II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.85K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
▼▼ [ 03 ] ▼▼

📂 [ 5 ] … Hukuman Ulama' Salaf kepada orang yang berteman & bermajelis dengan ahli bid'ah.

Ξ Ayyub As-Sikhtiyani diundang untuk memandikan jenazah kemudian beliau berangkat bersama beberapa orang. Ketika penutup wajah jenazah itu disingkapkan beliau segera mengenalinya dan berkata:

“Kemarilah –kepada– temanmu ini, saya tidak akan memandikannya karena saya pernah melihatnya berjalan dengan seorang ahli bid’ah.” [Al Ibanah 2/478 nomor 503]

Ξ Ibnu Aun mengatakan:

“Siapa pun yang duduk dengan ahli bid’ah ia lebih berbahaya bagi kami dibanding ahli bid’ah itu sendiri.” [Al Ibanah 2/273 nomor 486]

Ξ Ketika Sufyan Ats-Tsaury datang ke Bashrah melihat keadaan Ar Rabi’ bin Shabiih dan kedudukannya di tengah ummat, Yahya bin Sa’id Al Qaththan berkata: “Ia bertanya apa madzhabnya?” Mereka menjawab bahwa madzhabnya tidak lain adalah As Sunnah, ia berkata lagi: “Siapa teman baiknya?” Mereka menjawab: “Qadary.” Beliau berkata: “Berarti ia seorang Qadariy.” [Al Ibanah 2/453 nomor 421]

╰● Ibnu Baththah berkata:

“Semoga Allah merahmati Sufyan Ats-Tsauri, ia sungguh telah berbicara dengan al-Hikmah maka alangkah tepat ucapannya itu dan ia juga telah berkata dengan ilmu yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah serta apa-apa yang sesuai dengan hikmah, realita, dan pemahaman Ahli Bashirah,

◈ Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang bukan golonganmu (sebab) mereka senantiasa menimbulkan bahaya bagi kamu dan mereka senang dengan apa yang menyusahkanmu.” [QS. Ali Imran : 118]

Ξ Imam Abu Daud as-Sijistaniy berkata, saya berkata kepada Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal (jika) saya melihat seorang Sunniy bersama ahli bid’ah apakah saya tinggalkan ucapannya? Beliau menjawab: “Tidak. Sebelum kamu terangkan kepadanya bahwa orang yang kamu lihat bersamanya itu adalah ahli bid’ah. Maka jika ia menjauhinya, tetaplah bicara dengannya dan jika tidak mau gabungkan saja dengannya (anggap saja ia ahli bid’ah). Ibnu Mas’ud pernah berkata, ‘Seseorang itu (dinilai) siapa teman dekatnya’.” [Thabaqat Hanabilah 1/160 no 216]

Ξ Ibnu Taimiyyah mengatakan:

“Dan siapa yang selalu berprasangka baik terhadap mereka (ahli bid’ah) –dan mengaku belum mengetahui keadaan mereka– kenalkanlah ahli bid’ah itu padanya maka jika ia telah mengenalnya namun tidak menampakkan penolakan terhadap mereka, gabungkanlah ia bersama mereka dan anggaplah ia dari kalangan mereka juga.” [Al-Majmu’ 2/133]

Ξ Hammad bin Zaid mengatakan, Yunus berkata kepadaku:

“Hai Hammad, sesungguhnya jika saya melihat seorang pemuda berada di atas perkara yang mungkar saya tetap tidak akan berputus-asa mengharapkan kebaikannya kecuali bila saya melihatnya duduk bersama ahli bid’ah maka ketika itu saya tahu kalau dia (telah) binasa.” [Al Kifayah 91, Syarh Ilal At Tirmidzy 1/349]

📚Disarikan dari situs Salafy.Or.Id // http://salafy.or.id/blog/2004/03/30/salafus-shalih-menilai-seseorang-dengan-melihat-teman-dekatnya/

** Dengan sedikit tambahan & penyusunan dari Admin
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://t.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #menilai #seseorang #pertemanan #teman_dekat
🚇PRINSIP PENCARI KEBENARAN

(➊) ❱ Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:


‏مبدأ ﺍلمسلم ﺍﻟﻤﻨﺼﻒ ﺍﻟﻄﺎﻟﺐ ﻟﻠﺤﻖ دائمًا: 《 ﻗُﻞْ ﻫَﺎﺗُﻮﺍ ﺑُﺮْﻫَﺎﻧَﻜُﻢْ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺻَﺎﺩِﻗِﻴﻦَ. 》

■ Prinsip seorang Muslim yang jujur dan sportif yang selalu mencari kebenaran (dalam semua masalah -pent) adalah:

“Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kalian, jika kalian memang orang-orang yang benar.” [QS al-Baqarah: 111]

📚[Majmu'ur Rasail, jilid 8 hlm. 81]

* * *

🚇KEUTAMAAN SIKAP HATI-HATI

(➋) ❱ Asy-Syaikh Muhammad Aman al-Jamy rahimahullah berkata:


‏الأدب والأناة والتريث تزيد الرجل مهابة وثباتا، والعجلة قد تجعل الرجل يستخف في عين الناس.

“Sikap penuh adab, pelan-pelan, dan hati-hati akan menjadikan seseorang semakin berwibawa dan kokoh, sedangkan sikap terburu-buru seringnya menjadikan seseorang diremehkan di mata orang lain.”

📚[Qurratu Uyunil Muwahhidin, 19]

* * *

🚇JANGAN TERBURU-BURU MENILAI ORANG LAIN

(➌) ❱ Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:


《 لا تعجلوا بمدح الناس ولا بذمهم، فلعل ما يسركم منهم اليوم يسوؤكم غدا. 》

■ “Jangan terburu-buru dalam memuji orang lain dan juga jangan terburu-buru dalam mencela mereka, karena bisa saja apa yang menyenangkan kalian dari mereka pada hari ini akan menyusahkan kalian esok hari.”

📚[Syu’abul Iman, no. 6177]

* * *

🚇JANGAN TERBURU-BURU MENYAMPAIKAN SEMUA YANG ENGKAU DENGAR!!

(➍) ❱ Asy-Syaikh Abdurrahman bin Yahya al-Mu’allimy rahimahullah berkata:


‏الإنسان العاقل المتثبّت لا يخبر إلا بما يثق به، لأمرين: الأول: التديّن. الثاني: خشية الاتهام بالكذب.

■ “Seseorang yang berakal dan memiliki sifat suka meneliti, dia tidak akan menyampaikan berita kecuali berdasarkan hal-hal yang dia percayai kebenarannya.

※ Hal itu karena dua hal:
▸ [1] Dalam rangka menjalankan perintah agama.
▸ [2] Takut dituduh berdusta.”

* * *

🚇JANGAN TERBURU-BURU MENERIMA DAN MENYIKAPI BERITA TANPA MENELITI

(➎) ❱ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:


‏فاحذر أيها المؤمن أن يستزلك الشيطان ويغريك بعدم التثبت في الأمور والأخبار فتقع فيما لا تحمد عقباه وتندم حين لا ينفع الندم.

■ “Wahai seorang mu'min, waspadalah jangan sampai setan menggelincirkan dan menghasut dirimu karena tidak berhati-hati dan melakukan penelitian dalam menangani urusan-urusan dan dalam menyampaikan berita, sehingga engkau terjatuh pada hal-hal yang tidak terpuji akibatnya dan menyesal ketika penyesalan tidak lagi berguna.”

📚[Majmu’ul Fatawa, jilid 7 hlm. 252]

* * *

🚇JANGAN TERBURU-BURU MENILAI SESUATU!!

(➏) ❱ Asy-Syaikh Muhammad Bazmul hafizhahullah berkata:


ﺗﺘﻐﻴﺮ ﻧﻈﺮﺗﻚ إﻟﻰ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﺑﺤﺴﺐ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺸﺎﻫﺪﻩ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﺑﺤﺴﺐ ﺣﺠﻤﻚ ﻣﻌﻪ. ﻓﻼ ﺗﺘﺴﺮﻉ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻗﺒﻞ ﺗﺼﻮﺭﻩ ﺑﺼﻮﺭﺓ ﻛﺎﻣﻠﺔ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺍﻟﺠﻬﺎﺕ. أﺣﻴﺎﻧﺎ ﻛﻞ ﺍﻟﻤﻤﻜﻦ ﺻﺤﻴﺢ؛ ٣ + ٣ + ٣ = ٩، ٦ + ٣ = ٩، ٤ + ٤ + ١ = ٩ ﺍﻟﺦ. ﻻﺣﻆ ﺍﻟﻨﺘﻴﺠﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭﻻ ﺧﻼﻑ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻳﻘﺔ، ﻭﻛﻠﻬﺎ ﻣﻤﻜﻦ.

■ “Penilaianmu terhadap sesuatu bisa berubah-ubah sesuai dari sisi mana engkau melihatnya dan sesuai dengan kapasitasmu bersamanya. Maka jangan terburu-buru memvonis sesuatu sebelum mengetahui gambarannya secara sempurna dari semua sisi. Terkadang semua bisa benar. 3 + 3 + 3 = 9, 6 + 3 = 9, 4 + 4 + 1 = 9, dan seterusnya. Perhatikan hasil akhirnya sama, tidak ada perbedaan kecuali caranya, dan semuanya memungkinkan.”

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/prinsip-pencari-kebenaran.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

// Sumber:
(➊) https://twitter.com/RabeeMadkhaly/status/802709937986162688
(➋) https://twitter.com/AL_gami_/status/809132413418934273
(➌) https://twitter.com/channel_moh/status/841268660702441472
(➍) https://twitter.com/moaleme/status/316981930010763264
(➎) https://twitter.com/alrohaily1437/status/883345345274667008
(➏) https://twitter.com/momalbaz/status/913162200264605696

#Manhaj #prinsip #pencari_kebenaran #waspada #jangan_terburuburu #menilai #menyebarkan #berita #tunjukan_bukti #kebenaran #adab #wibawa #tenang
🚇SALAFY MENILAI SESEORANG DARI TEMANNYA

◈ Musa bin Uqbah ash-Shuri datang ke Baghdad. Hal ini disampaikan kepada al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Kata beliau,

انْظُرُوا عَلَى مَنْ نَزَلَ وَإِلَى مَنْ يَأْوِي

“Perhatikan, kepada siapa dia singgah dan kepada siapa dia berlindung.” [Al-Ibanah, 2/479-480 no. 511]

◈ Al-Imam al-Auza’i rahimahullah mengatakan,

مَنْ سَتَرَ عَنَّا بِدْعََتَهُ لَمْ تَخْفَ عَلَيْنَا أُلْفَتُهُ

“Siapa yang menyembunyikan bid’ahnya dari kita, tidak akan tersembunyi dari kita pertemanannya.” [Al-Ibanah, 2/476, no. 498]

◈ Yahya bin Sa’id al-Qaththan menceritakan, tatkala Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengunjungi Bashrah, beliau memerhatikan keadaan ar-Rabi’ bin Shubaih dan kedudukannya di mata manusia.

▸ Beliau pun bertanya, “Apa mazhabnya?” Mereka menjawab, “Mazhabnya tidak lain adalah as-Sunnah.”

▸ Beliau rahimahullah bertanya lebih lanjut, “Siapa teman dekatnya?” Mereka menjawab, “Para pengingkar takdir.”

“Jika demikian, dia adalah pengingkar takdir juga,” tukas beliau rahimahullah. [Al- Ibanah, 2/453 no. 421]

📚[Dinukil dari Lammud Durril Mantsur, Jamal bin Furaihan al-Haritsi, hlm. 53-55]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/11/salafy-menilai-seseorang-dari-temannya.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari situs AsySyariah.Com

#Manhaj #menilai_seseorang #dari_pertemanan #ulfah #dimana #bermajelis #singgah
🚇JANGAN MENILAI KEBENARAN DENGAN INDIVIDU TERTENTU!!

(➊) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

‏وجدنا كثيرًا من السلفيين يدور حول الأشخاص لا يدور حول الحق، هذا مرض خطير، إيّانا أن ندور مع الأشخاص. فيجب أن نَزِنَ الأشخاص بالحق، لا نزن الحق بالأشخاص، وأن نعرف الرجال بالحق، لا نعرف الحق بالرجال.

“Kita menjumpai banyak dari salafiyyun yang mengikuti individu-individu tertentu kemana saja dan tidak mengikuti kebenaran, ini merupakan penyakit yang berbahaya, kita jangan sekali-kali mengikuti individu-individu tertentu kemana saja. Kita wajib menilai individu-individu dengan kebenaran, bukan menilai kebenaran dengan individu-individu, dan mengenal individu-individu dengan kebenaran, bukan mengenal kebenaran dengan individu-individu.”

📚[Munazharah Haulal Audha’ fi Afghanistan, kaset pertama]

* * *

🚇CARI DAN IKUTILAH KEBENARAN!!

(➋) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

يجب أن نربي أنفسنا على قول الحق، وقبل ذلك على البحث عن الحق، فتقف إلى جانب الحق، وتكون قواماً بالقسط، شهيداً لله، ولو على نفسك أو الوالدين والأقربين

“Wajib untuk kita mendidik diri kita untuk mengucapkan kebenaran, dan sebelum itu mencari kebenaran, lalu engkau berdiri di samping kebenaran, engkau menjadi orang yang selalu menegakkan keadilan dan menjadi saksi bagi Allah, walaupun merugikan dirimu sendiri atau kedua orang tua atau kerabat dekat.”

📚[Al-Majmu’ ar-Raiq, hlm. 21]

* * *

🚇SIKAP YANG BENAR TERHADAP KESALAHAN ULAMA AHLUS SUNNAH

(➌) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

إذَا أخطَأَ ابنُ تَيميّة نقولُ أخطَأَ، وإذَا أخطَأَ ابنُ باز نقُول أخطَأَ، وإذَا أخطأَ محمد بن عبد الوهاب نقول أخطَأَ، أرأيتُم أم لَا؟، وخَطَأ هؤلاء من جِنسِ خطَأ الأئِمَّة، إن أصَابُوا فَلهُم أجرَانِ وإن أخطَؤُوا فلهُم أجرٌ واحِدٌ، لَكِن لا يُمكِن أن نَأخُذَ خَطَأهُم أو نُدَافِعَ عن ذلك الخَطَأ.

“Jika Ibnu Taimiyyah salah maka kita katakan beliau salah, jika Ibnu Baz salah maka kita katakan beliau salah, jika Muhammad bin Abdul Wahhab salah maka kita katakan beliau salah. Kalian sependapat ataukah tidak? Dan kesalahan mereka termasuk jenis kesalahan para imam, jika mereka benar maka mereka mendapatkan dua pahala, sedangkan jika mereka keliru maka mereka mendapatkan satu pahala, namun tidak mungkin kita mengambil kesalahan mereka atau membela kesalahan mereka.”

📚[Kaset berjudul "Al-Akhdzu bil Kitab was Sunnah"]

* * *

🚇AKIBAT DAKWAH TANPA ILMU DAN HIKMAH

(➍) ❱ Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

والدعوة إذا خلت من الحكمة وخلت من العلم وخلت من الحجة تصير وبالا على صاحبها وعلى الناس.

“Jika dakwah kosong dari sikap hikmah, kosong dari ilmu, dan kosong dari hujjah (dalil ilmiyah), maka hal itu akan mengakibatkan keburukan bagi orang yang melakukannya dan juga berimbas kepada orang lain.”

📚[Marhaban Ya Thalibal Ilmi, hlm. 88]

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber:
@ForumSalafy
(➊) Dari: https://goo.gl/4LF8ga
(➋) Dari: https://goo.gl/XMhEt9
(➌) Dari: https://goo.gl/bjrSdC
(➍) Dari: https://goo.gl/NeKfzD

#Manhaj #cari_kebenaran #menilai_kebenaran #sikap #terhadap_kesalahan #ulama
🚇CARA ORANG BODOH MENILAI KEBENARAN

#benar #menilai #bodoh
Sumber: @GaleriTIC