SALAFY TABALONG
1.94K subscribers
3.13K photos
93 videos
44 files
2.96K links
๐ŸŒŽ Media Dakwah Salafy Tabalong Kalimantan Selatan
Download Telegram
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
APAKAH MEMPELAJARI ILMU-ILMU DUNIA ADALAH PERKARA YANG TERCELA DAN BOLEH DIRENDAHKAN?


๐ŸŽ™๏ธ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:

Saya melihat alhamdulillah para pemuda saat ini secara khusus mereka berkomitmen untuk menaati Allah, tetapi kami melihat mereka cenderung hanya mempelajari hadits, tafsir, tauhid dan fiqih saja, dan mereka mengabaikan mata pelajaran lain seperti matematika dan sains, dan mereka mengatakan bahwa mereka hanya menginginkan akhirat.

Kami tidak menghalangi mereka untuk mengingat Allah, tetapi Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu dan mendorong kita untuk melakukannya.

Maka kami ingin Anda memberikan gambaran sederhana tentang keutamaan ilmu dan juga terus terang kami melihat upaya mereka padanya benar-benar sebagai hal yang memberat-beratkan.
Kami mohon faedah dari Anda.

Jawaban:

Tidak diragukan lagi bahwa apa yang disebutkan oleh penanya bahwa ilmu itu tidak terbatas pada ilmu-ilmu syariat, seperti tafsir, hadits, tauhid, fikih dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya.

Tetapi ilmu yang terpuji secara mutlak adalah ilmu-ilmu ini, inilah yang diperintahkan oleh Allah, inilah ilmu-ilmu yang memiliki keutamaan, dan inilah ilmu-ilmu yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฎู’ุดูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู.

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama."

(QS. Fathir: 28)

Allah juga berfirman tentangnya,

ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุกุงู…ูŽู†ููˆุง ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฃููˆุชููˆุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู.

"Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat."

(QS. Al-Mujadalah: 11)

Dan Nabi แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู.

"Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka untuk mencari ilmu (agama), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."

(Lihat: Shahih Muslim no. 2699 --pent)

Nabi แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam juga bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ูŠูุฑูุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ูŠูููŽู‚ู‘ูู‡ู’ู‡ู ููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู.

"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, niscaya Allah akan membuatnya paham tentang ilmu agama."

(Lihat: Shahih Al-Bukhari, no. 71 --pent)

Adapun ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan dunia, maka ia termasuk ilmu mubah, yang jika seseorang menggunakannya sebagai sarana kepada kebaikan maka itu merupakan hal yang baik, dan jika menggunakannya sebagai sarana kepada keburukan maka itu merupakan hal yang buruk.

Jadi ilmu jenis ini tidak dipuji karena ilmu itu sendiri dan tidak pula dicela karena ilmu itu sendiri, tetapi berdasarkan apa yang menjadi tujuan dari ilmu-ilmu tersebut.

Ada juga ilmu-ilmu yang lainnya yang membahayakan, bisa dalam masalah akidah, akhlak, dan perilaku. Ini diharamkan dan tercela secara mutlak.

Jadi ilmu itu ada tiga macam, yaitu ilmu yang terpuji secara mutlak, ilmu yang tercela secara mutlak, dan ilmu yang mubah yang tercela atau terpuji tergantung dengan apa yang menjadi tujuannya.

Nash-nash yang ada tentang keutamaan ilmu dan anjuran untuk menuntutnya hanya berkaitan dengan jenis yang pertama, yaitu ilmu yang terpuji secara mutlak (ilmu syar'i).

Jika ilmu-ilmu yang berkaitan dengan dunia bermanfaat bagi hamba-hamba Allah dan tidak menyibukkan diri dari hal yang lebih penting darinya, maka mempelajarinya sifatnya terpuji karena adanya kemaslahatan umum dan pribadi yang dicapainya.

Dan tidak sepantasnya bagi kita untuk merendahkannya hingga kita menganggapnya tidak memiliki nilai, dalam keadaan ilmu-ilmu itu bermanfaat bagi hamba-hamba Allah.

Adapun pernyataannya bahwa dia menilai orang-orang tersebut sangat ekstrim dalam agama, maka penilaian memberatkan dan mengentengkan itu relatif.

Bisa jadi seseorang menilai sesuatu itu berat, sedangkan menurut orang lain ringan, dan bisa jadi seseorang menilai sesuatu itu ringan, sedangkan menurut orang lain berat.
Maka yang menjadi rujukan dalam masalah tersebut adalah apa yang merupakan tuntutan dari Sunnah yang suci, yaitu Sunnah Nabi แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam yang dibangun di atas Kitab Allah Azza wa Jalla dan Sunnah Rasulullah แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam.

Jika apa yang mereka lakukan sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka itu bukan sesuatu yang memberatkan, tetapi keringanan dan kemudahan, walaupun sebagian orang yang meremehkan menganggapnya sebagai sesuatu yang memberatkan, maka tidak teranggap apa yang mereka nilai itu, karena jika itu sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka itu sesuatu yang mudah, sebagaimana sabda Nabi แนฃallallฤhu 'alaihi wa sallam,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ูŽ ูŠูุณู’ุฑูŒ.

"Sesungguhnya agama ini mudah."

(Lihat: Al-Bukhari no. 39 --pent)

Tetapi sebagian orang yang meremehkan terkadang menganggap mungkar sebagian syariat Islam dan dia menganggap bahwa melaksanakannya sebagai suatu yang memberatkan, sehingga dia mencap orang-orang yang berpegang teguh dengannya sebagai orang yang ekstrim dalam agama mereka.

Kami tidak mengingkari adanya sekelompok orang yang berlebih-lebihan dalam beragama, menambah-nambahi agama dan bersikap keras terhadap orang yang tidak sependapat dengan mereka dalam sebagian perkara yang dibolehkan ijtihad padanya dan umat boleh berbeda pendapat padanya, maka sikap mereka ini tidak teranggap karena mereka berlebih-lebihan.

Demikian juga dengan orang-orang yang meremehkan dan menganggap bahwa berpegang teguh dengan syariat sebagai sikap yang memberatkan, mereka juga tidak teranggap karena mereka meremehkan.

Agama yang benar itu di antara yang berlebih-lebihan dan yang meremehkan.


https://youtu.be/dRXKO57A4GI?si=fxVq60OUIAEUtY51

https://t.me/salafytabalong
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
DEMI IJAZAH BOLEHKAH BELAJAR DI LEMBAGA PENDIDIKAN SUFI DAN AHLI BID'AH?


๐ŸŽ™๏ธ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah


Pertanyaan:
Saya seorang imam masjid di sebuah negeri, apakah saya boleh masuk ke sekolah-sekolah umum untuk mendapatkan ijazah, perlu diketahui tahu bahwa sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah sufi, dan jika saya tidak mendapatkan ijazah tersebut, mereka mungkin akan mencopot saya sebagai imam masjid jika saya tidak memiliki ijazah, maka apakah saya boleh masuk ke sekolah-sekolah tersebut?

Jawaban:
Tidak boleh, walaupun mereka menurunkan dirimu, perkaranya ringan!

Jangan masuk ke dalam sekolah-sekolah sufi dan ahli bid'ah, walaupun mereka menurunkan dirimu (dari jabatanmu)!

Mencari rezeki dan dakwah itu dimudahkan di setiap bidang, tidak terbatas menjadi imam.


https://youtu.be/cwZt6Zim7mc?si=3l_7Fxjmld2fOQ6o

https://t.me/salafytabalong
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
KETIKA SAYA BERPALING DARI FATWA ULAMA DENGAN MEMILIH PENDAPAT ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KAPASITAS


๐ŸŽ™๏ธ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah


Pertanyaan:
Orang yang telah mengetahui kebenaran dari para ulama yang diakui, lalu dia menyelisihinya dengan memilih fatwa-fatwa orang-orang yang tidak memiliki kapasitas, apakah dia dianggap telah menjadikan mereka sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah)?

Jawaban:
Tidak diragukan lagi, jika dia mengetahui bahwa mereka (orang-orang yang tidak memiliki kapasitas) berada dalam kesalahan, lalu dia menyebarkan pendapat mereka karena sebuah kepentingan, apakah untuk menghancurkan kebenaran atau untuk mengaburkan kebenaran, atau untuk menentang orang-orang yang mengikuti kebenaran, maka tidak diragukan lagi bahwa dia telah menjadikan mereka sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah).


https://youtu.be/hlPb9O9BPlY?si=UIg-wOdKEIXukDwU

https://t.me/salafytabalong
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
753. TIDAK BOLEH MEMBIASAKAN PAKAIAN PENDEK BAGI ANAK-ANAK PEREMPUAN WALAUPUN MEREKA MASIH KECIL

#anak #perempuan

โ–ถ๏ธ SALAFY TABALONG
๐Ÿ“œ Channel Telegram - https://t.me/salafytabalong
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
754. PERBAIKI AGAMAMU SEBELUM MENARBIYAH ANAKMU

#tarbiyah #pendidikan #agama #anak #orangtua

โ–ถ๏ธ SALAFY TABALONG
๐Ÿ“œ Channel Telegram - https://t.me/salafytabalong
DIANTARA KEKHUSUSAN HARI JUM'AT

๐ŸŽ™๏ธ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Diantara kekhususan hari Jum'at adalah sepantasnya memperbanyak shalawat untuk Nabi ๏ทบ padanya.

Perbanyaklah shalawat untuk Nabimu Muhammad ๏ทบ yang mana beliau adalah hamba Allah yang paling besar haknya atas dirimu, lebih besar dari hak ibu dan ayahmu, dan wajib atasmu untuk menebus beliau dengan jiwa dan hartamu.

Perbanyaklah shalawat untuk beliau di hari Jum'at, karena Nabi ๏ทบ telah memerintahkan hal itu.

https://t.me/salafytabalong/8582
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
755. HUKUM MENGKHUSUSKAN PAKAIAN HITAM KETIKA BERKABUNG

#hukum #pakaian #hitam #berkabung

โ–ถ๏ธ SALAFY TABALONG
๐Ÿ“œ Channel Telegram - https://t.me/salafytabalong
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
756. KUNCI KEBAHAGIAAN DAN KUNCI KESENGSARAAN

#kunci #bahagia #sengsara

โ–ถ๏ธ SALAFY TABALONG
๐Ÿ“œ Channel Telegram - https://t.me/salafytabalong
BOLEHKAH ANAK-ANAK DI BAWAH TUJUH TAHUN DIAJAR OLEH GURU LAWAN JENIS?

โœ’๏ธ Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

Pertanyaan:
Bolehkah guru laki-laki mengajar anak-anak perempuan yang masih kecil di bawah umur tujuh tahun?

Jawaban:
Tidak masalah pada yang demikian itu, karena mereka bukan termasuk orang-orang yang teranggap memiliki aurat.

Hanya saja menjadikan mereka diajar oleh para guru perempuan lebih utama dan lebih hati-hati, karena terkadang ada sifat meremehkan, dan terkadang pada anak-anak perempuan itu ada yang umurnya lebih dari tujuh tahun atau sampai sembilan tahun.

Jadi sepantasnya menutup pintu ini dan tidak memegang pengajaran anak-anak perempuan kecuali para guru perempuan walaupun mereka masih kecil, agar hal itu tidak merembet hingga mengajar anak-anak perempuan yang sudah besar dan agar tidak menyeret kepada fitnah.

Demikian juga anak-anak laki-laki yang masih kecil yang memegang pengajaran mereka juga para guru laki-laki.

Jangan dibuka medannya dalam hal itu untuk laki-laki bersama perempuan, karena jika pintunya terbuka maka manusia akan meremehkan perkara ini.

Jadi anak-anak laki-laki yang masih kecil diajar oleh para guru laki-laki seperti orang-orang dewasa, dan anak-anak perempuan yang masih kecil diajar oleh para guru perempuan dewasa, demi menutup pintu dan menghilangkan sebab-sebab munculnya fitnah.

๐Ÿ“š Fatawa Nurun Alad Darbi, XXV/201

https://t.me/salafytabalong/8592
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM