๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 1โฃ
๐บMembuang hajat adalah perkara yang biasa kita lakukan setiap harinya. โNamun, sangat disayangkan, banyak di antara kita yang tidak mengetahui adab-adab yang dituntunkan di dalamnya. Padahal syariat agama kita yang sempurna telah mengajarkan permasalahan ini.
โ๏ธPernah kaum musyrikin berkata kepada ๐Salman al-Farisi radhiyallahu โanhu, โNabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampaipun perkara adab buang hajat.โโ๏ธ
Salman menjawab, โYa, beliau mengajarkan kami adab buang hajat.โ ๐(HR. Muslim no. 262)
๐ฆDoa Sebelum Buang Hajat๐ฆ
๐ฆPerkara awal yang perlu diperhatikan dari Sunnah Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam dalam masalah ini adalah ketika seseorang akan masuk ke tempat buang hajat (WC, toilet, dan semisalnya) hendaknya ia mengucapkan doa,๐ฝ
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนูููุฐู ุจููู ู ููู ุงููุฎูุจูุซู ููุงููุฎูุจูุงุฆูุซู
โYa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.โ ๐(HR. al-Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375)
๐ฌKarena WC, toilet, dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh setan maka โ๏ธsepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wa taโala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. ๐(asy-Syarhul Mumtiโ, 1/83)
โ๏ธMembaca doa ini merupakan adab yang disepakati istihbab (sunnah)-nya, dan tidak ada perbezaan dalam hal ini antara buang hajat di tempat yang berupa bangunan ataupun di padang pasir.
๐(Syarah Shahih Muslim, 4/71)
๐Sementara itu, apabila di padang pasir (tempat yang terbuka), doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat, seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. ๐Ini merupakan pendapat jumhur ulama.
โ๏ธMereka juga mengatakan, kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati.
๐ฌ(Fathul Bari, 1/307)
http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #Fawaid #buang_hajat #bagian_satu
Bagian 1โฃ
๐บMembuang hajat adalah perkara yang biasa kita lakukan setiap harinya. โNamun, sangat disayangkan, banyak di antara kita yang tidak mengetahui adab-adab yang dituntunkan di dalamnya. Padahal syariat agama kita yang sempurna telah mengajarkan permasalahan ini.
โ๏ธPernah kaum musyrikin berkata kepada ๐Salman al-Farisi radhiyallahu โanhu, โNabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampaipun perkara adab buang hajat.โโ๏ธ
Salman menjawab, โYa, beliau mengajarkan kami adab buang hajat.โ ๐(HR. Muslim no. 262)
๐ฆDoa Sebelum Buang Hajat๐ฆ
๐ฆPerkara awal yang perlu diperhatikan dari Sunnah Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam dalam masalah ini adalah ketika seseorang akan masuk ke tempat buang hajat (WC, toilet, dan semisalnya) hendaknya ia mengucapkan doa,๐ฝ
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนูููุฐู ุจููู ู ููู ุงููุฎูุจูุซู ููุงููุฎูุจูุงุฆูุซู
โYa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.โ ๐(HR. al-Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375)
๐ฌKarena WC, toilet, dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh setan maka โ๏ธsepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wa taโala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. ๐(asy-Syarhul Mumtiโ, 1/83)
โ๏ธMembaca doa ini merupakan adab yang disepakati istihbab (sunnah)-nya, dan tidak ada perbezaan dalam hal ini antara buang hajat di tempat yang berupa bangunan ataupun di padang pasir.
๐(Syarah Shahih Muslim, 4/71)
๐Sementara itu, apabila di padang pasir (tempat yang terbuka), doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat, seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. ๐Ini merupakan pendapat jumhur ulama.
โ๏ธMereka juga mengatakan, kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati.
๐ฌ(Fathul Bari, 1/307)
http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #Fawaid #buang_hajat #bagian_satu
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 2โฃ
*Langkah Kaki Ketika Masuk dan Keluar WC*
โ__Telah diketahui bahwasanya Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menyenangi mendahulukan bagian yang kanan dalam seluruh keadaan beliau.
๐(HR. al-Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
โ๐ผHadits di atas menunjukkan keumuman. Namun, *khusus*pada keadaan-keadaan tertentu dimulai dengan yang kiri, seperti apabila beliau masuk WC, keluar dari masjid, dan yang semisalnya. Demikian dinyatakan oleh Ibnu Daqiqil โIed.
๐(Syarah โUmdatil Ahkam, 1/44)
โ Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, โ
" *Merupakan kaidah yang berkesinambungan dalam syariat di mana tangan/kaki kanan didahulukan dalam melakukan perkara yang mulia, seperti memakai pakaian, celana, dan sandal; masuk masjid, bersiwak, bercelak, menggunting kuku, mencukur kumis, menyisir rambut, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut, salam ketika selesai shalat, mencuci anggota wudhu, keluar dari WC, makan, minum, berjabat tangan, menyentuh hajar aswad, serta selainnya dari perkara yang semisal di atas. Semua itu disenangi untuk memulai dengan bagian kanan*.
โฏ *Adapun lawan dari perkara di atas, seperti masuk WC, keluar dari masjid, istinjaโ, melepas pakaian, celana, sandal, dan yang semisalnya, disenangi untuk memulai dengan tangan/kaki kiri*.โ
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/160; al-Majmuโ, 2/95)
http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_dua
Bagian 2โฃ
*Langkah Kaki Ketika Masuk dan Keluar WC*
โ__Telah diketahui bahwasanya Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menyenangi mendahulukan bagian yang kanan dalam seluruh keadaan beliau.
๐(HR. al-Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
โ๐ผHadits di atas menunjukkan keumuman. Namun, *khusus*pada keadaan-keadaan tertentu dimulai dengan yang kiri, seperti apabila beliau masuk WC, keluar dari masjid, dan yang semisalnya. Demikian dinyatakan oleh Ibnu Daqiqil โIed.
๐(Syarah โUmdatil Ahkam, 1/44)
โ Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, โ
" *Merupakan kaidah yang berkesinambungan dalam syariat di mana tangan/kaki kanan didahulukan dalam melakukan perkara yang mulia, seperti memakai pakaian, celana, dan sandal; masuk masjid, bersiwak, bercelak, menggunting kuku, mencukur kumis, menyisir rambut, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut, salam ketika selesai shalat, mencuci anggota wudhu, keluar dari WC, makan, minum, berjabat tangan, menyentuh hajar aswad, serta selainnya dari perkara yang semisal di atas. Semua itu disenangi untuk memulai dengan bagian kanan*.
โฏ *Adapun lawan dari perkara di atas, seperti masuk WC, keluar dari masjid, istinjaโ, melepas pakaian, celana, sandal, dan yang semisalnya, disenangi untuk memulai dengan tangan/kaki kiri*.โ
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/160; al-Majmuโ, 2/95)
http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_dua
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 3โฃ
*Menutup Diri*
โฏAbdullah bin Jaโfar radhiyallahu โanhu berkata,
โโSuatu hari Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah memboncengkan aku di belakangnya. Lalu beliau membisikkan ๐kepadaku satu pembicaraan yang aku tidak akan memberitahukannya kepada seorang pun selama-lamanya. Adalah beliau shallallahu โalaihi wa sallam menyenangi menjadikan tempat yang tinggi (berupa bangunan atau selainnya) dan kebun kurma sebagai tempat berlindung (menutup diri) ketika buang hajat.โ
๐(HR. Muslim no. 342)
๐บ๐กAl-Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata, " _Hadits iniโ๐ผ menunjukkan disenanginya menutup diri ketika seseorang sedang buang hajat dengan apa saja yang dapat mencegah/menghalangi pandangan orang terhadapnya ketika itu. Dimungkinkan buang hajat beliau di kebun kurma bukan pada saat kurma itu berbuah_.โ
๐(Nailul Authar, 1/117)
โธ
โ Apabila hendak buang hajat, beliau shallallahu โalaihi wa sallam tidaklahโ mengangkat pakaiannya sampai beliau turun untuk jongkok di atas tanah. Hal ini beliau lakukan untuk menjaga aurat.
๐(Zadul Maโad, 1/44; ad-Dararil Mudhiyyah hlm. 23)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_tiga
Bagian 3โฃ
*Menutup Diri*
โฏAbdullah bin Jaโfar radhiyallahu โanhu berkata,
โโSuatu hari Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah memboncengkan aku di belakangnya. Lalu beliau membisikkan ๐kepadaku satu pembicaraan yang aku tidak akan memberitahukannya kepada seorang pun selama-lamanya. Adalah beliau shallallahu โalaihi wa sallam menyenangi menjadikan tempat yang tinggi (berupa bangunan atau selainnya) dan kebun kurma sebagai tempat berlindung (menutup diri) ketika buang hajat.โ
๐(HR. Muslim no. 342)
๐บ๐กAl-Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata, " _Hadits iniโ๐ผ menunjukkan disenanginya menutup diri ketika seseorang sedang buang hajat dengan apa saja yang dapat mencegah/menghalangi pandangan orang terhadapnya ketika itu. Dimungkinkan buang hajat beliau di kebun kurma bukan pada saat kurma itu berbuah_.โ
๐(Nailul Authar, 1/117)
โธ
โ Apabila hendak buang hajat, beliau shallallahu โalaihi wa sallam tidaklahโ mengangkat pakaiannya sampai beliau turun untuk jongkok di atas tanah. Hal ini beliau lakukan untuk menjaga aurat.
๐(Zadul Maโad, 1/44; ad-Dararil Mudhiyyah hlm. 23)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_tiga
Majalah Islam Asy-Syariah
Adab Membuang Hajat
Buang hajat merupakan rutinitas alamiah yang dilakukan oleh semua manusia. Alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana agama memberikan bimbingan dalam masalah ini sehingga perbuatan yang bisa jadi dipandang ringan oleh banyak orang ini, dalam beberapa sisinyaโฆ
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 4โฃ
๐ต *Menjauh dari Pandangan Manusia* ๐ด
โฏIbnul Mundzir rahimahullah berkata, โ _โKabar yang pasti dari Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bahwasanya bila ingin buang hajat beliau pergi ke tempat yang jauh dari penglihatan manusia. Namun, bila sekadar buang air kecil beliau tidak menjauh dari mereka_.โ
๐(alยญ-Ausath, 1/321)
๐๐ฆHal ini sebagaimana Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pergi untuk membuang hajat hingga tersembunyi dari para sahabatnya.
๐(HR. al-Bukhari no. 203 dan Muslim no. 274 dari al-Mughirah ibnu Syuโbah radhiyallahu โanhu)
๐ฝ
๐๐ผAbdurrahman bin Abi Qurad radhiyallahu โanhu berkata, *โAku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ke tempat buang hajat. Kebiasaan beliau ketika buang hajat adalah pergi menjauh dari manusia.โ*
๐ (HR. an-Nasaโi no. 16 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/495)
๐ก๐ฆSaking menjauhnya beliau dari manusia sampai-sampai beliau pergi ke Mughammas (sebuah tempat yang jauhnya sekitar dua mil dari kota Makkah) untuk keperluan buang hajat ini.๐ (HR. Abu Yaโla, 9/476 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/495)
๐Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, โBeliau shallallahu โalaihi wa sallam apabila ingin buang hajat dalam safarnya pergi hingga tersembunyi dari pandangan para sahabatnya. Terkadang beliau menjauh sampai dua mil. Beliau menutup dirinya ketika buang hajat, terkadang dengan berlindung di balik tempat tinggi, terkadang di balik kebun kurma, dan terkadang dengan pepohonan yang tumbuh di lembah.โ ๐(Zadul Maโad, 1/43)
๐ฐBerbeda halnya ketika buang air kecil, sebagaimana dikatakan Ibnul Mundzir di atas, beliau tidak menjauh dari manusia. โBahkan, Hudzaifah radhiyallahu โanhumengatakan, โAku pernah berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. Beliau lalu mendatangi tempat pembuangan sampah yang terletak di belakang tembok. Beliau berdiri di situ sebagaimana salah seorang dari kalian berdiri lalu beliau buang air kecil. Aku pun menyingkir dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku maka aku pun mendatanginya. Aku berdiri di belakang beliau hingga beliau selesai dari hajatnya.โ ๐(HR. al-Bukhari no. 225 dan Muslim no. 273)
๐บAl-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, โIni menunjukkan beliau tidak menjauh dari Hudzaifah ketika buang air kecil.โ
โ Adapun sebab tidak menjauhnya Nabi shallallahu โalaihi wa sallam ketika buang air kecil dijelaskan oleh al-Hafizh,
_โBuang air kecil lebih ringan daripada buang air besar, karena buang air besar butuh untuk lebih membuka aurat dan bau yang ditimbulkan lebih menyengat. Sementara itu, tujuan menjauh dari manusia adalah untuk menutup diri dari penglihatan mereka, dan ini terpenuhi dengan membentangkan pakaian serta mendekat kepada sesuatu yang dapat menutupi.โ_ ๐(Fathul Bari, 1/411)
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam meminta Hudzaifah untuk mendekat kepada beliau agar๐๐ผ Hudzaifah menutupi beliau dari pandangan manusia, karena buang air kecil merupakan keadaan yang memalukan bila terlihat oleh orang lain๐ฆ. ๐(Syarah Shahih Muslim, 3/167)
โพDengan demikian, dituntunkan kepada kita untuk menjauh dari manusia ketika buang air besar. Sementara itu, ketika buang air kecil boleh dilakukan di dekat orang lain, namun harus tetap memerhatikan tertutupnya aurat agar tidak terlihat orang lain.
๐(al-Jamiโush Sahih, 1/496)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_empat
Bagian 4โฃ
๐ต *Menjauh dari Pandangan Manusia* ๐ด
โฏIbnul Mundzir rahimahullah berkata, โ _โKabar yang pasti dari Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bahwasanya bila ingin buang hajat beliau pergi ke tempat yang jauh dari penglihatan manusia. Namun, bila sekadar buang air kecil beliau tidak menjauh dari mereka_.โ
๐(alยญ-Ausath, 1/321)
๐๐ฆHal ini sebagaimana Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pergi untuk membuang hajat hingga tersembunyi dari para sahabatnya.
๐(HR. al-Bukhari no. 203 dan Muslim no. 274 dari al-Mughirah ibnu Syuโbah radhiyallahu โanhu)
๐ฝ
๐๐ผAbdurrahman bin Abi Qurad radhiyallahu โanhu berkata, *โAku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ke tempat buang hajat. Kebiasaan beliau ketika buang hajat adalah pergi menjauh dari manusia.โ*
๐ (HR. an-Nasaโi no. 16 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/495)
๐ก๐ฆSaking menjauhnya beliau dari manusia sampai-sampai beliau pergi ke Mughammas (sebuah tempat yang jauhnya sekitar dua mil dari kota Makkah) untuk keperluan buang hajat ini.๐ (HR. Abu Yaโla, 9/476 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/495)
๐Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, โBeliau shallallahu โalaihi wa sallam apabila ingin buang hajat dalam safarnya pergi hingga tersembunyi dari pandangan para sahabatnya. Terkadang beliau menjauh sampai dua mil. Beliau menutup dirinya ketika buang hajat, terkadang dengan berlindung di balik tempat tinggi, terkadang di balik kebun kurma, dan terkadang dengan pepohonan yang tumbuh di lembah.โ ๐(Zadul Maโad, 1/43)
๐ฐBerbeda halnya ketika buang air kecil, sebagaimana dikatakan Ibnul Mundzir di atas, beliau tidak menjauh dari manusia. โBahkan, Hudzaifah radhiyallahu โanhumengatakan, โAku pernah berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. Beliau lalu mendatangi tempat pembuangan sampah yang terletak di belakang tembok. Beliau berdiri di situ sebagaimana salah seorang dari kalian berdiri lalu beliau buang air kecil. Aku pun menyingkir dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku maka aku pun mendatanginya. Aku berdiri di belakang beliau hingga beliau selesai dari hajatnya.โ ๐(HR. al-Bukhari no. 225 dan Muslim no. 273)
๐บAl-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, โIni menunjukkan beliau tidak menjauh dari Hudzaifah ketika buang air kecil.โ
โ Adapun sebab tidak menjauhnya Nabi shallallahu โalaihi wa sallam ketika buang air kecil dijelaskan oleh al-Hafizh,
_โBuang air kecil lebih ringan daripada buang air besar, karena buang air besar butuh untuk lebih membuka aurat dan bau yang ditimbulkan lebih menyengat. Sementara itu, tujuan menjauh dari manusia adalah untuk menutup diri dari penglihatan mereka, dan ini terpenuhi dengan membentangkan pakaian serta mendekat kepada sesuatu yang dapat menutupi.โ_ ๐(Fathul Bari, 1/411)
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam meminta Hudzaifah untuk mendekat kepada beliau agar๐๐ผ Hudzaifah menutupi beliau dari pandangan manusia, karena buang air kecil merupakan keadaan yang memalukan bila terlihat oleh orang lain๐ฆ. ๐(Syarah Shahih Muslim, 3/167)
โพDengan demikian, dituntunkan kepada kita untuk menjauh dari manusia ketika buang air besar. Sementara itu, ketika buang air kecil boleh dilakukan di dekat orang lain, namun harus tetap memerhatikan tertutupnya aurat agar tidak terlihat orang lain.
๐(al-Jamiโush Sahih, 1/496)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
โ๏ธ___๐ ๐ ๐
Edisi: ๐ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ [-MUS-]
๐ฎKlik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โ๏ธ #fawaaid #buang_hajat #bagian_empat
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 5โฃ
๐ป *Tidak Memasukkan Sesuatu yang Mengandung Dzikrullah ke WC(Tandas)*
โฏ
โ Seseorang yang buang hajat lebih utama baginya untuk tidak membawa sesuatu yang padanya tertera zikir kepada Allahsubhanahu wa taโala seperti Al-Qurโan dan lainnya, yang di dalamnya ada penyebutan nama Allah subhanahu wa taโala.๐ฝ
๐Dalam permasalahan ini, dalil yang sering dibawakan adalah ๐กhadits peletakan cincin Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ketika akan masuk WC. Namun๐๐ผ, hadits ini lemah, maโlul (berpenyakit)๐ข sebagaimana diterangkan oleh Ibnul Qayyimrahimahullah dalam ๐๐ผ๐Tahdzibus Sunan serta ulama ahli hadits yang lainnya.
๐Ketika membawakan hadits ini,๐บ al-Imam ash-Shanโani rahimahullah mengatakan dalam Subulus Salam (1/113),
_โSesuatu yang di dalamnya tertera nama Allah โazza wa jalla harus dijaga dari tempat-tempat yang jelek/kotor. Ini tidak khusus berupa cincin saja, namun meliputi seluruh benda yang dipakai yang padanya ada dzikrullah.โ_
โMeski demikian, โsebahagian ulama yang lain menganggap makruh (dibencinya) perkara iniโ , bahkan haram apabila yang dimasukkan itu berupa al-Qurโan, karena termasuk penghinaan.
๐Penulis kitab al-Furuโ mengatakan, _โDibenci untuk membawa sesuatu yang mengandung dzikrullah tanpa ada keperluan.โ_ (al-Furuโ, 1/83)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_lima
Bagian 5โฃ
๐ป *Tidak Memasukkan Sesuatu yang Mengandung Dzikrullah ke WC(Tandas)*
โฏ
โ Seseorang yang buang hajat lebih utama baginya untuk tidak membawa sesuatu yang padanya tertera zikir kepada Allahsubhanahu wa taโala seperti Al-Qurโan dan lainnya, yang di dalamnya ada penyebutan nama Allah subhanahu wa taโala.๐ฝ
๐Dalam permasalahan ini, dalil yang sering dibawakan adalah ๐กhadits peletakan cincin Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ketika akan masuk WC. Namun๐๐ผ, hadits ini lemah, maโlul (berpenyakit)๐ข sebagaimana diterangkan oleh Ibnul Qayyimrahimahullah dalam ๐๐ผ๐Tahdzibus Sunan serta ulama ahli hadits yang lainnya.
๐Ketika membawakan hadits ini,๐บ al-Imam ash-Shanโani rahimahullah mengatakan dalam Subulus Salam (1/113),
_โSesuatu yang di dalamnya tertera nama Allah โazza wa jalla harus dijaga dari tempat-tempat yang jelek/kotor. Ini tidak khusus berupa cincin saja, namun meliputi seluruh benda yang dipakai yang padanya ada dzikrullah.โ_
โMeski demikian, โsebahagian ulama yang lain menganggap makruh (dibencinya) perkara iniโ , bahkan haram apabila yang dimasukkan itu berupa al-Qurโan, karena termasuk penghinaan.
๐Penulis kitab al-Furuโ mengatakan, _โDibenci untuk membawa sesuatu yang mengandung dzikrullah tanpa ada keperluan.โ_ (al-Furuโ, 1/83)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_lima
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 6โฃ
๐๐ผโ *Larangan Menghadap dan Membelakangi Kiblat* โ
โฏโ
Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu โanhu berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
*ุฅูุฐูุง ุฃูุชูููุชูู ู ุงููุบูุงุฆูุทู ูููุงู ุชูุณูุชูููุจููููุง ุงููููุจูููุฉู ูููุงู ุชูุณูุชูุฏูุจูุฑูููููุง ูููููููู ุดูุฑูููููุง ุฃููู ุบูุฑููุจููุง*
_โApabila kalian mendatangi tempat buang air maka janganlah kalian menghadap ke arah kiblat ketika buang air besar ataupun kencing, serta jangan pula membelakangi kiblat. Akan tetapi menghadaplah ke arah timur atau ke arah barat[1].โ
๐(HR. al-Bukhari no. 394 dan Muslim no. 264)_
๐ก๐Dari hadits di atas dipahami adanya larangan menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat. Namun๐ฆ, dalam permasalahan ini ada perselisihan pendapat di kalangan ulama.
1โฃ *Ada yang berpendapat perbuatan ini haram secara mutlak, baik di WC (tempat yang tertutup/berbentuk bangunan) maupun di tempat terbuka.*
2โฃ *Ada yang membolehkan secara mutlak dan ada pula yang merinci.*
๐Perselisihan ini terjadi karena selain hadits larangan sebagaimana tercantum di atas, ๐๐ผdidapatkan pula hadits lain yang menunjukkan kebolehannya seperti hadits Abdullah ibnu Umar radhiyallahu โanhuma, ia berkata, _โAku pernah menaiki rumah Hafshah[2] karena suatu keperluan. Ketika itu aku melihat Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam buang hajat menghadap ke arah Syam dan membelakangi Kaโbah.โ_ (HR. al-Bukhari no. 148 dan Muslim no. 266)
๐๐ผDemikian pula hadits Jabir bin Abdillah al-Anshari radhiyallahu โanhuma,
_โSungguh, beliau shallallahu โalaihi wa sallam melarang kami untuk membelakangi dan menghadap kiblat dengan kemaluan-kemaluan kami apabila kami buang air. Kemudian aku melihat beliau kencing menghadap kiblat setahun sebelum meninggalnya.โ_
(HR. Ahmad 3/365 dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/493)
๐Dari perselisihan yang ada,
โ๐ผyang rajih (kuat) adalah pendapat yang *merinci*. ๐ปBila di luar bangunan seperti di padang pasir, haram untuk menghadap atau membelakangi kiblat. ๐ปSementara itu, di dalam bangunan tidaklah diharamkan.
โIni adalah pendapat al-Imam Malik, asy-Syafiโi, Ahmad, Ishaq, dan asy-Syaโbi, dan ini merupakan pendapat jumhur ahli ilmu. ๐(Syarah Shahih Muslim 3/154, Syarah Sunan an-Nasaโi lis Suyuthi 1/26)
โ Namun, sepantasnya seseorang menghindari arah kiblat ketika buang hajat di dalam bangunan (WC dan semisalnya), dalam rangka berhati-hati dari hadits-hadits yang menunjukkan larangan akan hal ini. Selain itu, karena adanya perselisihan yang kuat dalam permasalahan ini yang didukung oleh para ulama ahli tahqiq(peneliti). (Taisirul โAllam, 1/55)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_enam
Bagian 6โฃ
๐๐ผโ *Larangan Menghadap dan Membelakangi Kiblat* โ
โฏโ
Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu โanhu berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
*ุฅูุฐูุง ุฃูุชูููุชูู ู ุงููุบูุงุฆูุทู ูููุงู ุชูุณูุชูููุจููููุง ุงููููุจูููุฉู ูููุงู ุชูุณูุชูุฏูุจูุฑูููููุง ูููููููู ุดูุฑูููููุง ุฃููู ุบูุฑููุจููุง*
_โApabila kalian mendatangi tempat buang air maka janganlah kalian menghadap ke arah kiblat ketika buang air besar ataupun kencing, serta jangan pula membelakangi kiblat. Akan tetapi menghadaplah ke arah timur atau ke arah barat[1].โ
๐(HR. al-Bukhari no. 394 dan Muslim no. 264)_
๐ก๐Dari hadits di atas dipahami adanya larangan menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat. Namun๐ฆ, dalam permasalahan ini ada perselisihan pendapat di kalangan ulama.
1โฃ *Ada yang berpendapat perbuatan ini haram secara mutlak, baik di WC (tempat yang tertutup/berbentuk bangunan) maupun di tempat terbuka.*
2โฃ *Ada yang membolehkan secara mutlak dan ada pula yang merinci.*
๐Perselisihan ini terjadi karena selain hadits larangan sebagaimana tercantum di atas, ๐๐ผdidapatkan pula hadits lain yang menunjukkan kebolehannya seperti hadits Abdullah ibnu Umar radhiyallahu โanhuma, ia berkata, _โAku pernah menaiki rumah Hafshah[2] karena suatu keperluan. Ketika itu aku melihat Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam buang hajat menghadap ke arah Syam dan membelakangi Kaโbah.โ_ (HR. al-Bukhari no. 148 dan Muslim no. 266)
๐๐ผDemikian pula hadits Jabir bin Abdillah al-Anshari radhiyallahu โanhuma,
_โSungguh, beliau shallallahu โalaihi wa sallam melarang kami untuk membelakangi dan menghadap kiblat dengan kemaluan-kemaluan kami apabila kami buang air. Kemudian aku melihat beliau kencing menghadap kiblat setahun sebelum meninggalnya.โ_
(HR. Ahmad 3/365 dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jamiโush Shahih, 1/493)
๐Dari perselisihan yang ada,
โ๐ผyang rajih (kuat) adalah pendapat yang *merinci*. ๐ปBila di luar bangunan seperti di padang pasir, haram untuk menghadap atau membelakangi kiblat. ๐ปSementara itu, di dalam bangunan tidaklah diharamkan.
โIni adalah pendapat al-Imam Malik, asy-Syafiโi, Ahmad, Ishaq, dan asy-Syaโbi, dan ini merupakan pendapat jumhur ahli ilmu. ๐(Syarah Shahih Muslim 3/154, Syarah Sunan an-Nasaโi lis Suyuthi 1/26)
โ Namun, sepantasnya seseorang menghindari arah kiblat ketika buang hajat di dalam bangunan (WC dan semisalnya), dalam rangka berhati-hati dari hadits-hadits yang menunjukkan larangan akan hal ini. Selain itu, karena adanya perselisihan yang kuat dalam permasalahan ini yang didukung oleh para ulama ahli tahqiq(peneliti). (Taisirul โAllam, 1/55)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_enam
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 7โฃ
โฏ Lanjutan......
๐ป *Boleh Kencing Berdiri* ๐ป
๐Al-Imam al-Bukhari rahimahullah ketika membawakan hadits Hudzaifah radhiyallahu โanhu yang menerangkan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam kencing berdiri sebagaimana telah lewat di atas, beliau mengatakan dengan judul bab โถ _(Bolehnya) Kencing Berdiri dan Jongkok._
๐ก๐ฅJadi, dipahami di sini bolehnya kencing dalam keadaan berdiri dan duduk, walaupun dalam hal ini terdapat perselisihan pendapat di kalangan ahli ilmu.๐
๐Didapatkan pula dari perbuatan sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, โUmar ibnul Khaththab, Zaid bin Tsabit, dan selainnya radhiyallahu โanhum, mereka kencing dengan berdiri. โ๐ผIni menunjukkan perbuatan ini dibolehkan dan tidak makruh apabila memang aman dari percikan air kencing.
๐(โAunul Maโbud, 1/29)
โIbnul Mundzir rahimahullah berkata,
๐ _โSebagian ahlul ilmi menyenangi bagi orang yang kencing dalam keadaan duduk untuk menjauh dari manusia. Mereka juga memandang tidak apa-apa kencing di dekat orang lain bila dilakukan dengan berdiri karena kencing dalam keadaan berdiri lebih menjaga dubur dan lebih selamat dari percikan najis. Pendapat seperti ini diriwayatkan dari โUmar.โ_ ๐(al-Ausath, 1/322)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_tujuh
Bagian 7โฃ
โฏ Lanjutan......
๐ป *Boleh Kencing Berdiri* ๐ป
๐Al-Imam al-Bukhari rahimahullah ketika membawakan hadits Hudzaifah radhiyallahu โanhu yang menerangkan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam kencing berdiri sebagaimana telah lewat di atas, beliau mengatakan dengan judul bab โถ _(Bolehnya) Kencing Berdiri dan Jongkok._
๐ก๐ฅJadi, dipahami di sini bolehnya kencing dalam keadaan berdiri dan duduk, walaupun dalam hal ini terdapat perselisihan pendapat di kalangan ahli ilmu.๐
๐Didapatkan pula dari perbuatan sahabat seperti Ali bin Abi Thalib, โUmar ibnul Khaththab, Zaid bin Tsabit, dan selainnya radhiyallahu โanhum, mereka kencing dengan berdiri. โ๐ผIni menunjukkan perbuatan ini dibolehkan dan tidak makruh apabila memang aman dari percikan air kencing.
๐(โAunul Maโbud, 1/29)
โIbnul Mundzir rahimahullah berkata,
๐ _โSebagian ahlul ilmi menyenangi bagi orang yang kencing dalam keadaan duduk untuk menjauh dari manusia. Mereka juga memandang tidak apa-apa kencing di dekat orang lain bila dilakukan dengan berdiri karena kencing dalam keadaan berdiri lebih menjaga dubur dan lebih selamat dari percikan najis. Pendapat seperti ini diriwayatkan dari โUmar.โ_ ๐(al-Ausath, 1/322)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_tujuh
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 8โฃ
โฏ Lanjutan......
โ *Berhati-Hati dari Percikan Najis*
โ๐ผRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan dan mengabarkan,๐ป
*ุฅููููููู ูุง ููุนูุฐููุจูุงูู ููู ูุง ููุนูุฐููุจูุงูู ููู ููุจูููุฑู. ุซูู ูู ููุงูู: ุจููููุ ููุงูู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ูุงู ููุณูุชูุชูุฑู ู ููู ุจููููููู*
_โDua penghuni kuburan ini sedang diazab. Tidaklah mereka diazab karena perkara yang besar.โ Kemudian Rasulullah mengatakan, โBahkan ya. Adapun salah satunya, ia diazab karena tidak berhati-hati/ tidak menjaga dirinya dari kencingโฆ.โ_ (Sahih, HR. al-Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292, dengan lafadz al-Bukhari)
๐Ibnu Daqiqil โIed rahimahullah mengatakan,
_โKedua penghuni kuburan itu tidaklah diazab karena perkara yang sulit untuk menghilangkannya atau mencegahnya, serta berhati-hati darinya. Maksudnya, perkara itu sebenarnya mudah, gampang bagi orang yang (mau) menjaga diri darinya_.โ
๐Beliau juga berkata, _โDua perkara ini termasuk dosa besar._โ
๐(Syarah โUmdatil Ahkam, 1/62)
๐ขTidak berhati-hati dari kencing sehingga menajisi tubuh merupakan penyebab azab kubur๐ sebagaimana diberitakan Nabishallallahu โalaihi wa sallam dalam hadits di atas, padahal mungkin perkara ini dianggap sepele oleh kebanyakan orang.
โ Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam mencontohkan dengan merenggangkan/menjauhkan kedua kaki ketika duduk untuk buang hajat guna menghindari percikan air kencing.
โAl-Hasan radhiyallahu โanhu berkata, _โTelah menceritakan kepadaku orang yang melihat Nabi shallallahu โalaihi wa sallam, beliau kencing dalam keadaan jongkok dengan merenggangkan kedua kaki beliau selebar-lebarnya, sehingga kami mengira pangkal paha beliau akan terlepas.โ_
๐(HR. Ibnu Abi Syaibah, 1/121 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jamiโush Shahih, 1/500)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_lapan
Bagian 8โฃ
โฏ Lanjutan......
โ *Berhati-Hati dari Percikan Najis*
โ๐ผRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan dan mengabarkan,๐ป
*ุฅููููููู ูุง ููุนูุฐููุจูุงูู ููู ูุง ููุนูุฐููุจูุงูู ููู ููุจูููุฑู. ุซูู ูู ููุงูู: ุจููููุ ููุงูู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ูุงู ููุณูุชูุชูุฑู ู ููู ุจููููููู*
_โDua penghuni kuburan ini sedang diazab. Tidaklah mereka diazab karena perkara yang besar.โ Kemudian Rasulullah mengatakan, โBahkan ya. Adapun salah satunya, ia diazab karena tidak berhati-hati/ tidak menjaga dirinya dari kencingโฆ.โ_ (Sahih, HR. al-Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292, dengan lafadz al-Bukhari)
๐Ibnu Daqiqil โIed rahimahullah mengatakan,
_โKedua penghuni kuburan itu tidaklah diazab karena perkara yang sulit untuk menghilangkannya atau mencegahnya, serta berhati-hati darinya. Maksudnya, perkara itu sebenarnya mudah, gampang bagi orang yang (mau) menjaga diri darinya_.โ
๐Beliau juga berkata, _โDua perkara ini termasuk dosa besar._โ
๐(Syarah โUmdatil Ahkam, 1/62)
๐ขTidak berhati-hati dari kencing sehingga menajisi tubuh merupakan penyebab azab kubur๐ sebagaimana diberitakan Nabishallallahu โalaihi wa sallam dalam hadits di atas, padahal mungkin perkara ini dianggap sepele oleh kebanyakan orang.
โ Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam mencontohkan dengan merenggangkan/menjauhkan kedua kaki ketika duduk untuk buang hajat guna menghindari percikan air kencing.
โAl-Hasan radhiyallahu โanhu berkata, _โTelah menceritakan kepadaku orang yang melihat Nabi shallallahu โalaihi wa sallam, beliau kencing dalam keadaan jongkok dengan merenggangkan kedua kaki beliau selebar-lebarnya, sehingga kami mengira pangkal paha beliau akan terlepas.โ_
๐(HR. Ibnu Abi Syaibah, 1/121 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jamiโush Shahih, 1/500)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_lapan
๐ชAdab Membuang Hajat
Bagian 9โฃ
โฏ Lanjutan......
๐ขโ *Tidak Berbicara* ๐ขโ
โTidak sepantasnya seseorang berbicara dengan jenis pembicaraan apa pun ketika sedang buang hajat kecuali โ๐ผbila memang terpaksa, sebagaimana dikatakan oleh para fuqaha.
๐ป Keadaan terpaksa itu seperti ia melihat seorang buta berjalan menuju sumur dan dikhawatirkan akan terperosok ke dalamnya, ๐ปada orang yang mengajaknya bicara dan mau tidak mau harus menjawabnya,
๐ปia punya keperluan kepada seseorang dan khawatir orang itu akan berlalu, ia meminta air,
๐ปatau ada binatang berbisa yang hendak menggigit seseorang sementara orang itu tidak melihatnya dan semisalnya. Dalam keadaan seperti ini dibolehkan berbicara.
๐(al-Majmuโ, 2/107, asy-Syarhul Mumtiโ, 1/95)
โTermasuk pembicaraan yang dilarang adalah menjawab salam dan ucapan zikir lainnya.
๐บAl-Baghawi rahimahullah berkata dalamSyarhus Sunnah,
_*โBila seseorang bersin dalam keadaan ia sedang buang hajat maka ia mengucapkan tahmid (alhamdulillah) di dalam hati.โ*_
๐๐ผDemikian pula yang dikatakan oleh al-Hasan, asy-Syaโbi, an-Nakhaโi, dan Ibnul Mubarak.
โญLarangan berzikir di sini merupakan larangan makruh menurut kesepakatan yang ada. Ibnul Mundzir menghikayatkan makruhnya hal ini dari Ibnu Abbas, โAtha, Ikrimah, an-Nakhaโi, dan Ibnu Sirin. Ibnul Mundzir juga mengatakan,
_*โMeninggalkan zikir ketika buang hajat lebih aku sukai, namun aku tidak menganggap berdosa orang yang melakukannya.โ*_
๐(al-Majmuโ, 2/108, al-Furuโ, 1/84)
_*Larangan Istinjaโ dengan Tangan Kanan*_
โ๐ผRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam melarang kita untuk menyentuh kemaluan dengan tangan kanan ketika kencing dan ketika istinjaโ (cebok), sebagaimana sabdanya,
*ูุงู ููู ูุณูููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฐูููุฑููู ุจูููู ูููููู ูููููู ููุจููููุ ูููุงู ููุชูู ูุณููุญู ู ููู ุงููุฎููุงูุกู ุจูููู ูููููู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanannya ketika sedang kencing dan jangan pula cebok dengannya setelah buang hajat.โ_
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 154 dan Muslim no. 267)
๐Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
_โLarangan istinjaโ dengan tangan kanan termasuk salah satu adab dalam istinjaโ. Ulama sepakat tentang dilarangnya perkara ini. Jumhur ulama berpendapat larangan di sini menunjukkan makruhnya bukan haram.โ_
Kemudian beliau berkata, _*โMemegang kemaluan dengan tangan kanan hukumnya makruh.โ*_ ๐(Syarah Shahih Muslim, 3/156, 159)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sembilan
Bagian 9โฃ
โฏ Lanjutan......
๐ขโ *Tidak Berbicara* ๐ขโ
โTidak sepantasnya seseorang berbicara dengan jenis pembicaraan apa pun ketika sedang buang hajat kecuali โ๐ผbila memang terpaksa, sebagaimana dikatakan oleh para fuqaha.
๐ป Keadaan terpaksa itu seperti ia melihat seorang buta berjalan menuju sumur dan dikhawatirkan akan terperosok ke dalamnya, ๐ปada orang yang mengajaknya bicara dan mau tidak mau harus menjawabnya,
๐ปia punya keperluan kepada seseorang dan khawatir orang itu akan berlalu, ia meminta air,
๐ปatau ada binatang berbisa yang hendak menggigit seseorang sementara orang itu tidak melihatnya dan semisalnya. Dalam keadaan seperti ini dibolehkan berbicara.
๐(al-Majmuโ, 2/107, asy-Syarhul Mumtiโ, 1/95)
โTermasuk pembicaraan yang dilarang adalah menjawab salam dan ucapan zikir lainnya.
๐บAl-Baghawi rahimahullah berkata dalamSyarhus Sunnah,
_*โBila seseorang bersin dalam keadaan ia sedang buang hajat maka ia mengucapkan tahmid (alhamdulillah) di dalam hati.โ*_
๐๐ผDemikian pula yang dikatakan oleh al-Hasan, asy-Syaโbi, an-Nakhaโi, dan Ibnul Mubarak.
โญLarangan berzikir di sini merupakan larangan makruh menurut kesepakatan yang ada. Ibnul Mundzir menghikayatkan makruhnya hal ini dari Ibnu Abbas, โAtha, Ikrimah, an-Nakhaโi, dan Ibnu Sirin. Ibnul Mundzir juga mengatakan,
_*โMeninggalkan zikir ketika buang hajat lebih aku sukai, namun aku tidak menganggap berdosa orang yang melakukannya.โ*_
๐(al-Majmuโ, 2/108, al-Furuโ, 1/84)
_*Larangan Istinjaโ dengan Tangan Kanan*_
โ๐ผRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam melarang kita untuk menyentuh kemaluan dengan tangan kanan ketika kencing dan ketika istinjaโ (cebok), sebagaimana sabdanya,
*ูุงู ููู ูุณูููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฐูููุฑููู ุจูููู ูููููู ูููููู ููุจููููุ ูููุงู ููุชูู ูุณููุญู ู ููู ุงููุฎููุงูุกู ุจูููู ูููููู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanannya ketika sedang kencing dan jangan pula cebok dengannya setelah buang hajat.โ_
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 154 dan Muslim no. 267)
๐Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
_โLarangan istinjaโ dengan tangan kanan termasuk salah satu adab dalam istinjaโ. Ulama sepakat tentang dilarangnya perkara ini. Jumhur ulama berpendapat larangan di sini menunjukkan makruhnya bukan haram.โ_
Kemudian beliau berkata, _*โMemegang kemaluan dengan tangan kanan hukumnya makruh.โ*_ ๐(Syarah Shahih Muslim, 3/156, 159)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sembilan
๐ชAdab Membuang Hajat Bagian 1โฃ0โฃ
๐ถLanjutan....
โ_*Larangan Bersuci dengan Tulang dan Kotoran Hewan yang Telah Mengering/Membatu (Rautsah)*_โ
๐Nabi shallallahu โalaihi wa sallam pernah meminta kepada Abu Hurairah radhiyallahu โanhu untuk mencari batu guna keperluan bersuci beliau. โ๐ผBeliau shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
*ูููุงู ุชูุฃูุชูููู ุจูุนูุธูู ู ูููุงู ุจูุฑูููุซูุฉู*
๐ซ_โJangan engkau datangkan untukku tulang dan jangan pula rautsah._โ
๐(Sahih,HR. al-Bukhari no. 155)
โฐDi waktu yang lain, Abdullah bin Masโud radhiyallahu โanhu pernah diminta Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam mencari tiga batu untuk bersuci. Namun, ia hanya mendapatkan dua batu, sehingga ia mengambil rautsah lalu diserahkannya kepada Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. โBeliau lalu mengambil dua batu tersebut dan membuang rautsah, seraya berkata,โIni adalah kotoran.โ
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 156)
๐กIbnu Qudamah rahimahullah berkata,
_*โTidak boleh bersuci dengan menggunakan rautsah ataupun tulang. Bersuci dengan keduanya tidaklah mencukupi, demikian pendapat mayoritas ahli ilmu. Ini juga pendapat ats-Tsauri, asy-Syafiโi, dan Ishaq.โ*_
๐(al-Mughni, 1/104)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sepuluh
๐ถLanjutan....
โ_*Larangan Bersuci dengan Tulang dan Kotoran Hewan yang Telah Mengering/Membatu (Rautsah)*_โ
๐Nabi shallallahu โalaihi wa sallam pernah meminta kepada Abu Hurairah radhiyallahu โanhu untuk mencari batu guna keperluan bersuci beliau. โ๐ผBeliau shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
*ูููุงู ุชูุฃูุชูููู ุจูุนูุธูู ู ูููุงู ุจูุฑูููุซูุฉู*
๐ซ_โJangan engkau datangkan untukku tulang dan jangan pula rautsah._โ
๐(Sahih,HR. al-Bukhari no. 155)
โฐDi waktu yang lain, Abdullah bin Masโud radhiyallahu โanhu pernah diminta Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam mencari tiga batu untuk bersuci. Namun, ia hanya mendapatkan dua batu, sehingga ia mengambil rautsah lalu diserahkannya kepada Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. โBeliau lalu mengambil dua batu tersebut dan membuang rautsah, seraya berkata,โIni adalah kotoran.โ
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 156)
๐กIbnu Qudamah rahimahullah berkata,
_*โTidak boleh bersuci dengan menggunakan rautsah ataupun tulang. Bersuci dengan keduanya tidaklah mencukupi, demikian pendapat mayoritas ahli ilmu. Ini juga pendapat ats-Tsauri, asy-Syafiโi, dan Ishaq.โ*_
๐(al-Mughni, 1/104)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sepuluh
๐ชAdab Membuang Hajat Bagian 1โฃ1โฃ
โฏLanjutan......
โ _*Doa Keluar dari Tempat Buang Hajat*_ โ
*ุบูููุฑูุงูููู*
_โAku memohon pengampunan-Mu.โ _
๐(HR. at-Tirmidzi no. 8, Abu Dawud no. 28,Ibnu Majah no. 296, dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullahdalam Irwaโul Ghalil no. 52)
โ๐ผ _*Doa di atas diucapkan ketika seseorang keluar dari tempat buang hajat. โKesesuaian doa ini dengan keadaan tersebut adalah setelah seseorang diringankan dan dilindungi dari gangguan fisik, dia akan teringat gangguan berupa dosa. ๐กMaka dari itu, dia meminta kepada Allah subhanahu wa taโala agar meringankan dosanya dan mengampuninya, sebagaimana Allah subhanahu wa taโala telah menganugerahkan perlindungan kepadanya dari gangguan fisik.*_
๐(asy-Syarhul Mumtiโ, 1/84)
๐๐ผDi samping itu, kekuatan manusia itu amatlah terbatas untuk mensyukuri nikmat yang dicurahkan oleh Allah subhanahu wa taโala berupa makanan, minuman, dan pengaturan zat makanan di dalam tubuh sesuai dengan kebutuhan sampai akhirnya dikeluarkan sisanya dari tubuh.
Oleh karena itu, sepantasnya seorang hamba โ๐ผmemohon ampun kepada Allah subhanahu wa taโala sebagai pengakuan akan kekurangan tersebut dari apa yang sepatutnya.โ ๐(Tuhfatul Ahwadzi, 1/42)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sebelas
โฏLanjutan......
โ _*Doa Keluar dari Tempat Buang Hajat*_ โ
*ุบูููุฑูุงูููู*
_โAku memohon pengampunan-Mu.โ _
๐(HR. at-Tirmidzi no. 8, Abu Dawud no. 28,Ibnu Majah no. 296, dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullahdalam Irwaโul Ghalil no. 52)
โ๐ผ _*Doa di atas diucapkan ketika seseorang keluar dari tempat buang hajat. โKesesuaian doa ini dengan keadaan tersebut adalah setelah seseorang diringankan dan dilindungi dari gangguan fisik, dia akan teringat gangguan berupa dosa. ๐กMaka dari itu, dia meminta kepada Allah subhanahu wa taโala agar meringankan dosanya dan mengampuninya, sebagaimana Allah subhanahu wa taโala telah menganugerahkan perlindungan kepadanya dari gangguan fisik.*_
๐(asy-Syarhul Mumtiโ, 1/84)
๐๐ผDi samping itu, kekuatan manusia itu amatlah terbatas untuk mensyukuri nikmat yang dicurahkan oleh Allah subhanahu wa taโala berupa makanan, minuman, dan pengaturan zat makanan di dalam tubuh sesuai dengan kebutuhan sampai akhirnya dikeluarkan sisanya dari tubuh.
Oleh karena itu, sepantasnya seorang hamba โ๐ผmemohon ampun kepada Allah subhanahu wa taโala sebagai pengakuan akan kekurangan tersebut dari apa yang sepatutnya.โ ๐(Tuhfatul Ahwadzi, 1/42)
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐ฌ InsyaaAllah Bersambung
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagian_sebelas
๐ชAdab Buang Hajat 1โฃ2โฃ
Bagian Akhir๐ป๐บ๐ป๐บ
_*Tempat Terlarang untuk Buang Hajat*_
1โฃ ๐ง Air yang tidak mengalir
*ูุงู ููุจููููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููู ุงููู ูุงุกู ุงูุฏููุงุฆูู ู ุงูููุฐูู ูุงู ููุฌูุฑูู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak mengalir.โ_
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 239 dan Muslim no. 282)
โ๐ผโโYang rajih (kuat) dari larangan di sini adalah menunjukkan keharamannya. Baik air yang tidak mengalir itu banyak maupun sedikit, kencing maupun buang air besar, terlebih buang air besar ini lebih jelek daripada kencing.
๐๐ผPerkara yang juga terlarang dalam permasalahan ini adalah jika seseorang kencing di dalam bejana kemudian dia buang air kencing tersebut ke air yang tidak mengalir tersebutโ. Sementara itu, tidaklah terlarang membuang hajat pada air yang mengalir, namun lebih baik dijauhi. Terlebih lagi bila air yang mengalir itu sedikit.
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/187โ188, Subulus Salam, 1/34โ35)
2โฃโ *Lubang*
*ูุงู ููุจููููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููู ุงููุฌูุญูุฑู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di lubang (yang biasa digali oleh binatang sebagai tempat persembunyiannya).โ_
๐(HR. Ahmad no. 19847 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jamiโush Shahih, 1/499)
๐บQatadah rahimahullah, salah seorang perawi hadits ini, ditanya oleh murid-muridnya tentang alasan pelarangan di atas. Qatadah pun menjawab,
_*โLubang-lubang itu adalah tempat tinggal jin.โ[1]*_
๐ฌ(al-Jamiโush Shahih, 1/499)
Di samping itu, tentu juga mengganggu hewan yang ada di dalamnya.โ
3โฃ _*Jalan yang dilewati manusia dan tempat mereka bernaung*_
*ุงุชูููููุง ุงููููุนููุงูููููู. ููุงูููุง: ููู ูุง ุงููููุนููุงููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููุ ููุงูู: ุงูููุฐูู ููุชูุฎููููู ููู ุทูุฑูููู ุงููููุงุณู ุฃููู ููู ุธููููููู ู*
_โBerhati-hatilah kalian dari dua hal yang dilaknat (oleh manusia).โ_
Para sahabat bertanya, โApa yang dimaksud dengan dua penyebab orang dilaknat?โ
Beliau menjawab, _โOrang yang buang hajat di jalan yang biasa dilalui manusia[4] atau di tempat yang biasa mereka bernaung.โ_
(Sahih, HR. Muslim no. 269)
Al-Khaththabi rahimahullah dan ulama selainnya berkata,
_*โYang dimaukan dengan tempat naungan adalah tempat yang dijadikan oleh manusia untuk bernaung, mereka singgah dan duduk di situ.โ*_
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/163)
โBuang hajat di tempat demikian dilarang karena mengganggu kaum muslimin dengan menajisi dan mengotori tempat lalu-lalang mereka.
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/163)
Sementara itu, memberikan gangguan kepada kaum muslimin itu diharamkan. ๐(ad-Darari, 24, asy-Syarhul Mumtiโ, 1/102)
๐๐ผAda lagi tempat-tempat terlarang lainnya untuk buang hajat, seperti di mata air atau sungai yang digunakan manusia untuk minum dan wudhu, di bawah pohon yang sedang berbuah walaupun tidak digunakan untuk bernaung, dan di tepi sungai yang mengalir, serta di pintu-pintu masjid.
_*Namun, hadits yang menyebutkan tempat-tempat tersebut semuanya lemah. Hanya saja yang menjadi patokan kita adalah tidak boleh memberikan gangguan kepada manusia, sehingga kita harus menghindari buang hajat di tempat-tempat mana saja yang biasa dimanfaatkan oleh mereka.*_
๐(Bulughul Maram, 41, Subulus Salam, 1/117,al-Furuโ, 1/86)
โบWallahu taโala aโlam bish-shawab.
โditulis oleh al-Ustadz Abu Ishaq Muslim
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagianduabelas #akhir
Bagian Akhir๐ป๐บ๐ป๐บ
_*Tempat Terlarang untuk Buang Hajat*_
1โฃ ๐ง Air yang tidak mengalir
*ูุงู ููุจููููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููู ุงููู ูุงุกู ุงูุฏููุงุฆูู ู ุงูููุฐูู ูุงู ููุฌูุฑูู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak mengalir.โ_
๐(Sahih, HR. al-Bukhari no. 239 dan Muslim no. 282)
โ๐ผโโYang rajih (kuat) dari larangan di sini adalah menunjukkan keharamannya. Baik air yang tidak mengalir itu banyak maupun sedikit, kencing maupun buang air besar, terlebih buang air besar ini lebih jelek daripada kencing.
๐๐ผPerkara yang juga terlarang dalam permasalahan ini adalah jika seseorang kencing di dalam bejana kemudian dia buang air kencing tersebut ke air yang tidak mengalir tersebutโ. Sementara itu, tidaklah terlarang membuang hajat pada air yang mengalir, namun lebih baik dijauhi. Terlebih lagi bila air yang mengalir itu sedikit.
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/187โ188, Subulus Salam, 1/34โ35)
2โฃโ *Lubang*
*ูุงู ููุจููููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููู ุงููุฌูุญูุฑู*
_โJangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di lubang (yang biasa digali oleh binatang sebagai tempat persembunyiannya).โ_
๐(HR. Ahmad no. 19847 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jamiโush Shahih, 1/499)
๐บQatadah rahimahullah, salah seorang perawi hadits ini, ditanya oleh murid-muridnya tentang alasan pelarangan di atas. Qatadah pun menjawab,
_*โLubang-lubang itu adalah tempat tinggal jin.โ[1]*_
๐ฌ(al-Jamiโush Shahih, 1/499)
Di samping itu, tentu juga mengganggu hewan yang ada di dalamnya.โ
3โฃ _*Jalan yang dilewati manusia dan tempat mereka bernaung*_
*ุงุชูููููุง ุงููููุนููุงูููููู. ููุงูููุง: ููู ูุง ุงููููุนููุงููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููุ ููุงูู: ุงูููุฐูู ููุชูุฎููููู ููู ุทูุฑูููู ุงููููุงุณู ุฃููู ููู ุธููููููู ู*
_โBerhati-hatilah kalian dari dua hal yang dilaknat (oleh manusia).โ_
Para sahabat bertanya, โApa yang dimaksud dengan dua penyebab orang dilaknat?โ
Beliau menjawab, _โOrang yang buang hajat di jalan yang biasa dilalui manusia[4] atau di tempat yang biasa mereka bernaung.โ_
(Sahih, HR. Muslim no. 269)
Al-Khaththabi rahimahullah dan ulama selainnya berkata,
_*โYang dimaukan dengan tempat naungan adalah tempat yang dijadikan oleh manusia untuk bernaung, mereka singgah dan duduk di situ.โ*_
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/163)
โBuang hajat di tempat demikian dilarang karena mengganggu kaum muslimin dengan menajisi dan mengotori tempat lalu-lalang mereka.
๐(Syarah Shahih Muslim, 3/163)
Sementara itu, memberikan gangguan kepada kaum muslimin itu diharamkan. ๐(ad-Darari, 24, asy-Syarhul Mumtiโ, 1/102)
๐๐ผAda lagi tempat-tempat terlarang lainnya untuk buang hajat, seperti di mata air atau sungai yang digunakan manusia untuk minum dan wudhu, di bawah pohon yang sedang berbuah walaupun tidak digunakan untuk bernaung, dan di tepi sungai yang mengalir, serta di pintu-pintu masjid.
_*Namun, hadits yang menyebutkan tempat-tempat tersebut semuanya lemah. Hanya saja yang menjadi patokan kita adalah tidak boleh memberikan gangguan kepada manusia, sehingga kita harus menghindari buang hajat di tempat-tempat mana saja yang biasa dimanfaatkan oleh mereka.*_
๐(Bulughul Maram, 41, Subulus Salam, 1/117,al-Furuโ, 1/86)
โบWallahu taโala aโlam bish-shawab.
โditulis oleh al-Ustadz Abu Ishaq Muslim
๐ http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/
๐โขโโโโโขโขโขEdisiโขโขโขโโโโโโข๐
IIII ู ุฌู ูุนุฉ ุงูุฃุฎูุฉ ุงูุณูููุฉ โขโฆโข MUS IIII
โฃ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
โฅ #adab #buang_hajat #fawaaid #bagianduabelas #akhir