II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.78K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚇MENCABUT SYUBHAT IBRAHIM AR-RUHAILY HINGGA KE AKAR-AKARNYA

■ Ibrahim ar-Ruhaily mengatakan, “Engkau tidak akan ditanya di alam kuburmu tentang vonis tabdi' terhadap seseorang.”

💽Bukti ucapannya:
http://b.top4top.net/p_88x3np0.jpg

■ Kemudian orang yang miskin ini pura-pura lupa terhadap kaedah yang dia buat-buat sendiri dengan mengatakan,

“Kalian kelak akan ditanya di alam kubur kalian tentang kenapa kalian mentahdzir pelajaran-pelajaranku.”

💽Bukti ucapannya:
http://b.top4top.net/m_88khrm4.mp4

※ Jadi, menurut ar-Ruhaily di alam kubur nanti akan ada beberapa pertanyaan, yaitu:

[1] Siapa Rabbmu?
[2] Apa agamamu?
[3] Siapa nabimu?
[4] Kenapa engkau mentahdzir Ibrahim ar-Ruhaily?


Kita berlindung kepada Allah dari sikap kontradiktif dan kesesatan.

📚[Saluran Telegram asy-Syaikh Fawwaz bin 'Ali al-Madkhaly hafizhahullah]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/mencabut-syubhat-ibrahim-ar-ruhaily.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

#Bantahan #syubhat_ruhaili #rodjai #halabi #ruhaili #sururi #turatsi #ikhwani #quthbi
🚇KENAPA RODJA HARUS DI TAHDZIR?

Ustadz bukankah dakwah itu harus hikmah? Kalau ustadz menyinggung rodja dihadapan manusia yang kebanyakan belum paham tentang penyimpangan rodja kemudian lari karena tindakan seperti ini menyinggung rodja, bukankah hal tersebut membikin fitnah dan bukan termasuk hikmah?

❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu 'Ibrahim Muhammad bin 'Umar as-Sewed hafizhahullah

۩ Ikhwani fiddien a'azzakumullah,
※ Yang namanya hikmah, adalah sesuai dengan kitab wa sunnah.
※ Yang namanya hikmah adalah sesuai dengan dalil-dalil.

Kalau orang tidak tau, bagaimana dalilnya? Memerintahkannya!! Ya diberitau. Mereka ngga tau penyimpangan rodja? Kita kasih tau penyimpangan rodja. Kalau lari? Itu bukan karena kita. Kenapa? Kok diberitau mereka sesat kok malah lari dari kita? Bukan dari yang sesat larinya?

Ikhwani fiddien a'azzakumullah, itu bukan salah kita, sama sekali. Yang jelas, kita harus menyampaikan dengan bukti-bukti. Karena kalau tidak, niscaya mereka hanya akan mendapatkan fitnah saja tetapi tidak ngerti sebabnya apa? Sehingga harus benar-benar jelas sebagaimana tadi sudah disebutkan penyimpangan-penyimpangan dalam radio Rodja.

Saya pernah didatangi orang awam yang bingung. “Kenapa kok rombongan ustadz ...” Bilangnya rombongan. “Rombongan ustadz itu kok mencerca radio yang saya anggap paling bagus? TV yang paling bagus? Paling dekat dengan Sunnah?”

Ξ Iya, justru karena mereka mengaku sebagai Ahlus Sunnah, maka saya sebut. Tetapi radio yang lain ngga saya sebut.
(•) Bejadnya RCTI,,
(•) Bejadnya SCTV.
(•) Bejadnya seluruh chanel.. chanel.. chanel..
(•) Dengan berbagai macam mengumbar aurat,,

Ξ Kita kenapa engga bicarakan? Bukan karena mereka tidak menyimpang, tidak sesat. Bukan!! Karena sudah terlalu jelas penyimpangannya. Tetapi yang ini samar-samar! Kamu ngga taukan? “Iya saya ngga tau penyimpangannya.”

(•) Di dalamnya ada seorang murji'ah aliran sesat murji'ah mengajar di situ.
(•) Ada seorang khawarij yang mengkafir-kafirkan kaum muslimin. Namanya Arifi ngajar di situ.
(•) Ada seorang politikus hizby yang memiliki partai tertentu ada di situ.

“Masa ustadz ada?” Ada, saya punya buktinya. “Oh, kalau gitu ya pantas”, katanya. Orang awam bisa paham!!

※ Maka itu hanya alasan saja, alasan hizbiyun, hizbiyun gaya baru. “Orang awam itukan ngga ngerti tentang penyimpangan rodja. Kalau kita bicara rodja mereka akan lari.” Karena ngga tau kita kasih tau, masa ngga bisa paham? Masa ngga bisa mengerti kalimat ini, bahasa Indonesia dengan baik dan benar?

Karena mereka ngga ngerti tentang penyimpangan rodja? Kita beritau penyimpangan rodja. “Ini, ini, ini penyimpangannya, hati-hati itu bukan Ahlus Sunnah”, atau “Itu adalah bukan orang-orang yang mengajarkan Salaf, tidak!!”,

“Mereka mencampurkan antara
(•) Salafiyah dengan hizbiyah!!
(•) Salafiyah dengan rodja'iyah!!
(•) Salafiyah dengan khawarij!!”
… Dicampur aduk jadi satu.
(•) “Dan tabligh akbar membela calon presiden, oleh tokoh-tokoh rodja, TV rodja, radio rodja. Yang bicaranya Ali Hasan Abdul Hamid.”

Ξ Masa kurang jelas, penyimpangan mereka!!

Video: https://www.youtube.com/embed/UpgH16Bx0DI
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/kenapa-rodja-harus-di-tahdzir.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Di transkip oleh admin WA Ilmiah Di Atas Sunnah (Dengan sedikit pengubahsuaian)

#VideoFawaid #Manhaj #mejelaskan_alHaq #membantah_kebathilan #prinsip #ahlussunnah #ikhwani #sururi #turatsi #halabi #ruhaili #rodja #hizbi
(02)
Berkata pentahqiq:

“Dan sebab ini maka sepantasnya bagi seseorang untuk mengetahui siapa sahabatnya, sehingga dia tidak mendapatkan teman yang telah di jarh atau kurang (aqidah dan manhajnya) dari arah sahabatnya, maka sungguh demikian itu dari faqihnya seseorang,

Ξ sebagaimana yang dikeluarkan Ibnu Bathoh dari Abi Qilaabah dari Abi Darda radhiyallahu 'anhu:

◈ { من فقه الرجل ممشاه ومدخله ومخرجه. }

“Termasuk faqihnya seseorang berjalan bersama siapa dan masuk (Berkumpul) bersama siapa dan keluar bersama siapa.”

* * *
- كتاب الرد على المبتدعة لابن البنا
- تحقيق: د. عبد المنعم عبد الغفور
- باب المجانبة والمقاربة، 177-183

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/03/artikel-menguak-tabir-manhaj-rodjaiyun.html

Catatan
[ ¹ ] Simak selengkapnya di sini:
https://www.youtube.com/embed/sChX274PTAU
(Pada menit ke 18-15 detik sampai 18-35)
[ ² ] Al-mu'taqodus shohiihu lifadhilati Asy-Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullahu ta’ala, 100.
[ ³ ] HR Bukhari & Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @fawaid_ilmiyahwaldurus

#Manhaj #jasmerah #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja
🚇TIDAK ADA IKHTILATH (CAMPUR BAUR LAKI PEREMPUAN) YANG DIPERBOLEHKAN

[ Meluruskan kengawuran tokoh Halabi Rodja, Abdul Hakim Abdat ]

❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar as-Sewed hafizhahullah

[ Pertanyaan ]

Ustadz tolong jelaskan tentang ikhtilat, ana dengar ada yang diharamkan ada juga yang dibolehkan?

[ Jawaban ]

■ Ikhtilath yang dibolehkan ndak ada. Masa ada ikhtilath yang diperbolehkan? Ikhtilath haram, Baarakallahu fiikum.

(•) Tercampurnya laki-laki & perempuan satu ruangan
(•) dalam keadaan tidak ada pemisah,
Ξ itu namanya ikhtilath.

(•) Tetapi kalau di luar sana
(•) bukan dalam ruangan, kamu melihat ada akhwat dari sana jalan ke sini, dari sini jalan ke sana.
Ξ Itu di luar, bukan di dalam ruangan bukan dikatakan ikhtilath.

[✘] Jangan berkata, “Itu ikhtilath yang gak apa-apa, ikhtilath yang boleh.” Akhirnya membikin bingung.

Akhirnya nanti kayak fulan, ustadz hizbi di Jakarta, “Kalau ngak mau ikhtilath, bikin pulau perempuan, bikin pulau laki-laki,” kata Abdul Hakim Abdat.

※ Ikhwani fiddin a'azzakumullah, Ini ngawur wur.!! Mengapa? Karena dia tidak memahami apa makna ikhtilath.!! Dicampur satu ruangan masjid, atau ruangan kelas, atau ruangan kantor, itu ikhtilath.

※ Tetapi ketika di luar sana, ya ngak ada penghubung atau ngak ada penutupnya mereka sehingga dikatakan ikhtilath!? Akhirnya berfikir seperti tadi, “Lho, kalau ngak boleh ikhtilath harus bikin pulau sendiri, laki-laki pulau sendiri, perempuan .. (pulau sendiri, pen).”

[✘] Itu kebodohan. Itu adalah kebodohan.

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/tidak-ada-ikhtilath-campur-baur.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2w0Tzpi
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4520

📚[Kajian Masjid Agung Baitussalam Purwokerto // Sabtu, 11 Rabiul Awal 1438H ~ 10.12.2016M]

{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @TJAsatidzahIndonesia

#Fiqh #Ibadah #ikhtilat #ikhtilath #campurbaur #abdulhakimabdat #halabi #turatsi #sururi #rodja
🚇BUKTI MENGHORMATI MANHAJ SALAF

❱ Berkata asy-Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali -hafizhahullah-:


■ “Yaa ikhwah ... jika kalian benar-benar menghormati manhaj salaf dan para ulamanya,

※ maka sebarkanlah buku-buku mereka, durus-durus mereka.

※ Dan penuhilah tulisan-tulisan, ceramah-ceramah serta perbincangan kalian dengan ucapan-ucapan mereka dalam membantah dan mentahdzir ahlul bid'ah.

※ Dan ajarkanlah kepada para pemuda (khususnya), sikap para ulama sunnah terhadap ahlul bid'ah.

※ Anjurkanlah mereka untuk saling mempelajarinya dan memuliakan jiwa mereka dengannya.

Ξ Maka dengan metode ini, engkau telah menghidupkan aqidah dan manhaj salaf dan engkau menghiasi jiwa-jiwa mereka, dan mengangkat kepala mereka sebagai bentuk rasa bangga dan kemuliaan dengan manhaj salaf.”

📚[Manhaj Ahlis Sunnah fi Naqdi ar-Rijaal wal Kutub wa ath-Thowa'if, hal. 76]

Url: http://www.alfawaaid.net/2016/08/artikel-bukti-menghormati-manhaj-salaf.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari WA Forum Salafy Purbalingga

#Manhaj #Bukti #menghormati_manhaj #Salaf #Bantahan #Tahdzir #rodja #halabi #ruhaili #sururi #turatsi #ikhwani #mlmm
(02)
(➏) Yang keenam:
※ Dalam rangka mengenalkan


Maka jika seorang insan dikenal dengan gelar si Buta, si Pincang, si Tuli, si Picek, si Juling dan selain mereka, boleh saja mengenalkan mereka dengan hal itu. Dan diharamkan menyebutkannya dengan maksud menghina/merendahkamnya. Seandainya memungkinkan menyebutkannya dengan selain itu, tentu lebih utama.

[↑] Maka ini adalah enam sebab yang disebutkan para ulama dan kebanyakannya adalah perkara yang telah disepakati.

◈ Al-allamah Al-Faqih Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:

“Bab ini telah disebutkan oleh imam an-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya “Riyadhus Shalihin” perkara -perkara yang diperbolehkan ghibah di sana, beliau menyebutkan ada enam perkara. Dan perkataan beliau itu tidak perlu dikritisi, karena semuanya adalah perkataan yang bagus dan benar yang memiliki dalil-dalil. Dan beliau akan menyebutkannya in sya Allah dalam bab ini. Beliau menyebutkan dalil -dalil dan kita akan membicarakan hal itu pada waktunya in sya Allah.

Maka kita memohon kepada Allah semoga Dia mengampuni An-Nawawi rahimahullah dan mengumpulkan kita dan kalian dengan beliau di surga An-Na'im.”

📚[Syarh Riyadhus Shalihin karya Al-Utsaimin 6/134-136]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/ghibah-yang-dibolehkan-menurut-imam.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: Channel Al Baarakah Ma'a Akabirikum

#Manhaj #Nasehat #membicarakan_penyimpangan #ahli_bid_ah #ghibah #namimah #memata_matai #prasaka_buruk #tahdzir #Rudud #bantahan_ilmiyah #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
(02)
Tidak semua para ulama sibuk mempelajari setiap firqah-firqah yang menyimpang, tokoh-tokoh yang menyimpang, tidak..!! Sehingga sangat wajar diantara mereka ada yang tidak tahu. Tetapi sebagian para ulama ada yang menghabiskan waktunya atau sebagian besar dari waktunya digunakan untuk itu. Dan para ulama yang tidak menyibukkan dengan hal tersebut mencukupkan dengan para ulama yang melakukan hal itu. Ini sikap para ulama.

Jangan kemudian kita sok tahu, sok pintar, sok bijak, bijak sana bijak sini.!! Dengan mengatakan: “Nanti kalau ada tahdzir dari seorang ulama, tunggu dulu. Kita lihat para ulama yang lain.” ... “Ulama yang lain mentahdzir ngak..??” Ini sikap yang salah..!! Ini sikap yang tidak benar..!!

※ Bagaimana sikap yang benar?

Sikap yang benar adalah ketika ada tahdzir, ketika ada jarh (kritikan/celaan) maka lihat apakah jarh ini mufassar (terperinci), jelas data-datanya, sesuai faktanya atau tidak? Kalau ternyata mufassar, jelas data-datanya maka terima.

“Bahwa jarh (kritikan) yang sifatnya terperinci itu senantiasa didahulukan dari pada ta'dil (pujian).” Ini yang dilakukan..!!

Bukan kemudian melihat, mencoba memeriksa apa adakah ulama lain yang mentahdzir? Kalau ada orang yang seperti ini, ini sudah ada penyakit dalam dirinya.. penyakit tamyi'..!! Kelemahan, kelembikan (dalam bermanhaj, ed.) Para Salaf tidak mengajarkan kita seperti itu. Para ulama tidak mengajarkan kita seperti itu. Na'am.

Jadi tidak ada wajibnya ijma' dalam tahdzir, dalam jarh. Laa (tidak)..!!

▸ Kaedahnya adalah: “Yang mengetahui menjadi hujjah bagi yang tidak mengetahui.” Na'am.

📚[Kajian Ilmiyah "Indahnya Hidup Dibawah Naungan Kitabullah & Sunnah Rasulullah -ﷺ-" // Jum'at-Sabtu, 27-28 Jumadil Awal 1438H ~ 24-25 Februari 2017M // Desa Raoda, Kec. Lambai, Kolaka Utara]

Video: https://www.youtube.com/embed/yXnpP3Q6PQ0
Audio: https://t.me/Mp3_kajian/514
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/membantah-syubhat-tahdzir-itu-termasuk.html

₪ Audio dari @ForumBerbagiFaidah [FBF]
#VideoFawaid #Manhaj #salafy #ahlussunnah #salafy_imitasi #salafy_muzaiyaf #mejelaskan_alHaq #membantah_kebathilan #prinsip #ikhwani #sururi #turatsi #halabi #ruhaili #rodja #hizbi
🚇HUKUM MENGHADIRI CERAMAH PARA DA'I YANG DULUNYA SALAFY NAMUN TELAH MENYIMPANG SERTA MENDENGARKAN KASET ATAU MEMBACA KITAB MEREKA YANG DIISI/DITULIS SEBELUM NAMPAK PENYIMPANGANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Muqbil bin Hadi al-Wadi'iy rahimahullah Ta'ala


[ Pertanyaan ]

Para da'i yang dulunya berada di atas manhaj yang benar kemudian (sekarang) menyimpang, bolehkah bagi kami untuk mendengarkan kaset-kaset ceramah mereka, atau membaca kitab-kitab mereka yang ditulis dahulu (sebelum menyimpang), demikian juga bolehkah menghadiri muhadharah mereka?

[ Jawaban ]

“Aku tidak menasehatkan untuk membaca kitab mereka, tidak pula mendengar kaset mereka.

◈ Mengagumkan aku sebuah kalimat luar biasa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata: “Seandainya Allah tidak mengadakan al-Bukhary dan Muslim niscaya Allah tidak akan menyia-nyiakan agama-Nya.”

◈ Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjaga agama ini, Allah Ta'ala berfirman:

《 انَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ. 》

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” [QS. Al-Hijr: Ayat 9]

※ Maka aku nasehatkan untuk menjauhi buku-buku mereka, kaset, dan muhadharah mereka,
▸ bahkan mereka itulah yang butuh untuk didakwahi,
▸ butuh untuk rujuk (kembali) kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah -ﷺ-,
▸ dan butuh untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari (penyimpangan) yang terjadi pada mereka, baik terkait permasalahan perang teluk maupun yang lainnya.”

📚[Tuhfatul Mujib: 209]

سئِلَ الشيخ العلاَّمة: مقبل بن هادي الوادعي رحمـهُ اللهُ تعالـى:

[ الســؤال ]

الذين كانوا يعتبرون على المنهج الصحيح ثم زاغوا عنه هل يجوز لنا الاستماع إلى أشرطتهم أو قراءة كتبهم المؤلفة قديماً وكذا محاضراتهم؟

[ فأجاب رحمـهُ اللهُ تعالـى بقوله ]

أنا لا أنصح بقراءة كتبهم ولا سماع أشرطتهم، وتعجبني كلمةٌ عظيمةٌ لشيخ الإسلام إبن تيميَّة رحمـهُ اللهُ يقول فيها: لو أن الله ماأوجد البُخاري ومسلماً ماضَيَّع دينه.

فالله سبحانه وتعالى قد حفظ الدين، يقول الله تعالـى: 《 إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ. 》 فأنصح بالبعد عن كتبهم وأشرطتهم وحضور محاضراتهم وهم محتاجون إلى دعوة، وإلى الرجوع إلى كتاب الله وإلى سُنّة رسول الله صلى الله عليه وسلّم وأن يتوبوا إلى الله سبحانه وتعالى من الذي حصل منهم في قضية الخليج وفي غيرها.

📚[تحفــة المجيــب 209]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/hukum-menghadiri-ceramah-para-dai-yang.html

{ Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @AlIstifadah - Alih Bahasa: Tim Istifadah // Sumber: Channel Rudud Manhajiyyah { https://goo.gl/u89Fhj }

#Manhaj #ahli_bid_ah #tahdzir #Rudud #bantahan_ilmiyah #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
(02)
[ السؤال ]

ما معنى الحزبية؟ وما معنى أن فلان عنده حزبية؟ ومن هم الحزبيون؟ وما هي دعوتهم؟ وما هو منهجهم؟

[ الجواب ]

كل من خالف منهج النبي وسنته فهو من أحزاب الضلال، والحزبية ليس لها شروط، الله سمى الأمم الماضية أحزابا، وسمى قريشا لما تجمعوا وانضم إليهم من [الفرق] أحزابا، ما عندهم تنظيم ولا عندهم شيء، فليس من شرط الحزب أن يكون منظم، فإذا نظم هذا الحزب زاد سوء، فالتعصب لفكر معين يخالف كتاب الله وسنة الرسول والموالاة والمعادات عليه هذا تحزب، هذا التحزب ولو لم ينظم، تبنى فكرا منحرفا وجمع عليه أناسا هذا حزب سواء نظمه أو لم ينظمه، ما دام [يجتمعون] لواحد يخالف الكتاب والسنة هذا حزب، الكفار الذين كانوا يحاربون الرسول ما كان عندهم التنظيم الموجود الآن، ومع ذلك أطلق الله عليهم أحزابا، كيف؟ لأنهم تحزبوا للباطل وحاربوا الحق 《 كذبت قبلهم قوم نوح والأحزاب من بعدهم وهمت كل أمة برسولهم ليأخذوه وجادلوا بالباطل ليدحضوا به الحق. 》 سماهم أحزابا، عملوا أحزاب، جمّعت قريش غطفان وقريظة وأصناف من القبائل ما هم منظمين هذا التنظيم تجمعوا سماهم الله أحزابا وسميت السورة "سورة الأحزاب" هل الأحزاب منظمون؟ فليس من شرط الحزب أن يكون منظما، إذا آمن بفكرة باطلة وخاصم من أجلها وجادل من أجلها ووالى...، هذا حزب، فإذا زاد ذلك تنظيما -بارك الله فيك- وجند الأموال وإلى آخره، -طبعا- أمعن في الحزبية وصار من أحزاب الضلال والعياذ بالله.

[شريط بعنوان: رفع الستار]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/apa-makna-hizbiyyah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Arsip dari WA Forum Berbagi Faidah - Alih Bahasa: al-Ustadz Muhammad Sholehuddin hafizhahullah // Sumber: http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=31&id=662

#Manhaj #tahdzir #makna_hizbiyyah #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
🚇PRINSIP DALAM MENGAMBIL ILMU DAN SOLUSI DALAM MENGHADAPI BERBAGAI FITNAH DAN PERMASALAHAN KOTEMPORER

#waspadai #fitnah #ikhwani #sururi #turatsi #haddadi #hajuri #ruhaili #halabi #zakirnaik #rodja #muhammadalImam #mlmm #mutalawwin #muhammadbinhadi #mushafiqah

[📜] Hakikat Ilmu Hanyalah Apa Yang Datang Dari Kibar Ulama

[+] Ucapan Al-Imam Ahmad rahimahullah

— Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr meriwayatkan sebuah atsar dengan sanadnya pada kitab beliau Jami' Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi dari al-Imam Ahmad bahwa beliau berkata: “Ilmu yang sebenarnya hanyalah apa yang datang dari atas.”

Yakni ilmu yang datang dari kibar ahli ilmu, inilah hakikat ilmu. Inilah kebaikan yang tidak tercampuri oleh kejelekan dan hawa nafsu. Apa yang datang dari kibar ahli ilmu, itulah kebaikan. Ilmu yang hakiki adalah apa yang datang dari atas.

— Al-Imam adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan pada kitabnya Siyar A'lam an-Nubala dari Abul Hasan al-Maimun, dia adalah murid al-Imam Ahmad. Abul Hasan al-Maimuni berkata: “Al-Imam Ahmad berkata kepadaku, “Wahai Abul Hasan, janganlah engkau membicarakan suatu perkara melainkan engkau memiliki imam yang mendahului ucapanmu itu.”

— Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahmatullahu ‘alaihi menjelaskan makna atsar ini pada Majmu' al-Fatawa, “Bahwasanya orang yang datang belakangan dari kalangan umat manusia, jika bersendirian pada suatu permasalahan, tidak ada satu atsar tidak pula ucapan dari sekian ulama mutaqadimin yang mendahuluinya, tindakan ini termasuk pula kekeliruan.”

// Harus Mengembalikan Perkara Baru Kepada Ulama

Kita harus memerhatikan perkara yang agung ini. Kita harus mengembalikan (perkara baru kepada ulama), kita tidak sendirian (dalam bertindak), serta tidak menjadi orang yang suka ‘nyeleneh', karena orang yang nyeleneh lagi bersendirian, mayoritas ucapannya salah. Demikian juga terlahir dari manhaj-manhajnya tersebut kejelekan-kejelekan, fitnah, dan malapetaka, jika dia bersendirian pada suatu perkara dari sekian permasalahan yang menyelisihi seluruh ulama, baik ulama zamannya atau ulama mutaqadimin.

— Al-Imam Ahmad berkata: “Ya Abul Hasan, janganlah engkau berbicara suatu permasalahan sementara tidak ada imam yang mendahuluimu. Engkau harus memiliki pendahulu seorang alim dari kalangan ulama kibar, baik mutaqaddimin atau ulama zaman itu sehingga engkau bisa mencontoh dan menjadikan ucapannya sebagai bukti. Dengan demikian -biidznillah- engkau selamat dari kekeliruan, ketergelinciran, dan berbagai fitnah.”

Kita harus bersemangat dan mendengarkan dengan seksama ucapan, nasehat, dan bimbingan al-Imam Ahmad bin Hanbal rahmatullah ‘alaih ini. Jangan berkata-kata, mengikuti, dan berbicara tentang suatu perkara di mana engkau tidak memiliki seorang imam yang diakui dari kalangan kibar ulama baik mutaqadimin maupun belakangan.

[+] Ucapan Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah

Bahkan sebagian ahli ilmu berlebihan dan tegas dalam permasalahan ini. Hingga diriwayatkan ucapan Sufyan ats-Tsauri, yang diriwayatkan oleh Abu Ismail al-Harawi dan selain beliau pada kitab Dzammul Kalam dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullah.

— Beliau berkata: “Jika engkau mampu untuk tidak menggaruk kepalamu kecuali dengan atsar, lakukan.”

Yakni berdasarkan kabar dan ucapan ahli ilmu, lakukan. Maksudnya engkau tidak berkata, tidak bertindak sesuatupun walaupun itu perkara yang kecil, sementara engkau tidak memiliki imam baik dari kalangan mutaqadimin maupun ulama yang sezaman denganmu. Ucapan, metode, atau tindakan ini harus didahului oleh seorang imam atau alim.

— Beliau berkata: “Jika engkau mampu untuk tidak menggaruk kepalamu kecuali dengan atsar, lakukan.”

Atsar ini disebutkan oleh Ibnu Muflih pada al-Adab asy-Syar'iyah dan dinisbahkan kepada al-Imam Ahmad.


▾▾