(02)
(➍) ※ Demikian juga, di antara ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan adalah hendaklah setiap orang berbekal dengan ilmu yang bermanfaat dengan duduk di majelis ahli ilmu, mendengarkan wejangan-wejangan mereka, membaca kitab-kitab salafush shalih dan kisah perjalanan mushlihin (orang-orang yang melakukan perbaikan, pen) dari kalangan salafush shalih dan para ulama.
[▴] Bagaimana mereka menyelesaikan berbagai perkara, bagaimana mereka menasehati umat manusia, bagaimana mereka memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar, serta bagaimana mereka menghukumi berbagai hal problema. Semua ini dibukukan pada kitab sejarah, biografi, dan berita-berita mereka, serta kisah-kisah mereka yang telah berlalu dari kalangan ahli kebaikan, keshalihan, dan jujur.
《 لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ. 》
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [QS Yusuf: 111]
[▴] Setiap insan merupakan satu bagian dari umat ini. Sementara umat ini merupakan himpunan kaum muslimin dari awal muncul Islam hingga tegak kiamat. Inilah adalah komunitas umat ini. Setiap muslim merujuk kisah perjalanan dan berita-berita salafush shalih, bagaimana mereka mengatasi permasalahan-permasalahan, serta bimbingan mereka dalam hal tersebut. Sehingga dia berjalan di atas jalan mereka dan tidak memandang ucapan-ucapan orang-orang yang ceroboh serta kabar orang-orang jahil yang membakar semangat manusia tanpa ilmu.
[▾] Sekian banyak buku kecil, muhadharah, dan konsep-konsep saat ini muncul dari kalangan orang-orang yang jahil ilmu syar’i. Memprovokasi dan memerintahkan manusia perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Walaupun ini didasari oleh tujuan dan niatan yang bagus, namun yang menjadi tolak ukur bukan sekedar tujuan dan niatan. Patokannya adalah kebenaran. Kebenaran itu adalah apa yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah dengan faham salafush shalih. Adapun manusia, selain Nabi -ﷺ-, terkadang benar dan terkadang salah, perkara yang benar diterima dan perkara yang salah ditinggalkan.
📚[Irsyad Al-Khillan ilaa Fatawa al-Fauzan, soal: 465, 1/360-361]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/apa-yang-dilakukan-agar-tetap-tegar-dan.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari situs ForumSalafy.Net - Alih Bahasa: Abu Bakar Jombang
➥ #Manhaj #tetap #Kokoh #diatas_manhajSalaf #Salafiyyah
(➍) ※ Demikian juga, di antara ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan adalah hendaklah setiap orang berbekal dengan ilmu yang bermanfaat dengan duduk di majelis ahli ilmu, mendengarkan wejangan-wejangan mereka, membaca kitab-kitab salafush shalih dan kisah perjalanan mushlihin (orang-orang yang melakukan perbaikan, pen) dari kalangan salafush shalih dan para ulama.
[▴] Bagaimana mereka menyelesaikan berbagai perkara, bagaimana mereka menasehati umat manusia, bagaimana mereka memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar, serta bagaimana mereka menghukumi berbagai hal problema. Semua ini dibukukan pada kitab sejarah, biografi, dan berita-berita mereka, serta kisah-kisah mereka yang telah berlalu dari kalangan ahli kebaikan, keshalihan, dan jujur.
《 لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ. 》
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [QS Yusuf: 111]
[▴] Setiap insan merupakan satu bagian dari umat ini. Sementara umat ini merupakan himpunan kaum muslimin dari awal muncul Islam hingga tegak kiamat. Inilah adalah komunitas umat ini. Setiap muslim merujuk kisah perjalanan dan berita-berita salafush shalih, bagaimana mereka mengatasi permasalahan-permasalahan, serta bimbingan mereka dalam hal tersebut. Sehingga dia berjalan di atas jalan mereka dan tidak memandang ucapan-ucapan orang-orang yang ceroboh serta kabar orang-orang jahil yang membakar semangat manusia tanpa ilmu.
[▾] Sekian banyak buku kecil, muhadharah, dan konsep-konsep saat ini muncul dari kalangan orang-orang yang jahil ilmu syar’i. Memprovokasi dan memerintahkan manusia perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Walaupun ini didasari oleh tujuan dan niatan yang bagus, namun yang menjadi tolak ukur bukan sekedar tujuan dan niatan. Patokannya adalah kebenaran. Kebenaran itu adalah apa yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah dengan faham salafush shalih. Adapun manusia, selain Nabi -ﷺ-, terkadang benar dan terkadang salah, perkara yang benar diterima dan perkara yang salah ditinggalkan.
📚[Irsyad Al-Khillan ilaa Fatawa al-Fauzan, soal: 465, 1/360-361]
Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/apa-yang-dilakukan-agar-tetap-tegar-dan.html
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari situs ForumSalafy.Net - Alih Bahasa: Abu Bakar Jombang
➥ #Manhaj #tetap #Kokoh #diatas_manhajSalaf #Salafiyyah