Forwarded from BADRU ABU KHAULAH
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
KAYA BUKAN TANDA MULIA, MISKIN BUKAN TANDA HINA
____✒️
Karena orang kafir saja Allah beri rizki, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pun Allah beri rizki. Jadi rizki tidak dibatasi pada orang beriman saja.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”
(QS. Al Mu’minun: 55-56)
_
Jika Allah menyempitkan rizki, ia merasa bahwa Allah menghinakannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali.
Allah memberi rizki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rizki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak.
📌 Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rizki adalah DILIHAT DARI KETAATANNYA pada Allah dalam dua keadaan tersebut.
Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar.”
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/347.
Dibagikan Oleh : Mutiara Risalah Islam
>>>>>>>>🌺🌺<<<<<<<<
📚 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ustadz Dr. Musyaffa' ad Dariny, M.A, Asatidzah Pengajar di Yayasan Risalah Islam Hafizhakumullah & Mutiara Riasalah Islam lainnya?
👤 Daftarkan diri anda
📝 In syaa Allahu ta'alaa anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel, Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam
📲 Cara Daftar Silahkan Ketik [ Nama, Nomor WA, Jenis Kelamin dan Alamat Asal/Domisili ] kirim ke NO WA : wa.me/6289628222285
📌 NB : Group Muslim & Muslimah TERPISAH
Mari dukung YAYASAN RISALAH ISLAM dengan Follow/Mengikuti Akun Official kami :
👥 Facebook : Risalahislam.or.id
📸 Instagram : @risalahislam.or.id
📬 Channel Telegram : t.me/mutiararisalahislam
♻️ Media Partner :
@thesunnah_path
@badruabukhaulah
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
•┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈•
KAYA BUKAN TANDA MULIA, MISKIN BUKAN TANDA HINA
____✒️
Karena orang kafir saja Allah beri rizki, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pun Allah beri rizki. Jadi rizki tidak dibatasi pada orang beriman saja.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”
(QS. Al Mu’minun: 55-56)
_
Jika Allah menyempitkan rizki, ia merasa bahwa Allah menghinakannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali.
Allah memberi rizki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rizki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak.
📌 Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rizki adalah DILIHAT DARI KETAATANNYA pada Allah dalam dua keadaan tersebut.
Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar.”
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/347.
Dibagikan Oleh : Mutiara Risalah Islam
>>>>>>>>🌺🌺<<<<<<<<
📚 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ustadz Dr. Musyaffa' ad Dariny, M.A, Asatidzah Pengajar di Yayasan Risalah Islam Hafizhakumullah & Mutiara Riasalah Islam lainnya?
👤 Daftarkan diri anda
📝 In syaa Allahu ta'alaa anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel, Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam
📲 Cara Daftar Silahkan Ketik [ Nama, Nomor WA, Jenis Kelamin dan Alamat Asal/Domisili ] kirim ke NO WA : wa.me/6289628222285
📌 NB : Group Muslim & Muslimah TERPISAH
Mari dukung YAYASAN RISALAH ISLAM dengan Follow/Mengikuti Akun Official kami :
👥 Facebook : Risalahislam.or.id
📸 Instagram : @risalahislam.or.id
📬 Channel Telegram : t.me/mutiararisalahislam
♻️ Media Partner :
@thesunnah_path
@badruabukhaulah
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
•┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈•
WhatsApp.com
Admin Yayasan Risalah Islam Kota Kudus
Business Account
Forwarded from Agung Riyanto
DIBENCINYA SALAM KEPADA WANITA MUDA
💬 Ibnu Aqil rahimahullah menegaskan,
وَيُكْرَهُ السَّلَامُ عَلَى شَوَابِّ النِّسَاءِ فَإِنَّ ذَلِكَ يَجْلُبُ جَوَابَهُنَّ وَسمَاعَ أَصْوَاتِهِنَّ وَعَسَاهُ يَجْلُبُ الفِتْنَةَ، وَكَمْ مِنْ صَوْتٍ جَرَّ هَوَىً وَعِشْقًا
"Dibenci mengucapkan salam kepada wanita muda. Karena sesungguhnya hal itu akan mengundang jawaban dan suara mereka. Dan barangkali akan mengundang fitnah. Betapa banyak suara yang membangkitkan hawa nafsu dan gairah cinta."
✍️ Fushulul Adab wa Makarimul Akhlak 40
📷 @al.nasiha x @thesunnah_path
Follow ➡️ @al.nasiha untuk mendapatkan nasihat setiap harinya, insyaallah
💬 Ibnu Aqil rahimahullah menegaskan,
وَيُكْرَهُ السَّلَامُ عَلَى شَوَابِّ النِّسَاءِ فَإِنَّ ذَلِكَ يَجْلُبُ جَوَابَهُنَّ وَسمَاعَ أَصْوَاتِهِنَّ وَعَسَاهُ يَجْلُبُ الفِتْنَةَ، وَكَمْ مِنْ صَوْتٍ جَرَّ هَوَىً وَعِشْقًا
"Dibenci mengucapkan salam kepada wanita muda. Karena sesungguhnya hal itu akan mengundang jawaban dan suara mereka. Dan barangkali akan mengundang fitnah. Betapa banyak suara yang membangkitkan hawa nafsu dan gairah cinta."
✍️ Fushulul Adab wa Makarimul Akhlak 40
📷 @al.nasiha x @thesunnah_path
Follow ➡️ @al.nasiha untuk mendapatkan nasihat setiap harinya, insyaallah
Forwarded from KunciKebaikan TV
Sifat dasar wanita adalah sangat mudah cemburu. Mereka sensitif.
Jika telah cemburu maka akalnya hilang. Hilang dalam artian tertutup akal sehatnya, berkurang daya nalar dan logikanya, sehingga tindakan dan omongannya didominasi oleh emosi dan perasaannya.
Artinya jika seorang perempuan cemburu, daya nalar dan logikanya tidak bisa bekerja dengan sempurna, karena tertutup oleh cemburu dan emosinya.
Berusahalah memilih respon yang tepat saat ia sedang cemburu. Misalnya memilih diam saat ia sedang mengomel, atau menenangkannya agar cemburunya mereda dan suasana hatinya berubah menjadi ceria.
Coba kita tiru bagaimana akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi ibunda ‘Aisyah saat ia memecahkan piring makanan karena terbakar cemburu. Rasulullah tidak marah, justru beliau memaklumi dan membela ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dengan bersabda,
غَارَتْ أُمُّكُمْ
“Ibu kalian (‘Aisyah) sedang cemburu.” [HR. Bukhari no. 5225]
Terkait dengan perasaan cemburunya seorang wanita, At Thabari dan para ulama lainnya mengatakan,
الغيرة مسامح للنساء فيها لا عقوبة عليهن فيها لما جبلن عليه من ذلك
“Rasa cemburu wanita itu harus dimaklumi. Tidak ada hukuman bagi mereka, karena cemburu adalah tabiat bawaan wanita.” [Lihat Al Adab Asy Syar’iyyah wal Minah Al Mar’iyyah hal. 248/1]
Wahai para suami! Saat istri cemburu mengapa kita harus marah? Ambillah sisi positifnya, bukankah seorang istri cemburu itu karena cinta kepada kita, kan?
Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada para suami untuk lebih sabar menghadapi tabiat bawaan istrinya. Dan semoga Allah senantiasa memberi penjagaan kepada para istri agar tidak terjerumus dalam keburukan akibat rasa cemburunya. Aamiin
Jika telah cemburu maka akalnya hilang. Hilang dalam artian tertutup akal sehatnya, berkurang daya nalar dan logikanya, sehingga tindakan dan omongannya didominasi oleh emosi dan perasaannya.
Artinya jika seorang perempuan cemburu, daya nalar dan logikanya tidak bisa bekerja dengan sempurna, karena tertutup oleh cemburu dan emosinya.
Berusahalah memilih respon yang tepat saat ia sedang cemburu. Misalnya memilih diam saat ia sedang mengomel, atau menenangkannya agar cemburunya mereda dan suasana hatinya berubah menjadi ceria.
Coba kita tiru bagaimana akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi ibunda ‘Aisyah saat ia memecahkan piring makanan karena terbakar cemburu. Rasulullah tidak marah, justru beliau memaklumi dan membela ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dengan bersabda,
غَارَتْ أُمُّكُمْ
“Ibu kalian (‘Aisyah) sedang cemburu.” [HR. Bukhari no. 5225]
Terkait dengan perasaan cemburunya seorang wanita, At Thabari dan para ulama lainnya mengatakan,
الغيرة مسامح للنساء فيها لا عقوبة عليهن فيها لما جبلن عليه من ذلك
“Rasa cemburu wanita itu harus dimaklumi. Tidak ada hukuman bagi mereka, karena cemburu adalah tabiat bawaan wanita.” [Lihat Al Adab Asy Syar’iyyah wal Minah Al Mar’iyyah hal. 248/1]
Wahai para suami! Saat istri cemburu mengapa kita harus marah? Ambillah sisi positifnya, bukankah seorang istri cemburu itu karena cinta kepada kita, kan?
Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada para suami untuk lebih sabar menghadapi tabiat bawaan istrinya. Dan semoga Allah senantiasa memberi penjagaan kepada para istri agar tidak terjerumus dalam keburukan akibat rasa cemburunya. Aamiin
Forwarded from Putra Al-Banjary
11. Periksa tolak ukur kesuksesan dirimu.png
1.3 MB
Forwarded from Official Media RA and Sabr Goods
Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahab rohimahullah mengatakan,
المسائل السابعة
الاستدلال بقوم أعطوا قوى في الأفهام والأعمال وفي الملك والمال والجاه
“Perkara Jahiliyah Ketujuh ; Berdalil, beralasan bahwa (kebenaran hanya ada pada –ed.) orang-orang yang diberikan kekuatan pemahaman, perbuatan, kekuasaan , harta dan kedudukan sosial”
Sesungguhnya mereka (orang-orang jahiliyah) berasalan, berdalil bahwa kebenaran ada pada orang-orang yang kuat/mapan, orang yang memiliki status sosial tinggi dan orang-orang yang pintar/cerdas.
Inilah tolak ukur mereka, yang mereka nilai adalah orangnya.
.
Apabila suatu hal berasal dari orang-orang yang kuat, kaya, sejahtera, memiliki status sosial tinggi maka mereka menilah bahwa hal itu merupakan sebuah kebenaran.
.
Sedangkan yang berasal dari orang-orang yang lemah, miskin mereka anggap bathil/salah.
.
Inilah keadaan orang-orang di masa jahiliyah
.
“Ini merupakan tolak ukur yang bathil/salah. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan orang-orang terdahulu bahwa mereka adalah orang-orang yang kuat, kaya raya dalam banyak ayat.
.
Mereka memiliki status sosial yang tinggi, mereka adalah orang-orang yang cerdas namun semata-mata hal itu tidaklah bermanfaat bagi mereka (dalam menilai kebenaran –ed).
.
Bahkan mereka adalah orang-orang yang berada di atas kebathilan.
.
Hal ini Allah Subhana wa Ta’ala sebutkan di banyak ayat, diantaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
.
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
.
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya) ?” (QS. Maryam [19] : 73), [Lihat Syarh Masail Jahiliyah Syaikh DR. Sholeh Al Fauzan hal. 44 cet. Darul Bashiroh, Mesir]
.
Yang mereka (orang-orang kafir) maksudkan ialah diri mereka sendiri, maka mereka mengatakan ‘kami lebih baik dari mereka (orang-orang beriman)’
.
Kemudian Allah Subhana wa Ta’ala menolak, membantah ungkapan mereka,
.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
.
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.” (QS. Maryam [19] : 74)
.
Yaitu yang lebih baik harta dan perhiasannya.
.
Sebagaimana Kami (Allah) binasakan mereka maka demikian juga akan Kami (Allah) binasakan orang-orang yang demikian.
.
Demikianlah saudaraku, tolak ukur kebenaran bukanlah apabila orang-orang yang mengatakannya, meyakininya adalah orang-orang yang memiliki harta, status akademis dan status sosial serta kedudukan.
.
Bahkan tolak ukur kebenaran adalah hujjah dan dalil yang dibawakan, apakah sesuai Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana yang dipahami para shahabat rodhiyallahu ‘anhum dan para ulama yang mengikuti mereka. Allahu a’lam.
.
✍🏼: @rizqi_amirurrosyid collab with @thesunnah_path
المسائل السابعة
الاستدلال بقوم أعطوا قوى في الأفهام والأعمال وفي الملك والمال والجاه
“Perkara Jahiliyah Ketujuh ; Berdalil, beralasan bahwa (kebenaran hanya ada pada –ed.) orang-orang yang diberikan kekuatan pemahaman, perbuatan, kekuasaan , harta dan kedudukan sosial”
Sesungguhnya mereka (orang-orang jahiliyah) berasalan, berdalil bahwa kebenaran ada pada orang-orang yang kuat/mapan, orang yang memiliki status sosial tinggi dan orang-orang yang pintar/cerdas.
Inilah tolak ukur mereka, yang mereka nilai adalah orangnya.
.
Apabila suatu hal berasal dari orang-orang yang kuat, kaya, sejahtera, memiliki status sosial tinggi maka mereka menilah bahwa hal itu merupakan sebuah kebenaran.
.
Sedangkan yang berasal dari orang-orang yang lemah, miskin mereka anggap bathil/salah.
.
Inilah keadaan orang-orang di masa jahiliyah
.
“Ini merupakan tolak ukur yang bathil/salah. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan orang-orang terdahulu bahwa mereka adalah orang-orang yang kuat, kaya raya dalam banyak ayat.
.
Mereka memiliki status sosial yang tinggi, mereka adalah orang-orang yang cerdas namun semata-mata hal itu tidaklah bermanfaat bagi mereka (dalam menilai kebenaran –ed).
.
Bahkan mereka adalah orang-orang yang berada di atas kebathilan.
.
Hal ini Allah Subhana wa Ta’ala sebutkan di banyak ayat, diantaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
.
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
.
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya) ?” (QS. Maryam [19] : 73), [Lihat Syarh Masail Jahiliyah Syaikh DR. Sholeh Al Fauzan hal. 44 cet. Darul Bashiroh, Mesir]
.
Yang mereka (orang-orang kafir) maksudkan ialah diri mereka sendiri, maka mereka mengatakan ‘kami lebih baik dari mereka (orang-orang beriman)’
.
Kemudian Allah Subhana wa Ta’ala menolak, membantah ungkapan mereka,
.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
.
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.” (QS. Maryam [19] : 74)
.
Yaitu yang lebih baik harta dan perhiasannya.
.
Sebagaimana Kami (Allah) binasakan mereka maka demikian juga akan Kami (Allah) binasakan orang-orang yang demikian.
.
Demikianlah saudaraku, tolak ukur kebenaran bukanlah apabila orang-orang yang mengatakannya, meyakininya adalah orang-orang yang memiliki harta, status akademis dan status sosial serta kedudukan.
.
Bahkan tolak ukur kebenaran adalah hujjah dan dalil yang dibawakan, apakah sesuai Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana yang dipahami para shahabat rodhiyallahu ‘anhum dan para ulama yang mengikuti mereka. Allahu a’lam.
.
✍🏼: @rizqi_amirurrosyid collab with @thesunnah_path
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from asdfghjkl
Jika Orang Berbuat Jahat Terhadapmu Ucapkanlah Ini
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إذا رأيتَ من الناس عدوانا عليك فقل:"حسبي الله ونعم الوكيل" يكفك الله عز وجل شرَّهم وهمَّهم.
"Jika engkau melihat permusuhan dari manusia terhadapmu, katakanlah, *HASBIYALLAHU WA NI'MAL WAKIL* (cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah sebaik-baiknya Dzat yang diserahi urusan). Niscaya Allah akan mencukupimu dari kejahatan dan keinginan buruk mereka."
Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 1 hlm. 557
Sumber: https://www.instagram.com/p/ChymbsQvQjM/
Forwarded from Rian Julyandry
thesunnah_path
20240504_173236.jpg
@lebakmengaji x @thesunnah_path
Rajinlah Beramal Shaleh, Rutinkan Dan Istiqamahlah, Karena Kalau Anda Uzur, Tetap Mendapatkan Pahala
Amalan yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas (rajin untuk dijaga). Lalu amalan ini ditinggalkan karena ada uzur, maka orang seperti ini dicatat mendapat pahala amalan tersebut secara sempurna.
Dari Sahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seorang hamba mengalami sakit atau safar (sehingga tidak bisa beramal) maka tetap dicatat untuknya sebagaimana amal rutinnya ketika dia tidak safar dan dalam kondisi sehat.“
(HR. Bukhari, no. 2996, dan Ahmad, no. 19679)
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
📸 @lebakmengaji
____
♻️ Free share. Barakallahu fiikum..
____
🔰 Follow us on :
📸 Instagram: instagram.com/lebakmengaji
💾 Telegram: bit.ly/Lebakmengaji3E1l2Wk
🖥 Facebook: bit.ly/3pmE3yolebakmengaji
Rajinlah Beramal Shaleh, Rutinkan Dan Istiqamahlah, Karena Kalau Anda Uzur, Tetap Mendapatkan Pahala
Amalan yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas (rajin untuk dijaga). Lalu amalan ini ditinggalkan karena ada uzur, maka orang seperti ini dicatat mendapat pahala amalan tersebut secara sempurna.
Dari Sahabat Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seorang hamba mengalami sakit atau safar (sehingga tidak bisa beramal) maka tetap dicatat untuknya sebagaimana amal rutinnya ketika dia tidak safar dan dalam kondisi sehat.“
(HR. Bukhari, no. 2996, dan Ahmad, no. 19679)
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
📸 @lebakmengaji
____
♻️ Free share. Barakallahu fiikum..
____
🔰 Follow us on :
📸 Instagram: instagram.com/lebakmengaji
💾 Telegram: bit.ly/Lebakmengaji3E1l2Wk
🖥 Facebook: bit.ly/3pmE3yolebakmengaji
Telegram
LebakMengaji
Tegakan Tauhid & Sebarkan Sunnah
Forwarded from Admin
Jika kita ogah-ogahan untuk menjawab pertanyaan anak atau menjawab sekenanya atau bahkan justru menghardiknya, hal itu bisa berakibat fatal. Anak tidak lagi percaya dengan kita, sehingga ia akan mencari orang di luar rumah yang dianggapnya bisa memuaskan pertanyaan-pertanyaan dia. Dan tidak ada yang bisa menjamin bahwa orang yang ditemuinya di luar adalah orang baik-baik! Ingat betapa rusaknya pergaulan di luar saat ini!
(Dikutip dari ebook: jurus jitu mendidik anak
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A)
@faidahstory x @thesunnah_path
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
sosial media hendle of @faidahstory:
ig: https://ln.run/52p65
fb: https://ln.run/VauDO
tg: https://ln.run/QdtPI
tw: https://ln.run/nmRHl
wag: https://ln.run/D3nDz
(Dikutip dari ebook: jurus jitu mendidik anak
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A)
@faidahstory x @thesunnah_path
┈┉┅━━••••━━┅┉┈
sosial media hendle of @faidahstory:
ig: https://ln.run/52p65
fb: https://ln.run/VauDO
tg: https://ln.run/QdtPI
tw: https://ln.run/nmRHl
wag: https://ln.run/D3nDz
Forwarded from Admin
Jika_kita_ogah_ogahan_untuk_menjawab_pertanyaan_anak_atau_menjawab.png
310.9 KB