Forwarded from Putra Al-Banjary
11. Periksa tolak ukur kesuksesan dirimu.png
1.3 MB
Forwarded from Official Media RA and Sabr Goods
Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahab rohimahullah mengatakan,
المسائل السابعة
الاستدلال بقوم أعطوا قوى في الأفهام والأعمال وفي الملك والمال والجاه
“Perkara Jahiliyah Ketujuh ; Berdalil, beralasan bahwa (kebenaran hanya ada pada –ed.) orang-orang yang diberikan kekuatan pemahaman, perbuatan, kekuasaan , harta dan kedudukan sosial”
Sesungguhnya mereka (orang-orang jahiliyah) berasalan, berdalil bahwa kebenaran ada pada orang-orang yang kuat/mapan, orang yang memiliki status sosial tinggi dan orang-orang yang pintar/cerdas.
Inilah tolak ukur mereka, yang mereka nilai adalah orangnya.
.
Apabila suatu hal berasal dari orang-orang yang kuat, kaya, sejahtera, memiliki status sosial tinggi maka mereka menilah bahwa hal itu merupakan sebuah kebenaran.
.
Sedangkan yang berasal dari orang-orang yang lemah, miskin mereka anggap bathil/salah.
.
Inilah keadaan orang-orang di masa jahiliyah
.
“Ini merupakan tolak ukur yang bathil/salah. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan orang-orang terdahulu bahwa mereka adalah orang-orang yang kuat, kaya raya dalam banyak ayat.
.
Mereka memiliki status sosial yang tinggi, mereka adalah orang-orang yang cerdas namun semata-mata hal itu tidaklah bermanfaat bagi mereka (dalam menilai kebenaran –ed).
.
Bahkan mereka adalah orang-orang yang berada di atas kebathilan.
.
Hal ini Allah Subhana wa Ta’ala sebutkan di banyak ayat, diantaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
.
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
.
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya) ?” (QS. Maryam [19] : 73), [Lihat Syarh Masail Jahiliyah Syaikh DR. Sholeh Al Fauzan hal. 44 cet. Darul Bashiroh, Mesir]
.
Yang mereka (orang-orang kafir) maksudkan ialah diri mereka sendiri, maka mereka mengatakan ‘kami lebih baik dari mereka (orang-orang beriman)’
.
Kemudian Allah Subhana wa Ta’ala menolak, membantah ungkapan mereka,
.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
.
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.” (QS. Maryam [19] : 74)
.
Yaitu yang lebih baik harta dan perhiasannya.
.
Sebagaimana Kami (Allah) binasakan mereka maka demikian juga akan Kami (Allah) binasakan orang-orang yang demikian.
.
Demikianlah saudaraku, tolak ukur kebenaran bukanlah apabila orang-orang yang mengatakannya, meyakininya adalah orang-orang yang memiliki harta, status akademis dan status sosial serta kedudukan.
.
Bahkan tolak ukur kebenaran adalah hujjah dan dalil yang dibawakan, apakah sesuai Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana yang dipahami para shahabat rodhiyallahu ‘anhum dan para ulama yang mengikuti mereka. Allahu a’lam.
.
✍🏼: @rizqi_amirurrosyid collab with @thesunnah_path
المسائل السابعة
الاستدلال بقوم أعطوا قوى في الأفهام والأعمال وفي الملك والمال والجاه
“Perkara Jahiliyah Ketujuh ; Berdalil, beralasan bahwa (kebenaran hanya ada pada –ed.) orang-orang yang diberikan kekuatan pemahaman, perbuatan, kekuasaan , harta dan kedudukan sosial”
Sesungguhnya mereka (orang-orang jahiliyah) berasalan, berdalil bahwa kebenaran ada pada orang-orang yang kuat/mapan, orang yang memiliki status sosial tinggi dan orang-orang yang pintar/cerdas.
Inilah tolak ukur mereka, yang mereka nilai adalah orangnya.
.
Apabila suatu hal berasal dari orang-orang yang kuat, kaya, sejahtera, memiliki status sosial tinggi maka mereka menilah bahwa hal itu merupakan sebuah kebenaran.
.
Sedangkan yang berasal dari orang-orang yang lemah, miskin mereka anggap bathil/salah.
.
Inilah keadaan orang-orang di masa jahiliyah
.
“Ini merupakan tolak ukur yang bathil/salah. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan orang-orang terdahulu bahwa mereka adalah orang-orang yang kuat, kaya raya dalam banyak ayat.
.
Mereka memiliki status sosial yang tinggi, mereka adalah orang-orang yang cerdas namun semata-mata hal itu tidaklah bermanfaat bagi mereka (dalam menilai kebenaran –ed).
.
Bahkan mereka adalah orang-orang yang berada di atas kebathilan.
.
Hal ini Allah Subhana wa Ta’ala sebutkan di banyak ayat, diantaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
.
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
.
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya) ?” (QS. Maryam [19] : 73), [Lihat Syarh Masail Jahiliyah Syaikh DR. Sholeh Al Fauzan hal. 44 cet. Darul Bashiroh, Mesir]
.
Yang mereka (orang-orang kafir) maksudkan ialah diri mereka sendiri, maka mereka mengatakan ‘kami lebih baik dari mereka (orang-orang beriman)’
.
Kemudian Allah Subhana wa Ta’ala menolak, membantah ungkapan mereka,
.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
.
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.” (QS. Maryam [19] : 74)
.
Yaitu yang lebih baik harta dan perhiasannya.
.
Sebagaimana Kami (Allah) binasakan mereka maka demikian juga akan Kami (Allah) binasakan orang-orang yang demikian.
.
Demikianlah saudaraku, tolak ukur kebenaran bukanlah apabila orang-orang yang mengatakannya, meyakininya adalah orang-orang yang memiliki harta, status akademis dan status sosial serta kedudukan.
.
Bahkan tolak ukur kebenaran adalah hujjah dan dalil yang dibawakan, apakah sesuai Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana yang dipahami para shahabat rodhiyallahu ‘anhum dan para ulama yang mengikuti mereka. Allahu a’lam.
.
✍🏼: @rizqi_amirurrosyid collab with @thesunnah_path
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from Rian Julyandry
thesunnah_path
20240504_173236.jpg
@lebakmengaji x @thesunnah_path
Rajinlah Beramal Shaleh, Rutinkan Dan Istiqamahlah, Karena Kalau Anda Uzur, Tetap Mendapatkan Pahala
Amalan yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas (rajin untuk dijaga). Lalu amalan ini ditinggalkan karena ada uzur, maka orang seperti ini dicatat mendapat pahala amalan tersebut secara sempurna.
Dari Sahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seorang hamba mengalami sakit atau safar (sehingga tidak bisa beramal) maka tetap dicatat untuknya sebagaimana amal rutinnya ketika dia tidak safar dan dalam kondisi sehat.“
(HR. Bukhari, no. 2996, dan Ahmad, no. 19679)
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
📸 @lebakmengaji
____
♻️ Free share. Barakallahu fiikum..
____
🔰 Follow us on :
📸 Instagram: instagram.com/lebakmengaji
💾 Telegram: bit.ly/Lebakmengaji3E1l2Wk
🖥 Facebook: bit.ly/3pmE3yolebakmengaji
Rajinlah Beramal Shaleh, Rutinkan Dan Istiqamahlah, Karena Kalau Anda Uzur, Tetap Mendapatkan Pahala
Amalan yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas (rajin untuk dijaga). Lalu amalan ini ditinggalkan karena ada uzur, maka orang seperti ini dicatat mendapat pahala amalan tersebut secara sempurna.
Dari Sahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seorang hamba mengalami sakit atau safar (sehingga tidak bisa beramal) maka tetap dicatat untuknya sebagaimana amal rutinnya ketika dia tidak safar dan dalam kondisi sehat.“
(HR. Bukhari, no. 2996, dan Ahmad, no. 19679)
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
📸 @lebakmengaji
____
♻️ Free share. Barakallahu fiikum..
____
🔰 Follow us on :
📸 Instagram: instagram.com/lebakmengaji
💾 Telegram: bit.ly/Lebakmengaji3E1l2Wk
🖥 Facebook: bit.ly/3pmE3yolebakmengaji
Telegram
LebakMengaji
Tegakan Tauhid & Sebarkan Sunnah
Forwarded from Admin
Jika kita ogah-ogahan untuk menjawab pertanyaan anak atau menjawab sekenanya atau bahkan justru menghardiknya, hal itu bisa berakibat fatal. Anak tidak lagi percaya dengan kita, sehingga ia akan mencari orang di luar rumah yang dianggapnya bisa memuaskan pertanyaan-pertanyaan dia. Dan tidak ada yang bisa menjamin bahwa orang yang ditemuinya di luar adalah orang baik-baik! Ingat betapa rusaknya pergaulan di luar saat ini!
(Dikutip dari ebook: jurus jitu mendidik anak
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A)
@faidahstory x @thesunnah_path
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
sosial media hendle of @faidahstory:
ig: https://ln.run/52p65
fb: https://ln.run/VauDO
tg: https://ln.run/QdtPI
tw: https://ln.run/nmRHl
wag: https://ln.run/D3nDz
(Dikutip dari ebook: jurus jitu mendidik anak
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A)
@faidahstory x @thesunnah_path
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
sosial media hendle of @faidahstory:
ig: https://ln.run/52p65
fb: https://ln.run/VauDO
tg: https://ln.run/QdtPI
tw: https://ln.run/nmRHl
wag: https://ln.run/D3nDz
Forwarded from Admin
Jika_kita_ogah_ogahan_untuk_menjawab_pertanyaan_anak_atau_menjawab.png
310.9 KB
Forwarded from Admin
Syair yang dipuji Nabi
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
أَصْدَقُ بَيْتٍ قالَتْهُ الشُّعَراءُ: أَلا كُلُّ شيءٍ ما خَلا اللَّهَ باطِلٌ
"Bait syair yang paling benar yang diucapkan oleh asy-syu'ara (para penyair) adalah ucapan: ketahuilah semua yang selain Allah akan binasa" (HR. Muslim no.2256).
@silsilahsahihah
📸 @mthilyatunnisa_ x @thesunnah_path
Join & follow akun medsos kami :
https://linktr.ee/mthilyatunnisa
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
أَصْدَقُ بَيْتٍ قالَتْهُ الشُّعَراءُ: أَلا كُلُّ شيءٍ ما خَلا اللَّهَ باطِلٌ
"Bait syair yang paling benar yang diucapkan oleh asy-syu'ara (para penyair) adalah ucapan: ketahuilah semua yang selain Allah akan binasa" (HR. Muslim no.2256).
@silsilahsahihah
📸 @mthilyatunnisa_ x @thesunnah_path
Join & follow akun medsos kami :
https://linktr.ee/mthilyatunnisa
Linktree
mthilyatunnisa | Instagram, Facebook | Linktree
Dunia adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita Sholehah (HR.Muslim)
Forwarded from Surabaya Mengaji
TAHUKAH KALIAN? HINGGA 3 BULAN KEDEPAN, KITA BERADA DI BULAN HARAM
➖➖➖➖➖
Allah Ta’ala berfirman mengenai bulan haram,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Empat bulan tersebut adalah bulan Muharam, Zulkaidah, Zulhijah, dan Rajab. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadilakhir dan Syakban” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian juga, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan,
وهي: رجب الفرد، وذو القعدة، وذو الحجة، والمحرم، وسميت حرما لزيادة حرمتها، وتحريم القتال فيها
“Yaitu bulan Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Dinamakan bulan Haram karena keharamannya bertambah, diharamkan membunuh pada bulan tersebut.” (Lihat Tafsir As-Sa’di)
Beberapa ulama menjelaskan mengenai keutamaan bulan Haram. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما ، وعظم حرماتهن ، وجعل الذنب فيهن أعظم ، والعمل الصالح والأجر أعظم
“Allah mengkhususkan empat bulan tersebut dan menjadikannya bulan haram. Allah jadikan melakukan perbuatan dosa pada saat itu lebih besar, sedangkan beramal salih diberi pahala lebih besar juga.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Musthafa bin Sa’ad Al-Hambali rahimahullah juga menjelaskan bahwa pahala dan dosa dilipatgandakan pada waktu mulia dan tempat yang mulia. Beliau rahimahullah berkata,
وتضاعف الحسنة والسيئة بمكان فاضل كمكة والمدينة وبيت المقدس وفي المساجد , وبزمان فاضل كيوم الجمعة , والأشهر الحرم ورمضان
“Kebaikan dan keburukan (dosa) dilipatgandakan pada tempat yang mulia seperti Mekkah, Madinah, Baitulmaqdis, dan di masjid. Pada waktu yang mulia seperti hari Jumat, bulan-bulan haram, dan Ramadan.” (Mathalib Ulin Nuha, 2: 385)
Referensi: https://muslim.or.id/67158-zulkaidah-bulan-haram-yang-kita-lalaikan.html
==============================================
💡 @surabayamengaji
🧷 Collab with :
@thesunnah_path
➖➖➖➖➖
Allah Ta’ala berfirman mengenai bulan haram,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Empat bulan tersebut adalah bulan Muharam, Zulkaidah, Zulhijah, dan Rajab. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadilakhir dan Syakban” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian juga, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan,
وهي: رجب الفرد، وذو القعدة، وذو الحجة، والمحرم، وسميت حرما لزيادة حرمتها، وتحريم القتال فيها
“Yaitu bulan Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Dinamakan bulan Haram karena keharamannya bertambah, diharamkan membunuh pada bulan tersebut.” (Lihat Tafsir As-Sa’di)
Beberapa ulama menjelaskan mengenai keutamaan bulan Haram. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما ، وعظم حرماتهن ، وجعل الذنب فيهن أعظم ، والعمل الصالح والأجر أعظم
“Allah mengkhususkan empat bulan tersebut dan menjadikannya bulan haram. Allah jadikan melakukan perbuatan dosa pada saat itu lebih besar, sedangkan beramal salih diberi pahala lebih besar juga.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Musthafa bin Sa’ad Al-Hambali rahimahullah juga menjelaskan bahwa pahala dan dosa dilipatgandakan pada waktu mulia dan tempat yang mulia. Beliau rahimahullah berkata,
وتضاعف الحسنة والسيئة بمكان فاضل كمكة والمدينة وبيت المقدس وفي المساجد , وبزمان فاضل كيوم الجمعة , والأشهر الحرم ورمضان
“Kebaikan dan keburukan (dosa) dilipatgandakan pada tempat yang mulia seperti Mekkah, Madinah, Baitulmaqdis, dan di masjid. Pada waktu yang mulia seperti hari Jumat, bulan-bulan haram, dan Ramadan.” (Mathalib Ulin Nuha, 2: 385)
Referensi: https://muslim.or.id/67158-zulkaidah-bulan-haram-yang-kita-lalaikan.html
==============================================
💡 @surabayamengaji
🧷 Collab with :
@thesunnah_path
Forwarded from Agung Riyanto
KEUTAMAAN MELONGGARKAN TEMPO PEMBAYARAN HUTANG
💬 Dari Buraidah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
من أنظر معسرا فله بكل يوم صدقة قبل أن يحل الدين، فإذا حل الدين فأنظره فله بكل يوم مثليه صدقة
“Barang siapa yang melonggarkan tempo pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut akan ternilai sebagai sedekah sampai datang temponya.
Ketika datang tempo pembayaran lalu dia kembali memberi kelonggaran lagi, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat sedekah setiap harinya.”
✍️ HR. Ahmad lihat Ash-Shahihah no.86
📷 @al.nasiha x @thesunnah_path
Follow ➡️ @al.nasiha untuk mendapatkan nasihat setiap harinya, insyaallah
💬 Dari Buraidah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
من أنظر معسرا فله بكل يوم صدقة قبل أن يحل الدين، فإذا حل الدين فأنظره فله بكل يوم مثليه صدقة
“Barang siapa yang melonggarkan tempo pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut akan ternilai sebagai sedekah sampai datang temponya.
Ketika datang tempo pembayaran lalu dia kembali memberi kelonggaran lagi, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat sedekah setiap harinya.”
✍️ HR. Ahmad lihat Ash-Shahihah no.86
📷 @al.nasiha x @thesunnah_path
Follow ➡️ @al.nasiha untuk mendapatkan nasihat setiap harinya, insyaallah
Forwarded from vianwidana
HARTA KITA HANYA PINJAMAN
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
"Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali dia adalah tamu di dunia ini dan hartanya itu adalah pinjaman, maka tamu itu pun akan berangkat pergi (ke akhirat) dan hartanya itu akan dikembalikan."
'Aqibah Dzikril Maut, 36
🖇️ in Collaboration with @thesunnah_path
Follow Us:
@Masjid_AnNaafi
@Masjid_AnNaafi
@Masjid_AnNaafi
#thesunnahpath #MasjidAnNaafi #MasjidAnNaafiDago #AnNaafiMedia
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
"Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali dia adalah tamu di dunia ini dan hartanya itu adalah pinjaman, maka tamu itu pun akan berangkat pergi (ke akhirat) dan hartanya itu akan dikembalikan."
'Aqibah Dzikril Maut, 36
🖇️ in Collaboration with @thesunnah_path
Follow Us:
@Masjid_AnNaafi
@Masjid_AnNaafi
@Masjid_AnNaafi
#thesunnahpath #MasjidAnNaafi #MasjidAnNaafiDago #AnNaafiMedia