🔹𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗕𝗢𝗟𝗘𝗛 𝗗𝗜𝗧𝗜𝗧𝗜𝗣𝗜 𝗥𝗔𝗛𝗔𝗦𝗜𝗔 ❗

🔸✨𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗔𝗟𝗜 𝗕𝗜𝗡 𝗔𝗕𝗜 𝗧𝗛𝗔𝗟𝗜𝗕 𝗔.𝗦.✨

لَا تُسِرَّ إِلَى الْجَاهِلِ شَيئًا لَا يُطِيقُ كِثْمَانَهُ.

"Janganlah kamu menitipkan kepada seorang jahil, sesuatu yang tidak sanggup dirahasiakannya."

📚Ghurar Al-Hikam, hadis ke-10265.

🔸✨𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗔𝗟𝗜 𝗕𝗜𝗡 𝗔𝗕𝗜 𝗧𝗛𝗔𝗟𝗜𝗕 𝗔.𝗦.✨

لَا تُودِعَنَّ سَرَّكَ مَن لَا أَمَانَةَ لَهُ.

"Janganlah kamu menitipkan rahasiamu kepada orang yang tidak dapat dipercaya."

📚Ghurar Al-Hikam, hadis ke-10166

🔸✨𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗔𝗟𝗜 𝗕𝗜𝗡 𝗔𝗕𝗜 𝗧𝗛𝗔𝗟𝗜𝗕 𝗔.𝗦.✨

ثلاث لا يستودعن سرا: المرأة، والنمام، والأحمق.

"Tiga golongan yang tidak dapat dititipi rahasia, yaitu perempuan,tukang fitnah dan orang dungu."

📚Ghurar Al-Hikam, hadis ke-4662

🔸✨𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗝𝗔'𝗙𝗔𝗥 𝗔𝗦𝗛-𝗦𝗛𝗔𝗗𝗜𝗤 𝗔.𝗦.✨

أَربَعَةٌ يَذْهَبْنَ ضَياعا .... و سِرٌّ تُودِعُهُ عِندَ مَن لا حَصَافَةً لَهُ.

"Empat hal yang akan hilang sia-sia :... Dan rahasia yang kamu titipkannya kepada orang yang tidak memiliki kearifan."

📚Bihar al-Anwar, Juz 75, hal.69, hadis ke-4.
https://t.me/Sabilulungan

قال الإمام الباقر «عليه السلام» في ذيل الآية الكريمة {مَّا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِّن قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ} عن علي بن أبي طالب «عليه السلام» قال: لا يجتمع حبنا وحب عدونا في جوف إنسان أن الله لم يجعل لرجلٍ من قلبين في جوفه فيحب بهذا ويبغض بهذا فأما محبنا فيخلص الحب لنا كما يُخلص الذهب بالنار لا كدر فيه فمن أراد أن يعلم حبنا فليمتحن قلبه فإن شاركه في حبنا حب عدونا فليس منّا ولسنا منه والله عدوهم و جبريل و ميكائيل والله عدوٌ للكافرين.
(بحار الأنوار/ج31/ص5).

Imam Baqir alaihissalam, setelah membaca Ayat:

{مَّا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِّن قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ}

"Allah tidak menciptakan di dalam tubuh seseorang dua hati" (Al-Ahzab: 4).

beliau meriwayatkan dari Imam Ali alaihissalam, bahwa beliau bersabda, "Tak akan bertemu cinta kepada kami dan cinta kepada musuh kami di dalam hati satu orang. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan seseorang dengan dua hati di dalam dirinya. Untuk itu (karena dia memiliki hanya satu hati) maka dia mencintai sesuatu dan membenci sesuatu yang lain. Adapun pencinta kami akan memurnikan kecintaan kepada kami; sebagaimana emas yang dimurnikan dengan api hingga tidak ada lagi kotoran padanya. Maka barang siapa ingin mengetahui apakah ia benar-benar mencintai kami hendaklah ia menguji hatinya. Jika di dalam hatinya terdapat pula kecintaan kepada musuh kami maka ia bukan dari kami dan kami bukan darinya. Dan Allah adalah musuh mereka, juga Jibril dan Mikail. Dan Allah adalah musuh orang-orang kafir".

Bihar Al-Anwar jilid 31, halaman 5).
https://t.me/Sabilulungan

Pola pikir yang diperbudak dan rasa rendah diri masih merayap di antara kita... Sampai kapan?

"Kita mesti memahami bahwa kebebasan bukan hanya tentang kemerdekaan dari kekuatan asing dalam konteks militer di suatu tempat geografis, tetapi juga kemerdekaan dari pemikiran asing dalam konteks intelektual, di mana ide-ide asing tidak pernah mendikte bagaimana kita hidup dan berpikir, tetapi ketika kita menjadi cukup dengan Islam."
https://t.me/Sabilulungan

Imam Ali as:

Waspadalah terhadap pertengkaran dan pertikaian, karena pertengkaran dapat menimbulkan sakit hati terhadap saudara dan menumbuhkan kemunafikan dalam diri.

📚 Bihar al-Anwar, jld. 2, hal. 139
https://t.me/Sabilulungan

Prasasti Batu Hubb ʿAlī
Ditemukan di Madinah | Ditemukan: November 2021:

Sekitar empat tahun lalu, arkeolog Saudi menemukan prasasti luar biasa yang terukir di batu gurun dekat Madinah.

Penafsiran yang paling meyakinkan adalah ini:

Prasasti ini ditulis pada masa awal Islam — mungkin saat Nabi Muhammad ( ṣallā Allāhu ʿalayhi wa ālih ) masih ada. Tulisan tersebut berbunyi:

Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan

“Mencintai Ali bin Abi Thalib adalah sebuah hakikat dan kewajiban bagi kita.”

Pesan pengabdian ini sangatlah penting, karena prasasti-prasasti lain di daerah tersebut telah diperkirakan berasal dari tahun 8–9 H , yang menempatkannya dengan pasti dalam masa hidup Nabi.

Ini merupakan salah satu penegasan material paling awal tentang cinta dan kesetiaan kepada Imam Ali ( ʿalayhi al-salām).

1. “Mencintai Ali adalah tanda keimanan”

Nabi (saw):

“Wahai Ali, tidak ada yang mencintaimu kecuali orang yang beriman, dan tidak ada yang membencimu kecuali orang munafik.”

— Ṣaḥīḥ Muslim , Kitab Iman, 1:86, ḥadīth no. 78
Ditemukan juga dalam Sunan al-Tirmidzi dan Musnad Aḥmad

2. Cinta Ali adalah wajib dan terikat dengan surga

Nabi (saw) bersabda:

“Barangsiapa mencintai Ali, maka ia telah mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku, maka ia telah mencintai Allah. Barangsiapa membenci Ali, maka ia telah membenciku, dan barangsiapa membenciku, maka ia telah membenci Allah.”

— Musnad Aḥmad , 5:419, juga dalam al-Ṭabarānī (al-Awsaṭ dan al-Kabīr)

3. Mencintai Ali akan membawa ke surga

Dari Umm Salama (S):

Nabi (saw) bersabda: “Barangsiapa mencaci maki Ali, maka ia telah mencaci maki aku, dan barangsiapa mencaci maki aku, maka ia telah mencaci maki Allah.”

— al-Mustadrak oleh al-Ḥākim, 3:130
Digolongkan sebagai ṣaḥīḥ al-isnād oleh al-Ḥākim dan al-Dhahabī

4. Ali bersama kebenaran, dan kebenaran bersamanya.

Nabi (saw) bersabda:

“‘Alī bersama kebenaran, dan kebenaran bersama ‘Alī.”

— al-Mustadrak 3:134, al-Tabarānī dalam al-Kabīr , dan lainnya

Dinyatakan sebagai ṣaḥīḥ oleh banyak ulama Sunni
https://t.me/Sabilulungan

Nasihat Imam Khamenei (Hf) terkait etika di dunia maya:

Ruang virtual saat ini telah menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari seluruh kehidupan kita, yang mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari seperti ekonomi, pendidikan, bisnis, hiburan, dan banyak lagi. Oleh karena itu, penguatan dan peningkatan keterlibatan kita dengannya mutlak diperlukan. Sebagaimana dinyatakan pada tanggal 22 Maret 2020 oleh Pemimpin Revolusi Islam Imam Khamenei:

“Saat ini, ruang virtual mengatur kehidupan orang-orang di seluruh dunia, dan banyak orang menjalankan semua urusan mereka melalui ruang virtual. Kekuatan dalam domain ini sangat penting.”

Seperti semua arena kehidupan nyata yang dipilih—seperti pasar, universitas, dan stadion—ruang virtual juga memiliki kapasitas, kekurangan, kekuatan, dan kerentanan. Kita harus menemukan cara hidup di ruang baru ini, yang berkembang setiap hari, untuk melindungi diri kita dari bahayanya dan mengambil manfaat darinya sebanyak mungkin.

Menjunjung tinggi etika, menjaga sopan santun, berlaku adil, dan berperilaku rasional di dunia maya merupakan hal yang sangat penting, terlebih lagi saat ini. Hal ini juga ditegaskan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pertemuan dengan para tamu Konferensi Persatuan Islam dan sejumlah pejabat Republik Islam pada tanggal 24 Oktober 2021 :

“Saat ini, di dunia maya, terkadang kita menyaksikan ketidakadilan yang nyata: kebohongan disebarkan, fitnah disebarkan, klaim yang tidak dapat diverifikasi dibuat. Ini semua adalah bentuk ketidakadilan dan tidak boleh terjadi. Siapa pun yang terlibat dalam dunia maya harus waspada, dan mereka yang mengendalikan platform virtual harus lebih berhati-hati untuk mencegah tindakan seperti itu.

Kita harus belajar—dan menjadikannya kebiasaan—untuk berinteraksi dengan orang lain secara adil. Bahkan jika Anda tidak menyukai seseorang dan menolak pandangan mereka, itu hak Anda—bahkan mungkin itu pendapat yang valid—tetapi pendapat itu tidak boleh terkontaminasi dengan fitnah, kebohongan, atau hinaan. Kontaminasi semacam itu sangat berbahaya. Ini juga merupakan masalah keadilan.”

Dari sudut pandang etika, keadilan sebagai malakah (sifat yang stabil) adalah kondisi yang kokoh di mana seseorang terhindar dari dosa. Dalam yurisprudensi Islam, keadilan ini merupakan syarat mutlak bagi peran-peran seperti pemimpin salat (imam), hakim (qadi), dan saksi (syahid). Dengan demikian, keadilan di dunia maya berarti disiplin diri yang terus-menerus yang menjauhkan seseorang dari dosa besar maupun dosa kecil.
https://t.me/Sabilulungan

Ruang Virtual dengan Keterikatan Budaya dan Etika:

Dalam masyarakat Islam, cara orang berperilaku satu sama lain selalu menjadi hal yang sangat penting. Selama berabad-abad, para sarjana etika telah mengajarkan etika interaksi sosial melalui risalah moral—menggunakan prosa, puisi, khotbah, dan cerita untuk menggambarkan berbagai bentuk hubungan manusia dan untuk mengajarkan perilaku etis dalam hubungan sosial dan pribadi. Saat ini, dengan meluasnya komunikasi manusia di ruang virtual, masalah ini menjadi semakin penting. Para sarjana yang tercerahkan berusaha untuk memperluas jalan hayat tayyibah —kehidupan yang murni dan sehat—ke dalam setiap dimensi keberadaan manusia.

Dari sudut pandang Pemimpin Revolusi Islam, ruang virtual adalah pedang bermata dua: ia dapat menjadi berkah atau kutukan. Pandangan ini, meskipun merangkul teknologi modern, juga menekankan perlunya kerangka budaya dan etika yang menyertainya. Ini adalah pola pikir yang mengukur perilaku yang tepat di ruang virtual menurut standar moral dan perilaku yang adil.

Menurut Pemimpin:

“Ruang virtual telah menjadi bagian nyata dari kehidupan masyarakat.”

Ruang ini menuntut tanggung jawab manajerial dari pihak berwenang dan ketakwaan (kesadaran akan Tuhan) serta perilaku yang adil dari individu. Dengan penuh perhatian, ia membahas bahaya moral yang telah menyebar di masyarakat dan juga memberikan solusinya:

“Sekarang di dunia maya, sudah menjadi hal yang lumrah—hampir menjadi rutinitas—bagi orang untuk saling menjelek-jelekkan, memfitnah orang lain, membesar-besarkan kelemahan kecil, merusak reputasi orang beriman tanpa menjelaskan siapa yang melakukannya. Nah, ini hal yang sangat buruk. Di kalangan muda kita, hal-hal seperti itu ada dan harus dikekang; ini dapat dilakukan melalui pendidikan spiritual.”

( 10 Juni 2018 )
https://t.me/Sabilulungan

Etika Bukanlah Pilihan:
Imam Khamenei hf:

Internet dan platform media sosial—seperti semua fenomena—memiliki konsekuensi positif dan negatif. Dengan perencanaan yang tepat dan dengan meningkatkan kesadaran publik, kita dapat memperoleh manfaat dari hasil positifnya sekaligus meminimalkan dampak buruknya.

Kemudahan akses, kecepatan, dan volume penyebaran merupakan fitur utama ruang ini, yang dapat berfungsi sebagai platform bagi para pemuda revolusioner yang beriman dan individu-individu seperti Hizbullah untuk terlibat dalam klarifikasi ( tabyīn ) dan promosi nilai-nilai Islam dan revolusioner. Ini adalah tugas penting yang telah berulang kali ditekankan oleh Pemimpin Revolusi Islam, yang menyerukan untuk mematahkan pengepungan propaganda musuh melalui pengelolaan ruang virtual yang tepat. Tidak diragukan lagi, salah satu kapasitas dunia maya yang tak tertandingi adalah penggunaannya dalam memenuhi jihad klarifikasi , sebagaimana dinyatakan oleh Imam Khamenei:

“Anda dapat menyebarkan ide-ide yang benar dan masuk akal. Anda dapat menanggapi keraguan dan ambiguitas di ruang ini menggunakan alat-alat ini, dan Anda benar-benar dapat terlibat dalam jihad di bidang ini.”

( 27 September 2021 )

Namun, di ruang tempat beberapa aktor memasuki dunia virtual dengan teknik perang psikologis dan tidak merasa bersalah tentang penipuan dan tipu daya media—menggunakan metode yang tidak etis seperti menyebarkan rumor, berbohong, memfitnah orang, atau memanipulasi reputasi orang—dapatkah seseorang menanggapi dengan cara yang sama? Dapatkah taktik yang tidak etis atau tidak adil digunakan atas nama klarifikasi? Dapatkah kebutuhan untuk mempromosikan nilai-nilai membenarkan pelanggaran batas-batas etika?

Imam Khamenei menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jelas:

“Tentunya dalam bekerja harus berpedoman pada etika. Apa yang dilakukan oleh sebagian orang di dunia maya, baik di surat kabar, artikel, dan di sana sini, yaitu menanggapi opini publik dengan hinaan, fitnah, tipu daya, dan kebohongan, harus benar-benar dihindari. Kebenaran harus disampaikan dengan penalaran yang kuat, tutur kata yang baik, penuh rasionalitas, dibumbui dengan emosi manusiawi dan etika.”

( 27 September 2021 )

Dari perspektif ini, kaum muda revolusioner yang beriman harus menaati tanggung jawab syar'i (hukum Islam) dalam perilaku daring mereka. Mereka tidak boleh, karena khawatir akan membela cita-cita, mengabaikan keadilan atau mengejek dan mempermalukan orang lain dengan bahasa yang tidak pantas. Mereka juga tidak boleh, dengan dalih perbedaan ideologi, mengungkap masalah pribadi atau keluarga atau tuduhan yang tidak terbukti. Karena sebagaimana yang diperingatkan dengan tegas oleh Pemimpin:

“Jika atas nama perjuangan keadilan dan aktivisme revolusioner kita menginjak-injak etika, maka kita telah menyebabkan kerusakan; kita telah menyimpang dari jalan Imam [Khomeini]. Jika, atas nama perjuangan revolusioner atau keadilan, kita menghina dan menyakiti saudara-saudara kita—mereka yang mungkin tidak setuju dengan kita secara intelektual tetapi percaya pada sistem dan Islam—maka kita telah menyimpang dari garis Imam. 'Janganlah kebencian suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil. Bersikaplah adil: yang demikian itu lebih dekat kepada taqwa (takwa).' (Qur'an 5:8)”

( 4 Juni 2011 )

Di samping dorongan untuk penggunaan ruang virtual dan penilaian yang cermat terhadap bahayanya, Imam Khamenei telah menekankan penggunaan yang tepat dan etis. Dari sudut pandang melarang kemungkaran , ia telah memperingatkan tentang dosa-dosa umum di ruang ini—seperti berbohong, memfitnah, mengejek, dan menghancurkan karakter—dan dari sudut pandang memerintahkan kebenaran , ia telah menasihati para pengguna aktif:

“Gunakan ruang virtual untuk menumbuhkan harapan, menganjurkan kesabaran, menyerukan kebenaran, meningkatkan kesadaran, dan menasihati agar tidak bermalas-malasan, bersikap pasif, dan tidak bermalas-malasan.”

( 11 Maret 2021 )

Dengan logika ini, kehadiran umat beriman yang revolusioner di ruang maya dapat dimaknai sebagai kehadiran yang terpelajar dengan perilaku yang adil , yang keterlibatannya yang berkelanjutan akan mencerminkan kekayaan budaya Islam Iran dan memperkuat jati diri, nilai-nilai, tingkah laku, serta gaya hidup masyarakat umum.
https://t.me/Sabilulungan

#Pemberitahuan_Publik:

Semua konten yang kami bagikan terbuka untuk penggunaan publik. Anda bebas menyalin, menempel, membagikan, atau menerbitkan ulang konten tersebut tanpa ragu-ragu. Kami tidak memberlakukan batasan apa pun terkait distribusi.

Pengeditan, penghilangan, dan penyusunan ulang demi kejelasan, keringkasan, atau relevansi dapat diterima jika hal tersebut sesuai dengan tujuannya — namun, pesan dan gagasan inti tidak boleh diputarbalikan, terdistorsi, atau diubah bentuknya.

Anda dipersilakan untuk memperbanyak konten di mana saja, termasuk di saluran atau platform Anda sendiri, bahkan jika nama saluran kami dihapus. Kami tidak keberatan dengan penerbitan ulang dalam bentuk tersebut.

https://t.me/Sabilulungan

Pawai demonstrasi teatrikal yang inspiratif dan ekspresif di Paris, tentang kejahatan zionis terhadap warga Palestina.

https://t.me/Sabilulungan

🎥 Jurnalis Middle East Eye, Maha Hussaini, menjelaskan "tips hidup" yang dilakukan warga Palestina di Gaza, di tengah kekurangan bahan bakar akibat blokade Israel, di mana mereka menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) untuk menyalakan api, sehingga mereka bisa memasak, membuat teh, atau memanaskan air untuk mandi.

Hussaini juga mengatakan bahwa banyak warga Palestina di Gaza terpaksa mengkonsumsi apa yang dikenal sebagai "Teh Fattah" yang merupakan potongan roti basi yang direndam dalam teh, yang seringkali menjadi satu-satunya bahan yang ditemukan di Gaza karena kekurangan pangan.

Israel telah memblokir semua bentuk bantuan untuk memasuki Jalur Gaza selama 50 hari, dengan dampak yang fatal dan serius terhadap warga sipil Palestina.

https://t.me/Sabilulungan

Pasukan artileri Israel telah menargetkan dan menembak Rumah Sakit Anak al-Dorrah di Kota Gaza.

https://t.me/Sabilulungan

Sayyid Ja'far al-Murawwij:

Kepribadian Kuat Melalui Pendidikan Islam

“Bimbingan, didikan, kesadaran, dan program yang dibawa oleh Al-Qur'an, Nabi, dan Ahlulbayt tidak hanya bertujuan untuk menjadikan Anda orang yang bahagia dan tenteram di surga.

Ini bukan hanya tentang membuat Anda menjadi seseorang yang ingin pergi ke Surga.

Sebaliknya, mereka membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih kuat — tegas, teguh, berwawasan luas, dan mengagumkan.

Anda menampilkan citra yang paling indah, bebas dari segala penyakit dan kerumitan psikologis — Anda menjadi kuat!

Demi Allah, pendidikan Islam ingin mengangkat kita ke tingkat ini.

Mari saya beri contoh: kalau kita pergi ke psikolog dan memberi tahu mereka bahwa kita punya seorang anak, berusia 6 atau 7 tahun, dan sepuluh saudaranya berkumpul untuk menyerangnya — seorang ingin mencekiknya, yang lain ingin memukulnya, seorang mencoba melukainya dengan sabit, yang lain dengan belati, dan yang ketiga dengan pisau.

Akhirnya, mereka melemparkannya ke dalam sumur dan bahkan tidak memberinya makan. Wahai para psikolog, apa yang akan Anda katakan tentang masa depan anak ini? Bagaimana kondisi psikologisnya? Mereka akan berkata: ini akan menjadi monster! Seorang anak yang mengalami hal ini di masa kecilnya akan tumbuh menjadi orang yang hancur dan agresif…

Namun apa yang diucapkannya saat dewasa? Pada pertemuan pertama dengan saudara-saudaranya, ia berkata: "Hari ini tidak ada dosa bagimu. Semoga Allah mengampuni dosamu."
https://t.me/Sabilulungan

Tak lama setelah gerombolan pemukim ilegal israel menyerang kota Sinjil di sebelah utara Ramallah, pasukan teroris israel menyerbu kota itu, melemparkan tabung gas air mata dan menghalau warga Palestina.

https://t.me/Sabilulungan

"Ke mana kami harus pergi? Mereka menyerang tempat perlindungan, mereka menyerang rumah-rumah, mereka menyerang kami ke mana pun kami pergi. Apa yang dapat kami lakukan? Ke mana kami harus pergi?"

Seorang ibu Palestina yang kebingungan berbicara tentang serangan mengerikan Israel tadi malam, di Sekolah Yafa di Gaza, yang menampung para pengungsi. Serangan itu mengakibatkan sedikitnya 10 warga sipil terbakar hingga tewas.

https://t.me/Sabilulungan