyib kita cukupkan sampai disini*_
_*سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*_
_*(Di Jawab Oleh Al Ustadz Abu Abdirrahman Shiddiq Al-Bughisiy حفظه الله تعالى)*_
_*Download Audio *_
https://t.me/dars_ustadz_siddiq_markiz_toraut/4186
https://t.me/MARKIZTORAUT/6939
https://t.me/AbuHaZimMagetanHizbiy_Mubtadi/3027
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo/2721
#keadaan #mutawaqqif
_*Tanya Jawab Setelah Dars ke 13 Dhowabith Al Hukm bil Ibtida patokan² memvonis dengan kebid'ahan*_
_*Di sini ada pertanyaan, Apakah Antum ridho dengan orang-orang yang mengikuti Dars Antum sementara mereka juga masih mengikuti Dars orang-orang yang belum mentabdi' seperti Abul Mundzir Mujahid, Abu Zakariya Irham, Abu Abdirrohim Syaukani dan yang semisalnya, juga masih berloyalitas dengan mereka dengan alasan mereka masih Ahlissunnah?*_
_*JAWABAN :*_
_*Adapun yang belum mentabdi' dan tidak di ketahui darinya Syubhat, Penentangan dan permusuhan terhadap Ahlissunnah yang bangkit menasehati dan menegakkan hujjah terhadap pelaku bid'ah dan juga ikut membenarkan bahwasanya memang yang di ingkari itu Abu Hazim dan siapa yang bersamanya itu di atas kesalahan Penyimpangan, dan tidak mengeluarkan syubuhat dalam menentang kebenaran dan orang-orang yang memvonis Ahlul Bida' wa Ahwa semacam Abu Hazim dan siapa yang bersamanya maka dia yang paling ringan kondisinya, maka siapa yang mau mengambil ilmu dari mereka silahkan terserah dia walaupun kami tidak menutup kemungkinan mereka pasti punya syubhat sehingga dia bersikap demikian tidak memiliki sikap yang gemilang dalam mendukung kebenaran, namun kondisi mereka lebih ringan*_
_*Adapun yang mengeluarkan dan memuntahkan syubhat bahkan bukannya menolong Ahlul Haq, justru dialah sebagai pagar betis terhadap Ahlul Bida' wa Ahwa seperti Abu Zakariya Irham Purworejo, seperti Abdullah Al Iryaniy maka siapa yang loyal kepada mereka, silahkan angkat kaki dan meninggalkan Dars kami dan kami tidak ridho dia di sini dan tidak ridho dia mendengar pelajaran-pelajaran kami yang tersebar, wabillahit taufiq, thoyyib kita cukupkan sampai disini*_
_*سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*_
_*(Di Jawab Oleh Al Ustadz Abu Abdirrahman Shiddiq Al-Bughisiy حفظه الله تعالى)*_
_*Download Audio *_
https://t.me/dars_ustadz_siddiq_markiz_toraut/4186
https://t.me/MARKIZTORAUT/6939
https://t.me/AbuHaZimMagetanHizbiy_Mubtadi/3027
https://t.me/Ikhwah_Gorontalo/2721
#keadaan #mutawaqqif
Telegram
Dars Ustadz Abu Abdirrahman Shiddiq Al-Bughisiy