II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II
5.72K subscribers
3.24K photos
197 videos
54 files
3.92K links
•✦• Jalinkan Ukhuwah dengan bimbingan Kitab & Sunnah di atas pemahaman Salaf •✦•
Download Telegram
📊🚠📛
•---•--•---•
🚇APAKAH MASIH BISA TERAMBIL (TERANGGAP) JARHNYA ORANG YANG TELAH DI JARH (OLEH ULAMA YANG LAIN)?

⭐️Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah ta'ala

[ Soal ]

Orang ini bertanya, dia berkata: “Jika ada seorang individu di-jarh oleh seorang syaikh, kemudian syaikh ini dijarh (oleh ulama yang lain), apakah masih berlaku hukum (jarh kepada individu tersebut)?

📜[ Jawab ]

📊📮JANGANLAH MEMPERCAYAI ORANG YANG TELAH DI-JARH.
🔺Sudah semestinya orang yang men-jarh itu orang yang 'adil,
🔺dia sendiri bukanlah orang yang di-jarh, seperti al-Azdiy, dia men-jarh seseorang padahal dia sendiri majruh (orang yang di-jarh), tertuduh (dengan suatu kesalahan, pent), yang seperti ini tidaklah pantas.
🔺Sudah semestinya orang yang men-jarh adalah seorang imam,
🔺tsiqoh (tepercaya),
🔺'adil,
🔺diridhai,
🔺benar-benar mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalang jarh,
🔺dan hendaknya orang yang men-jarh adalah orang yang memiliki agama (yang baik),
🔺memiliki sifat wara',
🔺bertaqwa,
🔺cerdas,
🔺tidak ditertawakan,
🔺dan bukan MUGHOFFAL.

🔸Ilmu dan agama melarangnya untuk berbuat zhalim maka janganlah dia menzhalimi, karena (perkara jarh) ini adalah agama, dan pengetahuan tentang sebab-sebab jarh dan penghalang jarh pastilah berasal dari keberlimpahan ilmu yang ada pada orang yang men-jarh.

🔹Sudah semestinya orang yang men-jarh itu 'adil, dapat dipercaya, memiliki agama yang baik, wara', bertaqwa, mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalangnya, semua itu disertai dengan kecerdasan, bukan MUGHOFFAL dan tidak ditertawakan. Sudah semestinya (jarh itu) dari orang yang seperti ini.

🔸Jadi, orang yang di-jarh tidak teranggap dengan jarh orang ini, karena orang yang men-jarh itu sendiri adalah orang yang di-jarh oleh ulama lain. Dia sendiri masih membutuhkan obat.

🔺 🔻 🔺 🔻 🔺

🚇ﻫﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﺑﺠﺮﺡ ﺍﻟﻤُﺠﺮَّﺡ؟

⭐️لفضيلة الشيخ محمد بن هادي المدخلي حفظه الله تعالى

[ السؤال ]

هذا يسأل يقول: إذا كان شخص جَرَّحه شيخ ثُمَّ هذا الشيخ مُجَرَّح؛ هل يبقى الحكم؟

📜[ الجواب ]

📊📮لا يُعَوَّل على المُجَرَّح،
🔺لابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا،
🔺ما يكون هو نفسه مجروح، مثل الأزدي؛ يُجَرِّح وهو مجروح، مُتَّهم، هذا ما يصلح،
🔺لابُدَّ أن يكون الجارح إمامًا،
🔺ثِقَةً،
🔺عدلًا،
🔺مَرْضِيًا،
🔺عارفًا بأسبابِ الجرح، وموانع الجرح،
🔺وأن يكون ذَا دينٍ،
🔺وَوَرَعٍ، وتُقَى،
🔺وذكاءٍ،
🔺فلا يُضحَك عليه،
🔺ما يكون مُغَفَّل،

🔸والعلم والدِّين يمنعه من الظلم، فلا يظلم، لأن هذا دين، والعلم بأسباب الجرح والمانع من الجرح لابُدَّ من توافره في الجارح،

🔹لابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا، أمينًا، دَيِّنًا، وَرِعًا، تَقِيًّا، عالمًا بأسباب الجرح وموانعه، يُضاف إلى ذلك الذكاء، ما يكون مُغَفَّل، يُضحَك عليه، لابُدَّ من هذا،

🔸فالمجروح لا عبرةَ بجرحه، لأن هو بنفسه مجروح، هو يحتاج إلى دواء.

📮هل يؤخذ بجرح المُجرَّح؟ | Miraath.Net

📚http://ar.miraath.net/fatwah/8241

••••••••
hm
💻Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
🌐www.ittibaus-sunnah.net
❂Ashhabus Sunnah❂

✏️___📗 📘 📙
Edisi: 📂مجموعة الأخوة السلفية [-MUS-]
📮Klik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf

Ⓜ️ #Manhaj #jarh #ta_dil
🚠📛🔐
•---°°°---•
🚇YANG BISA MEMATAHKAN PUNGGUNG-PUNGGUNG AHLUL BID'AH

⭐️Berkata asy-Syaikh Muqbil al-Wadi'i rahimahullah :

📊📮“Aku melihat bahwasanya yang bisa mematahkan punggung-punggung ahlul bid'ah adalah dua perkara:

🔸[ Pertama ] JARH WA TA'DIL
🔸[ Kedua ] TAMAYYUZ - yakni memisahkan diri dari mereka ahlul bid'ah, tidak duduk-duduk bersama mereka, dan tidak menghadiri kajian-kajian mereka.”

📚[Nubdzah Mukhtashoroh min Nasho'ihil 'Allamah Muqbil, 61]

⭐️قال الشيخ مقبل الوادعي -رحمه الله-:

📊📮« وقد رأيتُ أنَّ الذي يقسِم ظهور المبتدعة أمرين:

🔸[ الأمر الأول ] الجرح والتعديل
🔸[ الأمر الثاني ] التميُّز أي: الانفصال عنهم، فلا يُجالسون، ولا يُحضَر محاضراتهم. »

📚[نبذة مختصرة من نصائح العلاّمة مقبل، ٦١]

📡Majmu'ah Ahlussunnah Salafy Baturaja
📮Website : http://salafybaturaja.salafymedia.com

✏️___📗 📘 📙
Edisi: 📂مجموعة الأخوة السلفية [-MUS-]
📮Klik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf

Ⓜ️ #Manhaj #jarh_wa_takdil #tamayyuz
📊⚠️
•---°°°---•
🚇NASEHAT UNTUK ORANG YANG TIDAK SUKA ILMU Al-JARH WAT-TA'DIL

⭐️Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:

📊📮“SEORANG YANG MENINGGALKAN ILMU AL-JARH (CERCAAN) WAT-TA'DIL (PUJIAN),
🔼maka berarti dia membenci sunnah.

📊📛APABILA DI SANA TIDAK ADA ILMU AL-JARH WAT-TA'DIL;
▪️maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru dijalan Allah akan
▪️disamakan dengan perkataannya
🔺'Ali At-Thanthawi,
🔺Mahmud Ash-Shawwaf,
🔺Muhamad Al-Ghazali,
🔺atau Syiah Rafidhah,
🔺atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan As-Saqaf.”

📊📮Maka Aku katakan:
▪️“Tidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan
📛orang yang jahil,
📛atau ada pada hatinya penyakit
📛atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),

▶️sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.

📚Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]

(Arsip)
🌀WA Thullab Al Fiyusy
🌀WA Salafy Lintas Negara

🕋•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•🕋
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇JANGAN TERTIPU DENGAN TAZKIYAH ULAMA KEPADA SESEORANG

[✘][ Nasehat buat mereka yang mengandalkan tazkiyah ulama untuk membela tokoh/kelompok menyimpang yang ditahdzir/dijarh oleh para ulama ][✘]

❱ Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiry hafizhahullah:

ⓞ “Saya katakan:
[] Para ulama Ahlus Sunnah dan para imam mereka tidak mendapatkan wahyu yang turun dari langit,
[] bahkan mereka hanya sebatas mentazkiyah pihak yang mereka tazkiyah berdasarkan penampakannya dari As Sunnah,
[] pembelaannya kepada As Sunnah dan ahlinya (orang-orang yang berpegang teguh dengan As Sunnah),
[] dan penyebaran kitab-kitab As-Sunnah
[] serta bantahan terhadap orang-orang yang menyelisihi kebenaran.
╰→ Berdasarkan inilah mereka mentazkiyahnya sebatas apa yang dia nampakkan.

■ Jadi,
● jika dia menyimpang, mengingkari Ahlus Sunnah,
● berloyalitas kepada ahli bid’ah
● serta membela mereka,
╰→ maka Ahlus Sunnah pun akan menyikapinya dengan cara yang sesuai terhadapnya. Ini bukan hal yang aneh.

■ Asy-Syafi’iy rahimahullah dahulu mentazkiyah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya dan beliau mengatakan: “Telah menceritakan kepadaku orang yang terpercaya.”

▣ Namun para ulama selain beliau menjarhnya.

[•] Al-Imam Malik rahimahullah ditanya tentang Ibrahim ini: “Apakah dia terpercaya?” Beliau menjawab: “Tidak, dan tidak pula agamanya.”

▣ Jadi tazkiyah Asy-Syafi’iy rahimahullah tidak merugikan beliau. Asy-Syafi’iy adalah seorang imam menurut kita dan menurut siapa saja dari ummat Islam dan Ahlus Sunnah yang mengetahui keutamaan beliau.
▣ Hanya saja tazkiyah beliau tidak ada gunanya bagi Ibrahim bin Abi Yahya, karena para ulama menjarhnya.

■ Dan kaedah yang diterapkan dalam hal ini adalah;
[] Bahwa siapa saja yang mengetahui maka dia merupakan hujjah atas pihak lain yang tidak mengetahui.”

❱ قال الشيخ عبيد بن عبد الله الجابري حفظه الله:

◎ { ﺃﻗﻮﻝ
[] ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺃﺋﻤﺘﻬﺎ ﻻ ﻳﻨﺰﻝ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﺣﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ،
[] ﺑﻞ ﻳﺰﻛﻮﻥ ﻣﻦ ﻳﺰﻛﻮﻥ ﻟﻤﺎ ﺃﻇﻬﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ
[] ﻭﺍﻟﺬﺏ ﻋﻨﻬﺎ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻠﻬﺎ
[] ﻭﻧﺸﺮ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﻓﻴﻬﺎ
[] ﻭﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﻴﻦ.
╯← ﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﻳﺰﻛﻮﻧﻪ ﺣﺴﺒﻤﺎ ﺃﻇﻬﺮ،

■ ﻓﺈﺫﺍ
● ﺇﻧﺤﺮﻑ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ
● ﻭﺗﻨﻜﺮ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ
● ﻭﻭﺍﻟﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ
● ﻭﻧﺎﻓﺢ ﻋﻨﻬﻢ،
╯← ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﻌﺎﻣﻠﻮﻧﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﺴﺘﺤﻘﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻫﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﻏﺮﻳﺒﺎ.

■ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺰﻛﻲ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻲ ﻭﻳﻘﻮﻝ: « ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺍﻟﺜﻘﺔ »،

▣ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻏﻴﺮﻩ ﺟﺮّﺣﻮﻩ.

[•] ﺳﺌﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻫﺬﺍ ﻓﻘﺎﻝ: « ﻗﻴﻞ ﺛﻘﺔ ﻫﻮ » ﻗﺎﻝ: « ﻭﻻ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻪ »

▣ ﻓﺘﺰﻛﻴﺔ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﺗﻀﺮ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﻣﺎﻡ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻋﻨﺪ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﻦ ﻋﺮﻑ ﻗﺪﺭﻩ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ.
▣ ﻭﻟﻜﻨﻬﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻊ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻲ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺟﺮّﺣﻮﻩ. ﻧﻌﻢ.

■ ﻭﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ
[] ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ. }

📚Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=133628

₪ Arsip Dari WA Ashhabus Sunnah

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Manhaj #tahdzir #jarh #tertipu #mengandalkan #tadzkiyah #namun_menyelisih #dari_sunnah #dari_ahlussunnah
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL (04)

[ APAKAH MASIH BISA TERAMBIL (TERANGGAP) JARHNYA ORANG YANG TELAH DI JARH (OLEH ULAMA YANG LAIN)? ]

❱ Oleh Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah ta'ala

[ Soal ]

[•] Orang ini bertanya, dia berkata: “Jika ada seorang individu di-jarh oleh seorang syaikh, kemudian syaikh ini dijarh (oleh ulama yang lain), apakah masih berlaku hukum (jarh kepada individu tersebut)?

[ Jawab ]

ⓞ JANGANLAH MEMPERCAYAI ORANG YANG TELAH DI-JARH.
→ Sudah semestinya orang yang men-jarh itu orang yang 'adil,
→ dia sendiri bukanlah orang yang di-jarh, seperti al-Azdiy, dia men-jarh seseorang padahal dia sendiri majruh (orang yang di-jarh), tertuduh (dengan suatu kesalahan, pent), yang seperti ini tidaklah pantas.
→ Sudah semestinya orang yang men-jarh adalah seorang imam,
→ tsiqoh (tepercaya),
→ 'adil,
→ diridhai,
→ benar-benar mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalang jarh,
→ dan hendaknya orang yang men-jarh adalah orang yang memiliki agama (yang baik),
→ memiliki sifat wara',
→ bertaqwa,
→ cerdas,
→ tidak ditertawakan,
→ dan bukan MUGHOFFAL.

■ Ilmu dan agama melarangnya untuk berbuat zhalim maka janganlah dia menzhalimi, karena (perkara jarh) ini adalah agama, dan pengetahuan tentang sebab-sebab jarh dan penghalang jarh pastilah berasal dari keberlimpahan ilmu yang ada pada orang yang men-jarh.

[✔️] Sudah semestinya orang yang men-jarh itu 'adil, dapat dipercaya, memiliki agama yang baik, wara', bertaqwa, mengetahui sebab-sebab jarh dan penghalang-penghalangnya, semua itu disertai dengan kecerdasan, bukan MUGHOFFAL dan tidak ditertawakan. Sudah semestinya (jarh itu) dari orang yang seperti ini.

╰→ Jadi, orang yang di-jarh tidak teranggap dengan jarh orang ini, karena orang yang men-jarh itu sendiri adalah orang yang di-jarh oleh ulama lain. Dia sendiri masih membutuhkan obat.

🚇ﻫﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﺑﺠﺮﺡ ﺍﻟﻤُﺠﺮَّﺡ؟

❱ لفضيلة الشيخ محمد بن هادي المدخلي حفظه الله تعالى

[ السؤال ]

[•] هذا يسأل يقول: إذا كان شخص جَرَّحه شيخ ثُمَّ هذا الشيخ مُجَرَّح؛ هل يبقى الحكم؟

[ الجواب ]

◎ لا يُعَوَّل على المُجَرَّح، ابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا، ما يكون هو نفسه مجروح، مثل الأزدي؛ يُجَرِّح وهو مجروح، مُتَّهم، هذا ما يصلح، لابُدَّ أن يكون الجارح إمامًا، ثِقَةً، عدلًا، مَرْضِيًا، عارفًا بأسبابِ الجرح، وموانع الجرح، وأن يكون ذَا دينٍ، وَوَرَعٍ، وتُقَى، وذكاءٍ، فلا يُضحَك عليه، ما يكون مُغَفَّل،

■ والعلم والدِّين يمنعه من الظلم، فلا يظلم، لأن هذا دين، والعلم بأسباب الجرح والمانع من الجرح لابُدَّ من توافره في الجارح،

[✔️] لابُدَّ أن يكون الجارح عدلًا، أمينًا، دَيِّنًا، وَرِعًا، تَقِيًّا، عالمًا بأسباب الجرح وموانعه، يُضاف إلى ذلك الذكاء، ما يكون مُغَفَّل، يُضحَك عليه، لابُدَّ من هذا،

╯← فالمجروح لا عبرةَ بجرحه، لأن هو بنفسه مجروح، هو يحتاج إلى دواء.

🌍هل يؤخذ بجرح المُجرَّح؟ | Miraath.Net

📚http://miraath.net/questions.php?cat=15&id=1430

₪ Arsip dari WA Ashhabus Sunnah // hm.

※※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://telegram.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh
📊📜🔐
•---°°°---•
🚇JANGAN TERTIPU DENGAN TAZKIYAH ULAMA KEPADA SESEORANG

[✘][ Nasehat buat mereka yang mengandalkan tazkiyah ulama untuk membela tokoh/kelompok menyimpang yang ditahdzir/dijarh oleh para ulama ][✘]

❱ Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiry hafizhahullah:

ⓞ “Saya katakan:
[] Para ulama Ahlus Sunnah dan para imam mereka tidak mendapatkan wahyu yang turun dari langit,
[] bahkan mereka hanya sebatas mentazkiyah pihak yang mereka tazkiyah berdasarkan penampakannya dari As Sunnah,
[] pembelaannya kepada As Sunnah dan ahlinya (orang-orang yang berpegang teguh dengan As Sunnah),
[] dan penyebaran kitab-kitab As-Sunnah
[] serta bantahan terhadap orang-orang yang menyelisihi kebenaran.
╰→ Berdasarkan inilah mereka mentazkiyahnya sebatas apa yang dia nampakkan.

■ Jadi,
● jika dia menyimpang, mengingkari Ahlus Sunnah,
● berloyalitas kepada ahli bid’ah
● serta membela mereka,
╰→ maka Ahlus Sunnah pun akan menyikapinya dengan cara yang sesuai terhadapnya. Ini bukan hal yang aneh.

■ Asy-Syafi’iy rahimahullah dahulu mentazkiyah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya dan beliau mengatakan: “Telah menceritakan kepadaku orang yang terpercaya.”

▣ Namun para ulama selain beliau menjarhnya.

[•] Al-Imam Malik rahimahullah ditanya tentang Ibrahim ini: “Apakah dia terpercaya?” Beliau menjawab: “Tidak, dan tidak pula agamanya.”

▣ Jadi tazkiyah Asy-Syafi’iy rahimahullah tidak merugikan beliau. Asy-Syafi’iy adalah seorang imam menurut kita dan menurut siapa saja dari ummat Islam dan Ahlus Sunnah yang mengetahui keutamaan beliau.
▣ Hanya saja tazkiyah beliau tidak ada gunanya bagi Ibrahim bin Abi Yahya, karena para ulama menjarhnya.

■ Dan kaedah yang diterapkan dalam hal ini adalah;
[] Bahwa siapa saja yang mengetahui maka dia merupakan hujjah atas pihak lain yang tidak mengetahui.”

❱ قال الشيخ عبيد بن عبد الله الجابري حفظه الله:

◎ { ﺃﻗﻮﻝ
[] ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺃﺋﻤﺘﻬﺎ ﻻ ﻳﻨﺰﻝ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﺣﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ،
[] ﺑﻞ ﻳﺰﻛﻮﻥ ﻣﻦ ﻳﺰﻛﻮﻥ ﻟﻤﺎ ﺃﻇﻬﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ
[] ﻭﺍﻟﺬﺏ ﻋﻨﻬﺎ ﻭﻋﻦ ﺃﻫﻠﻬﺎ
[] ﻭﻧﺸﺮ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﻓﻴﻬﺎ
[] ﻭﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﻴﻦ.
╯← ﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﻳﺰﻛﻮﻧﻪ ﺣﺴﺒﻤﺎ ﺃﻇﻬﺮ،

■ ﻓﺈﺫﺍ
● ﺇﻧﺤﺮﻑ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ
● ﻭﺗﻨﻜﺮ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ
● ﻭﻭﺍﻟﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ
● ﻭﻧﺎﻓﺢ ﻋﻨﻬﻢ،
╯← ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﻌﺎﻣﻠﻮﻧﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﺴﺘﺤﻘﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻫﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﻏﺮﻳﺒﺎ.

■ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺰﻛﻲ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻲ ﻭﻳﻘﻮﻝ: « ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺍﻟﺜﻘﺔ »،

▣ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻏﻴﺮﻩ ﺟﺮّﺣﻮﻩ.

[•] ﺳﺌﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻫﺬﺍ ﻓﻘﺎﻝ: « ﻗﻴﻞ ﺛﻘﺔ ﻫﻮ » ﻗﺎﻝ: « ﻭﻻ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻪ »

▣ ﻓﺘﺰﻛﻴﺔ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﺗﻀﺮ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﻣﺎﻡ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻋﻨﺪ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﻦ ﻋﺮﻑ ﻗﺪﺭﻩ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ.
▣ ﻭﻟﻜﻨﻬﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻊ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻲ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺟﺮّﺣﻮﻩ. ﻧﻌﻢ.

■ ﻭﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ
[] ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ. }

📚Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=133628

₪ Arsip Dari WA Ashhabus Sunnah

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

#Manhaj #tahdzir #jarh #tertipu #mengandalkan #tadzkiyah #namun_menyelisih #dari_sunnah #dari_ahlussunnah
🚇PARA PEMBENCI SUNNAH TIDAK MENYUKAI ILMU Al-JARH WA AT-TA'DIL YANG DIAJARKAN OLEH PARA ULAMA AHLUSSUNNAH**

❱ Berkata al-Imam al-Wadi'i rahimahullah Ta'ala:

■ “Seorang yang meninggalkan ILMU AL-JARH (cercaan) WA AT-TA'DIL (pujian), maka berarti dia membenci sunnah.

(●) Apabila di sana tidak ada ILMU AL-JARH WA AT-TA'DIL;

[✘] maka sungguh perkataan da'i (sunni) yang berilmu dan memiliki keutamaan yang menyeru di jalan Allah akan disamakan dengan perkataannya 'Ali at-Thanthawi, Mahmud ash-Shawwaf, Muhamad al-Ghazali, atau Syiah Rafidhah, atau disamakan dengan perkataan si Shufi Hasan as-Saqaf.”

■ Maka Aku katakan:

[✘] “Tidaklah yang meninggalkan ilmu ini melainkan orang yang jahil, atau ada pada hatinya penyakit atau dia sendiri tahu kalau dirinya orang yang majruh (tercerca),

[↑] sehingga berusaha membuat (orang) lari dari ilmu al-Jarh wat- Ta'dil, karena dia tahu kalau dirinya (termasuk) orang yang tercerca.

📚Sumber: [Kitab Nashaih wa Fadhaaih hal 114]

₪ Arsip dari WA Thullab Al Fiyusy & WA Salafy Lintas Negara

※•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•※
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
https://t.me/ukhuwahsalaf

#Manhaj #Bantahan #Rudud #tahdzir #tidak_suka_ilmu #jarh_wa_ta_dil #jarh #ta_dil
CAMKAN..!!! INILAH ANTARA CIRI KHAS YANG ADA PADA HAMPIR SELURUH KELOMPOK YANG SESAT & BID'AH

[ Kenapa Mereka Takut dengan Jarh wat Ta'dil?? ]

#jarhwattadil #jarh #tadil
🚇MENGENAL KAIDAH JARH WA TA'DIL

(➊) ❱ Berkata al-‘Allamah Rabi’ bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah:


■ Dan kebanyakan manusia, mereka tidak mengetahui kaidah-kaidah jarh wa ta'dil, “Bahwa jarh (kritikan) yang terperinci didahulukan dari pada ta'dil (pujian).”

※ Dikarenakan orang yang menta'dil membangun ta'dilnya di atas apa yang nampak atas orang tersebut dan prasangka baik terhadapnya.
※ Sedangkan orang yang menjarh membangun jarhnya di atas ilmu dan kenyataan yang ada.


(▴) Ini sebagaimana yang diketahui dari para ulama jarh wa ta'dil.

■ ومعظم الناس لا يعرفون قواعد الجرح والتعديل، { وأن الجرح المفصَّل مقدم على التعديل }

※ لأن المعدِّل يبني على الظاهر وعلى حسن الظن،
※ لوالجارح يبني على العلم والواقع،
[↑] كما هو معلوم عند أئمة الجرح والتعديل.

📚[Al-Haddul Fashil Bainal Haq wal Bathil]

❱ Berkata al-‘Allamah Ubaid al-Jabiriy hafizhahullah:

■ Ini merupakan kaidah jarh wa ta'dil (kaidah dalam mengkritik atau memuji seseorang), kesimpulannya, “Bahwa orang yang mengetahui, hujjah bagi orang yang tidak mengetahui.”

■ هذه قاعدة الجرح والتعديل، وملخصها: أن من علم حجة على من لم يعلم.

📚[Dari kaset: Al-Haddul Fashil baina Ahlis Sunnah wa Ahlil Bathil]

* * *

(➋) ❱ Berkata Al-Hafizh as-Suyuthi rahimahullah:

■ “Jika terkumpul pada seorang rawi adanya jarh yang terperinci dan ta’dil,
▸ maka jarh lebih didahulukan
▸ meskipun makin bertambah jumlah orang yang menta’dilnya.


(▴) Inilah yang lebih shahih menurut para Fuqoha’ dan ulama ahli ushul. Dan al-Khothib al-Baghdady telah menukilkan pendapat ini dari jumhur ulama.”

📚[Tadriibur Rowy, hal 364]

❱ وقال الحافظ السيوطي رحمه الله:

■ وإذا اجتمع فيه -أي الراوي- جرح مفسّر و تعديل، فالجرح مقدم و لو زاد عدد المعدل هذا

(▴) هو الأصح عند الفقهاء والأصوليين، ونقله الخطيب عن جمهور العلماء.

📚[تدريب الراوي ص364]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/mengenal-kaidah-jarh-wa-tadil.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

//-₪-//
(➊) Arsip dari WA Forum Salafy Purbalingga
(➋) Arsip dari WA FIK

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇PIHAK YANG MENOLAK HUJJAH AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN JATUH PULA KEADILANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah


■ Dalam masalah Jarh wa Ta’dil,
✔️ cukup jarh itu muncul dari seorang ulama saja
✔️ dan cukup ta’dil itu muncul dari seorang ulama saja.


※ Maka jika terjadi perbedaan pendapat dalam menilai seseorang antara dua ulama yang jujur, diakui keilmuannya, dan jauh dari hawa nafsu,
▸ maka yang wajib bagi selain kedua ulama tersebut dari para pembawa ilmu untuk melakukan tabayyun (meneliti dan klarifikasi –pent) dengan meminta penjelasan kepada ulama yang menjarh dan menuntut bukti kepadanya.
▸ Kalau ulama yang menjarh tersebut menunjukkan bukti maka wajib atas mereka untuk menerima bukti dan hujjah tersebut.

※ Jika ada seorang yang menta’dilnya atau selainnya berusaha menentangnya,
▸ maka pihak yang menolak hujjah ini dia akan jatuh tersungkur dan akan jatuh pula keadilannya serta tidak bisa dipercaya lagi dalam urusan agama Allah.
▸ Seandainya ada satu saja ulama yang membawa hujjah dan bukti, lalu dia diselisihi oleh puluhan pihak dengan alasan yang bathil, kedustaan dan tipu daya, maka tidak perlu mendengar ucapan mereka.

(▴) Ini adalah kaedah-kaedah Jarh wa Ta’dil yang telah diletakkan dalam masalah Jarh wa Ta’dil yang wajib kita pegangi dalam menghadapi fitnah-fitnah semacam ini.

※ Ada seseorang yang dijarh oleh puluhan ulama dan para ulama tersebut membawakan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kebathilan, kesesatan dan fitnahnya, kemudian ada sebagian manusia yang tidak mau mendengar perkataan para ulama tersebut dengan dalih bahwa kebenaran belum nampak jelas baginya.
≡ Sikap semacam ini tidak boleh di dalam agama Allah.


(▴) Jika sikap seperti itu dibenarkan
▸ maka bisa saja ketika kita membuka kitab-kitab jarh wa ta’dil kita tidak mengambil sikap dalam menilai setiap biografi seorang periwayat hadits dengan dalih: “Demi Allah, saya tidak mengetahui dengan jelas keadaannya.”
▸ Demikian juga akan menyeret kita untuk tidak berani meyakini yang benar di dalam setiap akidah dengan dalih: “Saya belum mengetahui dengan jelas masalah ini.”

※ Ketika ada perselisihan
▸ antara Rafidhah dengan Salafiyun, atau
▸ antara Rafidhah dengan Jahmiyah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Mu’tazilah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Khawarij, atau
▸ antara Salafiyun dengan Murji’ah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Shufiyah,

(▴) muncul seseorang yang menyatakan: __“Demi Allah, saya tidak mengetahui masalah ini dengan jelas.”** - Cara dia semacam ini tidak diterima.

(✔️) Jika ada dua pihak dari Salafiyun berselisih dan hujjah bersama salah seorang dari keduanya, maka wajib berpihak kepada yang memiliki hujjah.


Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2k725xj
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4643

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy - http://forumsalafy.net/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh-tersungkur-dan-jatuh-pula-keadilannya/

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
🚇MENYIKAPI JARH TERHADAP SESEORANG YANG DIKENAL KEUTAMAANNYA DI ATAS SALAFIYYAH

[ Ucapan Semua Ulama Wajib Dinilai Dengan Manhaj Salaf ]

(➊) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:


والمنهج ليس فلان، كل عالم فهو مكلَّف بإتباع هذا المنهج؛
فإذا أخطأ وخالف هذا المنهج، يجب أن تُحاكم أقواله بهذا المنهج!

■ “Manhaj bukan dinilai dengan si fulan tertentu.

※ Setiap ulama dibebani untuk mengikuti manhaj ini,
▸ jadi jika seorang ulama keliru dan menyelisihi manhaj ini, maka wajib untuk mengadili ucapan-ucapannya dengan manhaj ini.”

📚[At-Ta’liq Ala Kitab al-Jawab al-Kafy, kaset no. 2]

* * *

[ Jarh Terhadap Seseorang Yang Dikenal Di Atas Manhaj Salaf Harus Dijelaskan Secara Rinci ]

(➋) ❱ Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:


فالصواب أنه لا بد من تفسير الجرح المجمل، كما هو الراجح عند أئمة النقد والجرح والتعديل، ولا سيما في هذا الوقت الذي كثرت فيه الفتن والإشاعات والقيل والقال، وكثرت فيه التعصبات، ولا سيما إذا كان الجرح فيمن اشتهر بالسلفية.

■ “Yang benar adalah bahwa harus ada penjelasan jarh (kritikan dan celaan) yang sifatnya global, sebagaimana itu adalah pendapat yang rajih (lebih kuat) menurut para imam dalam bidang kritikan dan jarh wa ta’dil.

※ Terlebih lagi di masa ini
▸ banyak fitnah,
▸ isu,
▸ dan berita yang simpang siur,
▸ dan banyak juga sikap-sikap fanatik dalam membela orang-orang tertentu, terlebih lagi jika jarh tersebut ditujukan terhadap seseorang yang dikenal di atas manhaj salaf.”

📚[Al-Majmu’ al-Wadhih fir Raddi ala Falih, hlm. 187]

* * *

[ Menyikapi Dengan Tepat Jarh Terhadap Seseorang Yang Dikenal Keutamaannya ]

(➌) ❱ Asy-Syaikh Abu Ammar Ali al-Hudzaify hafizhahullah


[ Pertanyaan ]

Syaikh kami, apa pendapat Anda tentang Arafat al-Muhammady, Abdul Ilah al-Juhany, Bandar al-Khaibary, dan Abdul Wahid al-Madkhaly?

[ Jawaban ]

■ Mereka adalah saudara-saudara yang mulia yang dikenal dengan baik oleh asy-Syaikh Rabi’, asy-Syaikh Ubaid, dan asy-Syaikh Abdullah al-Bukhary.

[▴] Jadi siapa saja yang mencela mereka maka wajib atasnya untuk menjelaskan apa hujjahnya.

※ Dan masalahnya bukan masalah tentang si fulan adalah seorang yang memiliki keutamaan dan sejarah yang baik.

※ Tetapi masalahnya apa hujjah (bukti dan dalil) Anda ketika mencela orang-orang yang dikenal memiliki keutamaan, dan tolong jelaskan sebab-sebab kenapa Anda menjarh mereka.

※ Ketika saya pribadi mencela sebagian ikhwah
▸ maka guru kita asy-Syaikh Rabi’ menuntut saya untuk menunjukkan hujjah saya,
▸ dan beliau mengatakan kepada saya, “Apa hujjahmu pada ucapanmu?”
▸ Maka saya pun menunjukkan hujjah saya kepada beliau.

[▴] Dan seharusnya bagi semua orang yang mendengar jarh (celaan) terhadap seseorang yang memiliki keutamaan untuk menuntut pihak yang mengeluarkan jarh agar menunjukkan bukti.

📚[Jum’at, 27 Rabi’ul Awwal 1439H]

سؤال وجّه لشيخنا أبي عمار علي الحذيفي حفظه الله تعالى:

شيخنا ما تقول في عرفات المحمدي وعبد الإله الجهني وبندر الخبيري وعبد الواحد المدخلي؟

الجواب: هؤلاء إخوة فضلاء ويعرفهم المشايخ الشيخ ربيع والشيخ عبيد والشيخ عبدالله البخاري.

ومن تكلم فيهم فعليه أن يبين ما حجته، والمقام ليس مقام فلان فاضل وتاريخه طيب، إنما المقام ما هي حجتك في كلامك في الفضلاء؟ وبين أسباب جرحك أياهم.

عندما تكلمت أنا في بعض الإخوة طالبني شيخنا ربيع بحجتي، وقال لي: ما هي حجتك في كلامك؟ فأعطيته حجتي.

وينبغي لكل من سمع جرحا في فاضل أن يطالب الجارح بالبينة.

📚[الجمعة 27 من شهر ربيع الأول ١٤٣٩ ه]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/menyikapi-jarh-terhadap-seseorang-yang.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber:
(➊) @ForumSalafy // Dari: https://t.me/Sniperbenefits/1911
(➋) @ForumSalafy // Dari: https://t.me/ImamRabee/315
(➌) @tp_alhaq // Dari: https://t.me/dourous_machaikhaden/5118

#Manhaj #Salafy #ahlussunnah #jarh #ulama #mufassar #bayan #arafat #bandar_alkhaibary #abdul_ilah #abdul_wahid_almadkhaly #Abdullah_adzDzafiri
(02)
▸ Demikian pula para pengikut asy-Syafi'i, apabila al-Imam asy-Syafi'i memberi rekomendasi kepada seseorang, semisal Ibrahim bin Abi Yahya, padahal para 'ulama selain beliau mengkritiknya, maka para pengikut asy-Syafi'i akan menerima kritikan tersebut.

◈ Mereka tidak mengatakan, “Demi Allah, dia adalah Imam kami. Demi Allah kami akan bersikap fanatik kepadanya karena beliau telah memberikan rekomendasi kepada si fulan dan dengan fanatik buta ini pula kami menaruh kepercayaan kepada orang yang telah dikritik ini. Kami akan menolak hujjah dan bukti-bukti tersebut dengan hujjah imam kami.”

[↑] Sungguh betapa jauhnya mereka dari perkataan semacam ini. Demikianlah, para ulama' itu mendidik ummat di atas manhaj yang benar lagi berkah ini.

※ Dan wajib bagi siapapun untuk meninggalkan sikap ta'ashshub kepada orang tertentu, siapapun dia kecuali kepada Nabi -ﷺ-.
▸ Beliaulah sosok yang tidak boleh dikritik dan tidak boleh pula untuk diterima pendapat orang yang menyelisihinya. Sesungguhnya Nabi -ﷺ- senantiasa berpusat pada al-haq, di manapun beliau berada.
▸ Demikian juga para sahabat beliau selalu berpusat pada al-haq.
▸ Adapun selain mereka, maka setiap orang bisa diterima pendapatnya dan bisa ditolak.

📚[Diambil dari Kaset kedua dari penjelasan beliau terhadap kitab “Haadil Arwah”]

🚇من ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ

❱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

◈ ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﻋﻦ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻋﺠﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ -ﷺ- ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: 《 ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓٌ 》

(▴) ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ، «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ، ﻭﻓﻴﻪ ﻛﻼﻡ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ، ﻳﺰﻛﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ،

(▴) ﻭﻳﻨﺘﻘﺪﻩ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺿﻌَّﻔﻪ ﻭﻳﺒﺎﻟﻎ ﻓﻲ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ، ﻭﻣﻤﻦ ﻳﻀﻌﻔﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ:《 ﺇﻥَّ ﺃﺣﻤﺪ ﻳُﻌﺪِّﻟﻪ ﺃﻭ ﻳﺰﻛﻴﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﻋﺮﻓﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻋﺮﻓﻨﺎﻩ ﻣﺎ ﺯﻛﺎﻩ! 》

※ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋﻠﻢ ﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻣﻘﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ،

※ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻏﻀﺎﺿﺔ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺇﻣﺎﻡ ﻳﺰﻛِّﻲ ﺭﺟﻼً ﺛﻢ ﻳﺄﺗﻲ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻣﺜﻠﻪ ﺃﻭ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻴﺜﺒﺖ ﺑﺎﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﻄﻌﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺫﻟﻜﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ. ﻻ ﺿﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ،

[↑] ﻭﻻ ﺣﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺗﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﻣﺨﺎﻟﻒ، ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺷﻲﺀ،

※ ﻟﻤﺎﺫﺍ؟ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺇﻻ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ، ﻓﻼ ﺗﺄﺧﺬﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ،

◈ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺯﻛَّﺎﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﺃﺟﺮﺣﻪ؟! 》

[↑] ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﺬﺍ ﻏﻠﻂ، ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ، ﺑﻞ ﻳﺼﺪﻋﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﻖ، ﻭﻳﺘﻠﻘﺎﻩ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﺑﺼﺪﻭﺭٍ ﺭﺣﺒﺔ، ﻻ ﻳﺮﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺮﺟﺎً ﺃﺑﺪﺍً، ﻟﻜﻦ ﺍﻵﻥ ﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﻒ، ﺍﻟﺬﻱ ﺷﻨَّﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺞ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

◈ ﻓﺎﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺇﻣﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪ: 《 ﺃﻥَّ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﺑﻦ ﻭﺍﺭﺓ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻤﻦ ﺟﺮَّﺣﻮﺍ «ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻤﻴﺪ. 》

◈ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻨﺘﻘﺼﻮﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺃﻭ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻩ!، 》

[↑] ﻻ ﻛﻠﻬﻢ ﺳﻠَّﻤﻮﺍ.

※ ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺪﺣﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺟﺮَّﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﺤﺠﺔ ﻣﻌﻬﻢ، ﻳﻘﺒﻠﻮﻥ ﺟﺮﺡ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﺠﺔ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺇﺫﺍ ﺯﻛﻰ ﻣﺜﻞ «ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻳﺤﻴﻰ»، ﻭﺟﺮﺣﻪ ﻏﻴﺮﻩ، ﺗﻠﻘﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ،

◈ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ: 《 ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻧﺘﻌﺼﺐ ﻟﻪ، ﻷﻧﻪ ﺯﻛَّﻰ ﻓﻼﻧﺎً، ﻭﻧﺤﻦ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺍﻟﻌﻤﻴﺎﺀ ﻧﺜﺒﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺡ، ﻭﻧﺪﻓﻊ ﺑﺤﺠﺔ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﻫﺎﻥ! 》

[↑] ﺣﺎﺷﺎﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺍﻟﻄﻴﺐ،

※ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻷﻱ ﺷﺨﺺٍ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ! ؛ ﺇﻻ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ-، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺘﻘﺪ ﻭﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ، ﻓﺈﻥَّ ﻣﺤﻤﺪﺍً -ﷺ- ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭ، ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ -ﷺ- ﻛﺬﻟﻚ ﻳﺪﻭﺭ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﺤﻖ ﺃﻳﻦ ﻣﺎ ﺩﺍﺭﻭﺍ، ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ «ﻓﻜﻞ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺮﺩ.

📚[منقول من ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ «ﺣﺎﺩﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/10/orang-yang-mengetahui-merupakan-hujjah.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @SalafyBaturaja // Dari Majmu'ah Riyadhul Jannah As-Salafy

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
۩ Mengenal Kaidah Jarh Wa Ta'dil ۩
🚇PIHAK YANG MENOLAK HUJJAH AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN JATUH PULA KEADILANNYA

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah


■ Dalam masalah Jarh wa Ta’dil,
✔️ cukup jarh itu muncul dari seorang ulama saja
✔️ dan cukup ta’dil itu muncul dari seorang ulama saja.


※ Maka jika terjadi perbedaan pendapat dalam menilai seseorang antara dua ulama yang jujur, diakui keilmuannya, dan jauh dari hawa nafsu,
▸ maka yang wajib bagi selain kedua ulama tersebut dari para pembawa ilmu untuk melakukan tabayyun (meneliti dan klarifikasi –pent) dengan meminta penjelasan kepada ulama yang menjarh dan menuntut bukti kepadanya.
▸ Kalau ulama yang menjarh tersebut menunjukkan bukti maka wajib atas mereka untuk menerima bukti dan hujjah tersebut.

※ Jika ada seorang yang menta’dilnya atau selainnya berusaha menentangnya,
▸ maka pihak yang menolak hujjah ini dia akan jatuh tersungkur dan akan jatuh pula keadilannya serta tidak bisa dipercaya lagi dalam urusan agama Allah.
▸ Seandainya ada satu saja ulama yang membawa hujjah dan bukti, lalu dia diselisihi oleh puluhan pihak dengan alasan yang bathil, kedustaan dan tipu daya, maka tidak perlu mendengar ucapan mereka.

(▴) Ini adalah kaedah-kaedah Jarh wa Ta’dil yang telah diletakkan dalam masalah Jarh wa Ta’dil yang wajib kita pegangi dalam menghadapi fitnah-fitnah semacam ini.

※ Ada seseorang yang dijarh oleh puluhan ulama dan para ulama tersebut membawakan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kebathilan, kesesatan dan fitnahnya, kemudian ada sebagian manusia yang tidak mau mendengar perkataan para ulama tersebut dengan dalih bahwa kebenaran belum nampak jelas baginya.
≡ Sikap semacam ini tidak boleh di dalam agama Allah.


(▴) Jika sikap seperti itu dibenarkan
▸ maka bisa saja ketika kita membuka kitab-kitab jarh wa ta’dil kita tidak mengambil sikap dalam menilai setiap biografi seorang periwayat hadits dengan dalih: “Demi Allah, saya tidak mengetahui dengan jelas keadaannya.”
▸ Demikian juga akan menyeret kita untuk tidak berani meyakini yang benar di dalam setiap akidah dengan dalih: “Saya belum mengetahui dengan jelas masalah ini.”

※ Ketika ada perselisihan
▸ antara Rafidhah dengan Salafiyun, atau
▸ antara Rafidhah dengan Jahmiyah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Mu’tazilah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Khawarij, atau
▸ antara Salafiyun dengan Murji’ah, atau
▸ antara Salafiyun dengan Shufiyah,

(▴) muncul seseorang yang menyatakan: __“Demi Allah, saya tidak mengetahui masalah ini dengan jelas.”** - Cara dia semacam ini tidak diterima.

(✔️) Jika ada dua pihak dari Salafiyun berselisih dan hujjah bersama salah seorang dari keduanya, maka wajib berpihak kepada yang memiliki hujjah.


Url: http://www.alfawaaid.net/2017/09/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh.html

Dengarkan:
📀[ Audio ] http://bit.ly/2k725xj
📀[ Telegram ] https://t.me/ukhuwahsalaf/4643

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @ForumSalafy - http://forumsalafy.net/pihak-yang-menolak-hujjah-akan-jatuh-tersungkur-dan-jatuh-pula-keadilannya/

#Manhaj #mengenal #ilmu #kaedah #JarhwaTa_dil #jarh_orang_yang_telah_dijarh #yang_mengetahui #hujjah_atas_tidak_mengetahui #tunjuk_hidung #takyin #Pujian_tidak_bermanfaat #jika_terbukti_menyimpang #kaedah #tidak_mentadi_mubtadi_ #maka_dia_mubtadi
🚇MENYIKAPI JARH TERHADAP SESEORANG YANG DIKENAL KEUTAMAANNYA DI ATAS SALAFIYYAH

[ Ucapan Semua Ulama Wajib Dinilai Dengan Manhaj Salaf ]

(➊) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:


والمنهج ليس فلان، كل عالم فهو مكلَّف بإتباع هذا المنهج؛
فإذا أخطأ وخالف هذا المنهج، يجب أن تُحاكم أقواله بهذا المنهج!

■ “Manhaj bukan dinilai dengan si fulan tertentu.

※ Setiap ulama dibebani untuk mengikuti manhaj ini,
▸ jadi jika seorang ulama keliru dan menyelisihi manhaj ini, maka wajib untuk mengadili ucapan-ucapannya dengan manhaj ini.”

📚[At-Ta’liq Ala Kitab al-Jawab al-Kafy, kaset no. 2]

* * *

[ Jarh Terhadap Seseorang Yang Dikenal Di Atas Manhaj Salaf Harus Dijelaskan Secara Rinci ]

(➋) ❱ Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:


فالصواب أنه لا بد من تفسير الجرح المجمل، كما هو الراجح عند أئمة النقد والجرح والتعديل، ولا سيما في هذا الوقت الذي كثرت فيه الفتن والإشاعات والقيل والقال، وكثرت فيه التعصبات، ولا سيما إذا كان الجرح فيمن اشتهر بالسلفية.

■ “Yang benar adalah bahwa harus ada penjelasan jarh (kritikan dan celaan) yang sifatnya global, sebagaimana itu adalah pendapat yang rajih (lebih kuat) menurut para imam dalam bidang kritikan dan jarh wa ta’dil.

※ Terlebih lagi di masa ini
▸ banyak fitnah,
▸ isu,
▸ dan berita yang simpang siur,
▸ dan banyak juga sikap-sikap fanatik dalam membela orang-orang tertentu, terlebih lagi jika jarh tersebut ditujukan terhadap seseorang yang dikenal di atas manhaj salaf.”

📚[Al-Majmu’ al-Wadhih fir Raddi ala Falih, hlm. 187]

* * *

[ Menyikapi Dengan Tepat Jarh Terhadap Seseorang Yang Dikenal Keutamaannya ]

(➌) ❱ Asy-Syaikh Abu Ammar Ali al-Hudzaify hafizhahullah


[ Pertanyaan ]

Syaikh kami, apa pendapat Anda tentang Arafat al-Muhammady, Abdul Ilah al-Juhany, Bandar al-Khaibary, dan Abdul Wahid al-Madkhaly?

[ Jawaban ]

■ Mereka adalah saudara-saudara yang mulia yang dikenal dengan baik oleh asy-Syaikh Rabi’, asy-Syaikh Ubaid, dan asy-Syaikh Abdullah al-Bukhary.

[▴] Jadi siapa saja yang mencela mereka maka wajib atasnya untuk menjelaskan apa hujjahnya.

※ Dan masalahnya bukan masalah tentang si fulan adalah seorang yang memiliki keutamaan dan sejarah yang baik.

※ Tetapi masalahnya apa hujjah (bukti dan dalil) Anda ketika mencela orang-orang yang dikenal memiliki keutamaan, dan tolong jelaskan sebab-sebab kenapa Anda menjarh mereka.

※ Ketika saya pribadi mencela sebagian ikhwah
▸ maka guru kita asy-Syaikh Rabi’ menuntut saya untuk menunjukkan hujjah saya,
▸ dan beliau mengatakan kepada saya, “Apa hujjahmu pada ucapanmu?”
▸ Maka saya pun menunjukkan hujjah saya kepada beliau.

[▴] Dan seharusnya bagi semua orang yang mendengar jarh (celaan) terhadap seseorang yang memiliki keutamaan untuk menuntut pihak yang mengeluarkan jarh agar menunjukkan bukti.

📚[Jum’at, 27 Rabi’ul Awwal 1439H]

سؤال وجّه لشيخنا أبي عمار علي الحذيفي حفظه الله تعالى:

شيخنا ما تقول في عرفات المحمدي وعبد الإله الجهني وبندر الخبيري وعبد الواحد المدخلي؟

الجواب: هؤلاء إخوة فضلاء ويعرفهم المشايخ الشيخ ربيع والشيخ عبيد والشيخ عبدالله البخاري.

ومن تكلم فيهم فعليه أن يبين ما حجته، والمقام ليس مقام فلان فاضل وتاريخه طيب، إنما المقام ما هي حجتك في كلامك في الفضلاء؟ وبين أسباب جرحك أياهم.

عندما تكلمت أنا في بعض الإخوة طالبني شيخنا ربيع بحجتي، وقال لي: ما هي حجتك في كلامك؟ فأعطيته حجتي.

وينبغي لكل من سمع جرحا في فاضل أن يطالب الجارح بالبينة.

📚[الجمعة 27 من شهر ربيع الأول ١٤٣٩ ه]

Url: http://www.alfawaaid.net/2017/12/menyikapi-jarh-terhadap-seseorang-yang.html

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber:
(➊) @ForumSalafy // Dari: https://t.me/Sniperbenefits/1911
(➋) @ForumSalafy // Dari: https://t.me/ImamRabee/315
(➌) @tp_alhaq // Dari: https://t.me/dourous_machaikhaden/5118

#Manhaj #Salafy #ahlussunnah #jarh #ulama #mufassar #bayan #arafat #bandar_alkhaibary #abdul_ilah #abdul_wahid_almadkhaly #Abdullah_adzDzafiri