LEBIH PERHATIAN PADA PUASA 'ASYURA DAN PUASA DI BULAN RAMADHAN

Sahabat Abdullah bin Abbâs radhiyallahu 'anhumâ berkata:

"ما رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَومٍ فَضَّلَهُ علَى غيرِهِ إلَّا هذا اليَومَ؛ يَومَ عَاشُورَاءَ، وهذا الشَّهْرَ. يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ."

“Aku tidak pernah melihat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam demikian perhatian, menyengaja puasa pada hari (itu) dan mengutamakannya terhadap selainnya daripada puasa pada hari 'Asyura dan puasa bulan Ramadan”.

📚HR. Bukhari: no. 2006

📲Join & Share Channel:
https://t.me/salafy_sorowako
https://t.me/assunnahsorowako

BALASAN BAGI HAMBA YANG MENAHAN LISANNYA

Al-'Allamah as-Sa’diy rahimahullah berkata,

من تغافل عن عيوب الناس، وأمسك لسانه عن تتبع أحوالهم التي لا يحبون إظهارها ، سلم دينه وعرضه، وألقى الله محبته في قلوب العباد ، وستر الله عورته، فإن الجزاء من جنس العمل، وما ربّك بظلام للعبيد

Siapa saja yang mengabaikan aib manusia dan ia menahan lisannya dari mencari-cari kabar keadaan mereka yang mereka tidak menyukai apabila diketahui, maka akan selamat agama dan kehormatannya. Dan Allah akan memasukkan perasaan cinta terhadap si fulan tadi di kedalaman hati para hamba, dan Allah menutup auratnya (yakni kesalahannya). Karena balasan itu tergantung dari amalan, dan Rabbmu tidaklah berbuat zalim kepada para hamba-Nya.

📚Al-Fawakih asy-Syahiyyah, (1/112)

✍🏼Alih bahasa: Muhammad Hambali Banjarbaru
📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

LANGKAH UNTUK MEMBEDAKAN WALI ALLAH DENGAN WALI SYAITHON

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فإن اشتبه عليك فاكشفه في ثلاثة مواطن:
في صلاته ومحبته للسنة وأهلها، ونفرته عنهم، ودعوته إلى الله ورسله وتجريد التوحيد والمتابعة وتحكيم السنة، فزنه بذلك لا تزنه بحال ولا كشف ولا خارق ولو مشى على الماء وطار في الهواء.

Apabila engkau rancu siapa itu wali Allah, siapa itu wali syaithon, maka singkaplah hal itu pada 3 keadaan:

1. Shalat dia.
2. Kecintaan dia terhadap sunnah dan orang-orang yang mengerjakannya, serta dia simpati kepada mereka.
3. Dakwah dia kepada Allah dan Rasulnya, demikian juga dia menerapkan tauhid, mengikuti jalan Rasul, serta berhukum dengan sunnah Rasul.

Maka timbanglah kewalian itu dengan tiga hal ini, janganlah engkau timbang dengan perkara yang mustahil, tidak pula dengan keajaiban, tidak pula dengan jalannya dia di atas air atau terbangnya dia diudara.

📚Ar-Ruh, hal. 265

✍🏼Alih bahasa: Abul Walid Athar
📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

AUDIO REKAMAN KAJIAN - Pertemuan Ke 10

🎙Bersama:
Al Ustadz Abu Ya'la Wahyu حفظه الله تعالى

🗓 Sabtu, 07 Muharram 1446H / 13 Juli 2024M
📚Tema: Kitab Maa hiya Assalafiyah
(Karya Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahim Al-Bukhari hafizhahullah)

🗓 Ahad, 08 Muharram 1446H / 14 Juli 2024M
📚Tema: Kitab Adabul 'Isyrah Wa Dzikrush Shuhbah Wal Ukhuwwah
(Karya Imam Abul Barokat Badruddin Muhammad Al Ghazzi Rahimahullah)

📑Gabung dan share channel:
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako

Bismillah

Kamis 18 Juli 2024
Qodarullah wa ma sya'a fa'ala.

Musibah bertubi-tubi menimpa keluarga ikhwan kita Pak Umar, di komplek Ma'had Ibnu Umar, Simpang Gambus, Batubara, SUMUT.

Baru kemaren Pak Umar, pulang dari opname di RS Bidadari Batubara, karena penyakit gula yang pengaruh ke matanya.

Tadi malam, istri beliau kembali koma, dan dibawa ke ruang ICU, RS Bidadari Batubara. Karena pembusukan pada kakinya yang selama beberapa bulan ini dialaminya.

Karena dalam perawatan sebelumnya, BPJS beliau terblokir. Sehingga saat ini dikenakan biaya umum, dengan tarif yang disampaikan pihak rumah sakit Rp 7.000.000 per harinya, di samping obat-obatan.
Dan belum diketahui berapa hari ke depan beliau bisa keluar dari ruang ICU.

Pak Umar sekeluarga memohonkan doa untuk musibah yang sedang menimpa beliau, dan bantuan dana yang sangat besar untuk beliau adakan, dalam kondisi ekonomi beliau sang lemah.

Dana bisa ditransfer ke rekening BRI no 1094 01011147532 an Saparuddin.

Setelah transfer harap konfirmasi ke 082312689153

Jazakumullah khoiron

Diketahui oleh:
- Ustadz Abdul Mannan
- Ustadz Azhar
- Ustadz Azwar
hafizhahumullah


Ikut menyebarkan :
https://t.me/tautanahlussunnah

DI ANTARA SIFAT KAUM AL-HADDADIYAH

Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata,

أنتم أيها الحدادية، لا تقبلون من أقوال العلماء إلا ما يوافق أهواءكم، وتردون أقوال العلماء الواضحة القائمة عل الكتاب والسنة، فميزانكم فيما تأخدون وتردون إنما هـوأهـواءكم، لا كتاب اللّه ولاسنة رسوله.

Kalian wahai Al-Haddadiyah tidak menerima ucapan para ulama' kecuali yang mencocoki hawa nafsu kalian.

Dan kalian menolak ucapan ulama' yang jelas-jelas dibangun diatas al-Qur'an dan as-Sunnah.

Timbangan kalian dari apa yang kalian ambil dan apa yang kalian tolak adalah hawa nafsu kalian sendiri, bukan al-Qur'an dan as-Sunnah.

📚Majmu' Fatawa Syaikh Rabi', (9/618)

📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

HUKUM ORANG YANG MENEGUR MANUSIA KARENA MEREKA TIDAK MENGHADIRI MAJELIS ILMUNYA
••••

🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Anda tentang menghadiri pelajaran-pelajaran dan menyebarluaskannya pada orang-orang yang bertanya kepada orang-orang yang tidak menghadiri pelajaran-pelajaran tersebut, "Kenapa engkau tidak pergi?"

Maksudnya dia menguji manusia dan menanyai manusia, "Mengapa kalian tidak hadir pada pelajaranku?"
Seperti ini maksudnya?

Jawaban:
Demi Allah, wahai saudara-saudaraku, barakallahu fikum.
Perkara ini merupakan bencana.
Kami telah duduk menimba ilmu kepada para ulama, banyak dari mereka yang telah wafat, semoga Allah merahmati mereka, dan masih tersisa sedikit yang jumlahnya tidak lebih dari jari-jari satu tangan atau kurang dari jumlah jari-jari satu tangan, dan kami tidak mengetahui seorangpun dari mereka yang menegur dan membangun sikap permusuhan dan loyalitas dengan mengatakan, "Engkau kenapa tidak hadir?!"
"Apakah engkau hadir?"
"Engkau di mana?"
"Engkau tidak datang?!"

Kami tidak mengetahui hal semacam dilakukan oleh para ulama dan orang-orang yang memiliki keutamaan, ketakwaan dan keshalihan.

Hal semacam ini juga tidak dikenal sekalipun pada kisah perjalanan hidup para imam yang terdahulu.

Bacalah kitab-kitab biografi, kalian tidak akan menjumpai hal semacam ini, kalian tidak akan menjumpai semacam ini!

Disebutkan pada biografi Imam al-Auza'i dalam kitab Siyar A'lamin Nubala' bahwa beliau wafat pada hari ketika beliau termasuk orang yang paling diridhai oleh manusia dari penduduk bumi ini.
Imam siapa?
Al-Auza'i.
Padahal tidak ada yang menghadiri majelis beliau kecuali 6 atau 7 orang saja.

Bahkan disebutkan pada biografi sebagian mereka --jika saya tidak salah ingat-- pada biografi Imam Abdurrahman bin Mahdi bahwasanya jika beliau duduk di majelis pada sebuah pelajaran, lalu beliau menjumpai banyak orang yang hadir, maka beliau bangkit, karena beliau mengkhawatirkan perasaan ujub dari diri beliau.
Atau yang semisalnya.

Maka perhatikanlah --barakallahu fikum-- bahwa semacam ini bukan jalan yang ditempuh oleh para imam, yaitu dengan menanyai manusia, "Mengapa engkau tidak hadir?"
"Hadirlah kemari!"
Meneleponlah atau kirimlah pesan (jika engkau tidak bisa hadir --pent)!"
Atau yang semisalnya!

Ini bukan jalan yang ditempuh para ulama.

Kalau misalnya seseorang datang ke pelajaranku, maka marhaban.
Jika dia tidak datang, maka semoga Allah mengampuni kami dan dia, Allah yang paling mengetahui keadaan kami dan dia.

Memang, penyakit-penyakit itu banyak, sebagian orang ada yang datang dan dia merasa mendapatkan asupan pada si fulan dan tidak mendapatkannya pada dirimu, dia mendapatkan nafas yang bisa memberinya makan dan memuaskan keinginannya karena hawa nafsu dan semisalnya.

Dia tidak mendapatkannya pada seorang sunni, demikianlah, dia datang berbolak-balik.

Yang jelas ini bukan jalan yang benar, dan tidak boleh membangun sikap loyalitas dan permusuhan terhadap orang yang hadir dengan mengatakan, "Hadirlah!" Atau, "Jangan hadir!"

Yang semacam ini termasuk bid'ah dalam agama. Yaitu membangun sikap loyalitas dan permusuhan dan menguji manusia dengan mengatakan, "Mengapa engkau tidak menghadiri pelajaranku? Hadirlah di pelajaranku!"

Lalu orang yang tidak hadir dia musuhi, sedangkan orang yang hadir dia cintai, walaupun dia menyelisihi kebenaran.

https://t.me/salafysolo/1102

DI ANTARA AKIDAH AHLUS SUNNAH

Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahullah berkata,

وَاتَّفَقَ سَلَفُ الْأُمَّةِ وَأَئِمَّتُهَا أَنَّ اللَّهَ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ لَا فِي ذَاتِهِ وَلَا فِي صِفَاتِهِ وَلَا فِي أَفْعَالِهِ وَقَالَ مَنْ قَالَ مِنْ الْأَئِمَّةِ: مَنْ شَبَّهَ اللَّهَ بِخَلْقِهِ فَقَدْ كَفَرَ وَمَنْ جَحَدَ مَا وَصَفَ اللَّهُ بِهِ نَفْسَهُ فَقَدْ كَفَرَ

Para salaf telah sepakat bahwa tidak ada satupun makhluk yang serupa dengan Allah tidak pada Dzatnya, tidak pula pada sifat dan perbuatannya.

Para ulama’ juga berkata: Barang siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluk maka dia telah kafir, barang siapa yang mengingkari sifat yang Allah mensifati dirinya dengan sifat tersebut maka dia telah kafir.

📚Majmu’ Fatawa, (13/379)

✍🏼Alih bahasa: Abul Walid Athar
📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

BERHATI-HATI DARI MENYERUPAI AHLUL BATIL

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

مَنْ وَافقَ مُبطِلًا على شيءٍ مِنْ بَاطلِهِ؛ جَرَّهُ بِما وَافقَهُ مِنْه إلى بقِيّةِ بِاطلِهِ...
وقد نَصبَ اللهُ سُبحانَه الجِسْرَ الّذي يَمُرُّ النّاسُ عليهِ إلى الجنّةِ، و نَصبَ بجانِبَيْهِ كَلاليبَ تَخطفُ النّاسَ بأعْمالِهم؛ فهَكذا كَلاليبُ البَاطِلِ مِنْ تَشبِيهاتِ الضَّلالِ وشَهواتِ الغَيّ، تَمنعُ صاحِبَها مِنَ الاستِقامَةِ على طَريقِ الحقِّ وسُلُوكِه، والمَعصُومُ مَنْ عَصَمَهُ اللهُ

Barang siapa yang menyetujui satu kebatilan yang dilakukan ahlu batil, niscaya hal tersebut akan merembet kepada persetujuan dia terhadap kebatilan-kebatilan yang lain.

Sungguh Allah telah membentangkan jembatan yang manusia akan melewatinya guna menuju surga, dan juga Allah telah membentangkan pada dua sisi jembatan tersebut kail-kail yang akan menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka, maka demikianlah kail-kail kebatilan, diantaranya sikap menyerupai kebatilan dan syahwat yang membinasakan itu semua akan mencegah pelakunya dari istiqomah di atas jalan kebenaran dan menjalaninya, ketahuilah orang yang ma’shum(terjaga) adalah orang yang dijaga Allah.

📚Shawaiq al-Mursalah, (2/848)

✍🏼Alih bahasa: Abul Walid Athar
📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

SUMBER SEGALA KESALAHAN ADALAH CINTA DUNIA

Bisyr bin al-Harits berkata,

لَا يَجِدُ مَنْ يُحِبُّ الدُّنْيَا حَلَاوَةَ الْعِبَادَةِ. قَالَ: وَقَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامْ: «رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ حُبُّ الدُّنْيَا»

Seseorang yang mencintai dunia tidak akan mendapati manisnya beribadah.

‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam berkata, "Sebab segala kesalahan itu adalah cinta dunia."

📚Azzuhud al-Kabir lil Baihaqiy, hal. 247

✍🏼Alih bahasa: Muhammad Hambali Banjarbaru
📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m