🇸‌🇪‌🇰‌🇪‌🇱‌🇺‌🇲‌🇮‌🇹‌ 🇸‌🇪‌🇯‌🇦‌🇷‌🇦‌🇭
3.16K subscribers
619 photos
210 videos
33 files
1.04K links
∆إن الضلالة حق الضلالة أن تنكر ما كنت تعرف∆

"Sesungguhnya kesesatan yang sebenar-benarnya adalah engkau mengingkari hal-hal yang dahulunya engkau anggap sebagai kebenaran"
(Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu)

[Catatan AG, BEKAS Tim-Majhulnya ULB]
Download Telegram
PERPUSTAKAAN DIGITAL KODEKS VATICANUS¹ MEMPERSAKSIKAN KEBENARAN AL-QUR'AN!!

Codex Vaticanus ditemukan di perpustakaan Vatikan.

Ibrani 1:3
⚠️Catatan di pinggirnya berbunyi:
“Orang bodoh dan jahat, tinggalkan bacaan lama dan jangan mengubahnya!”

Lembaran di atas mempersaksikan upaya perubahan² terhadap "Kitab Suci" telah terjadi sejak awal. Al-Kitab tertua yang ditemukan, itupun salinan dalam bahasa Yunani, bukan bahasa ibu (Aram/Ibrani) dimana Yesus diutus Allah.

فَوَيۡلٌ لِّلَّذِيۡنَ يَكۡتُبُوۡنَ الۡكِتٰبَ بِاَيۡدِيۡهِمۡ ثُمَّ يَقُوۡلُوۡنَ هٰذَا مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ

Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, "Ini dari Allah,"
__
(1) Codex Vaticanus (Vatikan, Bibl. Vat., Codex Vaticanus Graecus 1209 (Vat. gr. 1209); Gregory-Aland no. B atau 03, δ 1 von Soden) adalah salah satu naskah manuskrip Alkitab tertua yang masih ada. Naskah ini sedikit lebih tua daripada Codex Sinaiticus, keduanya kemungkinan disalin pada abad ke-4.

#lawan_plagiarisme
BERPUASALAH DI BULAN MUHARAM SEBAGAI PENGOBAT JIWA KALA HATI DITIMPA BAYANG² KEGELISAHAN

Baginda Nabi ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram."
(HSR. Muslim: 1163)

#daurah_besar
MUHARAM BULAN MULIA, PUASA LADANG AMALAN UTAMA
(Tiada Alasan Tuk Bercumbu Bersama Bayang² Gelisah Yang Menerpa)

https://t.me/sekelumitsejarah/1935

Rasul ﷺ Baginda kita
Panutan di kala suka maupun duka
Di Muharam ajarkan amalan mulia
Puasa tuk hapus dosa
Inilah pasti sanad tuk sambung Sunnah Baginda

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram." (HSR. Muslim: 1163)

Namun ada yang bermain drama
Karena majelisnya smakin dijauhi para saudara
Akibat ulahnya semata

Judulmu menghentak
Temamu Menyentak
Vonismu menyalak
"Anjing...anjing yang seperti ini!"
Serapah sampah bikin tenggorokan tersedak

Lisan liar tak bisa dikekang
Mulutnya buayanya
Tajam menusuk umpat para hamba
Menyakiti lagi menzalimi
Lalu seketika berganti diri
Berubah rupawan
Berpose terzalimi
Ahli bermain dramawan

Sepi acara ulah akibat
Siapa sudi hadir walau barang sejenak
Jika kasar brutal trus memekak
Aneh² saja nol putul lebih berbahaya dari Ikhwani diajak
Setelah vonis Hizbi Haddadi sesat diarak
Masih harap tuk ramai datang bersorak

Kelu lidahmu bergerak
Tercekat kering meradang
Urat akal sehat dikerat

Jika paduka besar
Tiada alasan hati berkecil
Jika paduka benar
Tiada pula alasan gelisah ditemani sepi
Sendirimu ghuraba'mu

Jika daurahmu Daurah Besar
Kenapa gelisah jika ada Daurah Kecil
Tiada alasan tuk terusik
Apalagi merasa tertandingi
Kecuali yang hatinya kotor lagi sakit sekali

Tetapi jika balon yang ditiup besar lagi
minder baper watak yang asli
Syaikh² Yamani sebesar apapun yang hadiri
Takkan bisa kuatkan hati
Tuk tepis rasa tersaingi
Oleh daurahnya ustadz² lokali
Membagongkan sekali kamu ini

Duhai siapa anda yang berani berkata
"Namun ruhnya terasa berat dan getir"

Telah lihai ilmu paduka
kau hukumi ruhnya siapa saja
Padahal ayat yang turun pada Baginda ﷺ:

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit.” (Al-Isra': 85)

Wahai hati² yang carut maruti
yang merasa takut tertandingi
Tercekam trauma Daurah sepi
Karena ada Daurah yang rapi
Jangan salahkan kambing hitami
Bercerminlah sedari tadi
agar sadar bopengnya diri

Wahai orang yang takut tersaingi
Kamu bukan kutubnya dakwah di negeri ini
Kiblat tata surya planet² dakwah salafi
Yang kesemuanya harus berhenti
Jika Luqmani adakan Daurah Muzani
Manhaj apa²an ini

Di sana ada Daurah Bukhari
Di situ ada Daurah Salafi
Semuanya berjalan alami
Bertahun-tahun kita lalui
Dakwah semarak di muka bumi
Wajib bersyukur pada Ilahi

Namun jika kanker menggerogoti hati
Dakwah semarak di sana dan di sini
malah sakit hati dan dicibiri
Seakan dagangan lawan yang menandingi
Padahal dia bukan Ulil Amri
Pun bukan Kibar Rabbani

Kaidah asing dijejalkan kini
Jika ada Daurah Muzani
Daurah salafiyah lainnya dicap menandingi
Plus vonis menyaingi
Cela hina diprovokasi

Aduhai
Inikah ikhlas dakwah lillahi
Ataukah ambisi popularitas diri
Membuncah liar tak terkendali
mengilzam dakwah harus berhenti
Daurah Muzani jadi kiblat salafi
Jika Syaikh Yamani datang ceramahi
Apa ini bimbingan Kibar Rabbani
KALIMAT PEMUTUS GEGAR OTAKNYA LUQMANI PEMILIK BAYANG² KEGELISAHAN DIRI

Ketika Daurah Besar Ghuraba' Di Tengah² Salafi Merasa Tersaingi Oleh Daurah Kecil Orang² Yang Telah Mereka Vonis Sendiri "Nol Putul Bermetode Ikhwani Yang Lebih Berbahaya Dari Haddadi"

💨Wahai jiwa² yang dirundung bayang² kegelisahan diri
💨Wahai jiwa² yang mengaku diri menyambung sanad tuk hidupkan Sunnah Nabi ﷺ
💨Wahai jiwa² yang berikrar menyiram hati bagi yang rindu petunjuk dan arah hidup ini
💨Wahai jiwa² yang tertakuti prasangka barangkali
💨Wahai jiwa² pemilik klaim DAURAH BESAR Muzani

Kudatang lagi tuk besarkan hati para Luqmani
Agar jangan baper dan minder diri
Tiada hal secuilpun yang mesti kalian takuti
Sehingga hati terasa berat lagi getir sekali
Tuk ingatkan dirimu kembali
Gegar otaknya kekhawatiranmu ini

Tiada alasan Daurah Besarmu merasa tersaingi
Oleh Daurah Kecil yang tlah kalian hukumi
Dengan Arogansi vonis² keji manhaji Abdul Ghani
Terhadap jumhur duat Salafi

Benar sekali
Kebatilan itu akan mendatangkan kontradiksi²
SYAWWAL BULAN PEMBALASAN, TAQWA BUKTI KEIKHLASAN
(Merelaksasi Otot² Riak Kekesalan Yang Dipamerkan, Menetralkan Puisi Kegelisahan Akut Akibat Trauma Daurah Sepi Muzanian)

https://t.me/sekelumitsejarah/1937

Syawal menyapa dengan cahaya
Purnama Ramadhan baru saja berlalu jua
Bulan pembuktian—bukan sekadar kata
Taqwa diuji, bukan hanya saat puasa

Rasul ﷺ ajarkan kita
Untuk lurus di jalan mulia
Bukan mendengki sesama saudara
Apalagi memvonis sepihak saja
Karena iri Daurahnya rapi tertata
Apa²an ini wahai kakanda

Sanad langsung amalkan Sunnah Baginda ﷺ

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawwal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Namun kini tlah muncul bara
Dari lidah² tak peduli makna
Menyulut fitnah, menyembur cela
Merasa paling mulia
Padahal hanya debu fana
Tanah tempat kembalinya jua

Statusmu menghujam
Pernyataanmu tajam
Dakwah dibingkai rangkaian kata² kecam
“Si fulan hizbi, si fulan sesat" dalam ucapan
Tapi di belakang kamera—senyumnya memikat memaksa perhatian

"Mari ke sini ramai datangi Daurah Muzani"
"Bis gratis jaminan makan 3 kali sehari"
"Uang sakumu ini"


Kau bilang pengibar bendera salafi
Namun merendahkan para duatnya sendiri
Yang tak hadiri syaikh Yamani
Langsung dicap pengkhianat manhaji
Penggembos Daurah Muzani
Padahal sepi tiada yang mau hadiri
Akibat ulahmu sendiri

Tlah berlalu Daurah Syari'ah Jogjawi
Bertahun-tahun kita lalui
Dihadiri Masyayikh Salafi
Yang direstui Rabi' Al-Madkhali
Didatangi Ikhwah seluruh penjuru negeri

Tetapi lebih banyak lagi
Para Ikhwan yang tak hadiri
Namun semua berjalan alami
Tiada disebar vonis keji
Apalagi ancaman dan intimidasi
Menggembosi Hizbi Haddadi
Seperti yang terjadi saat ini

Daurahnya syaikh shighar Yamani
Mestilah dihadiri
Walau tak presisi
Dengan slogannya MMA ini
Keberkahan bersama Kibar Rabbani
Tapi kalau tidak dituruti
Vonis Haddadi lebih berbahaya dari Ikhwani
Penggembos sejati
Tersemat tuk mereka ini
Membagongkan sekali kamu ini

Judulmu menerkam
Temamu mengecam
Vonismu menikam

“Jangan datangi Daurah Haddadi Bermetode Ikhwani! "
"Mereka musuh kebenaran kami!”


Kalimat²mu menyayat
Berselimut ta'zhim memikat
Tapi isinya penuh racun menyengat hebat

Duhai sang da’i
Apa benar niatmu murni
Atau hanya takut pamor tergeser kini
Karena ada daurah kecil yang tertib dan rapi
Tanpa hingar ajak ikuti nasehat Syaikh Bukhari

Jika dakwahmu dakwah Rabbani
Tiada gentar dengan syiar yang lain berdiri
Tapi jika hatimu takut disisihkan dari kursi
Itulah tanda dakwahmu bercampur ambisi

Sudahlah akhi
Kita ini hanya debu fana
Berikhtiar menyebar cahaya
Bukan memadamkan lentera saudara
Apalagi jika alasanmu hanya karena
Daurahmu sepi tak seramai mereka

Bukan mereka yang mencuri sorot
Tapi hatimu sendiri yang kian kerontang dan karut melorot
Dakwah bukan ladang rebutan panggung
Tapi ladang amal yang butuh hati agung

Wahai para penyeru ilallah
Mari luruskan niat bersama
Jangan jadi pecah-belah umat yang lemah
Hanya karena engkau tak tahan melihat sukses sesama

Jangan lagi berkata:
“Mereka ini menyaingi!”
Karena manhaj salaf bukan milik pribadi
Tapi milik Allah Rabb semesta ini
Siapa pun yang berpegang jujur pada atsari
Selamatlah di bahtera ini

Maka di Syawwal ini
Mari tata dan luruskan niat kembali
Dengan jiwa yang dibersihi
Bukan ambisi untuk diakui
Agar siap menerima kenyataan nanti
Daurah Sepi terulang lagi
Akibat ulahmu sendiri

Sepimu jangan dipikiri
Hangat Piala Ghuraba' di tengah salafi
Kelompok terbaik di sisi syar'i
Tlah di NASH kan TA'YIN secara PASTI
Oleh lisan DEDENGKOT PUNCAK Luqmani

غرباء انتم! في أوسط السلفيين.
GHURABA' ANTUM di tengah² Salafiyin

Kini kumotivasi kalian smua
Tiada alasan goreskan pena
Luapkan gelisah di dalam dada
Khawatir disaingi sesama
Bahkan semestinya
Berbahagialah Ghuraba' MMA
Bukti nyata di depan mata
Sedikitnya Salafiyun hadiri acaranya
Daurah Muzani MMA

Barangsiapa menabur angin
Hendaknya siap memanen badai


(ChatGPT "melawan" kami, dengan beberapa perbaikan & tambahan di sini sana)
CAMERA, ACTION
🎬 "Hari ini pula kami sempat mengunjungi kampus UIM"

Drama Berikutnya
Dari Aktor Panggung MMA
Setelah Berlagak Sbagai Kibar Ulama
Vonis tahdzir UIM Jami'ah Islamiyah Medina
Melawan Kibar yang Asli Ulama

https://t.me/sekelumitsejarah/1658

Ugal²an bergaya
Sok²an duduki kursi yang bukan haknya
Padahal hanya sekelas ustadz MMA
Arogan membegal lulusannya
Agar tak menuntut ilmu di UIM sana

Kini berakting muka dua
Narsis pamer tas umrohnya
Kunjunginya Jami'ah yang tlah ditahdzirnya
Penipu tua
Pendusta kawakan ya
Waspada
Dari akting Dzulwajhainnya
ABU FUAD SAIFUL, ANTARA AMNESIA DAN PURA² BUTA

Tak lain karena hawa nafsu yang telah menjadi raja
Ia tak rela tahta goyah dan binasa
...
Taatilah pada ulama yang nyata
Wahai saudara, hentikan bara sengketa

---

Bla bla bla
Manismu berkata²
Membalik fakta
Racun berbisa
Nol Putul Haddadi kok saudara
Maaf² saja
ULAMA NYATA bukan Yamaninya
Rabi' tidak berwasiat Yamani hakimnya
Tapi Bukhari yang dihina Luqmannya
Karena tak ikuti seleranya
https://t.me/sekelumitsejarah/893

Kursi si Raja
Patah terjungkal makarnya

https://tukpencarialhaq.com/2024/08/20/bahaya-tingkat-tinggi-manhaj-jasus-ikhwani-pembangkang-luqman-baabduh/

Manhaj khawarij provokasi muqalidnya
Triaki Presiden kita
Kurangajar tak terkira
Sok²an Bak Raja
Lawan kebijakan negara
Hina pemerintah pusatnya
Kurung warga
Jerit tangis derita
Resep mencekam menakutinya
Anak singkong fatamorgana
Orang tua mati dilarang takziyah padanya
Kamu yang berbuat
Jumhur yang disuruh tobat

Gila²an kelakuannya
Pengaku bermanhaj Nabi ﷺ kita
Dan taat pemerintahnya
Pendusta
Forwarded from Salafy Jember
💦💦 TANGISAN SAUDARAMU YANG DIKURUNG SECARA ZHALIM, BUKANLAH BERITA DUSTA WAHAI SAUDARAKU




🎙️Al Ustadz Abdul Hakam At Tamimi Hafizhahullah



📡 https://t.me/salafyjember/541


🌐 Sumber audio: https://t.me/mahad_ibnuumar/3965



🔘 Salafy Jember
🌏 https://t.me/salafyjember
BUKTI LUQMAN BA'ABDUH ADALAH RAJA TEGA TIRANI KEJAM TANPA NURANI DARI PEMERINTAHAN ABAL² MMA JEMBER

Telah dipersaksikan kekejaman tanpa nurani yang dilakukan oleh pemerintahan abal² MMA pimpinan rezim tiran Luqman Ba'abduh yang melarang keluarga berta'ziyah kepada orang tuanya yang meninggal. Peraturan dan protokol perjalanan yang sesungguhnya merupakan hak penguasa negara yang sah. Namun Luqman beserta rezimnya telah mengilzam manusia untuk tunduk taat patuh kepada aturan² kejam buatannya.

Inilah bukti tuk membungkamnya.

Kutipan:

"...Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah dikecualikan bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik, antara lain: bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didamping oleh 1 (satu) orang anggota keluarga,..."

(Sumber: Addendum Surat Edaran KaSatgas No. 13 Tahun 2021)
SIKAP² GANJIL DAN GEGAR OTAK YANG HARUS DIWASPADAI, SEBUAH REFLEKSI DIRI

https://t.me/sekelumitsejarah/1774

Abu Fuad berkata:

Segala puji bagi Allah yang mengangkat derajat para ulama sebagai pewaris para nabi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wa sallam, keluarga beliau, sahabat-sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang istiqamah hingga hari kiamat nanti.

Di zaman penuh fitnah ini, kita melihat banyak orang yang mengaku cinta ulama, mengaku bersama mereka, namun sayangnya sikap dan pembelaan mereka tidak sejalan dengan pengakuan tersebut. Justru terlihat keanehan dan kejanggalan dalam sikap mereka terhadap para ulama sejati.

1. Mengaku Cinta, Tapi Diam Saat Ulama Dihina

Banyak yang mengatakan: "Kami bersama ulama kibar, kami bersama masyaikh yang lurus."
Tapi ketika ulama dan masyaikh itu difitnah, dituduh, dan dilecehkan, mereka diam. Tidak ada pembelaan. Tidak ada bantahan. Seolah tak tahu, tak dengar, tak ada beban. Padahal luka itu nyata mengoyak kehormatan para teladan.

Padahal Allah berfirman:

> وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ
"Janganlah kalian sembunyikan kesaksian, dan barang siapa menyembunyikannya, maka sungguh ia adalah orang yang berdosa hatinya."
(QS. Al-Baqarah: 283)

Diam di saat kebenaran diserang, bukanlah bentuk wara’ atau bijak. Itu adalah pengkhianatan terhadap amanah ilmu dan kebenaran.

2. Bangkit Membela Tokoh Sendiri, Tapi Lupa Adab Terhadap Ulama

Begitu jumhur asatidzah dikritik dengan cara ilmiah, ketika syubhat mereka diurai dengan teliti dan hati-hati, mereka bangkit dengan penuh emosi tinggi.
Mengangkat narasi, menyerang balik, bahkan terkadang memfitnah yang mengkritik.

Nabi Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

> مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ، رَدَّ اللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa membela kehormatan saudaranya, maka Allah akan lindungi wajahnya dari api neraka pada hari kiamat."
(HR. Tirmidzi, no. 1931)

Lalu bagaimana jika yang dibela adalah ulama, orang yang menjadi pelita umat dan penjaga agama? Bukankah lebih layak dan lebih utama?

3. Menyerukan Diam, Tapi Untuk Membungkam Pandangan yang Berbeda

Sebagian orang mengambil ucapan ulama: “Serahkan urusan ini pada ulama, jangan ikut campur.”
Tapi anehnya, mereka gunakan kalimat ini untuk membungkam nasihat, bukan untuk menenangkan fitnah.

Padahal para ulama juga menasehatkan:

> “Hendaklah kalian saling menasehati dengan cara yang baik.”

Allah berfirman:

> وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"Saling menasihatilah kalian dalam kebenaran dan kesabaran."
(QS. Al-‘Ashr: 3)

Diam yang mereka maksud bukan diam karena ilmu dan bijak, tapi diam yang penuh taktik, diam yang menyimpan kepentingan.

4. Ciri Sikap Ganjil: Pandai Bicara, Tapi Miskin Keberanian

Mereka bicara tentang adab, manhaj, dan ukhuwah. Tapi ketika ulama benar-benar disakiti dan dizalimi, mereka malah bersembunyi di balik kalimat indah, tanpa sikap yang nyata.

Inilah gambaran orang yang mengaku bersama ulama, tapi tak punya ghirah (kecemburuan) untuk membela mereka.
-Selesai-

🔘Jawaban

Kalau saja orang ini sejenak mau berkaca
Tuk lihat bisul nanah yang bertengger di jidatnya
Serta julingnya pandangan matanya
Diiringi rasa malu sbagai hiasan akhlaknya
Tentu takkan meneriaki orang lain berjuling ria


Poin² tulisan Abu Fuad di atas kesemuanya ada pada barisan gegar otaknya sendiri yang mendiamkan Luqman Ba'abduh (dan bahkan terus keras kepala membelanya!) dalam keadaan Luqman telah mengumumkan celaan terang²an dan melecehkan Syaikh Bukhari -tanpa ada pembelaan Abu Fuad cs. terhadap beliau, diam serta berpura-pura bisu tuli dari celaan hinaan Luqman tersebut- setelah Syaikh Bukhari tidak memihak Luqman dan membelanya.

Luqman:
Syaikh Abdullah Bukhari BELUM PUNYA DATA rinci tentang pola tadhkhim dan tahwil yang dilakukan asatidzah SECARA REALITA di Indonesia.
🔥
☝️Apakah si gegar otak Abu Fuad sadar hinaan Luqman terhadap Al-Allamah Rabi' Al-Madkhali ini?!
Menuduh beliau telah menyerahkan persoalan fitnah kepada Syaikh Al-Bukhari yang tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menyelesaikannya dan memutuskan perkara tanpa mengetahui rincian datanya?!

Syaikh² shighar Yamani-lah yang lebih berhak berbicara, memvonis serta memutuskan perkaranya di sisi Luqman!!

Aduhai
Imam Muzani namanya ditunggangi
Oleh para Luqmani maling Plagiasi
Tuk melawan wasiat Rabi' Al-Madkhali
Dan keputusan Al-Bukhari
Manfaatkan shighar Yamani
Yang diriasi sbagai Kibar di sini


Apakah Luqman dan MMA dalam keadaan bingung dan linglung ketika berseri-seri sambung menyambung mengadakan Muhadharah Manhajiyah Memetik Faidah dari Nasehat Syaikh Al-Bukhari yang dibumbui vonis² dari dalam kantongnya sendiri yang dia atasnamakan sebagai vonis Syaikh Al-Bukhari jika pada akhirnya dia putuskan Syaikh Bukhari tidak mengetahui data rinci fitnahnya?!

🪚Tuduhan kejimu terhadap Syaikh Bukhari didustakan oleh pamflet dan rekaman serial Muhadharah Manhajiyahmu sendiri!!

Bukankah ini realita gegar otak parahnya dari figur ugal²an yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Raja Tega wahai Abu Fuad?!

Kalian campakkan wasiat Syaikh Rabi' yang mengihalahkan penyelesaian fitnah kepada Syaikh Bukhari dan kalian bela Luqman yang menghina pemegang mandat wasiat tersebut!!

Luqman malah semakin menjadi² mengobarkan fitnah dengan mendatangkan dan melibatkan syaikh² shighar Yamani sebagai kayu bakar fitnahnya.

Alih² seruan mereka untuk taat mengikuti keputusan Syaikh Bukhari yang beliau mandatkan kepada asatidzah untuk diperdengarkan kepada Luqman, syaikh² shighar Yamani tersebut malah mengeluarkan vonis² ilegal dari dalam kantongnya sendiri yang tak terbimbing ulama kibar padahal mereka bukanlah pemegang mandat Syaikh Rabi' untuk menjadi hakim permasalahan fitnah di Indonesia.

Abul Harits mempersaksikan:

فإن كان ولا بد فاذهب إلى الشيخ عبد الله البخاري حفظه الله يحكم فيما بينكم ويصلح فيما بينكم

"Kalau memang harus seperti itu, harus disampaikan kepada para ulama, MAKA PERGILAH KALIAN, KEMBALILAH, DAN HUBUNGILAH ASY-SYAIKH ABDULLAH AL BUKHARI. BELIAU YANG AKAN MENYELESAIKAN FITNAH DAN PROBLEMATIKA YANG MENIMPA KALIAN dan akan mendamaikan kalian."

https://t.me/sekelumitsejarah/1013

Apakah Luqman Ba'abduh Ulama Kibar?

🏆Sadarlah kadar diri kalian wahai,
Kalian bukan pemegang mandat dan bukan pula penerima wasiat ulama kibar untuk terlibat dalam penyelesaian fitnah di Indonesia.


فرحم الله امرأ عرف قدر نفسه

"Semoga Allah merahmati orang yang menyadari kadar dirinya"

Menerima mandat Al-Allamah Al-Bukhari Luqman Ba'abduh untuk datang langsung dan terjun di dalam fitnah di Indonesia menjadi kayu bakar yang dikobarkannya dalam keadaan Syaikh Al-Bukhari telah diputuskan oleh Syaikh Rabi' menjadi hakimnya.

Seperti inikah teladan adab anda untuk merealisasikan slogan keberkahan bersama ulama kibar?!

Meneladani Sikap Syaikh Khalid Azh-Zhafiri

Sejak dini
Menahan diri
Tak terlibat dalam fitnah ini
Apalagi sampai datangi
Sumber api
Kala kibar Rabbani tlah wasiati
Beri mandat Al-Bukhari
Tuk selesaikan fitnah di sini

Padahal wahai saudara²ri
Syaikh Khalid tlah terlibat sejak dini
dalam dakwah dan Daurah Syari'ah di sini
tetapi memang asli
Orang yang tahu kadar diri
Hanyalah pada yang Allah beri

Tak adakan Daurah Masyayikh lagi
Dicap tiada ulama yang bersama kini

Aduhai
Akal sehatmu terbirit lari
Atau licikmu mendominasi


Upaya hormati wasiat Al-Madkhali
Slalu minta arahan Al-Bukhari
Bukan karena tiada ulama dampingi
Atau tak mampu adakan Daurah lagi

Datangkan kayu bakar provokasi
Pamer vonis² manhaji seenak sendiri
Padahal bukan yang diwasiati
Oleh kibar Rabbani
Sepihak libatkan diri
dalam fitnah ini
Nyalakan kayu bakar api
Inikah adab akhlak Islami


☝️Jika anda ingin dihormati, ajari dulu tuk hormati kibar rabbani, bukan menabrak dan melabrak wasiat Rabi' Al-Madkhali yang telah menjadikan Syaikh Bukhari sebagai hakim pemutus perkara ini dan malah datangi sumber api orang yang hina Al-Bukhari. Allahul musta'an.
#jujurlahselamanya.
DI BALIK TAMPILAN GLOWING ADA CERMIN WAJAH YANG BIKIN MERINDING

https://t.me/sekelumitsejarah/1943
#abu_fuad_acting

ABU FUAD MODALNYA NEKAT

Maunya kirim aperkat
Tulis kata² bersurat
Poin² dijajar hebat
Lawan²nya disikat

🔎Sejenak dicermat
Eh gagahnya hanya sesaat
Cerminnya balik menghujat
Abu Fuad si penulis surat
Dan segenap ustadz Plagiat
Tragis amat
Ulama nyata klaimnya amat
Dari Jazair-Yaman diangkat²
Ternyata shighar tak bawa mandat
Wasiat dari kibarnya umat
Padahal sudah dipromo hebat
Vonis manhaj intimidasinya dikuat²
Di pamer² di Chanel Muzaninya maling Plagiat
Tapi Nol putul tiada yang terpikat
Tertolak hebat
Di depan Syaikh Bukhari pemegang mandat
Walau dibekingi Arafat

Syubhatmu hancur berkarat
Percuma anda main akrobat
Modal nekat
Jadi kayu bakar dedengkot ustadz² maling plagiat
Yang tlah ikrarkan diri sbagai penjahat
Penipu jahat
Bermoto muslihat
Keberkahan Bersama Kibar Umat

Sepi aroma Daurahnya menghebat
Kambing hitam siap² saja dihujat

Sumber gambar
ASATIDZAH KERTAS KOSONG (BACA: PLAGIAT) TANDA NOL PUTUL BERMODAL NEKAT

📨 @Abu Fuad
Kami menyapa lagi di pagi ini ...


https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/202

Bikin gaduh tiap debat
Klaim sanad segunung padat
Tapi lisannya laksana jerat
Ilmu tipis semangat mengembat

📜 Di podium gaya keramat
Dalil satu dijadikan serat
Padahal jelas definisi plagiat
Tafsir ngawur dibikin sahabat

Dari Timur bawa slogan kuat
Katanya warisan salaf terlewat
Tapi rekam jejaknya tersumbat
Nukil sana-sini tak peduli syarat

🔍 Tak jelas siapa yang mencatat
Tapi followersnya siap angkat²
Bikin daurah sana sini ajak datang via surat
Pesertanya cuma kursi² yang penat

Yang berbeda langsung disesat
Yang bertanya malah dihujat
Mimbar jadi medan maki makyat
Sampaikan hoax atas nama syariat

Luqman Sang Dedengkot Lewat, Maestro Copas Plagiat

📦 Di balik sorban yang rapi terikat
Tersimpan tumpukan kitab bajakan tersurat
Katanya salafy, tapi laku tak beradat
Plagiat serial ke sekian, tetap merasa hebat

📚 Iqra' dicopas di sebelah timur
Nama sendiri yang dibubuhkan di ujung umur
Sumber tak disebut, footnote pun dikabur
"Yang penting dakwah!" katanya—alasan tuk makmur

🎥 Di Muzani ia penuh gaya
Imam mulia yang anti plagiat karya
Senyum manis, tipuan lancar menggoda bahaya
Fakta ditutup, fitnah dijaja

📢 Sensasi beda jumhurpun ia gugat
Walau zakat sebelum shalat Ied pendapat kuat
Yang tak ikut jargon disikat
Isinya comotan dari Arafat

🔥 “Luqman Dedengkot,” julukan melekat
Bukan karena ilmu, tapi karena meniru tanpa hak pembuat
Kitab tetangga dipreteli, diklaim ‘karya dakwah penuh semangat’
Tapi yang paham tahu: itu cuma tipuan akal jahat

💣 Saat pencuri ditantang klarifikasi
Ia jawab dengan ancaman dan justifikasi
Dibungkus istilah syubhat versi pribadi
Padahal cuma takut kejujuran terbuka lebar di pagi hari

🧨 Kawan seperguruan mulai canggung
Yang dulu dekat, kini banyak yang gundah dan bingung
Satu demi satu mulai undur dari barisan agung
Tak kuat menanggung gelar penjahat sang pemimpin plagiat yang menggembung

Fanatisme Buta & Drama Daurah Sepi

🔁 Di barisan depan berdiri cepat
Para pengikut fanatik yang siap berdebat
Tak baca bukti kuat, tapi komentar cepat
“Ustadz kami benar, yang lain sesat!”

📱 Feed penuh repost ceramah kilat
Caption panjang dengan gaya berat
Padahal isi dari sang dedengkot plagiat
Yang salin-menyalin jadi rutinitas semangat

📢 Drama daurah pun mulai disulut
Flyer disebar dari subuh hingga larut
Tapi datang hanya dua, satunya si tukang liput
Yang lain cuma lewat, sebab isu plagiat mengusut

🪑 Kursi kosong jadi saksi diam
Mik berdebu, ustadz gelisah, hati tak tentram
Yang salah bukan ilmu yang kurang dalam
Tapi publik sudah bosan dibodohi terang²an dalam kelam

🥥 Kambing hitam pun dicari buru 
"Ini gara-gara mereka yang menyebar isu!" 
Padahal semua sudah terang di buku
Copas tanpa izin, itu fakta, bukan ngadu²

💥 Tapi pengikut fanatik tak peduli
Logika dikunci, kebenaran disembunyi
Yang penting ikut ustadz saban hari
Meski jalannya makin jauh dari nur Ilahi

(ChatGPT melawan jajaran ustadz Plagiat, dengan perubahan di sana sini)
🛝🪁MASYAYIKH DAURAH MUZANI DALAM AYUNAN PERMAINAN PARA MALING PLAGIATOR PEMBURU FATWA

https://t.me/SkandalPlagiarisme_MMAJember/245

📦 Ketika bukti plagiat tak terbantah
Dedengkot tak minta maaf, justru cari fatwa celah
Bukan dari korban plagiat yang sah
Tapi dari syaikh luar yang tak tahu kisah

📜 Disodor versi satu arah
Tanpa data, tanpa kitab yang dibajak
Langsung diberi stempel "fitnah musuh dakwah"
Padahal yang dijiplak, bisa dibuka di atas rak

🌍 Didatangkan pembela dari jauh
Suaranya berat, logatnya lembut, terkesan ilmu penuh
Tapi tak tahu isi buku yang dikerat bulu
Tak kenal korban, tak tahu cara dedengkot menipu

Karya ummahat dijiplak
Tapi hanya milik Hizbi ngakunya yang dicetak
Syaikhnya dikibuli fatwakan sesuai kehendak
Bolehkan mencuri jika bukan milik sanak

📢 Muqalid bersorak bangga
"Fatwa sudah keluar, ustadz kami dijaga!"
Padahal semua hanya narasi yang mereka reka
Yang jujurlah dibungkam, yang vokal dibilang durhaka

🔇 Politik mimbar makin terasa
Yang tajam dikucilkan, plagiatornya dibuat berjaya
Asal punya jaringan internasional dan kamera
Semua bisa dibalik jadi agenda paduka

🔥 Tapi kebenaran tak bisa ditutup oleh suara 
Walau didatangkan 10 syaikh dari Yaman sana 
Plagiat tetaplah kejahatan yang nyata
Takkan hilang walau dicat dengan warna fatwa 

💰 Maka kambing hitam pun makin disesak
Disalahkan karena tak mau diam dan enak
Padahal yang dibela cuma fakta, bukan serangan membabi buta
Dedengkot memang sudah lihai bermain drama

👥 Santri dijadikan perisai
Yang menunjukkan bukti hujjah langsung dibilang memfitnah syaikh yang ‘faqih’
Padahal dalil tak dijawab, dalihnya tak beralih
Yang muncul justru seruan: “ustadz kami didatangi Syaikh² Daurah Muzani yang sibuk ngisi di tempat yang bersih!”

📢Markas plagiat dijaga ketat
Kritik diblok, komentar dilenyap cepat
Yang bawa data ilmiah disikat
Tapi hoax dan plagiat? Aman, tetap tayang lancar seperti surat

🎭 Semua tampak indah di layar
Luqman dedengkot masih duduk santai dan segar
Tak terganggu walau jahatnya makin melebar
Pasukan kerja 24 jam, terus memutar

💸 Ada yang dibayar pakai logo dan kuota
Ada yang dibujuk dengan doktrinasi “ini jihad media
Yang penting narasi tetap dijaga
Bahwa plagiat itu cuma salah baca

🥑 Kambing hitam kembali dipotong 
Disudutkan dengan jargon dongeng kosong 
Yang bicara jujur malah dituding sombong 
Padahal yang salah bukan suara, tapi isi kotaknya yang bohong

(ChatGPT Terus Melawan Masyayikh Beking Plagiasi)
MASYAYIKH DAURAH MUZANI JAUH² DIDATANGKAN UNTUK DIKADALI PARA MALING PENCURI PLAGIASI DAN DIJADIKAN BEKING LEGALISASI MENCURI DAN MELAWAN HUKUM NKRI!!

Inilah muqalid si penjahat Luqman promotor Daurah Muzani, Musa umumkan bagaimana mereka ADALAH JAJARAN PARA USTAD PENDUSTA yang mempermainkan syaikh² yang jauh² didatangkannya dari Yaman untuk dikerjai, dengan menyodorkan fakta bahwa yang mereka curi plagiat adalah milik Hizbi (baca: Iqra'nya Pak Peci) padahal karya ummahat Salafiyah pun DICURI PLAGIAT!

Malangnya Pak Peci
Karyanya dicuri
Lalu difatwakan boleh dicuri
karena dia adalah Hizbi
Teganya syaikh² ini
Melawan fatwa kibar Rabbani
Anti plagiasi

Musa berkata:
____
Kalau ini disebutkan sebetulnya. TAPI TIDAK DISEBUTKAN SIAPANYA DAN KITABNYA karena ingin DALAM RANGKA TARBIYAH KEPADA ANAK-ANAK JANGAN TERTIPU.

ITU KITAB BUKAN KITABNYA AHLUSSUNNAH. Tapi disebutkan... BUKAN PLAGIAT.

Alhamdulillah kita sempat tanyakan ke SEBAGIAN MASYAYIKH NGGAK ADA MASALAH. Lha ini kalau masyayikh Ahlussunnah. Seperti itu.
HALAQAH DAN KAJIAN KEISLAMAN RESMI YANG DISELENGGARAKAN DI NEGARA ARAB SAUDI DIBAWAH IZIN DAN KEWENANGAN KEMENTERIAN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM KSA

Beberapa contoh pamflet resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi menunjukkan bahwa para pematerinya tervalidasi oleh Kementerian Agama KSA.

Tidak setiap orang bisa dengan mudah mengadakan halaqah-kajian keIslaman jika tidak memiliki izin dari Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi.

Bahkan orang yang bergelar Doktor sekalipun (apalagi yang berkewarganegaraan asing) tidak boleh mengadakan kajian tanpa mengantongi izin dari Kementerian Agama sebagaimana contoh pamflet yang mencantumkan juga secara resmi nama pengisi/pematerinya.

#ketika_negerimu_lebih_membutuhkan_uluran_tangan_ilmumu
MENGETUK NURANI, AMALKAN ILMU, KEMBALI KE NEGERI SENDIRI (1)

https://t.me/sekelumitsejarah/1952

Rintik hujan jatuh perlahan
Menemani senja yang sunyi berseri
Tak semua kisah bisa dipertahankan
Mungkin pulang adalah jalan terbaik kini

Daun kering jatuh ke bumi
Tertiup angin tak tentu arah
Jika tak lagi damai di sini
Pulangkan rindu tanpa gelisah

Burung merpati terbang menepi
Hinggap tenang di dahan jati
Jika hatimu tak lagi di sini
Kembalilah, semoga damai di negeri sendiri

Embun pagi jatuh perlahan
Menyapa bunga yang sedang berseri
Jika rasa tak lagi sejalan
Lebih baik pulang membawa diri

Promosi telur satu peti
Harganya tentu lebih murah ya akhi
Jika tak bisa mengisi resmi di negeri Saudi
Lebih manfaat ngajar umat di negeri Sendiri

(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan tambahan dan perubahan)
MENGETUK NURANI, AMALKAN ILMU, KEMBALI KE NEGERI SENDIRI (2)

https://t.me/sekelumitsejarah/1952

Elang Tanpa Langit

Elang terbang dari pegunungan Yaman,
Membelah awan dengan sayap harapan.
Mata tajam, cakar siap menyambar,
Namun di langit Haramain, ia tak bisa berkabar.

Elang gagah tapi tak punya izin,
Langit Saudi tak bisa sembarang ditenggiri.
Tak semua terbang bisa dikata dakwah,
Ada hukum, ada kuasa, ada tapal batas yang sah.

Berkicau di layar, menabur petuah,
Tak bisa menukik di masjid-masjid megah.
Karena sertifikat bukan hanya soal ilmu,
Tapi legalitas dari istana yang membisu.

Wahai elang, mengapa bertengger di ranting asing,
Saat tebing Yaman menanti hinggapmu yang hening
Di sana, udara masihlah luas,
Tak dibatasi surat atau pejabat yang was-was.

Pulanglah, wahai elang Ghuraba' terasing,
Bawalah hikmah ke sarang yang gersang.
Langitmu bukan di Saudi yang penuh syarat,
Tapi di negeri sendiri, tempat sayapmu layak merapat.

Burung Merak Tak Bisa Menari

Sayapmu kilau, warna seribu
Langkahmu anggun, kepala angkuh tak mau layu
Di pentas layar engkau berlenggok
Dipuja-puji karena vonis Nul Putul gagah berkokok

Burung merak dari Yaman jauh
Tiba di Saudi dengan semangat tak rapuh
Tapi ketika ingin menari di mimbar Saudi
Langkah tertahan tak ada izin resmi.

Apa guna bulu megah menjurai
Jika panggung negeri tak sudi menyambut tari
Apa arti gelar yang panjang berjela
Jika tak punya mandat dari istana

Engkau ingin menari di panggung orang,
Padahal tarimu asing, bukan bagian dari gelanggang.
Bersinar di luar, tapi padam di dalam
Burung merak akhirnya hanya berdiam.

Mengapa tak pulang ke hutan Yaman, 
Tempat tari dan pekikmu disambut dengan iman
Di sana, tanahmu menanti irama
Bukan hanya gerak tanpa gema.

Merak tak dilahirkan untuk kandang pinjaman,
Ia butuh panggung bebas, tanah kebanggaan.
Jangan terus bertengger di pagar istana, 
Pulanglah, burung merak—dan mulailah bicara.

(ChatGPT Mengetuk Nurani, dengan perubahan²)