🚇KONSEKUENSI TIDAK MAU MEMBANTAH KESALAHAN
❱ Asy-Syaikh Ali al-Hudzaify hafizhahullah berkata:
◈ { من لم يستخدم الردود في الوجه الصحيح، استخدnمها في الوجه الباطل. }
“Siapa yang tidak menggunakan rudud (bantahan-bantahan ilmiyah) dengan cara yang benar, pasti dia akan menggunakannya dengan cara yang bathil.”
📚[Majmu'ah Durus wa Muhadharat Masyayikh Aden]
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Fawaid #tidak_mau #membantah #kesalahan #rudud #alHaq
❱ Asy-Syaikh Ali al-Hudzaify hafizhahullah berkata:
◈ { من لم يستخدم الردود في الوجه الصحيح، استخدnمها في الوجه الباطل. }
“Siapa yang tidak menggunakan rudud (bantahan-bantahan ilmiyah) dengan cara yang benar, pasti dia akan menggunakannya dengan cara yang bathil.”
📚[Majmu'ah Durus wa Muhadharat Masyayikh Aden]
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Fawaid #tidak_mau #membantah #kesalahan #rudud #alHaq
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇PARA PEMBENCI SUNNAH TIDAK MENYUKAI ILMU Al-JARH WA AT-TA'DIL YANG DIAJARKAN OLEH PARA ULAMA AHLUSSUNNAH**
❱ Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
■ “Seorang yang meninggalkan ILMU AL-JARH (cercaan) WA AT-TA'DIL (pujian), maka berarti dia membenci sunnah.
(●) Apabila di sana tidak ada ILMU AL-JARH WA AT-TA'DIL;
[✘] maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru di jalan Allah akan disamakan dengan perkataannya 'Ali at-Thanthawi, Mahmud ash-Shawwaf, Muhamad al-Ghazali, atau Syiah Rafidhah, atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan as-Saqaf.”
■ Maka Aku katakan:
[✘] “Tidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan orang yang jahil, atau ada pada hatinya penyakit atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
[↑] sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
📚Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
₪ Arsip dari WA Thullab Al Fiyusy & WA Salafy Lintas Negara
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
❱ Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:
■ “Seorang yang meninggalkan ILMU AL-JARH (cercaan) WA AT-TA'DIL (pujian), maka berarti dia membenci sunnah.
(●) Apabila di sana tidak ada ILMU AL-JARH WA AT-TA'DIL;
[✘] maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru di jalan Allah akan disamakan dengan perkataannya 'Ali at-Thanthawi, Mahmud ash-Shawwaf, Muhamad al-Ghazali, atau Syiah Rafidhah, atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan as-Saqaf.”
■ Maka Aku katakan:
[✘] “Tidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan orang yang jahil, atau ada pada hatinya penyakit atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),
[↑] sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.
📚Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]
₪ Arsip dari WA Thullab Al Fiyusy & WA Salafy Lintas Negara
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇KAPAN BERBICARA LEMBUT DAN KAPAN BERBICARA KERAS (TEGAS) SERTA MELAKUKAN BANTAHAN (RUDUD) DALAM BERDAKWAH
❱ Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
[✔] Wajib atas seorang pengajar dan siapa saja yang mendakwahkan agama Allah dan orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
▷ untuk bersikap lembut kepada orang yang diajak bicara,
▷ mendoakan, memujinya, dan menggunakan perkataan yang lemah lembut,
▷ karena dengan cara ini akan lebih diterima.
■ Adapun terhadap orang yang suka menentang dan menyombongkan diri, maka kepadanya menggunakan cara berbicara yang lain.
Ξ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
◈ { وَلاَ تُجَادِلُواْ أَهْلَ الْكِتَابِ إِلاَّ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ إِلاَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ. }
︴“Dan janganlah kalian membantah ahli kitab kecuali dengan cara yang terbaik, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim diantara mereka.” [QS. Al-Ankabut: 46]
[↑] Jadi orang-orang yang zhalim dari ahli kitab dan suka menentang serta menyombongkan diri
▷ maka cara berbicara kepada mereka ini tidak dengan cara yang terbaik,
▷ bahkan cara berbicara dengan mereka adalah dengan cara yang bisa membuat ciut nyali mereka.
Ξ Allah Ta’ala berfirman tentang orang-orang munafik:
◈ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدْ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ. }
︴“Wahai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.” [QS. At-Taubah: 73]
[↑] Orang-orang munafik (yang semisal dengan mereka adalah ahli bid’ah dan siapa saja yang meniru mereka –pent) tidak dihadapi dengan jihad menggunakan senjata,
▷ tetapi mereka dihadapi dengan hujjah,
▷ ucapan, dan bantahan terhadap mereka dengan keras
▷ dengan tujuan membuat mereka takut
▷ dan agar manusia lari menjauh dari mereka.
Ξ Allah Ta’ala juga berfirman tentang mereka:
◈ { وَقُلْ لَهُمْ فِيْ أَنْفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيْغاً. }
︴“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” [QS. A-Nisaa’: 63]
[↑] Jadi terhadap mereka adalah dengan menggunakan cara berbicara yang tersendiri, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang suka menentang, menyombongkan diri, dan tidak menginginkan kebenaran, bahkan yang mereka inginkan adalah menyesatkan manusia.
▷ Maka cara berbicara kepada mereka adalah dengan cara yang sesuai dengan keadaan mereka.
[✔] Adapun seseorang yang menginginkan dan mencari petunjuk, maka cara berbicara kepadanya adalah dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, karena dia menginkan kebenaran, ilmu, dan faedah.
🌍Sumber artikel: http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=53907
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Kunjungi: http://forumsalafy.net/cara-berbicara-kepada-orang-yang-menginginkan-kebenaran-berbeda-dengan-orang-yang-suka-menentang/
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #rudud #bantahan #rifq #kelembutan #amar_makruf #nahi_mungkar #kasih_sayang #alHaq
❱ Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
[✔] Wajib atas seorang pengajar dan siapa saja yang mendakwahkan agama Allah dan orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
▷ untuk bersikap lembut kepada orang yang diajak bicara,
▷ mendoakan, memujinya, dan menggunakan perkataan yang lemah lembut,
▷ karena dengan cara ini akan lebih diterima.
■ Adapun terhadap orang yang suka menentang dan menyombongkan diri, maka kepadanya menggunakan cara berbicara yang lain.
Ξ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
◈ { وَلاَ تُجَادِلُواْ أَهْلَ الْكِتَابِ إِلاَّ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ إِلاَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ. }
︴“Dan janganlah kalian membantah ahli kitab kecuali dengan cara yang terbaik, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim diantara mereka.” [QS. Al-Ankabut: 46]
[↑] Jadi orang-orang yang zhalim dari ahli kitab dan suka menentang serta menyombongkan diri
▷ maka cara berbicara kepada mereka ini tidak dengan cara yang terbaik,
▷ bahkan cara berbicara dengan mereka adalah dengan cara yang bisa membuat ciut nyali mereka.
Ξ Allah Ta’ala berfirman tentang orang-orang munafik:
◈ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدْ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ. }
︴“Wahai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.” [QS. At-Taubah: 73]
[↑] Orang-orang munafik (yang semisal dengan mereka adalah ahli bid’ah dan siapa saja yang meniru mereka –pent) tidak dihadapi dengan jihad menggunakan senjata,
▷ tetapi mereka dihadapi dengan hujjah,
▷ ucapan, dan bantahan terhadap mereka dengan keras
▷ dengan tujuan membuat mereka takut
▷ dan agar manusia lari menjauh dari mereka.
Ξ Allah Ta’ala juga berfirman tentang mereka:
◈ { وَقُلْ لَهُمْ فِيْ أَنْفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيْغاً. }
︴“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” [QS. A-Nisaa’: 63]
[↑] Jadi terhadap mereka adalah dengan menggunakan cara berbicara yang tersendiri, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang suka menentang, menyombongkan diri, dan tidak menginginkan kebenaran, bahkan yang mereka inginkan adalah menyesatkan manusia.
▷ Maka cara berbicara kepada mereka adalah dengan cara yang sesuai dengan keadaan mereka.
[✔] Adapun seseorang yang menginginkan dan mencari petunjuk, maka cara berbicara kepadanya adalah dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, karena dia menginkan kebenaran, ilmu, dan faedah.
🌍Sumber artikel: http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=53907
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Kunjungi: http://forumsalafy.net/cara-berbicara-kepada-orang-yang-menginginkan-kebenaran-berbeda-dengan-orang-yang-suka-menentang/
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #rudud #bantahan #rifq #kelembutan #amar_makruf #nahi_mungkar #kasih_sayang #alHaq
Forum Salafy | Menjalin Ukhuwwah Di Atas Minhaj Nubuwwah
Cara Berbicara Kepada Orang Yang Menginginkan Kebenaran Berbeda Dengan Orang Yang Suka Menentang | Forum Salafy
CARA BERBICARA KEPADA ORANG YANG MENGINGINKAN KEBENARAN BERBEDA DENGAN ORANG YANG SUKA MENENTANG Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah Wajib atas seorang pengajar dan siapa saja yang mendakwahkan agama Allah dan orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar…
🚇NASEHAT UNTUKMU PARA PECANDU TELEVISI (JAMA'AH NONTON)
❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apa pendapat anda tentang
› seseorang yang nonton televisi,
› mendengarkan musik
› dan memandang wanita (bukan mahramnya) di siang hari bulan Ramadhan.
› Dia juga berbicara dengan ucapan-ucapan kotor atau semisalnya?
[ Jawaban ]
Betapa banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Pada hakikatnya dia tidak berpuasa meskipun kewajibannya telah gugur. Kita tidak mengharuskan orang itu untuk mengqadha puasa namun SEJATINYA DIA TIDAK BERPUASA.
Adapun landasannya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
“Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, pengamalannya dan kejahilan, maka ALLAH tidak butuh kepada puasanya (amalannya meninggalkan makanan dan minuman).” Apa gunanya berpuasa.
Namun engkau hendaknya menasihatinya, Jazaakallaahu khoiro katakan kepadanya:
“Wahai saudaraku, ini adalah bulan penuh barakah, bulan ketaatan dan bulan ketakwaan.”
📚Sumber: [Liqa Al Bab Al Maftuh : 223]
[ السؤال ]
ما رأيكم في رجل يصوم: وفي نهار رمضان يرى التلفاز، ويسمع الغناء، ويرى النساء، وفي نهار رمضان يتكلم بالكلام البذيء,ونحو ذلك؟
[ الجواب ]
رب صائم حظه من صيامه الجوع والظمأ، هذا في الحقيقة ما صام، وإن كانت ذمته برئت، ولا نلزمه بقضاء الصيام لكنه حقيقة ما صام، الدليل: قول النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: «من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه» ما هي الفائدة من الصوم! لكن عليك أن تنصحه جزاك الله خيراً، وتقول: يا أخي, هذا شهر مبارك. شهر طاعة. شهر تقوى.
📚المصدر: لقاء الباب المفتوح [223]
₪ Dari Channel Telegram @KajianIslamTemanggung
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #rudud #televisi #gambar #makhluk_bernyawa #musik #nasyid
❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
[ Pertanyaan ]
Apa pendapat anda tentang
› seseorang yang nonton televisi,
› mendengarkan musik
› dan memandang wanita (bukan mahramnya) di siang hari bulan Ramadhan.
› Dia juga berbicara dengan ucapan-ucapan kotor atau semisalnya?
[ Jawaban ]
Betapa banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Pada hakikatnya dia tidak berpuasa meskipun kewajibannya telah gugur. Kita tidak mengharuskan orang itu untuk mengqadha puasa namun SEJATINYA DIA TIDAK BERPUASA.
Adapun landasannya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
“Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, pengamalannya dan kejahilan, maka ALLAH tidak butuh kepada puasanya (amalannya meninggalkan makanan dan minuman).” Apa gunanya berpuasa.
Namun engkau hendaknya menasihatinya, Jazaakallaahu khoiro katakan kepadanya:
“Wahai saudaraku, ini adalah bulan penuh barakah, bulan ketaatan dan bulan ketakwaan.”
📚Sumber: [Liqa Al Bab Al Maftuh : 223]
[ السؤال ]
ما رأيكم في رجل يصوم: وفي نهار رمضان يرى التلفاز، ويسمع الغناء، ويرى النساء، وفي نهار رمضان يتكلم بالكلام البذيء,ونحو ذلك؟
[ الجواب ]
رب صائم حظه من صيامه الجوع والظمأ، هذا في الحقيقة ما صام، وإن كانت ذمته برئت، ولا نلزمه بقضاء الصيام لكنه حقيقة ما صام، الدليل: قول النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: «من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه» ما هي الفائدة من الصوم! لكن عليك أن تنصحه جزاك الله خيراً، وتقول: يا أخي, هذا شهر مبارك. شهر طاعة. شهر تقوى.
📚المصدر: لقاء الباب المفتوح [223]
₪ Dari Channel Telegram @KajianIslamTemanggung
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #rudud #televisi #gambar #makhluk_bernyawa #musik #nasyid
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇MANHAJ RUDUD & TAHDZIR TIDAK DIBANGUN DI ATAS PERSANGKAAN**
❱ Asy-Syaikh Rabi bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
■ “Na'udzubillah, kita berlindung kepada Allah dari tindakan mengkritik seseorang berdasarkan zhan (sangkaan) semata.
╰● Sungguh, aku tidak mengkritik seseorang kecuali barangsiapa yang tampak kebatilannya, dan tersebar fitnahnya.
📚[Majmu 10/235]
₪ Dari arsip WA Manhajul Anbiya
**Judul dari Admin
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #tahdzir #rudud #bantahan #tidak_dibangun #diatas_persangkaan
❱ Asy-Syaikh Rabi bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
■ “Na'udzubillah, kita berlindung kepada Allah dari tindakan mengkritik seseorang berdasarkan zhan (sangkaan) semata.
╰● Sungguh, aku tidak mengkritik seseorang kecuali barangsiapa yang tampak kebatilannya, dan tersebar fitnahnya.
📚[Majmu 10/235]
₪ Dari arsip WA Manhajul Anbiya
**Judul dari Admin
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #tahdzir #rudud #bantahan #tidak_dibangun #diatas_persangkaan
Telegram
II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
🚇BOLEHKAH MENTAHDZIR AHLI BID’AH DI MEDSOS?
[ Jawaban Tegas untuk Para Pengusung Dakwah Hizbiyah Yang Suka Menjuluki Salafiyun Sebagai “Jamaah Tahdzir”. Pertanyaannya sanggupkah mereka menujukan julukan tersebut kepada ulama yang berikut ini? ]
❱ Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
{ ما حكم ذكر أهل البدع والتشهير بهم في مواقع التواصل الاجتماعي؟ }
“Apakah hukum menyebut ahli bid’ah dan membuat nama mereka dikenal di media-media sosial?”
[ Jawaban ]
{ نعم، لأجل التحذير منهم، طيب هذا، التشهير بهم لأجل التحذير منهم والإنكار عليهم، هذا شيء طيب. نعم. }
■ “Ya, dalam rangka memperingatkan orang lain dari bahaya mereka, ini bagus, membuat nama mereka dikenal
(•) dengan tujuan untuk memperingatkan orang lain dari bahaya mereka
(•) dan mengingkari mereka,
[↑] ini adalah sesuatu yang bagus.”
📚[Syarh Fathul Majid, Selasa, 14 Rajab 1438H]
🌍Sumber: https://twitter.com/One_Way22/status/851855152202076162
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Rudud #tahdzir #menyebarkan #bantahan_ilmiyah #medsos #ghibah #lembut #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
[ Jawaban Tegas untuk Para Pengusung Dakwah Hizbiyah Yang Suka Menjuluki Salafiyun Sebagai “Jamaah Tahdzir”. Pertanyaannya sanggupkah mereka menujukan julukan tersebut kepada ulama yang berikut ini? ]
❱ Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
{ ما حكم ذكر أهل البدع والتشهير بهم في مواقع التواصل الاجتماعي؟ }
“Apakah hukum menyebut ahli bid’ah dan membuat nama mereka dikenal di media-media sosial?”
[ Jawaban ]
{ نعم، لأجل التحذير منهم، طيب هذا، التشهير بهم لأجل التحذير منهم والإنكار عليهم، هذا شيء طيب. نعم. }
■ “Ya, dalam rangka memperingatkan orang lain dari bahaya mereka, ini bagus, membuat nama mereka dikenal
(•) dengan tujuan untuk memperingatkan orang lain dari bahaya mereka
(•) dan mengingkari mereka,
[↑] ini adalah sesuatu yang bagus.”
📚[Syarh Fathul Majid, Selasa, 14 Rajab 1438H]
🌍Sumber: https://twitter.com/One_Way22/status/851855152202076162
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Rudud #tahdzir #menyebarkan #bantahan_ilmiyah #medsos #ghibah #lembut #ahli_tamyi #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodja #mlm #mlmm
(04)
Dan terakhir, tadi malam salah seorang ikhwah mengirim pesan kepada saya dengan mengatakan bahwa asy-Syaikh Rabi' berkata kepada Anda, “Engkau telah menasehati Hani secara rahasia, tetapi dia tidak menerima nasehat tersebut, maka tahdzirlah dia dan kesalahan-kesalahannya dengan dalil-dalil.”
Dan asy-Syaikh Rabi' menambahkan, “Sampaikan dariku bahwa sesungguhnya saya mentahdzir Hani dan kelakuan-kelakuannya, dan apa yang disebarkan dari saya tentang sikap diam saya terhadapnya adalah tidak benar.”
Beliau juga mengatakan, “Bahkan Masayikh Aden yang lain, katakan kepada mereka agar mereka membantahnya dan jangan mendiamkan kesalahan-kesalahannya, karena hal ini akan membahayakan dakwah.”
Saya katakan: demikianlah, maka hendaknya tahdzir yang muncul dari para penuntut ilmu berupa dalil-dalil dan bukti-bukti, kemudian kesabaran dan saling menasehati, lalu tahdzir di atas bukti nyata, bukan dengan engkau membela dengan segala cara berbagai kesesatan Muhammad al-Imam yang orang awampun mengetahuinya. Atau dengan engkau selama sekitar 10 tahun mendiamkan berbagai kesesatan al-Hajury yang diingkari oleh manusia di belahan bumi yang timur dan barat. Sementara Hani bin Buraik ditahdzir hanya dalam hitungan hari, itupun hanya dengan jarh atau cercaan yang sifatnya global tanpa ada penjelasan. Maka yang semacam ini merupakan cara yang gagal, dan orang-orangnya tidak bisa dijadikan sandaran dalam masalah ini, dan ucapan mereka dalam menilai orang lain tidaklah bisa dipercaya.
Maka ini saya menyampaikan kepada manusia perkataan guru kita asy-Syaikh Rabi’ dalam mentahdzir Hani bin Buraik, dan lembaran Hani telah dilipat oleh para penuntut ilmu. Dan saya terus mengingatkan dia agar takut kepada Allah berkaitan dengan keselamatan dirinya, agar takut kepada Allah dalam urusan dakwah salafiyyah yang membutuhkan orang-orang yang memikulnya dengan kejujuran, bukan malah merugikannya dengan kelakuan-kelakuan buruknya.
Dan saya katakan kepadanya bahwa dakwah tidak akan mengalahkan pihak-pihak yang memusuhinya —seperti kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan selain mereka— kecuali dengan istiqamah di atasnya, bukan dengan menyelisihinya. Dan berdakwah disertai sikap istiqamah walaupun minim sarana dan kemampuan, itu jauh lebih kuat dibandingkan dalam keadaan menyelisihinya, meskipun semua sarana untuknya mudah.
Jadi, kekuatan dakwah ini berasal dari pertolongan Allah Ta’ala, kemudian dengan kejujuran bersamanya.
Dan saya telah mengatakan kepadanya: “Wahai Abu Ali, dakwah yang bersih walaupun hanya makan dengan sepotong roti, lebih baik dibandingkan dengan dunia seisinya, dan keselamatan agama serta ketenangan hati tidak bisa ditukar dengan apapun di dunia ini.”
وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله.
Ditulis oleh: Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy, yang dikenal dengan Ali al-Hudzaify // Senin, 16 Syawwal 1438 H
🌏[ Web ] http://www.alfawaaid.net/2017/07/bantahan-lengkap-asy-syaikh-ali-al.html
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: @dourous_machaikhaden
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Rudud #Bantahan #Syaikh_Ali_alHudzaify #Hani_bin_Buraik
Dan terakhir, tadi malam salah seorang ikhwah mengirim pesan kepada saya dengan mengatakan bahwa asy-Syaikh Rabi' berkata kepada Anda, “Engkau telah menasehati Hani secara rahasia, tetapi dia tidak menerima nasehat tersebut, maka tahdzirlah dia dan kesalahan-kesalahannya dengan dalil-dalil.”
Dan asy-Syaikh Rabi' menambahkan, “Sampaikan dariku bahwa sesungguhnya saya mentahdzir Hani dan kelakuan-kelakuannya, dan apa yang disebarkan dari saya tentang sikap diam saya terhadapnya adalah tidak benar.”
Beliau juga mengatakan, “Bahkan Masayikh Aden yang lain, katakan kepada mereka agar mereka membantahnya dan jangan mendiamkan kesalahan-kesalahannya, karena hal ini akan membahayakan dakwah.”
Saya katakan: demikianlah, maka hendaknya tahdzir yang muncul dari para penuntut ilmu berupa dalil-dalil dan bukti-bukti, kemudian kesabaran dan saling menasehati, lalu tahdzir di atas bukti nyata, bukan dengan engkau membela dengan segala cara berbagai kesesatan Muhammad al-Imam yang orang awampun mengetahuinya. Atau dengan engkau selama sekitar 10 tahun mendiamkan berbagai kesesatan al-Hajury yang diingkari oleh manusia di belahan bumi yang timur dan barat. Sementara Hani bin Buraik ditahdzir hanya dalam hitungan hari, itupun hanya dengan jarh atau cercaan yang sifatnya global tanpa ada penjelasan. Maka yang semacam ini merupakan cara yang gagal, dan orang-orangnya tidak bisa dijadikan sandaran dalam masalah ini, dan ucapan mereka dalam menilai orang lain tidaklah bisa dipercaya.
Maka ini saya menyampaikan kepada manusia perkataan guru kita asy-Syaikh Rabi’ dalam mentahdzir Hani bin Buraik, dan lembaran Hani telah dilipat oleh para penuntut ilmu. Dan saya terus mengingatkan dia agar takut kepada Allah berkaitan dengan keselamatan dirinya, agar takut kepada Allah dalam urusan dakwah salafiyyah yang membutuhkan orang-orang yang memikulnya dengan kejujuran, bukan malah merugikannya dengan kelakuan-kelakuan buruknya.
Dan saya katakan kepadanya bahwa dakwah tidak akan mengalahkan pihak-pihak yang memusuhinya —seperti kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan selain mereka— kecuali dengan istiqamah di atasnya, bukan dengan menyelisihinya. Dan berdakwah disertai sikap istiqamah walaupun minim sarana dan kemampuan, itu jauh lebih kuat dibandingkan dalam keadaan menyelisihinya, meskipun semua sarana untuknya mudah.
Jadi, kekuatan dakwah ini berasal dari pertolongan Allah Ta’ala, kemudian dengan kejujuran bersamanya.
Dan saya telah mengatakan kepadanya: “Wahai Abu Ali, dakwah yang bersih walaupun hanya makan dengan sepotong roti, lebih baik dibandingkan dengan dunia seisinya, dan keselamatan agama serta ketenangan hati tidak bisa ditukar dengan apapun di dunia ini.”
وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله.
Ditulis oleh: Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy, yang dikenal dengan Ali al-Hudzaify // Senin, 16 Syawwal 1438 H
🌏[ Web ] http://www.alfawaaid.net/2017/07/bantahan-lengkap-asy-syaikh-ali-al.html
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy // Sumber: @dourous_machaikhaden
※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ https://t.me/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #Rudud #Bantahan #Syaikh_Ali_alHudzaify #Hani_bin_Buraik
www.alfawaaid.net
Bantahan Lengkap asy-Syaikh Ali al-hudzaify Terhadap Hani bin Buraik
alfawaaid.net - Kumpulan al-Fawaaid as-Salafiyyah