Insight Pintarsaham.id Cabang Pintar Nyangkut
15.3K subscribers
11.8K photos
47 videos
741 files
15.2K links
Link Daftar Membership Pintarsaham https://bit.ly/referralskydrugs

No. WA +62831-1918-1386
Disclaimer Pintarsaham.id: http://bit.ly/3bLj4Oc
Download Telegram
Saham Buangan Asing 10 Agustus 2021 Sesi 1

https://stockbit.com/post/6916451

Hari ini saham yang paling banyak dibuang asing adalah
$BUKA
$BBRI
$ADRO
$UNVR
$MNCN

Asing buang BUKA sampai 121 milyar
Buang BBRI 17 M.
Buang ADRO 13 M
Buang MNCN 8 M
Apakah investor Lokal sanggup tampung barang buangan asing?

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
Mengapa Banyak Yang Bully $BUKA di Playstore?

https://stockbit.com/post/6917162

https://youtu.be/-mye-aYAUIg

Nampaknya mentalitas investor di $IHSG masih perlu diasah lagi.

Harga saham anjlok, investor malah curhat bintang 1 di Playstore Bukalapak.

Untung saja saham $PTBA tidak punya aplikasi di Playstore. Jadinya tidak ada yang curhat nyangkut di Google Review Playstore.

Buat investor BUKA, bisa belajar untuk bersabar dari investor coal yang sudah terlebih dahulu nyangkut. Tidak perlu sedih kalau nyangkut karena nyangkut adalah bagian normal dari sebuah perjalanan kehidupan investor.

Lihat saja $INDY beli $MBSS di harga 1600. Hold 10 tahun, jual ke GAA di harga 650-750. INDY ikhlas cutloss di MBSS.

Nyangkut dan cutloss adalah mekanisme yang wajar.

Saya terus terang kasihan melihat admin Bukalapak di Playstore yang harus jawab semua keluhan investor BUKA di Playstore. Semoga admin Bukalapak diberikan ketabahan. Amiin.

Buat investor BUKA, jangan menyerah. Tetap semangat.

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
Diskon 10 Agustus 2021

https://stockbit.com/post/6920757

Hari ini IHSG diskon lagi. Sumber diskon terbesar berasal dari saham bank mini dan teknologi.

$BBYB $AGRO $MLPL $BUKA $BRIS semuanya diskon.

New economy banyak yang tumbang. Saya melihat banyak pesimisme di new economy. Padahal baru juga anjlok beberapa hari. Lagipula ARB hanya 7% sehingga menurut saya diskon Hari ini belum ada apa-apa nya.

Entah lari kemana optimisme yang minggu lalu berada di semua investor teknologi dan bank kecil.

Apakah begitu saham ARB, optimisme itu hilang di telan bandar?

Seperti yang saya tulis kemarin, tanggal 9 Agustus 2021 adalah jadwal menyumbang ke penanganan Covid-19.
Sedangkan tanggal 10 Agustus 2021 adalah jadwal untuk sedekah ke bandar.

https://stockbit.com/post/6909612

Bandar IHSG banyak berterimakasih pada investor ritel yang sudah suka rela sedekah dengan haka di pucuk. Makin sering haka pucuk, makin banyak sedekah ke bandar.

Saya sendiri lebih memilih sedekah ke old economy seperti sektor energi dan Konsumer. Karena I love dividend entah itu dividen PTBA ITMG ADRO UNVR INDF HMSP atau GGRM

Investor new economy mungkin suka sedekah ke saham teknologi karena bisa dapat free ongkir dan cash back kalau nyangkut lama.

Tapi apa pun pilihannya, entah itu new economy atau old economy, yang penting jangan sampai jadi tukang cuci piring di bursa.

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
Saham BUMN Karya, Nasib Kalian Sekarang Bagaimana?

https://stockbit.com/post/6921914

Sejak awal tahun hingga sekarang, saham BUMN Karya benar-benar sudah babak belur. Untungnya saham BUMN Karya tidak punya aplikasi di Playstore. Seandainya punya aplikasi Android di Playstore, mungkin bakalan banyak nyangkuter yang kasi rating bintang 1 di Playstore akibat nyangkut berkepanjangan.

Saya masih ingat November 2020 - Januari 2021 banyak sekali yang pompom BUMN Karya. Katanya mau ada SWF. Tapi ternyata setelah 6 bulan berdiri, SWF malah investasi di deposito, Bukan di BUMN Karya.

https://pintarsaham.id/laporan-keuangan-swf-indonesia-investment-authority-q2-2021/

Akibatnya sampai sekarang BUMN Karya semua megap-megap.

Sekarang mari kita lihat valuasi BUMN Karya sekarang

$ADHI PBV 0,45 Anjlok 54% sejak awal tahun
$WIKA PBV 0,58 anjlok 54% sejak awal tahun
$PTPP PBV 0,50 anjlok 53% sejak awal tahun
$WSKT PBV 1,53 anjlok 40% sejak awal tahun

Semua investor yang beli BUMN Karya di Januari 2021 sudah dipastikan nyangkut saat ini.

Apakah kalian masih kuat nyangkut di BUMN Karya?

Kalau saya sih masih kuat. Malah sekarang makin semangat nambah nya.

Nyangkut bersama negara di BUMN Karya sambil menunggu SWF Indonesia beli aset BUMN Karya. Ketimbang deposito di bank, dana 15 Triliun SWF juga sebenarnya bisa dipakai buat haka ADHI WSKT WIKA PTPP di harga sekarang terus diserahkan ke Umat kalau sudah PBV > 1.

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
$TOTL Laba Q2 2021 Hanya Naik 2,3%

https://stockbit.com/post/6922738

Utang berbunga nihil.
Cadangan kas 581 milyar rupiah.

Jika TOTL dan BUMN Karya dianalogikan sebagai pasien maka bisa dikatakan, TOTL adalah orang sehat sedangkan BUMN Karya $WSKT $ADHI $PTPP $WIKA adalah orang sakit.

Saya tidak mengerti entah mengapa BUMN Karya didesain untuk terus - menerus sakit dari tahun ke tahun. Padahal kalau ikuti role model swasta seperti TOTL, maka BUMN Karya sebenarnya bisa juga menjadi perusahaan sehat.

Saya terus terang kagum dengan TOTL yang bisa menjadi perusahaan konstruksi tanpa utang bank sama sekali. Benar - benar unik. Padahal bisnis konstruksi adalah bisnis yang padat modal.

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc

https://youtu.be/FvGa3Mm_6wc
$TOTO Q2 2021

https://stockbit.com/post/6924984

Laba naik 296% karena low base effect. Di H1 2020, laba TOTO anjlok berat

Utang berbunga 355 milyar
Cadangan kas 443 milyar

CFO H1 30 Milyar+
Capex 4,5 Milyar
Free cashflow sekitar 25-27 milyar.

Sedangkan market cap 2 Triliun. Menurut saya TOTO belum undervalued. Best price adalah < 100 rupiah.

Perusahaan ini sudah mature. Terlihat jelas dari capex yang makin berkurang dari tahun ke tahun.
Dengan Revenue H1 800 milyar rupiah, capex perusahaan hanya 0,05% dari total pengeluaran.

Jika tidak ingin kalah saing maka perusahaan harus melakukan ekspansi atau pun inovasi mesin baru agar bisa memperbaiki efisiensi perusahaan.

Disclaimer:http://bit.ly/3bLj4Oc

https://youtu.be/zgmU3NtyWtc
Skydrugz Radar 12 Agustus 2021: Kuota DMO

Beberapa hari lalu terdengar kabar kalau 34 perusahaan dilarang melakukan ekspor batubara karena belum memenuhi kuota DMO. Beberapa perusahaan terimbas seperti anak usaha BUMI, BYAN, GEMS, dan UNTR.

Kebijakan larangan ekspor ini akan sangat menguntungkan PTBA, ADRO, dan INDY karena keempat perusahaan ini sudah memenuhi DMO. Perusahaan yang dilarang melakukan ekspor bisa melakukan transfer kuota DMO dari perusahaan yang sudah kelebihan DMO. Dengan begitu maka mereka bisa langsung keluar dari blacklist. Seperti GEMS, langsung bisa ekspor lagi.

Saya tetap percaya perusahaan yang konsisten cetak laba akan survive. Dan perusahaan yang bakar duit tidak akan bertahan lama. Sudah menjadi hukum alam dunia kapitalisme. Hanya yang mencetak laba konsisten yang akan bertahan hidup. Ada beberapa perusahaan di bidang Coal dan CPO yang sudah terbukti selama bertahun-tahun mencetak laba baik ketika coal ATL maupun ketika coal ATH. Seperti PTBA LSIP ADRO ITMG DSNG. Waktu Coal anjlok ke 50 dollar tahun lalu, PTBA ITMG ADRO masih cetak laba dan bagi dividen. Tahun ini harga coal sudah 160 Dollar alias sudah naik 3x lipat. Jadi biarpun orang - orang fokus sama teknologi, saya lebih baik fokus di saham komoditas.

Untuk saham teknologi saya cenderung lebih suka saham Google, Apple dan Microsoft karena valuasi mereka lebih murah dari saham teknologi di Indonesia.

Google PER 29, growth 166%

Amazon PER 57, growth 84%

Apple PER 28, growth 10%

Microsoft PER 35, growth 39%

Kalau melihat growth dan valuasi, saya cenderung memilih Buy and hold Google. Apalagi proses monetisasi mereka di Youtube benar-benar massive. Semua video sekarang ada iklannya tidak peduli pemilik video itu terdaftar adsense atau tidak. Kalau mau bebas iklan, harus daftar di Youtube Premium. Benar - benar Google jenius. Orang - orang capek bikin konten, terus ndak dapat adsense, sedangkan yang dapat cuan utamanya adalah Google. Keep Buy and hold Google.

Selengkapnya:https://pintarsaham.id/skydrugz-radar-12-agustus-2021-kuota-dmo/

$LSIP $UNTR $POWR $INDF $DOID

https://youtube.com/shorts/-mye-aYAUIg?feature=share
Indonesia's consumer confidence index plunged 27.2 points to 80.2 in July from 107.4 in the previous month, amid stricter lockdown measures to contain the spread of the coronavirus in some regions. It was the weakest reading since October 2020, as all of the six main sub-indices deteriorated: current economic conditions (down 23.2 points to 67.1); economic outlook (down 31.2 points to 93.2); the assessment of current income (down 25.4 points to 74.1); income expectations for the next six months (down 24.9 points to 104.3); job availability compared to six months ago (down 30.3 points to 51.0) and job availability expectations (down 30.2 points to 91.0). source: Bank Indonesia
$ELSA Saham Yang Dikuasai Investor Ritel?

https://stockbit.com/post/6937763

Jumlah kepemilikan saham ritel di ELSA mencapai 2,8 milyar lembar atau sekitar 39%.

Sedangkan asing di ELSA memiliki saham kurang dari 5%.

Dapen, koperasi dan reksadana hanya memiliki saham kurang dari 15% saham. Jadi praktis dapat dikatakan bahwa ELSA adalah saham yang tanpa bandar.

Kalau bandar ingin goreng ELSA maka ritel yang 39% siap guyur.

Itulah mengapa sampai sekarang ELSA tidak bergerak kemana-mana karena tidak ada bandar yang berani goreng ELSA.

Saking banyaknya ritel di ELSA, agenda RUPS mata acara keenam mengenai perubahan AD/ART sudah 2 kali gagal kuorum. Karena jumlah yang hadir hanya 54,3%.

Saya salah satu investor yang malas ikut RUPS karena kecewa sama LK Q1 Q2 2021 ELSA yang jelek kinerjanya. Biarpun hanya selot saja sih saham saya di ELSA tapi terlihat jelas kalau persatuan investor ritel di ELSA akan mampu mengubah jalannya RUPS.

Menurut saya dengan kinerja buruk ELSA di H1 2021, maka ELSA di harga sekarang fair priced menuju overvalued. Manajemen gagal mencetak laba >100 Milyar di H1 2021. Padahal di masa lalu ELSA selalu bisa mencetak laba >100 Milyar di H1 2021. Tapi tahun ini kinerja H1 ELSA benar-benar sangat buruk.

Revenue hanya anjlok 7,8% tapi labanya malah anjlok 69%. Padahal idealnya jika revenue anjlok 7,8% maka laba bersih setidaknya anjlok di kisaran 7-20% saja. Entah apa yang dilakukan manajemen ELSA sehingga laba bersih bisa jeblok hingga 69%.

Dengan kinerja seperti itu maka ELSA tidak layak diberikan valuasi >200. Best price ELSA dengan laba anjlok seperti sekarang adalah 100 rupiah.

Beli ELSA di harga sekarang cenderung bersifat spekulatif. Sehingga jangan pernah all in di saham seperti ini. Strategi saya di ELSA sederhana saja:
200-260 selot selot everyday
100-200 dua lot everyday
<100 tiga lot everyday
Korban kan makan siang tiap hari untuk akumulasi selot selot.

Di atas 260 jangan beli lagi ELSA. Karena di atas itu ELSA sudah super overvalued. Jangan mau jadi tukang cuci piring di ELSA apalagi sampai beli ELSA >300 rupiah. Beli ELSA >300 = tukang cuci piring.

Memang sih ELSA mustahil bangkrut dalam waktu dekat karena ini adalah anak Pertamina. ELSA hanya bisa bangkrut kalau Pertamina bangkrut. Tapi bagi seorang investor rasional, hal yang wajib diingat adalah jangan pernah beli saham yang overvalued.

Best buy ELSA <100 rupiah.
101-260 = speculative buy
>260 = don't buy

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
Saham Yang Banyak Dijual Asing 12 Agustus 2021

https://stockbit.com/post/6939397

$BUKA dibuang asing 870 Milyar
$BBRI dibuang asing 43 M
$TOWR dibuang asing 31 M
$HMSP dibuang asing 16 M
$BMRI dibuang asing 15 M

Asing kenapa jual BUKA sampai 800 milyar ya? Apakah mereka tidak yakin dengan prospek BUKA?

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
Top Market Capital IHSG 12 Agustus 2021

https://stockbit.com/post/6939397

$BBCA
Market Capital 776 T
Total Asset 1129 T

$BBRI
Market cap 469 T
Total Asset 1450 T

$TLKM
Market cap 331 T
Total Asset 257 T

$BMRI
Market cap 276 T
Total Asset 1580 T

$ARTO
Market cap 231 T
Total Asset 10 T

ASII
Market cap 199 T
Total Asset 354 T

Disclaimer:http://bit.ly/3bLj4Oc
SIMP Diselamatkan Oleh Anak Salim Grup yang Lain
Skydrugz Radar 13 Agustus 2021: Komoditas Lagi

Harga komoditas terus meroket dan laporan keuangan emiten komoditas semuanya menjadi cantik karena rally komoditas. Real profit dan real cash.

Namun pada akhirnya duit konglomerat komoditas justru masuk teknologi. Dari hasil riset saya menemukan ada banyak konglomerat sawit dan tambang yang mendirikan JV dan PE untuk mengejar saham perusahaan teknologi. Semua duit yang mereka dapatkan dari old economy dipakai untuk bakar duit di new economy.

Beberapa konglomerat bahkan merepokan sahamnya untuk mendapatkan kas lalu kas tersebut dipakai untuk mengejar peluang di saham teknologi. Jadinya saham old economy yang jadi sumber cashflow utama mereka malah tidak bergerak dan justru saham bakar duit mereka yang meroket.

Karena itu buat pecinta saham old economy, tawar lah diskon gede - gedean di saham old economy. Kalau bisa beli saham old economy di PER 1 agar dividend yield bisa 50-100%. Tetap setia di saham old economy walaupun terlupakan dan terabaikan sambil berharap ARB asimetris segera dicabut agar diskon di saham old economy cepat terjadi. Saham langsung anjlok 50% sehari akan lebih baik bagi pengejar dividend yield 50%/tahun.

Selengkapnya: https://pintarsaham.id/skydrugz-radar-13-agustus-2021-komoditas-lagi/

$ASGR $INDF $WIIM $MDIA $SILO

https://youtu.be/N83tl0jkm-4
Menonton $BUKA

https://stockbit.com/post/6942370

Kemarin CG yang jualan massive.

Pagi ini CG belum muncul.

Untuk sementara CS MG vs RF

RF dikeroyok.

Siapa yang akan menolong RF?

Kalau ritel bersatu harusnya PD YP DH XC yang akan bantu menolong RF. Apakah ritel akan bersatu mampu melawan bandar CS MG?

Mari kita lihat di sesi 2.

Sementara lihat ritel bersatu, bisa TP di $IMJS separuh.

https://stockbit.com/post/6847100

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc