Goldman sachs menurunkan proyeksi pertumbuhan China menjadi 4.0% (2025) dan 3.5% (2026), bahkan setelah stimulus besar-besaran.
Goldman sachs menilai risiko resesi belum sepenuhnya dihargai oleh pasar, dan pasar bisa anjlok lagi jika ada indikasi resesi mulai nyata.
Obligasi negara AS (Treasury) sudah tidak lagi menjadi “safe haven” andalan karena risiko inflasi dan penurunan kepercayaan asing.
Emas tidak bisa dicetak dan tidak bergantung pada bank sentral. tetap bernilai bahkan saat sistem keuangan modern runtuh.
BPJS-TK berencana menggandakan alokasi ekuitas dari 10% ke 20% dalam 3 tahun ke depan (dampak sekitar Rp25 triliun/tahun).
Potensi inflow dari BPJS-TK, Danantara dan Buyback saham dapat mengimbangi bahkan melampaui tekanan outflow asing, sehingga menjadi bantalan penting saat pasar bergejolak nanti.
Potensi inflow dari BPJS-TK, Danantara dan Buyback saham dapat mengimbangi bahkan melampaui tekanan outflow asing, sehingga menjadi bantalan penting saat pasar bergejolak nanti.
Semoga di bulan Mei or Juni ada tambahan katalis pemangkasan suku bunga dari The Fed dan BI. Bisa jadi doping buat IHSG
The_Global_Economy_Enters_a_New_Era_IMF_Blog_1745365723.pdf
1.5 MB
Update data dan proyeksi terbaru dari IMF
Menurut IMF global economy bakal mengalami reset besar karena tarif perdagangan yang meningkat, Ketidakpastian yang terus bertambah. Ini berpotensi memperlambat pertumbuhan global dan mendorong inflasi naik.
Proyeksi terbaru dari IMF : Pertumbuhan ekonomi global turun ke 2.8%, Pertumbuhan perdagangan global melambat ke 1.7% pada 2025
Kondisi saat ini aset yang paling diuntungkan adalah aset safe haven (EMAS)
Chart motor penggerak IHSG big bank BBRI BMRI BBNI BBCA mulai bottom reversal semua ya.
Big bank naik = IHSG meroket 🚀
Big bank naik = IHSG meroket 🚀