π΄ Live Phillip Morning Market Call juga dapat diakses melalui:
ππ»Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
ππ»Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
Phillip Sekuritas Indonesia
Prediksi IHSG (28 May 2025)
*Bearish*
Support: 7,100; Resistance: 7,300
Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (28/5) dibuka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam di mana S&P 500 dan NASDAQ lompat lebih dari 2%.
Sementara itu, di pasar obligasi imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) bertenor 10 tahun merosot sekitar 7 bps menjadi 4.44%.
Risk Appetite atau keberanian investor dalam berinvestasi di aset-aset berisiko tinggi pulih di picu oleh membaiknya prospek kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa (UE).
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump mengumumkan pada akhir pekan lalu penundaan rencana penerapan tarif perdagangan 50% atas barang-barang impor asal UE menjadi tanggal 9 Juli, menyusul permintaan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Awalnya bea masuk (tariff) ditetapkan mulai berlaku pada tanggal 1 Juni.
Investor juga mencerna rilis data Indeks Kepercayaan Konsumen atau Consumer Confidence Index (CCI) AS yang setelah mengalami penurunan selama lima bulan beruntun mulai rebound di bulan Mei setelah Presiden Trump memperlunak sikap agresifnya berkaitan dengan tarif perdagangan atas produk impor dari Tiongkok.
Data CCI AS yang di rilis oleh The Conference Board secara tak terduga lompat ke level 98 di bulan Mei dari level 85.7 di bulan sebelumnya dan jauh di atas eskpektasi pasar yang berada di level 87.1.
Indeks Ekspektasi terbang level 72.8 dari level 55.4 di bulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan bulanan terbesar sejak Mei 2009.
Dari sisi ekonomi makro, Australia hari ini dijadwalkan merilis data Indikator Inflasi (Monthly CPI Indicator) sementara bank sentral Selandia Baru atau Reserve bank of New Zealand (RBNZ) akan merilis pernyataan kebijakan moneternya.
*News*
PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) akan melakukan right issue sebesar IDR 537.6 miliar.
PT Multi Prima Tbk (LPIN) akan membagikan dividen sebesar IDR 19.12 miliar.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan membagikan dividen sebesar IDR 648.75 miliar.
*Technical Recommendations* (Swing Trading)
IPCC
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 1010
Target Price 1 : 1075
Target Price 2 : 1115
Stop Loss : 950
BKSL
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 107
Target Price 1 : 115
Target Price 2 : 121
Stop Loss : 99
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB melalui Zoom https://bit.ly/PhillipWebinar
Pembukaan rekening: https://www.poems.co.id/Home/OpenAccount
Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Prediksi IHSG (28 May 2025)
*Bearish*
Support: 7,100; Resistance: 7,300
Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (28/5) dibuka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam di mana S&P 500 dan NASDAQ lompat lebih dari 2%.
Sementara itu, di pasar obligasi imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) bertenor 10 tahun merosot sekitar 7 bps menjadi 4.44%.
Risk Appetite atau keberanian investor dalam berinvestasi di aset-aset berisiko tinggi pulih di picu oleh membaiknya prospek kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa (UE).
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump mengumumkan pada akhir pekan lalu penundaan rencana penerapan tarif perdagangan 50% atas barang-barang impor asal UE menjadi tanggal 9 Juli, menyusul permintaan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Awalnya bea masuk (tariff) ditetapkan mulai berlaku pada tanggal 1 Juni.
Investor juga mencerna rilis data Indeks Kepercayaan Konsumen atau Consumer Confidence Index (CCI) AS yang setelah mengalami penurunan selama lima bulan beruntun mulai rebound di bulan Mei setelah Presiden Trump memperlunak sikap agresifnya berkaitan dengan tarif perdagangan atas produk impor dari Tiongkok.
Data CCI AS yang di rilis oleh The Conference Board secara tak terduga lompat ke level 98 di bulan Mei dari level 85.7 di bulan sebelumnya dan jauh di atas eskpektasi pasar yang berada di level 87.1.
Indeks Ekspektasi terbang level 72.8 dari level 55.4 di bulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan bulanan terbesar sejak Mei 2009.
Dari sisi ekonomi makro, Australia hari ini dijadwalkan merilis data Indikator Inflasi (Monthly CPI Indicator) sementara bank sentral Selandia Baru atau Reserve bank of New Zealand (RBNZ) akan merilis pernyataan kebijakan moneternya.
*News*
PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) akan melakukan right issue sebesar IDR 537.6 miliar.
PT Multi Prima Tbk (LPIN) akan membagikan dividen sebesar IDR 19.12 miliar.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan membagikan dividen sebesar IDR 648.75 miliar.
*Technical Recommendations* (Swing Trading)
IPCC
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 1010
Target Price 1 : 1075
Target Price 2 : 1115
Stop Loss : 950
BKSL
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 107
Target Price 1 : 115
Target Price 2 : 121
Stop Loss : 99
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB melalui Zoom https://bit.ly/PhillipWebinar
Pembukaan rekening: https://www.poems.co.id/Home/OpenAccount
Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
π©Phillip Sekuritas Indonesiaπ©
Market Review May 28, 2025
Indeks saham di Asia sore ini, Kamis (28/5), ditutup beragam (mixed) dengan indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,15%. Pelemahan ini terjadi seiring dengan pudarnya optimisme pasar atas ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa (UE).
Dari sisi ekonomi makro, inflasi (CPI) Australia tetap stabil di bulan April dan bertahan di level terendah sejak November 2024. Kenaikan biaya kesehatan dan liburan berhasil mengimbangi penurunan harga bensin, sehingga menjaga harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) naik 2,4% secara tahunan (Y/Y) di bulan April, tidak berubah dari bulan Maret namun sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 2,3%.
Minggu lalu, bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga ke level terendah dalam dua tahun. Meredanya tekanan inflasi memberi ruang bagi bank sentral untuk merespons meningkatnya risiko perdagangan global dan membuka peluang pelonggaran moneter tambahan dalam waktu dekat.
Sementara itu, bank sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,25%. Ini menandai siklus pelonggaran yang lebih dalam dari proyeksi RBNZ tiga bulan lalu, mencerminkan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.
Di pasar obligasi, harga surat utang Pemerintah Jepang (JGB) merosot menyusul permintaan yang lesu dalam lelang JGB bertenor 40 tahun. Imbal hasil (yield) melonjak 9 bps menjadi 3,37%. Lelang senilai sekitar JPY500 miliar (USD3,5 miliar) tersebut mencatatkan permintaan lemah akibat kekhawatiran atas membengkaknya beban utang pemerintah Jepang.
Isu utang dan surat utang pemerintah telah menjadi perhatian utama pasar dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan tren naiknya imbal hasil secara global.
Fokus investor kini tertuju pada rilis laporan keuangan Nvidia yang dijadwalkan malam ini. Tahun ini, Nvidia menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perang dagang dan ketidakpastian seputar belanja korporasi untuk pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), terutama karena Tiongkok terus mencatat kemajuan di bidang tersebut.
π Statistik
IHSG: 7,175.819 | -23.147 poin | (-0.32%)
Volume (Shares) : 33.391 Billion
Total Value (IDR) : 23.049 Trillion
Market Cap (IDR) : 12,452.280 Trillion
Saham naik : 245
Saham turun : 335
π Tiga Sektor Penopang (Bloomberg)
Basic Material : -6.143
Energy : -3.493
Non Siklikal : -3.473
Top Gainers:
DCII :157,000| +6000| +3.97%
TGKA :7,125 | +725 | +11.33%
UNTR :22,450 | +550 | +2.51%
CTBN :4,780 | +380 | +8.64%
DSSA :54,000 | +325 | +0.61%
Top Losers:
MLPT :23,675 | -950 | -3.86%
TPIA :9,325 | -475 | -4.85%
CSMI :2,080 | -360 | -14.75%
ICBP :10,900 | -225 | -2.02%
GGRM :10,000 | -200 | -1.96%
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB.
Melalui Zoom Webinar: https://bit.ly/PhillipWebinar
*Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
*www.poems.co.id.
Market Review May 28, 2025
Indeks saham di Asia sore ini, Kamis (28/5), ditutup beragam (mixed) dengan indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,15%. Pelemahan ini terjadi seiring dengan pudarnya optimisme pasar atas ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa (UE).
Dari sisi ekonomi makro, inflasi (CPI) Australia tetap stabil di bulan April dan bertahan di level terendah sejak November 2024. Kenaikan biaya kesehatan dan liburan berhasil mengimbangi penurunan harga bensin, sehingga menjaga harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) naik 2,4% secara tahunan (Y/Y) di bulan April, tidak berubah dari bulan Maret namun sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 2,3%.
Minggu lalu, bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga ke level terendah dalam dua tahun. Meredanya tekanan inflasi memberi ruang bagi bank sentral untuk merespons meningkatnya risiko perdagangan global dan membuka peluang pelonggaran moneter tambahan dalam waktu dekat.
Sementara itu, bank sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,25%. Ini menandai siklus pelonggaran yang lebih dalam dari proyeksi RBNZ tiga bulan lalu, mencerminkan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.
Di pasar obligasi, harga surat utang Pemerintah Jepang (JGB) merosot menyusul permintaan yang lesu dalam lelang JGB bertenor 40 tahun. Imbal hasil (yield) melonjak 9 bps menjadi 3,37%. Lelang senilai sekitar JPY500 miliar (USD3,5 miliar) tersebut mencatatkan permintaan lemah akibat kekhawatiran atas membengkaknya beban utang pemerintah Jepang.
Isu utang dan surat utang pemerintah telah menjadi perhatian utama pasar dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan tren naiknya imbal hasil secara global.
Fokus investor kini tertuju pada rilis laporan keuangan Nvidia yang dijadwalkan malam ini. Tahun ini, Nvidia menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perang dagang dan ketidakpastian seputar belanja korporasi untuk pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), terutama karena Tiongkok terus mencatat kemajuan di bidang tersebut.
π Statistik
IHSG: 7,175.819 | -23.147 poin | (-0.32%)
Volume (Shares) : 33.391 Billion
Total Value (IDR) : 23.049 Trillion
Market Cap (IDR) : 12,452.280 Trillion
Saham naik : 245
Saham turun : 335
π Tiga Sektor Penopang (Bloomberg)
Basic Material : -6.143
Energy : -3.493
Non Siklikal : -3.473
Top Gainers:
DCII :157,000| +6000| +3.97%
TGKA :7,125 | +725 | +11.33%
UNTR :22,450 | +550 | +2.51%
CTBN :4,780 | +380 | +8.64%
DSSA :54,000 | +325 | +0.61%
Top Losers:
MLPT :23,675 | -950 | -3.86%
TPIA :9,325 | -475 | -4.85%
CSMI :2,080 | -360 | -14.75%
ICBP :10,900 | -225 | -2.02%
GGRM :10,000 | -200 | -1.96%
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB.
Melalui Zoom Webinar: https://bit.ly/PhillipWebinar
*Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
*www.poems.co.id.
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
Selamat pagiπ,
Phillip Morning Webinar akan live pukul 08.30 WIB. Simak pembahasan pasar dan ikuti sesi tanya jawab teknikal bersama analis kami.
Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Youtube : https://www.youtube.com/@research-phillipsekuritasi8
Phillip Morning Webinar akan live pukul 08.30 WIB. Simak pembahasan pasar dan ikuti sesi tanya jawab teknikal bersama analis kami.
Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Youtube : https://www.youtube.com/@research-phillipsekuritasi8
π΄ Live Phillip Morning Market Call juga dapat diakses melalui:
ππ»Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
ππ»Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
Phillip Sekuritas Indonesia
Prediksi IHSG (2 June 2025)
*Bearish*
Support: 7,050; Resistance: 7,300
Indeks saham di Asia pagi ini Senin (2/6) di buka beragam (miuxed) setelah data memperlihatkan aktivitas sektor manufaktur di Tiongkok pada bulan Mei mengalami kontraksi dengan laju yang lebih lambat pasca meredanya perang tarif dengan AS meskipun permintaan domestik terus melemah
Data lain memperlihatkan ekspor Korea Selatan turun pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, karena pengiriman ke AS dan Tiongkok anjlok akibat konflik perdagangan global yang dipicu oleh kenaikan tarif secara tajam oleh Presiden AS Donald Trump.
Data resmi Composite Purchasing Managersβ Index (PMI) Tiongkok naik tipis ke level 50.4 di bulan Mei dari level terendah dalam tiga bulan, 550.2 di bulan April, di topang oleh perlambatan kontraksi di sektor manufaktur.
Data Manufacturing PMI Tiongkok naik ke level 49,5 dari level terendah dalam 16 bulan, 49.0 di bulan April, sesuai dengan ekspektasi pasar sekaligus menandai kontraksi di sektor manufaktur selama dua bulan beruntun.
Indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu di tutup beragam dan imbal hasil (Yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Nite) bertenor 10 Tahun turun 3 bps menjadi 4.39%.
Sepanjang minggu lalu ketiga indeks utama di Wall Street mencatatkan kenaikan dengan DJIA maju 1.6% sementara S&P 500 dan NASDAQ masing-masing meningkat 1.88% dan 2.01%.
Ketiga indeks saham tersebut juga mencatatkan kinerja positif di bulan Mei dengan DJIA menguat 3.94, S&P 500 melonjak 6.15% dan NASDAQ terbang 9.56%.
Meskipun masih khawatir mengenai ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS, investor berusaha untuk mengabaikan perang dagang global.
Presiden Trump melalui akun sosial medianya mengatakan Tiongkok telah melanggar kesepekatan dagang dengan AS tanpa memberi rincian mengenai pelanggaran yang di tuduhkan.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessett mengatakan Presiden Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan segera berkomunikasi untuk membahas berbagai isu perdagangan termasuk sengketa mengenai komoditas mineral yang penting.
Fokus perhatian investor minggu ini akan tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja AS (Non-Farm Payrolls) pada hari Jumat nanti dengan ekspektasi ekonomi AS menambah 130,000 pekerja di bulan Mei, lebih rendah dari penambahan 177,000 pekerja di bulan sebelumnya.
Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) diprediksi stabil di 4.2% sementara Rata-rata Upah Per Jam (Average Hourly Earnings) diperkirakan naik 0.3% M/M (+3.7% Y/Y) menyusul kenaikan +0.2% M/M (+3.8% Y/Y) di bulan April.
*News*
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatatkan rugi bersih sebesar USD 5.05 juta.
PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 80.5% menjadi IDR 5.74 miliar di kuartal I 2025.
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 186.2% menjadi IDR 287.54 miliar di kuartal I 2025.
*Technical Recommendations* (Swing Trading)
CLEO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 1440
Target Price 1 : 1535
Target Price 2 : 1605
Stop Loss : 1345
PWON
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trading Buy : 400
Target Price 1 : 418
Target Price 2 : 430
Stop Loss : 384
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB melalui Zoom https://bit.ly/PhillipWebinar
Pembukaan rekening: https://www.poems.co.id/Home/OpenAccount
Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Prediksi IHSG (2 June 2025)
*Bearish*
Support: 7,050; Resistance: 7,300
Indeks saham di Asia pagi ini Senin (2/6) di buka beragam (miuxed) setelah data memperlihatkan aktivitas sektor manufaktur di Tiongkok pada bulan Mei mengalami kontraksi dengan laju yang lebih lambat pasca meredanya perang tarif dengan AS meskipun permintaan domestik terus melemah
Data lain memperlihatkan ekspor Korea Selatan turun pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, karena pengiriman ke AS dan Tiongkok anjlok akibat konflik perdagangan global yang dipicu oleh kenaikan tarif secara tajam oleh Presiden AS Donald Trump.
Data resmi Composite Purchasing Managersβ Index (PMI) Tiongkok naik tipis ke level 50.4 di bulan Mei dari level terendah dalam tiga bulan, 550.2 di bulan April, di topang oleh perlambatan kontraksi di sektor manufaktur.
Data Manufacturing PMI Tiongkok naik ke level 49,5 dari level terendah dalam 16 bulan, 49.0 di bulan April, sesuai dengan ekspektasi pasar sekaligus menandai kontraksi di sektor manufaktur selama dua bulan beruntun.
Indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu di tutup beragam dan imbal hasil (Yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Nite) bertenor 10 Tahun turun 3 bps menjadi 4.39%.
Sepanjang minggu lalu ketiga indeks utama di Wall Street mencatatkan kenaikan dengan DJIA maju 1.6% sementara S&P 500 dan NASDAQ masing-masing meningkat 1.88% dan 2.01%.
Ketiga indeks saham tersebut juga mencatatkan kinerja positif di bulan Mei dengan DJIA menguat 3.94, S&P 500 melonjak 6.15% dan NASDAQ terbang 9.56%.
Meskipun masih khawatir mengenai ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS, investor berusaha untuk mengabaikan perang dagang global.
Presiden Trump melalui akun sosial medianya mengatakan Tiongkok telah melanggar kesepekatan dagang dengan AS tanpa memberi rincian mengenai pelanggaran yang di tuduhkan.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessett mengatakan Presiden Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan segera berkomunikasi untuk membahas berbagai isu perdagangan termasuk sengketa mengenai komoditas mineral yang penting.
Fokus perhatian investor minggu ini akan tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja AS (Non-Farm Payrolls) pada hari Jumat nanti dengan ekspektasi ekonomi AS menambah 130,000 pekerja di bulan Mei, lebih rendah dari penambahan 177,000 pekerja di bulan sebelumnya.
Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) diprediksi stabil di 4.2% sementara Rata-rata Upah Per Jam (Average Hourly Earnings) diperkirakan naik 0.3% M/M (+3.7% Y/Y) menyusul kenaikan +0.2% M/M (+3.8% Y/Y) di bulan April.
*News*
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatatkan rugi bersih sebesar USD 5.05 juta.
PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 80.5% menjadi IDR 5.74 miliar di kuartal I 2025.
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 186.2% menjadi IDR 287.54 miliar di kuartal I 2025.
*Technical Recommendations* (Swing Trading)
CLEO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 1440
Target Price 1 : 1535
Target Price 2 : 1605
Stop Loss : 1345
PWON
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trading Buy : 400
Target Price 1 : 418
Target Price 2 : 430
Stop Loss : 384
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB melalui Zoom https://bit.ly/PhillipWebinar
Pembukaan rekening: https://www.poems.co.id/Home/OpenAccount
Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
π Update News 02 June, 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga April 2025 mencapai USD 87.36 miliar. Nilai ini meningkat 6.65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 81.92 miliar.
BPS melaporkan terjadinya deflasi sebesar 0.37% secara bulanan pada Mei 2025. Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga berbagai komoditas pangan, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyumbang terbesar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga April 2025 mencapai USD 87.36 miliar. Nilai ini meningkat 6.65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 81.92 miliar.
BPS melaporkan terjadinya deflasi sebesar 0.37% secara bulanan pada Mei 2025. Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga berbagai komoditas pangan, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyumbang terbesar.
π Update News 02 June, 2025
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) akan membagikan dividen sebesar IDR 249.62 miliar
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) akan membagikan dividen tunai sebesar IDR 60 miliar
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) akan membagikan dividen sebesar IDR 249.62 miliar
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) akan membagikan dividen tunai sebesar IDR 60 miliar
π©Phillip Sekuritas Indonesiaπ©
Market Review 2 Juni 2025
Indeks saham di Asia sore ini, Senin (2/6), ditutup melemah karena rencana tarif baru Presiden AS Donald Trump mengancam akan memicu kembali ketegangan perdagangan global.
Pada Jumat malam, Presiden Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, dan Uni Eropa (UE) langsung menyatakan bahwa mereka siap untuk melakukan tindakan balasan.
Sementara itu, ketegangan antara AS dan Tiongkok menghangat lagi pasca penundaan implementasi kenaikan tarif. Kementerian Perdagangan Tiongkok mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang membantah klaim Presiden Trump bahwa Tiongkok telah melanggar konsensus yang dicapai di Jenewa bulan lalu.
Tiongkok justru menuduh AS secara sepihak menerapkan pembatasan diskriminatif baru, termasuk pedoman baru tentang kontrol ekspor chip AI, pembatasan penjualan perangkat lunak desain chip ke Tiongkok, dan pencabutan visa pelajar Tiongkok. Perselisihan ini akan merusak harapan Presiden Trump untuk berbicara secara langsung melalui telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini.
Selain dalam hubungan ekonomi, ketegangan geopolitik antara kedua negara juga meningkat. Kementerian Luar Negeri Tiongkok akhir pekan lalu memprotes pernyataan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam acara Shangri-La Dialogue bahwa Tiongkok adalah ancaman langsung bagi Taiwan.
Dari sisi ekonomi makro, aktivitas sektor manufaktur di Jepang pada bulan Mei mengalami kontraksi dengan laju paling lambat dalam lima bulan terakhir, sebagai tanda awal perbaikan di sektor manufaktur. Perhitungan akhir (final) data au Jibun Bank Manufacturing PMI Jepang naik ke level 49.4 di bulan Mei dari level 48.7 di bulan sebelumnya, menandakan bahwa data Manufacturing PMI bertahan di bawah level 50.0 selama 11 bulan beruntun.
Di Korea Selatan, data S&P Global Manufacturing PMI naik tipis ke level 47.7 di bulan Mei dari level 47.5, sehingga tetap berada di zona kontraksi selama empat bulan beruntun.
Dari dalam negeri, data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia naik ke level 47.4 di bulan Mei dari level 46.7 yang juga merupakan level terendah dalam empat tahun terakhir, sebagai sinyal melambatnya penurunan aktivitas di sektor manufaktur.
Laju inflasi (CPI) Indonesia melambat menjadi 1.6% Y/Y di bulan Mei dari 1.95% Y/Y di bulan sebelumnya, yang juga merupakan tingkat tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Inflasi inti (Core CPI) juga melambat menjadi 2.4% Y/Y dari 2.5% Y/Y.
Surplus neraca perdagangan Indonesia turun menjadi USD 0.15 miliar di bulan April, terendah sejak April 2008, dari USD 2.72 miliar pada periode yang sama tahun lalu dan jauh di bawah ekspektasi surplus sebesar USD 3.04 miliar.
Ekspor naik 5.76% Y/Y, lebih cepat dari pertumbuhan 3.16% Y/Y di bulan Maret, sementara impor melonjak 21.84% Y/Y menyusul kenaikan 5.34% Y/Y di bulan sebelumnya.
π Statistik
IHSG: 7,069.069 | -110.750 poin | (-1.54%)
Volume (Shares) : 26.403 Billion
Total Value (IDR) : 22.237 Trillion
Market Cap (IDR) : 12,282.483 Trillion
Saham naik : 195
Saham turun : 453
π Sektor Penekan (Bloomberg)
Finansial : -13.696 poin
Technology: -3.649 poin
Energy : -2.570 poin
Top Gainers:
DSSA :55,250 | +1250| +2.31%
SMMA :16,425 | +625 | +3.96%
CUAN :11,725 | +325 | +2.85%
PACK :3,020 | +270 | +9.82%
ANTM :3,320 | +210 | +6.75%
Top Losers:
MLPT :22,050 | -1625| -6.86%
UNIC : 8,650 | -900 | -9.42%
DCII :156,400| -600 | -0.38%
UNTR :21,900 | -550 | -2.45%
TCPI :5,525 | -525 | -8.68%
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB.
Melalui Zoom Webinar: https://bit.ly/PhillipWebinar
*Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Market Review 2 Juni 2025
Indeks saham di Asia sore ini, Senin (2/6), ditutup melemah karena rencana tarif baru Presiden AS Donald Trump mengancam akan memicu kembali ketegangan perdagangan global.
Pada Jumat malam, Presiden Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, dan Uni Eropa (UE) langsung menyatakan bahwa mereka siap untuk melakukan tindakan balasan.
Sementara itu, ketegangan antara AS dan Tiongkok menghangat lagi pasca penundaan implementasi kenaikan tarif. Kementerian Perdagangan Tiongkok mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang membantah klaim Presiden Trump bahwa Tiongkok telah melanggar konsensus yang dicapai di Jenewa bulan lalu.
Tiongkok justru menuduh AS secara sepihak menerapkan pembatasan diskriminatif baru, termasuk pedoman baru tentang kontrol ekspor chip AI, pembatasan penjualan perangkat lunak desain chip ke Tiongkok, dan pencabutan visa pelajar Tiongkok. Perselisihan ini akan merusak harapan Presiden Trump untuk berbicara secara langsung melalui telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini.
Selain dalam hubungan ekonomi, ketegangan geopolitik antara kedua negara juga meningkat. Kementerian Luar Negeri Tiongkok akhir pekan lalu memprotes pernyataan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam acara Shangri-La Dialogue bahwa Tiongkok adalah ancaman langsung bagi Taiwan.
Dari sisi ekonomi makro, aktivitas sektor manufaktur di Jepang pada bulan Mei mengalami kontraksi dengan laju paling lambat dalam lima bulan terakhir, sebagai tanda awal perbaikan di sektor manufaktur. Perhitungan akhir (final) data au Jibun Bank Manufacturing PMI Jepang naik ke level 49.4 di bulan Mei dari level 48.7 di bulan sebelumnya, menandakan bahwa data Manufacturing PMI bertahan di bawah level 50.0 selama 11 bulan beruntun.
Di Korea Selatan, data S&P Global Manufacturing PMI naik tipis ke level 47.7 di bulan Mei dari level 47.5, sehingga tetap berada di zona kontraksi selama empat bulan beruntun.
Dari dalam negeri, data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia naik ke level 47.4 di bulan Mei dari level 46.7 yang juga merupakan level terendah dalam empat tahun terakhir, sebagai sinyal melambatnya penurunan aktivitas di sektor manufaktur.
Laju inflasi (CPI) Indonesia melambat menjadi 1.6% Y/Y di bulan Mei dari 1.95% Y/Y di bulan sebelumnya, yang juga merupakan tingkat tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Inflasi inti (Core CPI) juga melambat menjadi 2.4% Y/Y dari 2.5% Y/Y.
Surplus neraca perdagangan Indonesia turun menjadi USD 0.15 miliar di bulan April, terendah sejak April 2008, dari USD 2.72 miliar pada periode yang sama tahun lalu dan jauh di bawah ekspektasi surplus sebesar USD 3.04 miliar.
Ekspor naik 5.76% Y/Y, lebih cepat dari pertumbuhan 3.16% Y/Y di bulan Maret, sementara impor melonjak 21.84% Y/Y menyusul kenaikan 5.34% Y/Y di bulan sebelumnya.
π Statistik
IHSG: 7,069.069 | -110.750 poin | (-1.54%)
Volume (Shares) : 26.403 Billion
Total Value (IDR) : 22.237 Trillion
Market Cap (IDR) : 12,282.483 Trillion
Saham naik : 195
Saham turun : 453
π Sektor Penekan (Bloomberg)
Finansial : -13.696 poin
Technology: -3.649 poin
Energy : -2.570 poin
Top Gainers:
DSSA :55,250 | +1250| +2.31%
SMMA :16,425 | +625 | +3.96%
CUAN :11,725 | +325 | +2.85%
PACK :3,020 | +270 | +9.82%
ANTM :3,320 | +210 | +6.75%
Top Losers:
MLPT :22,050 | -1625| -6.86%
UNIC : 8,650 | -900 | -9.42%
DCII :156,400| -600 | -0.38%
UNTR :21,900 | -550 | -2.45%
TCPI :5,525 | -525 | -8.68%
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB.
Melalui Zoom Webinar: https://bit.ly/PhillipWebinar
*Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id
Zoom
Join our Cloud HD Video Meeting
Zoom is the leader in modern enterprise cloud communications.
Selamat pagiπ,
Phillip Morning Webinar akan live pukul 08.30 WIB. Simak pembahasan pasar dan ikuti sesi tanya jawab teknikal bersama analis kami.
Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Youtube : https://www.youtube.com/@research-phillipsekuritasi8
Phillip Morning Webinar akan live pukul 08.30 WIB. Simak pembahasan pasar dan ikuti sesi tanya jawab teknikal bersama analis kami.
Zoom : bit.ly/PhillipWebinar
Youtube : https://www.youtube.com/@research-phillipsekuritasi8