II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.72K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

Muharram termasuk salah satu dari empat Bulan Haram (bulan-bulan yang memiliki kehormatan lebih dibandingkan bulan-bulan yang lainnya) dalam Islam yang termaktub dalam Al-Qur’an (yang artinya),

︴“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya EMPAT BULAN HARAM.” [QS. At-Taubah: 36]

■ Keempat bulan itu adalah:

[1] Muharram,
[2] Rajab,
[3] Dzulqo’dah, dan
[4] Dzulhijjah,
… sebagaimana yang dideklarasikan oleh Rasulullah -ﷺ- pada saat haji perpisahan.

■ Disebut Bulan Haram karena ia mengandung kemuliaan lebih (dari bulan-bulan lainnya) dan karena pada bulan-bulan ini diharamkan untuk berperang. [Tafsir As-Sa’di, hlm.192]

▣ Cukuplah menunjukkan kemuliaan bulan Muharram ini ketika Rasulullah -ﷺ- menjulukinya sebagai bulan Allah, beliau -ﷺ- bersabda,

︴“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah berpuasa di bulan Allah, bulan Muharram.” [HR. Muslim, no.1982 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

╰→ Kata para ulama’, segala sesuatu yang disandarkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla itu memiliki kemuliaan lebih daripada yang tidak disandarkan kepada-Nya, seperti baitullah (rumah Allah), Rasulullah (utusan Allah), dan lain-lain.

■ Dalam Islam, bulan Muharram memiliki nilai historis (sejarah) yang luar biasa;

[●] pada bulan ini, tepatnya pada tanggal sepuluh, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dan kaumnya dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya serta menenggelamkan mereka di laut merah.

[●] Di bulan ini juga Rasulullah -ﷺ- bertekad kuat untuk berhijrah ke negeri Madinah, setelah mendengar bahwa penduduknya siap berjanji setia membela dakwah beliau. Walaupun tekad kuat beliau ini baru bisa terealisasi pada bulan Shafar.

[●] Selain itu, di bulan ini terdapat ibadah puasa yang dikatakan oleh Rasulullah -ﷺ- sebagai puasa terbaik setelah Ramadhan sebagaimana hadits di atas.

◈ Beliau -ﷺ- juga bersabda ketika ditanya tentang keutamaannya:

︴“Menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu.” [HR. Muslim, no.1977 dari shahabat Abu Qotadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu]

₪ Dari: bit.ly/3gbndMW

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fiqih #ibadah #keutamaan_bulan #muharram
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇WASPADA SYI'AH!!

ⓞ Orang-orang syi’ah menjadikan bulan Muharram sebagai hari-hari berkabung. Pada setiap tanggal 10 Muharram, orang-orang syi’ah di Iran mengadakan pawai akbar untuk memperingati hari terbunuhnya cucu Rasulullah -ﷺ-, Husein bin Ali radhiyallahu ‘anhu di padang Karbala.

∅ Acara rutin mereka tersebut dimulai sejak tanggal 1 sampai tanggal 10 Muharram.
● Pada tanggal 1 Muharram sampai tanggal 9 Muharram mereka mengadakan pawai besar-besaran di jalan-jalan menuju Al-Huseiniyah. Al-Huseiniyah adalah tempat ibadah syi’ah, akan tetapi biasanya Al-Huseiniyyah digunakan untuk makam Imam, bukan untuk melaksanakan shalat. Sedangkan shalat dilakukan di luar bangunan. Penamaan ini diambil dari nama Husein bin Ali radhiyallahu ‘anhu.
╰→ Peserta pawai hanya mengenakan celana atau sarung saja sedangkan badannya terbuka. Selama pawai, mereka memukul-mukul dada dan punggungnya dengan rantai besi sehingga meninggalkan bekas (luka memar) yang mencolok.
● Kemudian, pada acara puncak, mereka mengenakan kain berwarna putih dan ikat kepala berwarna putih pula. Setelah itu, mereka menghantamkan pedang, pisau, atau benda tajam lainnya ke kepala dan dahi mereka sehingga darah pun bercucuran. Darah yang mengalir ke kain putih membuat suasana semakin mencekam, bahkan tak sedikit di antara mereka yang menangis histeris.

■ Demikianlah gambaran ringkas tentang berkabungnya orang-orang syi’ah di Iran pada bulan Muharram. Seperti yang telah kami sebutkan, tujuan utama mereka adalah untuk mengenang terbunuhnya Husein bin Ali radhiyallahu ‘anhu.

Sebagai seorang muslim tentu kita juga sangat bersedih dengan peristiwa tragis nan menyayat hati yang menimpa cucu Rasulullah -ﷺ- itu. Namun, Islam melarang pemeluknya yang tertimpa musibah untuk berucap atau berbuat sesuatu yang menunjukkan ketidak-ridhaan kepada keputusan Allah, seperti, merobek baju, menampar pipi, menjambak rambut, menangis histeris, apalagi menyayat kepala dan dahi seperti yang dilakukan sebagian orang-orang syi’ah.

◈ Rasulullah -ﷺ- bersabda:

︴“Bukan dari golongan kami barang siapa yang menampar pipi, merobek baju, atau meratap dengan ratapan jahiliyah.” [HR. al-Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu]

Lebih dari itu, bagi wanita yang meratapi mayit dan meninggal dalam keadaan belum bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan pakaian dari tembaga yang meleleh, sebagaimana dijelaskan Rasulullah -ﷺ- dalam haditsnya yang diriwayatkan al-Imam Muslim dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu.

█ [✘] → Maka sekarang kita telah mengetahui bahwa apa yang dilakukan orang-orang syi’ah tersebut bukan hanya tidak ada dasarnya dalam Islam, bahkan ia bertolak belakang dengan ajaran Islam.

Para pembaca rahimakumullah, peringatan 10 Muharram oleh orang-orang syi’ah, untuk mengenang terbunuhnya shahabat Husein radhiyallahu ‘anhu tidak hanya diadakan di Iran saja, tetapi juga di negara-negara lainnya, seperti India, Pakistan, Lebanon, dan juga Indonesia, hanya saja tata caranya berbeda.

[✘] Di Indonesia, misalnya, sudah menjadi acara rutin tahunan bagi syi’ah mengadakan acara ini yang mereka istilahkan dengan haul arba’in-an, yaitu mengenang 40 hari syahidnya shahabat Husein radhiyallahu ‘anhu.

Para pembaca rahimakumullah, maka jangan tertipu dengan perbuatan-perbuatan orang-orang syi’ah seperti contoh di atas. Karena tujuan mereka melakukan hal itu untuk menarik dan memikat hati kaum muslimin agar tertarik dan membela mereka. Demikian pula perbuatan mereka itu sama sekali bukan bagian dari Islam.

₪ Dari: bit.ly/3gbndMW

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fawaid #muharram #waspada #syiah #rafidhah
📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇PUASA ASYURA

❱ Ditanyakan kepada Asy-Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah:

[•] Apakah shahih tentang urutan yang lebih utama puasa Asyura seseorang dengan berpuasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya?

[ Beliau menjawab ]

ⓞ “Sebagian ulama ada yang berpendapat demikian, namun kami tidak mengetahui akan adanya dalil yang menunjukkan hal tersebut.”

📚[Syarh Sunan Abu Dawud, jld. 23 hlm. 468]

🚇#صيام_عاشوراء

❱ سُئِل الشيخ عبد المحسن العباد حفظه الله:

[•] هل صحيح أن أفضل مراتب صيام عاشوراء أن يصوم الإنسان يوماً قبله ويوماً بعده؟

[ فأجاب بقوله ]

◎ بعض أهل العلم قال هذا، لكن لا نعلم شيئاً يدل عليه.

📚[شرح سنن أبي داود جـ٢٣/صـ٤٦٨]

₪ Dari Channel Telegram SALAM @SalafyMakassar

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fiqih #Ibadah #muharram #puasa_asyura
📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇TATA CARA SHAUM ASYURA

❱ Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah

[ Pertanyaan ]

[•] Apakah puasa ‘Asyura cukup bagi saya hanya membarenginya dengan puasa di hari kesembilan saja ataukah saya juga harus membarenginya dengan puasa di hari kesebelas?

[ Jawaban ]

ⓞ “Puasa ‘Asyura ada tiga cara:

[✔️] Engkau berpuasa di hari ‘Asyura saja, maka ini boleh.
[✔️] Atau engkau membarenginya dengan puasa sehari sebelumnya, maka ini lebih utama.
[✔️] Atau engkau berpuasa ‘Asyura dan berpuasa sehari setelahnya, maka ini juga boleh.

→ Atau bisa juga engkau berpuasa pada tiga hari seluruhnya: Hari ‘Asyura, sehari sebelumnya, dan sehari setelahnya. Tiga hari seluruhnya, ini lebih utama.

→ Atau keutamaan yang ada di bawahnya yaitu engkau membarenginya dengan puasa sehari sebelumnya. Dan keadaan ketiga, engkau membarenginya dengan puasa sehari setelahnya. Semuanya ini diperbolehkan walhamdulillah.”

📚Sumber: http://alfawzan.af.org.sa/node/15845

₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy
// Kunjungi: http://forumsalafy.net/tata-cara-shaum-asyura/

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fiqih #Ibadah #muharram #tatacara #puasa_asyura
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇TIDAK ADA KETERKAITAN ANTARA PUASA 'ASYURA DENGAN TERBUNUHNYA AL-HUSEIN RADHIYALLAHU 'ANHU

❱ Asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid hafizhahullah

ⓞ “Tidak ada keterkaitan antara Puasa 'Asyura dengan terbunuhnya al-Husein radhiyallahu 'anhu.

■ Bahkan Quraisy dan Yahudi sebelum itu sudah berpuasa hari tersebut pada masa Jahiliyyah.

■ Kita (kaum muslimin) berpuasa pada hari tersebut sebagai bentuk syukur kepada Allah atas diselamatkannya Nabi Musa alaihis salam dari Fir'aun, dalam rangka bertauladan kepada Nabi kita (Muhammad -ﷺ-).

‏◎ لا علاقة بين صوم عاشوراء ومقتل الحسين،

■ بل كانت قريش واليهود يصومونه زمن الجاهلية،

■ ونحن نصومه شكرا لله على نجاة موسى من فرعون، اقتداء بنبيّنا.

Lihat Tweet @aljuned77: https://twitter.com/aljuned77/status/785590416083070976?s=09

₪ Dari: bit.ly/3gbndMW

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fawaid #Nasehat #Muharram #puasa_asyura
📊🌙🕋
•---°°°---•
🚇SEMANGAT ULAMA SALAF UNTUK PUASA ASYURA

❱ Imam Zuhri pernah safar dan beliau puasa asyura, maka beliau ditanya:

[•] “Kenapa anda puasa? Sementara di Ramadhan jika anda safar anda tidak puasa?”

[ Jawab beliau ]

ⓞ “Kalau Ramadhan boleh diganti di hari-hari yang lain,
╰→ adapun Asyura akan hilang jika kita tidak puasa pada harinya (tidak boleh diganti).”

📚[Adz-Dzahabi dalam As-Siyar 5/342]

🚇حرص السلف على صوم عاشوراء

❱ ‏كان الزهري في سفر فصام ⁧ عاشوراء، فقيل له:

[•] لم تصوم وأنت تفطر في رمضان في السفر؟!

[ ‏فقال ]

◎ { إن رمضان له عدة من أيام أخر،
╯← وإن عاشوراء يفوت. }

📚[السير للذهبي ٥/٣٤٢]

📂[Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف]

₪ Dari Channel Telegram @ThoriqusSalaf

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Fiqih #ibadah #Muharram #puasa_asyura #safar
🚇BID’AH & KEMUNGKARAN PADA HARI ‘ASYURA

❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim alu asy-Syaikh rahimahullah berkata,

■ “Semua yang disebutkan tentang amalan-amalan para hari ‘Asyura selain puasa, maka itu tidak ada asalnya (dalam syari'at) bahkan itu adalah bid’ah. Seperti bercelak untuk kedua mata. Demikian juga hadits-hadits yang disebutkan seperti memberikan keluasan untuk keluarga, maka itu batil tidak ada yang shahih.

Pada hari ‘Asyura ini ada dua kelompok yang saling bertolak belakang:

(•) Rafidhah, mereka menjadikan hari ‘Asyura dan hari sebelumnya sebagai hari berkabung.
(•) Nawashib, mereka menjadikannya sebagai hari Raya, yang disebut sebagai Idul ‘Umur.

▸ Adapun Ahlus Sunnah, maka tidak memandang seperti kelompok pertama maupun kelompok kedua, dan tidak mengkhususkan hari tersebut kecuali dengan ibadah puasa.”

📚[Syarh Kitab Adabul Masyi ila ash-Shalat]

* * *

❱ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

“Sebagaimana disebutkan tentang keutamaan-keutamaan 'Asyura:

(•) memberikan keluasan untuk keluarga,
(•) keutamaan berjabat tangan,
(•) keutamaan inai (pacar)
(•) keutamaan bersemir
(•) keutamaan mandi, dan semisal itu
(•) serta apa yang disebutkan tentang keutamaan shalat pada hari tersebut

▸ Maka semua itu adalah dusta atas nama Rasulullah -ﷺ-. Tidak ada satu pun dalil yang sah terkait dengan keutamaan ‘Asyura kecuali keutamaan puasa pada hari tersebut.

◈ Harb al-Kirmani mengatakan, “Hadits yang diriwayatkan bahwa barangsiapa yang melapangkan untuk keluarganya pada Hari 'Asyura, akan Allah luaskan untuknya sepanjang tahun.

Al-Imam Ahmad menjawab, "Hadits tersebut tidak ada asalnya.”

📚[Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah]

* * *

❱ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga berkata,

“Adapun yang diriwayatkan tentang

(•) bercelak pada hari 'Asyura, atau
(•) semir, atau
(•) mandi, atau
(•) berjabat tangan, atau
(•) mengusap kepala anak yatim, atau
(•) memakan biji-bijian, atau
(•) menyembelih, atau semisalnya

Maka itu semua dusta atas nama Nabi -ﷺ-. yang seperti itu adalah bid'ah, tidak satupun disukai oleh para imam dalam agama.

Adapun yang dilakukan oleh Ahlul Bid'ah (yakni Rafidhah, pen) yaitu Niyahah (meratapi kematian), memanggil-manggil orang yang sudah mati, perkumpulan-perkumpulan acara, mencela shahabat, itu semua juga di antara bid'ah dan kemungkaran yang terbesar. Dan semua bid'ah itu sesat. Meskipun sebagian bid'ah dan kemunkaran itu lebih berat daripada yang lainnya.”

📚[Al-Fatawa al-Kubra 5/479]

Url: http://www.alfawaaid.net/2016/10/artikel-bidah-kemungkaran-pada-hari.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari: bit.ly/3gbndMW

#Fiqih #Ibadah #muharram #bid_ah #dihari_asyura