๐๐ ๐
โข---โข--โข---โข
๐APAKAH MASIH BISA TERAMBIL (TERANGGAP) JARHNYA ORANG YANG TELAH DI JARH (OLEH ULAMA YANG LAIN)?
โญ๏ธOleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah ta'ala
โ [ Soal ]
Orang ini bertanya, dia berkata: โJika ada seorang individu di-jarh oleh seorang syaikh, kemudian syaikh ini dijarh (oleh ulama yang lain), apakah masih berlaku hukum (jarh kepada individu tersebut)?
๐[ Jawab ]
๐๐ฎJANGANLAH MEMPERCAYAI ORANG YANG TELAH DI-JARH.
๐บSudah semestinya orang yang men-jarh itu orang yang 'adil,
๐บdia sendiri bukanlah orang yang di-jarh, seperti al-Azdiy, dia men-jarh seseorang padahal dia sendiri majruh (orang yang di-jarh), tertuduh (dengan suatu kesalahan, pent), yang seperti ini tidaklah pantas.
๐บSudah semestinya orang yang men-jarh adalah seorang imam,
๐บtsiqoh (tepercaya),
๐บ'adil,
๐บdiridhai,
๐บbenar-benar mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalang jarh,
๐บdan hendaknya orang yang men-jarh adalah orang yang memiliki agama (yang baik),
๐บmemiliki sifat wara',
๐บbertaqwa,
๐บcerdas,
๐บtidak ditertawakan,
๐บdan bukan MUGHOFFAL.
๐ธIlmu dan agama melarangnya untuk berbuat zhalim maka janganlah dia menzhalimi, karena (perkara jarh) ini adalah agama, dan pengetahuan tentang sebab-sebab jarh dan penghalang jarh pastilah berasal dari keberlimpahan ilmu yang ada pada orang yang men-jarh.
๐นSudah semestinya orang yang men-jarh itu 'adil, dapat dipercaya, memiliki agama yang baik, wara', bertaqwa, mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalangnya, semua itu disertai dengan kecerdasan, bukan MUGHOFFAL dan tidak ditertawakan. Sudah semestinya (jarh itu) dari orang yang seperti ini.
๐ธJadi, orang yang di-jarh tidak teranggap dengan jarh orang ini, karena orang yang men-jarh itu sendiri adalah orang yang di-jarh oleh ulama lain. Dia sendiri masih membutuhkan obat.
๐บ ๐ป ๐บ ๐ป ๐บ
๐๏ปซ๏ป ๏ปณ๏บ๏บง๏บฌ ๏บ๏บ ๏บฎ๏บก ๏บ๏ป๏ปคู๏บ ๏บฎูู๏บกุ
โญ๏ธููุถููุฉ ุงูุดูุฎ ู ุญู ุฏ ุจู ูุงุฏู ุงูู ุฏุฎูู ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
โ [ ุงูุณุคุงู ]
ูุฐุง ูุณุฃู ูููู: ุฅุฐุง ูุงู ุดุฎุต ุฌูุฑููุญู ุดูุฎ ุซูู ูู ูุฐุง ุงูุดูุฎ ู ูุฌูุฑููุญุ ูู ูุจูู ุงูุญูู ุ
๐[ ุงูุฌูุงุจ ]
๐๐ฎูุง ููุนููููู ุนูู ุงูู ูุฌูุฑููุญุ
๐บูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุนุฏููุงุ
๐บู ุง ูููู ูู ููุณู ู ุฌุฑูุญุ ู ุซู ุงูุฃุฒุฏูุ ููุฌูุฑููุญ ููู ู ุฌุฑูุญุ ู ูุชูููู ุ ูุฐุง ู ุง ูุตูุญุ
๐บูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุฅู ุงู ูุงุ
๐บุซูููุฉูุ
๐บุนุฏููุงุ
๐บู ูุฑูุถูููุงุ
๐บุนุงุฑููุง ุจุฃุณุจุงุจู ุงูุฌุฑุญุ ูู ูุงูุน ุงูุฌุฑุญุ
๐บูุฃู ูููู ุฐูุง ุฏูููุ
๐บููููุฑูุนูุ ูุชููููุ
๐บูุฐูุงุกูุ
๐บููุง ููุถุญูู ุนูููุ
๐บู ุง ูููู ู ูุบูููููุ
๐ธูุงูุนูู ูุงูุฏูููู ูู ูุนู ู ู ุงูุธูู ุ ููุง ูุธูู ุ ูุฃู ูุฐุง ุฏููุ ูุงูุนูู ุจุฃุณุจุงุจ ุงูุฌุฑุญ ูุงูู ุงูุน ู ู ุงูุฌุฑุญ ูุงุจูุฏูู ู ู ุชูุงูุฑู ูู ุงูุฌุงุฑุญุ
๐นูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุนุฏููุงุ ุฃู ูููุงุ ุฏููููููุงุ ููุฑูุนูุงุ ุชููููููุงุ ุนุงูู ูุง ุจุฃุณุจุงุจ ุงูุฌุฑุญ ูู ูุงูุนูุ ููุถุงู ุฅูู ุฐูู ุงูุฐูุงุกุ ู ุง ูููู ู ูุบูููููุ ููุถุญูู ุนูููุ ูุงุจูุฏูู ู ู ูุฐุงุ
๐ธูุงูู ุฌุฑูุญ ูุง ุนุจุฑุฉู ุจุฌุฑุญูุ ูุฃู ูู ุจููุณู ู ุฌุฑูุญุ ูู ูุญุชุงุฌ ุฅูู ุฏูุงุก.
๐ฎูู ูุคุฎุฐ ุจุฌุฑุญ ุงูู ูุฌุฑููุญุ | Miraath.Net
๐http://ar.miraath.net/fatwah/8241
โขโขโขโขโขโขโขโข
โhm
๐ปUntuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
๐www.ittibaus-sunnah.net
โAshhabus Sunnahโ
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #Manhaj #jarh #ta_dil
โข---โข--โข---โข
๐APAKAH MASIH BISA TERAMBIL (TERANGGAP) JARHNYA ORANG YANG TELAH DI JARH (OLEH ULAMA YANG LAIN)?
โญ๏ธOleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah ta'ala
โ [ Soal ]
Orang ini bertanya, dia berkata: โJika ada seorang individu di-jarh oleh seorang syaikh, kemudian syaikh ini dijarh (oleh ulama yang lain), apakah masih berlaku hukum (jarh kepada individu tersebut)?
๐[ Jawab ]
๐๐ฎJANGANLAH MEMPERCAYAI ORANG YANG TELAH DI-JARH.
๐บSudah semestinya orang yang men-jarh itu orang yang 'adil,
๐บdia sendiri bukanlah orang yang di-jarh, seperti al-Azdiy, dia men-jarh seseorang padahal dia sendiri majruh (orang yang di-jarh), tertuduh (dengan suatu kesalahan, pent), yang seperti ini tidaklah pantas.
๐บSudah semestinya orang yang men-jarh adalah seorang imam,
๐บtsiqoh (tepercaya),
๐บ'adil,
๐บdiridhai,
๐บbenar-benar mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalang jarh,
๐บdan hendaknya orang yang men-jarh adalah orang yang memiliki agama (yang baik),
๐บmemiliki sifat wara',
๐บbertaqwa,
๐บcerdas,
๐บtidak ditertawakan,
๐บdan bukan MUGHOFFAL.
๐ธIlmu dan agama melarangnya untuk berbuat zhalim maka janganlah dia menzhalimi, karena (perkara jarh) ini adalah agama, dan pengetahuan tentang sebab-sebab jarh dan penghalang jarh pastilah berasal dari keberlimpahan ilmu yang ada pada orang yang men-jarh.
๐นSudah semestinya orang yang men-jarh itu 'adil, dapat dipercaya, memiliki agama yang baik, wara', bertaqwa, mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalangnya, semua itu disertai dengan kecerdasan, bukan MUGHOFFAL dan tidak ditertawakan. Sudah semestinya (jarh itu) dari orang yang seperti ini.
๐ธJadi, orang yang di-jarh tidak teranggap dengan jarh orang ini, karena orang yang men-jarh itu sendiri adalah orang yang di-jarh oleh ulama lain. Dia sendiri masih membutuhkan obat.
๐บ ๐ป ๐บ ๐ป ๐บ
๐๏ปซ๏ป ๏ปณ๏บ๏บง๏บฌ ๏บ๏บ ๏บฎ๏บก ๏บ๏ป๏ปคู๏บ ๏บฎูู๏บกุ
โญ๏ธููุถููุฉ ุงูุดูุฎ ู ุญู ุฏ ุจู ูุงุฏู ุงูู ุฏุฎูู ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
โ [ ุงูุณุคุงู ]
ูุฐุง ูุณุฃู ูููู: ุฅุฐุง ูุงู ุดุฎุต ุฌูุฑููุญู ุดูุฎ ุซูู ูู ูุฐุง ุงูุดูุฎ ู ูุฌูุฑููุญุ ูู ูุจูู ุงูุญูู ุ
๐[ ุงูุฌูุงุจ ]
๐๐ฎูุง ููุนููููู ุนูู ุงูู ูุฌูุฑููุญุ
๐บูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุนุฏููุงุ
๐บู ุง ูููู ูู ููุณู ู ุฌุฑูุญุ ู ุซู ุงูุฃุฒุฏูุ ููุฌูุฑููุญ ููู ู ุฌุฑูุญุ ู ูุชูููู ุ ูุฐุง ู ุง ูุตูุญุ
๐บูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุฅู ุงู ูุงุ
๐บุซูููุฉูุ
๐บุนุฏููุงุ
๐บู ูุฑูุถูููุงุ
๐บุนุงุฑููุง ุจุฃุณุจุงุจู ุงูุฌุฑุญุ ูู ูุงูุน ุงูุฌุฑุญุ
๐บูุฃู ูููู ุฐูุง ุฏูููุ
๐บููููุฑูุนูุ ูุชููููุ
๐บูุฐูุงุกูุ
๐บููุง ููุถุญูู ุนูููุ
๐บู ุง ูููู ู ูุบูููููุ
๐ธูุงูุนูู ูุงูุฏูููู ูู ูุนู ู ู ุงูุธูู ุ ููุง ูุธูู ุ ูุฃู ูุฐุง ุฏููุ ูุงูุนูู ุจุฃุณุจุงุจ ุงูุฌุฑุญ ูุงูู ุงูุน ู ู ุงูุฌุฑุญ ูุงุจูุฏูู ู ู ุชูุงูุฑู ูู ุงูุฌุงุฑุญุ
๐นูุงุจูุฏูู ุฃู ูููู ุงูุฌุงุฑุญ ุนุฏููุงุ ุฃู ูููุงุ ุฏููููููุงุ ููุฑูุนูุงุ ุชููููููุงุ ุนุงูู ูุง ุจุฃุณุจุงุจ ุงูุฌุฑุญ ูู ูุงูุนูุ ููุถุงู ุฅูู ุฐูู ุงูุฐูุงุกุ ู ุง ูููู ู ูุบูููููุ ููุถุญูู ุนูููุ ูุงุจูุฏูู ู ู ูุฐุงุ
๐ธูุงูู ุฌุฑูุญ ูุง ุนุจุฑุฉู ุจุฌุฑุญูุ ูุฃู ูู ุจููุณู ู ุฌุฑูุญุ ูู ูุญุชุงุฌ ุฅูู ุฏูุงุก.
๐ฎูู ูุคุฎุฐ ุจุฌุฑุญ ุงูู ูุฌุฑููุญุ | Miraath.Net
๐http://ar.miraath.net/fatwah/8241
โขโขโขโขโขโขโขโข
โhm
๐ปUntuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
๐www.ittibaus-sunnah.net
โAshhabus Sunnahโ
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #Manhaj #jarh #ta_dil
๐โโ ๏ธ
โข---ยฐยฐยฐ---โข
๐NASEHAT UNTUK ORANG YANG TIDAK SUKA ILMU Al-JARH WAT-TA'DIL
โญ๏ธBerkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
๐๐ฎโSEORANG YANG MENINGGALKAN ILMU AL-JARH (CERCAAN) WAT-TA'DIL (PUJIAN),
๐ผmaka berarti dia membenci sunnah.
๐๐APABILA DI SANA TIDAK ADA ILMU AL-JARH WAT-TA'DIL;
โช๏ธmaka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru dijalan Allah akan
โช๏ธdisamakan dengan perkataannya
๐บ'Ali At-Thanthawi,
๐บMahmud Ash-Shawwaf,
๐บMuhamad Al-Ghazali,
๐บatau Syiah Rafidhah,
๐บatau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan As-Saqaf.โ
๐๐ฎMaka Aku katakan:
โช๏ธโTidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan
๐orang yang jahil,
๐atau ada pada hatinya penyakit
๐atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
โถ๏ธsehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
๐Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
(Arsip)
๐WA Thullab Al Fiyusy
๐WA Salafy Lintas Negara
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
โข---ยฐยฐยฐ---โข
๐NASEHAT UNTUK ORANG YANG TIDAK SUKA ILMU Al-JARH WAT-TA'DIL
โญ๏ธBerkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
๐๐ฎโSEORANG YANG MENINGGALKAN ILMU AL-JARH (CERCAAN) WAT-TA'DIL (PUJIAN),
๐ผmaka berarti dia membenci sunnah.
๐๐APABILA DI SANA TIDAK ADA ILMU AL-JARH WAT-TA'DIL;
โช๏ธmaka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru dijalan Allah akan
โช๏ธdisamakan dengan perkataannya
๐บ'Ali At-Thanthawi,
๐บMahmud Ash-Shawwaf,
๐บMuhamad Al-Ghazali,
๐บatau Syiah Rafidhah,
๐บatau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan As-Saqaf.โ
๐๐ฎMaka Aku katakan:
โช๏ธโTidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan
๐orang yang jahil,
๐atau ada pada hatinya penyakit
๐atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
โถ๏ธsehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
๐Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
(Arsip)
๐WA Thullab Al Fiyusy
๐WA Salafy Lintas Negara
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
๐PARA PEMBENCI SUNNAH TIDAK MENYUKAI ILMU Al-JARH WA AT-TA'DIL YANG DIAJARKAN OLEH PARA ULAMA AHLUSSUNNAH**
โฑ Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
โ โSeorang yang meninggalkan ILMU AL-JARH (cercaan) WA AT-TA'DIL (pujian), maka berarti dia membenci sunnah.
(โ) Apabila di sana tidak ada ILMU AL-JARH WA AT-TA'DIL;
[โ] maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru di jalan Allah akan disamakan dengan perkataannya 'Ali at-Thanthawi, Mahmud ash-Shawwaf, Muhamad al-Ghazali, atau Syiah Rafidhah, atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan as-Saqaf.โ
โ Maka Aku katakan:
[โ] โTidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan orang yang jahil, atau ada pada hatinya penyakit atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
[โ] sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
๐Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
โช Arsip dari WA Thullab Al Fiyusy & WA Salafy Lintas Negara
โปโขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโขโป
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ https://t.me/ukhuwahsalaf
โฅ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
โฑ Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
โ โSeorang yang meninggalkan ILMU AL-JARH (cercaan) WA AT-TA'DIL (pujian), maka berarti dia membenci sunnah.
(โ) Apabila di sana tidak ada ILMU AL-JARH WA AT-TA'DIL;
[โ] maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru di jalan Allah akan disamakan dengan perkataannya 'Ali at-Thanthawi, Mahmud ash-Shawwaf, Muhamad al-Ghazali, atau Syiah Rafidhah, atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan as-Saqaf.โ
โ Maka Aku katakan:
[โ] โTidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan orang yang jahil, atau ada pada hatinya penyakit atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
[โ] sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
๐Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
โช Arsip dari WA Thullab Al Fiyusy & WA Salafy Lintas Negara
โปโขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโขโป
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ https://t.me/ukhuwahsalaf
โฅ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah ๐ฒ๐พ II
โขโฆโข Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf โขโฆโข