🚇MENENTUKANKAN KHALIFAH SEPENINGGAL RASULULLAH -ﷺ- DI SISI AHLUL BAIT**
[ MEMBONGKAR KEDUSTAAN KELOMPOK SYIAH, HIZBUT TAHRIR & KELOMPOK SESAT LAINNYA SEPUTAR PERMASALAHAN KHILAFAH ]
❱ Berkata al-Imam as-Suyuthi رحمه اللّه:
{ خرج الحاكم في المستدرك وصححه البيهقي في الدلائل عن أبي وائل قال: قيل لعلي: ألا تستخلف علينا؟ قال: ما استخلف رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم فأستخلف، ولكن إن يرد اللّه بالناس خيرًا فسيجمعهم بعدي على خيرهم، كما جمعهم بعد نبيهم على خيرهم. }
📚[اريخ الخلفاء للإمام أبي الفضل عبدالرّحمن السيوطي]
Dikeluarkan oleh al-Imam al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak dan dishahihkan al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah dari Abu Wail berkata, katakan kepada 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
“Wahai 'Ali), tidakkah engkau menentukan khalifah untuk kami (sepeninggalmu)?”
Ali bin Abi Thalib menjawab:
“Tidak, karena Rasulullah -ﷺ- pun tidak menentukan khalifah, maka apakah aku akan menentukan khalifah (sedangkan Rasulullah pun tidak menentukan)?”
Kemudian 'Ali melanjutkan:
“Akan tetapi jika Allah ta'ala menghendaki kebaikan untuk manusia, niscaya manusia akan bersatu di bawah seorang pemimpin yang terbaik di antara mereka, sebagaimana Allah ta'ala pun menyatukan manusia sepeninggal Rasulullah -ﷺ- di bawah pimpinan orang yang terbaik (yakni Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu).”
📚[Tarikh al-Khulafa Lil Imam Abu Fadhl 'Abdurrahman as-Suyuthi رحمه اللّه]
- - -
(*) Ucapan pimpinan ahlul bait diatas yakni 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu terdapat bantahan bagi kaum Syi'ah Rafidhah:
[❶] Bahwa Rasulullah tidak menentukan khalifah dan tidak memberikan wasiat kekhalifahan kepada siapupun sepeninggal beliau, termasuk kepada 'Ali bin Abi Thalib. Ini terdapat bantahan atas ucapan mereka: "Bahwa Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman telah merebut kekhalifahan dari 'Ali." Sungguh ucapan ini sangat dusta! Padahal Rasulullah tidak menentukan kekhalifahan kepada siapa pun.
[❷] Pimpinan ahlul bait sendiri yakni 'Ali bin Abi Thalib meyakini bahwa manusia terbaik sepeninggal Nabinya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.
Wahai kaum Syi'ah Rafidhah!! Ucapan dusta apalagi yang kalian hembuskan kepada ummat?
📚[Faidah dari dars kitab Tarikh al-Khulafa oleh al-Ustadz Muhammad Assewed حفظه اللّه]
₪ Dari Channel Telegram @salafymajalengka
**Judul dari Admin
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Bantahan #syiah #hti #khawarij #menentukan_khalifah #khilafah
[ MEMBONGKAR KEDUSTAAN KELOMPOK SYIAH, HIZBUT TAHRIR & KELOMPOK SESAT LAINNYA SEPUTAR PERMASALAHAN KHILAFAH ]
❱ Berkata al-Imam as-Suyuthi رحمه اللّه:
{ خرج الحاكم في المستدرك وصححه البيهقي في الدلائل عن أبي وائل قال: قيل لعلي: ألا تستخلف علينا؟ قال: ما استخلف رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم فأستخلف، ولكن إن يرد اللّه بالناس خيرًا فسيجمعهم بعدي على خيرهم، كما جمعهم بعد نبيهم على خيرهم. }
📚[اريخ الخلفاء للإمام أبي الفضل عبدالرّحمن السيوطي]
Dikeluarkan oleh al-Imam al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak dan dishahihkan al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah dari Abu Wail berkata, katakan kepada 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
“Wahai 'Ali), tidakkah engkau menentukan khalifah untuk kami (sepeninggalmu)?”
Ali bin Abi Thalib menjawab:
“Tidak, karena Rasulullah -ﷺ- pun tidak menentukan khalifah, maka apakah aku akan menentukan khalifah (sedangkan Rasulullah pun tidak menentukan)?”
Kemudian 'Ali melanjutkan:
“Akan tetapi jika Allah ta'ala menghendaki kebaikan untuk manusia, niscaya manusia akan bersatu di bawah seorang pemimpin yang terbaik di antara mereka, sebagaimana Allah ta'ala pun menyatukan manusia sepeninggal Rasulullah -ﷺ- di bawah pimpinan orang yang terbaik (yakni Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu).”
📚[Tarikh al-Khulafa Lil Imam Abu Fadhl 'Abdurrahman as-Suyuthi رحمه اللّه]
- - -
(*) Ucapan pimpinan ahlul bait diatas yakni 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu terdapat bantahan bagi kaum Syi'ah Rafidhah:
[❶] Bahwa Rasulullah tidak menentukan khalifah dan tidak memberikan wasiat kekhalifahan kepada siapupun sepeninggal beliau, termasuk kepada 'Ali bin Abi Thalib. Ini terdapat bantahan atas ucapan mereka: "Bahwa Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman telah merebut kekhalifahan dari 'Ali." Sungguh ucapan ini sangat dusta! Padahal Rasulullah tidak menentukan kekhalifahan kepada siapa pun.
[❷] Pimpinan ahlul bait sendiri yakni 'Ali bin Abi Thalib meyakini bahwa manusia terbaik sepeninggal Nabinya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.
Wahai kaum Syi'ah Rafidhah!! Ucapan dusta apalagi yang kalian hembuskan kepada ummat?
📚[Faidah dari dars kitab Tarikh al-Khulafa oleh al-Ustadz Muhammad Assewed حفظه اللّه]
₪ Dari Channel Telegram @salafymajalengka
**Judul dari Admin
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Bantahan #syiah #hti #khawarij #menentukan_khalifah #khilafah
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇JANGAN MERASA ASING JIKA MENDENGAR ‘TAHDZIR’
(●) Karena Rasulullah -ﷺ- pernah mencontohkannya.
■ “Tahdzir” artinya memberikan peringatan kepada umat dari suatu perkara.
◈ Dari Ummul Mukminin ’Aisyah rodhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah -ﷺ- pernah membaca surat Ali Imron ayat 7:
◈ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ }
︴“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat (¹), itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat (²). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali Imron: 7]
◈ Setelah itu, Rasulullah -ﷺ- bersabda:
◈ { فَإِذَا رَأَيْتِ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكِ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ }
︴“Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat, itulah orang-orang yang Allah sebutkan (dalam ayat tadi, pen.), hati-hatilah kalian dari mereka.” [HR. Al-Bukhori no.4547 dan Muslim no. 2665-(1), Derajat Hadits: Shohih]
* * *
(¹) Ayat Muhkamaat adalah ayat yang maknanya jelas sekali.
(²) Ayat Mutasyaabihaat adalah ayat yang samar, sehingga disalahpahami oleh orang yang ragu-ragu sesuatu yang tidak patut diberikan untuk Allah, atau sesuatu yang tidak layak bagi kitab al-Qur'an dan Rasul-Nya. Namun ayat yang seperti ini dipahami oleh orang-orang yang berilmu dan kokoh ilmunya. Di mana pemahaman orang yang berilmu ini tidak sama dengan pemahaman orang jenis pertama. [Lihat “Ushul fit-Tafsir” hal. 40-41; Asy-Syaikh Ibn 'Utsaimin.]
◈ Asy-Syaikh Rabi’ hafizhohullah menjelaskan:
“Orang yang pertama kali melakukan tahdzir (memperingatkan umat) dari ahlul bid’ah adalah Rasulullah -ﷺ-. [Lihat al-Firqotun Najiyah hal. 26]
[↑] Hendaklah kita tidak merasa asing dengan 'tahdzir', karena Rasulullah -ﷺ- melakukannya.
Wallahul Muwaffiq (AH)
₪ Dari Channel Telegram @yookngaji
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Prinsip #Ahlussunnah #Tahdzir
(●) Karena Rasulullah -ﷺ- pernah mencontohkannya.
■ “Tahdzir” artinya memberikan peringatan kepada umat dari suatu perkara.
◈ Dari Ummul Mukminin ’Aisyah rodhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah -ﷺ- pernah membaca surat Ali Imron ayat 7:
◈ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ }
︴“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat (¹), itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat (²). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali Imron: 7]
◈ Setelah itu, Rasulullah -ﷺ- bersabda:
◈ { فَإِذَا رَأَيْتِ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكِ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ }
︴“Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat, itulah orang-orang yang Allah sebutkan (dalam ayat tadi, pen.), hati-hatilah kalian dari mereka.” [HR. Al-Bukhori no.4547 dan Muslim no. 2665-(1), Derajat Hadits: Shohih]
* * *
(¹) Ayat Muhkamaat adalah ayat yang maknanya jelas sekali.
(²) Ayat Mutasyaabihaat adalah ayat yang samar, sehingga disalahpahami oleh orang yang ragu-ragu sesuatu yang tidak patut diberikan untuk Allah, atau sesuatu yang tidak layak bagi kitab al-Qur'an dan Rasul-Nya. Namun ayat yang seperti ini dipahami oleh orang-orang yang berilmu dan kokoh ilmunya. Di mana pemahaman orang yang berilmu ini tidak sama dengan pemahaman orang jenis pertama. [Lihat “Ushul fit-Tafsir” hal. 40-41; Asy-Syaikh Ibn 'Utsaimin.]
◈ Asy-Syaikh Rabi’ hafizhohullah menjelaskan:
“Orang yang pertama kali melakukan tahdzir (memperingatkan umat) dari ahlul bid’ah adalah Rasulullah -ﷺ-. [Lihat al-Firqotun Najiyah hal. 26]
[↑] Hendaklah kita tidak merasa asing dengan 'tahdzir', karena Rasulullah -ﷺ- melakukannya.
Wallahul Muwaffiq (AH)
₪ Dari Channel Telegram @yookngaji
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Prinsip #Ahlussunnah #Tahdzir
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
LIHATLAH KEPADA SIAPA DIA SINGGAH DAN BERLINDUNG
#Manhaj #Aqidah
bit.ly/GPD-Telegram
bit.ly/GPD-Instagram
bit.ly/GPD-BBM-Channel
bit.ly/GPD-LINE
bit.ly/GPD-Twitter
#Manhaj #Aqidah
bit.ly/GPD-Telegram
bit.ly/GPD-Instagram
bit.ly/GPD-BBM-Channel
bit.ly/GPD-LINE
bit.ly/GPD-Twitter
🚇APA ITU ‘MANHAJ SALAF’ & SIAPA YANG BERHAK DISEBUT SEBAGAI ‘SALAFY’ (02)
~ Meluruskan kebingungan sebagian orang yang ingin diakui sebagai Salafy namun alergi terhadap ‘MANHAJ SALAF’ ~
■ ‘MANHAJ SALAF’
╰ merupakan manhaj yang harus diikuti
╰ dan dipegang erat-erat oleh setiap muslim
╰ di dalam memahami agamanya.
Mengapa?
[✔️] Karena demikianlah yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al-Qur'an dan demikian pula yang dijelaskan oleh Rasulullah -ﷺ- di dalam Sunnahnya.
◈ Sedangkan Allah telah berwasiat kepada kita:
︴“Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” [An-Nisa': 59]
* *
(●) Adapun ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti ‘MANHAJ SALAF’ adalah sebagai berikut:
■ [1] Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
︴“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.” [Al-Fatihah: 6-7]
◈ Al-Imam Ibnul Qayyim berkata:
“Mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran dan berusaha untuk mengikutinya…, maka setiap orang yang lebih mengetahui kebenaran serta lebih konsisten dalam mengikutinya, tentu ia lebih berhak untuk berada di atas jalan yang lurus. Dan tidak diragukan lagi bahwa para shahabat Rasulullah -ﷺ-, mereka adalah orang-orang yang lebih berhak untuk menyandang sifat (gelar) ini daripada orang-orang Rafidhah (Syi’ah).” [Madaarijus Saalikin, 1/72]
[✔️] Penjelasan Al-Imam Ibnul Qayyim tentang ayat di atas menunjukkan bahwa para shahabat Rasulullah -ﷺ- -yang mereka itu adalah Salafush Shalih- merupakan orang-orang yang lebih berhak menyandang gelar “orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah” dan “orang-orang yang berada di atas jalan yang lurus”, dikarenakan betapa dalamnya pengetahuan mereka tentang kebenaran dan betapa konsistennya mereka dalam mengikutinya.
[✔️] Gelar ini menunjukkan bahwa manhaj yang mereka tempuh dalam memahami dienul Islam ini adalah manhaj yang benar dan di atas jalan yang lurus, sehingga orang-orang yang berusaha mengikuti manhaj dan jejak mereka, berarti telah menempuh manhaj yang benar, dan berada di atas jalan yang lurus pula.
bersambung in sya Allah.
₪ Pertikan dari situs asySyariah.Com
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Salaf #agama_yang_haq #sebaikbaik_timbangan #thariqah_rasul #danpara_shahabatnya
~ Meluruskan kebingungan sebagian orang yang ingin diakui sebagai Salafy namun alergi terhadap ‘MANHAJ SALAF’ ~
■ ‘MANHAJ SALAF’
╰ merupakan manhaj yang harus diikuti
╰ dan dipegang erat-erat oleh setiap muslim
╰ di dalam memahami agamanya.
Mengapa?
[✔️] Karena demikianlah yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al-Qur'an dan demikian pula yang dijelaskan oleh Rasulullah -ﷺ- di dalam Sunnahnya.
◈ Sedangkan Allah telah berwasiat kepada kita:
︴“Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” [An-Nisa': 59]
* *
(●) Adapun ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti ‘MANHAJ SALAF’ adalah sebagai berikut:
■ [1] Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
︴“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.” [Al-Fatihah: 6-7]
◈ Al-Imam Ibnul Qayyim berkata:
“Mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran dan berusaha untuk mengikutinya…, maka setiap orang yang lebih mengetahui kebenaran serta lebih konsisten dalam mengikutinya, tentu ia lebih berhak untuk berada di atas jalan yang lurus. Dan tidak diragukan lagi bahwa para shahabat Rasulullah -ﷺ-, mereka adalah orang-orang yang lebih berhak untuk menyandang sifat (gelar) ini daripada orang-orang Rafidhah (Syi’ah).” [Madaarijus Saalikin, 1/72]
[✔️] Penjelasan Al-Imam Ibnul Qayyim tentang ayat di atas menunjukkan bahwa para shahabat Rasulullah -ﷺ- -yang mereka itu adalah Salafush Shalih- merupakan orang-orang yang lebih berhak menyandang gelar “orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah” dan “orang-orang yang berada di atas jalan yang lurus”, dikarenakan betapa dalamnya pengetahuan mereka tentang kebenaran dan betapa konsistennya mereka dalam mengikutinya.
[✔️] Gelar ini menunjukkan bahwa manhaj yang mereka tempuh dalam memahami dienul Islam ini adalah manhaj yang benar dan di atas jalan yang lurus, sehingga orang-orang yang berusaha mengikuti manhaj dan jejak mereka, berarti telah menempuh manhaj yang benar, dan berada di atas jalan yang lurus pula.
bersambung in sya Allah.
₪ Pertikan dari situs asySyariah.Com
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Salaf #agama_yang_haq #sebaikbaik_timbangan #thariqah_rasul #danpara_shahabatnya
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇PUJIAN ULAMA' SALAFY UNTUK NEGERI TAUHID, ARAB SAUDI
❱ Al-'Allamah Ibnu 'Utsaimin -rahimahullah berkata:
■ “Aku bersaksi kepada Allah, sesungguhnya aku tidak mengetahui ada (suatu negara) pada hari ini, di muka bumi ini
[✔️] yang menerapkan syariat Allah sebagaimana yang telah diterapkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
(●) Seandainya bukan karena karunia yang telah diberikan Allah kepada kita berupa bersatunya kalimat di bawah kepemimpinan Abdul 'Aziz bin Su'ud, niscaya keadaan kita akan bercerai-berai dan saling bunuh membunuh.”
📚[Khoiru ummah littashoomiim ad-da'awiyyah]
₪ Dari Channel Telegram @KEUTAMAANILMU
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Info #mamlakah_saudi_arabia #negeri #tauhid #negeri_tauhid
❱ Al-'Allamah Ibnu 'Utsaimin -rahimahullah berkata:
■ “Aku bersaksi kepada Allah, sesungguhnya aku tidak mengetahui ada (suatu negara) pada hari ini, di muka bumi ini
[✔️] yang menerapkan syariat Allah sebagaimana yang telah diterapkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
(●) Seandainya bukan karena karunia yang telah diberikan Allah kepada kita berupa bersatunya kalimat di bawah kepemimpinan Abdul 'Aziz bin Su'ud, niscaya keadaan kita akan bercerai-berai dan saling bunuh membunuh.”
📚[Khoiru ummah littashoomiim ad-da'awiyyah]
₪ Dari Channel Telegram @KEUTAMAANILMU
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Info #mamlakah_saudi_arabia #negeri #tauhid #negeri_tauhid
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇PUJIAN ULAMA' SALAFY UNTUK NEGERI TAUHID, ARAB SAUDI
➥ #Info #mamlakah_saudi_arabia #negeri #tauhid #negeri_tauhid
➥ #Info #mamlakah_saudi_arabia #negeri #tauhid #negeri_tauhid
SHOLAT YANG PALING UTAMA
#Fiqh #Ibadah #sholat #yang_paling_utama #sholat_subuh #berjamaah #hari_jumat
#Fiqh #Ibadah #sholat #yang_paling_utama #sholat_subuh #berjamaah #hari_jumat
🚇PERBANYAKLAH SHALAWAT DIHARI JUM'AT DAN MALAM JUM'AT
❱ Rasulullah -ﷺ- bersabda:
◈ { أكثروا الصلاة علي يوم الجمعة و ليلة الجمعة، فمن صلى علي صلاة صلى الله عليه عشرا. }
■ “Perbanyaklah shalawat kepadaku
● pada hari jum’at
● dan malam jum’at.
[↑] Sesungguhnya barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
📚[Shahihul jami’ (1209)]
📚Sumber: Channel Telegram Syaikh al-Albany rahimahullah
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Fiqh #Ibadah #dzikir #shalawat #hari #jumat
❱ Rasulullah -ﷺ- bersabda:
◈ { أكثروا الصلاة علي يوم الجمعة و ليلة الجمعة، فمن صلى علي صلاة صلى الله عليه عشرا. }
■ “Perbanyaklah shalawat kepadaku
● pada hari jum’at
● dan malam jum’at.
[↑] Sesungguhnya barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
📚[Shahihul jami’ (1209)]
📚Sumber: Channel Telegram Syaikh al-Albany rahimahullah
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Fiqh #Ibadah #dzikir #shalawat #hari #jumat
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇APA ITU ‘MANHAJ SALAF’ & SIAPA YANG BERHAK DISEBUT SEBAGAI ‘SALAFY’ (03)
~ Meluruskan kebingungan sebagian orang yang ingin diakui sebagai Salafy namun alergi terhadap ‘MANHAJ SALAF’ ~
* *
(●) Adapun ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti ‘MANHAJ SALAF’ adalah sebagai berikut:
■ [2] Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
︴“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” [An-Nisa': 115]
◈ Al-Imam Ibnu Abi Jamrah Al-Andalusi berkata:
“Para ulama telah menjelaskan tentang makna firman Allah (di atas): Sesungguhnya yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini adalah para shahabat Rasulullah -ﷺ- dan generasi pertama dari umat ini, karena mereka merupakan orang-orang yang menyambut syariat ini dengan jiwa yang bersih. Mereka telah menanyakan segala apa yang tidak dipahami (darinya) dengan sebaik-baik pertanyaan, dan Rasulullah -ﷺ- pun telah menjawabnya dengan jawaban terbaik. Beliau terangkan dengan keterangan yang sempurna. Dan mereka pun mendengarkan (jawaban dan keterangan Rasulullah -ﷺ- tersebut), memahaminya, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, menghafalkannya, dan menyampaikannya dengan penuh kejujuran. Mereka benar-benar mempunyai keutamaan yang agung atas kita. Yang mana melalui merekalah hubungan kita bisa tersambungkan dengan Rasulullah -ﷺ-, juga dengan Allah subhanahu wa ta'ala.” [Al-Mirqat fi Nahjissalaf Sabilun Najah hal. 36-37]
◈ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Dan sungguh keduanya (menentang Rasul dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin –red) adalah saling terkait, maka siapa saja yang menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran, pasti ia telah mengikuti selain jalan orang-orang mukmin. Dan siapa saja yang mengikuti selain jalan orang-orang mukmin maka ia telah menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran.” [Majmu’ Fatawa, 7/38]
[✔️] Setelah kita mengetahui bahwa orang-orang mukmin dalam ayat ini adalah para shahabat Rasulullah -ﷺ- (As-Salaf), dan juga keterkaitan yang erat antara menentang Rasul dengan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, maka dapatlah disimpulkan bahwa mau tidak mau kita harus mengikuti ‘MANHAJ SALAF’, jalan para shahabat.
[✘] Sebab bila kita menempuh selain jalan mereka di dalam memahami dienul Islam ini,
╰ berarti kita telah menentang Rasulullah -ﷺ-
╰ dan akibatnya sungguh mengerikan
… akan dibiarkan leluasa bergelimang dalam kesesatan
… dan kesudahannya masuk ke dalam Jahannam, seburuk-buruk tempat kembali
… na’udzu billahi min dzaalik.
bersambung in sya Allah.
₪ Pertikan dari situs asySyariah.Com
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Salaf #agama_yang_haq #sebaikbaik_timbangan #thariqah_rasul #danpara_shahabatnya
~ Meluruskan kebingungan sebagian orang yang ingin diakui sebagai Salafy namun alergi terhadap ‘MANHAJ SALAF’ ~
* *
(●) Adapun ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti ‘MANHAJ SALAF’ adalah sebagai berikut:
■ [2] Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
︴“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” [An-Nisa': 115]
◈ Al-Imam Ibnu Abi Jamrah Al-Andalusi berkata:
“Para ulama telah menjelaskan tentang makna firman Allah (di atas): Sesungguhnya yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini adalah para shahabat Rasulullah -ﷺ- dan generasi pertama dari umat ini, karena mereka merupakan orang-orang yang menyambut syariat ini dengan jiwa yang bersih. Mereka telah menanyakan segala apa yang tidak dipahami (darinya) dengan sebaik-baik pertanyaan, dan Rasulullah -ﷺ- pun telah menjawabnya dengan jawaban terbaik. Beliau terangkan dengan keterangan yang sempurna. Dan mereka pun mendengarkan (jawaban dan keterangan Rasulullah -ﷺ- tersebut), memahaminya, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, menghafalkannya, dan menyampaikannya dengan penuh kejujuran. Mereka benar-benar mempunyai keutamaan yang agung atas kita. Yang mana melalui merekalah hubungan kita bisa tersambungkan dengan Rasulullah -ﷺ-, juga dengan Allah subhanahu wa ta'ala.” [Al-Mirqat fi Nahjissalaf Sabilun Najah hal. 36-37]
◈ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Dan sungguh keduanya (menentang Rasul dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin –red) adalah saling terkait, maka siapa saja yang menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran, pasti ia telah mengikuti selain jalan orang-orang mukmin. Dan siapa saja yang mengikuti selain jalan orang-orang mukmin maka ia telah menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran.” [Majmu’ Fatawa, 7/38]
[✔️] Setelah kita mengetahui bahwa orang-orang mukmin dalam ayat ini adalah para shahabat Rasulullah -ﷺ- (As-Salaf), dan juga keterkaitan yang erat antara menentang Rasul dengan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, maka dapatlah disimpulkan bahwa mau tidak mau kita harus mengikuti ‘MANHAJ SALAF’, jalan para shahabat.
[✘] Sebab bila kita menempuh selain jalan mereka di dalam memahami dienul Islam ini,
╰ berarti kita telah menentang Rasulullah -ﷺ-
╰ dan akibatnya sungguh mengerikan
… akan dibiarkan leluasa bergelimang dalam kesesatan
… dan kesudahannya masuk ke dalam Jahannam, seburuk-buruk tempat kembali
… na’udzu billahi min dzaalik.
bersambung in sya Allah.
₪ Pertikan dari situs asySyariah.Com
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Salaf #agama_yang_haq #sebaikbaik_timbangan #thariqah_rasul #danpara_shahabatnya
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🎞Fawaid Kajian
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Haq حفظه الله
■ RINGKASAN PENYELENGGARAAN JENAZAH
(Pertemuan ke-5) Tata Cara Sholat Janazah
Kajian Intensif Ramadhan 1437
◈ KITAB MUKHTASHAR AHKAMIL JANAIZ
→ Masjid PonPes Ibnul Qoyyim || Balikpapan || Ramadhan 1437H
📀[ Video ] https://www.youtube.com/embed/wewkGVdAO7M
₪ Rekaman audio dari Channel Telegram @AudioThalabIlmuSyar_i
➥ #VideoFawaid #Fiqh #Ibadah #pengurusan_jenazah #ahkamu_janaiz #memandikan_jenazah #mengafani_mayyit #sholat_jenazah #menguburkan
Jangan lewatkan berbagai faedah lainnya:
◈ Channel Youtube
| http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet
| http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet
◈ IG & Twitter @alfawaaid_net
| http://bit.ly/IG_alfawaaid
| http://bit.ly/TW_alfawaaid
◈ TG:
| https://t.me/Alfawaaid - @Alfawaaid
| https://t.me/ukhuwahsalaf - @ukhuwahsalaf
| https://t.me/ForumBerbagiFaidah - @ForumBerbagiFaidah
◈ Web:
| http://www.alfawaaid.net
❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Haq حفظه الله
■ RINGKASAN PENYELENGGARAAN JENAZAH
(Pertemuan ke-5) Tata Cara Sholat Janazah
Kajian Intensif Ramadhan 1437
◈ KITAB MUKHTASHAR AHKAMIL JANAIZ
→ Masjid PonPes Ibnul Qoyyim || Balikpapan || Ramadhan 1437H
📀[ Video ] https://www.youtube.com/embed/wewkGVdAO7M
₪ Rekaman audio dari Channel Telegram @AudioThalabIlmuSyar_i
➥ #VideoFawaid #Fiqh #Ibadah #pengurusan_jenazah #ahkamu_janaiz #memandikan_jenazah #mengafani_mayyit #sholat_jenazah #menguburkan
Jangan lewatkan berbagai faedah lainnya:
◈ Channel Youtube
| http://bit.ly/Vid_AlFawaaidNet
| http://bit.ly/Vid_Kajian_AlFawaaidNet
◈ IG & Twitter @alfawaaid_net
| http://bit.ly/IG_alfawaaid
| http://bit.ly/TW_alfawaaid
◈ TG:
| https://t.me/Alfawaaid - @Alfawaaid
| https://t.me/ukhuwahsalaf - @ukhuwahsalaf
| https://t.me/ForumBerbagiFaidah - @ForumBerbagiFaidah
◈ Web:
| http://www.alfawaaid.net
YouTube
05. Tata Cara Sholat Jenazah - Ringkasan Pengurusan Jenazah
Fawaid Kajian ❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Haq حفظه الله ■ RINGKASAN PENYELENGGARAAN JENAZAH Kajian Intensif Ramadhan 1437 ◈ KITAB MUKHTASHAR AHKAMIL J...
ANCAMAN JEPRET JEPRET MAKHLUK BERNYAWA
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie
🚇HEWAN YANG HARAM DIMAKAN TAPI TIDAK MEMILIKI DARAH HUKUMNYA ADALAH SUCI (TIDAK NAJIS)
❱ Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah:
■ Bahwa belalang bangkainya adalah halal. Jika (kematian belalang) ini terjadi dengan dengan upaya manusia maka yang demikian tidak diragukan, semisal apabila dia memanggang belalang itu atau mencelupkannya (merebusnya) di air yang mendidih karena api, ini jelas bahwa itu halal karena dari perbuatan seorang hamba.
[ Tapi seandainya kita mendapati belalang yang sudah jadi bangkai di permukaan tanah apakah itu halal atau tidak? ]
Halal, kecuali jika kita mengetahui bahwa belalang itu mati dan mengandung racun, yakni (seperti misalnya) disemprotkan padanya cairan pemusnah lalu ia mati, maka kita katakan: “Jangan anda memakannya”, karena dia mengandung bahaya, sementara agama Islam kaedahnya “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain”.
[ Kalau ada yang mengatakan ]
Apa hikmah (alasan) bangkainya halal sedangkan ia itu adalah hewan darat yang hidup di daratan?
[ Para ulama mengatakan ]
Alasannya adalah, karena ia tidak memiliki darah, sedangkan dasar pengharaman bangkai adalah tertahannya darah dalam tubuhnya, karena itulah kalau darahnya dialirkan lalu ia mati jadilah ia halal. Dan belalang itu tidak memiliki darah, karena itulah bangkainya jadi halal, apabila ada hewan yang haram dimakan karena sifat menjijikkannya dan ia tidak memiliki darah maka ia SUCI (tidak najis), dan dalam kisah lalat kalian telah mengetahuinya bahwa ar-Rasul -ﷺ- memerintahkan jika ada lalat yang jatuh pada minuman salah seorang dari kita agar kita menenggelamkannya, dan ia akan mati jika minumannya panas.
[ Bagaimanapun keadaannya, apa alasan bangkai belalang itu halal? ]
Karena ia tidak memiliki darah, sedangkan alasan diharamkannya bangkai adalah tertahannya darah dalam tubuhnya, dalilnya apabila darah ini dialirkan maka ia jadi halal.
[ Aku katakan untuk yang kedua kali ]
Apabila hewan itu termasuk hewan yang haram dimakan dan tidak memiliki darah, jadi apa hukumnya? SUCI.
📚[Fathu Dzil Jalali Wal Ikram bi syarh Bulughil maram, hal 104-105]
₪ Dari Channel Telegram @alistifadah // Alih Bahasa: Abu Salim ibnu Shalih Al Jawy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Fiqh #halal #haram #hewan #tidak_memiliki_darah #bangkai #suci #belalang #lalat
❱ Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah:
■ Bahwa belalang bangkainya adalah halal. Jika (kematian belalang) ini terjadi dengan dengan upaya manusia maka yang demikian tidak diragukan, semisal apabila dia memanggang belalang itu atau mencelupkannya (merebusnya) di air yang mendidih karena api, ini jelas bahwa itu halal karena dari perbuatan seorang hamba.
[ Tapi seandainya kita mendapati belalang yang sudah jadi bangkai di permukaan tanah apakah itu halal atau tidak? ]
Halal, kecuali jika kita mengetahui bahwa belalang itu mati dan mengandung racun, yakni (seperti misalnya) disemprotkan padanya cairan pemusnah lalu ia mati, maka kita katakan: “Jangan anda memakannya”, karena dia mengandung bahaya, sementara agama Islam kaedahnya “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain”.
[ Kalau ada yang mengatakan ]
Apa hikmah (alasan) bangkainya halal sedangkan ia itu adalah hewan darat yang hidup di daratan?
[ Para ulama mengatakan ]
Alasannya adalah, karena ia tidak memiliki darah, sedangkan dasar pengharaman bangkai adalah tertahannya darah dalam tubuhnya, karena itulah kalau darahnya dialirkan lalu ia mati jadilah ia halal. Dan belalang itu tidak memiliki darah, karena itulah bangkainya jadi halal, apabila ada hewan yang haram dimakan karena sifat menjijikkannya dan ia tidak memiliki darah maka ia SUCI (tidak najis), dan dalam kisah lalat kalian telah mengetahuinya bahwa ar-Rasul -ﷺ- memerintahkan jika ada lalat yang jatuh pada minuman salah seorang dari kita agar kita menenggelamkannya, dan ia akan mati jika minumannya panas.
[ Bagaimanapun keadaannya, apa alasan bangkai belalang itu halal? ]
Karena ia tidak memiliki darah, sedangkan alasan diharamkannya bangkai adalah tertahannya darah dalam tubuhnya, dalilnya apabila darah ini dialirkan maka ia jadi halal.
[ Aku katakan untuk yang kedua kali ]
Apabila hewan itu termasuk hewan yang haram dimakan dan tidak memiliki darah, jadi apa hukumnya? SUCI.
📚[Fathu Dzil Jalali Wal Ikram bi syarh Bulughil maram, hal 104-105]
₪ Dari Channel Telegram @alistifadah // Alih Bahasa: Abu Salim ibnu Shalih Al Jawy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Fiqh #halal #haram #hewan #tidak_memiliki_darah #bangkai #suci #belalang #lalat
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇HUKUM FOTO MANUSIA / MAKHLUK BERNYAWA
❱ FATWA AL-LAJNAH AD-DA'IMAH LI AL-BUHUTS AL-'ILMIAH WA AL-IFTA' - Fatwa no. 2799
[ Tanya ]
“Apakah menggambar Fotografi termasuk dalam hukum menggambar dengan tangan, dan menggambar gambar nyata, atau tidak?”
[ Jawab ]
“Pendapat yang benar, sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil syar'i, dan yang mayoritas ulama di atas pendapat tersebut, adalah:
[✔️] Dalil-dalil tentang haramnya menggambar makhluk bernyawa berlaku untuk:
→ gambar fotografi dan
→ gambar dengan tangan,
→ baik gambar 3 dimensi maupun bukan.
[↑] Karena keumuman dalil-dalil larangan tersebut.”
[ س ]
هل التصوير الفوتوغرافي يدخل في حكم التصوير باليد والتصوير المحسوس أم لا ..؟
[ ج ]
القول الصحيح الذي دلت عليه الأدلة الشرعية وعليه جماهير العلماء أن أدلة تحريم تصوير ذوات الأرواح تضم التصوير الفتوغرافي واليدوي مجسماً أو غير مجسم لعموم الأدلة
📚http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaSubjects.aspx?languagename=ar&View=Page&HajjEntryID=0&HajjEntryName=&RamadanEntryID=0&RamadanEntryName=&NodeID=7463&PageID=971&SectionID=2&SubjectPageTitlesID=2810
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #video_ceramah #ceramah_masyayikh #rekaman_video #hukum_gambar #barang_bukti
❱ FATWA AL-LAJNAH AD-DA'IMAH LI AL-BUHUTS AL-'ILMIAH WA AL-IFTA' - Fatwa no. 2799
[ Tanya ]
“Apakah menggambar Fotografi termasuk dalam hukum menggambar dengan tangan, dan menggambar gambar nyata, atau tidak?”
[ Jawab ]
“Pendapat yang benar, sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil syar'i, dan yang mayoritas ulama di atas pendapat tersebut, adalah:
[✔️] Dalil-dalil tentang haramnya menggambar makhluk bernyawa berlaku untuk:
→ gambar fotografi dan
→ gambar dengan tangan,
→ baik gambar 3 dimensi maupun bukan.
[↑] Karena keumuman dalil-dalil larangan tersebut.”
[ س ]
هل التصوير الفوتوغرافي يدخل في حكم التصوير باليد والتصوير المحسوس أم لا ..؟
[ ج ]
القول الصحيح الذي دلت عليه الأدلة الشرعية وعليه جماهير العلماء أن أدلة تحريم تصوير ذوات الأرواح تضم التصوير الفتوغرافي واليدوي مجسماً أو غير مجسم لعموم الأدلة
📚http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaSubjects.aspx?languagename=ar&View=Page&HajjEntryID=0&HajjEntryName=&RamadanEntryID=0&RamadanEntryName=&NodeID=7463&PageID=971&SectionID=2&SubjectPageTitlesID=2810
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #video_ceramah #ceramah_masyayikh #rekaman_video #hukum_gambar #barang_bukti
Telegram
Manhajul Anbiya
الدعوة إلى الله على بصيرة
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
Dakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah
Admin:
Ustadz Muhammad Baraja,
Abu Sumayyah Firman
Pembina:
Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc,
Ustadz Ahmad Alfian
TEORI vs. PRAKTEK
[ Waspadai Makar Halabi Rodja ]
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #barang_bukti
[ Waspadai Makar Halabi Rodja ]
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #barang_bukti
TEORI vs. PRAKTEK
[ Waspadai Makar Halabi Rodja ]
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #barang_bukti
[ Waspadai Makar Halabi Rodja ]
#gambarmakhluk #kamera #foto #fotografi #video #film #televisi #selfie #barang_bukti