LUGAS 26th
663 subscribers
229 photos
14 videos
3 files
3.52K links
√ To Voice a Voiceless |
√ Terbit sejak 1998 |
🌍 www.tabloidlugas.com |
√ PT Internasional Media (Reg. Ditjen AHU Kemenkum HAM)
√ koordinator.liputan@gmail.com
√ Tim Editor & Koresponden: FORWARD (Forum Wartawan Digital)
https://wa.me/6285773537734
Download Telegram
Jokowi: Sekarang tak Ada Lagi Keluhan Pemadaman Listrik

Jokowi mengatakan saat ini tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan adanya pemadaman listrik. Berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika pemerintah selalu diprotes soal listrik yang byar pet.

"Sekarang kalau kita ke daerah, enggak ada lagi yang namanya keluhan 'byar pet', keluhan pemadaman, enggak ada. Dulu kita di 2015, setiap ke provinsi, setiap ke kabupaten, ke kota, ke daerah, isinya keluhan mengenai listrik yang byar pet, listrik yang pemadaman," kata Jokowi di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

Jokowi mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Tahap I berkapasitas 1x660 megawatt (MW) di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan sejumlah titik proyek PLTU.

Dia mencontohkan keluhan-keluhan tersebut terutama dari industri pariwisata karena ada hotel yang listriknya mati selama enam jam.

"Banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu. Sekarang, alhamdulillah sudah tidak ada keluhan-keluhan pemadaman listrik, tetapi kita tetap ingin membangun pembangkit listrik agar juga mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apa pun ke Indonesia, listriknya siap," kata Presiden.

Sementara saat memberikan laporan dalam acara peresmian PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I berkapasitas 1x660 MW, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan PLTU tersebut menggunakan teknologi super-critical boiler berbahan bakar batu bara kalori rendah.

Selain itu, PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I juga dilengkapi dengan electrostastic precipitator dan flue-gas desulfurization yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.

"Proyek ini dikelola oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen, dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), yaitu anak usaha PT PLN (Persero) dengan kepemilikan saham 49 persen," katanya.

Menurut dia, investasi proyek tersebut hampir mencapai 900 juta dolar Amerika Serikat dan dapat menyerap 800 tenaga kerja saat pengoperasian, sedangkan saat pembangunan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja. (Arsip Republika, Senin, 25 Feb 2019)

https://t.me/tabloidlugas/1279
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
7 Korban Tenggelam Kapal Pieches Tiba di Pelabuhan Pekalongan

2 siswa magang selamat

Korban kecelakaan kapal penangkap ikan KM Pieches di Perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan, tiba di Pelabuhan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (4/8). Empat korban tewas dan dua korban selamat dibawa oleh KM Rezeki Utama.

Kapal Nelayan KM Pieches berangkat dari Pekalongan tujuan Selat Makassar untuk mencari ikan, berpenumpang 37 orang dilaporkan terbakar, dan akhirnya tenggelam di perairan Matasiri, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Hingga kini korban yang berhasil ditemukan sebanyak 7 orang dengan kondisi 3 orang selamat atas nama Endro (ABK), Bambang dan Sarnawi (siswa magang), 4 orang dalam keadaan meninggal dunia.

Endro, 40 tahun, berhasil ditemukan selamat pada Jumat (2/8) oleh KM Bunga Tanjung. 8 hari mengapung di laut, ia minum air kencingnya sendiri untuk bertahan hidup. 

Kapal dinakhodai Nasori dengan 32 ABK dan 5 siswa magang. (Ant/Kansar bjm)

https://t.me/tabloidlugas/1280
Mbah Moen Wafat, Kota Mekkah Mendadak Sejuk

KH Maimoen Zubair Mbah Moen wafat di Kota Suci Mekkah pada Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 di Rumah Sakit An Noor, Mekkah.

“Pada hari ini bertepatan dengan berpulangnya ke rahmatullah Mbah Maimoen, ada kejadian fenomena alam yang tidak seperti pada hari biasanya,” ujar Abu Bakar Soleh Al Jufry, Direktur Utama Al-Zahra Tour & Travel.

“Suhu udara hari ini terasa sejuk sekitar 35°C bila dibanding hari sebelumnya yang terasa sangat panas dengan suhu udara yang mencapai kisaran hingga 43°C,” jelas Abu Bakar Al Jufry.

Jamaah haji dari seluruh dunia turut shalat jenazah di Masjidil Haram dengan imam Habib Muhammad bin Idrus Alhaddad. Kemudian doa di pemakaman dipimpin Habib Rizieq Shihab.

Mbah Moen, pengasuh Ponpes Al Anwar Rembang itu dimakamkan di Al Ma'la, dimana terdapat makam Sayyidah Khodijah dan para sahabat, serta para ulama masyhur seperti Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliky, Sayyid Abbas bin Alwi Almaliky, Syekh Amin Quthbi.

https://t.me/tabloidlugas/1281
Panglima TNI Terima Kunjungan Kehormatan Kepala Staf Gabungan Portugal
|
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Portugal, Admiral Antonio Silva Riberio, bertempat di Subden Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

"Kunjungan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan segenap jajaran TNI. Selaku Panglima TNI, saya yakin pertemuan ini sangat bermanfaat dalam memberikan kontribusi positif bagi peningkatan hubungan personal maupun institusi kedua negara", ucapnya.

Admiral Antonio Silva Riberio selaku Chief of General Staff (Kepala Staf Gabungan) Portugal, hadir didampingi oleh Dubes LBBP Portugal untuk Republik Indonesia.

Admiral Antonio Silva Riberio menyampaikan keinginan untuk mengadakan kerja sama di bidang pertahanan maupun militer dengan Indonesia karena menganggap Indonesia merupakan negara yang penting dan strategis di kawasan Asia Tenggara.

"Kerja sama kedua negara khususnya dalam bidang militer dan pertahanan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, seperti pendidikan, pelatihan, penanggulangan bencana dan industri pertahanan", katanya.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan saat ini TNI sedang membangun dan meningkatkan kemampuan alutsista dan sumber daya manusia agar TNI menjadi lebih profesional.

"TNI juga sedang meningkatkan kontribusinya dalam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB. TNI mendukung kebijakan Pemerintah untuk dapat mengirim 4.000 personel penjaga perdamaian," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Admiral Antonio Silva Riberio menyampaikan bahwa kerja sama antara kedua Angkatan Bersenjata dapat dilakukan tidak hanya dalam hal penanggulangan bencana dan misi pemeliharaan perdamaian, melainkan juga keamanan maritim. Hal ini dapat diwujudkan dengan tukar menukar pengalaman dan belajar satu sama lain guna peningkatan kemampuan kedua Angkatan Bersenjata.

"Semoga ke depan kerja sama pertahanan dan militer kedua negara akan semakin maju dan berkembang serta memberikan dampak strategis dan perluasan pemahaman pada peningkatan hubungan dan kerja sama antara TNI dan Portugal," tutur Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Turut hadir didalam pertemuan tersebut diantaranya Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi, Waasintel Panglima TNI Brigjen TNI Mar R. Widad Prasojo Ajie, M.B.A., GRAD, DIP. SS. dan Kapuskersin TNI Laksma Didik Kurniawan, S.T., M.Si.

Autentikasi:
Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono


https://t.me/tabloidlugas/1283
Panglima TNI Terima Kunjungan Kehormatan Kepala Staf Gabungan Portugal

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Portugal, Admiral Antonio Silva Riberio, bertempat di Subden Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

Admiral Antonio Silva Riberio menyampaikan keinginan untuk mengadakan kerja sama di bidang pertahanan maupun militer dengan Indonesia karena menganggap Indonesia merupakan negara yang penting dan strategis di kawasan Asia Tenggara.

https://t.me/tabloidlugas/1284
LALA AND LILO, Media Pembelajaran Karya Mahasiswa UM Bakal Diproduksi Massal

Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang berhasil menciptakan media pembelajaran berbahasa Inggris untuk anak usia prasekolah, yaitu sebuah buku cerita berbahasa Inggris yang terhubung dengan aplikasi audio. Kini LALA AND LILO akan diproduksi massal sehingga bisa dimanfaatkan oleh para orang tua dan guru anak usia prasekolah.

Ketua tim LALA AND LILO, Indra Nurdien Hakim menjelaskan, LALA AND LILO merupakan media pembelajaran berbahasa Inggris untuk anak usia prasekolah yang tercipta dari permasalahan umum di Indonesia, yaitu rata-rata kemampuan bahasa Inggris anak Indonesia yang masih rendah, sebesar 52,85% menurut survey EF EPI 2018. Padahal bahasa Inggris telah diajarkan sejak jenjang SD hingga SMA.

“Kami menciptakan produk ini tidak hanya lewat sebuah inovasi, namun juga karena ada sebuah permasalahan yang ingin dituntaskan sehingga dapat bermanfaat dan diterima masyarakat," jelas Indra.

LALA AND LILO tidak berhenti sampai pada tahap ide saja, melainkan telah dikembangkan sampai tahap pembuatan seri-seri cerita dan diikutsetakan pada beberapa perlombaan karya tulis ilmiah mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Kelima mahasiswa yang jadi tim kreator ialah Alif Hanifatur Rosyidah (Sastra Inggris), Hafizah Islami Rahmadina (F. Ekonomi), Indra Nurdien Hakim (F. Teknik Elektro); Nilna Almunaa Brilliarahma Hermanto (DKV), Rifki Fajar Fitrianto (FT Elektro).

LALA AND LILO bukan buku bercerita berbahasa Inggris berbunyi pertama kalinya yang diciptakan. Menurut Indra, salah satu anggota kelompok, sebelumnya telah ada produk serupa akan tetapi tidak berfokus kepada anak usia prasekolah.

Berdasarkan survey pasar yang telah kami lakukan, buku cerita berbunyi serupa tidak mengeluarkan suara narasi, tetapi lebih ke suara alam seperti suara angin, suara binatang, dan lain-lain.

Kelemahan-kelemahan pada produk sejenis itulah yang oleh mahasiswa bimbingan Hasti Rahmaningtyas, S.Pd. M.A dimanfaatkan sebagai peluang dan akan diperkenalkan ke TK di seluruh Indonesia.

Menggunakan aplikasi android sebagai pengeluaran suara, membuat media pembelajaran tersebut memiliki tingkat keefektifan yang lebih baik terhadap anak prasekolah.

Berdasarkan kajian yang cukup mendalam, maka LALA AND LILO akan diproduksi massal, yang kemudian akan diperkenalkan kepada orangtua dan guru TK sebagai inovasi media pembelajaran baru yang memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi lebih baik.

Dengan demikian, LALA AND LILO diharapkan mampu mengoptimalkan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia prasekolah di seluruh Indonesia.

Buku cerita LALA AND LILO dapat dipesan melalui media online resmi mereka seperti instagram @lalalilo_project atau twitter @lalandlilo.

https://t.me/tabloidlugas/1285
Sengon 1 Triliun (1)

Sepele sekali. Kelihatannya. Hanya gara-gara satu pohon sengon. Listrik seluruh Jakarta padam. Juga Jabar. Dan sebagian Jateng. Minggu-Senin lalu.

Pohon sengonnya ada di Desa Malon. Nun jauh di Gunung Pati, 28 km selatan Semarang. Mati listriknya sampai Jakarta.

Maka pohon sengon itu perlu diabadikan. Fotonya. Untuk dipasang di seluruh kantor PLN. Sebagai monumen. Yang harus diajarkan turun-temurun. Dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Betapa mahalnya pohon sengon itu. Sampai membuat berjuta-juta orang menderita. Pun kereta bawah tanah. Yang masih baru. Ikut lumpuh. Penumpangnya harus dievakuasi. Presiden Jokowi sampai marah karenanya.

Bahkan PLN sendiri sampai harus mengeluarkan ganti rugi kepada konsumen. Nilainya sampai Rp 1 triliun.

Satu pohon sengon. Di sebuah desa. Mampu menggegerkan mayapada.

Pohon sengon itu tidak salah. Tumbuhnya di dalam pagar penduduk. Tapi menjulang sangat tinggi.

Tinggi tiang SUTET itu 40 meter. Tapi bentangannya menggelayut. Tinggi 18 meter. Tinggi sengon itu sekitar 15 meter. Sudah mencapai medan magnet SUTET.

Tapi sengon itu juga berhak bertanya:
- Mengapa dibiarkan tumbuh tinggi di situ?
- Mengapa tidak ada yang tahu?
- Apakah tidak ada lagi anggaran untuk patroli pohon?
- Mengapa ada kebijakan anggaran ini --bahwa biaya operasi dan pemeliharaan harus di bawah anggaran SDM?
- Mengapa SUTET itu begitu rapuh? Hanya kesenggol satu pohon sudah pingsan?

Itulah. Mengapa tidak boleh ada pohon dekat SUTET (Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi). Jangankan sampai nyenggol. Memasuki medan magnetnya pun sudah mengganggu. Bisa korsleting. Yang mengakibatkan arus listrik terhenti.

Mengapa yang korsleting di selatan Semarang, padamnya di Jakarta dan Jabar?

Orang Jakarta itu makan listriknya paling besar. Apalagi ditambah daerah industri sekitarnya: Tangerang, Bogor, Bekasi, Karawang.

Padahal pembangkit listrik terbesarnya ada di Jatim. Di Paiton.

Maka harus ada pengiriman listrik dalam jumlah besar. Dari Jatim ke Jakarta. Sekitar 3000 MW. Tepatnya saya sudah lupa.

Listrik sebesar itu hanya bisa dikirim lewat SUTET --yang tegangannya 500 kVA. Ibarat kirim air, selangnya harus sangat besar.

Kian tinggi tegangannya kian luas medan magnetnya. Karena itu harus ada sempadan yang lebar. Di sepanjang jalur SUTET tidak boleh ada tanaman tinggi. Dalam istilah listrik sempadan itu disebut ROW --Right of Way.

Dulu selalu ada patroli. Yang mengawasi ROW itu --apakah mulai ada gejala pohon yang mengganggu. Tidak harus tiap hari. Pohon tidak bisa mendadak tinggi.

Pertanyaannya: apakah anggaran patroli masih ada? Atau manajemen patrolinya yang lemah? Atau patroli sudah dilakukan, laporan sudah dibuat, tapi tidak ada anggaran penebangan pohon?

Sesederhana itu.

Tapi ada juga unsur nasib.

Jawa itu sebenarnya sudah aman. Biar pun sebagian besar pembangkitnya ada di Jatim. Di Jawa sudah punya dua jalur SUTET. Jalur Utara (yang lewat Ungaran, Semarang itu) dan jalur tengah. Membentang dari ujung timur ke ujung barat Jawa.

Kalau pun ada gangguan di jalur utara seperti itu sebenarnya tidak ada masalah. Arus listriknya bisa otomatis pindah ke SUTET jalur tengah.

Pohon sengon itu bukan satu-satunya tersangka.

Dahlan Iskan | Rabu 07 August 2019
#disway

https://t.me/tabloidlugas/1287
Sengon 1 Trilyun (2)

Memang nasib PLN lagi apes. Terutama Plt Dirutnya. Masih baru. Belum 24 jam.

Hari Minggu itu ada perbaikan SUTET jalur tengah. Di timur Tasikmalaya. SUTET-nya dimatikan. Dengan pertimbangan sangat rasional: pada hari Minggu beban listrik di sekitar Jakarta turun drastis. Cukup dilayani jalur utara.

Sayang, kok sengon itu begitu jahatnya --bergoyang di hari Minggu itu.

SUTET Utara kena sengon. SUTET tengah lagi diperbaiki.

Akibat hilangnya pasokan dari dua SUTET tadi beban listrik kacau sekali.

Pembangkit-pembangkit listrik di wilayah barat mati satu-persatu.

Terjadilah bencana itu.

Kenapa begitu lama? Ini sudah menyangkut manajemen recovery. Hanya PLN yang tahu.

Ada pertanyaan kecil: ke mana pasukan 'Kopassus'-nya P2B? Yang dibentuk dulu itu? Yang bisa memelihara SUTET tanpa harus mematikan sistem itu?

Dibubarkan? Tidak diteruskan? Tidak cukup? Tidak dikembangkan? Tidak ada anggaran?

Saya masih ingat. Peresmian pasukan itu dilakukan besar-besaran. Di Monas. Dengan demo cara-cara memelihara SUTET. Tanpa mematikannya.

Memang sangat berisiko. Peralatannya khusus. Bajunya khusus. Kepandaiannya khusus. Karena itu kita juluki 'Kopassus'-nya PLN.

Di PLN juga ada satu departemen khusus: namanya P2B. Itulah yang mengatur seluruh sistem listrik di Jawa. Isinya orang-orang istimewa. Ahli-ahli listrik.

Saya menyebutnya 'otak'-nya listrik. Lembaga itulah yang mengatur seluruh sistem di Jawa. Kadang saya dikritik. Terlalu mengistimewakan P2B. Saya tidak peduli. Saya sudah biasa mengistimewakan redaksi. Dalam seluruh organisasi surat kabar.

SUTET di bawah P2B itu. Tapi P2B di bawah siapa?

Organisasi PLN sekarang sudah beda. Di Jawa ada tiga direksi. Direktur Jatim/Bali, Direktur Jateng/DIY dan direktur Jabar/DKI.

P2B bisa punya posisi yang tidak jelas --di bawah koordinasi direktur yang mana. Mungkin sudah diatur. Orang luar seperti saya tidak bisa melihat.

P2B itu perlu terus berkoordinasi. Tiap tiga bulan mereka harus rapat. Untuk evaluasi perkembangan sistem di Jawa.

Adakah rapat itu masih ada? Atau sudah ditiadakan? Rapat-rapat P2B tidak boleh dianggap rapat biasa --yang bisa dihapus demi penghematan.

Demi laba.

Memang ironi: listrik itu baru diingat justru di saat ia mati.

Dahlan Iskan | Rabu 07 August 2019
#disway

https://t.me/tabloidlugas/1288
Pintar Mengaji, Taruna Akmil 'Digoyang' dengan Isu Radikalisme

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi menegaskan jika taruna Akmil keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie tidak terpapar radikalisme. Hal itu diungkap Sisriadi menangapi beredarnya foto mirip Enzo yang bawa bendera tauhid.

Musababnya, setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi. Salah satunya seleksi mental ideologi.

“Tidak. Kami kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja shiftsiang shift malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif,” ujar Sisriadi saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2019).

Sebagaimana dilansir repelita, Sisriadi menerangkan selain harus menjalani serangkaian seleksi, calon taruna Akmil juga dipantau media sosialnya. Dirinya mengatakan jika Enzo telah menjalani serangkaian seleksi.

“Dalam sistem seleksi TNI ini, kami ada namanya seleksi mental ideologi. Itu seleksi yang pertama ada pertanyaan tertulis, kami juga telusuri aktivitas dia di media sosial, terus diadakan wawancara,” kata dia.

“Jadi itu sudah kami lakukan semua. Kalau masalah terpapar itu banyak orang terpapar. Mungkin mereka memberikan pendapat-pendapt tentang apa gitu,” sambungnya.

Meski demikian, kata Sisriadi, pihaknya akan tetap membuktikan kebenaran ihwal foto Enzo di media sosial. Andai kata hal tersebut benar, pihaknya akan memberikan perhatian khusus, yakni sistem deradikalisasi.

“Kami buktikan dulu dia (Enzo) terpapar atau tidak. Nanti kami dalami, andai kata iya ya, kami berikan perhatian khusus. Kami kan punya sistem deradikalisasi,” jelasnya.

“Jadi banyak jalan. Ini kan andai kata, kami juga belum yakin kalau hanya lihat Facebooknya, bergaulnya dengan siapa, koramil itu kan mengawasi dia sehari-hari. Selama dia seleksi, apalagi dia sudah seleksi, aparat teritorial akan melihat. Sistem itu sudah dari dulu dibakukan.”

Sebelumnya, beredar foto mirip Enzo di jagad dunia maya yang sedang membawa bendera tauhid. Foto tersebut diunggah akun Twitter bernama @Dwiyana_DKM.

Akun tersebut mengunggah foto Enzo yang menggendong tas ransel serta bendera tauhid. Akun tersebut mengindikasikan jika Enzo sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Akun tersebut juga membubuhkan akun Twitter milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terkait unggahan tersebut.

“Masih ingat Enzo Allie, remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI? Bersama ibunya HBA, anak ini terindikasi sebagai simpatisan HTI mendukung khilafah & anti pemerintah,” cuitnya.

“Bagaimana ini Pak @TjahjantoHadi, @jokowi. Jangan sampai TNI memelihara anak Ular?” sambungnya.

Enzo adalah salah satu pemuda terpilih yang berhasil melewati seluruh tahapan guna menjadi taruna Akmil. Almarhum ayahnya berkebangsaan Perancis, dan Ibunya WNI asal Sumatera Utara. Sepeninggal ayahnya, anak yatim ini dibawa ke Indonesia dalam asuhan ibunya yang mengelola sebuah rumah makan Mang Cook, dan mendapat pendidikan agama cukup baik.

https://t.me/tabloidlugas/1289
Muhammad Ja'far Hasibuan, Penemu Obat Penyakit Kulit Diakui Dunia

Butuh Bapak Angkat untuk Kembangkan Temuannya

Indonesia pantas berbangga dengan lahirnya ilmuwan muda yang berhasil menggoncangkan dunia lewat penemuannya yang spektakuler yakni, Obat Kulit Luar dan Dalam Bagi Manusia dan Hewan.

Sang penemu, Muhammad Ja’far Hasibuan (27) putra daerah asal Sumatera Utara memenangkan kompetisi di China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelectual Property Association.

Dia berhasil meraih medali emas dan WIIPA Special Award bagi Indonesia.

Atas capaiannya ini ia menjadi orang pertama di Asia yang mendapat penghargaan dunia pada Pameran Teknologi Internasional China, Shanghai dan selanjutnya disebut CSITF),  disetujui oleh dewan Negara yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai.

Kegiatan ini didukung juga oleh lembaga PBB seperti UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional khusus untuk perdagangan teknologi internasional.

CSITF ke-7 telah berlangsung pada 18-28 April 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center Shanghai China.

Berawal dari keinginan yang kuat dengan kendala masalah dana, ia berangkat dengan sponsor dari berbagai pihak termasuk zakat, ia mengharumkan bangsa Indonesia dengan membawa pulang medali emas.

Walaupun saya awalnya sangat sulit mendapatkan dana untuk ke China, namun atas itu semua mampu keluar sebagai pemenang penemu obat luar dan dalam di level dunia yang diikuti 193 negara,” ungkapnya.

Selama di China ia diseleksi cukup ketat dari WIIPA dan kompetisi yang diikutinya dengan tema “Biofar Shrimp Skin Care”. Inovasi ini merupakan penemuan di bidang kesehatan yang teruji mengubah dari bahan alami menjadi obat kulit luar dan dalam pada manusia dan hewan. Basis inovasi “Biofar Shirmp Skin Care” ini adalah teknologi racikan obat penyembuh kena paku, seng dan lain-lain dari bahan udang halus kecil segar hidup yang berkembang biak di bawah rumpun bakau.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan apa yang diraih oleh Ja'far Hasibuan berkat kerja keras ketekunan dan pantang menyerah.
Dia (Ja'far, red) kata Jerry, merupakan penerus Prof BJ Habibie semoga akan lahir para cendikiawan muda berbakat. Dia juara 1 nasional sebanyak 19 kali, 2 kali juara Asean dan 1 kali juara dunia.

"Ini prestasi bagi bangsa yang di raih seorang anak yatim dan tulang punggung keluarga. Orang berprestasi seperti Jafar perlu diperhatikan oleh pemerintah," kata Jerry.

Dengan temuan Ja'far, Indonesia bisa patenkan hak cipta dari temuannya dan bisa digunakan negara-negara lain dan mereka bisa beli hak cipta tersebut.

Guna mengembangkan temuannya, Ja'far butuh bapak angkat, baik dari pemerintah maupun swasta yang berminat mendukungnya mengabdikan diri di bidang kesehatan.

https://t.me/tabloidlugas/1290
Muhammad Ja'far Hasibuan, Penemu Obat Penyakit Kulit Diakui Dunia

√ Butuh Bapak Angkat untuk Kembangkan Temuannya

https://t.me/tabloidlugas/1291
Perannya Tak Disebut Media, Dubes Agus Maftuh Sebut HRS Menyerobot Doa

Tak ada media yang menyebut perannya tapi malah memberitakan kehadiran Habib Rizieq di pemakaman Mbah Moen, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel meradang. Ia pun segera merilis keterangan bahwa Habib Rizieq melakukan penyerobotan doa di pemakaman ulama politisi PPP almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Kehadiran Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab di pemakaman yang juga membaca doa dan diaminkan oleh para pelayat, rupanya membuat Dubes tidak berkenan.

"Sebenarnya ini sangat tidak etis dan 'kewanen' terlalu berani dan su'ul adab (kelakuan buruk), apalagi talkin-nya model 'reguler'," ujar Agus.

Setelah proses pemakaman Mbah Moen selesai, Agus mengaku mendengar ada yang memimpin talkin dan disusul Habib Rizieq membacakan doa.

"Selanjutnya tanpa aba-aba, Habib MRS membacakan doa dengan suara keras di tengah kerumunan jemaah. Setelah itu baru saya bisa masuk ke kerumunan bersama Bapak Menteri Agama dan kemudian kita berdoa bersama-sama untuk Mbah Moen dan Pak Menag berpesan kepada kita untuk selalu meneladani Mbah Moen," ujar Agus kepada wartawan.

"Ini yang saya sebut sebagai 'ketidak-etisan'. Meski saya muda, saya ini jadi Bapak seluruh WNI yang ada di Arab Saudi, dan saya sebagai shohibul bait (yang punya hajat). Saya heran ada orang tanpa koordinasi dengan shohibul bait memposisikan diri sebagai pembaca doa," ujar Agus tidak terima dengan tindakan Habib Rizieq.

https://t.me/tabloidlugas/1292
Korupsi Sail Komodo, 4 PNS Kemenko PMK Ditahan Kejari Manggarai Barat

Jaksa Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa 4 tersangka, yakni JS (Ketua Panitia Penerima), YRA (Sekretaris Panitia Penerima), STN (Anggota Panitia Penerima), SN (Anggota Panitia Penerima), yang kesemuanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia.

Keempat tersangka menjabat sebagai Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dalam pelaksanaan kegiatan “Sail Komodo” tahun anggaran 2013.

Keempatnya dijerat dengan pasal 2 ayat (1) jo. pasal 3 jo. pasal 18 UU.RI.NO. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantaasn Tindak Pidana Korupsi jo. UU.RI.NO. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU.RI.NO.31 tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP karena diduga melakukan tindak pidana secara bersama-sama dalam menyalahgunakan anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam pelaksanaan kegiatan “Sail Komodo” di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat tahun anggaran 2013 silam, dengan kerugian negara mencapai kurang lebih Rp1,6 Miliar.

“Saat ini keempat tersangka dilakukan penahanan RUTAN selama 20 hari kedepan, semenjak dilakukan penahanan selasa (06/8/2019),” ujar Kapuspenkum Kejagung RI Dr. Mukri. (RO)

https://t.me/tabloidlugas/1293
Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Patumbak AKP Ginanjar mengalami pengeroyokan saat hendak melakukan penangkapan terhadap bandar narkoba pada Sabtu (10/8). Akibatnya, ia mengalami luka di bagian wajah sehingga dirawat di Rumah Sakit Colombia Medan.

Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo mengatakan, pengeroyokan itu berawal saat AKP Ginanjar beserta jajarannya melakukan gerebek kampung narkoba (GKN) di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun. Polisi mengamankan tiga pengedar narkoba, yakni U (49 ta hun), K (30), dan S (29).

Setelah diamankan, ketiga tersangka diinterogasi dan didapatkan nama bandar besarnya. "Mereka mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A," kata Raphael, Sabtu.

Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggotanya langsung mencari A di kediamannya, Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak. Petugas kemudian melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah.

Saat ditangkap, A berusaha melarikan diri menuju jalan besar. Petugas yang melakukan pengejaran ternyata telah ditunggu oleh A dan sekitar 20 teman-temannya. Sejumlah polisi itu pun dikeroyok dengan menggunakan senjata tajam.

"Kapolsek mendapat luka di wajah tepatnya pipi kiri, di bawah mata, dan lengannya. Kemudian, dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," kata Raphael.

Raphael mengatakan, dalam peristiwa itu, tim akhirnya menembak A saat melarikan diri dengan melompat ke parit. Tersangka yang sudah tak berdaya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan.

Setelah beberapa jam dirawat, A akhirnya tewas. "Tersangka A sudah lama jadi target operasi. Dia ini lihai karena dalam sepekan bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu," ujar Raphael. (Rep)

https://t.me/tabloidlugas/1294
Komandan Densus 99 Banser Ingatkan Soal Bahaya HTI, Islam dan TNI dari Enzo

“Hanya mengingatkan, bahwa strategi HTI nusroh min ahlul quwah (mencari pertolongan dr pemilik kekuatan) ingat Anwar Sadat Terbunuh di Mesir? Siapa yg membunuh?” kata Komandan Densus 99 Banser Mohammad Nuruzzaman di akun Twitter-nya @noeruzzaman.

Cuitan diatas menanggapi soal lolosnya Enzo sebagai taruna Akmil yang juga dikomentari Mahfud MD.

Sebagaimana diketahui, Enzo adalah salah satu pemuda terpilih yang berhasil melewati seluruh tahapan guna menjadi taruna Akmil. Almarhum ayahnya berkebangsaan Perancis, dan Ibunya WNI asal Sumatera Utara. Sepeninggal ayahnya, anak yatim ini dibawa ke Indonesia dalam asuhan ibunya yang mengelola sebuah rumah makan Mang Cook, dan mendapat pendidikan agama cukup baik.

Enzo digoyang dengan isu terpapar radikalisme karena jejak digital Instagram menunjukkan sebuah foto mirip Enzo yang membawa bendera tauhid atau ar-royah. Bendera tersebut merupakan kebanggaan setiap muslim dan berharap saat sakaratul maut dapat mengucapkan kalimat tauhid tersebut.

Namun, fenomena menarik sedang terjadi di masyarakat muslim Indonesia, yaitu membenci kalimat tauhid. Sampai-sampai banyak orang bertanya, mengapa muslim bisa benci kalimat tauhid, apakah ada Kristen yang membenci salib?

Heboh soal Enzo awalnya beredar dari akun Twitter bernama @Dwiyana_DKM. “Masih ingat Enzo Allie, remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI? Bersama ibunya HBA, anak ini terindikasi sebagai simpatisan HTI mendukung khilafah & anti pemerintah,” cuitnya sambil mengunggah foto mirip Enzo memakai ransel dengan bendera tauhid.

Isu soal Enzo juga dikomentari kepala badan pembinaan ideologi Pancasila Prof Mahfud MD bahwa TNI telah kecolongan.

Dari isu ini, sebenarnya siapa sasaran tembaknya: Enzo, HTI, Islam, atau ingin menunjukkan bahwa rekrutmen TNI tidak profesional?

Sebagaimana diketahui, ada 'perang dingin' antara Islam dan TNI di satu sisi, dengan pihak tertentu di sisi lain dalam kaitan dendam sejarah.

Anda, di sisi mana?

https://t.me/tabloidlugas/1295
Selilit Umat Islam yang Melecehkan TNI

Tanggapan atas pelecehan terhadap pola rekrutmen TNI

Orang-orang yang terus mengulik isu khilafah dengan beragam modus itu terjangkiti virus Islamphobia.

Bisa jadi orang seperti itu tidak sadar dijadikan sebagai "pion" untuk menjadi kerikil sandungan atau selilit umat Islam.

Ini perang opini, perang pemikiran. Umat Islam juga jangan sampai menjadi "ekor" dari isu yang sengaja mereka mainkan.

Ada dari sebagian mereka kemungkinan berbayar untuk lantang menggonggong menciptakan kegentingan imaginatif yang di introdusir ke publik secara sistematis dan kontinyu. Namun di balik itu bisa saja untuk menutupi kedzaliman koorporatif besar lainnya yang tengah mencengkram NKRI.

Saya rasa, sikap KASAD sudah tepat. Dan mereka yang mempersoalkan Enzo tanpa sadar telah melecehkan TNI dan sistem rekrutmen serta pendidikan Akmilnya. Mereka yang membuat gaduh kalau perlu harus di seret ke pengadilan karena menebar fitnah keji.

Hari ini banyak orang-orang jahil urusan agama tapi melampui batas dalam beropini, kepentingan dan mental opunturir yang menjadi sumbu putar gerakan mereka.[]

Harits Abu Ulya
Pengamat Terorisme & Intelijen
Dir CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst)

https://t.me/tabloidlugas/1296
#indonesiainside
Dewan Pers Ibarat Kambing Bandot yang Sedang Birahi

Dewan Pers saat ini tidak ubahnya seperti seekor kambing bandot (jantan berumur lansia) yang sedang birahi, kebelet mau kawin. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S,Pd, M.Sc, MA, sebagai respon atas kisruh pernyataan Ketua Dewan Pers M. Nuh terkait keharusan pemerintah menolak bekerja sama dengan media-media yang tidak terverifikasi Dewan Pers.

Mantan mendiknas M. Nuh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pers memberikan pernyataan menghasut pemerintah, baik pusat maupun daerah agar tidak melakukan kerjasama dengan pengelola media yang belum terverifikasi Dewan Pers. Pernyataan tersebut langsung menyulut reaksi keras dari beberapa pengelola media dan organisasi pers tanah air.

Menurut pendiri komunitas jurnalisme warga terbesar ini Dewan Pers sedang mengalami delusi akut sebagai pejantan tangguh. "Ibarat kambing tua ompong yang sedang birahi, dia lihat institusi pemerintah sebagai betina yang sedang dilirik untuk dikawini. Di lain pihak, dia memandang lembaga-lembaga publikasi media massa yang tumbuh bak cendawan di musim hujan ini sebagai kaum muda penuh energik yang menjadi pesaingnya. Jadi, sebagai kambing bandot, dia menunjukkan tanduk tuanya ke berbagai arah yang tujuannya menggertak media-media sambil memikat hati pemerintah pusat dan daerah," urai Wilson beranalogi.

Kepada para pengelola media, Wilson menghimbau agar tidak berkecil hati atas kelakuan para pengurus DP bersama jaringan oknum organisasi pers partisannya itu. "Saya menghimbau kawan-kawan pengelola media, jangan sekali-sekali mengemis ke pemerintah. Kita harus mandiri, melalui kerja goyong-royong saling mendukung satu dengan lainnya," imbuh Wilson.

"Media dan organisasi pers harus mengembangkan jiwa entrepreneurship anggotanya. Jangan gantungkan nasibmu dari kerja-kerja jurnalistik belaka, tapi manfaatkan jaringan dan aktivitas jurnalisme untuk mendapatkan peluang usaha maupun bisnis lainnya," jelas Wilson.

Ia juga menitipkan pesan ke aparat pemerintah, terutama pemerintah daerah, agar tidak terkecoh dan ikut genit-genitan bersama Dewan Pers dan beberapa oknum organisasi pers konstituen Dewan Pers.

https://t.me/tabloidlugas/1297
TETANGGA: RATA-RATA KELUARGANYA IKUT LDII, HANYA DIAN YANG MENYIMPANG

Heboh Suami Jual Istri untuk Pesta Sex Threesome

Kasus suami jual istri yang dilakukan Dian Tri Susilo (20), warga Balong Jeruk, Kediri, Jawa Timur, membuat para tetangganya kaget dan marah.

Sebut saja Indah, salah satu tetangga yang emosi ketika ditanya perihal kelakuan bejat Dian.

"Ya marahlah. Saya sama-sama perempuan jelas kesal melihat kelakukan Dian yang tega jual istrinya ke orang lain untuk ditiduri. Apalagi istrinya dalam kondisi hamil tiga bulan," ucap Indah kepada laman suara biro jatim, Kamis (15/8/2019) dengan nada emosi.

Indah sendiri tak menyangka Dian begitu nekat menjual istrinya. Setahu Indah, Dian adalah lelaki pendiam. Jarang sekali Dian berkumpul dengan tetangganya.

"Tiap hari ya di rumah jualan bakso. Kadang tambal ban. Jadi saya kaget ketika dengar kabar Dian tertangkap di Surabaya," jelasnya.

Indah juga sangat meyayangkan perilaku Dian yang menjual istrinya sendiri. Pasalnya, kata Indah, keluarga Dian adalah keluarga yang keislamannya kuat. Rata-rata keluarga Dian tergabung dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

"Rata-rata keluarganya ikut LDII. Sepertinya hanya Dian yang menyimpang," katanya.

Kini, Dian harus meringkuk di tahanan Polrestabes Surabaya. Dalam kasus itu tim Polrestabes Surabaya mengamankan barang bukti uang Rp 500 ribu dan 1 unit ponsel merek Samsung Duos warna putih.

Tersangka yang memakai nama akun Dian Tatoink ini, dikenakan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dan atau pasal 296, 506 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 3 tahun. (suarajatim)

https://t.me/tabloidlugas/1298
KONGRES PANCASILA, KONGRES YANG MEMBINGUNGKAN !


Oleh : Nasrudin Joha


"Makin dibahas Pancasila, semakin diurai, semakin dibukukan, makin bingung kita ini,"

[Jusuf Kalla, 15/8]


Orang selevel JK bingung, apa yang dikongreskan apa yang dianalisa dari Pancasila. Padahal, dari zaman Baheula hingga Era Ayeuna isi Pancasila itu-itu saja, cuma lima sila. Menurut JK, Makin banyak dibahas makin tidak paham.

Begitulah, kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Kongres Pancasila ke-XI di UGM, Kamis (15/8/2019). Dan, pendapat JK ini benar, kita juga ikut pusing memaknai Pancasila.

Novanto mengklaim dirinya Pancasila, aku Pancasila, begitu slogannya penuh bangga. Tidak lama, ternyata Novanto ketabrak tiang listrik. Lantas, dicokok KPK karena terlibat korupsi e KTP. Saat ini, mantan Ketum Golkar itu mendekam di penjara.

Idrus Marham, sejawat Novanto juga sama. Tak mungkin, orang selevel Idrus tak paham Pancasila. Pasti, Idrus Pancasilais. Faktanya, Idrus juga menyusul sejawatnya dari partai Golkar menjadi pasien KPK. Dan, saat ini juga sedang khusuk berada di penjara.

Romi, alias Romahurmuzy, alias Romi Koco. Paling gagah menyatakan 'saya Pancasila. Ternyata ? Doyan juga recehan korupsi jabatan di kemenag. Petinggi PPP ini juga menjadi pasien KPK.

PDIP ? Partai nasionalis sekaligus Pancasilais. Buktinya, kadernya banyak yang dicokok KPK. Kongres 2009 di Bali, banyak kadernya 'Jalan jalan' mengisi waktu luang saat kongres. Di kongres 2019, saat kongres di Bali lagi, kadernya Nyoman Damantra dicokok KPK. Apa begini model partai nasionalis Pancasilais ?

Mahfud MD, adalah begawan BPIP, maha gurunya Pancasila. Dia, pengarah Pancasila. Tapi, hanya karena foto seorang taruna Akmil kedapatan membawa bendera tauhid, Mahfud ringan mulut menuding 'TNI kecolongan'. Apa ini Pancasila ?

Wiranto, paling cerewet pada ajaran Islam khilafah. Khilafah, dituding sebagai paham yang akan memecah belah. Giliran anggota Polda Papua dibantai OPM, mayatnya dikirim, Wiranto hanya bilang itu hal biasa. Tidak perlu diributkan. Ini yang Pancasila sejati ?

Megawati, ketua BPIP. Bikin pidato umum ditonton seluruh rakyat, bukan membahas nasib dan masa depan rakyat malah sibuk mbahas kursi. Sudah kayak tukang mebel saja. Ini yang Pancasila itu ?

Umat ingin taat pada syariah, ingin membumikan nilai ketuhanan yang maha esa, dipersoalkan. Katanya, syariah tidak sejalan dengan Pancasila. Umat, ingin menyatukan seluruh kaum muslimin agar tercipta persatuan, dibilang mau memecah belah.

Terus terang bukan hanya JK yang bingung, saya juga bingung. Bahkan, kongres Pancasila itu juga membingungkan. Disana apa yang mereka bahas ? Wong negara sudah diacak acak penjajah, asing dan aseng, mereka malah sibuk berkongres ria. Menghabiskan anggaran saja.

Padahal, rakyat lagi sulit, pajak kian mencekik. Pungutan macam macam, apa-apa serba naik. Lantas, kongres Pancasila itu mau menghasilkan apa ? Membingungkan ! []

https://t.me/tabloidlugas/1299
Penyerangan Terhadap Aparat Polisi di Wonokromo, Benarkah Aksi Terorisme?

Ada baiknya kita membuka kembali UU Nomer 5 Tahun 2018 mengenai penanggulangan tindak pidana terorisme. UU ini adalah acuan utama sekaligus legal frame penanganan kasus terorisme di Indonesia.

Dalam UU Nomer 5 Tahun 2018 Pasal I, yang dimaksud dengan:
1. Tindak Pidana Terorisme adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
2. Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Dari konsepsi baku diatas kemudian kita jangkaukan kepada realitas kejadian aktual yaitu penyerangan IM (Imam Musthafa) kepada aparat Kepolisian di Mapolsek Wonokromo Surabaya Jatim dengan menggunakan sajam, apakah relevan di kategorikan sebagai aksi terorisme?

Menurut saya aksi tersebut adalah aksi kriminal saja. Terlalu hiperbola kalau dilabeli sebagai aksi terorisme. Sebagai komparasi; Lihatlah kasus OPM sebagai kelompok yang terorganisir, punya jaringan dalam dan luar negeri, punya tujuan politik ideologi, punya tentara perang, punya beragam senjata api, melakukan aksi teror kekerasan bahkan pembunuhan dan banyak aparat yg tewas di tangan mereka. Saat ini para pejabat terkait kompak melabeli mereka sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Lantas unsur atau variabel apa saja yang membuat kita demikian bernafsu untuk melabeli aksi IM (Imam Musthafa) itu sebagai aksi terorisme? Apakah hanya karena ada simbol-simbol tertentu dari Islam? Misalkan; istri IM berniqob(cadar), IM mengenakan celana cingkrang, rajin ibadah ke masjid seperti framing yang di bangun oleh beberapa media mengenai hal itu? Atau kemudian diumbar ke publik oleh pihak terkait bahwa motif penyerangan itu adalah "jihad". Kemudian semua indikasi tersebut bisa menggiring bermuara kepada kesimpulan itu aksi terorisme dan dilakukan secara mandiri (lone wolf), sebab terpapar paham radikal melalui internet. Ini sangat oversimplikasi dan tidak proporsional.

Jadi mengacu kepada definisi terorisme dalam UU terorisme kita perlu hati-hati agar tidak outside.

Jangan sampai hanya karena ada simbol agama tertentu atau menguar soal motif terkait dengan terminogi Jihad kemudian dilabeli teroris, menurut saya itu mendistorsi makna teroris dan justru cenderung menstigma atau mendiskriditkan Islam. Sekali lagi kita perlu hati-hati dan bijak.

Saat ini dalam isu terorisme, penafsiran terhadap fakta aktual berdasarkan UU terorisme yang ada oleh banyak pihak cenderung sangat subyektif bahkan condong terkooptasi atau berkelindan dengan kepentingan politis.[]

Senin, 19 Agustus 2019
Harits Abu Ulya~Pengamat Terorisme & Intelijen

https://t.me/tabloidlugas/1300
Papua Membara, Kedaulatan Meregang!

Kasus mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang hanyalah pemantik saja. Sejatinya Papua sudah sejak zaman orde baru berlanjut sampai rezim Jokowi ini menyimpan kompleksitas persoalan yang belum tuntas.

Selama ini terkesan Papua dielus dengan "kemanjaan" oleh seluruh orde.

Satu sisi Papua adalah sumber keuntungan ekonomi yang sangat besar kontribusinya untuk Jakarta, dan disisi lain Jakarta juga di bayang-bayangi rasa kawatir Papua lepas dari NKRI.

Disamping pola penanganan masalah selalu gagap karena takut sorotan pihak asing (Luar Negeri). Banyak spionase asing dengan beragam cover fokus di Papua dengan agenda yang bisa mengancam kedaulatan NKRI atas Papua.

Laksana bara dalam sekam, kompleksitas persoalan yang menahun tersebut jika ada pemantiknya maka dengan mudah Papua terbakar.

Pemantik itu bisa saja by design oleh oknum-oknum tertentu di saat ada momentum yang tepat. Aparat perlu memburu sumber-sumber pusat provokasi.

Kasus Papua tidak boleh di anggap sederhana, kecil bahkan dianggap kejadian biasa. Jika Jakarta tidak cepat bertindak maka berpeluang menjadi buah simalakama.

Jangan lupa bahwa di Papua ada gerakan separatis OPM yang terus bekerja untuk melepaskan Papua dari NKRI. Pihak asing juga melihat Papua sangat seksi dan menarik untuk dikangkangi. Di saat ada momentum yang menguntungkan, maka tidak menutup kemungkinan kontraksi di Papua kali ini akan sulit diselesaikan dan OPM bisa saja menunggangi. Dan pihak asing juga terus bekerja "mengawal" isu Papua sampai target mereka tercapai.

Seyogyanya Pertama, pemerintah Pusat melalui tokoh-tokoh kunci di Papua secepatnya membangun komunikasi persuasif dan softh agar reda dan eskalasi aksi, keresahan bahkan potensi kerusuhan berikutnya bisa terkendali.

Kedua, diwaktu berikutnya, pemerintah pusat harus punya komitmen tinggi untuk menjaga kadaulatan NKRI di Papua, tegas bersikap terhadap setiap anasir yang bisa mengancam kadaulatan tanpa risih atau takut sorotan pihak asing.

Ketiga, yang lebih penting adalah pembangunan yang memakmurkan, mencerdaskan, memanusiakan orang Papua, berperadaban tinggi dan berkeadilan harus tegak berkibar di Papua.

Saya rasa kecondongan ingin memisahkan diri dari NKRI baik melalui ranah politik, referendum atau perlawanan fisik dengan sendirinya bisa tereduksi jika pembangunan berhasil. Karena orang Papua akan bangga menjadi orang Indonesia seutuhnya. Tidak lagi diposisikan laksana "sapi perah" sementara hidupnya tetap terus di "kandang". Semoga Papua segera dingin dalam damai. []

Senin, 19 Agustus 2019
Harits Abu Ulya~Pengamat Intelijen & Terorisme | Dir CIIA

https://t.me/tabloidlugas/1301