RAUDHATUL ANWAR
3.28K subscribers
783 photos
15 videos
19 files
2.52K links
Bersama Menebar Warisan Nabi. Menyajikan faidah-faidah ilmiyyah sesuai manhaj salafus shalih.

Dikelola oleh: Thullab Anwarussunnah Petanahan

Penasihat: Al-Ustadz Abdulmu'thi Sutarman, Lc

Saran,kritik, atau pertanyaan: 083840127320 / 089633113043
Download Telegram
RAUDHATUL ANWAR
PENGARUH BURUK MAKSIAT (13) 📝 Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah 1️⃣6️⃣ Bahwasannya selain pelaku maksiat bisa terkena kesialan dosa, baik dari kalangan manusia maupun hewan. Sehingga dia sendiri dan yang di sekitarnya bisa terdampak oleh kesialan…
PENGARUH BURUK MAKSIAT (14)

1️⃣7️⃣ Bahwasannya maksiat itu mewariskan kehinaan. Dan itu sudah pasti!

Sebab, kemuliaan itu ada pada keta'atan kepada Allah. Allah ta'ala berfirman,

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ

"Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah." Qs. Fathir: 10

Yakni, hendaklah dicari kemuliaan itu dengan mena'ati Allah, karena sungguh seorang tiada akan menemukan kemuliaan melainkan dengan mena'ati Allah ta'ala.

Di antara doa sebagian salaf ialah,

اللّهُمَّ أَعِزّني بِطَاعَتِكَ و لَا تُذِلَّنِي بِمعْصِيَتِك

"Ya Allah, muliakanlah aku dengan keta'atan kepada-Mu, dan jangan engkau menghinakanku dengan kemaksiatan kepada-Mu."

Berkata Imam Abdullah ibnul Mubarok rahimahullah,

"Daku lihat, dosa itu menyebabkan matinya hati, dan kecanduan dengannya akan mewariskan kehinaan.

Dan meninggalkan dosa itu menjadi sebab hati itu hidup. Maka yang terbaik bagi dirimu adalah mendurhakai kemaksiatan."

📚 Al-Jawabul Kafi, hal. 67

#Kalam_Hikmah_Ibnul_Qayyim
📜 #Hadits_Pilihan

BIMBINGAN NABI ﷺ DALAM MENGHADAPI HARI-HARI KEKACAUAN (AL-HARJ)

Rasulullah ﷺ bersabda,

تَكونُ فتنةٌ النَّائمِ فيها خيرٌ منَ المضطَّجَعِ، والمضَّطَجعُ فيها خيرٌ منَ القاعِدِ، والقاعدُ فيها خيرٌ منَ القائمِ، والقائمُ خيرٌ منَ الماشي، والماشي خيرٌ منَ الرَّاكبِ، والرَّاكبُ خيرٌ منَ المجري قتلاها كلُّها في النَّارِ. قال: قلتُ يا رسولَ اللَّه، ومتى ذلِكَ؟ قال: ذلِكَ أيَّامَ الهرْجِ . قلت: ومتى أيَّامُ الهرْجِ؟ قال: حينَ لا يأمنُ الرَّجلُ جليسَهُ. قال: فبمَ تأمرُني إن أدرَكْتُ ذلِكَ الزَّمانَ؟ قال: اكفُفْ نفسَكَ ويدَكَ، وادخل دارَكَ. قال: قلتُ: يا رسولَ اللَّهِ، أرأيتَ إن دخلَ عليَّ داري؟ قال: فادخُل بيتَكَ. قال: قلتُ: يا رسولَ اللَّهِ أرأيتَ إن دخلَ عليَّ بيتي؟ قال: فادخُل مسجدَكَ، واصنع هَكَذا - وقبضَ بيمينِهِ على الكوعِ - وقل: ربِّيَ اللَّه، حتَّى تموتَ على ذلِكَ

"Akan datang fitnah yang pada saat itu orang yang tidur lebih baik daripada yang berbaring, dan orang yang berbaring lebih baik daripada yang duduk.

Orang yang duduk pada saat itu lebih baik daripada yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan.

Orang yang berjalan pada saat itu lebih baik daripada yang berkendara, dan yang berkendara lebih baik daripada yang berlari.

Semua yang terbunuh pada saat itu berada di dalam neraka."

"Kapan itu terjadi, wahai Rasulullah?" Tanyaku.

Beliau menjawab, "Hal itu terjadi pada hari-hari yang penuh dengan kekacauan."

"Kapan itu hari-hari yang penuh dengan kekacauan?" Tanyaku.

Beliau menjawab, "Yaitu ketika seorang sudah tidak lagi merasa aman dengan teman duduknya."

"Lantas apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku menjumpai zaman tersebut?" Tanyaku.

Beliau menjawab, "Tahan dirimu dan tanganmu, dan masuklah ke dalam rumahmu!"

"Wahai Rasulullah, apa pendapat anda jikalau ia masuk ke dalam rumahku?" Tanyaku.

Beliau menjawab, "Masuklah ke dalam kamar tidurmu!"

"Wahai Rasulullah, apa pendapat anda jikalau ia masuk ke dalam kamar tidurku?" Tanyaku.

Beliau menjawab, "Masuklah ke dalam tempat shalatmu dan lakukanlah seperti ini" - beliau mendekapkan tangan kanannya ke atas siku - "dan katakanlah; Tuhanku adalah Allah. (Kamu lakukan itu) sampai kamu mati dalam keadaan seperti itu."

📚HR. Ahmad 4285, dan Abu Dawud 4258; dari Sahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 3254


•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
RAUDHATUL ANWAR
📜 #Hadits_Pilihan INILAH YANG TERSISA DARI DUNIA Rasulullah ﷺ bersabda, إنَّهُ لَم يبقَ منَ الدُّنيا إلَّا بلاءٌ وفتنةٌ Sungguh, tiada lagi tersisa dari dunia melainkan cobaan dan fitnah. 📚 HR. Nu'aim bin Hammad dalam Al-Fitan, 1/45; dari Sahabat Mu'awiyah…
📜 #Kalam_Shahabat

Gambaran Tentang Fitnah Dunia

📝 Sahabat Mu'adz bin Jabal radhiyallahu'anhu berkata,


إنكم لن تروا من الدنيا إلا بلاء وفتنة ، ولن يزداد الأمر إلا شدة ، ولن تروا من الأئمة إلا غلظة ، ولن تروا أمرا يهولكم ويشتد عليكم إلا حقره بعد ما هو أشد منه


Sungguh, kalian tidaklah melihat (yang tersisa) dari dunia kalian melainkan cobaan dan fitnah. Keadaannya semakin bertambah berat.

Kalian tidaklah melihat dari para pemimpin melainkan sikap kekakuan.

Tidaklah kalian melihat perkara yang dirasa ngeri dan berat oleh kalian, melainkan datang setelahnya yang lebih parah dari perkaran tersebut.

📚 Al-Fitan, 1/153


•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
BERSANDARLAH HANYA KEPADA ALLAH

📝 Al-Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata,


Mengertilah bahwa, bukan kesusahan namanya apabila setelahnya datang kelapangan.

Duh, alangkah manisnya keluasan itu manakala semakin menghimpit kesusahannya.

Sebab itu, janganlah kamu berbelok menuju selain pintunya Allah, sebab di pintu-pintu itu tiada ditemukan solusi dan jalan keluar (dari kesusahan).

Meminta tolonglah hanya kepada Allah; Yang Mahaperkasa lagi Mahapenyayang di saat kamu diliputi kesusahan yang begitu berat. Karena Dia-lah Allah yang menyelamatkan dari kebinasaan dan kehancuran.

Menjadi kuatlah siapa yang bersandar pada perlindungan-Nya, dan betapa kokohnya usaha siapa yang berpegangan pada sebab-sebab (pertolongan)-Nya.

Sementara itu, akan merasakan kehinaan siapa yang berdiri di hadapan selain dari pintunya Allah. Akan tersesat di lembah kesesatan siapa yang mencari petunjuk dari selain kitab-Nya (Al-Qur'an).

Segala puji bagi Allah atas apa yang Dia anugerahkan dari kitab-Nya yang berisi penjelasan yang gamblang, dan jalan-Nya yang lurus.

Kita memohon kepada-Nya kesempurnaan nikmat-Nya dengan ditegakkan agama-Nya yang kuat, dan diikutinya rasul-Nya yang mulia.

Rasul ﷺ memerintahkan kepada kita agar selalu kembali kepada Allah pada segala keadaan, sebab beliau mengetahui bahwa kembali kepada selain Allah adalah kesesatan.

📚 At-Tadzkirah Fil Wa'zh, hal. 236-237

#Nashaih_Ibnul_Jauzi


•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
📜 #Hadits_Pilihan

DITINGGIKANNYA DERAJAT AHLI QUR'AN DI SURGA

Rasulullah ﷺ bersabda,


يُقالُ لصاحبِ القُرْآنِ إذا دخَل الجنَّةَ: اقرَأْ واصعَدْ، فيقرَأُ ويصعَدُ بكلِّ آيةٍ درجةً حتَّى يقرَأَ آخِرَ شيءٍ معه.

Dikatakan kepada ahli Qur'an apabila ia memasuki surga, "Bacalah (Al-Qur'an) dan naiklah!"

Maka ia pun membacanya dan naik satu derajat pada setiap satu ayat yang dibacanya, sampai ia selesai membaca sesuatu paling akhir yang bersamanya (dihafalnya).

📚 HR. Ahmad 11360 dan Ibnu Majah 3780; dari Sahabat Abu Sa'id Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu'anhu. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 2240. Lihat Hadil Arwah Ila Biladil Afrah karya Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
💎 #Permata_Salaf

Bahaya Bakhil dengan Ilmu

📝 Dari Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

Barang siapa bakhil dengan ilmunya, ia akan diuji dengan salah satu dari tiga hal, yaitu ;

1. Lupa dari ilmunya,

2. ia meninggal dan tidak diambil manfaat ilmunya,

3. Atau akan lenyap tulisan-tulisannya

📚 Al Majmu' Syarhul muhadzab ( 1 / 71 ) karya Al-Imam An-Nawawi rahimahullah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

« وعن سفيان الثوري: من بخل بالعلم ابتلي بإحدى ثلاث: أن ينساه، أو يموت ولا ينتفع به، أو تذهب كتبه »

• النووي | المجموع شرح المهذب (٧١/١)

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
KUNCINYA ADALAH SABAR

📝 Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailaniy Rahimahullah berkata,

Janganlah kamu mundur dari mengibadahi Allah karena cobaan yang menimpamu. Namun, tunggulah dihilangkannya cobaan itu oleh-Nya.

Janganlah putus asa! Karena pada setiap waktu ke waktu berikutnya adalah datangnya pertolongan.

Allah ta'ata berfirman,

كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْن

"Setiap waktu Dia dalam kesibukan." Qs. Ar-Rahman: 29. Yakni, Dia selalu mengabulkan doa suatu kaum, memenuhi hajat kaum yang lain, memberi pertolongan kepada kaum yang lainnya lagi, dan seterusnya.

Maka sabarlah bersama-Nya dan ridhailah ketetapan taqdir-Nya, sebab kamu tidak tahu; barangkali sesudah itu Allah mengadakan sesuatu yang baru.

Jika kamu sabar, maka cobaan itu akan diringankan bagimu, dan mengadakan buatmu sesuatu yang Dia cintai, dan kamu juga menyukainya.

Namun jika kamu mengeluh dan menentang (taqdir dari-Nya), maka cobaan itu akan diberatkan atasmu, dan ditambah lagi hukuman atasmu, karena sebab penentanganmu itu.

Sebab kamu menentang ketetapan-Nya adalah karena kamu hanya memerhatikan bagian-bagian dirimu, hawanafsumu, tujuanmu, dan karena kecintaanmu terhadap dunia dan berambisi untuk menumpuknya.

📚 Al-Fathur Rabbani, hal. 194-195

#Kalimat_Bijak_AbdulQadir_AlJailani

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
📜 #Kalam_Shahabat

BENIH APA YANG KAMU TABUR ?

📝 Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu berkata,



"Nyanyian akan menumbuhkan kemunafikan di dalam hati seperti air yang menumbuhkan tanaman,

Sementara dzikir itu akan menumbuhkan keimanan di dalam hati seperti air yang menumbuhkan tanaman."

📚 Dzammul Malaahiy Karya Imam Ibnu Abid Dun-ya, ( 30 )

• قال ابن مسعود رضي الله عنه:

الْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِي الْقَلْبِ كَمَا يُنْبِتُ الْمَاءُ الزَّرْعَ، وَالذِّكْرُ يُنْبِتُ الْإِيمَانَ فِي الْقَلْبِ كَمَا يُنْبِتُ الْمَاءُ الزَّرْعَ

ابن أبي الدنيا في ذم الملاهي (٣٠)

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
📜 #Hadits_Pilihan

SIFAT-SIFAT PENGHUNI NERAKA

Rasulullah ﷺ bersabda,


إِنَّ أهلَ النارِ كلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ ، جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ

Sesungguhnya penghuni neraka adalah setiap orang yang berwatak kasar, arogan, sombong, suka menumpuk harta (tamak), lagi menghalangi (segala yang baik).

📚 HR. Ahmad 7010; dari Sahabat Abdullah bin Amr Al-Ash radhiyallahu'anhuma. Lihat kitab Dzikrun Nar karya Imam Al-Maqdisi rahimahullah
📖 e-book format PDF

Mengunduh; http://lynk.id/raudhatulanwar1
SIAPA ITU ULAMA SU-U (JAHAT)

📝 Al-Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata,

علماء السوء هم الذين قصدهم من العلم التنعم بالدنيا و التوصل إلى المنزلة عند أهلها

Ulama Su-u (ulama yang jahat) adalah mereka yang tujuanya dari (memiliki) ilmu adalah bersenang-senang dengan dunia, dan menjadikannya perantara untuk mendapatkan kedudukan di sisi penduduk dunia.

📚 Mukhtashar Minjahul Qasidin, hal. 38

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
📜 #Hadits_Pilihan #Ushul_Iman

MENCUKUPKAN DENGAN Al-QUR'AN DARIPADA KITAB-KITAB SUCI YANG LAIN

Dari Abdullah bin Tsabit Al-Anshari radhiyallahu'anhu berkata,


دخل عمر بن الخطاب رضي الله عنه على النبي صلى الله عليه وسلم بكتاب فيه مواضع من التوراة فقال: هذه أصبتها مع رجل من أهل الكتاب أعرضها عليك. فتغير وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم تغيراً شديداً لم أر مثله قط، فقال عبدالله بن الحارث لعمر رضي الله عنهما: أما ترى وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ فقال عمر رضي الله عنه: رضينا بالله رباً، وبالإِسلام ديناً، وبمحمد نبياً. فسرى عن رسول الله صلى الله عليه وسلم وقال " ولو نزل موسى فأتبعتموه وتركتموني لضللتم، انا حظكم من النبيين، وأنتم حظي من الأمم "

Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu masuk menemui Nabi ﷺ dengan membawa beberapa lembaran dari Taurat seraya berkata, "Lembaran-lembaran ini aku mendapatkannya dari beberapa orang dari kalangan ahlu kitab, aku hendak memberikannya kepada anda."

Lantas raut wajah nabi ﷺ berubah yang belum pernah sekalipun aku melihat perubahan seperti itu sebelumnya. "Apakah kamu tidak melihat perubahan raut wajah Rasulullah ﷺ?" Kata Abdullah bin Harits kepada Umar.

Maka Umar pun berkata, "Aku ridha Allah sebagai Rabbku, islam sebagai agamaku, dan Muhammad adalah nabiku."

Maka Rasulullah ﷺ pun senang mendengar hal itu. Dan beliau bersabda, "Seandainya Musa turun lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, maka kalian telah sesat. Aku merupakan nabi yang menjadi bagian kalian, dan kalian adalah umat yang menjadi bagianku."

📚 HR. Ahmad 15864; dari Abdullah bin Tsabit bin Harits Al-Anshari radhiyallahu'anhu. Berkata Al-Haitsamiy, "Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Ahmad, dan para perawinya adalah para perawi yang shahih, hanya saja padanya ada Jabir Al-Ju'fi dan ia adalah perawi yang lemah." Lihat kitab Ushul Iman karya Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
Jauhi Hal - hal yang Berpotensi Menimbulkan Prasangka Buruk Terhadapmu

📝 Al-Imam Al-Hasan bin Yassar Al-Bashri Rahimahullah berkata,


من دخل مداخل التهمة لم يكن له أجر الغيبة

Barang siapa memasuki ruang lingkup mencurigakan, maka ia tidak mendapatkan pahala bila dighibahi.

📚 Adabul Hasan, hal. 56

#Mawaizh_Hasan_AlBashri

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
Kunci Hidupnya Hati


📝 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan,

Kunci hidupnya hati dengan tiga hal, yaitu ;

1. Mentadaburi Al-Qur'an,

2. Bermunajat merendahkan diri di waktu sahur,

3. Meninggalkan dosa - dosa.

📚 Hadil Arwah hal. 70

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


« مفتاح حياة القلب: تدبرُ القرآن، والتضرع بالأسحار، وترك الذنوب »

• ابن القيم | حادي الأرواح صـ (٧٠)

#Kalam_Hikmah_Ibnul_Qayyim

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
📜 #Hadits_Pilihan #Akhlaq_Nabi

AKHLAQ NABI ﷺ ADALAH AL-QUR'AN

Dari Jubair bin Nufair Rahimahullah berkata,


دخلت على عائشة رضي الله عنها فسألتها عن خلق النبي ﷺ فقالت؛ القرءان

Aku masuk menemui Aisyah radhiyallahu'anha, lalu aku bertanya kepada beliau tentang akhlaq nabi ﷺ, maka beliau menjawab, "Yaitu Al-Qur'an."

📚 HR. Al-Ashbahani dalam Akhlaqun Nabi, no. 9

Akhlaq nabi ﷺ adalah Al-Qur'an. Maksudnya, beliau memiliki sifat yang sempurna pada semua sifat yang diberitakan di dalam Al-Qur'an. Beliau melaksanakan apa yang Allah perintahkan padanya, dan beliau meninggalkan apa yang Allah melarangnya di dalamnya.

Maka semua akhlaq yang tersebut di dalam Al-Qur'an, dianggap baik dan dipuji, maka Nabi ﷺ berhias dengan akhlaq tersebut. Dan semua yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan dianggap buruk serta dilarang, maka Nabi ﷺ meninggalkan dan menjauhinya.

Wallahu A'lam.

Abu Najib

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
Siapa Wali -Wali Allah ?

📝 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan ;



"Wali - wali Allah yang bertaqwa mereka adalah orang - orang yang senantiasa,

🔖melaksanakan perintah,

🔖 menjauhi larangan,

🔖 bersabar atas takdir yang menimpa,

🔖 Allah mencintai mereka, dan mereka pun mencintai-Nya,

🔖 dan mereka ridha terhadap Allah (dari banyaknya pahala yang diperoleh), dan Allah pun ridha terhadap mereka (dengan menerima amal- amal kebaikannya dan tidak murka terhadapnya).

📚 Majmu' Fatawa juz 11 hal. 271

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

قالَ شيخ الإسلام ابن تيميَّة رَحِمَهُ اللهُ:

‏وأولياء الله المتقون هم الذين فعلوا المأمور، وتركوا المحظور، وصبروا على المقدور؛ فأحبهم وأحبوه، ورضي عنهم ورضوا عنه.

📚 مجموع الفتاوى جـ١١صـ٢٧١

#Kalam_Indah_Ibnu_Taimiyyah

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1
RAUDHATUL ANWAR
JENIS AMBISI TERHADAP HARTA DAN DAMPAK KERUSAKANNYA (2) 📝 Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah, Kedua: ambisi yang berlebihan sehingga mendorongnya untuk mencari harta dengan segala cara tanpa peduli halal dan haramn, di samping itu, ia juga menahan…
JENIS AMBISI TERHADAP KEKUASAAN DAN DAMPAK KERUSAKANNYA (1)

📝 Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah


Adapun ambisi seorang terhadap kekuasaan maka dampak kerusakannya itu lebih parah daripada ambisi terhadap harta. Sebab, ambisi terhadap kekuasaan di dunia, kepemimpinan, dan ketinggian di muka bumi itu lebih bermudarat bagi hamba daripada ambisi terhadap harta.

Mudaratnya lebih besar, dan untuk bersikap zuhud darinya itu lebih sulit. Dan terkadang harta itu malah dikorbankan demi mendapat kekuasaan dan kepemimpinan.

Jenisi ambisi terhadap kekuasaan ada dua;

Pertama: mencari kekuasaan melalui jalur kedudukan, jabatan, dan harta.

Dampak kerusakan ambisi semacam ini antara lain;

1. Terhalang dari kebaikan di akhirat, serta kehormatan dan kemuliaan di sana. Allah ta'ala berfirman,

تِلۡكَ الدَّارُ الۡاٰخِرَةُ نَجۡعَلُهَا لِلَّذِيۡنَ لَا يُرِيۡدُوۡنَ عُلُوًّا فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فَسَادًا​ ؕ وَالۡعَاقِبَةُ لِلۡمُتَّقِيۡنَ‏

"Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik)1 itu bagi orang-orang yang bertakwa." Qs. Al-Qashah: 83

2. Tanggung jawab kepemimpinan akan dibebankan sepenuhnya kepadanya (tidak mendapatkan pertolongan dari Allah).

Nabi ﷺ bersabda kepada Abdurrahman bim Samurah,

يا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بنَ سَمُرَةَ لا تَسْأَلِ الإمَارَةَ، فإنْ أُعْطِيتَهَا عن مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إلَيْهَا، وإنْ أُعْطِيتَهَا عن غيرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا.

"Wahai Abdurrahman bin Samurah, Janganlah kamu meminta jabatan! Karena jika kamu diberi jabatan karena memintanya, maka tanggung jawabnya akan dipikulkan sepenuhnya kepadamu. Namun jika kamu diberi jabatan dengan tanpa memintanya, niscaya kamu akan dibantu (memikul tanggung jawab itu)". HR. Bukhari 6622 dan Muslim 1562

Disebutkan dalam Shahih Bukhari 7148, dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, dari Nabi ﷺ bersabda,

إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ علَى الإمارَةِ، وسَتَكُونُ نَدامَةً يَومَ القِيامَةِ، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ وبِئْسَتِ الفاطِمَةُ

"Sungguh, kalian sangat berambisi memperoleh jabatan, padahal itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat. Ia memang manis saat memangkunya, namun pahit saat harus melepasnya."

3. Membuat pelakunya terjatuh ke dalam kezhaliman, sombong, dan memakan harta yang haram.

Sebab, karena cintanya kepada kekuasaan dan jabatan mengharuskannya untuk mendekati para penguasa dan pemangku jabatan, menutup mata dari keburukan mereka, bahkan membantu mereka untuk berlaku zhalim dan sewenang-wenang kepada para rakyat yang miskin dan lemah, dan juga mendorongnya untuk memakan harta yang haram.

4. Mewariskan kehinaan bagi pelakunya akibat terjatuh ke dalam dosa.

Ini merupakan dampak kerusakan kekuasaan yang sangat lembut. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullah, "Sungguh, mereka itu, walau bagus suara ringkikan bighalnya serta anggun langkah kudanya, namun kehinaan dosa mengalung di leher mereka. Allah ta'ala menolak malainkan akan menghinakan orang-orang yang durhaka kepada-Nya."

5. Cinta kepemimpiman padanya terdapat sikap menyaingi rububiyah Allah dan uluhiyah-Nya.

Disebutkan di dalam Hadits Shahih, dari Nabi ﷺ bersabda,

يقول الله تعالى الكبرياءُ ردائي ، والعظمةُ إزاري ، فمَن نازعَني واحدًا منهُما عذَّبْتُهُ

"Allah berfirman: Kesombongan adalah rida' (selendang, pakaian atasan)-Ku, sedangkan keagungan merupakan izar (pakaian bawahan)-Ku. Barangsiapa yang mengambil salah satunya dari-Ku maka Aku akan menyiksanya". HR. Ahmad 9359, Abu Dawud 4090, dan Ibnu Majah 4174.

6. Membuat pelakunya bersikap basa-basi agar mendapatkan pujian dan penghormatan dari manusia, dan hal itu membuatnya terjatuh ke dalam siksaan. Allah ta'ala berfirman,

لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
RAUDHATUL ANWAR
JENIS AMBISI TERHADAP HARTA DAN DAMPAK KERUSAKANNYA (2) 📝 Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah, Kedua: ambisi yang berlebihan sehingga mendorongnya untuk mencari harta dengan segala cara tanpa peduli halal dan haramn, di samping itu, ia juga menahan…
"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih." Qs. Ali Imran: 188

Para ulama dahulu melarang dari memuji mereka atas keadilan dan kebaikan yang bersumber mereka. Mereka memerintahkan supaya menyandarkan pujian atas hal itu hanya kepada Allah ta'ala semata. Dan sesungguhnya semua nikmat itu seluruhnya dari Allah.

📚 Diringkas dari Kitab Dzammul Jahi Wal Mal.

#Fawaid_Ibnu_Rajab
📜 #Hadits_Pilihan #Kalimut_Thayyib

DZIKIR MASUK DAN KELUAR MASJID

[1] Membaca Shalawat Ketika Memasuki Masjid dan Ketika Keluar

Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu,

أَنَّ رَسولَ الله ﷺ كَانَ إِذَا دَخَل المَسجِدَ قَال : بِسْمِ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمّد وَ إِذا خَرَج قَال : بِسْمِ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمّد

Bahwasannya Rasulullah ﷺ ketika memasuki masjid beliau membaca;

Bismillāhi Allāhumma Shalli 'Alā Muĥammad (artinya; dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, berilah shalawat untuk Muhammad).

Dan ketika keluar beliau juga membaca; Bismillāhi Allāhumma Shalli 'Alā Muĥammad.

📚 HR. Ibnu Sunniy, no. 86.
Dihasankan oleh Al-Albani dalam Tahqiq Kalimuth Thayyib