II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.72K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
🚇WAJIB MENYANDARKAN FAEDAH ILMIYYAH KEPADA PENGUCAPNYA

[ ● ] Kenapa kita menuntut orang agar menyebutkan referensi (sumber/rujukan)?

[ Verifikasi Terhadap Dalil, Menyebutkan Referensi dan Menisbatkan Perkataan Kepada Pengucapnya ]

Berkata al-Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullah:

■ “Dikatakan; Sesungguhnya termasuk daripada barakahnya ilmu adalah menyandarkan sesuatu (dari faedah ilmiyyah) kepada pengucapnya.” [Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadhlih, 2/922]

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

■ “Maka barangsiapa hendak menukil satu ucapan dari suatu kelompok (orang), hendaknya dia menyebutkan nama pengucapnya dan penukilnya. Jika tidak demikian, maka setiap orang sanggup untuk berdusta.” [Minhaju Sunnah, 2/518]

Berkata Ibnul Mubarak rahimahullah:

■ “Sanad adalah bagian dari agama. Seandainya bukan karena adanya sanad, niscaya setiap orang akan berbicara (dalam agama) apa yang dia mau.” [Al-Majruhin, 1/181]

Berkata al-Imam an-Nawawi rahimahullah:

■ “Dan termasuk dari nasehat adalah menyandarkan faedah yang berbobot kepada pengucapnya.
(✔️) Barang siapa berbuat demikian, niscaya teberkahi usaha dan kondisi (diri)nya.
(✘) Dan barang siapa yang menyamarkannya dan menyamarkan pada apa yang dia ambil dari ucapan selainnya (agar terkesan) sebagai ucapannya, maka sudah sepantasnya untuk tidak terambil manfaat dari ilmunya dan tidak pula teberkahi dalam kondisi (diri)nya.” [Bustanul 'Arifin, 29]

Berkata asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:

■ “Kita saat ini hidup di masa banyak orang berbicara tanpa ilmu. Karenanya wajib atas setiap orang utk tdk bersandar kepada sembarang fatwa kecuali dari seorang (ulama) yang dikenal dan tepercaya.” [Liqo'al Baabil Maftuh: 16/32]

[ ● ] لماذا نطالب الناس بذكر المصدر؟

[ التثبت من الأدلة وذكر المصدر ونسب الكلام إلى قائله ]

❱ قال الإمام ابن عبد البر رحمه الله:

■ { يقال إن من بركة العلم أن تضيفَ الشيء إلى قائله. } [الجامع، ٢/٩٢٢]

❱ قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:

■ { فمن اراد ان ينقل مقالة عن طائفة فليسم القائل والناقل ، وإلا فكل أحد يقدر على الكذب. } [منهاج السنة، 518/2]

❱ قال ابن المبارك رحمه الله:

■ { الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال مَنْ شاء ما شاء. } [المجروحين، 1/181]

❱ قال الإمام النووي رحمه الله:

■ { ومن النّصيحة أن تضاف الفائدة الّتي تستغرب إلى قائلها، فمن فعل ذلك بورك له في علمه وحاله، ومن أوهم ذلك وأوهم فيما يأخذُ من كلام غيره أنه له، فهو جدير أن لا يُنْتفَع بعلمه، ولا يباركُ له في حاله. } [بستان العارفين، ص 29]

❱ قال العثيمين رحمه الله:

■ { إننا في عصر كٓثُر فيه المتكلمون بغير علم، ولهذا يجب على الإنسان ألا يعتمد على أي فتيا إلا من شخص معروف موثوق. } [لقاء الباب المفتوح، 16/32]

Versi web: http://www.alfawaaid.net/2017/08/wajib-menyandarkan-faedah-ilmiyyah.html

••••
📮https://t.me/ukhuwahsalaf [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net

₪ Dari Channel Telegram @AshHabusSunnah // Arsip dari WA Forum Ahlussunnah Ngawi // Alih Bahasa: Al-Ustadz Syafi'i al-Idrus hafizhahullah

#Manhaj #ilmu #sanad #adab #menukil #sumber #referensi #rujukan #bicara #jangandusta #jujur #amanah
🚇DI MASA FITNAH - BICARA ATAU DIAM?

📂[ Bagian 1 ]

Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhahullah

■ Seyogiyanya seseorang insan tidak berbicara kecuali pembicaraannya baik, iaitu pernyataan dan ucapan-ucapannya (diketahui) jelas kemaslahatannya. Kapan saja dia ragu-ragu tentang kemaslahatannya, jangan bicara.

Maka ucapan diklasifikasi:
(➊) ※ Ucapannya maslahat murni - maka diucapkan.
(➋) ※ Ucapannya mafsadah murni - maka jangan diucapkan.
(➌) ※ Bimbang dan ragu antara maslahat dan mafsadahnya - maka dia diam tidak menyampaikan.

Sehingga seseorang hanya mengatakan yang baik-baik saja, yang mengandung kemaslahatan dan kemanfaatan.

* * *

Di masa fitnah lisan harus dikunci. Para ulama Ahlussunnah wal Jamaah tidak akan bicara kecuali mereka yakin ucapannya itu diyakini haq / benar pada 3 perkara:

(➊) ※ Ucapannya haq pada asal ucapannya, yakni niatnya ikhlas lillahi tabaroka wa ta'ala
(➋) ※ Ucapannya haq pada dzat kalamnya, yakni ucapan mereka dipastikan dibangun di atas dalil: ayat, hadits & pemahaman Salaf.
(➌) ※ Benar pada dampaknya, yakni ketika mengucapkannya mengandung kemaslahatan-kemaslahatan murni atau lebih lebih besar kemaslahatannya dibanding madharatnya.

Pertimbangkan semasak-masaknya sebelum bicara:
▸ Belum tentu (setiap) ucapan yang haq ketika diucapkan membawa kemaslahatan. Bisa jadi orang yang menangkapnya tidak faham, menjadi fitnah bagi dia.
▸ Atau yang disampaikan terlalu besar perkaranya, rumit, muatannya berat, manusia tidak memahaminya, sehingga menjadi fitnah.
▸ Atau itu adalah perkara interen yang tidak mungkin dibicarakan secara umum, ini juga bisa memicu kepada terjadinya fitnah.

Berkata Ali Radhiyallahu 'anhu, "Berbicaralah kepada manusia dengan apa yang mereka ketahui, apakah kalian ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?"

Dengarkan cuplikan audionya di:
https://t.me/ukhuwahsalaf/4826

•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah bertema: "Sikap Hikmah Di Masa Fitnah" // Masjid Umar Ibnul Khotthob, Pekalongan // Kamis, 13 Shafar 1439H ~ 02 Nov. 2017M

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy

#Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah
🚇DI MASA FITNAH - BICARA ATAU DIAM?

📂[ Bagian 2 ]

❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhahullah

- Penjelasan seputar -

■ (➊) [ Kaidah ]
▸ “Tidak semua yang kita ilmui disampaikan.” dan
▸ “Tidak semua yang kita ilmui harus disebarkan.”


Uraian dalil dari
- Hadits Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu (HR Bukhari Muslim)
- Hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (HR Bukhari)

※ Tidak setiap ilmu disampaikan kepada semua orang karena khawatir muncul fitnah, terkhusus
|x| berita atau pembahasan tentang fitnah,
|x| apalagi membahas perkara yang terkait interen Ahlussunnah,
- maka jangan asal menyebarkan, jangan asal bicara.
- harus dipertimbangan maslahat dan madharatnya.

※ Kapan Penyebarannya?
- Ketika para ulama kita telah memberikan bimbingan
- dan mereka meminta untuk menyebarkannya dikarenakan mereka memandang besar kemaslahatannya.

* * *

■ (➋) [ Kaidah ]
▸ “Membedakan Majelis dalam menyampaikan ilmu. Yang namanya majalis dua macam: Majalis Ammah & Majalis Khassah.

▸➀ ※ Majalis Ammah
- Majelis umum, yang menghadirinya dari bermacam kalangan.
- Yang disampaikan ilmu, ta'sil, tabligh, ayat, hadits, keterangan ulama dlm semua perkara, aqidah, ibadah, tauhid, akhlak, adab dll
- Ketika mengingkari kemungkaran, diingkari kemungkarannya dgn dalil,
|x| mungkin tidak bisa menyebut nama tokohnya (pelakunya, ed)
|x| mungkin tidak bisa menyebut tempat-tempat mungkarnya
|x| mungkin tidak bisa menggunakan bahasa yang dianggap vulgar
|x| tidak boleh membicarakan perkara yang berat, yang musykil, yang rumit
|x| tidak boleh menyampaikan perkara interen yang hanya untuk kalangan terbatas

▸➁ ※ Majalis Khassah
- Untuk kalangan terbatas, dari kalangan orang yang berilmu, yang 'aqil, yang cerdas, yang hakim, yang bijak, yang arif
- segala sesuatunya dibahas/dikumpulkan di sini, fitnah fulan - fitnah alan, mengumpulan data, menyebarkan semua informasi. Namun bukan untuk dipublikasikan, tetapi untuk dokumentasi.

[ Yang namanya Hikmah dalam dakwah, iaitu bisa menempatkan suatu pembahasan pada tempatnya, dibedakan majalisnya, ada yang disampaikan untuk kalangan umum (terbuka), dan ada yang disampaikan untuk kalangan terbatas (khusus). ]

Dengarkan cuplikan audionya di:
https://t.me/ukhuwahsalaf/4834

•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah bertema: "Sikap Hikmah Di Masa Fitnah" // Masjid Umar Ibnul Khotthob, Pekalongan // Kamis, 13 Shafar 1439H ~ 02 Nov. 2017M

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

#Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah
🚇DI MASA FITNAH - HATI-HATI, JANGAN SAMPAI UCAPAN & TINDAKAN KITA MENJADI SEBAB RUSAKNYA DAKWAH & UKHUWAH

{ Himbauan agar Selalu Bersikap Tenang & Tidak Tergesa-gesa }


📂[ Bagian 2 ]

❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah

■ Saya pernah sampaikan pada Maghrib kemarin, bagaimana pujian Nabi -ﷺ- kepada shahabat Asyaj Abdul Qois -radhiyallahu 'anhu-

إن فيك خصلتين يحبهما الله: الحلمو والأناة.

“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perangai yang dicintai oleh Allah yaitu
▸ al-Hilmu (ketenangan)
▸ dan al-Anah (tidak tergesa-gesa).”


Kata Qadhi Iyadh rahimahullah: “Pernyataan Nabi -ﷺ- ini menunjukkan shahabat yang mulia yang dimaksud itu adalah shahabat yang -shihhatul 'aql- akalnya lurus dan memiliki pertimbangan yang kuat.”

✔️ Sebelum mengucapkan sesuatu ditimbang.
✔️ Sebelum melakukan sesuatu dipertimbangkan

※ Apakah yang akan diucapkan dan diperbuat ini:
▸ menguntungkan dakwah,
▸ menguntungkan Islam,
▸ menguntungkan kaum Muslimin,
▸ menguntungkan Salafiyyin (Manhaj Salaf) ???

※ Ataukah justeru ucapan, kalimat-kalimat yang akan disampaikan ini:
▸ merugikan dakwah,
▸ merugikan Islam,
▸ merugikan kaum Muslimin,
▸ merugikan Salafiyyin ???

Berfikir jernih, gunakan akal..!! Wajar jika kemudian para ulama mengatakan bahwa diantara akhlak Islam yang paling agung adalah dua ini, al-Hilmu (ketenangan) dan al-Anah (tidak tergesa-gesa).”

“Ketenangan itu datang dari sisi Allah, sedangkan tergesa-gesa datang dari setan.” Sabar, tenang, selalu berfikir positif. Berfikir sebelum melakukan sesuatu. “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia ucapkan kata-kata yang baik, kalau tidak bisa, diam.” .. “Diantara bentuk kebaikkan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.”

Tahan pembicaraan, jaga lisan jangan sampai menyesali dikemudian hari. Dan memang penyesalan itu selalu terjadi belakangan. Sudah mengucapkan kata-kata, menyampaikan kalimat, ternyata:
▸ membahayakan Islam
▸ membahayakan kaum Muslimin
▸ membahayakan Dakwah
▸ membahayakan Salafiyyin Ahlussunnah wal Jama'aah

... akhirnya kemudian mengatakan, “Maksud saya bukan begitu .. maksud saya begini. Yang tadi itu, maksud saya begini.” Ya, Subhanallah. Nasi sudah menjadi bubur ...

Dengarkan cuplikan audionya di:
https://t.me/ukhuwahsalaf/4836

•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah Makassar bertema: "Tetap Bersabar Di Atas Kebenaran" // Masjid Ikhtiar, Tamalanrea Makassar - Sulawesi Selatan // Sabtu-Ahad, 08-09 Shafar 1439H ~ 28-29 Okt. 2017M

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @SalafyJeneponto

#Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah #terbawa_arusl
🚇DI MASA FITNAH - JANGAN MUDAH TERBAWA ARUS

{ Waspada banyaknya orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah }


📂[ Bagian 1 ]

❱ Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf hafizhahullah

■ “Kebenaran itu adalah sesuatu yang lebih berhak untuk diikuti.” Terjadi fitnah, diam, tutup mulut..!! Banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan sibuk antum main medsos..!! Kirim sana, kirim sana, masuk wa, kirim lagi sana, kirim lagi sana. Dalam keadaan tidak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi.

Jangan sampai jadi orang yang ikut-ikutan saja..!! Tidak mengerti apa hakekatnya, dirasa-rasa, dipikir-pikir. “Sepertinya iya ... kayaknya ini ya” .. ikut-ikutan. “Benar, saya merasa begini” .. “oh benar, saya juga merasa begini” .. “Oh betul, ada datanya” .. “di sana ustadz fulan, alan diusir, dinon aktifkan” .. “oh benar??” ... Dalam keadaan tidak mengetahui hakekatnya apa yang terjadi..!!

USKUT ANTUM SEMUA..!! DIAM..!!

Berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar Allah melindungi asatidzah Ahlussunnah wal jama'ah. Agar Allah subhanahu wa ta'ala melindungi ahlul ilmi, melindungi para ulama. Mereka orang-orang yang kita cintai, “Semoga Allah menjaga mereka.” Ini yang mesti kita lakukan. Jangan sibuk main ke sana ke mari, menyebar berita ke sana ke mari dalam keadaan tidak tahu hakekatnya apa yang terjadi.

Hanya sekedar terkena pengaruh, “oh iya ya” ... “sepertinya benar ya” .. “oh iya, saya juga pernah mendengar sih sedikit-sedikit”, pernah mendengar sedikit-sedikit, coba..!! Mendengarnya sedikit-sedikit bicaranya luar biasa... masya Allah.. Bicara banyak mendengar sedikit, coba.

“Barangsiapa yang banyak bicaranya, banyak salahnya.” Ittaqillah..!! Bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Minta bimbingan kepada Allah.

Yang tidak tahu masalah ikut bicara, ini yang terjadi. Memang banyak orang-orang yang jadi ‘alim’ ketika terjadi fitnah. ‘Kealimannya’ luar biasa mengalahkan alim-alim lainnya. Mendadak.

Ikhwani fiddin rahimakumullah,

Kita semestinya khawatir atas diri-diri kita. Khawatirkan diri-diri kita..!! Makanya jangan ikut sibuk, larut. Berdoa kepada Allah, minta bimbingan, perbanyak keta'atan, semangat belajar, banyak berzikir, banyak baca al-Quran. Sudahlah, sementara waktu tidak mengapakan keluar dari grup-grup. Khawatir ini begini ini begitu. Fokus ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Doakan semua asatidzah Ahlussunnah agar diberi bimbingan, kekokohan, kekuatan, ats-tsabat. Mereka semua yang membimbing kita. Mereka semua yang mengarahkan kepada kita. Kita Ahlussunnah tidak banyak jumlahnya. Para ulama mengatakan, “Antum itu sedikit jumlahnya”. Coba berfikir jernih. Gunakan akal di masa-masa fitnah ini.

Dengarkan cuplikan audionya di:
https://t.me/ukhuwahsalaf/4828

•••••
(•) Kajian Islam Ilmiah Makassar bertema: "Tetap Bersabar Di Atas Kebenaran" // Masjid Ikhtiar, Tamalanrea Makassar - Sulawesi Selatan // Sabtu-Ahad, 08-09 Shafar 1439H ~ 28-29 Okt. 2017M

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Audio dari Channel Telegram @SalafyJeneponto

#Manhaj #menjaga_lisan #bicara_fitnah #dimasa_fitnah #terbawa_arus
Forwarded from AlFawaaidNet
🚇SEDIKIT BICARA MELEMBUTKAN HATI

#bicara #sedikit #hati #lembut

✍🏻__ [ Dari ]
/ t.me/s/nasehatetam