@somethoughts
478 subscribers
376 photos
67 videos
19 files
104 links
I can’t guarantee that this channel will be fun yet I hope it can be insightful enough to be consumed 🌻

What will this channel talk about?
t.me/somethoughts/130
Daftar isi:
t.me/somethoughts/1229

Feel free to click
tinyurl.com/somethoughtsatQuora
Download Telegram
Dapet reward snack kalau aktif (berpendapat, tanya, jawab, etc.) & kelompokku dapet snacks sebanyak ini πŸ”₯ dinobatkan jadi kelompok teraktif at the end of event (got 50k voucher each person alhamdulillaah mayan πŸ˜†)
@somethoughts
Video
20 tahun yang lalu cuma seorang anak penakut, pendiem, dan nangisan. Jangankan mengutarakan perasaan/pendapat, bingung/malu/takut dikit aja outputnya bisa jadi nangis β€”secara terang-terangan,
di depan banyak orang. Ngga banget lah pokonya.
Udah ngga keitung berapa kali nangis di sekolah.

I even cried at my classmate’s birthday party lol.
So embarassing.

Even though I have no problem with academic matters,
with those kinds of characters,
β€œcan I survive in this world?” has become my biggest question and fear for a long time.

But I believe as long as there’s a will,
there’s room for improvement.
Tubruk Reimagined: Filtered Edition [with Extended Video Edition]

Suami aku tuh sukaaaa banget ngopi

Jadi meskipun sejak sebelum nikah aku udah nge-state kalau aku sebagai orang yang kerja 9 to 6 ga akan sanggup masakin tiap hari, aku masih usahain buat bikinin kopi

Tapiiii ternyata selera kopi suami aku spesifik banget

Aku beliin dripper dan aku bikinin vietnam drip, tapi ternyata kurang suka karena rasanya nggak se-bold tubruk

Suamiku suka kopi tubruk, tapi lebih happy kalau ampasnya disaring karena rasanya lebih bold tapi juga lebih effortless minumnya.

Aku beliin french press dan yess, cocok.

Suami cocok, tapi akunya yang kurang cocok karena nyuci alat french press ternyata lumayan effortful. Nyucinya harus penuh ketekunan dan ketelitian sehingga ampas kopinya bener-bener bersih nggak ada yang nyangkut, tapi juga harus hati-jari biar alatnya nggak rusak.

Sebagai orang yang menganggap selisih 1 detik pun berharga, nyuci alat french press yang cukup memakan waktu daripada nyuci alat makan minum lainnya terasa effortful.

Berhubung aku udah punya dripper, dalam hatiku, hmm kenapa ngga disaring pake dripper aja yaa?

Andddd IT WORKS! ✨

Berbeda dengan alat french press yang lubang saringannya lebih besar, dripper stainless steel yang aku punya ini dengan kerapatannya ga bikin ada ampas kopi yang nyelip, bahkan kalau aku baru sempet nyuci drippernya keesokan harinya sekaipun. Jadi effortless bangeeeet nyucinya 🫢🏼

Paksu happy, aku juga happy karena effortless nyucinya 🫢🏼

Jadi buat yang suka cita rasa kopi tubruk tapi agak terganggu sama ampasnya sekaligus tetep pingin effortless nyucinya, bikin kopi dengan cara tubruk biasa lalu disaring pake dripper bisa jadi solusi efektif ✨

Kalau mau samaan drippernya sama aku, kindly check link shopee stuffs di bio aku nomor 16 ✨

Selamat mencoba! ✨

#coffee #tubruk #vietnamdrip #alatdapur #perabotrumahtangga
Sehubungan dengan makin banyaknya kerjaan, kesibukan, dan kebutuhan, aku udah jauh lebih jarang buka tele & lebih aktif di IG (udah ga sempet lagi double aktif ya IG ya tele huhu)

Soo if u wanna frequently keep in touch with me, feel free to follow me in instagram: @putriekw

https://www.instagram.com/putriekw/

Thankyou!
#cpns #bpk

Ada yg dm soal gmn sih gambaran jadi konselor di BPK?

I was there before tranferred to my current division, and this IG post can give you a bit of an idea of what a counselor's job entails
So tired but cant sleep
My heart aches with sorrow😭
3 hari setelah kepergian orang yang paling aku cintai di dunia: akhirnya tumbang juga 🀒🀒🀒🀒

Trying to stay healthy but its really difficult to manage these feeling

Selama hidupku, aku biasa mampu menghadapi berbagai masalah dengan percaya diri, tapi situasi ini benar-benar perkecualian.

Aku sangat sangat kehilangan😭😭😭😭
Minggu, 12 Januari, menjelang maghrib

Aku kembali ke Jakarta dengan berat hati, tapi juga lega karena kondisi ibu tampak semakin membaik (tidak kesakitan sepanjang waktu seperti sebelum-sebelumnya).

Aku sama sekali tidak menyangka ibu akan pergi secepat ini.

Saat itu, aku pikir kondisi ibu sudah membaik. Aku bersemangat memikirkan apa saja yang bisa kubeli atau kulakukan untuk membantu ibuku bisa bangun sendiri dari duduk, bisa keluar kamar lagi, bisa berdiri secama mandiri lagi, bisa jalan kaki secara mandiri lagi.

Aku menyampaikan keinginanku pada ibu untuk merenovasi kamar mandi dengan WC duduk, mengganti lantai kamar mandi dengan keramik kasar, memasang rail besi di dinding kamar mandi (meski ini butuh waktu untuk mendapat persetujuan bapak). Aku benar-benar mengira suatu ketika ibu bisa berjalan secara mandiri dan ke kamar mandi sendiri seperti sedia kala.

Aku pamit kembali ke Jakarta. Dengan mantap aku menyampaikan, kita ketemu lagi dua minggu lagi ya Bu, sebentar lagi akan ada libur lumayan lama kok, nanti kita ketemu lagi ya, nanti ketemu semoga ibu udah makin sehat….

Padahal kami berencana bertemu 2 minggu lagi 😭😭😭😭

Tapi aku pun tidak sabar menunggu 2 minggu. Kubeli tiket pulang untuk weekend depan 1 minggu kemudian.

Tapi ternyata 1 minggu terlalu lama.
Tapi ternyata 1 minggu pun sudah terlambat.

Allah berkehendak lain…


😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
😭4
β€œSabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain. Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya, sebab hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat. Allah memisahkan di antara para kekasih dan musuh-musuhNya, demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepadaNya di hari tersebut di surga β€˜And. Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga, kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637).

Modalku untuk berusaha baik-baik saja setelah ibu meninggalkan dunia 😭😭😭😭 setelah 12 tahun lamanya berjuang dan bertahan dengan berbagai ujian sakit, semoga ibu tidak sakit-sakit lagi… semoga ibu lebih bahagia di alam barzakh sana… semoga ibu bisa tenang dan nyaman dengan kehidupan di alam barzakh sanaβ€¦πŸ€²πŸ»πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­

Sungguh, betapa aku merasa kehilangan. Siapa manusia yang bisa mencintaiku sebesar ibu mencintaiku? Yang bahkan di antara rasa sakitnya, seminggu sebelum kepergiannya, masih sempat-sempatnya berkali-kali bertanya apakah aku bisa tidur (karena ibu di malam hari sering terbangun). Yang bahkan di tengah sakit parahnya, seminggu sebelum kepergiannya, masih mengkhawatirkan kesejahteraanku.

Suatu ketika sekitar sepuluh hari sebelum kepergiannya, aku sangat lelah dan mengantuk dan tidurlah aku. Aku terbangun dini hari melihat ibu masih duduk di tempat tidur, termenung seorang diri (ibu sudah lama enggan membuka gadget, termasuk melihat video). Aku kaget sekaget-kagetnya. Jika aku sudah tidur 2 jam, berarti ibu sudah duduk termenung seorang diri dini hari selama 2 jam itu juga karena ibu tidak bisa bangun dari tidur ke duduk sendiri, berarti sudah duduk sejak kududukkan sebelum aku tidur. Selelah apa yang dirasakan ibu dengan kondisinya yang lemah duduk sekitar 2 jam tanpa bersandar, dini hari, seorang diri, tanpa scrolling gadget, tanpa menonton video 😭😭😭😭 tampaknya ibu takut harus membangunkanku/bapak jika ingin duduk lagi sehingga memutuskan untuk terus duduk 😭😭😭😭

Siapa lagi manusia yang bisa memberikan cinta sebesar ini kalau bukan ibu? 😭😭😭😭

Aku sungguh-sungguh merasa kehilangan. Tapi jika berpulang pada-Nya bisa membuat ibu tidak sakit-sakit lagi, bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan (yang mungkin sangat sulit ibu rasakan belakangan ini karena sakit yang teramat sangat), aku (berusaha) mengikhlaskan berpulangnya engkau kepada-Nya, Ibu 😭😭😭😭
😭8πŸ‘1
Sebelum kembali ke perantauan, hari ini aku meminta suami memasang cctv di rumah β€”sambil menyesal kenapa tidak dari dulu aku kepikiran pasang cctv, ketika ibu masih ada di dunia ini.

Imho, untuk yang ada budget, bagi yang merantau, aku rasa sebuah ide yang baik pasang cctv. Selain ikhtiar meningkatkan keamanan rumah, bisa lihat keluarga di rumah dari jauh & kondisi di rumah. Bisa jadi sarana melepas rindu (walaupun cuma melihat tanpa bertemu langsung) sekaligus bisa lebih cepat tanggap menyesuaikan kondisi rumah.

Saat aku pulang cuti akhir tahun, ternyata ibuku sudah belasan hari opname 😭 aku tidak tahu kalau ibu sudah opname selama itu karena ketika kutanya, bapak dan adik tidak ada yang memberi tahu kondisi ibu sebenarnya (seperti biasa, mungkin karena tidak ingin membuatku khawatir).

Ada beberapa waktu di mana aku menyesal kenapa aku tidak pasang CCTV dari dulu.

CCTV masternya kupasang di hp almarhumah ibuku. Sejak ibu meninggal, baru hari ini aku melihat-lihat galeri kamera ibuku.

Tangisku pecah lagi 😭 ibu tampak sangat mencintai keluarga kecilnya ini. Isi galeri kameranya kebersamaan dengan keluarga, foto denganku, dengan adik, dengan bapak, foto anniversary pernikahan ibu bapak ke-30 yang kami foto bersama dengan baju seragam, foto pernikahanku. Sepertinya ibu benar-benar senang sekali dengan momen anniv yang kami buat seragam dan berfoto bersama. Banyak juga foto pernikahanku. Ibu seperti sangat menyukai & embrace event event kebersamaan keluarga inti dengan baju tematik. Aku menyesal karena dulu tidak sering-sering menciptakan event kebersamaan yang disukai ibu 😭

Aku bahkan hanya menulis satu kalimat di ulang tahun pernikahannya yang terakhir sebelum ibu meninggalkan dunia ini 😭

Aku bahkan tidak meneleponnya di hari ulang tahunnya 😭

Tidak sih, bukannya aku melupakannya, aku hanya terlalu takut untuk menelepon. Aku terlalu takut kalau harus mengetahui fakta bahwa ibu sedang tidak baik-baik saja ketika aku telepon atau chat 😭😭😭😭

Aku terlalu mencintainya sampai-sampai aku takut untuk chat atau telepon karena takut mengetahui bahwa ibu sedang tidak baik-baik saja 😭😭😭😭

Telepon dan mendengar ibu suaranya kecil atau susah berbicara benar-benar membuatku takut 😭😭😭😭

Namun kini aku menyesalinya 😭😭😭😭 rasa takut yang teramat besar kehilangan ibu justru membuatku jarang chat, telepon, apalagi video call 😭😭😭😭 rasa takutku membuat aku malah jarang membuat kebersamaan dengan ibu.

Jika ibu kalian masih hidup, aku harap kalian tidak mengulangi kesalahan yang sama denganku. Lawan rasa takutmu dan buatlah momen bahagia sebanyak mungkin, sebelum ketakutan akan kehilangan menjadi fakta.

Setelah mengecek aplikasi cctv yang telah terpasang aku melihat galeri ibu dan melihat video ibu sedang fisioterapi. Tampaknya adikku memvideokannya.

Itu adalah 2 hari sebelum ibu wafat.

Tangisku pecah. Hatiku piluuuuu sekali melihat video itu. Ibu tampak sangat keberatan dan keletihan belajar menurunkan dan menaikkan kaki. Seperti beraaaat sekali. Tapi ibuku dengan kooperatif mengikuti instruksi terapis tanpa mengeluh kepada terapis. Meski seperti merintih dan wajahnya tampak merasakan beban yang sangaat berat. Sepertinya sakit sekali 😭😭😭😭

Wafatnya ibu merupakan kehilangan yang teramaaaat besar bagiku (aku mencintainya melebihi manusia manapun di dunia ini 😭😭😭😭). Namun melihat perjuangan ibu bergerak di hari-hari terakhirnya, mungkin memang takdir-Nya yang terbaik baginya, semoga ibu justru bisa lebih bahagia saat ini di sisi-Nya 😭😭😭😭 semoga ibu sudah tidak sakit-sakit lagi, tidak merasakan badan yang berat dan sakit yang seperti tak berkesudahan 😭😭😭😭 semoga ibu bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman di alam barzakh-Nya 😭😭😭😭

Aamiin 🀲🏻😭.
❀4😭3
Kangen ibu😒
Hari ini 40 harian ibu.
Aku di rumah.
Kamar ibu masih sama dari aku Cuti Alasan Penting setelah ibu berpulang.
Selang oksigen belum dilepas, obat-obatan yang banyakkkkk sekali itu masih ada di mana-mana.
Tampaknya adikku belum sempat merapikan rumah.

Sejak hari pertama aku masuk kerja selepas CAP, aku langsung digempur kerjaan.

Seperti awal tahun lalu, kami digempur project asesmen yang tiada habisnya.

Sejak minggu lalu dan minggu ini pun aku sedang dalam project asesmen X. Tiap hari kerja diberi peran asesor, tanpa jeda.

Asesmen dimulai sejak 7.45 dan berakhir menjelang maghrib. Sepulang kerja pun masih perlu mempelajari berkas asesi.

Aku sungguh lelah bukan kepalang.

40 harian ibuku Senin sore. Dan aku pulang.

Aku pulang minggu siang, sampai rumah minggu malam.

Sesampainya di rumah aku masih membaca berkas asesi sampai hampir tengah malam. Senin pagi sudah harus standby asesmen.

Bapak bilang tidak usah pulang karena akan capek doang.

Tapi aku tetap mau pulang 😒

Selelah apapun.

Sayangnya, meski pulang, aku sudah tidak bisa melihat dan memeluk ibu secara fisik.

Ah, kenapa aku tidak sering pulang dari dulu? Ketika kepulanganku bisa menimbulkan senyum ibu yang bisa kulihat secara langsung.

Dulu aku jarang pulang. Ibu memang mengutamakan kesejahteraanku melebihi dirinya sendiri. Kalau ada tanggal merah selain lebaran, biasanya ibu mengatakan tidak usah pulang saja, takut aku kecapekan.

Dan aku beneran nggak pulang.

Padahal aku punya opsi untuk mempersuasi ibu bahwa aku masih kuat walaupun pulang.

Toh hari ini nyatanya dengan tekad yang kuat (dan rasa cinta yang dalam) aku bisa bisa saja pulang bahkan ketika berperan sebagai asesor tiap hari.

Penyesalan memang datangnya terlambat.

Kini aku berusaha mencintai ibuku dengan hal-hal terbatas yang masih bisa aku lakukan.

Aku sudah tidak bisa lagi memeluk ibuku secara fisik, hanya bisa β€œmemeluk” dengan doa.

Aku sudah tidak bisa lagi mengatakan β€œaku sayang ibu” di depan jasadnya, berharap ibu bisa merasakan rasa cintaku padanya dengan doa-doa yang kupanjatkan untuknya.

Sudah tidak bisa menemuinya secara fisik, semoga doa-doaku sampai kepadanya.

Kalau kamu mencintai ibumu dan masih bisa memeluk secara fisik, bisa mengatakan bahwa kau menyayanginya di depan jasadnya, bisa menemui jasadnya secara langsung, jangan sia-siakan kesempatan itu… sebelum cara mengungkapkan cinta yang bisa kamu lakukan menjadi lebih terbatas…

Kalau kamu benar-benar mencintai ibumu dan masih bisa menemuinya secara fisik, pulanglah sesering mungkin yang kamu mampu… temuilah dan berbaktilah sesering mungkin yang kamu mampu…
❀17😒4