(02)
Kalau dia mudarris, maka kita katakan, “Anda tidak pantas untuk menjadi mudarris”. Kalau dia thalib ilm, kita katakan, “Anda tidak pantas jadi thalib ilm bersama orang-orang shalih ini, insyaAllah. Keluar antum ke sana.. ittaqillah. Kalau antum masih melakukan hal ini di ma'had lain atau di tempat lain, kami akan sampaikan (peringatan, ed).” = Ini Hajr. Baarakallahu fiikum.
Kefasikan kadzib, da'i mudarris yakdzib katsiran, yakdzib fi hadza, wayakdzib fi amwalinnas, wa yakdzib fi 'aradhinnas, wayakdzib, wayakdzib.. Berdusta, berdusta dan berdusta. Dan dirasakan pengaruh dustanya, didengar oleh banyak orang, banyak ikhwah = Berarti dia sudah terang-terangan melakukan kefasikan kadzdib.
Maka melalui proses nasehat, ketika kita melihat pengaruh negatif kemungkaran yang dia lakukan ini lebih besar maka di saat itu kita katakan, “intabih min fulan .. hati-hati dari fulan ini. Kadzdzab!!”. Baarakallahu fiikum.
📚📚[Dari kajian bertema: “Al-Hajr Dalam Tinjauan Syariat”, Ma'had as-Salafy Jember, 22 Rabiul Awwal 1439H]
📥 // Unduh audionya di
- https://t.me/Mp3_kajian/1014
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/perintah-syariat-dalam-menghajr-ahlul.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #hajr #boikot #ahlul_bathil #ahlul_bid_ah #pelaku_kefasikan
Kalau dia mudarris, maka kita katakan, “Anda tidak pantas untuk menjadi mudarris”. Kalau dia thalib ilm, kita katakan, “Anda tidak pantas jadi thalib ilm bersama orang-orang shalih ini, insyaAllah. Keluar antum ke sana.. ittaqillah. Kalau antum masih melakukan hal ini di ma'had lain atau di tempat lain, kami akan sampaikan (peringatan, ed).” = Ini Hajr. Baarakallahu fiikum.
Kefasikan kadzib, da'i mudarris yakdzib katsiran, yakdzib fi hadza, wayakdzib fi amwalinnas, wa yakdzib fi 'aradhinnas, wayakdzib, wayakdzib.. Berdusta, berdusta dan berdusta. Dan dirasakan pengaruh dustanya, didengar oleh banyak orang, banyak ikhwah = Berarti dia sudah terang-terangan melakukan kefasikan kadzdib.
Maka melalui proses nasehat, ketika kita melihat pengaruh negatif kemungkaran yang dia lakukan ini lebih besar maka di saat itu kita katakan, “intabih min fulan .. hati-hati dari fulan ini. Kadzdzab!!”. Baarakallahu fiikum.
📚📚[Dari kajian bertema: “Al-Hajr Dalam Tinjauan Syariat”, Ma'had as-Salafy Jember, 22 Rabiul Awwal 1439H]
📥 // Unduh audionya di
- https://t.me/Mp3_kajian/1014
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/perintah-syariat-dalam-menghajr-ahlul.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #hajr #boikot #ahlul_bathil #ahlul_bid_ah #pelaku_kefasikan
Telegram
MP3 Faidah Kajian
🚇http://www.alfawaaid.net/2017/12/perintah-syariat-dalam-menghajr-ahlul.html
▾▾▾
▾▾▾
🚇ORANG YANG BERTAUBAT DAN JUJUR DALAM TAUBATNYA, MAKA AKAN BERBEDA CARA SALAFY DALAM MENYIKAPINYA
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah
Ikhwani fiddin 'azaaniyallahu waiyyakum
■ Berbeda kalau seorang walaupun pernah melakukan kemungkaran secara terang-terangan tetapi dia taubat dan nampak taubatnya. Nampak pada akhlaknya, pada ucapan-ucapan nya, sediiiih dia.. Sediiiih!!
✘ Tidak kemudian seperti mengklaim taubat namun subhanallah
▸ kayak tidak pernah melakukan apa-apa.
▸ Di tengah-tengah komunitasnya, di tengah-tengah pondoknya santai aja, tertawa sana tertawa sini, main futsal, main bola ya dan seterusnya,
▸ masih berambisi untuk menjadi musammi', menjadi pengajar.
[▴] Orang yang benar-benar taubat itu nampak di raut wajahnya, sedih dia, sulit untuk tersenyum dia. Nanti kita akan lalui dalil-dalilnya. Sulit, melihat temannya ketawa ria, berolah raga bermain, dia gak bisa, dia duduk di masjid ambil al-Qur'an dia baca al-Qur'an, dia baca Kalamullah. Dia memuroja'ah durus.
“Ya fulan, antum dulu mudarris, kok sekarang ini tiba-tiba antum hadir di majelis-mejelis ilmu bersama yang yunior-yunior ini..!!”
“Ana banyak dosa, ana benar sudah belajar tapi ana tidak beramal dengan ilmu. Ana ingin menebus dosa itu. Semoga hasanaat yang ana lakukan yang antum lihat secara zhahir ini, itu bisa menghapuskan dosa-dosa dan mendinginkan panasnya kemaksiatan yang ana lakukan.” Nampak dia.
Ketika ada pihak yang memprovokasi, “Ya akhi, jangan kuatir, nanti kita akan bersama antum. Ayuh terus mengajar lagi, ayuh antum begini ..”
“Ngak.. ngak..”
“Ngak, jangan kuatir .. kita akan anu ... kuat.”
“Ngak ...”
Tidak merasa karena sudah ada yang mendukung, karena ada yang menguatkan, tidak. Dia takut kepada Allah.
“Ana mau berbenah ya akhi... urusan ini ana dengan Allah tabaroka wa ta’ala.”
“Tapi mereka itu melakukan itu kepada antum, menyikapi antum seperti itu karena benci..”
“Oh, ngak.. insyaAlah mereka ngak benci. Itulah teman-teman saya yang hakiki. Itu teman-teman saya yang insyaAllah semoga ana ditakdirkan sebagai ahlul jannah, teman-teman ana insya Allah, Allah pertemukan di jannah nanti bagian dari al-Muttaqun, al-akhillaa', teman-teman setia yang berjalan di atas taqwa.” Berlanjut perkawanannya sampai akhirat nanti. “Itu kawan-kawan saya.”
Bukan menunggu kesempatan, mencari pendukung, “Jangan!!” Menunggu kesempatan yang membelanya, “Jangan.!!” Itu tidak menunjukkan taubat yang jujur dan Allah akan bongkar. Mungkin dia bisa bertahan 5 bulan, bisa mungkin dia bertahan setahun, menampakkan dirinya sebagai seorang yang taaib, seorang yang bertaubat, namun ketika tidak jujur akan datang fitnah yang menguak apa yang ada di dalam hatinya.
Allahuma ja’alni wa iyyakum min ibaadihish shaadiqin, wa laa taj’alni ya rabb, wa ikhwani thalabatal ilm min ibaadikal kaadzibin. Na’am.
📚[Dari kajian bertema: “Al-Hajr Dalam Tinjauan Syariat”, Ma'had as-Salafy Jember, 22 Rabiul Awwal 1439H]
📥 // Unduh audionya di
- https://t.me/Mp3_kajian/1016
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/orang-yang-bertaubat-dan-jujur-dalam.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #hajr #boikot #ahlul_bathil #ahlul_bid_ah #pelaku_kefasikan
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah
Ikhwani fiddin 'azaaniyallahu waiyyakum
■ Berbeda kalau seorang walaupun pernah melakukan kemungkaran secara terang-terangan tetapi dia taubat dan nampak taubatnya. Nampak pada akhlaknya, pada ucapan-ucapan nya, sediiiih dia.. Sediiiih!!
✘ Tidak kemudian seperti mengklaim taubat namun subhanallah
▸ kayak tidak pernah melakukan apa-apa.
▸ Di tengah-tengah komunitasnya, di tengah-tengah pondoknya santai aja, tertawa sana tertawa sini, main futsal, main bola ya dan seterusnya,
▸ masih berambisi untuk menjadi musammi', menjadi pengajar.
[▴] Orang yang benar-benar taubat itu nampak di raut wajahnya, sedih dia, sulit untuk tersenyum dia. Nanti kita akan lalui dalil-dalilnya. Sulit, melihat temannya ketawa ria, berolah raga bermain, dia gak bisa, dia duduk di masjid ambil al-Qur'an dia baca al-Qur'an, dia baca Kalamullah. Dia memuroja'ah durus.
“Ya fulan, antum dulu mudarris, kok sekarang ini tiba-tiba antum hadir di majelis-mejelis ilmu bersama yang yunior-yunior ini..!!”
“Ana banyak dosa, ana benar sudah belajar tapi ana tidak beramal dengan ilmu. Ana ingin menebus dosa itu. Semoga hasanaat yang ana lakukan yang antum lihat secara zhahir ini, itu bisa menghapuskan dosa-dosa dan mendinginkan panasnya kemaksiatan yang ana lakukan.” Nampak dia.
Ketika ada pihak yang memprovokasi, “Ya akhi, jangan kuatir, nanti kita akan bersama antum. Ayuh terus mengajar lagi, ayuh antum begini ..”
“Ngak.. ngak..”
“Ngak, jangan kuatir .. kita akan anu ... kuat.”
“Ngak ...”
Tidak merasa karena sudah ada yang mendukung, karena ada yang menguatkan, tidak. Dia takut kepada Allah.
“Ana mau berbenah ya akhi... urusan ini ana dengan Allah tabaroka wa ta’ala.”
“Tapi mereka itu melakukan itu kepada antum, menyikapi antum seperti itu karena benci..”
“Oh, ngak.. insyaAlah mereka ngak benci. Itulah teman-teman saya yang hakiki. Itu teman-teman saya yang insyaAllah semoga ana ditakdirkan sebagai ahlul jannah, teman-teman ana insya Allah, Allah pertemukan di jannah nanti bagian dari al-Muttaqun, al-akhillaa', teman-teman setia yang berjalan di atas taqwa.” Berlanjut perkawanannya sampai akhirat nanti. “Itu kawan-kawan saya.”
Bukan menunggu kesempatan, mencari pendukung, “Jangan!!” Menunggu kesempatan yang membelanya, “Jangan.!!” Itu tidak menunjukkan taubat yang jujur dan Allah akan bongkar. Mungkin dia bisa bertahan 5 bulan, bisa mungkin dia bertahan setahun, menampakkan dirinya sebagai seorang yang taaib, seorang yang bertaubat, namun ketika tidak jujur akan datang fitnah yang menguak apa yang ada di dalam hatinya.
Allahuma ja’alni wa iyyakum min ibaadihish shaadiqin, wa laa taj’alni ya rabb, wa ikhwani thalabatal ilm min ibaadikal kaadzibin. Na’am.
📚[Dari kajian bertema: “Al-Hajr Dalam Tinjauan Syariat”, Ma'had as-Salafy Jember, 22 Rabiul Awwal 1439H]
📥 // Unduh audionya di
- https://t.me/Mp3_kajian/1016
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/orang-yang-bertaubat-dan-jujur-dalam.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
➥ #Manhaj #hajr #boikot #ahlul_bathil #ahlul_bid_ah #pelaku_kefasikan